Anda di halaman 1dari 74

PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING UMKM KULINER

KECAMATAN PASAWAHAN

PROPOSAL SKRIPSI
Bidang Kajian : Manajemen Pemasaran
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana Program Studi Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Swadaya Gunung Jati

Disusun oleh:
HANA RIZKY FADHILAH
NPM: 118020493

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2022
(Terakreditasi BAN-PT)
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan

rahmat, nikmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi dengan judul “Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan

Terhadap Keunggulan Bersaing UMKM Kuliner Kecamatan Pasawahan” yang

disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana di Program Studi

S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan proposal skripsi ini banyak

sekali mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama dari

berbagai pihak, kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya yang tiada terhingga sehingga penyusunan skripsi ini berjalan

dengan lancar;

2. Kadua orang tua saya, Bapak Satori dan Ibu Titi Yanti serta adik kandung

saya yaitu Febiyanti Salsabila yang telah memberikan do’a, dukungan dan

semangat kepada peneliti;

3. Bapak Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si. selaku Rektor Universitas

Swadaya Gunung Jati Cirebon;

4. Bapak Dr. Drs. H. Acep Komara, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon;

5. Bapak Yudi Mahadianto, SE., MM. selaku Wakil Dekan I Fakultas

i
Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon;

6. Ibu Siska Ernawati Fatimah, SE., MM. selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan sekaligus menjadi

dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu, masukan, saran,

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan proposal skripsi;

7. Ibu Lisa Harry Sulistiyowati, SE., MM. selaku Kepala Prodi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

8. Bapak Rahmadi, SE., MM. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu, saran, masukan, motivasi dan bimbingan dalam

penyusunan proposal skripsi;

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan hanya ucapan

terima kasih yang tulus yang dapat peneliti sampaikan, atas doa yang tulus

serta motivasi yang diberikan kepada peneliti.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii

A.JUDUL SKRIPSI ................................................................................. 1

B.LATAR BELAKANG PENELITIAN ................................................... 1

C.RUMUSAN MASALAH .................................................................... 10

D.TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN..................................... 10

1.Tujuan Penelitian ............................................................................. 10

2.Kegunaan Penelitian ........................................................................ 11

E.OBJEK DAN JADWAL PENELITIAN .............................................. 12

1.Objek Penelitian .............................................................................. 12

2.Jadwal Penelitian ............................................................................. 12

F.KAJIAN PUSTAKA, KERANKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 13

1.Kajian Pustaka ................................................................................. 13

a.Orientasi Pasar ............................................................................. 13


iii
b.Orientasi Kewirausahaan ............................................................. 16

c.Keunggulan Bersaing ................................................................... 19

2.Kerangka Pemikiran ........................................................................ 28

3.Hipotesis ......................................................................................... 31

G.METODE PENELITIAN.................................................................... 32

1.Jenis Penelitian Yang Digunakan ..................................................... 32

2.Oprasional Variabel ......................................................................... 33

a.Variabel Bebas atau Variabel Independen (X) .............................. 33

b.Variabel Terikat atau Varriabel Dependen (Y) ............................. 34

c.Pengukuran Variabel Penelitian dan Skala Penelitian ................... 35

3.Populasi dan Sampel ........................................................................ 41

a.Populasi ....................................................................................... 41

b.Sampel......................................................................................... 41

4.Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 43

a.Sumber Data ................................................................................ 43

5.Metode Analisis Data ...................................................................... 46

a.Uji Instrumen Penelitian............................................................... 46

b.Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 48


iv
c.Analisis Linier Regresi Berganda ................................................. 50

d.Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 55

LAMPIRAN ........................................................................................... 57

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertambahan UMKM di Indonesia 2

Gambar 1.2 Jumlah UMKM Makanan dan Minum di Jawa Barat 3


Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran 31
Gambar 1.4 Daerah penerimaan dan Penolakan Uji t 52
Gambar 1.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan uji F 54

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data UMKM Ciayunajakuning 4

Tabel 1.2 Kategori Usaha di Kabupaten Kuningan 6


Tabel 1.3 Data UMKM dan Omset 7
Tabel 1.4 Data Pelaku UMKM Kuliner Di Kecamatan Pasawahan 8
Tabel 1.5 Jadwal Penelitian 13
Tabel 1.6 Penelitian Terdahulu 24
Tabel 1.7 Oprasional Variabel 36

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 DataUMKM Kecamatan Pasawahan 57

viii
A. JUDUL SKRIPSI

“Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap

Keunggulan Bersaing Umkm Kuliner Kecamatan Pasawahan”

B. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak dapat di pandang

sebelah mata, walaupun di kategori kan sebagai usaha kecil UMKM selalu

tumbuh dan berkembang sampai ke pelosok desa, usaha mikro kecil menegah

memiliki andil yang cukup besar untuk perkembangan perekonomian Indonesia.

Keberadaannya sangat membantu di segala aspek, tidak hanya dari segi bertambah

penghasilan namun dengan adanya UMKM ini, mampu untuk menyerap tenaga

kerja Indonesia lebih banyak sehingga tingkat pengangguran di indonesia bisa

semakin berkurang.

Keberadaan usaha mikro kecil menengah yang cukup pesat

pertumbuhannya, dan jumlah UMKM yang tidak sedikit tentunya akan

menimbulkan persaingan yang cukup ketat. Karna jumlah UMKM bertambah

1,98% di tahun 2019, tentunya hal ini tidak menutup kemungkinan jumlahnya

terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya.

1
Gambar 1.1 Pertambahan UMKM di Indonesia
Sumber: (Databooks)

Pertambahan jumlah UMKM Indonesia memiliki 65,5 juta usaha mikro,

kecil dan menegah (UMKM) pada 2019. Jika dirinci, maka jumlah usaha mikro

pada 2019. Mencapai 64,6 juta, jumlah UMKM tersebut setara dengan 99,99%

dari total usaha di Indonesia. Berdasarkan hasil pendataan usaha mikro kecil

(UMK) dan usaha menengah besar (UMB) di Indonesia berjumlah 26.422.256 dan

tiga provinsi di pulau jawa masih mendominasi jumlah usaha dengan andil sebesar

50% dari seluruh total usaha yang ada di Indonesia, bahkan UMKM Jawa Barat

dengan kategori makanan dan minuman menjadi yang terbanyak nasional

mencapai 791,4 ribu usaha

2
Gambar 1.2 Jumlah UMKM Makanan dan Minum di Jawa Barat
Sumber: (Databooks)

UMKM makanan dan minuman menjadi yang mendominasi di Jawa Barat

karna sekarang ini dunia kuliner semakin beraneka ragam, setiap pelaku usaha

berlomba-lomba untuk menciptakan beraneka ragam makanan dan minuman agar

dapat menarik minat beli konsumen. UMKM Jawa Barat menjadi yang paling

dominan diantara yang lainya kabupaten dan kota di Jawa Barat tentunya ikut

andil dan berperan penting dalam menyumbang pelaku UMKM.

3
Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Dari keenpat

daerah ini tentunya sama-sama memiliki beraneka ragam kuliner yang menjadi

ciri khas dari daerah masing-masing

No Kabupaten/Kota Jumlah UMKM Kuliner Khas


Sate kalong, nasi jamlang, empal
gentong, docang, nasi lengko, mie
koclok, gado-gado ayam, tahu
gejrot, empal asem, rujak
1. Kota Cirebon 53.190 kangkung, pedesan entog
Sate kalong, nasi jamlang, empal
gentong, docang, nasi lengko, mie
koclok, gado-gado ayam, tahu
Kabupaten gejrot, empal asem, rujak
2. Cirebon 320.419 kangkung, pedesan entog
Pindang gombyang manyung, nasi
lengko, rumbah, burbacek,
nagasari, koci, blending jagung,
blengep cotot, geblog, karedok,
pedesan entog, buah manga, dodol
palem, wedang sere, cuwing, orog-
orog, mie ragit, wajik, bubur gintir,
cimplo, petis, lepet, emping
melinjo, dongkal, kerupuk udang
dan kerupuk kulit, terasi, roti, dodol
Kabupaten indramayu, serabi, glintir, ketan
3. Indramayu 242.335 tutu, blencong, jalabiya, cue cikak.
4. Kabupaten 198.946 Oncom goreng, kalua jeruk, kecap

4
Majalengka asli, ampas kecap, gedong gincu,
gula cakar, seblak basah, lengko
lotek, tutut, pepes jeroan, jalakotek,
sorabi oncom, lumpia, basah,
keripik tempe, durian, duwet,
seroja, tekso
Kopi luak linggarjati, lepet, tahu
susu, juniper, jenisa, nasi kasreng,
kwecang, golono, kue satu, peyeum
ketan, hucap, keripik gemblong
atau ketempling, tahu lamping,
keripik gadung, papais, jawadah,
Kabupaten opak bakar, jasuke, dan rujak
5. Kuningan 120.358 kangkung,
JUMLAH 935.248
Tabel 1.1 Data UMKM Ciayunajakuning

Sumber: (Open Data Jabar)

Beraneka ragaman kuliner yang ada, tentunya memiliki keunikan dan daya

Tarik dari masing-masig pada konsumen. Kabupaten Kuningan sendiri memiliki

banyak varian makanan khas dan tak hanya itu Kabupaten kuningan berada di

posisi ke-4 dengan jumlah UMKM terbanyak yang ada di wilayah

Ciayumajakuning dengan jumlah 120.358.

Jika dilihat lebih rinci UMKM di bagi dengan beberapa kategori usaha

diantaranya usaha yang bergerak dibidang bordir, craft, fashion, konveksi,

kuliner, makanan, minuman, jasa dan usaha lainya.

5
Kategori Usaha Jumlah UMKM Satuan Tahun
Batik 281 Unit 2020
Bordir 40 Unit 2020
Craft 10.030 Unit 2020
Fashion 9.789 Unit 2020
Konveksi 5.978 Unit 2020
Kuliner 43.168 Unit 2020
Makanan 31.574 Unit 2020
Minuman 5.857 Unit 2020
Jasa/Lainya 13.641 Unit 2020
Jumlah 120.641
Tabel 1.2 Kategori Usaha di Kabupaten Kuningan
Sumber: (Open Data Jabar)

Dari 9 jenis kategori usaha yang ada di Kabupaten kuningan UMKM

dengan kategori kuliner yang paling banyak pelaku usahanya dibandingkan

dengan kategori usaha lainya. Dengan keberaneka ragaman kuliner yang ada

seperti yang telah di bahas pada Gambar 1.3 tentunya persaingan yang ada pun

semakin ketat sehingga para pelaku UMKM hasrus berupaya sebisa mungkin agar

produk yang ditawarkan dapat menarik minat beli konsumen

No Kecamatan Jumlah Usaha Kecamatan Omset (juta)


1 Kuningan 1,670 Cipicung 123.304,18
2 Cipicung 891 Cibereum 59.219,37
3 Lebakwangi 813 Cigandamekar 57.063,66
4 Ciwaru 730 Kalimanggis 53.162,90
5 Nusaherang 726 Cimahi 41.541,71
6 Maleber 718 Lebakwangi 36.230,31
7 Karamatmulya 628 Kuningan 26.061,97
8 Cimahi 623 Ciawigebang 20.346,08
9 Kalimanggis 599 Darma 17.933,53
10 Cidahu 598 Cilimus 16.793,53
11 Cigandamekar 506 Subang 11.219,40
6
12 Mandirancan 487 Sindangagung 8.991,99
13 Subang 473 Cigugur 8.664,79
14 Ciniru 431 Karangkancana 8.639,66
15 Pasawahan 415 Karamatmulya 7.742,85
16 Cilimus 410 Jalaksana 7.706,98
17 Jalaksana 403 Cidahu 7.458,13
18 Ciawigebang 396 Ciwaru 7.457,02
19 Cibereum 335 Nusaherang 6.433,29
20 Japara 328 Maleber 4.764,90
21 Karangkancana 322 Mandirancan 3.296,51
22 Hantara 266 Japara 1.890,01
23 Sindangagung 230 Cibingbin 1.791,00
24 Kadugede 221 Garawangi 1.777,57
25 Pancalang 217 Pasawahan 1.504,28
26 Cilebak 216 Pancalang 892,48
27 Cigugur 210 Kadugede 805,00
28 Garawangi 118 Cilebak 799,09
29 Salanjambe 90 Ciniru 600,58
30 Cibingbin 77 Luragung 406,91
31 Darma 64 Salanjambe 382,30
32 Luragung 54 Hantara 0
Tabel 1.3 Data UMKM dan Omset
Sumber: (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan)
Jumlah UMKM yang ada di kabupaten Kuningan ini ber strata (tidak

sama). UMKM di setiap kecamatan ada yang memiliki banyak pelaku UMKM

dan ada juga yang hanya memiliki sedikit pelaku UMKM. Dan dapat dilihat

bahwa pelaku UMKM yang ada di kecamatan Pasawahan sebanyak 415 pelaku

usaha, itu artinya Pasawahan berada di posisi ke 15 dengan jumlah UMKM

terbanyak dari 32 kecamatan yang ada di kabupaten Kuningan dengan omset

mencapai 1.504,28 juta pada tahun 2021, tak hanya itu salah satu desa yang ada di

kecamatan pasawahan mendapatkan penghargaan ISTA (Indonesian sustainable

7
tourism award) 2019 sebagai salah satu desa wisata yang telah menerapkan sistem

pariwisata berkelanjutan, namum jumlan UMKM Kuliner sendiri berjumlah 100

UMKM dengan beberapa pelaku usaha sebagai berikut.

No Nama Usaha Desa


Keripik Pisang, Warung makan, makanan
1. Keduela
olahan, jual beli hasil bumi
2. Pedagang gorengan, Pedagang Bakso Padamatang
3. Pedagang Kripik Cimara
pedagang bakso, pedangan sosis bakar,
palawija, pedagang kue basah, pedagang seblak,
pedagang somay, pedagang kue, pedagang
minuman, produk olahan, makanan anak-anak,
4. Padabenghar
pedagang makanan ringan, pedagang sayur,
pedagang gorengan, pembuat tempe, pedagang
kripik pisang, es doger, es kelapa muda, jamu
kunyit atau jahe.
Pedahang buah, kelapa muda, pedagang
gorengan, pedagang cilok, warung nasi,
pedagang bapau, pedangan telur asin, pedagang
5. lontong, pedagang mie ayam, pedagang lotek, Cidahu
warung kopi, pedagang gonjing, pedagang gado-
gado, pedagang seblak, pedagang kripik,
pedagang rengginang,
Tabel 1.4 Data Pelaku UMKM Kuliner Di Kecamatan Pasawahan
Sumber: (Dinas Koperasi dan UKM-Kabupaten kuningan)
Dari peristiwa yang terjadi dirasa orientasi pasar dan orientasi

kewirausahaan sangatlah diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing

diantara pelaku UMKM yang ada di kecamatan pasawahan. Nerver dan Slater

(1990) dalam Aprizal (2018:27) “Orientasi pasar menjadi budaya organisasi yang

paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk menciptakan nilai

unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.” Orientasi pasar bertujuan untuk

memuaskan pelanggan dan produk lebih dapat memenuhi apa yang diinginkan

8
oleh konsumen. Selain itu melalui riset pasar UMKM juga dapat mengidentifikasi

persaingan.

Selain orientasi pasar, orientasi kewirausahaan juga dapat berpengaruh

terhadap keunggulan bersaing Usman (1997:3) dalam Suryana (2017:13)

“Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam

menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan (money),

bahan (materials), tenaga kerja (labours), keterampilan (skill), dan informasi

(information) untuk menghasilkan produk baru, proses produksi baru, bisnis baru,

dan organisasi baru.” tak hanya keadaan pasar yang perlu dikuasai namun sebagai

pelaku usaha pun harus mampu bagaimana melibatkan pengukuran resiko secara

optimal, selalu inovatif, dan bertindak secara proaktif dalam segala tindakan yang

akan di lakukan.

Maka dari fenomena yang terjadi penulis ingin mempelajari lebih dalam

lagi terkait dengan keunggulan bersaing UMKM di bidang kuliner yang ada di

kecamatan Pasawahan kabupaten Kuningan. Yang diukur melalui pengaruh

orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan, maka penelitian ini diberi judul

“Pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap

keunggulan bersaing studi kasus pada pelaku UMKM kuliner Kecamatan

Pasawahan”

9
C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Seberapa besar orientasi pasar mempengaruhi keunggulan bersaing

pelaku UMKM kuliner di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan?

2. Seberapa besar orientasi kewirausahaan mempengaruhi keunggulan

bersaing pelaku UMKM kuliner di Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Kuningan?

3. Seberapa besar orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan

mempengaruhi keunggulan bersaing pelaku UMKM kuliner di

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan?

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan

sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya orientasi pasar

mempengaruhi keunggulan bersaing pelaku UMKM kuliner di kecamatan

Pasawahan

10
2. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya orientasi kewirausahaan

mempengaruhi keunggulan bersaing pelaku UMKM kuliner di Kecamatan

Pasawahan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya orientasi pasar dan orientasi

kewirausahaan mempengaruhi keunggulan bersaing pelaku UMKM

kuliner di Kecamatan Pasawahan

2. Kegunaan Penelitian

Selain mempunyai tujuan yang telah disebutkan di atas, penelitian ini juga

diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

a. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama

menempuh perkuliahan, menambah wawasan di bidang manajemen

pemasaran khususnya orientasi pasar, orientasi kewirausahaan, dan

keunggulan bersaing.

b. Bagi Universitas Swadaya Gunung Jati

Diharapkan penulis dalam penelitian ini dapat berguna sebagai

referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan

sebagai salah satu bahan bacaan yang dapat menambah wawasan tentang

11
pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan

bersaing.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Orang Lain

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

lainnya dan juga bermanfaat sebagai bahan referensi dalam mengadakan

penelitian yang serupa serta dapat menambah wawasan dan pemahaman

mengenai judul yang di teliti.

E. OBJEK DAN JADWAL PENELITIAN

1. Objek Penelitian

Adapun objek yang menjadi sasaran penelitian adalah pelaku UMKM

kuliner yang ada di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

2. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut:

12
Tabel 1.5 Jadwal Penelitian

Sumber: Jadwal Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGJ 2022

F. KAJIAN PUSTAKA, KERANKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

1. Kajian Pustaka

a. Orientasi Pasar

1) Pengertian Orientasi Pasar

Nerver dan Slater (1990) dalam Aprizal (2018:27) “Orientasi pasar menjadi

budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting

untuk menciptakan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.”

Han et at., 1998 menurut Kohli dan Jaworski (1990) dalam Oktavianus (2019)

“Orientasi Pasar merupakan budaya perusahaan yang bisa membawa pada

meningkatnya kinerja pemasaran.”

Definisi orientasi pasar Tjiptono dan Chandra (2005) dalam Subagja (2021)

adalah “pelanggan tidak selalu tahu apa yang mereka inginkan atau ingin

dan tidak tahu bahwa mereka tidak mengetahui hal ini”


13
Dari definisi yang di paparkan dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa orientasi pasar merupakan suatu budaya yang diciptakan perusahaan untuk

terciptanya sebuah keunggulan perusahaan di pasar.

2) Dimensi Orientasi Pasar

Ada berapa dimensi yang digunakan untuk mengukur Orientasi Pasar Aprizal

(2018:31-32)

a. Orientasi Pelanggan

Orientasi pelanggan merupakan bagian dari orientasi pasar, Never dan

slater (1994) yang diartikan sebagai pemahaman yang memadai tentang target beli

pelanggan dengan meletakan kepentingan pelanggan pada urutan yang pertama

sementara tidak mebiadakan stakeholder yang lainya seperti pemilik, manager,

dan karyawan dengan tujuan agar dapat menciptakan nilai unggul bagi pembeli

secara terus menerus.

b. Orientasi Pesaing

Orientasi pesaing merupakan upaya perusahaan untuk memahami

kekuatan dan kelemahan jangka pendek pesaing dan kapabilitas jangka panjang

serta strategi yang dimiliki oleh pesaingnya.

c. Koordinasi Interfungsional

Koordinasi interfungsional di dasarkan pada pendayagunaan semua

sumber daya yang digunakan perusahaan secara koordinasi untuk menciptakan

superior value bagi konsumen yang ditargetkan. Koordinasi interfungsional

merujuk pada aspek khusus dari struktur organisasi yang mempermudah


14
komunikasi antar fungsi organisasi yang berbeda. Koordinasi interfungsional

dapat mempertinggi komunikasi dan pertukaran antar semua fungsi organisasi

yang memperhatikan pelanggan dan pesaing serta untuk menginformasikan trend

pasar yang terkini.

3) Indikator Orientasi Pasar

Ada berapa indikator yang digunakan untuk mengukur Orientasi Pasar

Aprizal (2018:31-32)

1. Orientasi Pelanggan

a) Meletakan kepentingan pelanggan pada urutan pertama

b) Menciptakan nilai unggul

2. Orientasi Pesaing

a) Memahami kekuatan dan kelemahan jangka panggang dan pendek

pesaing.

b) Kapabilitas jangka panjang.

c) Strategi yang dimiliki oleh pesaing.

3. Koordinasi Interfungsional

a) Pendayagunaan semua sumber daya

b) Menciptakan superior value

15
b. Orientasi Kewirausahaan

1) Pengertian Orientasi Kewirausahaan

Usman (1997:3) dalam Suryana (2017:13)

“Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam


menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan
(money), bahan (materials), tenaga kerja (labours), keterampilan (skill), dan
informasi (information) untuk menghasilkan produk baru, proses produksi
baru, bisnis baru, dan organisasi baru.”

Menurut Avlontis & Salavou (2007) Pamungkas. dkk (2021)

“orientasi kewirausahaan merupakan fenomena organisasi yang


mencerminkan kemampuan managernya, dimana perusahaan mulai
berinisiatif dan mengubah perilaku bersaingnya sehingga dapat memperoleh
keuntungan dari usaha yang dijalankan dan dikembangkannya.”
Menurut Ducker (1994) dalam Helia et al, (2015:4) dalam Sartika dan

Handayani (2021)

“Orientasi kewirausahaan adalah watak atau karakteristik-karakteristik


terhadap seseorang yang memiliki usaha yang keras untuk menencapai suatu
gagasan inovatif yang masuk kedalam global bisnis yang konkret dan bisa
mengembangkannya dengan baik”
Dari beberapa definisi yang di paparkan oleh para ahli dapat disimpulkan

bahwa orientasi kewirausahaan merupakan suatu unsur atau sifat yang harus

dimiliki oleh seorang wirausaha, dimana ketika suatu wirausahawan memiliki

kecakapan yang mempuni itu akan menjadi sebuah kekuatan untuk bisa

menggembangkan usahanya.

16
2) Dimensi Orientasi Kewirausahaan

Ada 6 dimensi orientasi kewirausahaan. Suryana (2017:22-23) yaitu:

a. Penuh percaya diri

Memiliki percaya diri yang kuat, ketidak bergantungan terhadap

orang lain, dan individualisti.

b. Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai

dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, bertekat kerja keras secara

inisiatif .

c. Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan

Mampu mengambil risiko yang wajar

d. Memiliki jiwa kepemimpinan

Memiliki jiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang

lain, dan terbuka terhadap saran dan kritik.

e. Keorisinalitas

Inovatif, kreatif, dan fleksibel

f. Berorientasi pada masa depan

Memiliki visi dan prespektif terhadap masa depan.

17
3) Indikator Orientasi Kewirausahaan

Ada beberapa indikator orientasi kewirausahaan. Suryana (2017:22-23) yaitu:

1. Penuh percaya diri

a) Penuh keyakinan

b) Optimis

c) Komitmen

d) Disiplin

e) Bertanggung jawab

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

a) Berprestasi

b) Berorientasi laba

c) Mempunyai dorongan kuat

d) Energik

e) Tekun dan tabah

f) Bertekad kerja keras

g) inisiatif

3. Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan

a) Mampu mengambil resiko yang wajar


18
b) Meyukai tantangan

4. Mempunyai jiwa kepemimpinan

a) Memiliki jiwa kepemimpinan

b) Mudah beradaptasi

c) Terbuka terhadapsaran dan kritik

5. Keorisinalitas

a) Inovatif

b) Kreatif

c) fleksibel

6. Berorientasi pada masa depan

a) memiliki visi

b) persfektif masa depan

c. Keunggulan Bersaing

1) Pengertian Keunggulan Bersaing

Saiman (2017:124)
“Keunggulan bersaing atau keunggulan kompetitif adalah suatu
manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan
suatu produk dan atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik
dibanndingkan dibandingkan dengan para kompetitor terdekat.”
Rahmadi, dkk (2018:180)

19
“Kemampuan untuk meningkatkan kreativitas dalam menentukan
dalam menentukan ide-ide baru dan unik dibutuhkan untuk bersaing di
pasar global. Keunggulan kompetitif menunjukan bahwa perusahaan
bertindak lebih baik dari pada pesaing dari pada hal yang sama. Kreativitas
dalam bentuk inovasi produk harus dilakukan secara berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Keberhasilan industri kreatif
mengembangkan produk yang berorientasi pasar, kreativitas dan inovasi
diharapkan dapat menciptakan keunggulan bersaing.”
(Porter,1993). Bharadwaj, et al., (1993) dalam Paulus dan Wardhani

(2018) bahwa

“keunggulan bersaing merupakan hasil dari implementasi strategi


yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting
bagi keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi

Dari beberapa definisi yang dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan

bahwa keunggulan bersaing merupakan suatu pencapaian yang di raih oleh

seorang pelaku usaha dengan memanfaatkan berbagai aspek demi tercapainya

keunggulan bersaing.

2) Dimensi Keunggulan Bersaing

Untuk mencapai keunggulan bersaing. Seorang wirausahawan harus

mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing.

Saiman (2015:125-127)

a. Harga atau Nilai

Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk dan atau jasa

rendah biaya, sehingga strategi dalam menerapkan harga (tidak terlalu tinggi

dibandingkan dengan produk/jasa pasa pesaing). Jika mampu dapat juga


20
ditambahkan bahwa produk atau jasa memiliki nilai (bernilai) lebih

dibanndingkan dengan para pesaing. Dengan demikian, produk atau jasa kita

memiliki keunggulan dari segi harga dan nilai.

b. Menyenagkan Konsumen

Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk atau jasa dapat

bersaing dengan kompetitor adalah diupayakan agar produk atau jasa dapat

menyenagkan konsumen. Menyenagkan dari berbagai aspek, seperti kualitas

produk atau jasa yang bermutu dan memberi kepuasan. Misalnya, pelayanan yang

memuaskan, komunikasi yang memuaskan, dan tanpa komplain atau setidak-

tidaknya bila dikomplain segera ditanggapi atau tidak di tunda-tunda.

c. Pengalaman Konsumen

Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan yang dialami oleh

seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan penting (seringkali melekat

seumur hidup). Untuk itu, berikan pengalaman yang paling menyenagkan atau

memuaskan bagi para pemangku kepentingan. Terlebih bagi para konsumen

pelanggan. Pengalaman terbaik akan dikenang sepanjang masa, bahkan sering

akan ditularkan kepada handai tolan konsumen. Demikian juga sebaliknya,

pengalaman buruk akan cepat menyebar dari mulut ke mulutbaik kepada sahabat

maupun kepada tetangga terdekat. Produk atau jasa kita unggul maka disamping

dari sudut harga, nilai, dan menyenangkan konsumen, berikanlah pengalaman

pada konsumen sebaik mungkin.

21
d. Atribut Produk yang Dapat Dicatat

Keunggulan berikut yang harus dicapai oleh seorang pengusaha adalah

seluruh atribut produk atau jasa yang melekat. Manfaat dari catatan atribut produk

atau jasa adalah agar produk atau jasa dapat ditingkatkan dari atribut yang sudah

ada sebelumya. Minimal seluruh atribut produk atau jasa dapat dikenalkan tidak

hanya kepada konsumennya namun juga kepada para pegawai atau pelayan.

Dengan demikian, baik konsumen maupun pegawai atau pelayan mampu

mengenali seluruh atribut produk atau jasa yang ditawarkan. Sehingga tidak ada

yang dirahasiakan.

e. Keistimewaan Layanan yang Unik

Jika keempat unsur tersebut telah mencapai posisi unggul, hal yang tidak

kalah penting adalah bagaimana keistimewaan layanan yang unik dapat

ditampilkan.

3) Indikator Keunggulan Bersaing

Untuk mencapai keunggulan bersaing. Seorang wirausahawan harus

mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing.

Saiman (2015:125-127)

1. Harga atau nilai

a) Rendah biaya

b) Memiliki nilai lebih

22
2. Menyenagkan konsumen

a) Kualitas produk

b) Jasa yang bermutu

c) Memberi kepuasan pada konsumen

d) Pelayanan yang memuaskan

e) Komunikasi yang memuaskan

f) Tidak ada complain

3. Pengalaman konsumen

a) Catatan penting konsumen

b) Kualitas pelayanan yang di berikan

4. Atribut yang didapat

a) Mencatat semua hal yang ada pada produk atau jasa yang di tawarkan

b) Mengenali seluruh atribut produk atau jasa

5. Keistimewaan layanan yang unik

a) Keistimewaan layanan

b) Layanan yang unik

23
Tabel 1.6 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Oktavinus, Pengaruh Orientasi Pasar engaruh orientasi pasar


Sudirman Zaid, Dan Inovasi Produk terhadap keunggulan
Hayat Yusuf Terhadap Keunggulan bersaing diperoleh nilai
Bersaing Dan Kinerja koefisien jalur sebesar
(2019) Pemasaran Pengolahan 0,483 dengan nilai
Rumput Laut Di Wakatobi probalitas 0,000 yang
berarti p < α = 0,05 artinya
variabel orientasi pasar
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
variabel keunggulan
bersaing dengan
kontribusi efek variabel
orientasi pasar terhadap
keunggulan bersaing
sebesar 0,483 mempunyai
makna bahwa 48,3 %
yang terjadi
kecenderungan
meningkatnya keunggulan
bersaing pengolah rumput
laut disebabkan oleh
orientasi pasar yang baik.
Sumber: Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako ISSN : 2443-3578 (On
Line) / ISSN : 2443-1850 (Print) Vol. 5, No. 2, Mei 2019, P. 211 – 227
2. Iwan Pengaruh Inovasi Produk orientasi pasar
Kurniawan Dan Orientasi Pasar berpengaruh positif dan
Subagja Terhadap Keunggulan signifikan terhadap
(2021) Bersaing Celana Merek keunggulan bersaing.
Jeans Di Jakarta Nilai koefisien
determinasi (R²) sebesar
0,616 artinya kontribusi
inovasi produk dan
orientasi pasar terhadap
keunggulan
bersaing sebesar
61,6% sedangkan sisanya
sebesar 38,4% di
sumbangkan oleh faktor
lain seperti harga, promosi
dan sebagainya.
24
Sumber: Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana p-ISSN: 2338 – 4794 e-
ISSN: 2579-7476 Vol.9. No. 1 Januari-April 2021
3. Mochammad Pengaruh Orientasi output p-value diperoleh
Rifky Kewirausahaan, Kinerja hasil bahwa hipotesis H1
Pamungkas, Pemasaran, dan dan H2 bernilai p-value di
Muhamad Kapabilitas TIK Terhadap atas taraf signifikansi
Rizal, Ria Keunggulan Bersaing (5%), itu bermakna
Arifianti, Pada Pelaku UMKM di memiliki pengaruh tidak
Asmaul Husna Sentra Industri Sepatu signifikan terhadap
(2021) Cibaduyut Kota Bandung. variabel dependen (H01
dan H02 diterima). Hal
tersebut mungkin dapat
disebabkan oleh pandemi
Covid-19 ini yang
memudarkan pergerakan
serta langkah para pelaku
UMKM di Sentra Industri
Sepatu Cibaduyut, dan
output p-value diperoleh
hasil bahwa hipotesis H1
dan H2 bernilai p-value di
atas taraf signifikansi
(5%), itu bermakna
memiliki pengaruh tidak
signifikan terhadap
variabel dependen (H01
dan H02 diterima). Hal
tersebut mungkin dapat
disebabkan oleh pandemi
Covid-19 ini yang
memudarkan pergerakan
serta langkah para pelaku
UMKM di Sentra Industri
Sepatu Cibaduyut.
Sumber: Jurnal Bahtera Inovasi ISSN 2747-0067 Vol.. 4 No. 2 Tahun 2021
Halaman 120 – 127

25
4. Siva Sartika, Pengaruh Secara umum,
Trustorini Strategi.Resource Based penilaian.responden
Handayani View mengenai”orientasi
(2021) Dan.Orientasi.Kewirausah kewirausahaan di Sentra
aan TerhadapJeans Cihampelas
Keunggulan.Bersaing Di Bandung terkategorikan
Sentra Jeans Cihampelas cukup baik dengan
Bandung indikator yang mendapat
persentase skor paling
rendah adalah Berani
mengambil resiko. Nilai
orientasi kewirausahaan
memiliki arti bahwa
orientasi kewirausahaan
mengalami peningkatan
senilai satu maka
keunggulan bersaing akan
meningkat 0,719.
Sumber: JEMBA : Journal Of Economics, Management, Business, And
Accounting, Volume 1 No 1 June 2021, Page 107-116
5. Afif Nur Pengaruh Orientasi Pasar, Nilai koefisien regresi
Rahmadi, Inovasi dan Orientasi orientasi pasar dimana b1
Tontowi Kewirausahaan Terhadap sebesar 0.662 pada
Jauhari, Bothy Keunggulan Bersaing persamaan regresi linear
Dewandaru Pada UKM Di Jalanan berganda menunujukkan
(2020) Kota Kediri bahwa orientasi pasar
mempunyai pengaruh
positif pada keunggulan
bersaing. Nilai koefisien
regresi inovasi dimana b2
sebesar -0.165 pada
persamaan regresi linear
berganda menunujukkan
bahwa inovasi mempunyai
pengaruh negatif pada
keunggulan bersaing.
Nilai koefisien regresi
orientasi kewirausahaan
dimana b3 sebesar 0.338
pada persamaan regresi
linear berganda
menunujukkan bahwa
orientasi kewirausahaan
mempunyai pengaruh
26
positif terhadap
keunggulan bersaing.

Sumber: Jurnal Ekbis, analisis, prediksi dan informasi E-ISSN: 2621-4210 P-


ISSN: 1979-746X Volume 21 No 2 (2020) Halaman 178- 188
6. Ardianus Keunggulan bersaing pengaruh variabel
Laurens usaha cake dan bakery: orientasi pasar diperoleh t
Paulus, Zharah peran orientasi pasar, hitung sebesar 2,217
Kusuma orientasi kewirausahaan, dengan nilai signifikansi
Wardhani dan inovasi produk 0,027 (Sig. < 0,05) hal ini
(2018) berarti bahwa variabel
orientasi pasar
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
variabel keunggulan
bersaing, Kemudian nilai t
hitung variabel orientasi
kewirausahaan sebesar
3,036 dengan nilai
signifikansi 0,005 (Sig. <
0,05) hal ini berarti bahwa
variabel orientasi
kewirausahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
variabel keunggulan
bersaing, dan Nilai t
hitung variabel inovasi
produk sebesar 2,995
dengan nilai signifikasi
0,003 (Sig.< 0,05) hal ini
berarti variabel inovasi
produk berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap variabel
keunggulan bersaing

27
Sumber: Jurnal Manajemen 10 (2), 2018 88-96 ISSN Print: 0285-6911 ISSN
Online: 2528-1518 Halaman 88 – 96

2. Kerangka Pemikiran

a. Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing

Orientasi pasar menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam

persaingan antar pelaku usaha. Orientasi pasar akan berpengaruh positif terhadap

keuungulan bersaing. UMKM yang menerapkan orientasi pasar memiliki

kelebihan dalam hal pengetahuan pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan

sebagai sumber untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan pelanggan.

Penjabaran diatas di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Oktavinus, Zaid, Yusuf (2019:219) bahwa Ada hubungan positif yang

signifikan antara orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing pengelohan

rumput laut di Wakatobi. Selain itu di dukung oleh penelitian Iwan Kurniawan

Subagja (2021:11) bahwa Pengaruh Orientasi Pasar Berpengaruh Secara

Signifikan Terhadap Keunggulan Bersaing celana merek jeans di Jakarta

b. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing

Sama halnya dengan orientasi pasar, orientasi kewirausahaan nuga

merupakan faktor yang sangat penting dimiliki oleh setiap pelaku usaha, karna

dengan orientasi kewirausahaan pelaku usaha akan mampu bersaing dengan para

competitor lainya agar menciptakan keunggulan persaingan antar pelaku usaha.

28
Orientasi kewirausahaan akan mempengaruhi seberapa besar UMKM mampu

bersaing dengan para UMKM lainya. Maka dari itu dengan adanya orientasi

kewirausahaan membuat para pelaku UMKM yang berorientasi kewirausasaan

akan selalu berupaya untuk menghasilkan produk-produk baru yang inovatif dan

memiliki keberanian untuk mrnghadapi resiko.

Penjabaran diatas di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sartika,

dan Handayani (2021:115) bahwa orientasi kewirausahaan di sentra jeans

cihampelas bandung dikategorikan cukup baik dengan indicator yang mendapat

presentase sector paling rendah adalah berani mengambil resiko. Namun dalam

penelitian Pamungkas, Rizal, dan Husna (2021:125) bahwa variabel orientasi

kewirausahaan tidak berpengaruh singnifikan terhadap keunggulan bersaing di

sentra industri sepatu cibaduyut Kota Bandung.

c. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan terhadap

Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing merupakan suatu pencapaian ketika suatu perusahaan

atau pelaku usaha mempunyai dan menghasikan suatu produk atau jasa yang

dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan para kompetitor terdekat.

Orientasi pasar dapat menjadi tolak ukur adanya keunggulan bersaing antar pelaku

usaha. Orientasi. Orientasi pasar memiliki kelebihan dalam hal pengetahuan

pelanggan dan kelebihan ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menciptakan

produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Tak hanya itu

orientasi kewirausahaan juga dapat dapat menjadi sebuah tolak ukur untuk
29
tercapainya keunggulan bersaing dimana pada UMKM yang beroriantasi pada

kewirausahaan dan selalu berupaya menghasilkan produk-produk baru yang

inovatif dan memiliki keberanian untuk menghadapi resiko.

Penjabaran diatas di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh rahmadi,

jauhari, dan Dawandaru (2018:185) bahwa orientasi pasar mempunyai pengaruh

positif pada keunggulan bersaing. Sehingga artinya semakin tinggi nilai kebijakan

pengusaha terhadap orientasi pasar, maka akan berpengaruh lebih besar atau

tinggi keunggulan bersaingnya. Orientasi kewirausahaan mempunyai pengaruh

positif terhadap keunggulan bersaing. Sehingga artinya semakin tinggi nilai

kebijakan pengusaha terhadap orientasi kewirausahaan, maka akan berpengaruh

terhadap keunggulan bersaing pada UKM di jalanan Kota Kediri. Sejalan dengan

penelitian Paulus dan Wardhani (2018:93) bahwa variabel orientasi pasar

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keunggulan bersaing, dan

variabel orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keunggulan bersaing usaha cake dan bakery.

Berdasarkan uraian rangkaian pemikiran diatas maka dapat digambarkan

paradigma penelitian adalah sebagai berikut:

30
Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran

Keterangan:

H1= Pengaruh Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing

H2= Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing

H3= Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan terhadap

Keunggulan Bersaing

3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut, yaitu:

H1: Diduga pengaruh dari orientasi pasar (X1) berpengaruh terhadap keunggulan

bersaing (Y) pada pelaku UMKM kuliner di kecamatan pasawahan

H2: Diduga pengaruh dari orientasi kewirausahaan (X2) berpengaruh terhadap

keunggulan bersaing (Y) pada pelaku UMKM kuliner di kecamatan

pasawahan.

31
H3: Diduga pengaruh dari orientasi pasar (X1) dan orientasi kewirausahaan (X2)

terahadap keunggulan bersaing (Y) pada pelaku UMKM kuliner di

kecamatan pasawahan

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian Yang Digunakan

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sugiyono

(2019 : 56), menyatakan bahwa:

“Metode penelitian kuantitaf adalah metode survey. Kerlinger (1973)


menyatakan bahwa Survey research studies large and small population (or
universes) by selecting and studying samples chosen from the population ti
discover the relative incident, distribution, and interrelation of sociological and
psychological variables. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipalajari adalah data
dari sempel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan
kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis.”

Jenis metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian asosiatif. Alat bantu yang digunakan dalam mengolah data penelitiaan

ini adalah Statistical Package for Social Science SPSS versi 25. Penelitian

asosiatif merupakan suatu pernyataan penelitian yang bersifat menyatakan

hubungan antara dua variabel atau lebih. Sugiyono (2017:37). Asosiatif

merupakan jenis penelitian yang dilakukan untuk mengkaji keterkaitan kausalitas

antara variabel independen dan variabel dependen. Hal ini untuk megetahui

hubungan antara dua variabel yaitu variabel orientasi pasar (X1) dan orientasi

kewirausahaan (X2) terhadapa keunggulan bersaing (Y) pada pelaku UMKM

kuniler di kecamatan Pasawahan.

32
2. Oprasional Variabel

Sugiyono (2019 : 67) Menyatakan bahwa:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya.”

Sebelum melakukan pembahasan yang lebih mendalam tentang topik yang

dibahas pada penelitian ini, maka terlebih dahulu dijelaskan mengenai seluruh

variabel yang digunakan pada penelitian ini. penelitian ini menggunakan 2 macam

variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terkait).

Variabel independen yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Orientasi Pasar

dan Orientasi Kewirausahaan sedangkan variabel dependen yang digunakan pada

penelitian ini yaitu keunggulan bersaing.

a. Variabel Bebas atau Variabel Independen (X)

Variabel Independen menurut Sugiyono (2019 : 69) menyampaikan


bahwa:
“Variabel Independen, Variabel ini sering di sebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang memjadi sebab perubanhan atau timbulnya
variabel dependen (Terikat)”
Variabel Independen dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah Orientasi Pasar (X1) dan Orientasi Kewirausahaan (X2)

1) Orientasi Pasar (X1)

33
Orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam

menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli

serta kinerja dalam bisnis (Netver dan Slater 1990) Aprizal (2018 : 27).

Variabel ini adalah variabel laten maka pengukuran variabel orientasi

pasar tersebut diukur melalui indicator – indicator tertentu yang membentuk

variabel tersebut. Indicator – indicator tersebut telah disajikan pada bab II.

2) Orientasi Kewirausahaan (X2)

“Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam


menggunakan dan mengombinasikan sumberdaya, seperti keuangan
(money), bahan mentah (materials), tenaga kerja (labours), keterampilan
(skill), dan informasi (information), untuk menghasilkanproduk baru, proses
produksi baru, bisnis baru, dan organisasi usaha baru”
(Marzuku Usman, 1997 : 3) dalam Suryana (2017 : 13)

Variabel ini adalah variabel laten maka pengukuran variabel orientasi

kewirausahaan tersebut diukur melalui indicator – indicator tertentu yang

membentuk variabel tersebut. Indicator – indicator tersebut telah disajikan pada

bab II.

b. Variabel Terikat atau Varriabel Dependen (Y)

Variabel Independen menurut Sugiyono (2019 : 69) menyampaikan

bahwa: “Variabel Dependen: sering di sebut dengan variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karna adanya variabel bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Keunggulan Bersaing (Y)

34
1) Keunggulan Bersaing

“Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber –


sumber dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul.
Keunggulan bersaing atau kompetitif adalah suatu manfaat yang ada ketika
suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa
yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para
competitor terdekat”
Leonardus saiman (2015 : 124)
Variabel ini adalah variabel laten maka pengukuran variabel Keunggulan

Bersaing tersebut diukur melalui indicator – indicator tertentu yang membentuk

variabel tersebut. Indicator – indicator tersebut telah disajikan pada bab II.

Indikator – indikator dari tiga variabel tersebut Orientasi pasar, Orientasi

kewirausahaan, dan Keunggulan Bersaing telah dijelaskan di bab II. Ketiga

variabel diatas (Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, dan Keunggulan

Bersaing) merupakan variabel laten/yang tidak nyata artinya variabel ini harus

diukur melalui indicator – indicator yang membentuk masing – masing variabel

tersebut.

c. Pengukuran Variabel Penelitian dan Skala Penelitian

Cara untuk mengukur variabel tersebut yaitu dengan menggunkan skala

ordinal dari model likert. Menurut Sugiyono (2019 : 146), menyatakan bahwa:

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi,

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Dengan skala likert, maka variabel – variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak

35
ukur untuk menyusun item – item instrument (kuisioner) yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

Responden yang diminta menjawab kuisioner tersebut dengan alternative

jawaban dari sangat setuju sampai dengan tidak setuju yaitu lima skala sebagai

berikut.

Nilai 5: Untuk menjawab sangat setuju artinya sangat setuju dengan pernyataan

karna sangat setuju dengan keadaan yang dirasakan responden

Nilai 4: Untuk jawaban setuju artinya pernyataan dianggap sesuai dengan keadaan

yang dirasakan dengan responden

Nilai 3: Untuk jawaban ragu – ragu artinya apabila responden kurang setuju

dengan apa yang dirasakan responden

Nilai 2: Untuk jawaban tidak setuju artinya tidak setuju dengan pernyataan karna

tidak sesuai dengan apa yang dirasakan responden

Nilai 1: Untuk jawaban sangat tidak setuju artinya pernyataan sangat tidak sesuai

dengan keadaan yang diadakan responden.

Tabel 1.7 Oprasional Variabel

no Variabel Dimensi Indikator Pengukuran

1. Orientasi Pasar Orientasi a. Meletakan Skala Ordinal


Pelanggan kepentingan Model Likert
pelanggan pada :

36
urutan pertama
SS=5
b. Menciptakan
ST=4
nilai unggul

CS=3
Orientasi Pesaing a. Memahami
kekuatan dan TS=2
kelemahan
jangka panjang STS=1
dan jangka
pendek

b. Kapabilitas
jangka panjang

c. Strategi yang
dimiliki oleh
pesaing

Koordinasi a. Pendayagunaan
Interfungsional semua
sumberdaya

b. Menciptakan
superior value
Sumber: Aprizal (2018) Orientasi Pasar Dan Keunggulan Bersaing. Jl. Ir.
Sutami Ruko Villa Mutiara Indah: Celebes Media Perkasa

2. Orientasi Penuh percaya a. Penuh Skala Ordinal


Kewirausahaan diri keyakinan Model Likert
:
b. Optimis

37
c. Komitmen SS=5

d. Disiplin ST=4

e. Bertanggung CS=3
Jawab
TS=2
Berorientasi pada a. Berprestasi
STS=1
tugas dan hasil
b. Berorientasi
laba

c. Mempunyai
dorongan kuat

d. Energik

e. Tekun dan
tabah

f. Bertekad kerja
keras

g. Inisiatif

Berani a. Mempu
mengambil risiko mengambil
dan menyukai resiko yang
tantangan wajar.

b. Meyukai
tantangan.

Memiliki jiwa a. Memiliki jiwa

38
kepemimpinan kepemimpinan

b. Mudah
beradaptasi

c. Terbuka
terhadap saran
dan kritik

Keorisinalitas a. Inovatif

b. Kreatif

c. Fleksibel

Berorientasi pada a. Memiliki visi


masa depan
b. Persfektif masa
depan
Sumber: Suryana (2017) Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

3. Keunggulan Harga atau Nilai a. Rendah biaya Skala Ordinal


Bersaing Model Likert
b. Memiliki nilai
:
lebih
SS=5
Menyenagkan a. Kualitas produk
konsumen ST=4
b. Jasa yang
bermutu CS=3

c. Memberi TS=2
kepuasan pada
STS=1
konsumen

39
d. Pelayanan yang
memuaskan

e. Komunikasi
yang
memuaskan

f. Tidak ada
complain

Pengalaman a. Catatan penting


Konnsumen konsumen

b. Kualitas
pelayanan yang
di berikan

Atribut Produk a. Mencatat


yang Dapat semua hal yang
Dicatat ada pada
produk atau
jasa yang
ditawarkan.

b. Mengenali
seluruh atribut
produk atau
jasa

Keistimewaan a. Keistimewaan
Layanan yang layanan
Unik

40
b. Layanan yang
unik
Sumber: Saiman,Leonardus (2017) Kewirausahaan. Jakarta: Salemba empat

3. Populasi dan Sampel

Metode penelitian menggunakan teknik Proportionate Stratified Random

Sampling teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proposional. Suatu organisasi yang

mempunyai pegawai dari latar pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai

itu berstrata. Sugiyono (2019 : 130)

a. Populasi

Definisi populasi disampaikan oleh Sugiyono (2019 : 126) bahwa:


“population is the total collection of element about which we wish to make some
inference. A population element is the subject on which the measurement is
being taken. It is the unit of study. Populasi adalah keseluruhan elemen yang
dijadikan wilayah generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subjek
yang akan diukur , yang merupakan unit yang diteliti”
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh pelaku usaha

UMKM kuliner di kecamatan pasawahan Kabupaten Kuningan. Dengan jumlah

pelaku usaha sebanya 100 unit pelaku usaha UMKM kuliner yang ada di

Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2019 : 127) menyatakan definisi dari sampel yaitu:


“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karna keterbatasan
dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.”

41
Penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random

sampling. menurut Sugiyono (2019 : 130) bahwa :

“Proportionate Stratified Random Sampling teknik ini digunakan bila


populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proposional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar
pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.”
Jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel diberikan setelah bagian

ini, teknik Proportionate Stratifed Random Sampling. Sebelumnya untuk

mengetahui seberapa banyak responden yang diperlukan dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan rumus Yamane atau biasa dikenal dengan rumus slovin.

Sumber: Sugiyono (2019:137)

Dimana:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Batas Kesalahan sampel

Maka dari itu, Di ketahui

N = 100

e = 10% (0,1)

Di cari

42
n=?

Berdasarkan hasil diatas maka dapat diketahui sampel yang akan

digunakan sebanyak 50 responden para pelaku UMKM yang tersebar di desa yang

ada di Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan yang dilihat dari Banyaknya

pelaku UMKM di Kecamatan Pasawahan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2019 : 296) “teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling utama dalam penelitian, karna tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data.”

a. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam

yaitu:

43
1) Data Primer

Menurut Sugiyono (2019 : 194) Sumber primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Selanjutnya bila dilihat dari

segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi

(pengamatan), dan gabungan ketiganya:

a. Interview (Wawancara)

Sugiyono (2019 : 195) “Wawancaraa digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahulan untuk

menemukan permasalaha yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya

sedikit atau kecil.” Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau self-Report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan

atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan

yang perlu dipegang oleh peneliti dalam metode interview dan juga kuesioner

adalah sebagai berikut.

1. Bahwa subjek (Responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

sendiri

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah bener dan

dapat di percaya

44
3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

peneliti

b. Kuesioner (Angket)

”Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.” Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tau dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas, kuesioner dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Sugiyono (2019

: 199). Pernyataan yang ada dalam instrument ini berkaitan dengan indicator

Variabel dan setiap pertanyaan memiliki pilihan jawaban dengan menggunakan

skala likert.

c. Observasi (Pengamatan)

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lainya.

45
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, atau proses yang tersusundari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan Teknik pengumpulan data dengan Observasi digunakan bila, penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar. Sugiyono (2019 : 203)

2) Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019 : 194) “Data sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

melalui orang lain atau melalui dokumen.”

Data yang didapatkan secara tidak langsung yaitu data tersebut peneliti

peroleh dari internet, buku-buku litelatur atau jurnal yang memberikan informasi

tentang yang berkaitan dengan penelitian.

5. Metode Analisis Data

a. Uji Instrumen Penelitian

1) Uji Validasi

Penelitian ini akan menggunakan uji validitas. Uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Ghozali (2018:51)

46
Uji Validasi bisa menggunakan rumus Product Moment Person, Yaitu:

Rumus Korelasi Product moment Sugiyono (2019:249)

Keterangan:

rxy = Nilai Korelasi

∑X = Jumlah Skor Butir

∑Y = Jumlah Skor Total

N = Jumlah Sampel / Responden

Dari perhitungan tersebut

Dari perhitungan tersebut menghasilkan butir-butir pertanyaan atau

pernyataan yang valid dan tidak valid.

1. Membandingkan rhitung dengan rtabel. rhitung Apabila ≥ rtabel butir-butir tersebut

dikatakan valid.

2. Jika rhitung < dari r hitung maka butir instrument tersebut dikatakan tidak valid

dan tidak dipergunakan dalam penelitian.

Untuk mengukur uji validasi ini akan menggunakan alat bantu computer

berupa software dengan program SPSS 25.

47
2) Uji Reabilitas

“Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang


merupakan indikator dari variabel atau kontruks. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.” Ghazali (2018:45)
Dalam penelitian ini tingkat reabilitas suatu instrument penelitian dapat

diterima apabila dalam kisaran Cronbach Alpha ≥ 0,70.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi,variabel pengganggu atauresidual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalua asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil.

Ada du acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistic.

1. Analisis Grafik

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya

normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusan adalah. Ghozali (2018:161-163)

48
a. Jika data menyebay di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dana tau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak berhati-hati,

secara visual terlihat normal padahal secara statistic bisa sebaliknya. Uji statistic

sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari

residual. Ghazali (2018:163) uji statistic lain yang dapat digunakan untuk

menguji normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S) uji K-S delakukan dengan membuat hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

HA: Dara residual berdistribusi tidak normal

Bila nilai probabilitas signifikan atau Asymp.Sig jauh dibawah α=0,05

maka Ho ditolak atau data tidak berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemikan adanya korelasi antar variabel bebas. Ghazali (2018:107) model regresi

49
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Menurut Ghozali (2018:107) “variabel ortogonal adalah variabel independen

yang nilai korelasinya antar semua variabel independen sama dengan nol ”

sebagai dasar acuan dapat disimpulkan:

a. jika nilai torelance ≥ 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model

regresi

b. jika nilai torelance < 0,1 dan nilai VIF ≥ 10, maka dapat disimpulkan

bahwa ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model

regresi.

c. Analisis Linier Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh

beberapa dari variable independen terhadap variabel dependen, dan variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah orientasi pasar (X1), orientasi

kewirausahaan (X2), dan keunggulan bersaing (Y). untuk menganalisi regresi

berganda yang modelnya di rumuskan sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2019:258)

Keterangan:

Y = Keunggulan Bersaing

50
a = Konstanta

b1= Koefisien Regresi Orientasi Pasar

b2= Koefisien Regresi Orientasi Kewirausahaan

X1= Orientasi Pasar

X2= Orientasi Kewirausahaan

d. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh, variabel

bebas variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan

dalam penelitian. Untuk pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen, dilakukan terhadap uji hipotesis statistik yang menguji uji t dan uji F.

a) Uji t (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji apakah tiap-tiap variabel independen

memiliki pengeruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikan regresi

antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2019:248)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi sederhana

n = jumlah anggota sampel

51
Pengajuan dengan uji t yaitu dengan cara membandingkan t hitung dengan

ttabel kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

b. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel

independen tidak mempunyai pengeruh dan signifikan terhadap variabel

dependen.

Untuk menentukan apakah Ho ditolak atau diterima yaitu dengan

membendingkan thitung dengan ttabel kriteria pengujian adalah sebagai berikut

Gambar 1.4 Daerah penerimaan dan Penolakan Uji t

Sumber : (Sugiyono 2019:248)

b) Uji F (Uji Simultan)

Pengujuan ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi atau tidaknya

pengaruh variabel independen yaitu Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan

52
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen yaitu Keunggulan

Bersaing. Apabila Fhitung > Ftabel berarti variabel independen signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

Sumber: Sugiyono (2019:257)

Dimana:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

Untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima yaitu dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Adapun kriteria pengujianya adalah sebagai

berikut:

a. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

independen yaitu variabel X1 dan X2 secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y.

b. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha di tolak artinya variabel

independen yaitu variabel X1 dengan Variabel X2 secara bersama-sama

tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel

dependen yaitu Y

53
Gambar 1.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan uji F

Sumber: (Sugiyono 2019:257)

54
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Nasional

Badan pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

Dinas Koperasi dan UKM-Kabupaten Kuningan

Saiman,Leonardus (2017) Kewirausahaan. Jakarta: Salemba empat

Suryana (2017) Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono (2019) Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Bandung:Alfabeta

Aprizal (2018) Orientasi Pasar Dan Keunggulan Bersaing. Jl. Ir. Sutami Ruko

Villa Mutiara Indah: Celebes Media Perkasa

Ghozali (2018). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 25

(Edisi 9).

Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako ISSN : 2443-3578 (On Line) / ISSN

: 2443-1850 (Print) Vol. 5, No. 2, Mei 2019, p. 211 – 227

Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana p-ISSN: 2338 – 4794 e-ISSN: 2579-

7476 Vol.9. No. 1 Januari-April 2021

Jurnal Bahtera Inovasi ISSN 2747-0067 Vol.. 4 No. 2 Tahun 2021 Halaman 120

– 127

JEMBA : Journal Of Economics, Management, Business, And Accounting,

Volume 1 No 1 June 2021, Page 107-116

Jurnal Ekbis, analisis, prediksi dan informasi E-ISSN: 2621-4210 P-ISSN: 1979-

746X Volume 21 No 2 (2020) Halaman 178- 188

55
Jurnal Manajemen 10 (2), 2018 88-96 ISSN Print: 0285-6911 ISSN Online: 2528-

1518 Halaman 88 – 96

56
LAMPIRAN

Lampiran 1.1 DataUMKM Kecamatan Pasawahan

No. Nama Usaha Nama Pemilik Alamat


Dsn Binaloka - 01/01 -
Kripik pisang
1 Iyom Maryam KADUELA - PASAWAHAN -
IYOM
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Bina Bakti - 03/02 -
Warung Makanan
2 Aang sunandi KADUELA - PASAWAHAN -
Minuman
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Bina warga - 06/03 -
Warung Makanan Diding
3 KADUELA - PASAWAHAN -
Minuman Muhidin
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Binabakti - 03/02 -
Jual Beli ikan air Dandy
4 KADUELA - PASAWAHAN -
tawar Sunanda
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Binaloka - 01/01 -
5 Makanan Olahan Sartika KADUELA - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Binaloka - 01/01 -
6 Kripik pisang Nani Juniawati KADUELA - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Binawarga - 06/03 -
Warung Makanan Mimin siti
7 KADUELA - PASAWAHAN -
Minuman aminah
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Binawarga - 06/03 -
Nunung
8 Makanan Minuman KADUELA - PASAWAHAN -
Nuraeni
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Binawarga - 06/03 -
9 Jual Beli Hasil Bumi Asiyah KADUELA - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Cikole - 04/02 -
PADAMATANG -
10 Pedagang Gorengan JANI
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Cikole - 04/02 -
ADE PADAMATANG -
11 Pedagang Bakso
SRIYATNO PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN KARANG KANCANA
12 MILOH KERIPIK MILOH - 02/01 - CIMARA -
PASAWAHAN - KUNINGAN -
57
JAWA BARAT

DUSUN MARGA MUKTI -


10/03 - PADABEUNGHAR -
13 Pedagang Bakso Ahdari
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGA MUKTI -
Pedagang Sosis 10/03 - PADABEUNGHAR -
14 Fika Juita
Bakar PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGA MUKTI -
10/03 - PADABEUNGHAR -
15 Hasil Palawija Toyib
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 001/0 -
16 Buah Dingin Jasa CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 001/0 -
Ratna Puji
17 Jual Kelapa Muda CIDAHU - PASAWAHAN -
Astuti
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 001/0 -
Irwan
18 Kalapa Balap CIDAHU - PASAWAHAN -
Haryanto
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 002/0 -
19 gorengan Rus Rusmiati CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 002/0 -
20 Pedagang Cilok Ukra Zauka CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 002/0 -
21 Sari Buah Raya Raya CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 003/0 -
22 Gorengan Emah Emah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 003/0 -
23 Warnas Ceu Edah Edah Jubaedah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 003/0 -
24 Nasi Uduk Wa Jawa Ropiah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Raharja - 004/0 -
25 Bapau Ceu UUm Uum Mulyati
CIDAHU - PASAWAHAN -
58
KUNINGAN - JAWA BARAT

Dusun Marga Raharja - 004/0 -


26 Cilok Mang Patom Patomah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 001/0 -
27 Telor Asi bi Niah Niah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 001/0 -
28 Gorengan Mang ipin Jamroh CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 001/0 -
29 Lontong Bi ipah Ipah Masripah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 001/0 -
Euis Cahya
30 Kelapa Muda CIDAHU - PASAWAHAN -
Kamila
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
31 Mie Ayam Harnih Harnih CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
32 Gorengan bu Suati Titi Suati CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
33 Lotek Maryati Maryati CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
Buah-Buahan
34 Nurhidayah CIDAHU - PASAWAHAN -
NURHIDAYAH
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
Buah-Buahan
35 Oyoh Sadiyah CIDAHU - PASAWAHAN -
OYOH
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
Gorengan Mang
36 Rudi CIDAHU - PASAWAHAN -
Rudi
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
Buah-Buahan
37 Mihad CIDAHU - PASAWAHAN -
MIHAD
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
38 Warung Neni Neni Suherni CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
39 Gorengan Edi Edi Rohayadi CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
59
Dusun Marga Setra - 002/0 -
40 Warkop Ustad Ta'ad Ta'ad CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 002/0 -
Kelapa Muda bang
41 Jaenudin CIDAHU - PASAWAHAN -
Jay
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 003/0 -
Rahman
42 Gonjing Laga CIDAHU - PASAWAHAN -
Suryadilaga
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 003/0 -
43 Buah-Buahan SRI Sri Wahyuni CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 003/0 -
Mai Triana
44 May kalapa muda CIDAHU - PASAWAHAN -
Melia
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
45 Gado-Gado Undari Undari CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
46 Seblak Bi Santi Santi Nursanti CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
47 KERIPIK SRI Sri wati CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
48 Rengginang Ros Rosmanah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
49 Super Buah Aah Saptiah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
50 Gorengan Bi Eri Eri CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
51 Rengginang Mumun Maemunah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
52 Nasi Uduk Hanipah Hanipah CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
53 Warung Usman Usman CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Marga Setra - 004/0 -
54 Inan Durian Inan Amsori
CIDAHU - PASAWAHAN -
60
KUNINGAN - JAWA BARAT

Dusun Marga Setra - 004/0 -


55 Buah-Buahan TEDI Tedi Setiadi CIDAHU - PASAWAHAN -
KUNINGAN - JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 01/01 -
PADABEUNGHAR -
56 Kue Basah Kusnadi
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 01/01 -
PADABEUNGHAR -
57 Pedagang Seblak Nining
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 01/01 -
PADABEUNGHAR -
58 Pedagang Somay Lili Nuryani
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 01/01 -
PADABEUNGHAR -
59 Pedagang Kue Suherni
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 01/01 -
Pedagang Baso / PADABEUNGHAR -
60 Runati
mie PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 01/01 -
PADABEUNGHAR -
61 Pedagang Minuman Rusta Rusdiana
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 02/01 -
PADABEUNGHAR -
62 Bolu Basah Mamat
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 02/01 -
PADABEUNGHAR -
63 Produk Olahan Tiah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 02/01 -
PADABEUNGHAR -
64 Makanan Anak2 Ijah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 02/01 -
Pedagang Makanan
65 Wiwin Wiarsih PADABEUNGHAR -
Ringan
PASAWAHAN - KUNINGAN -
61
JAWA BARAT

Dusun Margahayu - 02/01 -


PADABEUNGHAR -
66 Pedagang Sayuran Suminah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 02/01 -
PADABEUNGHAR -
67 Pedagang Gorengan Rita
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 02/01 -
PADABEUNGHAR -
68 Pedagang Bubur Sukaesih
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAHAYU - 02/01
- PADABEUNGHAR -
69 Pedagang Gorengan Sudiman
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAHAYU - 02/01
- PADABEUNGHAR -
70 Pedagang Minuman Niah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 03/01 -
Ondi PADABEUNGHAR -
71 Pembuat tempe
Hermawan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 03/01 -
PADABEUNGHAR -
72 Pedagang Gorengan Suti'ah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 03/01 -
PADABEUNGHAR -
73 Pedagang Sayuran Warli
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 03/01 -
PADABEUNGHAR -
74 Pedagang Somay Siti Rokayah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 03/01 -
Pedagang Makanan PADABEUNGHAR -
75 Muniah
Ringan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT

62
Dusun Margahayu - 03/01 -
Pedagang Makanan PADABEUNGHAR -
76 Yati Maryati
Ringan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 03/01 -
Pedagang Makanan PADABEUNGHAR -
77 Aris Sukrisno
Ringan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAHAYU - 03/01
Toko Sembako dan - PADABEUNGHAR -
78 Unirah
Gorengan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAHAYU - 03/01
Pedagang Nasi - PADABEUNGHAR -
79 Ijah
Kuning PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAHAYU - 03/01
- PADABEUNGHAR -
80 Pedagang Cilok Rubai
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 04/01 -
PADABEUNGHAR -
81 Pedagang Sayuran Mimi Mirawati
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 04/01 -
Pedagang Makanan PADABEUNGHAR -
82 Susanti
Ringan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 04/01 -
PADABEUNGHAR -
83 Pedagang Sayuran Hacih
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 04/01 -
PADABEUNGHAR -
84 Pedagang Sayuran Tarsih
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 04/01 -
Pedagang Buah- PADABEUNGHAR -
85 Dedi Suhendi
Buahan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margahayu - 04/01 -
Pedagang Kelapa PADABEUNGHAR -
86 Muti Sarmuti
Muda PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
63
Dusun Margahayu - 04/01 -
PADABEUNGHAR -
87 Isi Ulang Akua Eman
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAHAYU - 04/01
Deki Septian - PADABEUNGHAR -
88 Pedagang Minuman
Nurfalah PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamukti - 09/03 -
PADABEUNGHAR -
89 Keripik Pisang Tati Rohtati
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
DUSUN MARGAMUKTI -
09/03 - PADABEUNGHAR -
90 Es Doger Sarka
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamukti - 09/03 -
PADABEUNGHAR -
91 Jamu Kunyit / Jahe Rustinah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamukti - 10/03 -
PADABEUNGHAR -
92 Keripik Pisang Aah Sariah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamukti - 10/03 -
PADABEUNGHAR -
93 Warung Makanan Saepudin
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamukti - 11/03 -
PADABEUNGHAR -
94 Warung Makanan Roheni
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamukti - 12/03 -
Pedagang Buah- PADABEUNGHAR -
95 Mila Sari
Buahan PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamulya - 05/02 -
Mimin PADABEUNGHAR -
96 Warung Gorengan
Mintarsih PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamulya - 05/02 -
PADABEUNGHAR -
97 Pedagang Baso Banawi
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
64
Dusun Margamulya - 05/02 -
PADABEUNGHAR -
98 Pedagang Sayuran Kanah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamulya - 07/02 -
PADABEUNGHAR -
99 Pedagang Gorengan Suhartoni
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT
Dusun Margamulya - 07/02 -
PADABEUNGHAR -
100 Warung Nasi Naah
PASAWAHAN - KUNINGAN -
JAWA BARAT

65

Anda mungkin juga menyukai