Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI FISIOLOGI

SUHU TUBUH
SUHU
Besaran yang menyatakan
derajat panas dingin suatu
benda dan alat yang digunakan
untuk mengukur suhu adalah
thermometer
SUHU TUBUH

Suatu keadaan kulit dimana


dapat diukur dengan
menggunakan thermometer
ASAL PANAS PADA TUBUH
MANUSIA
1. BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon
tiroid
2. Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi
kerja dan menghasilkan panas
3. Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis)
aktivitas otot yang merupakan upaya tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh selama terpapar dingin.
1. Termogenesis tak-menggigil (non-shivering
thermogenesis) Hal ini terjadi pada bayi baru lahir
MACAM SUHU TUBUH
A. MENURUT TAMSURI ANAS
1. HIPOTERMI, bila suhu tubuh kurang dari
36°C
2. NORMAL, bila suhu tubuh berkisar antara
36 – 37,5°C
3. FEBRIS/PIREKSIA, bila suhu tubuh antara
37,5 – 40°C
4. HIPERTERMI, bila suhu tubuh lebih dari
40°C
B. DISTRIBUSI SUHU DI DALAM TUBUH

1. SUHU INTI (CORE TEMPERATURE)


Suhu yang terdapat pada jaringan dalam,
seperti kranial, toraks, rongga abdomen,
dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar
37°C)
2. SUHU PERMUKAAN (SURFACE
TEMPERATURE)
Suhu yang terdapat pada kulit, jaringan
sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya
dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai
40°C
SUHU TUBUH NORMAL SESUAI USIA
KULIT SEBAGAI
PENGATUR SUHU
Proses kehilangan panas melalui kulit
dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke
fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot.
Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa
yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total
curah jantung) akan menyebabkan konduksi
panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat
efisien. Dengan demikian, kulit merupakan
radiator panas yang efektif untuk keseimbangan
suhu tubuh.
MEKANISME KEHILANGAN
PANAS MELALUI KULIT
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh
dalam bentuk gelombang panas inframerah
2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan
langsung kulit dengan benda-benda yang ada di
sekitar tubuh
3. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat
memfasilitasi perpindahan panas tubuh
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan
molekul, gas atau cairan
MEKANISME TUBUH KETIKA
SUHU BERUBAH

1. MEKANISME TUBUH KETIKA SUHU MENINGKAT

a. Vasodilatasi pembuluh darah di kulit dapat


memperbanyak aliran darah dari dalam tubuh menuju kulit
b. Berkeringat
c. Penurunan pembentukan panas

2. MEKANISME TUBUH KETIKA SUHU MENURUN


a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokonstriksi pembuluh darah di kulit dapat mengurangi aliran darah
menuju kulit sehingga makin sedikit panas yang dilepas ke lingkungan.
a. Piloereksi
b. Peningkatan pembentukan panas
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI SUHU
TUBUH
1. EXERCISE
2. HORMON
3. SISTEM SYARAF
4. SUHU TUBUH
5. ASUPAN MAKANAN
6. USIA
7. OLAHRAGA
8. KADAR HORMON
9. STRESS
10.LINGKUNGAN
11.DEMAM
12.GENDER
GANGGUAN
PENGATURAN SUHU
TUBUH

1.Demam
2.Kelelahan akibat panas
3.Hipertermia
4.Heat stroke
5.Hipotermia
PENJELASAN......

1. DEMAM
Demam merupakan mekanisme
pertahanan yang penting. Peningkatan
ringan suhu sampai 39°C meningkatkan
sistem imun tubuh. Demam juga
meruapakan bentuk pertarungan akibat
infeksi karena virus menstimulasi
interferon (substansi yang bersifat
melawan virus)
PERLU DIKETAHUI!!!!!
2. KELELAHAN AKIBAT PANAS
Kelelahan akibat panas terjadi bila
diaforesis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan
yang terpajan panas. Tanda dan gejala
kurang volume cairan adalah hal yang
umum selama kelelahan akibat panas.
Tindakan pertama yaitu memindahkan
klien ke lingkungan yang lebih dingin
serta memperbaiki keseimbangan cairan
dan elektrolit
3. HIPERTERMIA
Peningkatan suhu tubuh sehubungan
dengan ketidakmampuan tubuh
untuk meningkatkan pengeluaran panas
atau menurunkan produksi panas adalah
hipertermia. Setiap penyakit atau trauma
pada hipotalamus dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas.
Hipertermia malignan adalah kondisi
bawaan tidak dapat mengontrol produksi
panas, yang terjadi ketika orang yang
rentan menggunakan obat-obatan
anastetik tertentu
4. HEAT STROKE
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau
lingkungan dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat
stroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka
mortalitas yang tinggi. Klien beresiko termasuk yang masih
sangat muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit
kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang
termasuk beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat
yang menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan
panas (mis. fenotiazin, antikolinergik, diuretik, amfetamin,
dan antagonis reseptor beta-adrenergik) dan mereka yang
menjalani latihan olahraga atau kerja yang berat (mis. atlet,
pekerja konstruksi dan petani). Tanda dan gejala heatstroke
termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual,
kram otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinensia.
Tanda lain yang paling penting adalah kulit yang hangat dan
kering.
5.HIPOTERMIA

Pengeluaran panas akibat paparan terus-


menerus terhadap dingin memengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas
sehingga akan mengakibatakan hipotermia.
Tingkatan hipotermia
~ Ringan 34,6 - 36,5°C per rektal
~ Sedang 28,0 - 33,5°C per rektal
~ Berat 17,0 - 27,5°C per rektal
~ Sangat berat 4,0 - 16,5°C per rektal
ANATOMI FISIOLOGI
PENGATURANSUHU TUBUH
Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf dan
sistem endokrin
1. SISTEM SYARAF
Pusat pengatur suhu tubuh
hipotalamus→ preoptik hipotalamus
anterior.
Pemanasan → vasodilatasi
Dingin → vasokonstriksi
2. SISTEM ENDOKRIN
a. Medula adrenal : Dingin mengakibatkan
sekresi yg menstimulasi metabolisme shg
meningkatkan pembentukan panas.

b. Kelenjar tiroid : Dingin meningkatkan


skresi tiroksin yg mengakibatkan
peningkatan metabolisme dan
pembentukan panas
SISTEM ENDOKRIN

Hormone kelamin pria dapat


meningkatkan kecepatan metabolisme
basal kira-kira 10-15% kecepatan normal,
menyebabkan peningkatan produksi panas.
Pada perempuan, fluktuasi suhu lebih
bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran hormon progesterone pada
masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh
sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal

Anda mungkin juga menyukai