Anda di halaman 1dari 36

TEKNIS OPERASIONAL

SISTEM INFORMASI TERPADU KESEHATAN


KERJA DAN OLAHRAGA (SITKO)

Subdit Kesehatan Okupasi dan Surveilans - Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga
Disampaikan pada Pertemuan Orientasi Implementasi SITKO
Jakarta, 24 Februari 2020
LATAR BELAKANG
Berakhirnya rencana pembangunan lima tahun 2015 – 2019,
dan dimulainya pembangunan lima tahun 2020 – 2024

Perlunya percepatan implementasi kesehatan kerja dan olahraga


untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat
serta tercapainya manusia Indonesia yang sehat, bugar, produktif
dan mampu berkompetisi.

Untuk melihat implementasi program kesehatan kerja dan


olahraga, diperlukan indikator yang dapat menunjukan
keberhasilan pelaksanaan dan upaya yang dilakukan oleh
pemangku kepentingan disetiap tingkat administrasi.

Indikator yang ditetapkan 1) menggambarkan pencapaian program


secara nasional 2) menggambarkan peran tiap tingkat administrasi
3) memenuhi kaidah indikator terutama Spesific, Measureable,
Achievable, Realistic, Timely (SMART) dan 4) mendukung
pelaksanaan program secara konsisten, dapat dibandingkan dan
menyeluruh (consistency, comparable, comprehensive).
1
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

Sumber
No Indikator Definisi Operasional Formula
Data
1 Jumlah Kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan Jumlah Sistem
kabupaten/kota yang kerja adalah: kabupaten/kota Informasi
melaksanakan 1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya yang Terpadu
kesehatan kerja melaksanakan kesehatan kerja melaksanakan Kesehatan
2. Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat kesehatan kerja Kerja dan
edaran (SE) yang mendukung pelaksanaan dalam kurun Olahraga
kesehatan kerja di tingkat kabupaten/kota waktu 1 tahun (SITKO)
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal
4. Pembinaan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) fasilitas pelayanan kesehatan di
kabupaten/kota
2 Jumlah Kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan Jumlah Sistem
kabupaten/kota yang olahraga adalah: kabupaten/kota Informasi
melaksanakan 1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya yang Terpadu
kesehatan olahraga melaksanakan kesehatan olahraga melaksanakan Kesehatan
2. Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat kesehatan Kerja dan
edaran (SE) tentang olahraga atau aktivitas olahraga dalam Olahraga
fisik di tingkat kabupaten/kota kurun waktu 1 (SITKO)
3. Pembinaan kebugaran jasmani pekerja di tahun
7
tingkat kabupaten/kota
DEFINISI OPERASIONAL

SUB SUMBER
NO DO BUKTI CARA HITUNG
INDIKATOR DATA
1 Persentase % Puskesmas yang Data capaian • Puskesmas
Puskesmas di melaksanakan kegiatan Puskesmas • Dihitung
wilayah kesehatan kerja dilampirkan dan
kabupaten/kota dilaporkan
yang Catatan: sebulan
melaksanakan target minimal 60 % sekali
kesehatan kerja
2 Ada SK/SE Adanya SK/SE, a. SK/SE/Kebijakan • Jumlah SK/SE atau kebijakan yang • Dinkes
tentang pedoman/Juknis yang yang telah ditetapkan oleh pimpinan daerah kab/kota
pelaksanaan ditetapkan oleh pimpinan ditandatangani • Kantor
kesehatan kerja daerah yang mendukung Bupati/
di pelaksanaan program b. Dokumen kegiatan Walikota
kabupaten/kota kesehatan kerja/ implementasi • Dihitung
program kesehatan di SK/SE atau dan
tempat kerja kebijakan yang dilaporkan
Contoh : SK dibuat mendukung setahun
pelaksanaan Germas, program sekali
KTR, Penyediaan Ruang kesehatan di
ASI, dll pada sasaran tempat kerja
tempat kerja.

9
DEFINISI OPERASIONAL
NO SUB DEFINISI BUKTI CARA HITUNG SUMBER
INDIKATOR OPERASIONAL DATA
3 Pembinaan Pelaksanaan pendataan dan a. Data Perusahaan, a. Jumlah perusahaan, • Dinkes
kesehatan kerja pembinaan tempat kerja sektor Perkantoran, OPD, hotel, Perkantoran, OPD, kab/kota
di sektor formal formal (Perusahaan, tempat pendidikan, pusat hotel, tempat • Dinas
Perkantoran, OPD, hotel, tempat perbelanjaan yang ada di pendidikan, pusat Tenaga
pendidikan, pusat perbelanjaan) kab/kota perbelanjaan di wilayah Kerja
antara lain kegiatan advokasi, b. Laporan pembinaan Kesja kab/kota • Dihitung
koordinasi dan pelaksanaan pada sektor formal: b. Jumlah dan
program kesehatan kerja: • Data Perusahaan yang perusahaan/tempat dilaporkan
1. GP2SP dibina dibidang kesehatan kerja yang dibina oleh setahun
2. K3 Perkantoran • Data kegiatan pembinaan Dinkes atau Puskesmas sekali
3. Pekerja Sehat Produktif dapat berupa rekap
laporan atau foto kegiatan
4 Pembinaan a. Pelaksanaan pendataan a. Data Fasyankes yang ada di a. Jumlah Fasyankes • Dinkes
kesehatan dan Fasyankes di wilayah kabupaten/kota. yang ada di kab/kota Kab/Kota
keselamatan kab/kota b. Laporan pembinaan K3 b. Jumlah Fasyankes • Dihitung
kerja (K3) b. Pelaksanaan pembinaan Fasyankes di wilayah dibina kegiatan K3. dan
fasilitas K3 pada Fasyankes di kab/kota sbb: dilaporkan
pelayanan wilayah kabupaten/kota. • Jumlah Fasyankes yang setahun
kesehatan di dibina dalam pelaksanaan sekali
kabupaten/kota Catatan: K3.
Fasyankes yang harus dibina K3 sbb:
• Jumlah fasyankes yang
Fasilitas pelayanan kesehatan (RS.
Puskesmas, Klinik, Laboratorium dll) melaksanakan program
baik milik pemerintah, TNI/Polri, dan K3.
swasta

10
DEFINISI OPERASIONAL

SUB SUMBER
NO DO BUKTI CARA HITUNG
INDIKATOR DATA
1 Persentase % Puskesmas yang • Data capaian • Puskesmas
Puskesmas melaksanakan kegiatan Puskesmas • Dihitung dan
melaksanakan kesehatan olahraga (terlampir) dilaporkan
kesehatan internal dan external. sebulan
olahraga di Target minimal 60 % sekali.
kabupaten/kota

2 Ada SK/SE Adanya SK/SE/ • Jumlah SK/SE • Jumlah SK/SE atau kebijakan yang • Dinkes
tentang Pedoman/ Juknis yang atau kebijakan ditetapkan oleh pimpinan daerah kab/kota
pelaksanaan ditetapkan pimpinan yang • Kantor
kesehatan daerah yang mendukung ditetapkan oleh Bupati/
olahraga pelaksanaan kesehatan pimpinan Walikota
olahraga daerah yang • Dihitung dan
mendukung dilaporkan
Contoh : SK/SE/ pelaksanaan setahun
Panduan/Juknis kesehatan sekali
Peregangan, Germas, olahraga/aktifit
Car Free Day, aktifitas as fisik di
fisik, dll kabupaten/kota
13
DEFINISI OPERASIONAL
NO SUB DO BUKTI SUMBER
CARA HITUNG
INDIKATOR DATA
3 Pembinaan Pembinaan • Data OPD/ • Jumlah SKPD/ Kantor • Puskesmas,
kebugaran kebugaran jasmani Fasyankes/ /Perusahaan, dll yang kabupaten/
jasmani pekerja di tingkat Perusahaan, melaksanakan pengukuran kota
pekerja di kabupaten/kota dll yang kebugaran jasmani. • Dihitung dan
tingkat berupa kegiatan melakukan • Jumlah pegawai berdasarkan dilaporkan
kabupaten/ pengukuran pengukuran tingkat kebugaran jasmani. sebulan
kota kebugaran jasmani jasmani. sekali.
pada pekerja di • Data analisis
tingkat hasil
kabupaten/kota pengukuran
kebugaran
Pelaksanaan dapat jasmani
dimulai dari Dinkes,
OPD dan Fasyankes
yang ada di kab/kota
dan lain-lain.

14
INDIKATOR BERDASARKAN TINGKAT ADMINISTRASI

PUSAT
% Prov yang melaksanakan kesehatan kerja. PROVINSI
% Prov yang meklaksanakan kesehatan
% kab yang melaksanakan kesehatan kerja
olahraga.
% kab yang melaksanakan kesehatan olahraga
• Prov yang dibina .
• Kab yang dibina
• Kebijakan yang ada
4 • Kebijakan yang ada
• Intervensi/inovasi yang ada 3 • Intervensi/inovasi yang ada

KABUPATEN/KOTA

PUSKESMAS 2 % Pusk yang melaksanakan kesehatan kerja


1 % Pusk Yang melaksanakan kesehatan olahraga
• Melaksanakan kesehatan kerja internal • Pusk yang melaksanakan kesehatan kerja internal
dan eksternal dan eksternal.
• Pusk yang melaksanakan kesehatan olahraga
• Melaksanakan kesehatan olahraga
• Kebijakan yang ada.
internal dan eksternal • Tempat kerja yang melaksanakan kesehatan kerja.
• Tempat kerja yang melaksanakan kesja • Institusi yang melaksanakan pengukuran
• Institusi yang melaksanakan pengukuran kebugaran jasmani bagi pegawai
kebugaran. • Jemaah haji yang diukur kebugaran jasmani.
• Jemaah haji yang diukur kebugaran
jasmani.

26
INDIKATOR TINGKAT PUSKESMAS
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN KERJA
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang Puskesmas yang melaksanakan kesehatan kerja internal dan eksternal.
melaksanakan Kegiatan kesehatan kerja internal (dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas)
kesehatan kerja sebagai berikut :
1.Perencanaan kegiatan kesehatan kerja
2.Ada SDM dibidang kesehatan kerja (pengelola program Kesja atau Jabfung PKK)
3.Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (SOP, jalur evakuasi, penggunaan APD,
APAR, peta identifikasi bahaya dan faktor risiko)
4.Pelayanan dan tatalaksana Penyakit Akibat Kerja/ PAK dan penyakit umum pada
pekerja Puskesmas (deteksi dini risiko penyakit PM & PTM )

Upaya kesehatan kerja eksternal (kegiatan yang dilaksanakan di luar gedung


Puskesmas) sebagai berikut :
1.Pemberdayaan dan pembinaan pekerja terutama pekerja informal (target: minimal 2
pos UKK per Puskesmas)
2.Pembinaan kesehatan kerja di perusahaan
3.Pemetaan faktor risiko kesehatan di tempat kerja pada wilayah kerjanya
28
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

a. Perencanaan kegiatan Adanya perencanaan kegiatan kesehatan Dokumen perencanaan • Puskesmas


kesehatan kerja di kerja internal dan external di Puskesmas kegiatan kesehatan
Puskesmas yang tercantum dalam dokumen kerja yang tercantum • Dihitung dan
Rencanaan Usulan Kegiatan (RUK) dan dalam dilaporkan
dibahas dalam mini lokakarya dalam setahun sekali
•Dokumen RKU
pelaksanaan kegiatan tiap tahun.
•Dokumen Minlok
b. Pengelola program Petugas Puskesmas yang ditugaskan SK penunjukan • Puskesmas
kesehatan kerja melalui SK kepala Puskesmas sebagai pelaksanadan/atau
pelaksana dan/atau pengelola kesehatan pengelola program • Dihitung dan
kerja. kesehatan kerja dilaporkan
setahun sekali

c. Adanya tenaga jabatan Tersedia usulan formasi pejabat fungsional • Adanya formasi • Puskesmas
fungsional pembimbing Pembimbing Kesehatan kerja (PKK) di Jabfung PKK di
kesehatan kerja (PKK). Puskesmas dan/atau ada Jabfung PKK • Dihitung dan
Puskesmas dilaporkan
yang diangkat di Puskesmas.
• Adanya SK setahun sekali
pengangkatan
29
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

d. SOP K3 SOP K3, diantaranya SOP pelaksanaan Dokumen SOP • Puskesmas


standar general precaution, yaitu:
• Dihitung dan
• Cuci tangan dilaporkan
• APD setahun sekali
• Pengelolaan alat medis (instruksi kerja,
strerilisasi alat, kalibrasi)
• Pengelolaan limbah, dll
e. Pemetaan identifikasi Peta ruangan Puskesmas yang dilengkapi Dokumen peta ruang kerja • Puskesmas
bahaya dan risiko. dengan jenis faktor risiko petensi bahaya Puskesmas yang
• Dihitung dan
pada setiap ruangan kerja. dilengkapi potensi bahaya
dilaporkan
dan tingkat risiko
setahun sekali
f. Tersedia jalur evakuasi Tersedia jalur evakuasi yang dilengkapi Foto rambu-rambu jalur • Puskesmas
dan ada rambu-rambu dengan rambu-rambu mengarahkan evakuasi evakuasi di Puskesmas
• Dihitung dan
evakuasi. menuju ke titik kumpul.
dilaporkan
setahun sekali
g. Tersedia Alat Pemadam Tersedianya Alat Pemadam Api Ringan di Foto APAR • Puskesmas
Api Ringan (APAR) Puskesmas
• Dihitung dan
dilaporkan
30
setahun sekali
DEFINISI OPERASIONAL

NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

h. Simulasi APAR Cukup Jelas. Foto dan laporan • Puskesmas


simulasi APAR
• Dihitung dan dilaporkan
setahun sekali
i. Terlaksananya pelayanan Rekap data pasien per Dokumen • Buku registrasi pasien
dan tatalaksana Penyakit bulan dengan Puskesmas
Akibat Kerja (PAK) bagi keterangan jenis
pekerja di wilayah kerja pekerjaan dan
• Dihitung setiap bulan
sekali.
Puskesmas penyakitnya.

j. Terlaksananya pelayanan Data tatalaksana PAK Dokumen • Buku registrasi


dan tatalaksana Penyakit pada petugas petugas Puskesmas
Akibat Kerja (PAK) bagi Puskesmas yang
petugas Puskesmas diobati/dirujuk.
• Dihitung setiap bulan
sekali.

31
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

k. Terlaksananya deteksi • Deteksi dini PTM diantaranya: Foto dan dokumen kegiatan • Buku registrasi
dini resiko penyakit tidak pemeriksaan tekanan darah, IMT, petugas
menular dan pencegahan gula darah, kolesterol, dan lain-lain. Puskesmas
penyakit menular pada
• Pencegahan penyakit menular • Dihitung dan
petugas.
diantaranya: KIE pencegahan dilaporkan
penyakit menular, penyediaan APD, setiap bulan
vaksinasi bagi pekerja berisiko sekali.
l Pembentukan Pos UKK Pembentukan Pos UKK pada pekerja Data Pos UKK • Puskesmas
bagi pekerja informal, sektor informal yang ada di wilayah kerja • Identitas Pos UKK (nama, • Dihitung dan
seperti: petani, nelayan Puskesmas. alamat dan bidang usaha, dilaporkan
dan UMKM jumlah pekerja) setiap bulan
• Identitas kader Pos UKK ( sekali
jumlah dan jumlah kader)

m Pembinaan Pos UKK Pembinaan kesehatan kerja berupa Laporan kegiatan • Puskesmas
yang ada di wilayah kerja kegiatan sosialisasi, penyuluhan, fasilitasi Pembinaan (laporan
• Dihitung dan
Puskesmas. kegiatan pengendalian risiko pada Pos kegiatan atau keberhasilan)
dilaporkan
UKK yang sudah terbentuk
setiap bulan
sekali
32
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

n Pendataan tempat kerja sektor Pendataan tempat kerja sektor Data jumlah perusahaan • Puskesmas
formal yang ada di wilayah kerja formal yang ada di wilayah kerja yang ada di wilayah kerja
• Dihitung dan
Puskesmas Puskesmas. Puskesmas.
dilaporkan
setiap bulan
sekali.
o Pembinaan kesehatan kerja berupa Pembinaan kesehatan kerja Data dan laporan hasil • Puskesmas
kegiatan sosialisasi, penyuluhan berupa kegiatan sosialisasi, pembinaan, meliputi:
• Dihitung dan
dan fasilitasi pada perusahaan atau penyuluhan dan fasilitasi Nama, identitas, serta
dilaporkan
kelompok pekerja pengendalian risiko kesehatan jumlah perusahaan yang
setiap bulan
kerja pada perusahaan atau telah dibina oleh
sekali
kelompok pekerja Puskesmas dan
perusahaan yang telah
melaksanakan program
kesehatan kerja

p Pemetaan wilayah kerja Pemetaan wilayah kerja Peta wilayah kerja • Puskesmas
Puskesmas. Puskesmas, meliputi: pemetaan Puskesmas yang
• Dihitung dan
kondisi geografis wilayah kerja dilengkapi dengan lokasi
dilaporkan
Puskesmas dan fasilitas umum. fasilitas umum.
setiap tahun
sekali 33
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

q Peta distribusi dan • Peta distribusi dan sebaran penyakit Peta wilayah • Puskesmas
sebaran penyakit pada pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dengan
masyarakat di wilayah data sbb: • Dihitung dan
Puskesmas yaitu distribusi dan dilaporkan
kerja Puskesmas dan sebaran penyakit terbanyak sehingga •Peta sebaran
peta potensi bahaya setiap bulan
menjadi permasalahan kesehatan permasalahan sekali
kesehatan kerja di prioritas di wilayah kerja Puskesmas, kesehatan prioritas,
wilayah kerja seperti sebaran penderita HIV, TBC, seperti sebaran
Puskesmas anak stunting, dll. penderita HIV, TBC,
• Peta potensi bahaya kesehatan kerja anak stunting
di wilayah kerja Puskesmas yaitu •Peta wilayah
peta wilayah wilayah kerja dengan Puskesmas dengan
lokasi tempat kerja formal dan lokasi kerja formal dan
informal, serta dilengkapi dengan informal yang dilengkapi
identifikasi potensi bahaya utama dengan potensi bahaya
pada setiap jenis tempat kerja. Yang utama di tempat kerja.
dimaksud potensi bahaya utama
adalah potensi bahaya dengan risiko
paling tinggi dinilai dari dampak
terhadap kesehatan pekerja dan 34
dampak terhadap kesehatan
masyarakat.
JENIS PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN LEVEL I LEVEL II LEVEL III
LEVELING
PELAKSANAAN PERENCANAAN a. Perencanaan v v v
PROGRAM SDM b. Pengelola program kesehatan kerja v v v
KESEHATAN c. Jabfung Pembimbing Kesehatan Kerja - - v

KERJA DI K3 INTERNAL d. SOP v v v

PUSKESMAS e. Peta identifikasi bahaya dan risiko di Puskesmas v v v


f. Jalur dan Tanda Evakuasi v v v
g. Ketersediaan APAR v v v
Pola penilaian h. Simulasi Apar - v v
pelaksanaan i. Pelayanan PAK v v v
kegiatan
j. Pelayanan PAK bagi Petugas - v v
kesehatan kerja
k. Deteksi Dini PTM dan pencegahan PM bagi petugas
di Puskesmas. - v v

Memperhatikan K3 EKSTERNAL l. Pembentukan Pos UKK v v v


situasi dan m. Pembinaan Pos UKK - v v
kondisi yang ada n. Pendataan perusahaan v v v
di lapangan o. Pembinaan perusahaan - v v
p. Peta Wilayah Kerja Puskesmas v v v
q. Peta distribusi dan sebaran penyakit pada masyarakat
dan peta potensi risiko kesehatan kerja di wilayah kerja - v v
Puskesmas

35
INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas yang Puskesmas yang melaksanakan kesehatan olahraga internal dan
melaksanakan eksternal.
kesehatan olahraga Kegiatan kesehatan olahraga internal (olahraga dilaksanakan di dalam
gedung Puskesmas) sebagai berikut :
1.Perencanaan,
2.Peregangan,
3.Senam bersama setiap 1 minggu sekali, dan
4.Pembinaan kebugaran jasmani bagi pegawai Puskesmas
Upaya kesehatan olahraga eksternal (kegiatan kesehatan olahraga yang
dilaksanakan di luar gedung Puskesmas) sebagai berikut :
1.Pembinaan kelompok olahraga pada masyarakat Ibu hamil, Lansia,
termasuk pembinaan kebugaran jasmani pada kelompok anak sekolah
dan madrasah serta Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat Kecamatan.
2.Pengembangan model intervensi peningkatan aktivitas fisik pada UKBM 36
(posbindu PTM, posyandu lansia), dibuktikan dengan laporan kegiatan.
DEFINISI OPERASIONAL
SUMBER
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI
DATA
a Perencanaan Adanya perencanaan kegiatan Dokumen • Puskesmas
kesehatan olahraga internal dan perencanaan
external di Puskesmas yang kesehatan olahraga
• Dihitung
setahun
tercantum dalam dokumen yang tercantum dalam
sekali
Rencanaan Usulan Kegiatan (RUK) •Dokumen RKU
dan dibahas dalam mini lokakarya
dalam pelaksanaan kegiatan tiap
•Dokumen Minlok
tahun.
b Peregangan Dilakukannya peregangan pada Dokumen yang • Puskesmas
jam kerja puskesmas minimal berisi foto
kegiatan peregangan
• Dihitung
sebulan
sekali
c Senam bersama Terselenggaranya kegiatan senam Dokumen jadwal • Puskesmas
bersama pegawai Puskesmas kegiatan senam
minimal 1 minggu sekali.
• Dihitung
sebulan
sekali 37
DEFINISI OPERASIONAL
SUMBER
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI
DATA
d Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani Dokumen yang berisi data • Puskesmas
jasmani pegawai pegawai Puskesmas minimal hasil pengukuran kebugaran
Puskesmas setahun 2 kali, kegiatannya jasmani & deteksi dini PTM • Dihitung
berupa pengukuran kebugaran (pengukuran tekanan darah, sebulan sekali
jasmani bagi pegawai gula darah, kolesterol dan atau minimal
Puskesmas. indeks masa tubuh). setahun 2 kali

e Analisis hasil kebugaran Dilakukannya analisa hasil Dokumen yang minimal • Puskesmas
jasmani pegawai pengukuran kebugaran jasmani berisi informasi data analisa
Puskesmas pegawai Puskesmas hasil pengukuran kebugaran • Dihitung
jasmani sebulan sekali

f Latihan fisik pada Ibu Kegiatan senam ibu hamil pada Dokumen kegiatan • Puskesmas
hamil kelas ibu hamil kelas Ibu hamil
• Dihitung
sebulan sekali

38
DEFINISI OPERASIONAL
NO KRITERIA PENILAIAN DO BUKTI SUMBER DATA

g Latihan fisik pada Kegiatan senam lansia pada kelompok Foto/dokumen • Puskesmas
kelompok lanjut usia lanjut usia. kegiatan Senam lanjut
usia. • Dihitung
sebulan sekali
h Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani anak Data jumlah sekolah • Puskesmas
jasmani anak sekolah / sekolah berupa kegiatan pengukuran yang melaksanakan
madrasah jasmani anak sekolah /madrasah di kebugaran jasmani • Dihitung
wilayah kerja Puskesmas anak sebulan sekali
sekolah/madrasah di
wilayah kerja
Puskesmas
i Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani jemaah Data jumlah haji yang • Puskesmas
jasmani jemaah haji. haji berupa kegiatan pengukuran diukur kebugaran
jasmani jemaah haji di wilayah kerja jasmani • Dihitung
Puskesmas sebulan sekali

j Pembinaan kebugaran Pembinaan kebugaran jasmani ASN Data jumlah unit kerja • Puskesmas
jasmani ASN di tingkat berupa kegiatan apengukuran dan jumlah pegawai
kecamatan kebugaran jasmani ASN tingkat yang diukur kebugaran • Dihitung
kecamatan di wilayah kerja jasmani sebulan sekali
39
Puskesmas
LEVELING JENIS
LEVEL I LEVEL II LEVEL III
KRITERIA PENILAIAN
PELAKSANAAN PENILAIAN
PROGRAM
INTERNAL a. Perencanana v v v
KESEHATAN
b. Peregangan v v v
OLAHRAGA DI
c. Senam bersama v v v
PUSKESMAS
d. Pembinaan Kebjas pegawai
Pola penilaian v v v
Puskesmas
pelaksanaan e. Analisis hasil kebugaran jasmani -
kegiatan kesehatan v v
pegawai
olahraga di EXTERNAL f. Latihan fisik pada ibu hamil v v v
Puskesmas.
g. Latihan fisik pada lansia v v v
Memperhatikan
situasi dan kondisi h. Pembinaan Kebjas anak
- v v
sekolah/madrasah
yang ada di lapangan
i. Pembinaan kebjas jemaah haji
- v v

j. Pembinaan Kebjas ASN tingkat


- - v
Kecamatan

40
PERAN PUSKESMAS
MEMASTIKAN :
•Kegiatan dilaksanakan
•Data tersedia
•Data dapat dikroscek kebenarannya dengan data terkait lainnya
•Data diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi Puskesmas

41
PROGRES PENGEMBANGAN

2014 2015 -2018 2018 2019 2020 2021

Pencatatan Pelaporan 24 Januari 2019: Peningkatan Pemanfaatan


LBKP-LBKO Rapat Pemaparan Dashboard dan Masukan Perbaikan kapasitas dan dan migrasi
Aplikasi SITKO aplikasi satu data
18-20 Juli 2018: implementasi
19 Maret 2019: kesehatan
Workshop Pengembangan
Sosialisasi Pengembangan Aplikasi SITKO pada Rakor Teknis Program Kesmas
Kerangka Konsep dan
Penyusunan Peta Jalan 18 April 2019:
Surveilans dan Sistim Informasi Rapat Perbaikan Aplikasi SITKO Indikator Kesjaor 2020-2024
Kesjaor
2018: 17 Mei 2019:
Penyedia jasa konsultan untuk Sosialisasi Pengembangan Aplikasi SITKO pada
pengembangan SITKO Rakontek Dit. Kesehatan Kerja dan Olahraga
14 Agustus 2018: 26 Juni 2019:
Pertemuan Desain Dashboard dan Rapat Tindak Lanjut Pengembangan SITKO UJICOBA SITKO (Agustus – Oktober 2019):
Isi Sistim Informasi Terpadu • Dinkes DKI Jakarta, Jabar, Banten
Kesehatan Kerja dan Olahraga 25 Juli 2019:
• Sudinkes Jakut, Jatim
(SIT-KO) Pertemuan Ujicoba dan Pembahasan Manual
• Dinkes Kab Tangerang, Kota Cilegon, Kota
10 Oktober 2018: Aplikasi SITKO
Rapat pembahasan menu dan Bekasi, Kab. Kerawang
variabel aplikasi pengembangan 28 Oktober 2019: • Puskesmas Pulogadung, Cilincing, Suradita,
SITKO Pertemuan Evaluasi Ujicoba dan Launching Cibeber, Telagasari, Jatibening
23 November 2018: SITKO
Rapat Verifikasi data variabel pada 7-9 November 2018:
dashboard aplikasi SITKO Launching dan Demo SITKO
HIRARKI DAN TUSI LEVEL PENGGUNA SITKO

Kemenkes
(Dit. Kesjaor)

Dinkes Provinsi

Dinkes
Kabupaten/Kota

Puskesmas

Keterangan:

= Melaporkan

= Umpan balik
PUSKESMAS
Memastikan bahwa data yang diinput dalam SITKO adalah
1
merupakan data yang menggambarkan kondisi sesungguhnya
(sahih/valid)

2
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
pendukung terkait kegiatan kesehatan kerja baik internal maupun
eksternal

Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen


3
pendukung terkait kegiatan kesehatan olahraga internal maupun
eksternal

4 Gambaran output SITKO (dalam dashboard) dapat dimanfaatkan


untuk perencanaan dan pengembangan program kesjaor lebih lanjut
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
1 Membuat akun pengguna dan password petugas Puskesmas
Memastikan bahwa data yang diinput dalam SITKO adalah
2 merupakan data yang menggambarkan kondisi sesungguhnya
(sahih/valid)
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
3 pendukung terkait kegiatan kesehatan kerja baik internal maupun
eksternal
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
4 pendukung terkait kegiatan kesehatan olahraga baik internal
maupun eksternal

5 Mengakses data rekapitulasi capaian indikator Puskesmas di


wilayahnya.
Gambaran output SITKO (dalam dashboard) dapat dimanfaatkan
untuk perencanaan dan pengembangan program kesjaor lebih lanjut
6
dan pembinaan serta bimbingan teknis untuk pembinaan wilayah
(Puskesmas)
DINAS KESEHATAN PROVINSI

Membuat akun pengguna dan password petugas Kabupaten/Kota


1
dan Puskesmas
Memastikan bahwa data yang diinput dalam SITKO adalah
2 merupakan data yang menggambarkan kondisi sesungguhnya
(sahih/valid)
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
3 pendukung terkait kegiatan kesehatan kerja baik internal maupun
eksternal
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
4 pendukung terkait kegiatan kesehatan olahraga baik internal
maupun eksternal
Mengakses data rekapitulasi capaian indicator Kab/Kota dan
5
Puskesmas di wilayahnya.
Gambaran output SITKO (dalam dashboard) dapat dimanfaatkan
untuk perencanaan dan pengembangan program kesjaor lebih lanjut
6 dan pembinaan serta bimbingan teknis untuk pembinaan wilayah
(Kab/Kota dan Puskesmas)
PUSAT (DIT. KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA)

1 Membuat akun pengguna dan password petugas Provinsi


Memastikan bahwa data yang diinput dalam SITKO adalah
2 merupakan data yang menggambarkan kondisi sesungguhnya
(sahih/valid)
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
3 pendukung terkait kegiatan kesehatan kerja baik internal maupun
eksternal
Menginput hasil pendataan baik pengukuran maupun dokumen
4 pendukung terkait kegiatan kesehatan olahraga baik internal
maupun eksternal
5 Mengakses data rekapitulasi capaian indikator Provinsi, Kab/Kota dan
Puskesmas di wilayahnya.

Gambaran output SITKO (dalam dashboard) dapat dimanfaatkan


6 untuk perencanaan dan pengembangan program kesjaor lebih lanjut
dan pembinaan serta bimbingan teknis untuk pembinaan wilayah
(Provinsi, Kab/Kota dan Puskesmas)
PROSES DAN INTEGRASI
CARA MEMBUAT AKUN PENGGUNA SITKO

Buka Situs
1 ▪Pastikan perangkat terhubung ke internet
▪Akses situs http://sitko-kesjaor.id

2 Lakukan Login
•Login menggunakan akun yang telah diberikan oleh pusat/dinkes
•Pastikan username sesuai dengan wilayah kerja

Siapkan Data Akun


3
•Persiapkan data petugas SITKO (nama lengkap, email, nomor kontak
dan password
•Pembuat akun memiliki level user lebih tingg

4 Bagikan Akun
•Bagikan akun yang telah dibuat ke pengguna yang memiliki hak
•Cara membagi akun dapat melalui sms, email atau media lain
TAMPILAN HASIL SITKO
TAMPILAN HASIL SITKO
TAMPILAN HASIL SITKO
http://sitko-kesjaor.id

SITKO
Sistem Informasi Terpadu Kesehatan
Kerja dan Olahraga

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai