PEMBAHASAN .................................................................................. 19
UTS Genap 2009/2010 .............................................................................. 20
UTS Ganjil 2009/2010.............................................................................. 24
UTS Genap 2008/2009 .............................................................................. 27
UTS Pendek 2008/2009 .............................................................................. 32
UTS 2007/2008 .......................................................................................... 39
UTS 2006/2007 .......................................................................................... 43
UTS 2005/2006 .......................................................................................... 49
UTS 2004/2005 .......................................................................................... 56
UTS 2003/2004 .......................................................................................... 60
UTS 2002/2003 .......................................................................................... 65
UTS 2001/2002 .......................................................................................... 69
UTS 2000/2001 .......................................................................................... 71
UTS 1999/2000 .......................................................................................... 76
iii
SOAL - SOAL
2
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2009-2010
Mata Kuliah : Kalkulus 1 MA 1114
Jum’at, 9 April 2010
UTS Genap 2009/2010
a
,0 < x ≤ 1
3. Diketahui f ( x ) = x
bx 2 − x, x > 1
Tentukan konstanta a dan b, agar f ( x ) terdiferensialkan di x = 1 .
4. Diketahui f (x ) = 5x 3 − 3x 5
a. Tentukan selang kemonotonan
b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok (bila ada)
c. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya
d. Gambarkan grafiknya
No 1 2 3 4 Jumlah
Nilai Maks 10 7 8 10 35
3
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2009-2010
Mata Kuliah : Kalkulus 1 MA 1114
Close Book dan tanpa kalkulator
UTS Ganjil 2009/2010
4. Diketahui kurva xy 2 + x 2 + y 2 = 3
a. Tentukan rumus y '
b. Tentukan persamaan garis singgung di titik (1,1)
5. Diketahui f (4) = 4, f '(4) = 2, g(4) = 4, g'(4) = 4, h(x) = f (g(x)), hitungh'(4)
x
6. Diketahui f ( x ) =
x −1
a. Tentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi
b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok
c. Tentukan semua asimtot
d. Sketsa grafik f ( x )
4
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2008-2009
Mata Kuliah : Kalkulus 1, MA 1114
Tanggal : Jum’at, 17 April 2009
UTS Genap 2008/2009
6 cm
5 cm
5
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK 2008-2009
Mata Kuliah : Kalkulus 1, MA 1114
Tanggal : Senin 27 Juli 2009
UTS Pendek 2008/2009
3x + 5
3. a. Hitung lim bila ada
x→+∞ 6 x − 8
2x + 3 , x ≤ 4
4. Diketahui f (x ) = 16
7+ ,x>4
x
Periksa apakah f ( x ) punya turunan di x = 4
6
b. Cari persamaan garis singgung dan garis normal kurva di titik
π π
,
2 4
6. Persamaan suatu kurva dinyatakan oleh f ( x ) = x 5 + 5x 4
a. Cari selang kemonotonan dan nilai ekstrik
b. Cari selang kecekungan dan titik belok bila ada
c. Gambar grafik f ( x )
7
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2007-2008
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA1114
29 Oktober 2007
UTS 2007/2008
a. Tentukan , , ,
b. Periksa apakah gof terdefinisi, jika ya tentukan ( gof )(x)
c. Tentukan Dgof
3. Periksa apakah fungsi berikut kontinu di x = 1
1
f ( x) =
(x − 1)2 sin ; x ≠1
x −1
1; x =1
x2 − 6x + 9
4. Diketahui f ( x ) =
x
a. Tentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi
b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok (jika ada)
c. Tentukan semua asimtotnya dan titik potong terhadap sumbu x
& y (bila ada)
d. Gambarkan grafik f(x)
Soal 1 2 3 4
Nilai 10 10 8 12
8
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2006/2007
Mata Kuliah : Kalkulus 1/MA1114
Senin 13 November 2006
UTS 2006/2007
2. Diketahui f ( x) = x dan g ( x) = 1 − x 2
2x
4. Diketahui f ( x) = , tentukan :
4 − x2
a. Selang kemonotonan dan titik ekstrim serta jenisnya ( jika ada )
b. Selang kecekungan dan titik belok ( jika ada )
c. Asimtot ( jika ada )
d. Sketsa grafiknya
-o0o-
Selamat mengerjakan
-o0o-
9
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2005/2006
Mata Kuliah : Kalkulus 1/MA1114
Senin 17 Oktober 2005
UTS 2005/2006
1
3. a. Tentukan a agar lim 9 x 2 + ax + 4 + 3x =
x → −∞ 3
a + cos(bx)
b. Tentukan a dan b sehingga lim = −2
x →0 x2
x
4. Diketahui f ( x) = 2
⋅ Tentukan :
x +1
a. Selang kemonotonan dan titik ekstrim serta jenisnya ( jika ada)
b. Selang kecekungan dan titik belok ( jika ada )
c. Asimtot ( jika ada )
d. Sketsakan grafiknya
10
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2004/2005
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA-1114
Tanggal : Senin 25 November 2004
UTS 2004/2005
4
1. Tentukan himpunan penyelesaian pertaksamaan x − 3 <
x
2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva
y + Cos( xy 2 ) + 3x 2 = 4 di titik potong kurva dengan sumbu x.
x3 − 1
3. Hitung lim
x →1 2x + 2 − 2
x
4. Diketahui f ( x) = 2
tentukan semua nilai ekstrim fungsi
x +1
beserta jenisnya pada selang [-½,2]
11
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2003/2004
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA-1314
Tanggal : Senin 6 Oktober 2003
UTS 2003/2004
x3 − x2 − 6x
b. f ( x) =
x+3
2. Hitung
1 + cos x
a. lim 2
x →π x sin x
x 2 − 2 x + 3, x ≥ 1
3. Periksa apakah fungsi f ( x) =
x 2 − 2 x + 2, x < 1
terdiferensialkan di x = 1, jika ya tentukan f ‘(1)
x2 + x −1
4. Diketahui f ( x ) =
x −1
a. Tentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi beserta
jenisnya
b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok
c. Tentukan semua asimtot
d. Gambarkan grafik fungsi f(x)
12
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2002/2003
Mata kuliah : Kalkulus 1 / MA-1314
Tanggal : Senin/ 11 April 2003
UTS 2002/2003
-o0o-o0o-
13
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2001/2002
Mata Kuliah : Kalkulus 1 /MA-1314
Waktu :120 Menit
UTS 2001/2002
2. Diketahui
x + 7 jika x≤b
f ( x) = 3
2 x − 1 jika x>b
14
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2000/2001
Mata Kuliah : Kalkulus 1 (DA-1314)
Senin 23 Oktober 2000
UTS 2000/2001
x2, x <1
2. Diberikan fungsi f ( x) =
px + q, x ≥ 1
a. Tentukan hubungan antara p dan q agar fungsi f kontinu di
x =1
b. Tentukan nilai p dan q agar f ' (1) ada !
2 2
3. Diberikan persamaan kurva x 3 +y 3 =2
dy
a. Tentukan di titik (1,-1)
dx
b. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal pada
kurva tersebut yang melalui titik (1,-1).
4. Hitunglah
x
t dt
x2
a. lim
x →0 sin x
1 x
b. dx
−1 x
15
KERJAKANLAH SOAL NO 5 ATAU 6 (salah satu saja )
x2 −1
5. Diberikan fungsi f ( x) =
( x + 1) 2
a. Tetukan selang kemonotonan dan titik ekstrimnya (jika ada)
b. Tentukan selang kecekungan dan titik beloknya
c. Carilah semua asimtotnya
d. Sketsalah grafiknya
Selamat Mengerjakan
Teriring do’a Kami Untuk Keberhasilan Anda
16
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELKOM
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 1999/2000
Mata Kuliah : Kalkulus 1 /DA-1314
Tanggal : Senin 1 November 1999
UTS 1999/2000
2
1. Tentukan himpunan jawab : x + ≤3
x
x2 − 2x + 5
2. a. Hitung lim
x → −∞ 2x + 5
b. Diketahui g ( x) − 3 ≤ x 2 − 10 x + 25, tentukan lim g ( x)
x→5
3. Diketahui f ( x) = x 2 − 1 dan g ( x) = 1 + x
a. Buktikan gof terdefinisi !
b. Tentukan persamaan dan asal daerah fungsi gof !
2 x 2 + px − 15
x>3
4. Diketahui f ( x) = 3− x
qx 2 − 7 x + 1 x ≤ 3
tentukan konstanta p dan q supaya f(x) kontinu di x = 3
5. Diketahui kurva ( x − 3) 2 + y 2 = 2
a. Tentukan y’
b. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva, dimana garis
singgung tersebut tegak lurus pada garis y = x
17
a. Tentukan selang kemonotonan f(x)
b. Tentukan selang kecekungan f(x)
c. Buat sketsa grafik f(x)
Selamat Bekerja
Ebs-tza-jdn-mhd-rmi-wdt
18
PEMBAHASAN
19
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2009-2010
Mata Kuliah : Kalkulus 1 MA 1114
Jum’at, 9 April 2010
UTS Genap 2009/2010
1. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan
x−2 x2
a. ≤
4 x +1
2
x x−2
− ≥0
x +1 4
4 x 2 − ( x + 1)( x − 2 )
≥0
4( x + 1)
(
4x 2 − x 2 − x − 2
≥0
)
4( x + 1)
3x 2 + x + 2
≥0
4( x + 1)
Karena 3 x 2 + x + 2 definit positif, maka jelas bahwa
pertaksamaan terakhir akan terpenuhi jika dan hanya jika
x + 1 > 0 yaitu x > −1 . Jadi himpunan penyelesaian yang
dimaksud adalah {x x > −1}.
b. x − 5 x ≥ 2....(i )
Dengan menggunakan definisi dari nilai mutlak untuk x − 5 , kita
peroleh untuk x ≥ 5 pertaksamaan (i) secara berturut turut
diselesaikan sebagai berikut
(x − 5)x ≥ 2
x 2 − 5x ≥ 2
(x − 52 )2 − (52 )2 ≥ 2
(x − 52 )2 ≥ 334
x − 52 ≥ 12 33
x − 52 ≥ 12 33 atau x − 52 ≤ − 12 33
20
x ≥ 52 + 12 33 ∪ x ≤ 52 − 12 33
yang memberikan penyelesaian
{( ) }{
Hp1 = x x ≥ 52 + 12 33 ∪ x ≤ 52 − 12 33 ∩ x ≥ 5 = x x ≥ 52 + 12 33 . }
Sedangkan untuk x < 5, pertaksamaan (i) secara berturut turut
menjadi
− (x − 5)x ≥ 2
− x 2 + 5x ≥ 2
x 2 − 5 x ≤ −2
(x − 52 )2 − (52 )2 ≤ −2
(x − 52 )2 ≤ 174
5 1
x− 2
≤ 2
17
− 12 17 ≤ x − 52 ≤ 12 17
5
2
− 12 17 ≤ x ≤ 52 + 12 17
yang memberikan penyelesaian
{ }{
Hp2= x 52 − 12 17 ≤ x ≤ 52 + 12 17 ∩ x < 5 = x 52 − 12 17 ≤ x ≤ 52 + 12 17 }
Dengan demikian himpunan penyelesaian bagi (i) secara
keseluruhan adalah
Hp = Hp1 ∪ Hp2 = x {( 5
2
− 12 17 ≤ x ≤ 52 + 1
2
)
17 ∪ x ≥ 52 + 1
2
}
33 .
21
c. Menetukan Dg f dan D f g
a
,0 < x ≤ 1
3. Diberikan f ( x ) = x
bx 2 − x, x > 1
Syarat perlu agar f terdiferensialkan di x = 1 adalah f harus kontinu
di titik tersebut. Kekontinuan ini dijabarkan dan memberikan hasil
lim f ( x ) = lim f (x ) = f (1) , yaitu a = b − 1 atau b = a + 1 (*)
x →1− x →1+
Kemudian dengan mempertimbangkan syarat cukup agar f
terdiferensialkan di x = 1 dan dengan menggunakan (*), secara
berturut turut kita peroleh
f −' (1) = f +' (1)
f (x ) − f (1) f (x ) − f (1)
lim− = lim
x →1 x − 1 x →1 +
x −1
a 2
x
−a bx − x − a
lim− = lim
x →1 x − 1 x →1 +
x −1
a (1 − x ) (a + 1)x 2 − x − a
lim = lim
x →1− x ( x − 1) x →1+ x −1
a ((a + 1)x + a )(x − 1)
lim− − = lim+
x →1 x x →1 x −1
− a = lim ((a + 1)x + a )
x →1+
− a = 2a + 1
a = − 13
2
Dengan demikian b = 3
22
4. Diberikan f (x ) = 5x 3 − 3x 5
a. Menentukan selang kemonotonan
f ' (x ) = 15x 2 − 15x 4 = 15x 2 (1 − x )(1 + x )
− − −− + + + + + +− − − −
−1 0 1
- f monoton naik jika f ' (x ) > 0 yaitu pada selang (− 1,0 ) ∪ (0,1)
- f monoton turun jika f ' (x ) < 0 yaitu pada (− ∞,−1) ∪ (1, ∞ )
b. Menentukan selang kecekungan dan titik belok
( ) (
f " (x ) = 30x − 60x 3 = 30x 1 − 2 x 2 = 30x 1 − 2 x 1 + 2 x )( )
+ + + + •− − − • + + +• − − −
− 12 0 1
2
- f cekung ke atas jika f " (x ) > 0 yaitu pada − ∞,− (
)∪ (0, ) 1
2
1
2
d. Grafik f ( x ) = 5 x 3 − 3x 5
ditunjukkan pada gambar di
samping
23
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2009-2010
Mata Kuliah : Kalkulus 1 MA 1114
UTS Ganjil 2009/2010
24
Jangan terkecoh dengan kerumitan dari penampakan fungsi f.
Perhatikan bahwa untuk x < 1 berlaku
x 2 − 1 (x − 1)( x + 1)
= = x +1
x −1 x −1
(“pencoretan” x − 1 pada langkah di atas adalah benar karena x ≠ 1 ).
Dengan demikian sebenarnya kita telah menunjukkan bahwa
f (x ) = x + 1 untuk setiap x, dan telah kita ketahui bersama bahwa
fungsi ini kontinu pada ℝ, khususnya pada x = 1.
4. Diketahui kurva xy 2 + x 2 + y 2 = 3
a. Menentukan rumus y '
Dengan menurunkan kedua ruas persamaan kurva yang diberikan
secara implisit terhadap x, kemudian menyelesaikannya untuk
y ' , maka secara berturut turut diperoleh hasil berikut
y 2 + 2 xyy'+2 x + 2 yy' = 0
2 xyy'+2 yy' = −2 x − y 2
(2xy + 2 y )y' = −2x − y 2
2x + y 2
y' = −
2 xy + 2 y
b. Menentukan persamaan garis singgung di titik (1,1)
Dengan melakukan subtitusi pada hasil dari bagian sebelumnya
diperoleh kemiringan garis singgung di titik (1,1) yaitu − 34 .
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah y − 1 = − 34 ( x − 1)
atau y = − 34 x + 7
4
x
6. f ( x ) = =
(x − 1) + 1 = 1 + 1 ; x ≠ 1
x −1 x −1 x −1
a. Menentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi
25
1
f ' (x ) = −
(x − 1)2
Karena f ' (x ) < 0
untuk setiap x ≠ 1 , maka f selalu turun pada
(- , )/{1}. Ini juga menegaskan bahwa f tidak memiliki nilai
ekstrim.
b. Menentukan selang kecekungan dan titik belok
2
f " (x ) =
(x − 1)3
f cekung ke atas jika f " (x ) > 0 yaitu untuk x > 1 , dan cekung ke
bawah jika f " (x ) < 0 yaitu untuk x < 1 .f tidak memiliki titik belok.
c. Menentukan asimtot
- Asimtot datar/miring (berbentuk y = ax +b)
f ( x) 1 1
a = lim = lim 1 + =0
x →∞ x x →∞ x x −1
1
b = lim f ( x) − ax = lim 1 + =1
x →∞ x →∞ x −1
jadi f memiliki asimtot datar yaitu y = 1
- Asimtot tegak (berbentuk x = c)
Karena lim f ( x ) = ∞ maka x = 1 merupakan asimtot tegak.
x →1
d. Sketsa grafik f (x )
26
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2008-2009
Mata Kuliah : Kalkulus 1, MA 1114
Jum’at, 17 April 2009
UTS Genap 2008/2009
1. Menentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
x − 1 + 2 x − 1 ≤ 2......(i )
Menurut definisinya
x −1 ; x ≥1
x −1 =
− ( x − 1) ; x < 1
2x − 1 ; x ≥ 1 2
2x − 1 =
− (2 x − 1); x < 1 2
Sehingga :
- untuk x < 1 2 (i) menjadi
− ( x − 1) − (2 x − 1) ≤ 2
− 3x ≤ 0
x≥0
Jadi untuk x < 1 2 pertidaksamaan (i) memiliki himpunan
penyelesaian Hp1 = {( x ≥ 0 ) ∩ ( x < 1 2)} = {0 ≤ x < 1 2}
27
2. Menentukan persamaan garis singgung dari xy − 2 x 2 + 3x = 3 yang
tegak lurus dengan garis x–y+1 = 0.
Kita tahu bahwa y’ merupakan gradient dari garis yang
menyinggung kurva. Karena garis singgung yang dimaksud tegak
lurus dengan garis x − y + 1 = 0 yang memiliki kemiringan 1, maka
gradient garis singgung yang kita cari haruslah y’= -1/1 = -1.
Kemudian dengan menurunkan persamaan kurva yang diberikan
secara implisit terhadap x dan menyelesaikannya untuk y’ diperoleh
secara berturut turut hasil berikut
( )
D x xy − 2 x 2 + 3x = D x (3)
y + xy '−4 x + 3 = 0
xy ' = 4 x − y − 3
4x − y − 3
y' =
x
Karena garis singgung yang akan dicari memiliki kemiringan -1,
maka kita memperoleh
4x − y − 3
= −1
x
4x − y − 3 = −x
y = 5x − 3
Substitusikan ke persamaan kurva awal memberikan
x(5x − 3) − 2 x 2 + 3x = 3
3x 2 = 3
x = ±1
untuk x = 1 diperoleh y = 2 dan untuk x = −1 diperoleh y = −8 .
Jadi kita memiliki 2 buah titik singgung yakni (1,2) dan (-1,-8).
- Di titik (1,2) persamaan garis singgungnya adalah
y − 2 = −(x − 1) atau y = − x + 3 (ans)
- Di titik (-1,-8) persamaan garis singgungnya adalah
y + 8 = −( x + 1) atau y = − x − 9 (ans)
28
x2 + 3
3. Diberikan fungsi f ( x ) = .
x −1
a. Menentukan selang kemonotonan dan titik ekstrim (bila ada)
f ' (x ) =
(
2 x (x − 1) − x 2 + 3 ) = 2x 2
− 2 x − x2 − 3
(x − 1)2 (x − 1)2
=
x2 − 2x − 3
=
(x − 3)(x + 1)
(x − 1) 2
(x − 1)2
+++ −−− −−− +++ f ' (x )
−1 1 3
- f(x) monoton naik jika f ' (x ) > 0 yaitu pada (- ,-1) dan (3, )
- f(x) monoton turun jika f ' (x ) < 0 yaitu pada (-1,1) dan (1,3)
- Karena terjadi perubahan kemonotonan di x = -1 (+ -) dan
f(-1) ada maka titik (-1,f(-1)) = ( -1,-2) merupakan titik
maksimum lokal. Selain itu terjadi pula perubahan
kemonotonan pada x = 3 (- +) dan f(3) ada sehingga
(3,f(3)) = (3,6) merupakan titik minimum lokal.
b. Menentukan selang kecekungan dan titik belok ( bila ada )
f "(x ) =
(2 x − 2)(x − 1)2 − 2(x − 1)(x 2 − 2 x − 3)
(x − 1)4
2( x − 1)2 − 2(x 2 − 2 x − 3)
=
(x − 1)3
=
( ) (
2 x 2 − 2x + 1 − 2 x 2 − 2x − 3 )= 8
(x − 1) 3
(x − 1)3
−−−−−−−−− ++++++++
f " (x )
1
- f(x) cekung ke atas jika f " (x ) > 0 yaitu pada selang (1, )
- f(x) cekung ke bawah jika f " (x ) < 0 yaitu pada selang (- ,1)
- f tidak memiliki titik belok. Walaupun terjadi perubahan
kecekungan di titik x = 1 , tetapi f(1) tidak ada, sehingga x =1
bukanlah titik belok..
29
c. Menentukan Asimtot
- Asimtot datar/miring (berbentuk y = ax +b)
f ( x) x2 + 3 x2 + 3
a = lim = lim = lim 2
x →∞ x x →∞ ( x − 1) x x →∞ x − x
3 3
x2 1 + 1+
x2 x2
= lim = lim =1
x →∞ 1 x →∞ 1
x2 1 − 1−
x x
x2 + 3 x 2 + 3 − x(x − 1)
b = lim f ( x) − ax = lim − x = lim
x →∞ x →∞ x − 1 x →∞ x −1
x+3 4
= lim = lim 1 + =1
x →∞ x − 1 x →∞ x −1
jadi f memiliki asimtot miring (a ≠ 0 ) yaitu y = x + 1 (ans)
- Asimtot tegak (berbentuk x = c)
x2 + 3
Karena lim f (x ) = lim = ∞ maka x = 1 merupakan
x →1 x →1 x − 1
30
4. Menentukan luas maksimal segi empat seperti pada gambar di
samping. y
perhatikan gambar di samping !
6
Titik P dapat bergerak sepanjang garis l .
persamaan garis l adalah l
y −0 x−5 6
= y=− x+6 P
6−0 0−5 5
y
Luas segi empat yang diarsir adalah x
5
L(x ) = alas . tinggi x
6 6
L( x ) = x. y = x − x + 6 = − x 2 + 6 x ;0 ≤ x ≤ 5
5 5
Nilai maksimum L(x ) terletak pada titik kritisnya, yaitu pada titik
stasioner atau pada ujung interval domain L(x ) . Titik stasioner
terjadi ketika L' (x ) = 0 yakni
− 125 x + 6 = 0 x= 5
2
Jadi sekarang kita memiliki tiga buah titik kritis, yaitu x = 52 yang
berasal dari titik stasioner dan x = 0, x = 5 yang berasal dari ujung
interval domain L(x) . untuk mengetahui nilai maksimum dari L(x),
kita evaluasi nilai L(x) pada titik - titik kritis tersebut, yakni
L( 52 ) = 152 , L(0) = 0 , L(5) = 0 .
jadi L(x) mencapai nilai maksimum pada x = 52 dengan luas 15
2
.
31
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER PENDEK 2008-2009
Mata Kuliah : Kalkulus 1, MA 1114
Tanggal : Senin 27 Juli 2009
UTS Pendek 2008/2009
1. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan
1 3
a. ≥
x +1 x − 2
1 3
− ≥0
x +1 x − 2
x − 2 − 3( x + 1)
≥0
( x + 1)( x − 2)
− 2x − 5
≥0
( x + 1)( x − 2)
++++
•−−−− ++++ −−−−
−5
2
−1 2
5
Hp = x x ≤ − ∪ −1 < x < 2 (ans)
2
3 − 2x
b. ≤ 4.................(i )
1+ x
Alternatif -1 (Menggunakan definisi )
Menurut definisinya
3 − 2x 3 − 2x
; ≥0
3 − 2x 1+ x 1+ x
=
1+ x 3 − 2x 3 − 2x − −− −− + + + + + + − −− −− 3 − 2x
− ; <0 3
• 1+ x
1+ x 1+ x −1 2
atau
3 − 2x
3 − 2x ;−1 < x ≤ 32
= 1+ x
1+ x 3 − 2x
− ; x < −1 ∪ x > 32
1+ x
32
3
- Untuk − 1 < x ≤ 2
pertidaksamaan (i) di atas menjadi
3 − 2x
≤4
1+ x
3 − 2x
−4≤0
1+ x
3 − 2 x − 4(1 + x)
≤0
1+ x
− 6x − 1 − − − − − + + + + + + − − − − − − 6x − 1
≤0 •
1+ x −1 −1 1+ x
6
pertidaksamaan terakhir ini terpenuhi jika x < −1 ∪ x ≥ − 16 ,
3
sehingga untuk − 1 < x ≤ 2
himpunan penyelesaian (i) adalah
{
Hp1 = x (x < −1 ∪ x ≥ − 16 ) ∩ (−1 < x ≤ 32 )} = {x − 16 ≤ x ≤ 32 } .
3
- Untuk x < −1 ∪ x > 2
pertidaksamaan (i) menjadi
3 − 2x
− ≤4
1+ x
3 − 2x
− −4≤0
1+ x
3 − 2 x + 4( x + 1)
− ≤0
1+ x
2x + 7
≥0
1+ x
+++++ −−−−− +++++ 2x + 7
• 1+ x
−7 −1
2
pertidaksamaan terakhir ini terpenuhi jika
7
x ≤ − 2 ∪ x > −1 sehingga
{
Hp2 = x (x ≤ − 72 ∪ x > −1) ∩ (x < −1∪ x > 32 ) }
= {x x ≤ − 7
2
∪x> 3
2
}
Jadi himpunan penyelesaian dari (i) yang dimaksud adalah
{
Hp = Hp1 ∪ Hp 2 = x x ≤ − 76 ∪ x ≥ − 16 (ans ) }
33
Aternatif -2 (Menggunakan sifat)
3 − 2x
≤4
1+ x
2
3 − 2x
≤ 42
1+ x
2
3 − 2x
− 42 ≤ 0
1+ x
3 − 2x 3 − 2x
−4 +4 ≤0
1+ x 1+ x
3 − 2 x − 4( x + 1) 3 − 2 x + 4( x + 1)
≤0
1+ x 1+ x
(−6 x − 1)(2 x + 7)
⋅≤ 0
(1 + x) 2
− − − − • + + + + + + + + •− − − −
−1 −1
−7 6
2
Jadi himpunan penyelesaian bagi (i) adalah
{ }
Hp = x x ≤ − 72 ∪ x ≥ − 16 (ans)
34
2x + 7
≥0
1+ x
+++++ −−−−− +++++ 2x + 7
• 1+ x
−7 −1
2
Hp 1 = {x ≤ − 72 ∪ x > −1}
35
c. Menentukan Dgof
Menurut definisinya
{
D gof = x ∈ R f f ( x )∈ D g } = {x ∈[0, ∞) }
x − 2 ∈ (−∞,3]
{ }
= x ≥ 0 x − 2 ≤ 3 = {x ≥ 0 x − 2 ≤ 9}
tan kx
;x<0
b. Menentukan k agar f (x ) = x kontinu di x = 0
3 x + 2k 2 ; x ≥ 0
Agar f kontinu di x = 0 maka harus berlaku
lim f ( x ) = lim+ − f ( x ) = f (0 )
x →0 − x →0
37
Sedangkan persamaan garis normal di titik (π2 , π4 ) adalah
y − π4 = − 1
(x − π2 ) atau y = − 12 2x +
(1+ 2 ) π .(ans)
2 4
38
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2007-2008
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA1114
Tanggal : 29 Oktober 2007
UTS 2007/2008
1. Menentukan Himpunan Pertidaksamaan :
x+3 x
a. ≤
x +1 x − 2
x+3 x
− ≤0
x +1 x − 2
( x + 3)( x − 2) − x( x + 1)
≤0
( x + 1)( x − 2)
x 2 − 2 x + 3x − 6 − x 2 − x
≤0
( x + 1)( x − 2)
−6
≤0
( x + 1)( x − 2)
- - - - -• + + + + +•+ - - - -
-1 2
Hp = {x x < −1 ∪ x > 2}
b. 1 − 2 > 1
x
2
1
−2 > 12
x
2
1
−2 − 12 > 0
x
1 1
− 2 −1 − 2 +1 > 0
x x
1 1
−3 −1 > 0
x x
(1 − 3x)(1 − x)
>0
x2
++++ +++-------- +++
•
0• 1 / 3 •
1
{ }
Hp = x ( x < 0) ∪ (0 < x < 13 ) ∪ x > 1
39
2. Diketahui f ( x) = 2 + x 2 , g ( x) = 1
a. Menentukan , , ,
- D f = R(ans)
- Untuk setiap x ∈ R berlaku
x2 ≥ 0
2 + x2 ≥ 2
f ( x) ≥ 2
Sehingga R f = [2, ∞ )(ans)
- D g = R (ans )
- R g = {1}( ans )
40
1
− 1 ≤ sin ≤1
x −1
1
− ( x − 1) ≤ ( x − 1) sin ≤ (x − 1)
2 2 2
x −1
− (x − 1)2 ≤ f ( x ) ≤ (x − 1)2
lim − ( x − 1) = 0 lim ( x − 1) = 0 , sehingga
2 2
Selanjutnya dan
x →1 x →1
menurut teorema apit lim f ( x ) = 0 . Jadi karena lim f ( x ) = 0 ≠ f (1),
x →1 x →1
maka f tidak kontinu di x = 1.
x 2 − 6x + 9
4. Diketahui f ( x ) =
x
a. Menentukan selang keonotonan dan titik ekstrim
(2 x − 6) x − ( x 2 − 6 x + 9) 2 x 2 − 6 x − x 2 + 6 x − 9)
f ' ( x) = =
x2 x2
x 2 − 9 ( x − 3)( x + 3)
= =
x2 x2
++++ ----- ------ ++++
• • •
-3 0 3
- f monoton naik jika f ' ( x ) > 0, yaitu pada selang
(− ∞,−3) ∪ (3, ∞ )
- f monoton turun jika f ' ( x ) < 0, yaitu pada selang
(− 3,0) ∪ (0,3)
- Karena terjadi perubahan kemonotonan di x = -3(+ -) dan
f(-3) ada , maka titik (-3,f(-3)) = (-3,-12) merupakan titik
maksimum lokal. Karena terjadi perubahan kemonotonan di
x =3 (+ -), maka titik (3,f(3)) = (3,0) merupakan titik
minimum lokal.
b. Menentukan selang kecekungan
x2 − 9 9
f ' ( x) = 2
=1− 2
x x
18
f ' ' ( x) =
x3
41
- f cekung ke atas jika f " ( x ) > 0 , yaitu untuk x > 0
- f cekung ke bawah jika f " ( x ) < 0 , yaitu pada selang (− ∞,0 )
- f tidak memiliki titik belok.
c. Menentukan Asimtot
- Asimtot datar / miring (berbentuk y = ax + b)
f ( x) x 2 − 6x + 9 6 9
a = lim = lim 2
= lim 1 − + 2 = 1
x →∞ x x → ∞ x x → ∞ x x
2
x − 6x + 9 x2 − 6 x + 9 − x2
b = lim f ( x) − ax = lim − x = lim
x→∞ x →∞ x x →∞ x
− 6x + 9 9
= lim = lim − 6 + = −6
x →∞ x x →∞ x
Jadi f memiliki asimtot miring yaitu y = x – 6
- Asimtot tegak ( berbentuk x = c)
x 2 − 6x + 9
Karena lim f ( x ) = lim =∞, maka x=0
x →0 x→0 x2
merupakan asimtot tegak dari f.
d. Grafik f(x)
42
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2006/2007
Mata Kuliah : Kalkulus 1/MA1114
Senin 13 November 2006
UTS 2006/2007
1. Menentukan himpunan penyelesaian dari :
1
a. − 1 < <5
2x −1
Pertaksamaan ini setara dengan
1 1
> −1 dan < 5 ……....(i)
2x −1 2x −1
pertidaksamaan sebelah kiri pada (i) menjadi
1 + (2 x − 1)
>0
2x −1
2x
>0
2x − 1
+++++-----++++
0 1/2
Hp1 = {x x < 0 ∪ x > 1 / 2}
pertidaksamaan sebelah kanan pada (i) menjadi
1 − 5(2 x − 1)
<0
2x − 1
6 − 10 x
<0
2x − 1
-----+++++ -----
1/2 3/5
Hp2 = {x x < 1 / 2 ∪ x > 3 / 5}
Jadi himpunan penyelesaian yang dimaksud adalah
Hp = Hp1 ∩ Hp2 = {x x < 0 ∪ x > 3 / 5}(ans)
4
b. ≥ x − 3 ……………………………………………………..(ii)
x
Menurut definisinya x =
x ;x≥0
−x ; x<0
43
sehingga :
- untuk x ≥ 0 (ii) menjadi
4
≥ x −3
x
4 − x(x − 3)
≥0
x
(
− x 2 − 3x − 4
≥0
)
x
(x − 4)(x + 1) ≤ 0
x
− − − •+ + + •− − − − − •+ + +
−1 0 4
44
D f = [0, ∞ ) , R f = [0, ∞) , D g = R
Sekarang perhatikan bahwa untuk setiap x ∈ R berlaku
x2 ≥ 0
− x2 ≤ 0
1 − x2 ≤ 1
g ( x) ≤ 1,
Dengan demikian Rg = (− ∞,1] . Kemudian karena
R g ∩ D f = (− ∞,1] ∩ [0, ∞) = [0,1] ≠ { } , maka fog terdefinisi/ada.
= {x ∈ R 1 − x ≥ 0}
2
= {x ∈ R x ≤ 1}
2
= {x ∈ R x ≤ 1}
= {x ∈ R − 1 ≤ x ≤ 1}
9x2 − ax − 7 − 3x
lim 9x2 − ax − 7 + 3x =1
x →−∞ 9x2 − ax − 7 − 3x
9 x 2 − ax − 7 − 9 x 2
lim =1
x → −∞
9 x 2 − ax − 7 − 3x
− ax − 7
lim =1
x → −∞ a 7
x 9 − − 2 − 3x
x x
45
7
x −a−
x
lim =1
x → −∞ a 7
− x 9 − − 2 − 3x
x x
7
−a−
x
lim =1
x → −∞ a 7
− 9− − 2 −3
x x
−a
=1 a=6
− 9 −3
2x
4. Diberikan f ( x) =
4 − x2
a. Menentukan selang kemonotonan
2(4 − x 2 ) − (−2 x)2 x 8 − 2 x 2 + 4 x 2 2x2 + 8
f ' ( x) = = =
(4 − x 2 ) 2 (4 − x 2 ) 2 (4 − x 2 ) 2
f ' ( x) selalu bernilai positif untuk setiap nilai x, (x ± 2). Ini
berarti f(x) selalu naik pada interval (- , )/{±2}. Fakta ini juga
menunjukkan bahwa f(x) tidak memiliki nilai ekstrim .
b. Menentukan selang kecekungan
4x(4 − x2 )2 − 2(4 − x2 )(−2x)(2x2 + 8)
f ' ' (x) =
(4 − x2 )4
4 x( 4 − x 2 ) + 4 x(2 x 2 + 8) 16 x − 4 x 3 + 8 x 3 + 32 x
= =
(4 − x 2 ) 3 (4 − x 2 ) 3
4 x 3 + 48 x 4 x( x 2 + 12)
= =
(2 − x) 3 (2 + x) 3 ( 2 − x) 3 (2 + x) 3
+++++ ----- +++++ ----- f “(x)
-2 0 2
- f(x) cekung ke atas jika f ' ' ( x) > 0 , yaitu pada interval
x < −2 dan 0 < x < 2
46
- f(x) cekung ke bawah jika f ' ' ( x) < 0 , yaitu pada interval
− 2 < x < 0 dan x > 2
- Karena terjadi perubahan kecekungan pada x = 0 dan f(0) ada,
maka titik (0,f(0)) = (0,0) adalah titik belok.
c. Menentukan asimtot
- Asimtot datar/miring (berbentuk y = ax +b)
f ( x) 2x 2
a = lim = lim 2
= lim =0
x →∞ x x → ∞ (4 − x ) x x → ∞ (4 − x 2 )
2x x2 2 ( x) 0
b = lim f ( x) − ax = lim 2
= lim = =0
x →∞ x →∞ (4 − x ) −1x →∞
x2 4 −1
x2
Dengan demikian f(x) memiliki asimtot datar yaitu berupa
garis y = 0.
- Asimtot tegak ( berbentuk x = c )
2x 2x
Karena lim 2
= ∞, dan lim 2
= ∞ maka f(x) memiliki
x→2 4 − x x→−2 4 − x
dua asimtot tegak yaitu x = 2 dan x = -2
d. Grafik f(x)
R Q (x,y)
44
O P P
2x
grafik f ( x) = Gambar 5
4 − x2
47
5. Perhatikan gambar 5 di atas !
a. Menyatakan luas persegi panjang sebagai suatu peubah.
Titik Q terletak pada lingkaran dengan persamaan
x 2 + y 2 = 16 y = 16 − x 2
Sehingga luas persegi panjang = L(x) = 4× luas persegi panjang
OPQR.
L( x) = 4 × OP × PQ
= 4 x 16 − x 2 0≤ x≤4
b. Menentukan ukuran persegi panjang agar luasnya maksimum.
Nilai maksimum L(x) terletak pada titik kritisnya yaitu pada
titik stasioner atau pada ujung interval. Titik stasioner terjadi
ketika L’(x) = 0 yakni
( −2 x )
4 16 − x 2 + 4 x. =0
2 16 − x 2
4x 2
4 16 − x 2 − =0
16 − x 2
2
4 16 − x 2 − 4x 2 = 0
64 − 4 x 2 = 4 x 2
8 x 2 = 64
x=± 8
48
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2005/2006
Mata Kuliah Kalkulus I (MA 1114)
Senin 17 Oktober 2005
UTS 2005/2006
49
Sehingga
- untuk x -1 (iii) menjadi
2( x + 1) + x( x + 1) ≤ 4
2x + 2 + x 2 + x ≤ 4
x 2 + 3x ≤ 2
(x + 32 )2 − ( 32 )2 ≤ 2
(x + 32 )2 ≤ 174
x + 32 ≤ 12 17
− 12 17 ≤ x + 32 ≤ 12 17
− 12 17 − 32 ≤ x ≤ 12 17 − 32
Hp1 = [−1, ∞) ∩[− 12 17 − 32 , 12 17 − 32 ] = [−1, 12 17 − 32 ]
50
ax + 4 1
lim =
x → −∞ 9 x 2 + ax + 4 − 3 x 3
4
x a+
x 1
lim =
x → −∞ a 4 3
x2 9 + + 2 − 3x
x x
4
x a+
x 1
lim =
x → −∞ a 4 3
x 9 + + 2 − 3x
x x
4
x a+
x 1
lim =
x → −∞ a 4 3
− x 9 + + 2 − 3x
x x
4
a+
x 1
lim =
x →−∞ a 4 3
− 9+ + 2 −3
x x
a 1
=
− 9 −3 3
a 1
=
−6 3
a = −2(ans)
a + cos(bx)
b. Menentukan nilai a dan b jika lim = −2
x2 x →0
51
a + cos(bx)
yang bertentangan dengan pernyataan lim = −2
x →0 x2
Tulis
lim a + cos(bx) = 0
x →0
a + cos 0 = 0
a + 1 = 0, a = −1 (ans)
a + cos(bx) 0
Kemudian karena sekarang lim berbentuk 0
maka
x →0 x2
kita dapat menerapkan dalil L’Hospital
a + cos(bx)
lim = −2
x →0 x2
− b sin(bx)
lim = −2
x →0 2x
− b 2 cos(bx)
lim = −2
x→0 2
− b2
= −2 b2 = 4 b = ±2(ans )
2
x
4. Diberikan f ( x) = 2 ⋅
x +1
a. Menentukan selang kemonotonan
f ' (x ) =
( )
1 x 2 + 1 − (2 x )x
=
x 2 + 1 − 2x 2
=
1 − x2
.
(x2 +1
2
) ( x 2 + 1) 2 ( x 2 + 1) 2
- - - - - - + + + + - - - - - - f ‘(x)
-1 1
- f(x) monoton naik jika f ' (x ) > 0, yaitu pada selang (-1,1).
- f(x) monoton tutun jika f ' (x ) < 0 , yaitu pada selang (- ,-1)
dan (1, ).
- Karena terjadi perubahan kemonotonan (- + ) dititik x = -1
dan f(-1) ada, maka (-1,- ½) merupakan titik minimum lokal.
Selain itu pada x = 1 terjadi perubahan kemonotonan ( + -)
dan f(1) , maka titik (1,½ ) merupakan titik maksimum local.
52
b. Menentukan selang kecekungan
− 2x(x2 +1)2 − 2(x2 +1)(2x)(1− x2 )
f ''(x) = ⋅
(x2 +1)4
− 2 x( x 2 + 1) − 2(2 x)(1 − x 2 )
=
( x 2 + 1) 3
− 2x3 − 2x − 4x + 4x3 2x 3 − 6x
= =
( x 2 + 1) 3 ( x 2 + 1) 3
2 x( x 2 − 3) 2 x( x − 3 )( x + 3 )
= =
( x 2 + 1) 3 ( x 2 + 1) 3
- - - - + + + + - - - - + + + + f “(x)
− 3 0 3
- f cekung ke atas jika f ' ' ( x) >0, yaitu pada selang (− 3,0) dan
( 3, ∞)
- f cekung ke bawah jika f ' ' ( x) <0, yaitu pada selang
(−∞,− 3 ) dan (0, 3 )
- Karena terjadi perubahan kecekungan di x = 3 , x = 0 dan
x=− 3 serta f ( 3 ), f (0), f (− 3 ) masing masing ada,
maka ( 3, f ( 3 )) , (0 f (0)) , dan (− 3, f (− 3 )) merupakan
titik belok.
c. Menentukan asimtot
- Asimtot datar/miring (berbentuk y = ax +b)
f ( x) x 1
a = lim = lim 2 = lim 2 =0
x →∞ x x →∞ ( x + 1) x x →∞ ( x + 1)
x
b = lim f ( x) − ax = lim =0
2
x →∞ x →∞ ( x + 1)
53
d. Sketsa grafik f(x)
y
1,1/2
•
3,0.1 3
•
0,0 x
•
•
− 3,−0.1 3
•
-1,-1/2
x
grafik f ( x) = ⋅
x2 + 1
5m
z
2 x + 2 y = 8, y = 4 − x
2 x + z = 5, z = 5 − 2 x
Volume = V = y × z × x
V ( x) = (4 − x)(5 − 2 x) x
= (20 − 8x − 5x + 2 x 2 ) x
= (20 − 13x + 2 x 2 ) x
= 20 x − 13 x 2 + 2 x 3 ; 0 ≤ x ≤ 5
2
54
Titik maksimum V (x) terletak pada titik kritisnya yaitu pada titik
stasioner atau pada ujung interval dari domain V (x). Titik stasioner
terjadi ketika V ’(x) = 0 yakni
20 − 26 x + 6 x 2 = 0
20 − 26 x + 6 x 2 = 0
3x 2 − 13 x + 10 = 0
(3 x − 10)( x − 1) = 0
x = 1 ∪ x = 103
Kita tolak x = 103 Karena tidak berada pada interval 0 ≤ x ≤ 5
2
. Jadi
sekarang kita memiliki tiga buah titik kritis yaitu x = 1 yang
berasal dari titik stasioner dan x = 0 , x = 52 yang berasal dari
ujung interval domain V (x) . Untuk mengetahui dimana V (x)
mencapai nilai maksimum, kita evaluasi nilai V (x) pada titik-
titik kritis tersebut, yaitu V (1) = 9m 3 , V (0) = 0 m 3 dan
V ( 52 ) = 0 m 3 . V (1) = 9 m 3
merupakan volume maksimum,
sehingga ukuran kotak agar volumenya maksimum adalah x =
1 , y = 3, z = 3 . (ans)
55
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2004/2005
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA-1114
Senin 25 November 2004
UTS 2004/2005
1. Menetukan himpunan penyelesaian pertaksamaan x − 3 < 4x ......(i )
Menurut definisinya
x − 3, x ≥ 3
x−3 =
− ( x − 3) , x < 3
Sehingga :
- Untuk x 3 (i) menjadi
4
x −3< x
x − 3 − 4x < 0
x( x − 3) − 4
<0
x
x 2 − 3x − 4
<0
x
( x − 4)( x + 1)
<0
x
- - - - - + + + - - - - - + + + +
-1 0 4
x < −1 ∪ 0 < x < 4
Hp1 = {x ( x < −1 ∪ 0 < x < 4) ∩ x ≥ 3
= {x 3 ≤ x < 4}
- Sedangkan untuk x < 3 (i) menjadi
− (x − 3) < 4x
− x + 3 − 4x < 0
x(− x + 3) − 4
<0
x
x 2 − 3x + 4
>0
x
56
Karena x 2 − 3x + 4 definit positif, maka jelas pertaksamaan
terakhir akan terpenuhi jika dan hanya jika x > 0, sehingga
Hp2 = {x x > 0 ∩ x < 3} = {x 0 < x < 3}
Dengan demikian himpunan penyelesaian akhir bagi (i) adalah
Hp = Hp1 ∪ Hp 2 = {x 0 < x < 4} (ans)
57
x 3 −1
3. Menghitung lim
x →1 2x + 2 − 2
3
x −1 x 3 −1 2x + 2 + 2
lim = lim ⋅
x →1 2x + 2 − 2 x →1 2x + 2 − 2 2x + 2 + 2
3
( x − 1)( 2 x + 2 + 2)
= lim
x →1 2x + 2 − 4
( x 3 − 1)( 2 x + 2 + 2)
= lim
x →1 2x − 2
( x − 1)( x 2 + x + 1)( 2 x + 2 + 2)
= lim
x →1 2( x − 1)
( x 2 + x + 1)( 2 x + 2 + 2)
= lim =6
x →1 2
x
4. Menentukan nilai ekstrim dari f ( x) = 2
pada selang [- ½ ,2].
x +1
f ' ( x) =
( x 2 + 1) − (2 x) x
=
1− x2
=
(1 − x )(1 + x )
( x 2 + 1) 2 ( x 2 + 1) 2 ( x 2 + 1) 2
- - - - - - + + + + + + + - - - - - f ‘(x)
•
-1 -½
•
1 2
Pada selang [- ½ ,2] terdapat tiga buah titik kritis yaitu titik ujung
x = − 12 dan x = 2 serta titik stasioner x = 1.
Untuk − 12 < x < 1 , f ' (x ) > 0 sedangkan untuk 1 < x < 2 , f ' (x) < 0.
jadi f (1) = 12 merupakan nilai maksimum f pada selang [-½ ,2].
Jika f memiliki nilai minimum, harus terjadi pada titik kritis yang
lainnya yaitu pada x = − 12 atau x = 2 . Sekarang f (− 12 ) = − 52 dan
f ' (x ) > 0 untuk − 12 < x < 0 . Kemudian f (0) = 0 dan f ( x ) > 0 > − 52
untuk 0 < x ≤ 2 , sehingga f (− 12 ) = − 52 adalah nilai minimum f
pada [- ½ ,2].
58
5. Menentukan luas maksimum dari segitiga di bawah.
59
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2003/2004
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA-1314
Senin 6 Oktober 2003
UTS 2003/2004
x3 − x2 − 6x
b. f ( x) =
x+3
Menurut definisinya
D f = {x f ( x) ∈ R}
x 3 − x 2 − 6x
= {x ≥ 0 ; x ≠ −3}
x+3
x3 − x 2 − 6x
Kita selesaikan pertidaksamaan ≥ 0....................(ii )
x+3
x ( x 2 − x − 6)
≥0
x+3
x( x − 3)( x + 2)
≥0
x+3
+ + + + + -- - + + + + - - - - - - - - + + + +
-3 -2 0 3
Dengan demikian himpunan penyelesaian bagi (ii) adalah
{x x < −3 ∪ −2 ≤ x ≤ 0 ∪ x ≥ 3} yang sekaligus menjadi daerah
asal f. (ans)
1 + cos x
2. a. Menghitung lim 2
x →π x sin x
0
Karena limit berbentuk 0
, maka kita dapat menerapkan
dalil L’Hopital.
1 + cos x − sin x 0
lim 2
= lim 2
= = 0 (ans )
x →π x sin x x →π 2 x sin x + x cos x 0−π 2
61
b. Menentukan a agar lim 4 x 2 + ax + 2 x = 5
x → −∞
lim 4 x 2 + ax + 2 x = 5
x → −∞
4 x 2 + ax − 2 x
lim 4 x 2 + ax + 2 x ⋅ =5
x → −∞ 4 x 2 + ax − 2 x
4 x 2 + ax − 4 x 2
lim =5
x → −∞ 4 x 2 + ax − 2 x
ax
lim =5
x → −∞
2 a
x 4 + − 2x
x
ax
lim =5
x → −∞ a
x 4 + − 2x
x
ax
lim =5
x → −∞ a
− x 4 + − 2x
x
a
lim =5
x → −∞ a
− 4+ −2
x
a
=5
− 4−2
a = −20 (ans)
3. Memeriksa apakah
x 2 − 2 x + 3, x ≥ 1
f ( x) =
x 2 − 2 x + 2, x < 1
diferensiabel di x = 1.
Jika kita perhatikan dengan baik, terlihat bahwa f tidak kontinu di
x = 1 karena lim f (x ) = 2 = f (1) sedangkan lim f ( x ) = 1 . Ini
+ −
x →1 x→1
mengakibatkan f tidak diferensiabel di x = 1. (ans)
62
x2 + x −1
4. f ( x) =
x −1
a. Menentukan selang kemotonan
(2 x + 1)( x − 1) − 1( x 2 + x − 1) x 2 − 2 x x( x − 2)
f ' ( x) = = =
( x − 1) 2 ( x − 1) 2 ( x − 1) 2
+ + + + - - - - - - - - + + +
0 1 2
- f(x) naik jika f ‘(x) > 0, yaitu pada selang (-∞,0) dan (2,∞).
- f(x) turun jika f ‘(x) < 0, yaitu pada selang (0,1) dan (1,2).
- Terjadi perubahan kemonotonan di x = 0 (+ -), maka
(0,f(0)) = (0,0) adalah titik maksimum local. Terjadi
perubahan kemonotonan di x =2 (- +), maka (2,f(2)) = (2,5)
merupakan titik minimum local.
b. Menentukan selang kecekungan
(2 x − 2)( x − 1) 2 − 2( x − 1)( x 2 − 2 x)
f " ( x) =
( x − 1) 4
(2 x − 2)( x − 1) − 2 x( x − 2)
=
( x − 1) 3
2x2 − 2x − 2x + 2 − 2x2 + 4x 2
= 3
=
( x − 1) ( x − 1) 3
- - - - - - - - + + + + + + +
1
- f(x) cekung ke atas jika f " ( x) > 0, yaitu pada selang x > 1
- f(x) cekung ke bawah jika f " ( x) < 0, yaitu pada selang x < 1
- f tidak memiliki titik belok, walaupun terjadi perubahan
kecekungan di x = 1 tetapi f(1) tidak ada.
c. Menentukan asimtot
• Asimtot miring/ datar (berbentuk y = ax + b)
63
f ( x) x2 + x −1 x2 + x −1
a = lim = lim = lim 2
x →∞ x x →∞ x( x − 1) x→∞ x − x
1 1 1 1
x2 1 + − 1+ −
x x2 x x2
= lim = lim =1
x →∞ 1 x →∞ 1
x2 1 − 1−
x x
x2 + x −1
b = lim f ( x) − ax = lim −x
x →∞ x →∞ ( x − 1)
( x 2 + x − 1) − x ( x − 1) 2x − 1
= lim = lim =2
x→∞ x −1 x →∞ x − 1
tegak dari f.
d. Grafik f(x)
5. Materi UAS
64
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2002/2003
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA-1314
Senin 11 April 2003
UTS 2002/2003
1. Menetukan himpunan penyelesaian dari
x −1
a. <x
x +1
x −1
−x<0
x +1
x − 1 − x( x + 1)
<0
x +1
x −1 −x2−x
<0
x +1
−1−x2
<0
x +1
1 +x2
>0
x +1
Karena 1 + x 2 definit positif maka jelas pertaksamaan terakhir
terpenuhi jika dan hanya jika x > −1 . Jadi himpunan
penyelesaiannya adalah {x x > −1}(ans)
1
b. 5 − <2
x
2
1
5− < 22
x
2
1
5− < 22
x
2
1
5− − 22 < 0
x
1 1
5− −2 5− + 2 < 0
x x
65
1 1
3− 7− <0
x x
3x − 1 7 x − 1
<0
x x
(3 x − 1)(7 x − 1)
<0
x2
+ + + + + + - - + + + + + +
0 1/7 1/3
{
Hp = x 1 < x < 1 (ans )
7 3
}
x
2. Diketahui f ( x) = 2
x −9
a. Menentukan selang kemonotonan
1.( x 2 − 9) − (2 x).x x 2 − 9 − 2 x 2 − ( x 2 + 9)
f ' ( x) = = = 2
( x 2 − 9) 2 ( x 2 − 9) 2 ( x − 9) 2
Karena untuk setiap x = ±3 ; f ' ( x) < 0 maka f tidak selalu turun
pada (- , )/{±3}. Hal ini juga menunjukan bahwa f tidak
memiliki nilai ekstrim. (ans)
b. Menentukan selang kecekungan
Selang kecekungan dapat ditentukan dari f " ( x)
− (2 x)( x 2 − 9) 2 − 2( x 2 − 9)(2 x)(−( x 2 + 9))
f " ( x) =
( x 2 − 9) 4
− (2 x)( x 2 − 9) − 2(2 x)(−( x 2 + 9))
=
( x 2 − 9) 3
− 2 x 3 + 18x + 4 x 3 + 36 x 2 x 3 + 54 x 2 x( x 2 + 27)
= = =
( x 2 − 9) 3 ( x 2 − 9) 3 ( x − 3) 3 ( x + 3) 3
- - - - + + + - - - - + + + + f “(x)
-3 0 3
- f(x) cekung ke atas jika f " ( x) > 0, yaitu pada selang (-3,0) dan
(3, )
66
- f(x) cekung ke bawah jika f " ( x) < 0, yaitu pada selang (- ,-3)
dan (0,3)
- Karena terjadi perubahan kecekungan di x = 0 dan f(0) ada,
maka titik (0,f(0)) = (0,0) merupakan titik belok.
c. Menentukan asimtot
- Asimtot datar/miring ( berbentuk y = ax + b )
f ( x) x 1
a = lim = lim 2 = lim 2 =0
x →∞ x x → ∞ ( x − 9) x x → ∞ ( x − 9)
b = lim f ( x) − ax = lim 2
x
− 0 = lim
( )
x2 1
x 0
= =0
x →∞ ( x − 9) 1
x →∞
x 1− 9 2
x →∞ 2
x
Jadi memiliki asimtot datar yaitu y = 0
d. Grafik f(x)
x
f ( x) =
x2 − 9
67
3. Diketahui xy 2 − 5x 2 y = −6.............................................................(i)
a. Menentukan y’
Dx ( xy 2 − 5x 2 y) = Dx (−6)
Dx ( xy 2 ) − Dx (5x 2 y) = Dx (−6)
(1. y 2 + 2 yy'.x) − (10x. y + y'.5x 2 ) = 0
y 2 + 2 yy'.x − 10x. y − y'.5x 2 = 0
2 yy'.x − y'.5 x 2 = 10xy − y 2
(2 yx − 5 x 2 ) y' = 10xy − y 2
10xy − y 2
y' = ............................................................................(ii)
2 xy − 5x 2
b. Menentukan persamaan garis singgung dan garis normal di x = 1.
Ketika x = 1 , maka persamaan (i) memberikan
y 2 − 5 y = −6
y2 − 5y + 6 = 0
( y − 3)( y − 2) = 0
y = 3 , atau y = 2
Dengan demikian kita memiliki dua titik singgung yaitu (1,3)
dan (1,2). Kemudian dengan menyulihkan kedua titik tersebut
pada (ii), maka diperoleh kemiringan garis singgung pada masing
masing titik secara beruturut-turut yaitu y ' = 21 dan y ' = −16 .
Jadi :
- Persamaan garis singgung di titik (1,3) adalah
y − 3 = 21( x − 1) atau y = 21x − 18 (ans )
- Persamaan garis singgung di titik (1,2) adalah
y − 2 = −16( x − 1) atau y = −16 x + 18 (ans)
- Persamaan garis normal di titik (1,3) adalah
1
y − 3 = − 21 ( x − 1) atau x + 21 y − 64 = 0 ( ans)
- Persamaan garis normal di titik (1,2) adalah
1
y − 2 = − −16 ( x − 1) atau x − 16 y + 31 = 0 (ans )
4. Materi UAS
68
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2001/2002
Mata Kuliah : Kalkulus 1 / MA-1314
UTS 2001/2002
0 7/6
{
Hp = x x < 0 ∪ x > 7
6
}
b. − 2 < x − 4 < 3.....(i )
Pertaksamaan ini setara dengan dengan x − 4 > −2 dan x − 4 < 3.
- x − 4 > −2 adalah suatu pernyataan yang benar untuk
sembarang nilai x, jadi pertaksamaan ini dipenuhi oleh x∈R.
- x−4 <3
−3< x−4<3
1< x < 7
Jadi himpunan penyelesaian yang dimaksud untuk (i) adalah
{x x ∈ R ∩ 1 < x < 7} = {x 1 < x < 7}
1
3
(x + 7 ) ;x ≤b
2. Diberikan f ( x) =
2x − 1 ;x >b
a. Menentukan nilai b agar f kontinu
Agar f kontinu dimana mana maka f harus kontinu di x = b, yaitu
harus dipenuhinya syarat lim f ( x) = lim f ( x) = f (b)
x →b − x →b +
69
lim f ( x) = lim+ f ( x)
x →b − x →b
lim 1
3
(x + 7 ) = lim 2 x − 1
x →b − x →b +
1
3
(b + 7 ) = 2b − 1
b + 7 = 6b − 3
b=2
b. Memeriksa apakah f diferensiabel di x = b = 2
Untuk mengetahui harus diselidiki apakah f −' (2) = f +' (2).
Tetapi karena
f ( x) − f (2) 1
(x + 7 ) − 3 1
( x − 2) 1
f −' (2) = lim = lim 3 = lim 3 =
x→2− x−2 x→ 2 − x−2 x→2− x−2 3
sedangkan
f ( x ) − f ( 2) (2 x − 1) − 3 2( x − 2 )
f +' ( 2) = lim = lim = lim = 2,
x →2 +
x−2 x →2 +
x−2 x→2 +
x−2
maka jelas kesimpulannya bahwa f tidak diferensiabel di x = 2.
3. Menentukan persamaan garis singgung kurva f ( x) = 1 + 3 − 4 x
yang sejajar dengan 2 x + 3 y = 3
−1 −2
f ' ( x) = 12 (3 − 4 x) 2 (−4) =
3 − 4x
Karena garis singgung sejajar dengan garis 2 x + 3 y = 3 yang
memiliki gradien -2/3, maka haruslah
−2 2
=−
3 − 4x 3
3 − 4x = 3
3 − 4x = 9
x = − 32
Subtitusi ke fungsi awal untuk mendapatkan y = f (− 32 ) = 4 . Jadi
persamaan garis singgung yang dimaksud adalah
2 3 2
y − 4 = − 3 ( x − ( − 2 )) atau y = − 3 x + 3 .
4. Materi UAS
70
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2000/2001
Mata Kuliah : Kalkulus I (DA 1314)
Senin 23 Oktober 2000
UTS 2000/2001
71
Sedangkan untuk x < 0 (i) menjadi
2
x −1 <
−x
2
x −1+ < 0
x
x( x − 1) + 2
<0
x
x2 − x + 2
<0
x
Karena x 2 − x + 2 definit positif, maka jelas pertaksamaan
terakhir akan terpenuhi jika dan hanya jika x < 0 , sehingga
Hp2 = {x x < 0 ∩ x < 0} = {x x < 0}
Jadi himpunan penyelesaian akhir bagi (i) adalah
Hp = Hp1 ∪ Hp 2 = {x 0 < x < 2 ∪ x < 0} = {x x < 2 ; x ≠ 0}
x2 , x <1
2. Diketahui f ( x) =
px + q, x ≥ 1
a. Menentukan hubungan antara p dan q agar f kontinu di x = 1.
Menurut hipotesisnya, kekontinuan kiri f pada x = 1 akan
menghasilkan
lim− f (x ) = f (1)
x →1
2
lim− x = p + q
x →1
1= p + q
Sedangkan kekontinuan kanan f di x = 1menghasilkan hubungan
trivial ( p + q = p + q ). Jadi hubungan antara p dan q agar f
kontinu di x = 1 adalah 1 = p + q
b. Menentukan nilai p dan q agar f ' (1 ) ada
agar f ' (1 ) ada maka f −' (1) = f +' (1) yaitu
f ( x) − f (1) f ( x) − f (1)
lim− = lim
x →1 x −1 x →1+ x −1
72
x 2 − ( p + q) px + q − ( p + q)
lim− = lim
x→1 x −1 x →1+
x −1
2
x −1 px − p
lim− = lim
x →1 x − 1 x →1+
x −1
( x − 1)( x + 1) p( x − 1)
lim− = lim
x →1 x −1 x →1+
x −1
lim x + 1 = p
x →1−
p = 2 (ans )
Dengan demikian kita peroleh q = −1 (ans )
2 2
3. Diketahui kurva x 3 + y 3 = 2
a. Menentukan y ' di (1,-1)
2 2
Dx (x 3 +y 3 ) = D x ( 2)
2 −1 −1
3
x 3 + 23 y 3 .y' = 0
−1 1
− 23 x 3
y 3
y' = =−
2 −1 x
y 3
3
Di titik (1,-1) y ' = 1 (ans )
b. Persamaan garis singgung dititik (1,-1) adalah y − (− 1) = (x − 1)
atau y = x − 2 (ans ) . Sedangkan persamaan garis normalnya
adalah y − (− 1) = −1
1
(x − 1) atau y = − x (ans ) .
4. Menghitung :
x
t dt
x2
a. lim
x →0 sin x
73
Alternative lain adalah dengan mengerjakan bagian yang
mengandung integral terlebih dahulu sebagai berikut
x
3
t dt 2 2 x 3
x 2 3
t x2
2
3
x 2 − 23 x 3
lim = lim = lim
x →0 sin x x →0 sin x x →0 sin x
Selanjutnya karena limit terakhir berbentuk 0/0 maka
berlaku dalil L’Hopital yang memberikan hasil berikut
3
2
x 2 − 23 x 3 x − 2x 2
lim
3
= lim = 0 (ans )
x→0 sin x x →0 cos x
1 x
b. dx
−1 x
x −x −x
Misalkan f ( x) = . Fakta bahwa f (− x) = = = − f ( x)
x −x x
1 x
menunjukkan bahwa f fungsi ganjil yang berakibat dx = 0
−1 x
x 2 − 1 (x − 1)( x + 1) x − 1 2
5. Diberikan f ( x) = = = =1− ; x ≠ −1
( x + 1) 2
(x + 1) 2
x +1 x +1
a. Menentukan selang kemonotonan dan titik ekstrim
2
f ' ( x) =
(x + 1)2
f selalu naik pada (-∞,∞)/{-1} karena untuk setiap nilai x
kecuali x = -1, f ' ( x) > 0 . Kenyataan ini juga menunjukkan
bahwa f tidak memiliki nilai ekstrim.
b. Menentukan selang kecekungan dan titik belok
−4
f " ( x) =
( x + 1) 3
- f(x) cekung ke atas jika f " ( x) > 0, yaitu pada selang (- ,-1)
- f(x) cekung ke bawah jika f " ( x) < 0, yaitu pada selang (-1, )
- f(x) tidak memiliki titik belok. Walaupun terjadi perubahan
kecekungan di x = -1, tetapi f(-1) tidak ada.
74
c. Menentukan Asimtot
- Asimtot datar / miring (berbentuk y = ax + b)
f ( x) 2 1 1 2
a = lim = lim 1 − = lim − =0
x →∞ x x→∞ x + 1 x x →∞ x x ( x + 1)
2
b = lim f ( x ) − ax = lim 1 − =1
x →∞ x →∞ x+2
Jadi f memiliki asimtot datar yaitu y =1
x2 −1
Grafik f ( x ) =
( x + 1) 2
75
PEMBAHASAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 1999/2000
Mata Kuliah Kalkulus I (DA 1314)
Senin 1 November 1999
UTS 1999/2000
2
1. x + ≤3
x
2
2
x+ ≤ 32
x
2
2
x+ ≤ 32
x
2
2
x+ − 32 ≤ 0
x
2 2
x+ +3 x + −3 ≤ 0
x x
x 2 + 3x + 2 x 2 − 3x + 2
≤0
x x
( x + 2)( x + 1) ( x − 2)( x − 1)
≤0
x x
( x + 2)( x + 1)( x − 2)( x − 1)
≤0
x2
+ + + - - - + + + + + + - - - + + +
-2 -1 0 1 2
Hp = {x − 2 ≤ x ≤ −1 ∪ 1 ≤ x ≤ 2} (ans)
x2 − 2x + 5
2. a. lim
x → −∞ 2x + 5
2 5 2 5
2 x2 1 − + 2 x 1− + 2
x − 2x + 5 x x x x
lim = lim = lim
x → −∞ 2x + 5 x→−∞ 5 x→−∞ 5
x 2+ x 2+
x x
76
2 5 2 5
− x 1− + 2 − 1− + 2
x x x x = − 1 = − 1 (ans )
= lim = lim
x → −∞
x 2+
5 x → −∞
2+
5 (2) 2
x x
b. Menentukan lim g ( x) jika diketahui g ( x) − 3 ≤ x 2 − 10 x + 25.
x→5
2
g ( x ) − 3 ≤ x − 10 x + 25,
− ( x 2 − 10x + 25) ≤ g ( x) − 3 ≤ x 2 − 10x + 25
− x 2 + 10x − 22 ≤ g ( x) ≤ x 2 − 10x + 28
Karena lim − x 2 + 10 x − 22 = 3 dan lim x 2 − 10 x + 28 = 3 , maka
x →5 x →5
menurut teorema apit lim g ( x) = 3 (ans )
x →5
2
3. Diberikan f ( x) = x − 1 dan g ( x) = 1 + x
a. Membuktikan bahwa gof terdefinisi
Akan ditunjukkan bahwa R f ∩ Dg ≠ { }
D f = ℜ,
Untuk setiap x ∈ ℜ, berlaku
x2 ≥ 0
x 2 − 1 ≥ −1
f ( x) ≥ −1
dengan demikian R f = [− 1, ∞),
Dg = [− 1, ∞)
Kemudian R f ∩ Dg = [− 1, ∞ ) ≠ { } , persis seperti yang ingin
ditunjukkan dan membuktikan bahwa gof terdefinisi∎
b. Menentukan gof dan daerah asalnya
gof ( x) = g ( f ( x)) = g ( x 2 − 1) = 1 + ( x 2 − 1) = x 2 = x .(ans )
Menurut definisinya
{ } { } {
Dgof = x ∈ D f f ( x) ∈ Dg = x ∈ R x2 −1∈[−1, ∞) = x ∈ R x 2 − 1 ≥ −1 }
= {x ∈ R x 2
}
≥ 0 = {x ∈ R} (ans )
77
2 x 2 + px − 15
, x>3
4. f ( x) = 3− x
qx 2 − 7 x + 1, x ≤ 3
2 x 2 + px − 15
lim = 9q − 20........(i )
x → 3+ 3− x
2
lim 2 x + px − 15 haruslah bernilai 0, sebab jika tidak (katakanlah
x →3 +
2
lim 2 x + px − 15 = c ≠ 0 ) akan berakibat
x → 3+
2 x 2 + px − 15 c
lim = =∞
x →3+ 3− x lim (3 − x )
x →3+
yang menyebabkan f gagal kontinu di x = 3.
Tulis
2
lim 2 x + px − 15 = 0
x →3 +
18 + 3 p − 15 = 0
p = −1
Dengan menyulihkan hasil ini pada (i) akan memberikan
2 x 2 − x − 15
lim = 9q − 20
x → 3+ 3− x
(2 x + 5)( x − 3)
lim = 9q − 20
x →3 + 3− x
lim − (2 x + 5) = 9q − 20
x → 3+
− 11 = 9q − 20
q =1
Jadi Agar f kontinu di x = 3 maka haruslah p = -1 dan q = 1 (ans).
78
5. Diberikan ( x − 3) 2 + y 2 = 2
a. Menentukan y’
( )
Dx ( x − 3) 2 + y 2 = Dx (2)
2( x − 3) + 2 yy ' = 0
2 yy ' = −2( x − 3)
( x − 3)
y' = −
y
b. Menentukan garis singgung yang tegak lurus garis y = x.
Karena tegak lurus dengan garis y = x yang memiliki gradien 1,
maka gradient garis singgung yang dimaksud haruslah memiliki
gradient -1/1 = -1. Sehingga dengan melihat hasil pada poin
sebelumnya diperoleh
( x − 3)
− = −1
y
y = x−3
6. Diketahui f(x) adalah fungsi kontinu dan f(0) = f(2) = 0, serta grafik
f ' (x ) sbb.
79
a. Menentukan selang kemonotonan
Perhatikan grafik f ' (x ) !
- f(x) monoton naik jika f ' (x ) > 0, yaitu pada (0,1) dan (3, ∞ )
- f(x) monoton turun jika f ' (x ) < 0, yaitu pada selang (- ,-1),
(-1,0), (1,2), dan (2,3)
c. Sketsa f(x)
80