Anda di halaman 1dari 3

BAGAIMANA CARA MENUTUP TAHUN DAN MENYAMBUT TAHUN BARU?

Kita sering bingung doa, apakah yang cocok untuk menyambut tahun yang baru. Padahal kita
lupa, kita punya tradisi Gereja yang berasal dari abad keempat dan masih digunakan sampai saat
ini yakni memadahkan madah TE DEUM—TUHAN ALLAH KAMI. INILAH TRADISI
YANG JARANG DILAKUKAN MENJELANG TAHUN BARU ADALAH MENDOAKAN
ATAU MENDARASKAN MADAH “TE DEUM”—ALLAH TUHAN KAMI.
"Gereja pada begitu banyak kesempatan merasakan sukacita dan kewajiban melantunkan
nyanyiannya kepada Allah dengan kata-kata pujian", kata Paus Fransiskus lebih lanjut. Secara
khusus, kata-kata terakhir madah “Te Deum” tersebut - "Limpahkanlah kasih setia/kerahiman-
Mu kepada kami, sebab kami berharap pada-Mu" - memiliki gaung khusus terlebih bagi Paus
yang pernah mengajak Gereja merayakan Tahun Yubileum Kerahiman ini “Te Deum”, beliau
melanjutkan, juga membantu kita melihat karya-karya Allah dalam sejarah dan dalam kehidupan
kita sendiri, dan memberi kita harapan untuk tahun baru yang ada di depan kita. “Te Deum” atau
“Allah Tuhan Kami” ini sendiri merupakan hymne atau madah pujian Kristiani kuno yang
berasal dari abad keempat dan masih digunakan sampai saat ini. Gereja Katolik kerap
menggunakan “Te Deum” dalam Ibadat Bacaan, yang merupakan salah satu rangkaian Ibadat
Harian.

MADAH "TE DEUM"


MENYAMBUT TAHUN BARU 2024

Mendaraskan atau menyanyikan beberapa madah pujian untuk Allah dan Bunda Maria sangatlah
baik. Bahkan mendaraskan atau menyanyikan "TE DEUM" pada setiap akhir tahun (31
Desember) secara individu akan mendapatkan "INDULGENSI SEBAGIAN' dan jika secara
bersama-sama di Gereja akan mendapatkan "INDULGENSI PENUH.".

MADAH TE DEUM--ALLAH TUHAN KAMI

Allah Tuhan kami, Engkau kami muliakan.


Dikau Bapa yang kekal, seluruh bumi sujud pada-Mu.
Para malaikat serta segala isi surga bermadah,
kerubim dan seraphim tak kunjung putus memuji Dikau.
Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa.
Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Kau dimuliakan kalangan para rasul,
Kau diluhurkan rombongan para nabi,
Engkau dipuji barisan para martir.
Engkau dipuji Gereja kudus di seluruh dunia.
Bapa sungguh mahakuasa,
Putra Bapa yang tunggal yang patut disembah.
Roh Kudus pula, penghibur umat Allah.
Kristus raja nan jaya.
Engkaulah Putra Bapa yang kekal.
Untuk menebus kami,
Kau jadi manusia, sudi dikandung Santa Perawan.
Kuasa maut Kau kalahkan,
Kau buka pintu surga bagi umat beriman.
Kau bertakhta dengan mulia di sisi kanan Bapa,
Dikaulah Hakim yang akan datang.
Maka kami mohon,
tolonglah hamba-Mu, yang Kau tebus dengan darah-Mu sendiri.
Satukanlah kami dengan orang kudus dalam kemuliaan-Mu.
Selamatkanlah kami, ya Tuhan,
berkatilah umat pilihan-Mu.
Rajailah kami, dan angkatlah kami untuk selamanya.
Setiap hari kami memuji Dikau,
kami memegahkan nama-Mu
untuk sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,
agar hari ini luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,
Kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setia/kerahiman-Mu kepada kami,
sebab kami berharap pada-Mu.
Kepada Tuhan kami percaya,
kami tak kecewa selamanya.
Amin.

[Setelah itu, hening sejenak kemudian lanjutkan dengan madah pujian kepada Bunda Maria]

Sub Tuum Praesidium

Sub tuum praesidium


confugimus,
Sancta Dei Genetrix.
Nostras deprecationes ne despicias
in necessitatibus nostris,
sed a periculis cunctis
libera nos semper,
Virgo gloriosa et benedicta.

Santa Maria, Bunda Kristus,


kami berlindung padamu.
Janganlah mengabaikan doa kami,
bila kami dirundung nestapa.
Bebaskanlah kami selalu dari segala mara bahaya,
ya Perawan mulia yang terpuji.
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU, MARI KITA HANTAR SEMUA ORANG YANG KITA
KASIHI KEDALAM KASIH KERAHIMAN ALLAH. TUHAN MEMBERKATI

SALAM DAN DOAKU

PASTOR RIANO TAGUNG, PR.

Anda mungkin juga menyukai