Gdahdgh
Gdahdgh
i
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
BAB 4
Jenis dan Sifat Material Teknik
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan dapat:
• Memahami konsep material teknik
• Memahami struktur logam dalam material teknik
• Memahami diagram pencairan pembekuan logam
• Memahami perolehan logam
• Memahami sifat umum material teknik
87
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pengelompokkan bahan baku dan bahan bantu
B. baku tempa B. baku tuang Logam berat Logam ringan Logam mulia
88
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan baku logam,
Kisi kubus terpusat pada ruang terdapat pada kromium, besi alfa, molybdenum, vanadium dan
tungsten. Berilium, kadmium, magnesium dan seng membentuk kisi heksagonal. Kisi tetragonal
ditemukan pada aseng beta dan mangan gamma.
Jika didalam logam, misalnya pada besi, semua parameter benar-benar sama besar dan hanya ada
satu kristal, terbetuklah kristal tunggal yang disebut kristal ideal.
89
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Logam-logam yang biasa diolah tidak menghablur menjadi kristal tunggal. Logam-logam itu terdiri
atas banyak kristal kecil berbentuk akan teratur, yang dalam praktek disebut butiran dan yang saling
bersentuhan pada batas butiran. Keutuhan strukturnya terganggu.
Jika pengarahan semua butiran dalam suatu kisi hampir sama, dinamakan tekstur. Tempat cacat
dalam kisi logam mengakibatkan gaya ikatan lebih menurun lagi. Tempat cacat itu dapat berupa petak
kisi yang tidak berisi badan atom, atau berwujud yang tersisip di situ.
Logam paduan adalah bahan baku logam yang terdiri atas sedikitnya dua elemen yang berbeda, dan
diperoleh melalui pencairan serentak.
Kristal campur substitusi terjadi jika petak kisi tertentu dari kisi penampung terisi dengan atom-atom
asing. Prasyarat yang berlaku untuk itu : atom dari kedua logam bersangkutan mempunyai diameter
yang hampir sama dan mengkristal dengan bentuk dasar yang sama.
Pada kristal-campur sisipan, atom asing menempati sela-sela petak kisi dari kisi penampung. Kristalit
itu hanya dapat terbentuk jika atom asing jauh lebih kecil daripada atom kisi penampung.
Campuran kristal terbentuk jika unsur-unsur paduan dalam keadaan padat tidak larut satu sama lain.
Ini terjadi apabila dua logam mengkristal dengan sistem yang berbeda, seperti misalnya pada paduan
timah (tetragonal) dan timbel (kubus terpusat pada permukaan). Dalam hal ini kedua jenis kristal
tersusun secara terpisah.
90
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada titik cair, penunjuk termometer akan bertahan sesaat karena energi panas yang tersedia
diperlukan untuk mengatasi gaya ikatan kimia antara electron bebas dan badan atom. Baru
setelah mencairnya bagian terakhir dari logam padat, suhu naik kembali.
Pemanasan dan pendinginan logam murni serta logam paduan dan pencatatan suhu dalam
keterikatannya terhadap waktu , disebut analisis termis. Pada besi murni terbukti ada beberapa titik
perhentian. Jika dari keadaan cair beralih ke padat, terjadilah besi delta, kubus terpusat pada ruang.
Besar parameter kisinya 2,96 Å (I Å = 10-8 cm). Panas kristalisasi yang timbul saat itu pada titik
perhentian adalah Ar5 = 1536oC. Struktur kisi diteliti dengan bantuan sinar rontgen (sinar X).
Pada suhu 1932oC terjadi perubahan kisi. Dari besi delta, kubus terpusat pada ruang, terbentuklah
besi gamma, kubus terpusat pada permukaan, dengan parameter kisi 3, 56 A. Panas yang timbul pada
saat itu diketahui sebagai titik perhentian Ar. Besi gamma dapat melarutkan karbon sampai
maksimum 2,06%.
Titik perhentian ketiga, Ar3, terjadi pada suhu 911oC. pada titik ini besi gamma, kubus terpusat pada
permukaan, akan berubah menjadi besi alfa, kubus terpusat pada ruang. Besi alfa melarutkan
maksimal 0,02% karbon.
Pada titik perhentian Ar2 = 768oC, besi nonmagnetic manjadi magnetis. Timbulnya energi bebas
disisni tidak disebabkan oleh perubahan kristalisasi, melainkan oleh perubahan didalam selubung
electron.
Pada pemanasan besi, muncul pula titik-titik perhentian yang sama. Dalam hal ini setiap titik
perhentian dinamakan Ac.
Untuk baja dengan kandungan karbon 0,8%, titik perhentian Ar1, dan Ac1 ditemui pada suhu 723oC,
yaitu pada titik S.
Apabila dua logam benar-benar larut satu sama lain, seperti misalnya pada paduan tembaga-nikel,
terjadilah kurva pendinginan seperti yang tercantum dibawah ini. Berdasarkan kurva-kurva ini
kemudian dibuatkan diagram pencairan-pembekuan.
91
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Jelaslah bahwa logam murni menunjukkan titik perhentian, sedangkan logam paduan menunjukkan
jenjang perhentian.
Pada analisis termis, logam murni mrnunjukkan titik perhentian. Dengan kekecualian tertentu, logam
paduan membeku dalam jenjang suhu tertentu.
Garis atas pada diagram adalah garis likuid, garis bawah adalah garis solid. (Bahasa Latin : liquidus =
cair, solidus = padat). Diatas garis likuid semua elemen paduan bersifat, dibawah garis solid sifatnya
padat. Logam padat itu terdiri atas kristal campur substitusi. Didalam bidang yang terbentuk lensa,
kecuali cairan, terdapat juga kristal campur. Diagram serupa terjadi pada paduan emas dan perak.
Jika dua logam dalam keadaan padat tidak larut satu sama lain dan dengan demikian terdiri atas
campuran kristal, seperti misalnya pada paduan kadmiumbismut, muncul kurva pendinginan berikut
yang selanjutnya dilukiskan, juga di dalam diagram pembekuan.
Jelaslah bahwa selain logam murni, ada juga paduan (60% Bi – 40% Cd) yang menunjukkan titik
perhentian. Semua paduan lain membeku diatas jenjang suhu.
Garis A-S-D adalah garis likuid, garis P-S-K merupakan garis solid. Didaerah I terdapat butiran
kadmium murni didalam cairan, didaerah II cairan mengandung butiran bismut.
Didalam sistem metastabil (Bahasa Yunani : meta = berubah, bahasa Latin : stabilitas = sifat
tetap), karbon terikat pada besi sebagai karbit besi. Karbit besi adalah tidak stabil dan terurai
dalam panas. Sistem metastabil berlaku pada paduan murni besi-karbon dalam besi kasar putih.
Dalam baja, karbit besi ini pada umumnya stabil dengan adanya tambahan elemen-elemen
paduan.
Di dalam sistem stabil , karbon terdapat sebagai grafit. Sistem ini berlaku pada besi kasar kelabu
dan besi tuang yang mengandung grafit, selama tidak ada kadar Fe3C. Kedua sistem masih
mempunyai karbon yang terlarutkan dalam kristal-campur alfa dan kristal-campur gamma.
Berikut dicantumkan diagram pencairan-pembekuan besi-karbon yang disederhanakan,
mencakup sistem metastabil. Diagram ini hanya berlaku pada pendinginan dan pemanasan yang
sangat lamban.
93
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada titik G terbentuk basi alfa dari besi gamma murni. Pada paduan besi karbon, suhu
transformasi ini akan menurun. Austenit baja dengan kandungan karbon 0,8% terurai menjadi
ferit dan sementit pada titik S dengan suhu 723oC. Titik S merupakan titik perhentian, dan proses
ini disebut transformasi eutektoid. Bila terlewatinya batas fase P-S-K pada suhu 723oC,
transformasi eutektoid itu terjadi pada semua paduan besi-karbon. Dengan beberapa persyaratan
teknis pendinginan, seperti pada penormalan, ferit dan sementit pada reaksi eutektoid dapat
membentuk susunan lamel yang khas yang disebut perlit. Paduan hipoeutektoid mempunyai
kandungan karbon kurang dari 0,8%. Paduan ini mengeluarkan ferit dari austenit setelah
melewati suhu tertentu pad agaris fase G-S. Dibawah 723oC, sisa austenit terurai menjadi ferit
dan sementiti.
Paduan hipoeutektoid dengan kandungan karbon antara 0,8 dan 2,06% mengeluarkan sementit
bila melewati suhu tertentu pada garis batas fase S-E. Dibawah 723oC terjadi lagi sementit dan
ferit. Pada pemanasan, prose syang diuraikan diatas berlangsung dalam urutan sebaliknya. Dalam
diagram pencairan pembekuan besi-karbon dijelaskan transformasi besi alfa yang konstan pada
suhu rendah dan besi gamma yang konstan pada suhu tinggi. Pada masing-masing daerah
didalam diagram metastabil terdapat bagian struktur sebagai berikut : daerah I : cair, daerah II :
cair dan kristal-campur gamma, daerah III : cair dan Fe3C, daerah IV : kristal-campur gamma
(austenit), daerah V : kristal-campur gamma dan kristal-campur alfa, daerah VI : kristal-campur
gamma dan Fe3C, daerah VII : kristal-campur alfa dan Fe3C.
Dengan berlakunya persyaratan teknis terbentuklah pola struktur khusus. Hanya dua diantaranya
dapat disebutkan disini.
Perlit adalah campuran ferit dan sementit berbentuk lamel. Bergantung pada persyaratan
pembentukannya, perlit mempunyai kekerasan dari 180 hingga 370 HB.
Ledeburit dalam keadaan murni terbentuk pada kandungan karbon sebesar 4,3%. Pada suhu
ruangan, ledeburit tersusun dari sementit dan perlit. Ledeburit bersifat getas dan memiliki titik
cair terendah diantara semua paduan besi karbon.
94
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bijih oksida mengandung senyawa logam-oksigen, dalam bijih sulfida terkandung senyawa logam-
belerang, dan bijih karbonat mengandung logam yang bersenyawa dengan kelompok CO3. Terjadinya
persenyawaan itu disebabkan oleh partner reaksi dari logam yang menarik elektron dari atom logam.
Dengan demikian terbentuklah ion-ion logam bermuatan positif dan ion-ion nonlogam bermuatan
negatif. Kedua jenis ion itu saling mengarahkan gaya tarik.
Pembebanan-tarik Pembebanan-tekan
Untuk mengetahui kekuatan tekan, misalnya menurut DIN 50 106, ditentukan kemampuan
bahan untuk bertahan terhadap gaya tekan. Dengan dikenakannya gaya tekan, benda yang
diuji berkurang panjangnya, karena jarak antar badan atom yang berdekatan menjadi lebih
kecil dan benda uji itu mengembung. Contoh praktis : bantalan, landasan.
Untuk menetapkan kekuatan geser, umpamanya menurut DIN 50 141, di selidikilah tahanan
bahan terhadap penggeseran badan-badan atom didalam penampang lintang. Disini
muncul momen bengkok tambahan. Contoh praktis : pengguntingan pelat, pembebanan
paku keling.
95
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada pengujian kekuatan bengkok ditetapkan tahanan yang diperlihatkan benda kerja
terhadap pembengkokan. Pada satu sisi, bahan menerima bahan tarik pada sisi lainnya
dikenakan beban tekan. Contoh praktis : poros penggerak pada transmisi, penopang.
Pada pengujian kekuatan torsi, yang di selidiki adalah tahanan benda kerja terhadap beban
puntir. Badan-badan atom yang berdekatan terpuntir dalam pengujian itu sehingga benda
uji pun terpuntir. Contoh praktis : poros kapal, mata bor.
Pada penentuan kekuatan tekuk pada komponen yang tipis, pembebanan tekan diarahkan
pada sumbu memanjang, sampai terjadi tekukan. Benda kerja terutama diberi beban tarik
dan beban tekan. Contoh praktis : batang penghubung, balok penunjang rangka.
• Sifat mulur bahan adalah kemampuan berubah bentuk sebagai akibat pembebanan.
Dapat terjadi perubahan bentuk yang memberi sifat elastis ataupun perubahan yang
bersifat tetap. Contoh praktis : baja dapat elastis akibat pemukulan ringan dengan palu,
atau dapat berubah bentuk tetap akibat pemukulan yang keras.
• Sifat getas dimiliki oleh bahan yang pada pembebanan sampai pecah tidak menunjukkan
perubahan bentuk yang tetap. Besi tuang dan kaca tergolong diantara bahan yang getas.
Sebagai sifat liat disebut kemampuan bahan untuk berubah bentuk dalam skala yang cukup
besar sebelum pecah akibat pembebanan. Timbel dan tembaga termasuk bahan yang liat.
96
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan dapat bersifat elastis Bahan dapat dibentuk secara
Plastik
Pengertian elastisitas merujuk pada sifat bahan yang setelah pembebanan sampai batas
elastisitasnya kembali ke bentuk semula. Baja dan karet dalam batas tertentu mempunyai
sifat elastis yang berbeda.
Plastisitas atau duktilitas bahan adalah sifatnya untuk bertahan pada bentuk yang diberikan
melalui pembebanan dari luar. Pukulan palu yang keras terhadap pelat baja meninggalkan
bekas berupa lekukan yang bersifat tetap, artinya bahan tersebut dapat dibentuk secara
plastis.
Sebagai kekerasan disebut tahanan bahan terhadap desakan benda lain. Dalam
penggunaan teknis, intan digolongkan sebagai bahan paling keras, sebaliknya natrium dan
kalium adalah sangat lunak.
Daya hantar panas adalah kemampusan bahan untuk memindahkan panas di dalam
strukturnya. Sifat ini sangat baik pada perak, sebaliknya kurang baik pada baja.
Sifat muai panas pada berbagai bahan sangat berbeda-beda. Misalnya aluminium memuai
oleh pengaruh panas dalam skala yang jauh lebih besar dibandingkan baja.
97
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Berbeda-beda yang berbeda-beda
Daya hantar listrik adalah kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik. Sifat
tersebut dipengaruhi antara lain oleh parameter kisi, garis tengah badan atom dan jumlah
electron bebas yang tersedia. Perak dan tembaga termasuk penghantar listrik yang baik,
paduan konstantan dan air raksa adalah penghantar listrik yang tidak baik.
Massa jenis bahan adalah massanya dalam 1 cm3. Perbedaan antara logam ringan dan
logam berat didasarkan pada massa jenis. Logam yang massa jenisnya lebih kecil daripada 5
gr/ cm3 termasuk logam ringan. Logam berat mempunyai massa jenis yang lebih besar dari
itu.
Titik cair adalah suhu tertentu dimana keadaan agregrasi bahan berubah dari padat
menjadi cair. Titik cair logam mempunyai arti penting pada pembentukan paduan. Paduan
selalu mencair pada suhu yang lebih rendah daripada unsur paduan yang bertitik cair
tinggi.
Sifat-sifat teknis
98
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan dapat dibentuk dingin Bahan dapat dilas
• Sifat mampu mesin adalah kemampuan bahan untuk diubah ke dalam bentuk yang telah
ditentukan dengan cara penyayatan tatal. Bahan lunak sulit dikerjakan dengan penyayatan
tatal, karena cenderung mengoleng. Bahan keras pun sulit dikerjakan dengan penyayatan
tatal sebab tahanan potongnya terlalu besar. Bahan yang akan dikerjakan dengan penyayatan
tatal harus mempunyai sifat liat yang kecil dan kekuatan sedang.
• Sifat mampu-keras adalah kemampuan bahan, khususnya logam besi, untuk dinaikkan
kekerasan alaminya melalui perubahan struktur. Pengaruh pencelupan didalam berbagai
bahan pendingin dan pada suhu pengerasan yang berbeda-beda dapat diketahui dari
penelitian bidang patah setelah proses pengerasan.
Berdasarkan tujuan penggunaannya dapat dibedakan antara baja konstruksi dan baja perkakas.
• Baja konstruksi misalnya dapat dikelompokkan ke dalam baja konstruksi umum menurut DIN
17 100, baja konstruksi berbutiran halus, baja pengerasan-setempat, baja perbaikan-sifat,
baja nitrida, baja pegas, baja kekuatan tinggi, baja katup dan lain-lain.
• Baja perkakas dapat digolongkan kedalam baja perkakas tanpa paduan, baja bubut-cepat
(HSS), baja-perkakas paduan pengerjaan-dingin, baja-perkakas paduan pengerjaan-panas dan
lain-lain.
Berdasarkan jenis strukturnya dapat dibedakan antara baja feritis, baja martensitis dan baja
austenitis.
• Baja feritis mempertahankan struktur ferit dari mulai membeku sampai ke suhu ruangan.
Hasil ini dapat dicapai melalaui kandungan kromium yang tinggi. Baja feritis bersifat nirkarat,
magnetis dan tidak dapat dikeraskan dengan pendinginan celup. Contoh baja feritis adalah X
8 Cr 17.
• Baja martensitis memiliki struktur martensit pada suhu ruangan. Hal ini dapat dicapi melalui
kandungan kromium dan molybdenum yang tinggi pada pendinginan udara bebas
(pengerasan dingin). Baja martensis adalah baj paduan tinggi, tahan karat dan ssangat keras.
Contohnya X 65 CrMo 14.
• Baja austensitis mempunyai struktru austenit pad asuhu ruangan. Hal ini dimungkinkan oleh
kandungan kromium dan nikel yang tinggi. Baja austenitis tidak dapat dikeraskan dengan
pendinginan celup, tidak magnetis dan nirkarat. Contoh baj aaustenitis adalah X 12 CrNi 18 8.
99
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
• Bahan setengah jadi adalah hasil pabrik baja yang disediakan untuk diolah lebih lanjut
menjadi berbagai produk, misalnya menjadi profil, batangan atau lembaran. Bahan setengah
jadi ini tidak distandarkan, tetapi dibedakan menurut bentuknya.
• Balok adalah baja yang dituang kedalam koki (cetakan dari logam) dengan berat sekitar 100
sampai 10.000 kg. Penampangnya dapat berbentuk bulat atau persegi empat. Balok diolah
lebih lanjut dengan cara pengerolan atau penempaan.
• Slab (istilah bahasa Inggris) adalah hasil pengerolan pertama dari balok kasar pada
pembuatan pelat lembaran. Slab mempunyai penampang persegi empat denga tepi yang
dibulatkan.
• Billet (istilah bahasa Inggris) diperoleh dengan cara mengerol balok. Penampangnya
berbentuk bujur sangkar atau persegi empat dengan panjang sisi antara 30 dan 150 mm.
Panjang billet bervariasi, maksimumnya 12 meter.
• Pelat dibentuk dari balok melalui proses pengerolan. Tebalnya sekitar 8 sampai 75 mm, lebar
150 sampai 300 mm dan panjang 0,5 sampai 6 meter.
Dapat juga dilihat pada tabel berikut ini.
100
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
101
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
3. Ringkasan Materi
Bahan alami disediakan oleh alam tanpa campur tangan manusia, seperti minyak bumi, bijih besi,
bahan dalam hutan alami, batubara dan asbes. Bahan alami tercipta tanpa pengaruh manusia. Bahan
mentah adalah bahan alami yang diperoleh manusia dengan tujuan memanfaatkannya selanjutnya.
Bahan baku tercipta melalui pengolahan bahan mentah sehingga siap untuk langsung diolah menjadi
produk akhir. Bahan Bantu diperlukan untuk memperoleh bahan baku dan produk akhir dari bahna
mentah dan bahan alami. Bahan baku logam terdiri dari logam besi dan logam non ferro. Sedangkan
bahan baku non logam terdiri dari bahan baku alami dan dahan baku sintetis. Komponen-komponen
struktur dari paduan besi-karbon memiliki sifat-sifat khas. Terdapat keseimbangan antara komponen
utama berupa struktur ferit, austenite dan sementit. Untuk dapat menilai bahan baku harus diketahui
sifat-sifatnya dari segi fisika, teknologi dan kimia. Sifat fisik, misalnya kekuatan atau pemuaian panas,
dapat diuraikan dan dapat ditentukan melalui besaran-besaran fisika. Sebaliknya sifat teknis, misalnya
sifat mampu cor dan sifat mampu las, begitu pula sifat kimiawi, umpamanya sifat terhadap asam dan
lindi (larutan basa), hanya dapat dijelaskan dengan mempergunakan istilah yang bersifat deskriptif
4. Tugas/ PjBL
Identifikasi komponen yang ada di bengkel. Selanjutnya buat daftar terkait dengan sifat
material tersebut!
102
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
1.
2.
3.
4.
103
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
()
BAB 5
Baja paduan, Non Ferro dan Polimer
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan dapat:
• Menganalisa baja paduan
• Menganalisas sifat material non Ferro
• Memahami material polimer
108
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni),
Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
• Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah
diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan
proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:
➢ Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
➢ Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe
A dan D didinginkan di udara.
➢ Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnya keras.
➢ High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan
panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk
beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Sifat-sifat baja yang sangat ditentukan oleh komposisi kimianya. Untuk memperoleh sifat yang
diinginkan untuk tujuan pemakaian, ditambahkanlah elemen-elemen paduan ke dalam baja cair.
• Belerang
meningkatkan sifat mampu putus-tatal, menurunkan sifat mulur, sifat mampu las dan sifat mampu
tempa
• Fosforus
meningkatkan kekuatan tarik, pecah getas, ketahanan terhadap korosi dan sifat mampu cor,
menurunkan sifat mulur dan kekuatan tumbuk.
• Karbon
meningkatkan kekuatan tarik menjadi sekitar 90 N/mm2 dalam keadaan tidak diperlakupanaskan dan
meningkatkan batang luluh sekitar 45 N/mm² untuk setiap 0,1 % C. Disamping itu, meningkatkan
kekerasan sampai dengan kandungan karbon 0,22 %, sifat mampu lasnya baik, kandungan karbon
mulai dari 0,3 % memungkinkan sifat mampu keras; menurunkan sifat mulur, kekuatan-kejut pukulan-
takik, dan sifat mampu tempa.
• Kobalt
meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan dan kemampuan mempertahankan daya potong;
menurunkan sifat liat dan kepekaan terhadap panas lanjut.
• Kromium
meningkatkan sifat mampu kedalam kekerasan, sifat liat, kekuatan tarik, ketahanan terhadap suhu
tinggi, ketahanan terhadap pembentukan kulit besi serta ketahanan terhadap korosi (dengan
kandungan kromium lebih dari 13 %, baja tidak akan berkarat; menurunkan sifat mulur, sifat mampu
las, sifat mampu mesin dan sifat mampu-bentuk.
• Mangan
109
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Meningkatkan kekuatan tarik dan batas luluh dalam keadaan tidak diperlakupanaskan sekitar 100
N/mm² setiap 1 % mangan dan meningkatkan sifat mampu-keras keseluruhan dan sifat tahan aus;
menurunkan sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk-dingin. Pada suhu tinggi cenderung
membentuk butiran kasar. Baja mangan peka terhadap perlakuan yang lam adan panas lanjut.
• Molibdenum
meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, sifat tahan panas, tahan aus, sifat mampu ke dalam
kekerasan dan sifat simpan kekerasan.menurunkan sifat mulur dan sifat mampu tempa.
• Nikel
meningkatkan kekuatan tarik, sifat liat, sifat mampu ke dalam kekerasan, sifat tahan panas dan
ketahanan terhadap korosi, menurunkan sifat mampu mesin, mampu cetak dalam dan daya hantar
listrik.
• Nitrogen
meningkatkan batas luluh, kekuatan tarik, kekerasan serta sifat tahan aus dan tahan panas,
menurunkan sifat mampu bentuk-dingin dan menjurus kepada penuaan.
• Silikon
meningkatkan kekuatan tarik dan bats luluh dalam keadaan tidak diperlakupanaskan, yaitu sekitar
100 N/mm2 per 1% silicon. Kekerasan dan elastisitas pun menjadi lebih besar, menurunkan sifat
mampu mesin, sifat mampu las dan sifat mampu tempa.
• Tungsten
meningkatkan kekuatan tarik, batas luluh, kekerasaan, ketahanan terhadap korosi, sifat tahan panas
dan kemampuan mempertahankan daya potong, menurunkan sifat mulur, sifat mampu-tempa dan
mampu mesin.
• Vanadium
meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, sifat tahan panas dan sifat simpan kekerasan, menurunkan
sifat mampu mesin, sifat mampu bentuk-dingin dan sifat peka panas-lanjut.
110
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
2.2 Non Ferro
2.2.1 TEMBAGA ( Cu)
Tembaga berwarna coklat keabu-abuan dan mempunyai struktur kristal Fce, sifatnya sangat
baik untuk pengantar listrik, mampu panas, directile dan dapat berbentuk plat-plat atau kawat. Bijih
tembaga ada 3 jenis :
a. Bijih Sulfida
b. Bijih Oksida
c. Bijih Murni ( native )
Sifat-sifat Tembaga
Penggunaan Tembaga :
- untuk konduktor listrik
- untuk alat solder
- untuk pipa spiral pendingin
- untuk kerajinan tangan
- untuk bahan dasar pembuatan kuningan
- untuk bahan dasar pembuatan perunggu Paduan dari tembaga :
1. Kuningan ( Bross )
Cu + Zn ( Tembaga - Seng )
2. Perunggu ( Bronze )
Cu + Sn ( tembaga + Timah putih )
111
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Tabel tembaga paduan
2.2.2 Aluminium ( AL )
Sifat yang paling menonjol dari Al adalah berat jenis yang rendah dan hantar listrik / panas
yang cukup baik. Logam aluminium mempunyai struktur kristal FCC, Logam ini tahan terhadap korosi
pada media yang berubah-ubah dan mempunyai ductilitas yang tinggi. Bijih aluminium dapat
digolongkan dalam beberapa golongan yaitu :
- Bijih Bauksit , bijih ini didapat dari bebatuan yang berwarna merah atau coklat, Bauksit setelah
dipisahkan dari kotoran-kotoran pengotor didapat koalin, Nepheline, Alumite dan Cynite.
Metode proses pemurnian aluminium dapat diklsifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Proses Elektrothermis
Pada proses ini bijih-bijih dicairkan dalam dapur listrik sehingga diperoleh cairan
aluminium . Proses ini jarang dipergunkan karena diperlukan energi listrik yang sangat
besar.
112
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
2. Proses Asam
Pada proses ini bijih-bijih aluminium dilarutkan dengan larutan asam sehingga unsur-unsur
pengantar dapat dipisahkan.Setelah garam dari pengantarnya baru kemudian dipisahkan
logam dari pengantar tersebut. Proses ini dalam industri digunakan dalam batas batas
tertentu karena dibutuhkan peralatan-peralatan tahan asam yang sangat mahal.
3. Proses Alkaline
Proses ini adalah efek dari reaksi bauksit dengan NaOH dengan bahan tambahan kapur.
Proses ini unsur-unsur oksida besi, titanium dan calsium dapat dipisahkan dan silisium
yang terdapat dal;am bijih-bijih akan dapat bereaksi dengan alkali yang mengakibatkan
sebagian dari alkali dan aluminium yang bereaksi akan mengotori aluminium yang
dihasilkan. Oleh karenanya maka metode alkali sering digunakan pada bijih-bijih
dengankandungan silika yangh rendah.
Sifat-sifat Aluminium
Penggunaan Aluminium :
- Karena sifat ringan banyak digunakan dalam
• pembuatan kapal terbang
• rangka khusus untuk kapal laut
• kendaraan – kendaraan dan bangunan industri
- Untuk keperluan alat masak
- Untuk kabel-kabel listri, karena relative lebih murah dari tembaga
- Aluminium tuang, jika dikehendaki untuk kontruksi yang ringan dengan kekuatan yang tidak
terlalu besar.
113
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Tabel aluminium paduan
114
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
2.2.3 Nikel
Nikel mempunyai sifat yang keras, bentuk struktur kristal Fcc, dan juga bersifat magnetic, Nikel
cocok dibuat paduan binary dan ternary untuk memperbaiki sifat tahan korasi dan tahan panas.
Bijih-bijih Nikel dapat diklasifikasikan menjadi :
- bijih sullfida
- bijih silikat
Proses bisa dilakukan dengan :
• Proses Pyrometalurgy
• Proses Hydrometalurgy
115
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Sifat-sifat nikel
117
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
maka sering juga digunakan untuk membuat cetakan tekan (metalurgi serbuk), panel sirkuit listrik,
tangki dan jig.
e. Resin Silikon
Polimer dengan silikon sebagai bahan dasar, mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan
bahan dasar plastik (atom karbon) lain nya. Sifat-sifat spesifik nya adalah: stabilitas (tahan terhadap
suhu tinggi), kedap air, oleh karena itu sering digunakan untuk membuat: minyak gemuk (fat), resin,
perekat dan karet sintetis. Minyak dan gemuk yang terbuat dari silikon, mampu beroperasi pada suhu
yang ekstrim antara – 40 C s/d +260 C, sedangkan karet sintetis sebagai produk turunan nya, dapat
di cetak, di ekstrusi, sebagai gasket, penyambung listrik, pelindung alat-alat elektronika, fiber glass
dan sebagai bahan peredam getaran. Resin silikon dibuat dengan cara cetak-tekan, ekstrusi ataupun
dicor, dan karena harga nya yang mahal, hanya digunakan untuk keperluan khusus.
a. Selulosa
Selulosa dibuat dari serat kapas dan kayu, namun sangat kuat dan ulet serta dapat diberi ber-
bagai warna. Salah satu turunan selulosa disebut: asetat butirat selulosa, merupakan jenis bahan
yang kuat yang dapat dibentuk menjadi lembaran atau dicetak secara injeksi, tekan atau ekstrusi.
Bahan ini juga sering digunakan untuk membuat kemasan mainan anak-anak, tombol-tombol,
penutup baterei, bulu kuas, panel radio, tape, dll. Karena bahan ini mempunyai daya serap
kelembaban yang rendah, ulet, stabilitas dimensi untuk berbagai kondisi lingkungan serta dapat
diekstrusi secara kontinu, maka bahan ini sering digunakan untuk membuat: stang kemudi, helm olah
raga, frame kaca mata, baki, sabuk, hiasan, perabot rumah tangga, lembaran isolasi, tape suara,
kancing, pipa ekstrusi untuk gas dan air.
b. Polisteren
118
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan ini diciptakan khusus untuk keperluan cetak injeksi dan ekstrusi, berat jenis nya cukup
rendah, yaitu 1,07 kg/m3, daya tahan terhadap air, panas dan zat-zat kimia cukup baik serta
dimensinya yang stabil. Resin ini dapat dicetak menjadi kotak baterei (accu), piring, komponen radio,
roda gigi, pola (pengecoran), kemasan, gelas dan ubin.
c. Polietilen
Produk nya mempunyai fleksibilitas pada suhu ruang maupun rendah, kedap air, tidak ber-
reaksi dengan zat kimia, dapat disambung dengan cara dipanaskan dan dapat diberi warna.
Produknya mencakup: cetakan es, baki, pencuci film, kain, kemasan, botol susu bayi, selang air, kabel
koaksial dan bahan isolasi atau peredam getaran untuk frekwensi tinggi. Semua produk-produk
diatas, dibuat dengan cara: cetak-injeksi, cetak-tiup atau ekstrusi.
d. Polipropilen
Polipropilen dibentuk dengan berbagai tekni termoplastik, memiliki sifat-sifat listrik yang
baik, tahan terhadap impak, kekuatan nya tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi serta zat-zat kimia.
Serat polipropilen dapat dijalin untuk dijadikan tali/tambang, jala dan tekstil. Sering juga digunakan
untuk membuat peralatan rumah sakit, laboratorium, mainan anak-anak, koper, perabotan, kemasan
makanan, kotak TV dan isolasi listrik.
e. Polisulfona
Bahan ini tahan terhadap panas dan mempunyai sifat fisis yang unggul, yang dibuat dengan
cara cetak-injeksi, pembentukan termal dan cetak-tiup. Dari bahan ini dapat dibuat: rangka perkakas
tangan, stop kontak listrik, dll. Barang yang dibuat, bisa mencapai diameter 250 mm, bisa diberi
warna, maupun transparan.
f. Plastik ABS
Bahan ini merupakan campuran antara: akrilonitril, butadien dan stirena, diamana hasil nya
cukup keras, fleksibel (supel) dan ulet serta mampu bertahan sampai suhu 105 C. Plastik ini dibuat
dengan cara pembentukan termal, cetak-tiup, cetak-erosi dan ekstrusi. Produk nya berupa: sistem
pemipaan di daerah perumahan, ember anti pecah, kamera, pesawat telefon, dll.
g. Poli-imida
Di pasaran, poli-imida ini dapat ditemukan dalam bentuk padat (primer SP), film (Kapton)
atau larutan dan bahan ini tahan sampai suhu hingga 400 C. Karakteristik yang lain dari plastik ini
adalah: koefisien gesk nya yang rendah, tahan terhadap radiasi dan sifat listrik yang baik. Barang yang
bisa dibuat adalah: bantalan luncur, dudukan klep, pipa dan bebrbagai komponen listrik. Bila dalam
bentuk film yang kuat, digunakan untuk isolasi kawat, gasket, dll, sedangkan dalam bentuk cair
digunakan sebagai pencampur vernis, enamel kawat dan fiber cloth.
h. Nilon
Kata lain dari nilon adalah poliamida, digunakan sebagai serat tekstil atau filamen dan
biasanya dibuat melalui pencetakan atau ekstrusi. Produk nya yang lain: bantalan (bearing), roda gigi,
klep, pipa, peralatan dapur, koper dan tas. Bila nilon mempunyai filamen tunggal, maka sering dibuat
kaus kaki, payung parasut, tali pesawat terbang layang dan bulu sikat.
i. Resin Akrilik
Resin ini mempunyai daya tembus cahaya yang baik dan tahan terhadap kelembaban. Salah
satu produk turunan nya adalah: metil-metalrilat yang di pasaran dikenal dengan nama: Lucite
(Dupont) dan Plexiglass (Rohm Haas). Bahan ini dapat dibentuk secara cor, ekstrusi, cetak ataupun
tarik-bentuk. Produk nya antara lain: pintu pesawat terbang, penutup alat ukur, peralatan kecantikan
dan penutup-penutup yang tembus pandang.
119
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
j. Resin Vinil
Di pasaran, jenis resin ini dapat ditemukan sebagai: polivinil klorida, polivinil butirat dan
poliviniliden klorida, yang melalui proses cetak-tekan atau cetak-injeksi atau ekstrusi atau cetak-tiup,
dapat menghasilkan lembaran untuk pelapis permukaan yang kaku maupun fleksibel. Polivinil klorida
sering digunakan untuk menggantikan karet, jas hujan, kemasan, botol cetak-tiup dan pipa. Polivinil
butirat adalah jernih dan liat, biasanya digunakan sebagai pelapis antara safety glass, membuat jas
hujan, tangki air dan produk cetak yang fleksibel. Poliviniliden klorida untuk membuat kemasan
makanan dan pipa. Sedangkan sisanya berupa busa vinil, juga dapat dimanfaat kan untuk membuat:
pelampung, jok dan lapisan pelindung.
k. Karet Sintetis
Karet sintetis yang banyak dikenal adalah: GR-S, nitril, Thiokol, neopren, Butil dan karet
silikon. Namun yang paling banyak di produksi adalah dari jenis GR-S, sebab sangat sesuai untuk
membuat ban kendaraan, bahan ini merupakan suatu polimer dari butadiena dan stirena yang dapat
ditingkatkan kekerasan nya dengan menambahkan black carbon, bila untuk ban kendaraan, ditambah
kan lagi karet alami. Produk turunan nya, disebut: koplimer butadien akrilonitril atau biasa disebut:
Buna-N atau karet nitril, digunakan untuk membuat pipa minyak, gasket dan diafragma, karena:
bahan ini tahan terhadap pengaruh segala jenis minyak bumi pada umum nya. Thiokol (polisulfida
organik), tahan terhadap bensin, minyak, cat, sinar matahari, oleh karena itu melalui mesin plastik,
sering dijadikan: selang, hak dan sol sepatu (safety shoe) dan pelapis tekstil (safety jacket). Melalui
proses polimerisasi, kloropren sebagai hasil dari kalsium karbida (hasil pencampuran batu bara dan
batu kapur) + air, dapat di ubah menjadi neopren, bahan ini tahan terhadap minyak, panas dan sinar
matahari, maka digunakan untuk membuat: ban berjalan (conveyer), sol sepatu, pakaian pelindung,
isolasi, rol cetakan, ban luar, pipa dan pengikat batu gerinda. Sedangkan untuk membuat ban dalam,
dibuat dari butil (suatu kopolimer isobutilen) yang mempunyai sifat mirip karet alami, cukup kuat,
tahan aus, permeabilitas gas rendah. Bahan ini juga bisa dijadikan: pipa uap, conveyer untuk
mengangkut bahan yang dipanaskan, dan pelapis tangki. Karet siliokon (polisiloksan), tahan terhadap
suhu rendah maupun tinggi, minyak pelumas, asam cair dan cahaya matahari, bahkan juga digunakan
untuk membuat: O-ring, perapat untuk saluran minyak dan gas, perapat pesawat terbang, isolasi
kawat atau kabel yang memerlukan persyaratan tinggi. Produk turunan lain nya: Elastomer uretan,
digunakan membuat bantalan peredam getar, landasan mesin pres, rol ban conveyer dan ban mati.
Contoh-contoh Polimer
• Polietilena
Polimer sintetis hasil proses polimerisasi monomer etilena dengan produk bersifat fleksibel.
• Polipropilena
Polimer termoplastik dari hasil polimerisasi monomer propilena dengan sifat cenderung kaku, tapi
kuat.
• Polivinil Klorida
Polimer yang sering digunakan untuk bahan bangunan karena tahan lama, mudah dirangkai, dan
murah.
• Polistirena
Polimer hasil polimerisasi monomer stirena dengan tekstur cenderung kaku dan tanpa warna untuk
produk seperti sendok dan garpu plastik.
120
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
3. Ringkasan Materi
Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya baja paduan terdiri dari Baja konstruksi (structural steel),
Baja perkakas (tool steel), Baja dengan sifat fisik khusus dan Baja paduan istimewa. Sifat-sifat baja
yang sangat ditentukan oleh komposisi kimianya. Untuk memperoleh sifat yang diinginkan untuk
tujuan pemakaian, ditambahkanlah elemen-elemen paduan ke dalam baja cair. Baja paduan (alloy)
adalah baja yang memiliki sedikit kandungan dari satu atau lebih elemen paduan (selain karbon)
seperti manganese, silicon, nikel, titanium, copper, chromium serta aluminium. Pencampuran
tersebut menghasilkan sifat yang tidak dimiliki oleh baja karbon reguler. Baja paduan sering sekali
digunakan di industry karena biayanya yang ekonomis, mudah ditemukan, mudah diproses dan
memiliki sifat mekanik yang baik. Baja paduan lebih responsive terhadap perlakuan panas dan
perlakuan mekanik dibandingkan dengan baja karbon. Material non ferro diantaranya adalah
tembaga, aluminium, nikel, dan magnesium. Polimer adalah material berbentuk rantai molekul
panjang dan berulang. Hasil ini didapatkan dari proses bernama polimerisasi. Ada berbagai macam
polimer. Selain itu, karakteristik pun berbeda-beda. Semuanya tergantung dari sifat molekul yang
membentuk serta bagaimana proses pembentukannya. Struktur polimer dibuat dari proses
polimerisasi. Metode ini merupakan pembuatan polimer sintetis dengan mengombinasikan berbagai
macam molekul kecil yang disebut monomer. Secara keseluruhan, molekul-molekul kecil itu
dikombinasikan hingga menjadi satu rangkai molekul dengan ikatan kovalen. Terdapat reaksi kimia
yang muncul di dalam proses tertentu. Sebut saja saat pemanasan dan tekanan yang mampu
mengubah ikatan kimiawi dalam menyatukan seluruh monomer tersebut. Hasil dari proses ini adalah
polimer dengan struktur ikatan beragam. Tentunya tergantung dari bagaimana proses dan molekul
dasarnya.
4. Tugas/ PjBL
Lakukan identifikasi komponen mesin yang ada di bengkel. Selanjutnya buatlah daftar terkait
dengan nama material, paduan dan sifat material tersebut!
(terdiri dari baja paduan, non fero dan bahan polimer)
B.H.Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman, Bambang Priambodo, 1995, Teknologi Mekanik,
Jakarta : Erlangga.
John R. Walker ,1977, Machining Fundamentals, South Holland – Illinois : The goodheart – Willcox
Company, Inc. Publishers.
Wirawan Sumbodo dkk, 2008 .Teknik Produksi Mesin Industri jilid II. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
124
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Sampul Belakang
125
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan