Standar Bidang Pekerjaan Umum 6713G
Standar Bidang Pekerjaan Umum 6713G
·STANDAR
. BIDANG PEKERJAAN UMUM
-
'
l\irr -,,
. -- '"
,,1.
., .-..··:__1 ..'J .• '. .•1!l. 1\P
• ....,
2
STANDAR
BIDANG PEKERJAAN UMUM
Buku basil yang berisi kumpulan abstrak dari 57 buah standar bidang
pekerjaafi Ul'huift ini dimaksudkan sebagai bahan informasi singkat dalam
upaya penyebarluasan dan penerapan standar bidang pekerjaan umum.
Badan.Litbang PU
i
DAFfARISI
Halaman
Daftar Isi ll
ii
9. Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan
untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Rumah dan Gedung ······························-···--· 11
iii
19. Tata Cara Perencanaan Tangki Septik .............................. 21
iv
8. Spesifikasi Konstrulcsi Jembatan Tipe Balok T
Bentang s/d 25 M untuk Beton BM 70 ··················-·-- 37
y
ABSTRAK STANDAR BIDANG PENGAIRAN
vi
ABSTRAK
STANDAR
BIDANG PEMUK IMAN
1
TATA CARA
PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA
UNTUK RUMAH DAN GEDUNG
2
TATA CARA
PERENCANAANPEMBEBANAN
UNTIJK RUMAH DAN GEDUNG
1. Behan mati;
2. Behan hidup.
Kegunaan tata cara ini adalah untuk menjamin ketertiban serta keselama-
tan teknis dalam pelaksanaan mendirikan bangunao meliputi:
- administrasi bangunan;
- arsitektur;
- konstruksi/struktur;
- utilitas
- teknik penyehatan;
- keselamatan kerja
4
TATAC-UA
PERENCANAAN BANGUNAN BAJA UNTI.JK GEDUNG
5
TATA CARA
PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH UMUM
Buku ini bermanfaal sebagai acuan teknis bagi para perencana dalam
proses perencanaan. perancangan dan pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung sekolah menengah umum tingkat perlama dan alas.
6
TATACAlt'
PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN KOTA
------------~·------~-----
SNI 1733 • 1989 • F
7
Pctunjuk ini diuraikan menjadi 4(empat) Bab sebagai berikut:
8
TATA CARA
PERENCANAAN BETON BERTULANG DAN STRUKTUR DINDING
BERTULANG UNTUK RUMAH DAN GEDUNG
9
TATA CARA
PERENCANAANBANGUNA NDANLINGKUNGAN
UNTUK PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN
PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
10
TATA CARA
PERENCANAANSTRUKTUR BANGUNAN
UNTUK PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN
PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
----------------------
SNI 1736 - 1989 - F
11
METODE PENGUJIAN JALAR API
PADAPERMUKAANBAHANBANGUNANUNTUKPENC EGAHAN
BAHAYA KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
Buku panduan ini merupakan salah satu bagian dari pengaturan dibidang
pencegahan kebakaran pada bangunan rumah dan gedung yang bertujuan
untuk menentukan tingkat mutu bahan bangunan yang dapat terbakar
menjadi 5(lima) tingkat mutu yaitu:
Buku ini dimaksudkan sebagai panduan dalam pengujian sifat jatar api
pada permukaan bahan bangunan dan memuat tata cara pengujian penja-
laran api yang meliputi: peralatan, ukuran dan jumlah benda uji, prosedur
pengujian serta kriteria basil uji untuk bahan-bahan yang dapat terbakar.
12
METODE PENGUJIAN TAHAN API
KOMPONENSTRU KTURBANGUNAN
UNTUK PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN
PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
Maksud dan tujuan buku Panduan ini adalah u~uk menentukan cara
pengujian dan klasifikasi ketahanan api dari k-omponen bangunan.
13
TATA CARA
PEMASANGAN HIDRAN UNTUK PENCEGAHAN BAHAYA
KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
14
METODE PEMASANGAN PEMADAM API RINGAN
UNTUKPENCEGAHANBAHAYAKEBAKARAN
PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
15
METODE PENGUJIAN BAK.AR BAHAN BANGUNAN
UNTUKPENCEGAHANBAHAYAKEBAKARAN
PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
peralatan uji;
ukuran benda uji;
jumlah benda uji;
prosedur pengujian;
kriteria basil pengujian bakar.
Standar ini berguna untuk menentukan bahan yang dapat terbakar dan
bahan yang tidak terbakar.
16
TATA CARA
PERENCANAANDANPERANCANGANBANGUNAN
KEDOKTERAN NUKLIR DI RUMAH SAKIT
SK SNI T - 03 - 1989 - F
Standar ini akan bermanfaat bagi para perencana, pelaksana, para direksi,
pengurus proyek bangunan rumah sakit, pemelihara bangunan rumah
sakit, dan siapa saja yang terlibat dalam urusan bangunan rumah sakit.
17
TATA CARA
PERENCANAANDANPERANCANGAN
BANGUNAN RADIOLOGI DI RUMAH SAIOT
SK SNI T - 04 - 1989 - F
Standar ini akan bermanfaat bagi para perencana, pelaksana, kaum direk-
si, pengurus proye.k bangunan rumah sakit, pemelihara bangwJaD rumah
sakit, dan siapa saja yang terlibat dalam urusan bangunan rumah sakit.
18
TATA CARA
PERANCANGAN PENERANGAN ALAMI SIANG HARi
UNTUK RUMAH DAN GEDUNG
SK SNI T • 05 - 1989 - F
19
TATA CARA
PERANCANGAN RUMAH SEDERHANA TAHAN ANGIN
SK SNI T - 06 - 1989 - F
20
TATA CARA
PERENCANAAN TANGKI SEPTIK
SK SNI T - 07 - 1989 - F
Sistem pembuangan air limbah rumah tangga yang baik adalah meru-
pakan hal yang sangat berpengaruh, baik terhadap kesehatan maupun
kehidupan manusia, maka salah satu usaha untuk mencega}i ke~ungJci
nan timbulnya bahaya/gangguan kesehatan dapat dilakukan dengan
menyediakan sarana Tangki Septik dan pengolahan efluen dari Tangki
Septik yang memenuhi syarat bagi suatu daerah.
Bahan bangunan;
21
TATA CARA
PERENCANAAN BANGUNAN MCK tJMtJM-- .
--------------------------
SK SNlT-ei--19&9-F
Lokasi;
Tata letak;
Kapasitas pelayanan dan luas MCK;
Sistem penyediaan air bersih;
Bahan banguoan;
Konstruksi;
Plambing;
Instalalsi listrik;
Ukuran fasilitas MCK.
22
KOORDINASI MODULAR
------------------
Penyusunan buku-buku mengenai Koordinasi Modular bertujuan untuk
menghemat penggunaan bahan bangunan, komponen bangunan dan
elemen bangunan, menghemat waktu pemasangan serta nienghemat
penggunaan tenaga kerja.
Penerapan koordinasi modular secara konsisten akan memperoleh
beberapa keuntungan yaitu:
Menciptakan kerjasama antara perencana, produsen
komponen/ elemen, kontraktor dan pemerintah;
Meningkatkan terciptanya standardisasi yang luwes yang mendorong
penyederhanaan tipe dan ukuran komponen dengan tetap me-
mungkinkan menghasilkan tipe bangunan yang berbeda-beda;
Memungkinkan subtitusi komponen yang satu cocok dengan yang
lain;
Memperkecil terjadinya pemotongan/pemborosan bahan di
lapangan;
Penyederhanaan pelaksanaan di lapangan;
Menjamin koordinasi dimensi dengan instalasi, perabotan rumah
tangga dan sebagainya.
23
Buku-buku mengenai koordinasi modular tersebut adalah:
1.
TATA CARA
DASAR KOORDINASI MODULAR
untuk
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
SK SNI T - 01 - 1989 • F
24
2.
SPESIFIKASI
KOORDINASI MODULAR
untuk
BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
SK SNI S • 01·1989 • F
Koordinasi modular didasarkan alas modul dasar, multi modul dan sub
modul yang besarannya ditetapkan sebagai berikut:
25
3.
SPESIFIKASI
UKURAN TERPILIH
untuk
BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
----------------------------------
SKSNI S • 02 -1989-F
26
4.
SPESIFIKASI
MATRARUANG
untuk
RUMAH TlNGGAL
--------------------- --------
SK SNI S - 03 - 1989 - F
27
SPESIFIKASI
BAHAN BANGUNAN
SK SNI S - 04 - 1989.- F
SK SNI S - OS - 1989 - F
SK SNI S - 06 - 1989 - F
Untuk menjamin tcrcapainya produk pembangunan yang baik serta
terjaminnya efisiensi di dalam pclaksanaan, diperlukan ketentuan-
kctentuan teknis bahan bangunan yang dapat digunakan sebagai pedoman
pada pelaksanaan pembangunan, baik pada tahap persiapan, perencanaan
dan konstruksi, maupun pada tahapan pengawasan dan pembiayaannya.
28
ABSTRAK
STA NDA R
BIDANG JALAN
29
1. TATA CARA PEMBEBANAN JEMBATAN JALAN
( SNI - 1725 - 1989 - F)
30
2. TATA CARA PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
LENTUR JALAN RAYA DENGAN METODE
ANALISA KOMPONEN
(SNI- 1732-1989-F)
31
3. TATA CARA PELAKSANAAN
LAPIS ASPAL BETON ( LASTON) UNTUK JALAN RAYA
( SNl-1737 -1989 - F)
32
4. METODE PENGUJIAN CBR LAPANGAN
( SNI - 1738 - 1989 - F)
33
5. METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN
UNTUK TANAH
( SNI - 1742 - 1989 - F)
34
6. METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT
UNTUK TANAH
( SNI - 1743 - 1989 - F )
35
7 METODE PENGUJIAN CBR LABORATORIUM
(SNl-1744-19 89-F)
36
8. SPESIPIKASI KONSTRUKSI JEMBATAN TIPE BALOK T
BENTANG s/d 25 M UNTUK BEBAN BM 70
( SNI - 1747 - 198 9- F )
37
9. SPESIPIKASI KONSTRUKSI JEMBATAN TIPE BALOK T
BENTANG s/d 25 .M UNTUK BEBAN BM-100
( SNI - 1748 - 1989 - F)
38
10. METODE PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH
( SK SNI M - 04 - 1989 - F )
39
11. ME TO DE PENGUJIAN KADAR AIR T ANAH
(SK SNI M - 05 - 1989 - F)
.40
12. METODE PENGUJIAN BATAS PLASTIS
( SK SNI - M - 06 - 1989 - F )
41
13. METODE PENGUJIAN BATAS CAIR DENGAN ALAT
CASSAGRANDE
( SK SNI - M - 07 - 1939 - F )
42
14. METODE PENGUJIAN TENTANG NILAI ANALISIS
SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR
( SK SNI - M - 08 - 1989 - F )
Metodc pengujian jcnis tanah ini mcncakup jumlah dan jenis - jenis
tanah baik agregat halus maupun agregat kasar, yang persyaratannya
tercantum dalam 2.2; basil pcngujian analisis saringan agrcgat
halus dan kasar dapat digunakan antara lain :
1) penyelidikan quarry agrcgat;
2) permcmaan campuran dan pengendalian mutu bcton.
43
15. METODE PENGUJIAN BERAT JENIS DAN
PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR
( SK SNI - M - 09 - 1989 - F )
Pcngujian ini dilak.ukan pada tanah jenis agregat halus, yaitu lolos
saringan No. 4 ( 4,475 mm ); basil pcngujian ini selanqutnya
dapat digunakan dalam pekerjaan
1) penyelidikan quarry agregat;
2) perencanaan campuran dan pcngendalian mutu beton;
3) perencanaan campuran dan pengendalian mutu perkerasan jalan.
45
17. METODE PENGUJIAN KADAR AIR AGREGAT
( SK SNI - M - 11 - 1989 - F )
46
18. METODE PENGUJIAN SLUMP BETON
( SK SNI M - 12 - 1989 - F )
47
19. METODE PENGUJIAN BERAT ISi BETON
(SK SNI M - 13 - 1989 - F)
48
20. METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
(SK SNI M -14 -1989 - F)
49
21. METODE MEMPERSIAPKAN CONTOH TANAH
DAN TANAH MENGANDUNG AGREGAT
( SK SNI - M - 15 - 1989 - F )
50
22. METODE KOREKSI UNTUK PENGUJIAN PEMADATAN
TANAH YANG MENGANDUNG BUTIR KASAR
(SK SNI M - 16 - 1989 - F)
51
ABSTRAK
STANDAR
BIDANG PENGAIRAN
52
TATA CARA
PERENCANAAN HIDROLOGI DAN HIDRAULIK
UNTUK DESAIN BANGUNAN DI SUNGAI
SNI 1724-1989-F
Selanjutnya tata cara ini juga memuat ketentuan pokok tentang desain
hidra\llik untuk setiap jenis bangunan di sungai yans meliputi: persya-
ratan dan patokan (kriteria) desain (tempat, fungsi, keamanan, dimensi
dan bentuk bang~10an), metode analisis yang sebaiknya dipakai dalam
desain, kordinasi pengelolaan dan pemantauan bangunan serta sungai-
nya sendiri.
53
TATA CARA
KEAMANAN BENDUNGAN
SNI 1731-1989-F
Berbagai aspek keamanan bendungan tercakup dalam tata cara in~ yaitu:
aspek umum (termasuk organisasi/ kelembagaan, kordinasi, sistem
informasi, pembiayaan), desain, pelaksanaan konstruksi, serta operasi dan
pemeliharaan; yang semuanya diuraikan ketentuan pokoknya baik untuk
pembangunan bendungan baru maupun untuk perluasan, perubahan,
rehabilitasi, perbaikan, dan penghapusan bendungan yang ada.
SK SNI T - 02 - 1989 - F
Ikhwal pokok yang diuraikan dalam tata cara ini antara lain: persyaratan
peralatan dan bahan injcksi, tahapan pelaksanaan dan cara injeksi. Di
samping itu diuraikan pula ikhwal khusus yang mungkin dijumpai di
lapangan dan memerlukan penanganan tersendiri, antara lain bila terjadi
kebocoran antara dua lubang injeksi dan kondisi artesis.
Penjclasan tcntang injeksi semen pada batu diuraikan secara umum dan
sederhana, agar para tcknisi lapangan dapat lebih memahami tentang
persyaratan teknis minimal dan cara pelaksanaannya, sehingga hasil yang
diperolch tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan.
Tata cara ini berkaitan erat dengan Metode Pengujian Lapangan tentang
Kelulusan Air Bertckanan (SK SNI M - 01 - 1989 - F).
55
METODE PENGUJIAN LAPANGAN
TENI'ANG KELULUSAN AIR BERTEKANAN
SK SNI M - 01 - 1989 - F
Ikhwal pokok yang diuraikan dalam metode ini antara lain: persyaratan
yang diperlukan, tahapan. perigujian yang meliputi prosedur, tekanan
maksimum, pencatatan data, perhitungan, pembuatan· kurva, dan penaf-
siran perilaku batu dan tanah pada tekanan uji tertentu untuk dapat
menentukan nilai kelulusan air yang tepat. Di satnping itu diuraikan pula
ikhwal khusus yang dapat dijurripai di lapangan yang memerlukan
penanganan tersendir~ misalnya bila dijumpai kondisi tanah yang tidak
terkonsolidasi.
56
METODE PENGAMBIIAN CONTOH UJI KUALITAS AIR
SK SNI M - 02 - 1989 - F
Ikhwal pokok yang diuraikan dalam metode ini antara lain: persyaratan
Genis dan bahan peralatan, bahan kimia yang digunakan, volume pen-
gambilan, pengawetan contoh air, waktu pengambilan, dan pola kerja)
dan cara pengambilan contoh air untuk pemeriksaan kualitas air secara
fisika, kimia, mikrobiologi, dan biologi.
Lokasi pengambilan contoh air di sungai dan di danau, dan contoh air
tanah dibedakan antara satu dengan lainnya, yaitu ditentukan berdasar
tujuan pemeriksaan, misalnya untuk air baku air minum, perikanan,
pertanian, industri, rekreasi dan lain-lain.
57
METODE PENGUJIAN KUAUTAS FISIKA AIR
SK SNI M - 03 - 1989 - F
Ruang lingkup metode ini meliputi pengertian kualitas fisika air, persya-
ratan, dan cara pengujian (prinsip kerja, bahan, peralatan, tahapan kerja,
dan perhitungan basil uji).
Kualitas fisika air yang diuji adalah suhu, warna, kekeruhan, kejernihan,
residu total, residu tersuspens~ residu terlarut, residu terurai dan residu
terikat, residu mengendap, derajat keasaman, daya hantar listrik, dan
kegaraman.
58
METODE PENGUKURAN DEBIT SUNGA!
DAN SALURAN TERBUKA
SK SNI M - 17 - 1989 - F
59
SKSNIM-18-1989-F
Ruang lingkup metode ini antara lain meliputi berbagai data yang diper-
lulcan berikut persyaratannya, dan metode perhitungan terutama untuk
aliran yang tidak dipengaruhi arus balik.
60
. "', -· ·-1'
' J '- .... '._ \..\
,,.
"