Anda di halaman 1dari 6

PEMASANGAN AKDR

No.Dokumen:
No. Revisi:
SOP Tanggalterbit:
Halaman:1/2
Tanda tangan dan stempel Sulistyaningsih
UPTD Puskesmas
NIP.
Medang
196709191995032001
1.Pengertian Melakukan Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) yang di
pasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan

2. Tujuan Agar dapat melakukan pemasangan AKDR sesuai standar agar tidak terjadi
komplikasi

3. Kebijakan SK Kepala puskesmas No / / /2023 Tentang Jenis jenis Pelayanan di


Puskesmas Medang

4. Referensi - Prawiroharjo, Sarwono Buku Praktis panduan Kontrasepsi YBPSP, jakarta 2003
- Panduan Buku Klinis Orogram Pelayanan Keluarga Berencana
- DEPKES RI DIRJEN Pembinaan kesehatan masyarakat Direktorat Bina

Kesehatan Keluarga, 1999


5. Prosedur / langkah- a. Konseling awal
b. Sapa klien dengan ramah dan perkenaikan diri anda dan tanyakan
langkah
tujuan kedatangannya
c. Berikan informasi umum tentang KB
d. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan, keterbatasan dan jenis – jenis kontrasepsi
- Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tersebut di gunakan
- Jelaskan bagaimana cara kerja alkon tersebut
- Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan
lain yangb mungkin akan dialami
- Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami oleh klien
e. Lakukan Anamnese klien secara lengkap dan cermat termasuk
riwayat kesehatan reproduksinya untuk memastikan tidak ada
masalah kesehatan untuk menggunakan AKDR
f. Pemeriksaan panggul
- Pastikan klien sudah
Mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci area genetalia
dengan menggunakan sabun dan air
- Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, keringkan
dengan kain bersih
- Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
- Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau
kelainan lainnya di daerah supra publik
- Kenakan kain penutup klien untuk pemeriksaan panggul
- Atur arah sumber cahanya untuk melihat serviks
- Pakai Sarung tangan DTT
- Atur penempatan peralatan dan bahan – bahan yang akan
digunakan dalam wadah steril atau DTT
- Lakukan inspeksi pada genetalia eksternal
- Palpasi kelenjar skiene dan bartholin, amat adanya nyeri atau
duh ( discharge ) vagina
- Masukkan speculum vagina
- Lakukan pemeriksaan inspekulo
1) Periksa adanya lesi ataukeputihan pada vagina
2) Inspeksi serviks
- Keluarkan speculum dengan hati hati dan letakkan kembali pada
tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan yang belum
digunakan
- Lakukan pemeriksaan bimanual :
1) Pastikan gerakan serviks bebas
2) Tentukan besar dan posisi uterus
3) Pastikan tidak ada kehamilan
4) Pastikan tidak ada infeksi atu tumor pada adneksa
- Lakukan pemeriksaan rektovaginal ( adanya tumor pada cavum
douglas )
- Celupkan proses dan bersihkan sarung tangan dan larutan klorin
0,5%, kemudian buka secara terbalik dan rendam dalam klorin
g. Tindakan Pra Pemasangan
1) Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan
klienrasakan pada saat proses pemasangan dan persilahkan klien
untuk mengajukan pertanyaan
2) Masukkan lengan AKDR Cu T380 A didalam kemasan sterilnya
:
- Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang
- Masukkan perndorong ke dalam tabung inserter tanpa
menyentuh benda tidak steril
- Letakkan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter
sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik
tabung inserter dari bawah lipatan lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk
memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut
kedalam tabung inserter
h. Prosedur Pemasangan AKDR
1) Pakai sarung tangan steril DTT yang baru
2) Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
3) Usap vagina dan serviks dengan larutan anti septik 2 sampai 3
kali
4) Jepit serviks dengan tenakulumsecara hati hati
5) Masukkan sonde uterus dengan tehnik tidak menyentuh /
masukkan sonde kedalam kavum uteri sekali masuk tanpa
menyentuh dinding vagian maupun bibir spekulum
6) Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan
sonde
7) Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih
berada didalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru
pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup
kemasan
8) Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati – hati jangan sampai
pendorongnya terdorong
9) Pegang tabung AKDR dengan leher biru dengan posisi
horizontal ( sejajar lengan AKDR ), sementara melakukan
tarikan hati – hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter
kedalam uterus sampai leher biru menyentuhserviks atau sampai
terasa adanya tahanan.
10) Pegang serta tahantenakulum dan pendorong dengan sarung
tangan
11) Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan tehnik
withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal
pendorong dengan tetap menahan pendorong
12) Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau
sampai terasa adanya tahanan
13) Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR kurang lebih 3 – 4 cm
14) Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah
terkontaminasi
15) Lepaskan tenakulum dengan hati – hati rendam dalam larutan
klorin 0,5%
16) Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas
jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30 – 60 detik
17) Keluarkan spekulum dengan hati – hati, rendam dalam larutan
klorin 0,5 %

i. Tindakan pasca pemasangan


a. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan
klorin 0,5 % selam 10 menit untuk dekontaminasi.
b. Buang bahan- bahan yang sudah tidak terpakai lagi ketempat
yang sudah di sediakan
c. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5 %, kemudian lepaskan secara terbalik
dan rendam dalam larutan tersebut
d. Cuci tangan dengan efektif ( 12 langkah )
e. Amati selama 15 menit sebelum memperbolehkan lkien pulang
j. Konseling pasca pemasangan
a. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benamg
AKDR dan kapan harus dilakukan
b. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami
efek samping
c. Beritahun klien kapam harus datang kembali untuk kontrol
d. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380 A adalah
10 tahun
e. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang setiap saat bila
mmerlukan konsultasi, pemeriksaan medis atau menginginkan
AKDR tersebut di cabut
f. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah di
berikan
g. Lengkapi rekam medic dan kartu AKDR untuk klien
6. Bagan alir

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait Pendaftaran RM
KIA-KB
9. Dokumen terkait 1. Infom consent
2. Kartu K4 KB
3. Kartu K1 KB
4. Kohor KB
5. Buku Register kunjungan
10. Rekam historis Tgl mulai
Yang
perubahan No Perubahan diberlakuk
dirubah
an
1 Kebijakan Isi kebijakan 20-6-2017
menggunakan sesuai
SK
2 Penulisan Setiap lembar diberi 20-6-2017
halamam halamam contoh 1/10
sebelah kanan bawah
3 Diagram Dibuat untuk 20-6-2017
alir memperjelas
prosedur,bagi
pelayanan yang
memerlukan
tindakan ,khusus UKP
harus semua dibuat
diagram alir.
4 SPO Dirubah menjadi SOP 20-6-2017

Anda mungkin juga menyukai