019 Khutbah Jumat Majelis Tabligh PDM Bantul - Meluruskan Makna Toleransi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

‫‪Meluruskan Makna Toleransi‬‬

‫‪Edisi : 019/MT PDM Bantul/ 2023‬‬ ‫‪22 Desember 2023 M / 9 Jumadats Tsaniyyah 1445 H‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬


‫ﻰﻠﻋ‬ ‫ا ﺤ ﻴ ﻈﻬﺮ‬ ‫اﺤﻟﻤﺪ ﷲ ي رﺳ ﻪﻟ ِﺑﺎل ﻬﺪ‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫ى‬ ‫ﻞ‬ ‫َ‬
‫ودﻳﻦ ﻟ ﻖ ﻟ‬ ‫رﺳﻮ‬ ‫ا ﺬﻟ أ‬
‫َ ‪ُ ،‬‬

‫وﺣﺪه‬ ‫ْ‬
‫ﷲ ﺪا‪ ،‬ﺷﻬﺪ ن ﻻ ﻪَ ﻻ اﷲ‬ ‫ا ِﺪﻟﻳ ِ و�ﻰﻔ ِﺑﺎ‬
‫ﻦ‬
‫ّ‬
‫إﻟ‬ ‫أ‬ ‫ﺷﻬﻴ أ‬ ‫ﻠﻛ‬
‫ﻪ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ﻚ‬
‫ﻰﻠﻋ‬ ‫و ﺷﻬﺪ‬
‫ال ِ‬ ‫ﻪﻟ‪،‬‬ ‫�ﻤﺪا‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬
‫ﻞ‬ ‫�ﺒﺪه ورﺳﻮ‬
‫ﻬﻢ ﺻ‬ ‫أن‬ ‫أ‬
‫ﻪ‬
‫ﻟ‬
‫ِﺮﺷ�‬ ‫ﻻ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﻤﺟﻌ �‪،‬‬ ‫ََ‬
‫� ﻤﺪ ﻰﻠﻋ وأﺻﺤﺎ أ‬
‫ِﺑ ﻪ‬ ‫آ ِﻪﻟ‬
‫و‬

‫�ﻘ ﺪ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬
‫ﻮى‬ ‫�ﻢ ْ ﻲﺴ‬ ‫ﻋَﺒﺎد أوﺻﻴ‬ ‫أ ﻣﺎ �ﻌﺪ‪� :‬‬
‫اﷲ‬ ‫َ‬ ‫و �ﻔ‬ ‫ﺎ‬
‫ِﺑﺘﻘ‬ ‫اﷲ‬
‫َ‬
‫م ا عن ا ن ل م‬ ‫�ﻌﺎﻰﻟ‪� :‬‬ ‫و ﺎل‬ ‫ﺎزال ﻤﺘﻘﻮن‬
‫ْ‬
‫ِ‪�ş‬‬ ‫ُ‪a‬‬ ‫‪ş‬نهٮ�‬ ‫اﷲ‬ ‫‪.‬‬
‫َ‬
‫ِ يَار‪Z‬م ان‬ ‫ول‬ ‫‪ ę‬ا‬ ‫‪ş‬قات و�‬
‫ِ‬
‫م‬ ‫ْ‬ ‫م‬
‫ِرجو�م‬ ‫م‬ ‫‪Z‬ي ن‬
‫ن‬ ‫ْ‬
‫�‬
‫َ‬
‫ِ‪s‬ب سط � ‪.‬‬ ‫َ ُّ‬
‫ْ‬ ‫سطوا ا ن ا‬ ‫وهم‬ ‫ت �‬
‫ال مق‬ ‫َ‬ ‫ِا �ْه م‬ ‫و�ق‬
‫‪a‬‬
‫ۗ‬

‫‪1‬‬
Jama’ah jum’at rahimakumullah.
Segala puji bagi Allah yang telah
menghantarkan kita sehingga dapat berkumpul
memenuhi panggilan shalat jum’at pada hari ini,
dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW, beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
kaum muslimin hingga akhir zaman.
Selanjutnya, khatib mengajak kepada diri
khatib pribadi dan jama’ah sekalian, untuk
senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan
mengisi hari-hari dengan ketaatan kepada-Nya,
dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Setiap akhir tahun masehi, biasanya kita
selalu dihadapkan pada persoalan toleransi.
Sering kita mendengar pertanyaan, tentang
bagaimana hukumnya mengucapkan Selamat
Natal dan Tahun Baru kepada orang-orang Non
Muslim, sebagai bukti toleransi kita kepada
mereka? Pertanyaan ini kemudian sering
berkembang menjadi diskusi panjang dimana-

2
mana, baik di majelis taklim maupun di media
sosial.
Sebagian kaum muslimin bimbang, bahkan
ada yang menganggapnya remeh, “cuma ucapan
saja, tidak ada kaitan dengan keimanan kita.
Maka, penting bagi kita untuk meluruskannya.
Dalam Islam suatu ucapan itu sangat bernilai
harganya. Dengan ucapan bisa menyatukan dua
insan dan keluarga (akad nikah), dengan
ucapan bisa memisahkan suami dan istri
(talak), dengan ucapan dapat membuat
seseorang masuk Islam (syahadat) atau keluar
dari Islam, dengan ucapan sesorang bisa
dimasukkan ke surga atau neraka.
Jama’ah jum’at rahimakumullah.
Jauh sebelum istilah toleransi antar umat
beragama ramai didengungkan, sejak awal
ajaran islam sudah mengajarkan nilai-nilai yang
menjadi prinsip toleransi, yakni membiarkan
umat lain untuk beribadah dan berhari raya
tanpa mengusik mereka. Karena Islam
mengajarkan prinsip,

3
‫دﻳﻦ‬
‫ﻟَ�ﻢ دﻳﻨ �ﻢ‬
�َ ‫و‬
“Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku”. (QS. Al Kafirun: 6).
Toleransi juga bermakna tidak memaksa
umat lain untuk memeluk Islam.
Sebagaimana Firman Allah SWT :
ْ َ ٓ
�‫ي ن‬Z‫ ا‬ę ‫� ِا كراه‬
“Tidak ada paksaan dalam (menganut)
agama (Islam).” (QS. Al-Baqarah: 256)
Namun, toleransi bukan lantas mengikuti
perayaan hari raya mereka atau sekedar
memberikan ucapan selamat atas hari raya dan
perayaan keagamaan agama lain. Hari raya
merupakan syiar (simbol) yang terkait erat
dengan agama. Karenanya, Islam melarang
untuk turut campur dalam bentuk apa pun
dalam perayaan agama lain. Bahkan, sebagian
ulama menyatakan bahwa ucapan selamat hari
raya kepada umat lain berpotensi
menyebabkan pengucapnya keluar dari aqidah
Islam jika disertai niat memuliakan hari raya
atau agama mereka, karena secara tidak
langsung ikut

4
mengakui bahwa Nabi Isa a.s adalah anak Allah.
Allah SWT berfirman :
َ ْٔ ْ ْ ٗ َ ْ ُ
S ‫ ت‬٩٨ ‫ لق د ج ئتم شيـا ِإدا‬٨٨ ‫ا‬Z ‫ن و‬gٰ‫وقال وا ٱ �ذ ٱلرح‬
َ ‫اد‬
َ
٠٩ ‫بال هدا‬Ș‫تفطرن منه و تنشق ٱ��ض و�ِر ٱ‬ş ‫�ٰ ت‬gٰ‫ٱلس‬
Mereka berkata, “(Allah) Yang Maha
Pengasih telah mengangkat anak.” Sungguh,
kamu benar-benar telah membawa sesuatu yang
sangat mungkar. Karena ucapan itu, hampir saja
langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung
runtuh berkeping-keping. (Q.S. Maryam : 88-90).
Jama’ah jum’at yang berbahagia.
Rasulullah SAW mengajarkan terkait
dengan toleransi, yaitu hendaklah setiap
muslim berbuat baik pada penganut agama lain
selama tidak ada sangkut pautnya dengan hal
ibadah.
Sebagaimana Firman Allah SWT :
ْ ُ َ ْ
‫ي ن‬Z ِ ‫ ا‬ę ‫قاتِ لو�م‬ş ‫�ن ل م‬şِ ‫ عن ا‬a ُ ‫م ا‬S‫نهٮ‬ş �
َ
‫ول م‬

‫ا نا‬ ۗ ‫س‬ ‫م‬ َ


‫و و�ق ا ا‬ ‫ا م نت‬
‫طو‬
aَ ‫م‬ ْ‫َ�ه‬ ‫ه‬ ُّ

‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫�‬ ‫مقس‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫‪s‬‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ب ال‬
‫ِ م ن دِيارِ‪Z‬‬ ‫ِ‬ ‫�‬ ‫ط‬ ‫�‬ ‫جو‬
‫م‬

‫‪5‬‬
Allah tidak melarang kamu berbuat baik
dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tidak memerangimu dalam urusan agama dan
tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berlaku adil. (QS. Al Mumtahanah: 8)
Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut,
“Allah tidak melarang kalian berbuat baik
kepada non muslim yang tidak memerangi
kalian seperti berbuat baik kepada wanita dan
orang yang lemah di antara mereka. Hendaklah
berbuat baik dan adil karena Allah menyukai
orang yang berbuat adil.” (Tafsir Al Qur’an Al
‘Azhim, 7: 247)
Jama’ah jum’at yang berbahagia.
Komisi Fatwa MUI pada 7 Maret 1981 telah
mengeluarkan fatwa tentang haramnya hukum
bagi umat Islam mengikuti Perayaan Natal
Bersama dan Agar umat Islam tidak terjerumus
pada syubhat serta larangan Allah SWT,
dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-
kegiatan Natal. Rasulullah SAW Bersabda :

6
َ َ َ
‫ﺴ َ � ﺪﻫ ِ ﺈ ن‬ َ ‫ﻻ ﺗﺪﺧﻠ ﻮ‬
‫ﻳﻮ‬ ‫ﻛﻨ‬ � � ‫اﻤﻟ‬
‫ﺎ� ﻬﻢ م ﻴ ﻢ‬ ‫ﻲﻓ‬ َْ ‫ﻠﻋ‬
‫ﻰ‬ ‫الﺴﺨﻄ َﺔ ا‬
‫ﻋﻠ‬
‫َ ل‬
‫ﻴﻬ‬ ‫ﺗ‬
‫ﻢ‬ �ِ
‫ِﺮ‬
‫ﺸ‬
“Janganlah kalian masuk kepada non muslim
di gereja-gereja mereka saat perayaan mereka.
Karena saat itu sedang turun murka Allah. (HR
Al-Baihaqi)
Seorang muslim dilarang berhari raya,
kecuali dengan hari raya yang disyariatkan dan
diizinkan oleh agama Islam. Allah SWT melalui
lisan Nabi-Nya Muhammad SAW telah
memberikan kita dua hari raya, yaitu Idul Fitri
dan Idul Adha. Anas r.a. menceritakan,
َ ْ َ َ
‫ ال ﻤﺪﻳﻨﺔ‬-‫ﺻ� اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬- � ‫ﻗﺪم رﺳﻮل ا‬
‫وﻷﻫﻞ‬
َْ َ ْ َ َ َ ْ
‫ال ﻤﺪﻳﻨﺔ ﻳﻮﻣﺎن ﻳﻠﻌ ﻮن �ﻴﻬﻤﺎ �ﻘﺎ ل » ﻗﺪﻣﺖ ﻋﻠﻴ�ﻢ‬
َ َ
‫وﻟ�ﻢ‬

‫ﻬﻤﺎ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ﻣﻨ‬ ‫� ﻣ ﺧ‬ ‫ﺪ ﺪﻟ‬ ‫ﻳَﻮ ن ﻌ �ﻴﻬ ﻤ‬
‫َ ُ‬
‫ﻢ � �‬ ‫ﺎ ن � أﺑ‬ ‫ﻣﺎ ْ ﺗﻠ ﺒ‬
‫َ‬
‫ا‬ ‫ﻳﻮ‬ ‫ﻓ ا ﻗ‬ ‫ﻮ‬
‫ن‬
‫ﻳَﻮ م ﻔﻄ و�ﻮم َﻨﻟﺤﺮ‬
‫ا‬ ‫اﻟ ﺮ‬
“Ketika Nabi Muhammad datang ke kota
Madinah, orang-orang Madinah memiliki dua
hari yang mereka gunakan untuk bermain atau
bersukacita. Maka Rasulullah SAW bersabda,
“Aku datang kepada kalian, sedangkan kalian
7
memiliki dua hari raya di mana kalian bersuka
cita di dalamnya. Ketahuilah, Allah SWT telah
menggantikan dua hari tersebut dengan dua
hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fitri dan Idul
Adha.” (HR. Abu Dawud, Ahmad).
Semoga Allah SWT selalu memberikan kita
hidayah dan taufik-Nya sehingga dengan kedua
hal itu kita menjadi seorang muslim yang tidak
mudah ikut-ikutan meramaikan sesuatu,
apalagi hal tersebut sangat bertentangan
dengan aqidah
Islam.
َ َ َ ْ َ َ ُ َ
،‫ ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮوه‬،‫أﻗﻮل ﻮ ْ� ﻫﺬا وأﺳﺘﻐﻔﺮ اﷲ ﻲﻟ وﻟ�ﻢ‬
َّ
‫ِإﻧﻪ ﻫﻮ‬
ْ ‫ر‬ ‫ﻮ‬ ْ
. ‫ﺣ ﻴﻢ‬ ‫اﻟﻐﻔ‬
‫ال َﺮ‬
Khutbah kedua
ُ َ ‫اَﺤﻟَﻤﺪ‬
‫ ﺣﻮل ﻻ ﻗﻮة‬،‫ﻼ وال ﻼم رﺳﻮل ﷲ‬
‫و ال‬
‫و‬ ‫ا وﻻ‬ َ ‫َﺼ ُ ﺴ‬
‫ﻰﻠﻋ‬ ‫ة‬

‫وأﺷﻬ‬
‫ﺪ‬ ‫ُﻪﻟ‬ ‫ِﺮﺷ� ﻻ‬
‫ﺪ‬
‫ِإ ﻻ ﻪَﻟ اﷲ ﻻ ه و‬
‫ﻚ‬ ‫ﺣ‬
‫ﺷﻬﺪ أن‬ ‫ِﺑﺎﷲ‬
‫ﻻ ‪.‬وأ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺻ ﻞ و ﺳ ﻠﻢ َ � ﻤ ﺪ‬ ‫ﻮ ُ‬ ‫ْ‬
‫ﻰﻠ‬ ‫ﻟ‬
‫ﻪ‬ ‫�ﺒﺪه‬ ‫ﻤﺪا‬ ‫أن �‬
‫َ َّ‬
‫و � ﺎ رك ﻋ‬ ‫ور ﺳ ‪.‬ا لﻠﻬﻢ‬
‫ََ‬ ‫َ‬
‫ﺷﺪأ �ﻢ‬ ‫ﻤ ﺴﻠﻤ ر�‬
‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫اﷲ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫و ﻰﻠﻋ آ ِﻪﻟ وأ ﺤﺎﺑِ ﻌ �‪ ،‬ﻣﻌﺎ‬
‫ﻤ‬ ‫ﺻ ﻪأ‬
‫ﺮﺷ ال‬ ‫َ‬
‫ﺟ‬
‫�ﻌﺪ؛‬ ‫ﷲ‬
‫ز ﻤﺘﻘﻮن ‪،‬‬ ‫أوﺻﻴ �ﻢ ي ﻘﻮى‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫أﻣﺎ‬ ‫ا �ﻘﺪ ﻓﺎ ال‬ ‫و ِ�ﻳﺎ ﺑِﺘ‬

‫‪8‬‬
‫ﻦ‬ ‫ُّ‬
‫ُ‬ ‫ﻬﺎ ِ‬ ‫ﻨﻟﻰ ﻳﺂ‬ ‫ن اﷲ ومﻶﺋ ﻪ ﻳ ﺼﻠﻮ َ‬
‫ا ﺬﻟ آﻣﻨﻮا‬ ‫ﺒ َ‬ ‫ن ﻰﻠﻋ‬
‫�‬ ‫ا�‬ ‫�‬
‫ا‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫اَل َ‬ ‫ُّ‬
‫� و ﻰﻠﻋ‬ ‫َ‬ ‫ﺻﻠﻮا ﻋﻠ‬
‫ِﻞ ﻰﻠ‬ ‫ﻤﻮا ﺴ ﻤﺎ‬
‫آل‬ ‫َ‬ ‫ْﻴﻪ ِّ � ﻠﻴ ‪ .‬ﻠ ﻢ‬
‫ﻤﺪ‬ ‫ﺻ ﻋ‬ ‫ﺳﻠ‬
‫ﻬ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬
‫ََ‬
‫ﻰﻠ ﺑْﺮ ﻫﻴ و�ﺎر َ‬ ‫إ‬
‫ِ ِ‬
‫ﺻ ﻠﻴ َ‬
‫ﻛ‬ ‫� ﻤﺪ‬
‫ك ﻰﻠﻋ‬ ‫ﻰْ‬ ‫ﻤﺎ‬
‫ﻋ ا ﻢ‪.‬‬ ‫ﺑﺮا ﻫﻴ‬ ‫ﺖ‬
‫ﻠ‬
‫آل‬ ‫ﻢ‬
‫ﻋ‬
‫و‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫و ْﺑﺮ ﻫﻴﻢ‪،‬‬ ‫ﺑﺮ ﻫﻴ‬
‫َ ْ‬
‫� ﻤﺪ ﻰﻠﻋ آل ﺪ ﻛﻤﺎ ر�‬
‫َ‬ ‫َ ﺖ ﻰﻠ‬ ‫ََ‬
‫ا ﻢ ﻰﻠﻋ آل ا‬ ‫ﺑﺎ‬ ‫�ﻤو‬
‫ﻋ‬
‫ْ ٌ‬
‫ﻧَّﻚ ِ ﻤ ِ �ﻴ ﺪ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َ‬

‫ﺣﻴْﺪ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ﺴﻠﻤﺎ‬ ‫ﺴﻠ‬ ‫َ‬ ‫لِ ﻠ ﻤ ﻨ‬
‫ت‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻣ‬ ‫و ال‬
‫َّ‬ ‫اﻏﻔﺮ‬
‫ِﻤ ﻤ‬ ‫ﺆ‬
‫ﺆ ﺎت وال‬
‫ْ‬

‫َ‬ ‫ﻤ‬
‫�‬ ‫ِﻣ �‬

‫ﻤ‬
‫الﻠ ﻬﻢ‬
‫َ‬
‫ﺳﻤﻴ ﻗ ﺮ�ْ � َّ َﻋﻮات‪.‬‬ ‫م‬
‫َ ْ َ‬
‫اﻷﺣﻴﺎء‬
‫ﺐ ﺪﻟ‬ ‫ت‬
‫ﻚ ٌﻊ ٌﺐ ﻴ َا‬
‫َ‬
‫ْ‬ ‫وا ﻮا‬
‫ﻧ‬ ‫ﻢ‬
‫َّ‬ ‫ﻣﻨﻬ ﻷ‬
‫ْ‬

‫ر� َﻨﺎ ﻇﻠﻤ ﺎ ﺴ ل ﻢ ﺮ وﺗ ﻨَﺎ ﻟـﻨ ﻜ ﻦ ﻣﻦ‬


‫ﻮ� َ‬ ‫ا�ﻔ َ و ِان �ﻐﻔ ﻟـﻨَﺎ ﺮ‬ ‫ْ‬
‫َ‬
‫َ‬ ‫َﻨﺎ‬
‫ِوتذﻨرﺎ�‬
‫ﻗﺮة اﻋ‬ ‫اﺨﻟ ِ ﺮﺴ ر� ﺎ ﺐ ﻟـ ازو ا ﺟ‬
‫ٍ�‬ ‫َﻣﻦ َ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻫ‬ ‫ْ‬
‫ﻨﺎ‬ ‫� ﻦ‪.‬‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫واﺟﻌﻠ ﺎ لِ ﻠﻤﺘﻘ اﻣﺎﻣﺎ‪َ ّ .‬ﻧّﺎ � ﺴﺄل ﻚ ﺣﺴﻦ ﻤﺔ ر �ﻨﺎ‬
‫َ ‪.‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫ا ﺨ ﻟ ﺎﺗ‬ ‫الﻠ‬ ‫�‬


‫ﻢ‬

‫ْ َ ْ‬ ‫ﻬ‬
‫َ‬
‫ﻲﻓ أمﺮﻧَﺎ وﺛ ّﺒﺖ أﻗﺪاﻣﻨﺎ ﺼﻧﺮ َ‬ ‫اﻏﻔﺮ َﻨﻟ ﺎ ُ َ َ‬
‫ذﻧﻮ�ﻨﺎ ﺮﺳا‬
‫ﻰﻠﻋ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫واﻧ ﺎ‬ ‫و ِ� �ﻨﺎ‬
‫َ‬
‫َ َ ﻋ ٍ�‬
‫ﺎ ﻣﻦ أزواﺟ ﺎ وذ ِر �ﺎِﺗﻨﺎ‬ ‫ﺮ� ﻦ ‪ .‬ﺎ‬ ‫اﻟﻘﻮم اﺎﻟﻜ‬
‫َﺮة أ‬ ‫ر َ� ﻫﺐ‬

‫ﺧﺮة‬ ‫ٰٓ‬ ‫ْ‬


‫ﻰﻓ ﺣﺴ ﺔ و�‬ ‫ر� ﺎ اﺗ‬ ‫ﻣﺎﻣﺎ‪.‬‬ ‫و اﺟ ﻌ ﻠ ﺎ ل ِ ﻠ‬
‫اﻻ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺎ اﺪﻟ�ﻴﺎ‬ ‫ﻤﺘﻘ�‬
َ َ
� ‫ﷲ ﻌﺎل ﻤ‬ ‫ واﺤﻟَﻤ‬.‫ﺣﺴ ﺔ و ﺎ ﻋﺬاب اﻨﺎﻟر‬
‫رب اﻟ‬ ‫ﺪ‬
Oleh : Ustadz Drs. Nur Idy, S.Ag
Group WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/K870K3zWvVvLxtl17UW60E

Anda mungkin juga menyukai