Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN TUGAS TERINTEGRASI

PADA KELUARGA BINAAN (Tn. J/Ny. R) DI DUSUN GLONGGONG DI DESA


SUMBERAGUNG, RT/RW 05/02 KEC, DANDER, KAB. BOJONEGORO

DENGAN PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terintegrasi di Semester III”

Dosen Pembimbing:

Ns. Mei Fitria M.kep

Oleh :

Kelompok 11 Semester 3

1. Diah Ayu Kumala (19142006)


2. Dinda Maulidia (19142007)
3. Rista Nailis Z (19142016)
4. Tita Fifiana S. (19142019)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA HUSADA

KABUPATEN BOJONEGORO

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamualikum W.r W.b

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan atas berkah dan rahmat dari Allah
SWT yang telah memberikah berkat kesehatan dan nikmat berfikir bagi kami dapat
melaksanakan tugas penyusunan makalah ini dengan judul “laporan akhir tugas terintegrasi
keluarga binaan pada N.y.R di dusun glonggong desa sumberagung kec. Dander kab.
Bojonegoro dengan pendekatan Teori Keperawatan Florence nightingale” dengan baik. Tidak
lupa dengan sholawat serta salam kepada junjungan kita nabimuhammad SAW.

Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Hasan Bisri SE, MSA, selaku ketua STIKES ICSADA yang telah memberikan
kami kesempatan untuk belajar berkreatifitas dalam peyusunan makalah ini.
2. Ibu Nurul Jariyatin, SH,MKN selaku ketua yayasan Darma Cendekia Husada
Bojonegoro.
3. Ibu Ns. Mei Fitria S.kep M.kep selaku dosen PA dan pembimbing yang telah
memberikan ajaran dan bimbingan kepada kami selama tugas ini berlangsung.
4. Ibu Ns. Ainul Mufidah, S.kep, M.kep selaku dosen pembimbing matakuliah
maternitas
5. Bapak Ns. Yusuf Efendi, S,Kep, M.Kes selaku dosen pembimbing matakuliah K3
dalam keperawatan.
6. Bapak Ns. Zaenal Abidin, S.Kep, M.Kes selaku dosen pembimbing matakuliah
komunikasi.
7. Ibu Ns. Ainul Mufidah dosen pembimbing matakuliah keperawatan medical bedah 1.
8. Bapak Ns. Errix Kristian J, S.Kep, M.Kes selaku dosen pembimbing matakuliah
psikososial.
9. Kedua orang tua dan teman-teman yang telah memotivasi dan memberi dukungan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
Karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati,
umtuk menyempurnakan penyusun. Dan kami berharap makalah ini dapatbermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum Wr.W.b

Bojonegoro,

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1
1.1 Pendahuluan
A. Progam persaga
B. Keluarga binaan
C. Terintegrasi
1.2 Tujuan (Tambahkan beberapa item sesuai dengan Tujuan Tugas Terintegrasi prodi)
A. Melaksanakan tugas terintregasi mata kuliah
B. Melakukan pendampingan pada keluarga
C. Memperdalam pengalaman
1.3 hasil yang di harapkan
1.4 rencana pelaksanaan

BAB 2
Konsep Teori
2.1 Konsep dan teori keperawatan yang digunakan di keluarga binaan

BAB 3 Hasil
3.1 Profil kabi (data keluarga, profil keluarga dan identitas) dalam bentuk tabel
3.2 Hasil kuesioner Pre dan post dalam bentuk diagram beserta perubahan status keluarga
A. Deskripsi keluarga (kategori keluarga)
B. Masalah kesehatan yang ditangani
C. Masalah yang tidak bisa ditangani apa saja, alasannya apa
3.3 Pelaksanakan Tugas Terintegrasi Semester 3
A. Kunjungan I (pertama)
B. Kunjungan II
C. Kunjungan III
D. Kunjungan IV
E. Kunjungan V

BAB 4 SWOT dan Pembahasan


4.1 Analisis SWOT Keluarga Binaan
4.2 Pembahasan
4.3 Pembelajaran berharga yang didapat (dalam bentuk Narasi)

BAB 5
Penutup
5.1 kesimpulan
5.2 saran
5.3 Daftar Pustaka
5.4 lampiran
BAB 1

1.1 PENDAHULUAN

A. progam persaga (perawat sahabat keluarga)

Perawat Sahabat Keluarga (PerSaGa) adalah program pengabdian masyarakat


sekaligus menjadi metode pembelajaran yang menjadikan keluarga sebagai mitra
pelaksana kegiatan. Dalam program ini mahasiswa bersama dosen melakukan
pemdampingan pada keluarga yang telah bersedia menjadi mitra dan menjadi keluarga
binaan. Keluarga akan di berikan edukasi hingga pelayanan kuratif dasar sesuai
dengan sesuai dengan permasalah kesehatan yang di hadapi dalam batas-batas
kewenangan pemberian pelayanan. Intervensi keperawatan yang di gunakan berbasis
pada teori keperawatan yang di pilih oleh mahasiswa yang mendampingi.

Perawat Sahabat Keluarga meniliki tujuan untuk memberikan pengalaman lebih


banyak pada mahasiswa dalam menangani masalah kesehatan di masyarakat melalui
pendekatan keluarga, memberikan pemahaman lebih pada mahasiswa tentang teori
keperawatan yang sudah ada serta implementasinya dalam permasalahan nyata,
mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pribadi bermanfaat bagi masyarakat bahkan
sejak dalam proses pendidikan sekaligus menumbuhkan jiwa humanis pada
mahasiswa, memberi edukasi pada keluarga mitra agar mampu menjadi punggawa
hidup sehat dan membantu pemerintah dalam mensukseskan program Indonesia sehat.

Selain hal ini diharapkan mahasiswa mampu melihat peluang dalam hal nerpreneur
di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), yang mana banyak sekali peluang usaha
dalam bidang ekonomi. Serta juga dalam era BPJS yang menekankan pada paradigma
sehat dimasyarakat, yang lebih mengarah pada upaya preventif dan promotif
dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

PerSaGa merupakan inovasi Kampus Ungu, program ini menggabungkan kegiatan


pendidikan, peneitian dan abdimas baik yang bersifat promotif-preventif, kuratif dasar
hingga rehabilitative. PerSaGa asli inovasi kampus Ungu STIKes ICsada yang telah di
rencanakan pada tahun .
B. keluarga binaan

Tujuan lain dari tugas keluarga binaan adalah untuk membentuk pribadi
profesional sejati, yang memiliki jiwa humanis yang ditunjukan melalui kepedulian
pada sesama dan kesadaran akan kebutuhan manusia sebagai makhluk yang sempurna
dengan segala kebutuhanya sesuai dengan teori keperawatan yang ada,
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, belajar menjadi pribadi
yang mampu menggerakkan masyarakat melalui kleuarga binaan dan memberikan
pendidikan serta memanfaatkan potensi yang ada disekitar untuk dikembangkan.
Mahasiswa memiliki kewajiban untuk melakukan kunjungan pada keluarga binaan
minimal satu kali dalam satu minggu dan hasil kegiatan keluarga binaan dijadikan
bahan untuk kegiatan mini seminar yang dilakukan pada akhir semester.
Dengan keluarga binaan, tugas bisa dilakukan dan out put tugas bisa
dimanfaatakan atau dirasakan langsung oleh masyarakat serta mahasiswa mendapat
pembelajaran berharga tentang kehidupan, output lain dapat berupa produk2 inovasi
yang lebih riil dan bermanfaat.
Dengan melaksanakan kegiatan keluarga binaan ini mahasiswa bisa melaksanakan
kegiatan Tri Dharma Perguruan tinggi dalam satu kegiatan sekaligus, karena kegiatan
ini sebagai bagian dari pelaksanaan tugas terintegrasi yang merupakan kegiatan
pendidikan yang didalamnya juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan abdimas dan
penelitian.

2015, laounching program bertepatan dengan pengukuhan Ners 1 STIKes ICsada, Konsep
PerSaGa dengan pendekatan Keluarga binaan (KaBi) belum di lakukan oleh Kampus-Kampus
Lainnya.
C. mata kuliah terintegrasi

a. Keperawatan Medikal Bedah I


b. Keperawatan Maternitas I
c. Komunikasi dalam Keperawatan II
d. Keselamatan Kesehatan Kerja
e. Psikosoaial dan budaya

1.2 TUJUAN

a. Melaksanakan tugas terintregasi mata kuliah


a) Keperawatan Medikal Bedah I
1. Mahasiswa membuat asuhan keperawatan pada sistem pernafasan dan
kardiovaskuler
2 Mahasiswa mendemonstrasikan intervensi pada askep kasus kelolaan
b) Keperawatan Maternitas I
1. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan, melakukan stimulus
pendidikan kesehatan, melakukan simulasi pengelolaan askep, mendemonstrasikan
intervensi yang diintegrasikan dengan hasil riset keperawatan pada wanita subur,
pasangan usia subur, wanita dalam masa cheild brearing dan bayinya sampai usia 28
hari, keluarga dengan wanita
2. Mahasiswa melakukan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada ibu hamil sebagai
upaya meningkatkan kesehatan keluarga.
c) Komunikasi dalam Keperawatan II
1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik pada anak dan lansia.
d) Keselamatan Kesehatan Kerja
1. Mampu memahami tatalaksana pengendalian kebakaran didalam keluarga
2. Mampu mendemonstrassikan pengendalian kebakaran di keluarga dengan
menggunakan alat kebakaran yang ada disekitar keluarga
e) Psikosoaial dan budaya
1. Merapkan konsep teoritis keperawatan transcultural dalam pemberian asuhan
keperawatan yang peka budaya kepada pasien
2. Mahasiswa melakukan pengkajian psikososial dan budaya di keluarga
3. Mahasiswa mampu menganalisis budaya nenek moyang yang masih diterapkan di
dalam keluarga yang berdampak positif/negatif pada kesehatan keluarga
4. Mahasiswa memberikan Pendidikan kesehatan sesuai dengan referensi/jurnal
berdasarkan EBN
f). Kewarganegaraan
1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip Negara hukum dan HAM (khususnya
HAM diindonesia)
g). Sistem informasi keperawatan
1. Mahasiswa mampu mendemontrasikan system informasi yang relevan dalam
keperawatan
2. Mahasiswa mampu membuat video yang telah ditentukan

b. Melakukan pendampingan pada keluarga

Keluarga kelompok kami pada saat pengkajian mempunyai riwayat penyakit dahulu
yakni lambung untuk Ny. R sedangkan suaminya Tn. J tidak memiliki riwayat penyakit
dahulu. Kemudian pada saat pengkajian riwayat penyakit sekarang Ny. R mengeluhkan
kembali mengenai riwayat penyakit dahulu, tetapi suaminya Tn. J tidak mengeluhkan
penyakit apapun.

c. Memperdalam pengalaman
a) Belajar dari keluarga binaan tentang kekuatan menghadapi keadaan dan
kondisi kesehatan fisik maupun mental.
b) Mendapatkan kesempatan untuk berbagi
c) Mendapatkan pengalaman tentang cara memahami kondisi masyarakat
khususnya dibidang kesehatan.

1.3 HASIL YANG DI HARAPKAN


Dengan adanya program PerSaGa yang dilaksanakan dengan pelaksanaan KaBi
(Keluarga Binaan) diharapkan mahasiswa dapat menambah pengalaman dalam
komunikasi terapeutik secara langsung pada keluarga mitra dan menambah wawasan
tentang cara penanganan kasus secara komprehensif. Serta mahasiswa mampu
menyelesaikan tugas integrasi yang diberikan sebagai tugas akhir semester secara baik
dan memperoleh hasil yang memuaskan.
Menjadi perantara kesehatan keluarga mitra juga menjadi salah satu hasil yang
diharapkan oleh kelompok kami. Meningkatkan status kesehatan keluarga mitra dan
bisa memberi manfaat tentang berbagai macam ilmu kesehatan yang akan di berikan
selama kunjungan kepada keluarga mitra.
 Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman serta mengembangkan skill
b. Peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal dan komunikasi
terapeutik.
c. Memberikan manfaat dan dapat diterapkannya teori-teori yang telah terima
secara langsung di dalam kondisi riil di lapangan.

1.4 RENCANA PELAKSANAAN

Kelompok : 11 (Sebelas)
Nama anggota : 1. Diah Ayu Kumala (19142006)
2. Dinda Maulidia (19142007)
3. Rista Nailis Za’adah (19142016)
4. Tita Fifiana Sari (19142019)
Semester/Kelas : 3/S1 keperawatan

NO Waktu Kegiatan Indicator Sasaran Tempat


.
1. Kamis, 12 1. BHSP (Bina 1. Kabi menerima Tn. Jani dan Dsn.
Hubungan Saling kedatangan mahasiwa Gelonggong
November Ny. Rita
Percaya) 2. Kabi merasa Ds.
2020  Mengisi inform Sugiarto Sumberagun
nyaman dengan
concent g,
 Mengumpulkan kedatangan Rt. 05/Rw.02
data mahasiswa Kec. Dander
- KK
- KTP Kab.
Bojonegoro
2. Kamis, 19 1. Melakukan  Keluarga dan Tn. Jani dan Dsn.
pengkajian mahasiswa Gelonggong
November Ny. Rita
2020 terkait mata Dapat Sugiarto Ds.
kuliah mengetahui Sumberagun
Keperawatan hasil dari g,
Medikal Bedah pemeriksaan Rt. 05/Rw.02
2. Mengisi quisioner yang telah
Kec. Dander
dilakukan
 Didapatkanny Kab.
a status Bojonegoro
kesehatan
keluarga dan
kemandirian
keluarga
 Keluarga
dan
mahasiswa
dapat
mengetahui
hasil dari
pemeriksaa
n.
3. Kamis, 25 1. Penugasan mata  Mahasiswa Tn. Jani dan Dsn.
kuliah K3 : memberikan Gelonggong
November Ny. Rita
Melakukan edukasi Ds.
2020 pendidikan kepada Sugiarto Sumberagun
kesehatan kepada keluarga g,
keluarga binaan  Keluarga Rt. 05/Rw.02
tentang memahami Kec. Dander
pengendalian tentang
kebakaran dalam penananganan Kab.
lingkungan kebakaran Bojonegoro
keluarga. Keluarga kooperatif
2. Melakukan
komunikasi
terapeutik.
3. Mendokumentasi
kan kegiatan
proses keluarga
binaan dalam
bentuk video.

4. Kamis, 03 1. Memberikan  Mahasiswa Tn. Jani dan Dsn.


Desember Healthy dan Keluarga Gelonggong
Ny. Rita
2020 Education mampu Ds.
tentang mengetahui Sugiarto Sumberagun
Keperawatan tentang HE g,
Maternitas yang telah di Rt. 05/Rw.02
2. Healthy education sampaikan
Kec. Dander
mata kuliah (upaya
meningkatkan Kab.
keperawatan medical kesehtaan Bojonegoro
bedah tentang diagnose keluarga)
yang muncul
5. Kamis, 10 1. Melakukan  Mahasiswa Tn. Jani dan Dsn.
edukasi terkait dan keluarga Gelonggong
Deesmber Ny. Rita
permasalahan mampu Ds.
2020 psikososial menganalisa Sugiarto Sumberagun
budaya budaya nenek g,
Melakukan evaluasi moyang yang Rt. 05/Rw.02
kegiatan yang telah masih Kec. Dander
diterapkan
dilakukan selama 5 kali Kab.
dalam
pertemuan (PRE/POST keluarga yang Bojonegoro
berdampak
positif atau
negative pada
Kesehatan
keluarga.
 Keluarga
mampu
mengetahui
dan memahami
terkait HE
yang
disampaikan
dan mampu
menerapkan
dalam
kehidupan
sehari- hari
 Di
dapatkann
ya status
kesehatan
keluarga

Kelompok : 11 (Sebelas)
Nama anggota : 1. Diah Ayu Kumala (19142006)
2. Dinda Maulidia (19142007)
3. Rista Nailis Za’adah (19142016)
4. Tita Fifiana Sari (19142019)
Semester/Kelas : 3/S1 keperawatan

B.PELAKSANAAN

N Waktu Kegiatan Indicator Sasaran Tempat Alat evaluasi


O pelaksanaan
1. Kamis, 12 BHSP Kabi menerima Tn. Jani Dsn. Handphone
november kedatangan dan Ny. Gelonggon Alat tulis
2020 mahasiwa Rita g
Sugiart Ds.Sumber
o agung,
Rt.
05/Rw.02,
Kec.
Dander,
Kab.
Bojonegor
o
2. Rabu, 18 -pengisian -Kabi merasa Tn. Jani Dsn. -Alat tulis
-Format
november inform nyaman dengan dan Ny. Gelonggon
Quisioner
2020 concent kedatangan Rita g -
Handphone
-pengisian mahasiswa. Sugiart Ds.Sumber
-Otoskop
kuisioner -Keluarga dan o agung, -Stetoskop
mahasiswa -
(pre) Rt.
Dapat Timbangan
-pengakian mengetahui 05/Rw.02, -Lingkar
hasil dari lengan
kmb. Kec.
pemeriksaan -Meteran
yang telah Dander, -Penlight
dilakuka -Format
Kab.
-Didapatkannya askep
status Bojonegor -Absensi
kesehatan kunjungan
o
keluarga dan
kemandirian
keluarga
Keluarga dan
mahasiswa
dapat
mengetahui
hasil dari
pemeriksaan.
3. Kamis, 03 - -keluarga mulai Tn. Jani Dsn. -Buku
Penugasan mengetri Saku
desember dan Ny. Gelonggon
mata tentang edukasi -
2020 kuliah K3 : penyakit Rita g Handphone
- lambung. -Alat tulis
Sugiart Ds.Sumber
Melakuka -Keluarga -poster
n memahami o agung, -Absensi
pendidikan tentang kunjungan
Rt.
kesehatan penananganan
kepada kebakaran 05/Rw.02,
keluarga Keluarga
Kec.
binaan
kooperatif.
tentang Dander,
pengendali
Kab.
an
kebakaran Bojonegor
dalam
o
lingkungan
keluarga.
-
Melakuka
n
komunikas
i
terapeutik.
-
memberik
an HE
lambung

4. Senin, 07 - -Keluarga Tn. Jani Dsn. -Buku saku


Memberik dan SAP
desember mampu dan Ny. Gelonggon
an Healthy -Alat tulis
2020 Education mengetahui Rita g -
tentang Handphone
tentang Sugiart Ds.Sumber
Keperawat -Absensi
an pemberian o agung, kunjunan
Maternitas
edukasi yang Rt.
.
telah di 05/Rw.02,
sampaikan . Kec.
(upaya Dander,
meningkatkan Kab.
kesehtaan Bojonegor
keluarga, buku o
saku progam
kehamilan)
5. Senin, 14 - -keluarga Tn. Jani Dsn. -Format
Melakuka mampu post
desember dan Ny. Gelonggon
n edukasi menganalisa -
2020 terkait budaya nenek Rita g Handphone
permasala moyang yang -Alat tulis
Sugiart Ds.Sumber
han masih -Absensi
psikososialditerapkan o agung, kunjungan
budaya dalam keluarga Rt.
Melakuka
yang
05/Rw.02,
n evaluasi berdampak
positif atau Kec.
kegiatan
negative pada Dander,
yang telah Kesehatan
Kab.
dilakukan keluarga.
-Keluarga Bojonegor
selama 5 mampu
mengetahui dan o
kali
memahami
pertemuan
terkait HE yang
(POST) disampaikan
-evaluasi dan mampu
menerapkan
dalam
kehidupan
sehari- hari
Di dapatkannya
status
kesehatan
keluarga.
-keluarga
senang setelah
kami
kunjungan ke
sana dan
berharap
supaya kami
masih
berkunjung lagi
.

BAB II

2.1 Konsep dan teori keperawatan yang digunakan di keluarga binaan

TEORI KONSEPTUAL FLORENCE NIGHTINGALE


Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha
mengumpulkan fakta. Dari fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai
teori, sesuai fakta yang di kumpulkan tersebut. Teori – teori tersebut kemudian digunakan
untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan yang lain. Sejalan dengan
perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan teknologi umat manusia, teori –
teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun maupun kuantitasnya, seperti apa
yang telah kita rasakan dewasa ini. Dalam bab II ini membahas tentang Teori Florence
Nigthingale, yang didalamnya berisi tentang Konsep dan teori keperawatan yang
digunakan di keluarga binaan . Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan
tentang lingkungan. Florence Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada
di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat
pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan
ilmu keperawatan. Teori dari Florence nightingale sangatlah bermanfaat bagi para
perawat terutama pada saat kita merawat pasien. Mungkin pada saat kita merawat pasien
kita melupakan faktor lingkungan di sekitar pasien, padahal lingkungan sangatlah
berpengaruh dalam penyembuhan pasien.

ISI TEORI
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan
perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan
upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale,
1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale
menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai
hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.
Torres mencatat ( 1986 ) mencatat bahwa nightingale memberikan konsep dan penawaran
yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale
dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dankerangka
rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres, 1986). Surat Nightingale
dan tulisannya tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Prinsipnya
mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan.Hal paling penting adalah konsep
dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan (marriner – tomey,
1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa
observasi [pengkajian]… bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan,
tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.”

A. INTI DARI TEORI


Teori / model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, model
dan konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dangan kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan / tindakan keperawatan lebih diorientasikan
pada pemberian udara, lampu, kenyamanan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan
praktik keperawatan mandiri tanpa bergantung pada profesi lain.
Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan
keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi
lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu
diperhatikan.
Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :
 Lingkungan fisik
 Psikologis
 Sosial
Hubungan teori Nightingale dalam konsep keperawatan :
keperawatan lingkungan masyarakat / individu sehat / sakit

 individu: perbaikannya dalam menghadapi penyakit.


 keperawatan : kondisi terbaik individu dalam mempengaruhi lingkungan.
 Sehat / Sakit : proses perbaikan untuk kesehatan.
 Masyarakat / lingkungan : mempengaruhi perkembangan kehidupan individu
Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :
 Lingkungan fisik
 Psikologis
 Sosial
Hubungan teori Nightingale dalam konsep keperawatan :
keperawatan lingkungan masyarakat / individu sehat / sakit

 individu: perbaikannya dalam menghadapi penyakit.


 keperawatan : kondisi terbaik individu dalam mempengaruhi lingkungan.
 Sehat / Sakit : proses perbaikan untuk kesehatan.
 Masyarakat / individu : mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu

BAB III

3.1 Profil kabi (data keluarga, profil keluarga dan identitas)

Ny.R

Di Dusun Glonggong Di Desa Sumberagung, Rt/Rw 05/02 Kec, Dander, Kab. Bojonegoro

Data Keluarga
1. Provinsi Jawa timur
2. Kabupaten / Kota Bojonegoro
3. Kecamatan Dander
4. Desa/Kelurahan Sumberagung
5. RT/RW RT 005 RW 002

6. Nomor Rumah -
7. Nomor KK 3522063012140006
8. Alamat Rumah Dsn glonggong, ds sumberagung, kec
dander, kab bojonegoro
9. Pendidikan Terakhir SLTP/ sederajat

Profile Keluarga
1 Nama Kepala Keluarga tn jani
2 Jumlah orang Dewasa (17 keatas) 02
3 Jumlah Bayi (0 – 12 bulan) -
4 Jumlah Balita (1 – 5 tahun) 01
5 Jumlah lansia (65 keatas) -
6 Jumlah ibu hamil -
7 Jumlah wanita usia produktif (15 – 64 01
tahun)

I. Identitas
No Nama Anggota Usia - Status/ TB/BB :
Keluarga Pekerjaan IMT = (TB – 100) -10% (TB –
100)
1. Tn. J 27 tahun/Petani
2

2. Ny. R 28 tahun/ Ibu rumah IMT = (TB – 100) -10% (TB –


tangga 100)
IMT = (150– 100) -10% (150-
100)
IMT = (50) -10% (50)
IMT = 50 – 5
IMT = 45

3.2 Hasil kuesioner Pre dan post dalam bentuk diagram beserta perubahan status
keluarga

A. Deskripsi keluarga (kategori keluarga)

I. Pengetahuan & Sikap PHBS


1 Apakah seluruh anggota Keluarga memiliiki kartu JKN ? 0
1. Ya √ 2. Tidak

2 Apakah seluruh keluarga buang air besar di Jamban (kloset, leher angsa)? 1
1. Ya 2. Tidak √

3 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit Tuberkolusis (TB) 1


Paru ?
1. Ya 2. Tidak √

Kondisi keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 3 jawaban tidak berarti poin nomor 4 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
4 Apakah anggota keluarga yang menderita penyaakit TB sudah meminum obat 1
secara teratur selama 6 Bulan?
1. Ya 2. Tidak √
5 Apakah ada anggota keluarga yang didiagnosa menderita penyakit menular 1
berbahaya (selain TBC)?
1. Ya 2. Tidak √

Kondisi keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 5 jawaban tidak berarti poin nomor 6 dan 7 tidak dihitung
sebagai faktor pembagi

6 Jika ya..apakah anggota keluarga tersebut rutin meminum obat yang diberikan 1
dokter/petugas kesehatan untuk mencegah penyakitnya makin kronis ?
1. Ya 2. Tidak √

7 Selain meminum obat apakah ada upaya lain untuk mencegah penyakit semakin 1
parah?
1. Ya 2. Tidak √
Berupa ?...........................

8 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi/ 1


Hipertensi?
1. Ya 2. Tidak √

Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 8 jawaban tidak berarti poin nomor 9 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
9 Apakah anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi/hipertensi 0
melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan melakukan upaya
mencegah munculnya hipertensi serta dampak lajutannya ?
1. Ya √ 2. Tidak

10 Apakah ada anggota keluarga yang menderita Penyakit Diabetus ? 1


1. Ya 2. Tidak √
Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1
11 Apakah ada anggota keluarga yang merokok ? 1
1. Ya (setiap hari, sering/kadang2) 2. Tidak (tidak/sudah berhenti) √
Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1
jika poin nomor 11 jawaban tidak berarti poin nomor 12 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
12 Apakah anggota keluarga merokok di dalam rumah ? 1
1. Ya 2. Tidak √

a. Apakah ada anggota keluarga yang hamil? 1


1. Ya 2. Tidak √
b. Apakah ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin di petugas
kesehatan ? 0
13
1. Ya √ 2. Tidak
Jika poin a jawaban tidak berarti poin nomor 13 tidak dihitung sebagai faktor
pembagi.
Dinilai 1 jika poin a dan b jawaban Iya, dinilai 0 jika poin a jawaban Iya dan b
jawaban Tidak
14 Apakah ibu melahirkan ditolong oleh tenkes ? 0
1. Ya √ 2. Tidak

Apakah keluarga mempunyai balita? 0


1. Ya √ 2. Tidak
15 Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 1 jika “Tidak” skor 0
jika poin nomor 15 jawaban tidak berarti poin nomor 15 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
16 Apakah bayi mendapat imunisasi lengkap?(Usia 0-5 tahun) 0
1. Ya √ 2. Tidak

17 Apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan? 0


1. Ya √ 2. Tidak

18 Apakah tumbuh kembang balita dipantau? 0


1. Ya √ 2. Tidak

19 Apakah ada anggota keluarga yang menderita ganggguan jiwa ? 1


1. Ya 2. Tidak √

Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 19 jawaban tidak berarti poin nomor 20 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
20 Jika ada , apakah telah mendapatkan pengobatan ? 1
1. Ya 2. Tidak √
21 Apakah keluarga memiliki sarana air besrih? 0
1. Ya √ 2. Tidak

22 Apakah terdapat jendela di rumah? 1


1. Ya 2. Tidak √

23 Bila ya, apakah jendela di buka setiap hari ? 1


1. Ya 2. Tidak √

24 Apakah setiap ruangan di rumah terdapat pencahayaan? 1


1. Ya 2. Tidak √

25 Apakah keluarga mempunyai hewan peliharaan (Jenis Peliharaan : Ayam, 0


Kambing, Sapi, Kerbau ) ?
1. Ya √ 2. Tidak
Jika poin nomor 25 jawaban “tidak” berarti poin nomor 25, 26 dan 27 tidak
dihitung sebagai faktor pembagi
jika jika poin nomor 25 jawaban “iya” berarti poin nomor 25 tidak dihitung
sebagai faktor pembagi
26 Bila ya, apakah hewan peliharaan di taruh di dalam rumah? 1
1. Ya 2. Tidak √

Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1

27 Apakah kotoran dibersihkan setiap hari ? 0


1. Ya √ 2. Tidak
II. Kemandirian Menangani Masalah Kesehatan Dasar
1. Apakah keluarga bersedia menerima kedatangan/ kunjungan petugas kesehatan 0
yang datang kerumah untuk kepentingan kesehatan?
1. Ya √ 2. Tidak

2. Apakah keluarga melaksanakan anjuran dari petugas kesehatan terkait masalah 0


kesehatan yang dialami keluarga?
1. Ya √ 2. Tidak

3. Apakah keluarga mampu menjelaskan masalah kesehatannya dengan benar? 0


1. Ya √ 2. Tidak

4. Apakah ada anggota keluarga yang bisa memberikan pertolongan pertama pada 1
anggota keluarga yang menderita penyakit?
1. Ya 2. Tidak √

5. Apakah anggota keluarga _datang ke pelayanan/petugas kesehatan jika ada 0


anggota keluarga yang sakit?
1. Ya √ 2. Tidak

6. Apakah anggota keluarga ada yang berusaha mencari info terkait penyakit yang
dialami oleh anggota keluarga ?
1. Ya √ 2. Tidak

7 Apakah keluarga melakukan pencegahan terhadap penyakit yang dialami 0


anggota keluarga dengan pemanfaatan tanaman obat-obatan keluarga?
1. Ya √ 2. Tidak

8 Apakah ada anggota keluarga yang memberikan informasi terkait penyakit yang 1
dialami keluarga?
1. Ada 2. Tidak √

Dari data diatas diolah untuk menentukan status keluarga apakah masuk keluarga :
Pengetahuan & Sikap PHBS :
1. Sehat dan mandiri
2. Sehat kurang mandiri
3. Sehat tidak mandiri
4. Pra sehat, mandiri
5. Pra sehat kurang mandiri
6. Pra sehat tidak mandiri
7. Tidak sehat, mandiri
8. Tidak sehat kurang mandiri
9. Tidak sehat tidak mandiri
Tidak sehat : Skor < 50%
Pra sehat : Skor 50-80%
Sehat : Skor > 80%
Kemandirian Menangani Masalah Kesehatan Dasar :
Tidak Mandiri : Skor < 37,5%
Kurang Mandiri : Skor 37,5-62,5%
Mandiri : Skor 62,6-87,5%
Sangat Mandiri : Skor > 87,5%

Cara Perhitungan :

PHBS Jumlah point yang di dapat


x 100 %
: Jumlah item yang terjawab

PHBS 20 : 74,07
x 100 %
: 27 %

Jumlah point yang di dapat x 100


Kemandirian :
Jumlah item yang terjawab %

5 : 62,5
Kemandirian : x 100 %
8 %

Masuk kategori Pra Sehat Kurang Mandiri

B. Masalah kesehatan yang ditangani

II. Pengetahuan & Sikap PHBS


1 Apakah seluruh anggota Keluarga memiliiki kartu JKN ? 0
2. Ya √ 2. Tidak

2 Apakah seluruh keluarga buang air besar di Jamban (kloset, leher angsa)? 1
2. Ya 2. Tidak √

3 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit Tuberkolusis (TB) 1


Paru ?
2. Ya 2. Tidak √

Kondisi keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 3 jawaban tidak berarti poin nomor 4 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
4 Apakah anggota keluarga yang menderita penyaakit TB sudah meminum obat 1
secara teratur selama 6 Bulan?
2. Ya 2. Tidak √

5 Apakah ada anggota keluarga yang didiagnosa menderita penyakit menular 1


berbahaya (selain TBC)?
2. Ya 2. Tidak √

Kondisi keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 5 jawaban tidak berarti poin nomor 6 dan 7 tidak dihitung
sebagai faktor pembagi

6 Jika ya..apakah anggota keluarga tersebut rutin meminum obat yang diberikan 1
dokter/petugas kesehatan untuk mencegah penyakitnya makin kronis ?
2. Ya 2. Tidak √

7 Selain meminum obat apakah ada upaya lain untuk mencegah penyakit semakin 1
parah?
2. Ya 2. Tidak √
Berupa ?...........................

8 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi/ 1


Hipertensi?
2. Ya 2. Tidak √

Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 8 jawaban tidak berarti poin nomor 9 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
9 Apakah anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi/hipertensi 0
melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan melakukan upaya
mencegah munculnya hipertensi serta dampak lajutannya ?
2. Ya √ 2. Tidak

10 Apakah ada anggota keluarga yang menderita Penyakit Diabetus ? 1


2. Ya 2. Tidak √
Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1
11 Apakah ada anggota keluarga yang merokok ? 1
2. Ya (setiap hari, sering/kadang2) 2. Tidak (tidak/sudah berhenti) √
Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1
jika poin nomor 11 jawaban tidak berarti poin nomor 12 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
12 Apakah anggota keluarga merokok di dalam rumah ? 1
2. Ya 2. Tidak √

13 c. Apakah ada anggota keluarga yang hamil? 1


2. Ya 2. Tidak √
d. Apakah ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin di petugas
kesehatan ? 0
2. Ya √ 2. Tidak
Jika poin a jawaban tidak berarti poin nomor 13 tidak dihitung sebagai faktor
pembagi.
Dinilai 1 jika poin a dan b jawaban Iya, dinilai 0 jika poin a jawaban Iya dan b
jawaban Tidak
Apakah ibu melahirkan ditolong oleh tenkes ? 0
14 2. Ya √ 2. Tidak

Apakah keluarga mempunyai balita? 0


2. Ya √ 2. Tidak
15 Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 1 jika “Tidak” skor 0
jika poin nomor 15 jawaban tidak berarti poin nomor 15 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
16 Apakah bayi mendapat imunisasi lengkap?(Usia 0-5 tahun) 0
2. Ya √ 2. Tidak

17 Apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan? 0


2. Ya √ 2. Tidak

18 Apakah tumbuh kembang balita dipantau? 0


2. Ya √ 2. Tidak

19 Apakah ada anggota keluarga yang menderita ganggguan jiwa ? 1


2. Ya 2. Tidak √

Kondisi Keluarga : Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


jika poin nomor 19 jawaban tidak berarti poin nomor 20 tidak dihitung sebagai
faktor pembagi
20 Jika ada , apakah telah mendapatkan pengobatan ? 1
2. Ya 2. Tidak √
21 Apakah keluarga memiliki sarana air besrih? 0
2. Ya √ 2. Tidak

22 Apakah terdapat jendela di rumah? 1


2. Ya 2. Tidak √

23 Bila ya, apakah jendela di buka setiap hari ? 1


2. Ya 2. Tidak √

24 Apakah setiap ruangan di rumah terdapat pencahayaan? 1


2. Ya 2. Tidak √

25 Apakah keluarga mempunyai hewan peliharaan (Jenis Peliharaan : Ayam, 0


Kambing, Sapi, Kerbau ) ?
2. Ya √ 2. Tidak
Jika poin nomor 25 jawaban “tidak” berarti poin nomor 25, 26 dan 27 tidak
dihitung sebagai faktor pembagi
jika jika poin nomor 25 jawaban “iya” berarti poin nomor 25 tidak dihitung
sebagai faktor pembagi
26 Bila ya, apakah hewan peliharaan di taruh di dalam rumah? 1
2. Ya 2. Tidak √

Jika jawaban “iya” skor 0 jika “Tidak” skor 1


27 Apakah kotoran dibersihkan setiap hari ? 0
2. Ya √ 2. Tidak

III. Kemandirian Menangani Masalah Kesehatan Dasar


1. Apakah keluarga bersedia menerima kedatangan/ kunjungan petugas kesehatan 0
yang datang kerumah untuk kepentingan kesehatan?
2. Ya √ 2. Tidak

2. Apakah keluarga melaksanakan anjuran dari petugas kesehatan terkait masalah 0


kesehatan yang dialami keluarga?
2. Ya √ 2. Tidak

3. Apakah keluarga mampu menjelaskan masalah kesehatannya dengan benar? 0


2. Ya √ 2. Tidak

4. Apakah ada anggota keluarga yang bisa memberikan pertolongan pertama pada 1
anggota keluarga yang menderita penyakit?
2. Ya 2. Tidak √

5. Apakah anggota keluarga _datang ke pelayanan/petugas kesehatan jika ada 0


anggota keluarga yang sakit?
2. Ya √ 2. Tidak

6. Apakah anggota keluarga ada yang berusaha mencari info terkait penyakit yang
dialami oleh anggota keluarga ?
1. Ya √ 2. Tidak

7 Apakah keluarga melakukan pencegahan terhadap penyakit yang dialami 0


anggota keluarga dengan pemanfaatan tanaman obat-obatan keluarga?
2. Ya √ 2. Tidak

8 Apakah ada anggota keluarga yang memberikan informasi terkait penyakit yang 1
dialami keluarga?
2. Ada 2. Tidak √

C. Masalah yang tidak bisa ditangani apa saja, alasannya apa

3.3 Pelaksanakan Tugas Terintegrasi Semester 3

A. Kunjungan I

Saat kunjungan pertama, kami meminta persetujuan terhadap keluarga. Apakah bersedia kita
berikan penyuluhan tentang kesehatan (Kabi). Disitu kami meminta, KK dan KTP untuk data
dari keluarga tersebut.
1.1 kunjungan pertama

B. Kunjungan II

Di kunjungan kami yang kedua, mengisi kuisioner dan pemeriksaan fisik (TTV) untuk
pengkajian lebih lanjut. Di kunjungan kedua kami di dampingi dosen pembimbing.

1.1 pengisian kuisioner pre 1.2 pemeriksaan fisik (TTV)

1.3 foto dengan keluarga dan dosen pembimbing


B. Kunjungan III

Pada kunjungan ke 3 kali ini kami memberikan HE tentang penyakit lambung dan cara
mencegah kebakaran di lingkungan rumah. Pada kunjungan kali ini kita didampingi
langsung oleh dosen pembimbing.

1.1 HE tentang Penyakit lambung dan kebakaran di lingkungan rumah

1.2 foto bersama dengan dosen pembimbing


D. Kunjungan IV

Pada kunjungan ke 4, kami memberikan HE tentang program kehamilan dan kami langsung
di damping oleh dosen pembimbing.

1.1 HE tentang program kehamilan

1.2 foto bersama dosen pembimbing

E. Kunjungan V
1.2 HE tentang psikososial

1.3 Foto bersama dosen pembimbing

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Asuhan Keperawatan Pada ......... Dengan...... (berdasarkan mata kuliah


terintegrasi)

Lampiran 2 : Asuhan Keperawatan Pada ......... Dengan...... (berdasarkan mata kuliah

terintegrasi)

Lampiran 3 : Surat Tugas pelaksanaan Keluarga Binaan

Lampiran 4 : Informed Consent (dilengkapi KK, KTP Keluarga)

Lampiran 5 : Angket Status instrument wajib Keluarga Binaan pre dan post

Lampiran 6 : Absensi Kelompok dan Perkembangan Program Berdasarkan Plan Of

Action

Lampiran 7 : SAP

Lampiran 8 : Media Pendidikan Kesehatan yang digunakan

Lampiran 9 : Bukti Bimbingan

Lampiran 10 : Foto kegiatan (setiap kunjungan dari 1 sd selesai)

Lampiran 11 : Kuesioner Pre dan Post

Dst.......................................................................................................

BAB 4

ANALISA SWOT KELUARGA BINAAN

4.1 Analisis SWOT Keluarga Binaan

Analisa SWOT adalah metode perencanaan yang strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Strengh Weakness
 Keluarga Ny. R tampak senang  Keluarga tidak sepenuhnya
menerima kunjungan kami melakukan atau menerapkan buku
 Keluarga Ny. R bersikap baik dan saku tentang TARAK.
menerima kehadiran kami saat  Keluarga hanya menerapkan
kunjungan kerumahnya. beberapa perilaku hidup yang baik
 Keluarga dapat berintegrasi dengan dan sehat.
baik.
Opportunity Threats
 Keluarga N.y R terlihat senang  Adanya lingkungan keluarga yang
karena mendapat pengetahuan kurang mendukung tentang
perilaku hidup bersih dan sehat. pentingnya kesehatan.
 Keluarga Ny.R menangkap H.E
yang telah kita beri.

4.2 Pembahasan

Di sini kami melakukan kunjungan keluarga binaan pada keluarga Ny. R yang
bertempat di Dusun Glonggong, Desa Sumberagung, RT 05/ RW 02 Kecamatan Dander,
Kabupaten Bojonegoro. Di sini kami melakukan kunjungan yang kurang lebih berlangsung
selama 5 pertemuan, dari awal sa’at kami kunjungan pertama keluarga Ny. R sangat
menerima kedatangan kami dengan baik, di sini kami memberikan sedikit edukasi mengenai
tarak, selain itu kami juga memberikan sedikit pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat, karena kami melihat lingkungan keluarga yang sedikit kurang mendukung.

4.3 Pembelajaran berharga yang didapat (dalam bentuk Narasi)

Setelah melaksanakan kegiatan keluarga binaan yang berlangsung kurang lebih 5


pertemuan, kami semua anggota kelompok merasakan banyak sekali pembelajaran yang kami
dapatkan dari keluarga Ny. R yang bertempat di area Dander, tepatnya di Dusun Glonggong,
Desa Sumberagung, Rt 05/ Rw 02 Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Di situ keluarga Ny. R mengajarkan arti sebuah menghargai satu sama lain dengan
sangat baik, seperti Ny. R yang senang sa’at ada kehadiran kami, Ny. R sangat menghargai
kami dengan baik akan layaknya keluarga sendiri. Ny. R juga sangat terbuka untuk bercerita
tentang kesehariannya, sehingga hal tersebut mempermudah kami dalam membina hubungan
saling percaya. Karena menghadapi klien secara langsung merupakan pembelajaran yang
sangat berharga bagi kami. Kunjungan keluarga binaan ini membuat kami mengenal lebih
dalam dengan keluarga Ny. R yang kami tangani, mulai dari segi budaya, ekonomi, serta
kebiasaan yang dilakukan oleh Ny. R, semakin lebih dekat dengan keluarga Ny. R kami juga
akan lebih mengerti keluarga Ny. R.

BAB 5

PENUTUP

5.1 kesimpulan

…………..

5.2 saran

Anda mungkin juga menyukai