Kebijakan Strategis Usaha Pertanian Dala
Kebijakan Strategis Usaha Pertanian Dala
ABSTRAK
Sektor pertanian, khususnya usaha tani lahan sawah, memiliki nilai multifungsi yang besar dalam peningkatan
ketahanan pangan, kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Keberlanjutan pertanian
dengan program lahan pertanian abadi akan dapat diwujudkan jika sektor pertanian dengan nilai multifungsinya
dapat berperan dalam pengentasan kemiskinan. Tingkat kemiskinan absolut tahun 2004 mencapai 36,10 juta
orang, sebagian besar tinggal di pedesaan (68,70%) dengan kegiatan utama (60%) di sektor pertanian. Kemampuan
sektor pertanian dalam peningkatan produksi dan pengentasan kemiskinan akan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu
1) kemampuan mengatasi kendala pengembangan produksi, 2) kapasitas dalam melakukan reorientasi dan
implementasi arah dan tujuan pengembangan agribisnis padi, dan 3) keberhasilan pelaksanaan program diversifikasi
usaha tani di lahan sawah dengan mempertimbangkan komoditas alternatif nonpadi seperti palawija dan hortikultura.
Kebijakan strategis yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah: 1) memfasilitasi pengembangan infrastruktur
fisik dan kelembagaan, perbaikan sistem insentif usaha tani, dan mendorong pengembangan agroindustri padat
tenaga kerja di pedesaan, 2) reorientasi arah dan tujuan pengembangan agribisnis padi dengan sasaran peningkatan
pendapatan dan ketahanan pangan rumah tangga petani padi, serta sebagai wahana dinamisasi perekonomian desa,
dan 3) pengembangan infrastruktur (fisik dan kelembagaan), teknologi, permodalan, kebijakan stabilisasi, dan
penyuluhan untuk komoditas alternatif nonpadi yang bernilai ekonomi tinggi tetapi memiliki risiko yang besar.
Kata kunci: Usaha pertanian, peningkatan produksi, pengentasan kemiskinan
ABSTRACT
Strategies for increasing production and alleviating poverty in agriculture
Agricultural sector, especially wetland farming, has multifunctionality value on enhancing food security, farmer’s
welfare, and maintaining environmental sustainability. Agricultural sustainability with its external agricultural land
program can be implemented if the respective sector with its multifunctionality value was able to give the
contribution on poverty reduction. In 2004, the absolute poverty reached 36.10 millions and most of them
(68.70%) reside in rural area with the main activity (60%) on agricultural sector. The capability of the sector in
increasing agricultural production and reducing poverty will be determined by three factors, i.e. 1) the capability to
eliminate the constraint of agricultural production bottleneck, 2) the capacity on conducting the reorientation as
well as implementation of direction and objective of rice agribusiness development, and 3) the successful
implementation of farming diversification program in wetland area by considering non-rice alternative commodities
such as secondary crops and horticulture. The appropriate strategic policies are: 1) facilitating the development of
physical and institutional infrastructure, improving farming incentive system, and promoting labor intensive
agro-industry development in rural area, 2) conducting the reorientation of direction and objective of rice
agribusiness development with the main goals to improve income as well as household food security of the rice
farmers, and as a tool to dynamist rural economic, and 3) developing infrastructure (physical and institutional),
technology, capital, price stabilization policy, and extension services for the non-rice alternative commodities
having high profitability at manageable.
Keywords: Agricultural farming, production increase, poverty alleviation
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F., R.L. Watung, H. Suganda, S.H. Tala'ohu, Kustia, A.A. 2002. Kebijakan perberasan di strategies for Indonesia: Enhancing the
Wahyunto, S. Sutanto, A. Setiyanto, H. Republik Rakyat Cina. Hasil Pertemuan contribution of agriculture to poverty
Mayrowani, A.R. Nurmanaf, and M. Kundarto. Regional di Bangkok, Thailand, Oktober reduction an food security. Forum Penelitian
2002. Multifunctionality and sustainability 2002. Agro Ekonomi 23(2): 84−101.
of paddy field in Citarum River Basin, West
LPEM-FEUI. 2004. Finding Sources of Poor Sajogyo. 2002. Pertanian dan kemiskinan. Jurnal
Java. Soil Research Institute, ICASERD,
Growth in Indonesia. Lembaga Penelitian Ekonomi Rakyat 1(1): 1−15.
Bogor, and UPN Veteran, Yogyakarta.
Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Eko-
Saliem, H.P. and Supriyati. 2006. Farm
Apriyantono, A. 2006. Kinerja dan kebijakan nomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
diversification and farmer income in rice
strategis pembangunan pangan nasional.
Pasandaran, E., G. Irianto, dan N. Zuliasri. 2004. field area. In-Country Seminar on Poverty
Makalah pada Silaturahmi Nasional Anggota
Pendayagunaan dan peluang pengembangan Allevation Through Development of Se-
Legislatif Partai Keadilan Sejahtera, Audito-
irigasi bagi peningkatan produksi padi. hlm. condary Crops, Bogor, 23 March 2006.
rium BPPT, Jakarta, 30 April 2006.
277−294. Dalam F. Kasryno, E. Pasandaran, ICASEPS dan UNESCAP-CAPSA, Bogor.
Arifin, B. 2003. Dekomposisi pertumbuhan dan A.M. Fagi (Ed.). Ekonomi Padi dan Beras
Sawit, M.H. dan I W. Rusastra. 2005. Globalisasi
pertanian Indonesia. Makalah pada Seminar Indonesia. Badan Penelitian dan Pengem-
dan Ketahanan Pangan di Indonesia. Road
Khusus Pusat Penelitian dan Pengembangan bangan Pertanian, Jakarta.
Map Memperkuat Kembali Ketahanan
Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor, 14
Pasaribu, B. 2006. Poverty profile and the Pangan. Lembaga Penelitian Ekonomi dan
November 2004.
alleviation programs in Indonesia. Paper Masyarakat, Fakultas Ekonomi, Universitas
Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Indonesia. presented in Asian Regional Seminar on Indonesia, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, Jakarta. Poverty Allevation, held by AFPPD and
Simatupang, P. 1999. Toward sustainable food
IFAD, 5−6 April 2006, Hanoi, Vietnam.
Khomsan, A. 1999. Fenomena kemiskinan. security: The need for a new paradigm.
Harian Suara Pembaharuan, 1 November Rusastra, I W., Sumaryanto, and P. Simatupang. International Seminar on Agricultural Sector
1999 (http://www.indo-news.com/), Jakarta. 2005. Agricultural development policy During the Turbulence of Economic Crisis: