Anda di halaman 1dari 34

Pengetahuan Bahan dan Proses Produksi pada bidang Manufaktur

Pengetahuan Bahan dan Proses Produksi


pada bidang Manufaktur
Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu
Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika
Tahun 2023

i
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
BAB 4
Jenis dan Sifat Material Teknik

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan dapat:
• Memahami konsep material teknik
• Memahami struktur logam dalam material teknik
• Memahami diagram pencairan pembekuan logam
• Memahami perolehan logam
• Memahami sifat umum material teknik

2. Materi/ Kegiatan Pembelajaran


2.1 Konsep material Teknik
Bahan alami disediakan oleh alam tanpa campur tangan manusia, seperti minyak bumi, bijih besi,
bahan dalam hutan alami, batubara dan asbes. Bahan alami tercipta tanpa pengaruh manusia.
Bahan mentah adalah bahan alami yang diperoleh manusia dengan tujuan memanfaatkannya
selanjutnya. Termasuk didalamnya minyak bumi, bijih besi, tambang, kayu terbangan, batubara dan
pecahan asbes. Demikian juga barang-barang bekas, seperti rongsokan , tatal logam, kertas bekas,
dan kain bekas yang harus di daur ulang untuk proses produksi. Bahan mentah di dapat dari bahan
alami melalui kerja manusia.
Bahan baku tercipta melalui pengolahan bahan mentah sehingga siap untuk langsung diolah menjadi
produk akhir. Dari minyak bumi, misalnya diperoleh polietilen dan polipropilen, dari bijih besi
diperoleh berbagai macam baja, dari batang pohon diperoleh kayu papan dan balok. Batubara
menghasilkan bahan baku dan barang kokas, dan jenis asbes tertentu dibuat berbagai macam serat.
Bahan baku dibuat dari bahan mentah dan diolah menjadi produk akhir.
Bahan Bantu diperlukan untuk memperoleh bahan baku dan produk akhir dari bahna mentah dan
bahan alami. Bahan Bantu ini sebagian dapat bercampur ke dalam produk akhir, misalnya karbon
dalam besi kasar pada pemrosesannya. Bahan Bantu pun memungkinkan suatu proses kerja, misalnya
pembentukan logam dengan bantuan bahan penggerinda. Bahan Bantu diperlukan untuk pembuatan
bahan baku dan produk akhir.
Tergolongnya suatu bahan sebagai bahan baku atau bahan Bantu bergantung pada kedudukannya
terhadap produk akhir. Seperti pada pengelasan dengan gas, asetilen sebagai sumber panas adalah
bahan Bantu, sebaliknya pada perolehan kloretin (viniklorida), asetilena adalah bahan baku.
Demikian juga bensin, sebagai penggerak motor bakar adalah bahan bantu, sedangkan sebagai bahan
untuk pembuatan plastik, bensin adalah bahan baku.

87
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pengelompokkan bahan baku dan bahan bantu

Bahan baku logam

Logam-logam besi Logam-logam nonferro

> 5 g/ cm3 < 5 g/ cm3

B. baku tempa B. baku tuang Logam berat Logam ringan Logam mulia

Baja Konstruksi Baja tuang Timbel Magnesium Emas

Baja perkakas Baja tuang kelabu Tembaga Aluminium Perak

Baja khusus Baja tuang temper Seng Titanium platinum


Bahan baku nonlogam

Bahan baku alami Bahan baku sintesis

B. baku B. baku B. baku Olahan Keramik


Plastik
nabati hewani mineral bahan alami kaca

Kayu Wol Batu permata Duromer Serat selulosa Email


Serat Kulit Asbes Plastomer hidrat Kaca rata
Getah Sutera Basal Elastomer Viskose Aluminium
Bahan bantu Karet alam oksida

Bahan Bahan Bahan Bahan Bahan


penggerak pelumas pendingin penggerinda pengeras

Batu bara Minyak Air Korundum Air

Minyak Gemuk Minyak Karbid silicon Minyak

Bensin Air Udara Intan Udara

Gas pembakar udara Logam Tawas Garam

88
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan baku logam,

2.2 Struktur Logam


Semua bahan terbentuk dari atom-atom. Atom terdiri atas sebuah inti dan selubung. Selanjutny ainti
tersusun dari proton-proton bermuatan listrik positif dan netron-netron netral. Di dalam selubung,
electron-elektron bermuatan listrik negatif mengelilingi inti pada orbitnya. Setiap atom mengandung
proton dan electron dalam jumlah yang sama. Oleh sebab itu, sifat elektris dari atom adalah netral.
Atom logam dan atom non logam dapat dibedakan melalui jumlah electron pada orbit luarnya. Atom
logam selalu mempunyai electron luar kurang dari empat, atom non logam selalu mempunyai
electron luar lebih dari empat.
Merupakan cirri khas atom logam bahwa atom itu melepaskan electron-elektron luarnya jika saling
berikatan. Contohnya atom magnesium yang mempunyai dua electron luar yang dilepaskan sebagai
electron bebas : Mg  Mg2+ = 2e. Dengan demikian timbullah ion-ion bermuatan positif atau badan
atom. Didalam cairan logam, badan atom dan electron bebas terlibat dalam gerakan yang tidak
teratur. Bila suhu turun, gaya ikatan kimia akan menjadi efektif pada titik beku. Dengan bertitik tolak
dari apa yang disebut tunas. Elektron-elektron bebas mengikat badan atom didalam kisi logam pada
petak-petak kisi. Wujud geometris terkecil dalam kisi logam tersebut membentuk sel-sel dasar. Sel
dasar ini pada berbagai macam logam mempunyai bentuk pokok yang berbeda-beda. Titik-titik
kisinya ditempati oleh badan atom. Jarak antar pusat badan atom disebut parameter. Aluminium,
timbel, besi gamma, emas, tembaga dan perak membentuk kisi kubus terpusat pada permukaan.

Kisi kubus terpusat pada ruang terdapat pada kromium, besi alfa, molybdenum, vanadium dan
tungsten. Berilium, kadmium, magnesium dan seng membentuk kisi heksagonal. Kisi tetragonal
ditemukan pada aseng beta dan mangan gamma.
Jika didalam logam, misalnya pada besi, semua parameter benar-benar sama besar dan hanya ada
satu kristal, terbetuklah kristal tunggal yang disebut kristal ideal.

89
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Logam-logam yang biasa diolah tidak menghablur menjadi kristal tunggal. Logam-logam itu terdiri
atas banyak kristal kecil berbentuk akan teratur, yang dalam praktek disebut butiran dan yang saling
bersentuhan pada batas butiran. Keutuhan strukturnya terganggu.

Jika pengarahan semua butiran dalam suatu kisi hampir sama, dinamakan tekstur. Tempat cacat
dalam kisi logam mengakibatkan gaya ikatan lebih menurun lagi. Tempat cacat itu dapat berupa petak
kisi yang tidak berisi badan atom, atau berwujud yang tersisip di situ.
Logam paduan adalah bahan baku logam yang terdiri atas sedikitnya dua elemen yang berbeda, dan
diperoleh melalui pencairan serentak.

Kristal campur substitusi terjadi jika petak kisi tertentu dari kisi penampung terisi dengan atom-atom
asing. Prasyarat yang berlaku untuk itu : atom dari kedua logam bersangkutan mempunyai diameter
yang hampir sama dan mengkristal dengan bentuk dasar yang sama.
Pada kristal-campur sisipan, atom asing menempati sela-sela petak kisi dari kisi penampung. Kristalit
itu hanya dapat terbentuk jika atom asing jauh lebih kecil daripada atom kisi penampung.
Campuran kristal terbentuk jika unsur-unsur paduan dalam keadaan padat tidak larut satu sama lain.
Ini terjadi apabila dua logam mengkristal dengan sistem yang berbeda, seperti misalnya pada paduan
timah (tetragonal) dan timbel (kubus terpusat pada permukaan). Dalam hal ini kedua jenis kristal
tersusun secara terpisah.

2.3 Diagram pencairan-pembekuan logam


Setiap logam murni menunjukkan titik perhentian. Pada pencairan, titik tersebut ditandai dengan Ac
dan pada pembekuan ditandai dengan Ar.(Bahasa Perancis: A dari arret = perhentian, r dari
refroidissement = pendinginan, dan c dari chauffage, artinya pemanasan).

90
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada titik cair, penunjuk termometer akan bertahan sesaat karena energi panas yang tersedia
diperlukan untuk mengatasi gaya ikatan kimia antara electron bebas dan badan atom. Baru
setelah mencairnya bagian terakhir dari logam padat, suhu naik kembali.

Pemanasan dan pendinginan logam murni serta logam paduan dan pencatatan suhu dalam
keterikatannya terhadap waktu , disebut analisis termis. Pada besi murni terbukti ada beberapa titik
perhentian. Jika dari keadaan cair beralih ke padat, terjadilah besi delta, kubus terpusat pada ruang.
Besar parameter kisinya 2,96 Å (I Å = 10-8 cm). Panas kristalisasi yang timbul saat itu pada titik
perhentian adalah Ar5 = 1536oC. Struktur kisi diteliti dengan bantuan sinar rontgen (sinar X).
Pada suhu 1932oC terjadi perubahan kisi. Dari besi delta, kubus terpusat pada ruang, terbentuklah
besi gamma, kubus terpusat pada permukaan, dengan parameter kisi 3, 56 A. Panas yang timbul pada
saat itu diketahui sebagai titik perhentian Ar. Besi gamma dapat melarutkan karbon sampai
maksimum 2,06%.
Titik perhentian ketiga, Ar3, terjadi pada suhu 911oC. pada titik ini besi gamma, kubus terpusat pada
permukaan, akan berubah menjadi besi alfa, kubus terpusat pada ruang. Besi alfa melarutkan
maksimal 0,02% karbon.
Pada titik perhentian Ar2 = 768oC, besi nonmagnetic manjadi magnetis. Timbulnya energi bebas
disisni tidak disebabkan oleh perubahan kristalisasi, melainkan oleh perubahan didalam selubung
electron.
Pada pemanasan besi, muncul pula titik-titik perhentian yang sama. Dalam hal ini setiap titik
perhentian dinamakan Ac.
Untuk baja dengan kandungan karbon 0,8%, titik perhentian Ar1, dan Ac1 ditemui pada suhu 723oC,
yaitu pada titik S.
Apabila dua logam benar-benar larut satu sama lain, seperti misalnya pada paduan tembaga-nikel,
terjadilah kurva pendinginan seperti yang tercantum dibawah ini. Berdasarkan kurva-kurva ini
kemudian dibuatkan diagram pencairan-pembekuan.

91
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Jelaslah bahwa logam murni menunjukkan titik perhentian, sedangkan logam paduan menunjukkan
jenjang perhentian.
Pada analisis termis, logam murni mrnunjukkan titik perhentian. Dengan kekecualian tertentu, logam
paduan membeku dalam jenjang suhu tertentu.

Garis atas pada diagram adalah garis likuid, garis bawah adalah garis solid. (Bahasa Latin : liquidus =
cair, solidus = padat). Diatas garis likuid semua elemen paduan bersifat, dibawah garis solid sifatnya
padat. Logam padat itu terdiri atas kristal campur substitusi. Didalam bidang yang terbentuk lensa,
kecuali cairan, terdapat juga kristal campur. Diagram serupa terjadi pada paduan emas dan perak.
Jika dua logam dalam keadaan padat tidak larut satu sama lain dan dengan demikian terdiri atas
campuran kristal, seperti misalnya pada paduan kadmiumbismut, muncul kurva pendinginan berikut
yang selanjutnya dilukiskan, juga di dalam diagram pembekuan.
Jelaslah bahwa selain logam murni, ada juga paduan (60% Bi – 40% Cd) yang menunjukkan titik
perhentian. Semua paduan lain membeku diatas jenjang suhu.
Garis A-S-D adalah garis likuid, garis P-S-K merupakan garis solid. Didaerah I terdapat butiran
kadmium murni didalam cairan, didaerah II cairan mengandung butiran bismut.

Diagram pencairan-pembekuan bismut-kadmium (Bi-Cd)


92
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada titik S garis solid, kedua elemen paduan secara bersamaan beralih kedalam keadaan kristal
dan membentuk struktur eutektik. Pada titik S itu terdapat sifat eutektik murni (bahasa Yunani :
eutektos = tersusun baik).
Diagram serupa terjadi pada paduan timbel dan antimonium, aluminium dan seng serta bismut
dan timah. Berdasarkan diagram pencairan-pembekuan logam dapat dibuat ketentuan tentang
sifat logam bila dipanaskan dan didinginkan, maupun jenis struktur dan transformasi strukturnya.
Karbon dapat ditemukan pada bahan baku logam besi dalam bentuk yang berbeda-beda. Dalam
bentuk atom, karbon tersebar dalam kristal-campur alfa dan kristal-campur gamma. Dalam
keadaan terikat karbon dapat ditemui pada besi sebagai karbit besi (sementit) Fe3C, atau terdapat
dalam keadaan bebas berupa grafit.

Didalam sistem metastabil (Bahasa Yunani : meta = berubah, bahasa Latin : stabilitas = sifat
tetap), karbon terikat pada besi sebagai karbit besi. Karbit besi adalah tidak stabil dan terurai
dalam panas. Sistem metastabil berlaku pada paduan murni besi-karbon dalam besi kasar putih.
Dalam baja, karbit besi ini pada umumnya stabil dengan adanya tambahan elemen-elemen
paduan.
Di dalam sistem stabil , karbon terdapat sebagai grafit. Sistem ini berlaku pada besi kasar kelabu
dan besi tuang yang mengandung grafit, selama tidak ada kadar Fe3C. Kedua sistem masih
mempunyai karbon yang terlarutkan dalam kristal-campur alfa dan kristal-campur gamma.
Berikut dicantumkan diagram pencairan-pembekuan besi-karbon yang disederhanakan,
mencakup sistem metastabil. Diagram ini hanya berlaku pada pendinginan dan pemanasan yang
sangat lamban.

Diagram pencairan-pembekuan besi-karbon


Jika cairan besi dipadu dengan maksimal 4,3% karbon, suhu mulai beku menurun terus sampai
titik C. Dalam proses ini pada titik perhentian tertentu terbentuklah struktur eutektik (melihat
keterangan dibawah). Dengan mengambil seorang tokoh metalorgi, Ledebur, struktur ini
dinamkan Ledeburit. Dengan menambah kandungan karbon diatas 4,3%, suhu titik bekunya naik
lagi. Karbit besi murni yang mempunyai kadar karbon sebesar 6,67% secara teoritis akan
membeku pada titik D. Akan tetapi karbit besi itu tidak konstan dan terurai sehingga pada paduan
murni besi-karbon hanya terbentuk grafit. Diatas garis G-S-E terdapat larutan padat dari atom-
atom karbon dalam besi gamma. Menurut nama seorang peneliti Inggris, struktur ini disebut
austenit. Uraian berikut berhubungan dengan pendinginan yang sangat lamban.

93
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada titik G terbentuk basi alfa dari besi gamma murni. Pada paduan besi karbon, suhu
transformasi ini akan menurun. Austenit baja dengan kandungan karbon 0,8% terurai menjadi
ferit dan sementit pada titik S dengan suhu 723oC. Titik S merupakan titik perhentian, dan proses
ini disebut transformasi eutektoid. Bila terlewatinya batas fase P-S-K pada suhu 723oC,
transformasi eutektoid itu terjadi pada semua paduan besi-karbon. Dengan beberapa persyaratan
teknis pendinginan, seperti pada penormalan, ferit dan sementit pada reaksi eutektoid dapat
membentuk susunan lamel yang khas yang disebut perlit. Paduan hipoeutektoid mempunyai
kandungan karbon kurang dari 0,8%. Paduan ini mengeluarkan ferit dari austenit setelah
melewati suhu tertentu pad agaris fase G-S. Dibawah 723oC, sisa austenit terurai menjadi ferit
dan sementiti.

Paduan hipoeutektoid dengan kandungan karbon antara 0,8 dan 2,06% mengeluarkan sementit
bila melewati suhu tertentu pada garis batas fase S-E. Dibawah 723oC terjadi lagi sementit dan
ferit. Pada pemanasan, prose syang diuraikan diatas berlangsung dalam urutan sebaliknya. Dalam
diagram pencairan pembekuan besi-karbon dijelaskan transformasi besi alfa yang konstan pada
suhu rendah dan besi gamma yang konstan pada suhu tinggi. Pada masing-masing daerah
didalam diagram metastabil terdapat bagian struktur sebagai berikut : daerah I : cair, daerah II :
cair dan kristal-campur gamma, daerah III : cair dan Fe3C, daerah IV : kristal-campur gamma
(austenit), daerah V : kristal-campur gamma dan kristal-campur alfa, daerah VI : kristal-campur
gamma dan Fe3C, daerah VII : kristal-campur alfa dan Fe3C.

Komponen-komponen struktur dari paduan besi-karbon memiliki sifat-sifat khas. Terdapat


keseimbangan antara komponen utama :
• Ferit terbentuk dari besi alfa, kubus terpusat pada ruang, dan dapat melarutkan karbon
sampai dengan 0,02%.
• Austenit terbentuk dari besi gamma, kubus terpusat pada permukaan, dengan karbon yang
terlarutkan didalamnya maksimal 2,06% dalam bentuk kristal-campur gamma. Austenit
bersifat relatif lunak dan nonmagnetis.
• Sementit. Nama ini adalah sebutan metalografi bagi bahan yang dalam ilmu kimia bernama
karbit besi Fe3C. Sementit membentuk kristal-kristal yang rumit dan dengan sekitar 800 HV
merupakan komponen struktur baja yang terkeras.

Dengan berlakunya persyaratan teknis terbentuklah pola struktur khusus. Hanya dua diantaranya
dapat disebutkan disini.
Perlit adalah campuran ferit dan sementit berbentuk lamel. Bergantung pada persyaratan
pembentukannya, perlit mempunyai kekerasan dari 180 hingga 370 HB.
Ledeburit dalam keadaan murni terbentuk pada kandungan karbon sebesar 4,3%. Pada suhu
ruangan, ledeburit tersusun dari sementit dan perlit. Ledeburit bersifat getas dan memiliki titik
cair terendah diantara semua paduan besi karbon.

2.4 Perolehan logam


Hanya sejumlah kecil diantara jenis logam, misalnya emas dan platinum, yang tersedia di alam dalam
keadaan murni, artinya dalam keadaan bebas, tidak bersenyawa. Pada umumnya logam berada dalam
ikatan kimia. Batu-batuan yang mengandung logam atau ikatan logam yang dapat dipergunakan,
disebut bijih.

94
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bijih oksida mengandung senyawa logam-oksigen, dalam bijih sulfida terkandung senyawa logam-
belerang, dan bijih karbonat mengandung logam yang bersenyawa dengan kelompok CO3. Terjadinya
persenyawaan itu disebabkan oleh partner reaksi dari logam yang menarik elektron dari atom logam.
Dengan demikian terbentuklah ion-ion logam bermuatan positif dan ion-ion nonlogam bermuatan
negatif. Kedua jenis ion itu saling mengarahkan gaya tarik.

2.5 Sifat-sifat umum


Sifat-sifat fisik
• Kekuatan, secara umum diartikan sebagai tahanan suatu bahan terhadap perubahan
bentuknya. Penyebab kekuatan adalah gaya ikatan kimia yang disebut kohesi.
Untuk menentukan kekuatan tarik, umpamanya menurut standar DIN 50 145,
benda kerja di bebani gaya tarik dalam arah memanjang. Sebagai akibatnya jarak antara
badan-badan atom yang berdekatan akan bertambah besar sehingga biasanya terjadi sifat
mulur. Contoh praktis : tali penderek mobil, rantai.

Pembebanan-tarik Pembebanan-tekan
Untuk mengetahui kekuatan tekan, misalnya menurut DIN 50 106, ditentukan kemampuan
bahan untuk bertahan terhadap gaya tekan. Dengan dikenakannya gaya tekan, benda yang
diuji berkurang panjangnya, karena jarak antar badan atom yang berdekatan menjadi lebih
kecil dan benda uji itu mengembung. Contoh praktis : bantalan, landasan.

Untuk menetapkan kekuatan geser, umpamanya menurut DIN 50 141, di selidikilah tahanan
bahan terhadap penggeseran badan-badan atom didalam penampang lintang. Disini
muncul momen bengkok tambahan. Contoh praktis : pengguntingan pelat, pembebanan
paku keling.

95
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Pada pengujian kekuatan bengkok ditetapkan tahanan yang diperlihatkan benda kerja
terhadap pembengkokan. Pada satu sisi, bahan menerima bahan tarik pada sisi lainnya
dikenakan beban tekan. Contoh praktis : poros penggerak pada transmisi, penopang.

Pada pengujian kekuatan torsi, yang di selidiki adalah tahanan benda kerja terhadap beban
puntir. Badan-badan atom yang berdekatan terpuntir dalam pengujian itu sehingga benda
uji pun terpuntir. Contoh praktis : poros kapal, mata bor.
Pada penentuan kekuatan tekuk pada komponen yang tipis, pembebanan tekan diarahkan
pada sumbu memanjang, sampai terjadi tekukan. Benda kerja terutama diberi beban tarik
dan beban tekan. Contoh praktis : batang penghubung, balok penunjang rangka.

Bahan dapat mulur Bahan dapat bersifat


liat atau getas

• Sifat mulur bahan adalah kemampuan berubah bentuk sebagai akibat pembebanan.
Dapat terjadi perubahan bentuk yang memberi sifat elastis ataupun perubahan yang
bersifat tetap. Contoh praktis : baja dapat elastis akibat pemukulan ringan dengan palu,
atau dapat berubah bentuk tetap akibat pemukulan yang keras.
• Sifat getas dimiliki oleh bahan yang pada pembebanan sampai pecah tidak menunjukkan
perubahan bentuk yang tetap. Besi tuang dan kaca tergolong diantara bahan yang getas.
Sebagai sifat liat disebut kemampuan bahan untuk berubah bentuk dalam skala yang cukup
besar sebelum pecah akibat pembebanan. Timbel dan tembaga termasuk bahan yang liat.

96
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan dapat bersifat elastis Bahan dapat dibentuk secara
Plastik
Pengertian elastisitas merujuk pada sifat bahan yang setelah pembebanan sampai batas
elastisitasnya kembali ke bentuk semula. Baja dan karet dalam batas tertentu mempunyai
sifat elastis yang berbeda.
Plastisitas atau duktilitas bahan adalah sifatnya untuk bertahan pada bentuk yang diberikan
melalui pembebanan dari luar. Pukulan palu yang keras terhadap pelat baja meninggalkan
bekas berupa lekukan yang bersifat tetap, artinya bahan tersebut dapat dibentuk secara
plastis.

Bahan dapat bervariasi Reaksi bahan terhadap


kekerasannya panas berbeda-beda

Sebagai kekerasan disebut tahanan bahan terhadap desakan benda lain. Dalam
penggunaan teknis, intan digolongkan sebagai bahan paling keras, sebaliknya natrium dan
kalium adalah sangat lunak.
Daya hantar panas adalah kemampusan bahan untuk memindahkan panas di dalam
strukturnya. Sifat ini sangat baik pada perak, sebaliknya kurang baik pada baja.
Sifat muai panas pada berbagai bahan sangat berbeda-beda. Misalnya aluminium memuai
oleh pengaruh panas dalam skala yang jauh lebih besar dibandingkan baja.

Sikap bahan terhadap listrik Bahan mempunyai massa jenis

97
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Berbeda-beda yang berbeda-beda

Daya hantar listrik adalah kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik. Sifat
tersebut dipengaruhi antara lain oleh parameter kisi, garis tengah badan atom dan jumlah
electron bebas yang tersedia. Perak dan tembaga termasuk penghantar listrik yang baik,
paduan konstantan dan air raksa adalah penghantar listrik yang tidak baik.
Massa jenis bahan adalah massanya dalam 1 cm3. Perbedaan antara logam ringan dan
logam berat didasarkan pada massa jenis. Logam yang massa jenisnya lebih kecil daripada 5
gr/ cm3 termasuk logam ringan. Logam berat mempunyai massa jenis yang lebih besar dari
itu.
Titik cair adalah suhu tertentu dimana keadaan agregrasi bahan berubah dari padat
menjadi cair. Titik cair logam mempunyai arti penting pada pembentukan paduan. Paduan
selalu mencair pada suhu yang lebih rendah daripada unsur paduan yang bertitik cair
tinggi.
Sifat-sifat teknis

Bahan dapat dicor Bahan dapat ditempa


• Sifat mampu cor bahan adalah sifat dapat dicairkan dan selanjutnya dituang sedemikian rupa
sehingga benda kerja bebas pori-pori dan gelembung. Spiral tuang dapat dijadikan pegangan
untuk sifat mampu cor suatu cairan. Diantara bahan logam ada yang mudah dituang,
misalnya besi tuang kelabu, dan ada yang sulit dituang, seperti baja.
• Sifat mampu-bentuk panas (sifat mampu tempa dan mampu rol) adalah kemampuan bahan
untuk berubah bentuk secara tetap oleh pengaruh beban dari luar yang bekerja diatas batas
suhu tertentu. Percobaan panas dengan baja tertentu (seperti misalnya meregang, melantak
dan menembus) dapat menjelaskan tentang retak-panas baja itu.
• Sifat mampu-bentuk dingin (membengkok, cetak dalam) adalah kemampuan bahan untuk
diubah ke dalam bentuk yang telah ditentukan, tanpa pemberian panas. Percobaan dingin
(misalnya pembengkokan bolak-balik) akan menjelaskan tentang seberapa jauh bahan dapat
dibentuk dalam suhu ruang.
• Sifat mampu las disebut sifat bahan yang dapat disambung dengan cara mencairkan sebagian
bahan itu, bila perlu dengan menggunakan bahan tambah. Faktor yang menentukan
kecocokan bahan-bahan besi untuk di las adalah komposisi kimiawi, jenis struktur, dan
terutama kandungan karbon. Baja tanpa paduan dengan kandungan karbon sampai 0,22%
dapat di las dengan baik.

98
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan dapat dibentuk dingin Bahan dapat dilas
• Sifat mampu mesin adalah kemampuan bahan untuk diubah ke dalam bentuk yang telah
ditentukan dengan cara penyayatan tatal. Bahan lunak sulit dikerjakan dengan penyayatan
tatal, karena cenderung mengoleng. Bahan keras pun sulit dikerjakan dengan penyayatan
tatal sebab tahanan potongnya terlalu besar. Bahan yang akan dikerjakan dengan penyayatan
tatal harus mempunyai sifat liat yang kecil dan kekuatan sedang.
• Sifat mampu-keras adalah kemampuan bahan, khususnya logam besi, untuk dinaikkan
kekerasan alaminya melalui perubahan struktur. Pengaruh pencelupan didalam berbagai
bahan pendingin dan pada suhu pengerasan yang berbeda-beda dapat diketahui dari
penelitian bidang patah setelah proses pengerasan.
Berdasarkan tujuan penggunaannya dapat dibedakan antara baja konstruksi dan baja perkakas.
• Baja konstruksi misalnya dapat dikelompokkan ke dalam baja konstruksi umum menurut DIN
17 100, baja konstruksi berbutiran halus, baja pengerasan-setempat, baja perbaikan-sifat,
baja nitrida, baja pegas, baja kekuatan tinggi, baja katup dan lain-lain.

• Baja perkakas dapat digolongkan kedalam baja perkakas tanpa paduan, baja bubut-cepat
(HSS), baja-perkakas paduan pengerjaan-dingin, baja-perkakas paduan pengerjaan-panas dan
lain-lain.
Berdasarkan jenis strukturnya dapat dibedakan antara baja feritis, baja martensitis dan baja
austenitis.
• Baja feritis mempertahankan struktur ferit dari mulai membeku sampai ke suhu ruangan.
Hasil ini dapat dicapai melalaui kandungan kromium yang tinggi. Baja feritis bersifat nirkarat,
magnetis dan tidak dapat dikeraskan dengan pendinginan celup. Contoh baja feritis adalah X
8 Cr 17.
• Baja martensitis memiliki struktur martensit pada suhu ruangan. Hal ini dapat dicapi melalui
kandungan kromium dan molybdenum yang tinggi pada pendinginan udara bebas
(pengerasan dingin). Baja martensis adalah baj paduan tinggi, tahan karat dan ssangat keras.
Contohnya X 65 CrMo 14.
• Baja austensitis mempunyai struktru austenit pad asuhu ruangan. Hal ini dimungkinkan oleh
kandungan kromium dan nikel yang tinggi. Baja austenitis tidak dapat dikeraskan dengan
pendinginan celup, tidak magnetis dan nirkarat. Contoh baj aaustenitis adalah X 12 CrNi 18 8.

Bentuk-bentuk baja di pasaran


Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan praktis dari pihak industri, bahan dari logam besi dibuat dalam
bentuk dan ukuran tertentu. Pembentukannya dapat dilakukan misalnya dengan penuangan,
penempaan atau pengerolan.

99
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
• Bahan setengah jadi adalah hasil pabrik baja yang disediakan untuk diolah lebih lanjut
menjadi berbagai produk, misalnya menjadi profil, batangan atau lembaran. Bahan setengah
jadi ini tidak distandarkan, tetapi dibedakan menurut bentuknya.
• Balok adalah baja yang dituang kedalam koki (cetakan dari logam) dengan berat sekitar 100
sampai 10.000 kg. Penampangnya dapat berbentuk bulat atau persegi empat. Balok diolah
lebih lanjut dengan cara pengerolan atau penempaan.
• Slab (istilah bahasa Inggris) adalah hasil pengerolan pertama dari balok kasar pada
pembuatan pelat lembaran. Slab mempunyai penampang persegi empat denga tepi yang
dibulatkan.
• Billet (istilah bahasa Inggris) diperoleh dengan cara mengerol balok. Penampangnya
berbentuk bujur sangkar atau persegi empat dengan panjang sisi antara 30 dan 150 mm.
Panjang billet bervariasi, maksimumnya 12 meter.
• Pelat dibentuk dari balok melalui proses pengerolan. Tebalnya sekitar 8 sampai 75 mm, lebar
150 sampai 300 mm dan panjang 0,5 sampai 6 meter.
Dapat juga dilihat pada tabel berikut ini.

100
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
101
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
3. Ringkasan Materi
Bahan alami disediakan oleh alam tanpa campur tangan manusia, seperti minyak bumi, bijih besi,
bahan dalam hutan alami, batubara dan asbes. Bahan alami tercipta tanpa pengaruh manusia. Bahan
mentah adalah bahan alami yang diperoleh manusia dengan tujuan memanfaatkannya selanjutnya.
Bahan baku tercipta melalui pengolahan bahan mentah sehingga siap untuk langsung diolah menjadi
produk akhir. Bahan Bantu diperlukan untuk memperoleh bahan baku dan produk akhir dari bahna
mentah dan bahan alami. Bahan baku logam terdiri dari logam besi dan logam non ferro. Sedangkan
bahan baku non logam terdiri dari bahan baku alami dan dahan baku sintetis. Komponen-komponen
struktur dari paduan besi-karbon memiliki sifat-sifat khas. Terdapat keseimbangan antara komponen
utama berupa struktur ferit, austenite dan sementit. Untuk dapat menilai bahan baku harus diketahui
sifat-sifatnya dari segi fisika, teknologi dan kimia. Sifat fisik, misalnya kekuatan atau pemuaian panas,
dapat diuraikan dan dapat ditentukan melalui besaran-besaran fisika. Sebaliknya sifat teknis, misalnya
sifat mampu cor dan sifat mampu las, begitu pula sifat kimiawi, umpamanya sifat terhadap asam dan
lindi (larutan basa), hanya dapat dijelaskan dengan mempergunakan istilah yang bersifat deskriptif

4. Tugas/ PjBL
Identifikasi komponen yang ada di bengkel. Selanjutnya buat daftar terkait dengan sifat
material tersebut!

102
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
1.

2.

3.

4.

103
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
()

BAB 5
Baja paduan, Non Ferro dan Polimer

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan dapat:
• Menganalisa baja paduan
• Menganalisas sifat material non Ferro
• Memahami material polimer

2. Materi/ Kegiatan Pembelajaran


2.1 Baja Paduan
Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya
a. Baja konstruksi (structural steel)
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase unsur pemadunya, yaitu baja paduan
rendah (maksimum 2 %), baja paduan menengah (2- 5 %), baja paduan tinggi (lebih dari 5 %).
Sesudah di-heat treatment baja jenis ini sifat-sifat mekaniknya lebih baik dari pada baja karbon biasa.
b. Baja perkakas (tool steel)
Dipakai untuk alat-alat potong, komposisinya tergantung bahan dan tebal benda yang
dipotong/disayat,kecepatan potong, suhu kerja. Baja paduan jenis ini dibedakan lagi menjadi dua
golongan, yaitu baja perkakas paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250 °C)
dan baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 600°C). Biasanya
terdiri dari 0,8% C, 18% W, 4% Cr, dan 1% V, atau terdiri dari 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 2-2,5% V.
c. Baja dengan sifat fisik khusus
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu baja tahan karat (mengandung 0,1-0,45% C dan 12-14%
Cr), baja tahan panas (yang mengandung 12-14% Cr tahan hingga suhu 750-800oC, sementara yang
mengandung 15-17% Cr tahan hingga suhu 850-1000oC), dan baja tahan pakai pada suhu tinggi (ada
yang terdiri dari 23-27% Cr, 18-21% Ni, 2-3% Si, ada yang terdiri dari 13-15% Cr, 13-15% Ni, yang
lainnya terdiri dari 2-2,7% W, 0,25-0,4% Mo, 0,4-0,5% C).
d. Baja paduan istimewa
Baja paduan istimewa lainnya terdiri 35-44% Ni dan 0,35% C,memiliki koefisien muai yang rendah
yaitu :
• Invar : memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu 0 – 100 °C, digunakan untuk alat
ukur presisi.
• Platinite : memiliki koefisien muai seperti glass, sebagai pengganti platina.
• Elinvar : memiliki modulus elastisitet tak berubah pada suhu 50°C sampai 100°C. Digunakan
untuk pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika.
e. Baja Paduan dengan Sifat Khusus
• Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
• High Strength Low Alloy Steel (HSLA)
• Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap
abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat
mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini

108
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni),
Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.
• Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah
diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan
proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:
➢ Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock
resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan
repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
➢ Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang
berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe
A dan D didinginkan di udara.
➢ Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan
didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan
molybdenum sehingga sifatnya keras.
➢ High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan
molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan
panas tetapi tidak tahan kejut.
Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk
beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Sifat-sifat baja yang sangat ditentukan oleh komposisi kimianya. Untuk memperoleh sifat yang
diinginkan untuk tujuan pemakaian, ditambahkanlah elemen-elemen paduan ke dalam baja cair.

• Belerang
meningkatkan sifat mampu putus-tatal, menurunkan sifat mulur, sifat mampu las dan sifat mampu
tempa
• Fosforus
meningkatkan kekuatan tarik, pecah getas, ketahanan terhadap korosi dan sifat mampu cor,
menurunkan sifat mulur dan kekuatan tumbuk.

• Karbon
meningkatkan kekuatan tarik menjadi sekitar 90 N/mm2 dalam keadaan tidak diperlakupanaskan dan
meningkatkan batang luluh sekitar 45 N/mm² untuk setiap 0,1 % C. Disamping itu, meningkatkan
kekerasan sampai dengan kandungan karbon 0,22 %, sifat mampu lasnya baik, kandungan karbon
mulai dari 0,3 % memungkinkan sifat mampu keras; menurunkan sifat mulur, kekuatan-kejut pukulan-
takik, dan sifat mampu tempa.
• Kobalt
meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan dan kemampuan mempertahankan daya potong;
menurunkan sifat liat dan kepekaan terhadap panas lanjut.
• Kromium
meningkatkan sifat mampu kedalam kekerasan, sifat liat, kekuatan tarik, ketahanan terhadap suhu
tinggi, ketahanan terhadap pembentukan kulit besi serta ketahanan terhadap korosi (dengan
kandungan kromium lebih dari 13 %, baja tidak akan berkarat; menurunkan sifat mulur, sifat mampu
las, sifat mampu mesin dan sifat mampu-bentuk.
• Mangan

109
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Meningkatkan kekuatan tarik dan batas luluh dalam keadaan tidak diperlakupanaskan sekitar 100
N/mm² setiap 1 % mangan dan meningkatkan sifat mampu-keras keseluruhan dan sifat tahan aus;
menurunkan sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk-dingin. Pada suhu tinggi cenderung
membentuk butiran kasar. Baja mangan peka terhadap perlakuan yang lam adan panas lanjut.

• Molibdenum

meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, sifat tahan panas, tahan aus, sifat mampu ke dalam
kekerasan dan sifat simpan kekerasan.menurunkan sifat mulur dan sifat mampu tempa.

• Nikel

meningkatkan kekuatan tarik, sifat liat, sifat mampu ke dalam kekerasan, sifat tahan panas dan
ketahanan terhadap korosi, menurunkan sifat mampu mesin, mampu cetak dalam dan daya hantar
listrik.

• Nitrogen

meningkatkan batas luluh, kekuatan tarik, kekerasan serta sifat tahan aus dan tahan panas,
menurunkan sifat mampu bentuk-dingin dan menjurus kepada penuaan.

• Silikon

meningkatkan kekuatan tarik dan bats luluh dalam keadaan tidak diperlakupanaskan, yaitu sekitar
100 N/mm2 per 1% silicon. Kekerasan dan elastisitas pun menjadi lebih besar, menurunkan sifat
mampu mesin, sifat mampu las dan sifat mampu tempa.

• Tungsten

meningkatkan kekuatan tarik, batas luluh, kekerasaan, ketahanan terhadap korosi, sifat tahan panas
dan kemampuan mempertahankan daya potong, menurunkan sifat mulur, sifat mampu-tempa dan
mampu mesin.

• Vanadium

meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, sifat tahan panas dan sifat simpan kekerasan, menurunkan
sifat mampu mesin, sifat mampu bentuk-dingin dan sifat peka panas-lanjut.

TABEL KOMPARASI MATERIAL

110
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
2.2 Non Ferro
2.2.1 TEMBAGA ( Cu)
Tembaga berwarna coklat keabu-abuan dan mempunyai struktur kristal Fce, sifatnya sangat
baik untuk pengantar listrik, mampu panas, directile dan dapat berbentuk plat-plat atau kawat. Bijih
tembaga ada 3 jenis :
a. Bijih Sulfida

b. Bijih Oksida
c. Bijih Murni ( native )
Sifat-sifat Tembaga

a) Rapat massa relative : 8,9 gr / cm 3


b) Titik lebur : 1070 – 1095 ºC
c) Sifat-sifat khas
- lunak
- kuat
- konduktivitas panas dan listriknya sangat tinggi
d) Kekuatan tarik : 200 ÷ 300 N/mm2

Penggunaan Tembaga :
- untuk konduktor listrik
- untuk alat solder
- untuk pipa spiral pendingin
- untuk kerajinan tangan
- untuk bahan dasar pembuatan kuningan
- untuk bahan dasar pembuatan perunggu Paduan dari tembaga :
1. Kuningan ( Bross )
Cu + Zn ( Tembaga - Seng )

2. Perunggu ( Bronze )
Cu + Sn ( tembaga + Timah putih )

3. Dan paduan lainnya seperti


- Perunggu + aluminium
- Perunggu + posfor
- Paduan perunggu yang dikeraskan

111
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Tabel tembaga paduan

2.2.2 Aluminium ( AL )
Sifat yang paling menonjol dari Al adalah berat jenis yang rendah dan hantar listrik / panas
yang cukup baik. Logam aluminium mempunyai struktur kristal FCC, Logam ini tahan terhadap korosi
pada media yang berubah-ubah dan mempunyai ductilitas yang tinggi. Bijih aluminium dapat
digolongkan dalam beberapa golongan yaitu :
- Bijih Bauksit , bijih ini didapat dari bebatuan yang berwarna merah atau coklat, Bauksit setelah
dipisahkan dari kotoran-kotoran pengotor didapat koalin, Nepheline, Alumite dan Cynite.
Metode proses pemurnian aluminium dapat diklsifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Proses Elektrothermis
Pada proses ini bijih-bijih dicairkan dalam dapur listrik sehingga diperoleh cairan
aluminium . Proses ini jarang dipergunkan karena diperlukan energi listrik yang sangat
besar.

112
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
2. Proses Asam
Pada proses ini bijih-bijih aluminium dilarutkan dengan larutan asam sehingga unsur-unsur
pengantar dapat dipisahkan.Setelah garam dari pengantarnya baru kemudian dipisahkan
logam dari pengantar tersebut. Proses ini dalam industri digunakan dalam batas batas
tertentu karena dibutuhkan peralatan-peralatan tahan asam yang sangat mahal.
3. Proses Alkaline
Proses ini adalah efek dari reaksi bauksit dengan NaOH dengan bahan tambahan kapur.
Proses ini unsur-unsur oksida besi, titanium dan calsium dapat dipisahkan dan silisium
yang terdapat dal;am bijih-bijih akan dapat bereaksi dengan alkali yang mengakibatkan
sebagian dari alkali dan aluminium yang bereaksi akan mengotori aluminium yang
dihasilkan. Oleh karenanya maka metode alkali sering digunakan pada bijih-bijih
dengankandungan silika yangh rendah.
Sifat-sifat Aluminium

a. Rapat jenis : 2,7 gr/cm3


b. Titik lebur : 660 ºC
c. Kekuatan tarik
- Dituang : 90 – 120 N / mm2
- Di Anelling : 70 N / mm2
- Di Roll : 130 ÷ 200 N / mm2
d. Sifat-sifat khas
- paling ringan
- penghantar panas / listrik tinggi
- lunak
- Ulet
- Kekuatan tarik rendah
- Tahan tahap korosi

Penggunaan Aluminium :
- Karena sifat ringan banyak digunakan dalam
• pembuatan kapal terbang
• rangka khusus untuk kapal laut
• kendaraan – kendaraan dan bangunan industri
- Untuk keperluan alat masak
- Untuk kabel-kabel listri, karena relative lebih murah dari tembaga
- Aluminium tuang, jika dikehendaki untuk kontruksi yang ringan dengan kekuatan yang tidak
terlalu besar.

113
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Tabel aluminium paduan

114
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
2.2.3 Nikel
Nikel mempunyai sifat yang keras, bentuk struktur kristal Fcc, dan juga bersifat magnetic, Nikel
cocok dibuat paduan binary dan ternary untuk memperbaiki sifat tahan korasi dan tahan panas.
Bijih-bijih Nikel dapat diklasifikasikan menjadi :

- bijih sullfida
- bijih silikat
Proses bisa dilakukan dengan :

• Proses Pyrometalurgy
• Proses Hydrometalurgy
115
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Sifat-sifat nikel

a) Rapat massa relative : 8,9 Gr / cm3


b) Titik lebur : 1458 ºC
c) Kekuatan tarik
- Dianil 400 – 500 N / mm2
- Diroll : 700 – 800 N / mm2
d) Sifat khas
- kuat
- liat
- tahan korosi
- sebagai bahan paduan Penggunaan Nikel
- Digunakan untuk pelapisan logam
Digunakan sebagai unsur paduan untuk menguatkan sifat-sifat mekanik logam.
2.2.4 Magnesium
Magnesium tergong logam ringan, tahan terhadap korosi berkat lapisan oksida magnesium.
Magnesium alloy dapat dituang dalam cetakan psir dan juga dapat dilas dan di mesin.Bijih
magnesium yang banya kita kenal adalah magnesit, magnesium karbonat, dolomite dan
carolite.
Proses pemurnian magnesium dapat dilakukan dengan metode thermal atau electrolitic.
Sifat magnesium :
Rapat massa relatif : 1,74 gr/cm3
Titik lebur : 637oC
Sifat-sifat :
• Lunak dan kekuatan tarinya rendah
• Tahan terhadap korosi Penggunaannya :
Magnesium umumnya dipadu dengan unsur-unsur lain untuk memperoleh bahan-bahan struktural
terutama digunakan untuk roda pesawat terbang , panel-panel pesawat dan lainnya.

2.3 BAHAN POLIMER


Setelah Charles Goodyear (1839) menemukan ebonit dan karet keras, serta J.W. Hyatt (1869)
menemukan seluloid, juga DR. L.H. Baekeland (1909) menemukan resin penol formaldehida.
Setelah itu, terjadi peningkatan penelitian terhadap bahan-bahan sintetis, yakni bahan buatan
dengan berbagai sifat fisik tertentu. Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu untuk
dibentuk dan dalam pengertian modern, plastik adalah semua bahan sintetik organik yang berubah
menjadi plastis setelah di panas kan dan mampu di bentuk dibawah pengaruh tekanan.
Bahan baku untuk membuat plastik, bisa berasal dari produk-produk pertanian, mineral dan
organik, seperti: batu bara, gas alam, minyak bumi, batu kapur, silika dan belerang. Pada saat proses
pembuatan, biasanya ditambahkan berbagai bahan lain nya, seperti: zat pewarna, pelarut, pelumas,
plastiser dan bahan pengisi. Sedangkan bahan pengisi utama yang sering digunakan adalah: bubuk
kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan, asbes, serbuk logam, grafit, gelas dan lempung. Sebagai
116
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
contoh, kursi plastik, kain plastik, tempat sampah, kerangka mesin, koper, alat pancing, topi
keselamatan dan produk-produk lain nya, menggunakan berbagai bahan pengisi. Keuntungan bahan
pengisi ini, adalah: dapat mengurangi harga, menurunkan pengerutan, meningkatkan daya tahan
terhadap panas, meningkatkan kekuatan impak dan dapat menghasilkan sifat-sifat unggul lain nya.
JENIS-JENIS PLASTIK
Secara garis besar, plastik dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
• plastik jenis termoseting
• plastik jenis termoplastik
13.2.1. Plastik Jenis Termoseting
Pada saat pemberian bentuk, plastik termoseting memerlukan panas dengan atau tanpa
tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras. Panas, pada awal nya digunakan untuk melunak
kan bahan plastiknya, akan tetapi panas tambahan atau penambahan bahan kimia khusus, akan
menimbulkan perubahan kimiawi yang disebut: polimerisasi, setelah ini, plastik tidak dapat lagi di
lunakkan. Per definisi, polimerisasi adalah: suatu proses kimia yang menghasilkan susunan baru
dengan berat molekul yang lebih besar dari sebelum nya. Proses pemberian bentuk plastik
termoseting, mencakup penekanan atau pencetakan, pengecoran, laminasi dan impregnasi. Bahan-
bahan plastik jenis termoseting sebagai berikut.
a. Resi Phenol
Resin phenol, merupakan resin sintetik yang dibuat dengan mereaksikan phenol dengan
formaldehida, wujud nya keras, kuat, awet dan dapat dicetak pada berbegai kondisi. Bahan ini
mempunyai daya tahan panas dan air yang baik dan dapat diberi macam-macam warna, sering
digunakan sebagai bahan pelapis dan laminating, pengikat batu gerinda, pengikat logam atau gelas,
dapat dicetak menjadi kotak, isolator listrik, tutup botol dan tangkai pisau.
b. Resin Amino
Ada 2 jenis resin amino terpenting, yakni: formaldehida urea dan formaldehida melamin.
Resin ini banyak di pasar kan dalam bentuk serbuk, untuk kemudian di cetak, sedangkan bila bentuk
cair (larutan), untuk digunakan sebagai perekat.
Untuk meningkatkan sifat mekanik dan listrik, maka pada melamin ditambahkan bahan pengisi,
sehingga dapat juga digunakan untuk membuat sendok-garpu, bagian busi, tombol-tombol dan alat
cukur. Sedangkan resin urea, dapat dicetak tekan, memiliki permukaan yang keras dan mempunyai
nilai dielektrik yang tinggi dan dapat diberi berbagai warna. Produk yang dihasilkan dari resin urea
adalah: peralatan listrik, kancing, dll. Kedua jenis resin ini banyak juga digunakan untuk mencegah
berkerut dan kusut nya kain katun dan untuk mencegah menyusut nya kayu.
c. Resin Furan
Resin ini berasal dari hasil pengolahan limbah pertanian, seperti: tongkol jagung dan biji
kapas. Warna produk nya agak tua, tahan air dan mempunyai sifat-sifat listrik yang baik. Selain itu,
resin furan, dapat juga digunakan sebagai pengikat inti pasir, pengeras campuran gips dan pengikat
berbagai produk yang terdiri dari campuran grafit.
d. Resin Epoksida
Resin jenis ini banyak dipakai untuk keperluan: pengecoran, pelapisan, protektor alat-alat
listrik, campuran cat dan sebagai adhesif (perekat/lem). Resin yang sudah dijadikan benda kerja
(diawetkakan), tahan terhadap proses kimia,dimensi nya stabil, sifat kelistrikan yang baik, dan daya
lekat yang kuat pada gelas dan logam. Karena alasan resin ini tahan terhadap aus dan beban kejut,

117
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
maka sering juga digunakan untuk membuat cetakan tekan (metalurgi serbuk), panel sirkuit listrik,
tangki dan jig.
e. Resin Silikon
Polimer dengan silikon sebagai bahan dasar, mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan
bahan dasar plastik (atom karbon) lain nya. Sifat-sifat spesifik nya adalah: stabilitas (tahan terhadap
suhu tinggi), kedap air, oleh karena itu sering digunakan untuk membuat: minyak gemuk (fat), resin,
perekat dan karet sintetis. Minyak dan gemuk yang terbuat dari silikon, mampu beroperasi pada suhu
yang ekstrim antara – 40 C s/d +260 C, sedangkan karet sintetis sebagai produk turunan nya, dapat
di cetak, di ekstrusi, sebagai gasket, penyambung listrik, pelindung alat-alat elektronika, fiber glass
dan sebagai bahan peredam getaran. Resin silikon dibuat dengan cara cetak-tekan, ekstrusi ataupun
dicor, dan karena harga nya yang mahal, hanya digunakan untuk keperluan khusus.

BAHAN-BAHAN PLASTIK JENIS TERMOPLASTIK


Susunan kimia bahan termoplastik umum nya tidak berubah ketika dicetak, tidak menjadi
keras, ketika ditekan atau dipanaskan, sebalik nya akan mengeras, ketika di dinginkan. Kelebihan lain:
dapat dicairkan ber ulang-ulang dengan cara memanaskan nya. Bahan-bahan termoplastik dibuat
dengan cara pencetakan injeksi atau di tiup, ekstrusi, pembentukan termal dan penggilingan.
Dibawah ini dapat dilihat gambar contoh-contoh barang yang dibuat dari bahan resin termoplastik.

a. Selulosa
Selulosa dibuat dari serat kapas dan kayu, namun sangat kuat dan ulet serta dapat diberi ber-
bagai warna. Salah satu turunan selulosa disebut: asetat butirat selulosa, merupakan jenis bahan
yang kuat yang dapat dibentuk menjadi lembaran atau dicetak secara injeksi, tekan atau ekstrusi.
Bahan ini juga sering digunakan untuk membuat kemasan mainan anak-anak, tombol-tombol,
penutup baterei, bulu kuas, panel radio, tape, dll. Karena bahan ini mempunyai daya serap
kelembaban yang rendah, ulet, stabilitas dimensi untuk berbagai kondisi lingkungan serta dapat
diekstrusi secara kontinu, maka bahan ini sering digunakan untuk membuat: stang kemudi, helm olah
raga, frame kaca mata, baki, sabuk, hiasan, perabot rumah tangga, lembaran isolasi, tape suara,
kancing, pipa ekstrusi untuk gas dan air.
b. Polisteren

118
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Bahan ini diciptakan khusus untuk keperluan cetak injeksi dan ekstrusi, berat jenis nya cukup
rendah, yaitu 1,07 kg/m3, daya tahan terhadap air, panas dan zat-zat kimia cukup baik serta
dimensinya yang stabil. Resin ini dapat dicetak menjadi kotak baterei (accu), piring, komponen radio,
roda gigi, pola (pengecoran), kemasan, gelas dan ubin.
c. Polietilen
Produk nya mempunyai fleksibilitas pada suhu ruang maupun rendah, kedap air, tidak ber-
reaksi dengan zat kimia, dapat disambung dengan cara dipanaskan dan dapat diberi warna.
Produknya mencakup: cetakan es, baki, pencuci film, kain, kemasan, botol susu bayi, selang air, kabel
koaksial dan bahan isolasi atau peredam getaran untuk frekwensi tinggi. Semua produk-produk
diatas, dibuat dengan cara: cetak-injeksi, cetak-tiup atau ekstrusi.
d. Polipropilen
Polipropilen dibentuk dengan berbagai tekni termoplastik, memiliki sifat-sifat listrik yang
baik, tahan terhadap impak, kekuatan nya tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi serta zat-zat kimia.
Serat polipropilen dapat dijalin untuk dijadikan tali/tambang, jala dan tekstil. Sering juga digunakan
untuk membuat peralatan rumah sakit, laboratorium, mainan anak-anak, koper, perabotan, kemasan
makanan, kotak TV dan isolasi listrik.
e. Polisulfona
Bahan ini tahan terhadap panas dan mempunyai sifat fisis yang unggul, yang dibuat dengan
cara cetak-injeksi, pembentukan termal dan cetak-tiup. Dari bahan ini dapat dibuat: rangka perkakas
tangan, stop kontak listrik, dll. Barang yang dibuat, bisa mencapai diameter 250 mm, bisa diberi
warna, maupun transparan.
f. Plastik ABS
Bahan ini merupakan campuran antara: akrilonitril, butadien dan stirena, diamana hasil nya
cukup keras, fleksibel (supel) dan ulet serta mampu bertahan sampai suhu 105 C. Plastik ini dibuat
dengan cara pembentukan termal, cetak-tiup, cetak-erosi dan ekstrusi. Produk nya berupa: sistem
pemipaan di daerah perumahan, ember anti pecah, kamera, pesawat telefon, dll.
g. Poli-imida
Di pasaran, poli-imida ini dapat ditemukan dalam bentuk padat (primer SP), film (Kapton)
atau larutan dan bahan ini tahan sampai suhu hingga 400 C. Karakteristik yang lain dari plastik ini
adalah: koefisien gesk nya yang rendah, tahan terhadap radiasi dan sifat listrik yang baik. Barang yang
bisa dibuat adalah: bantalan luncur, dudukan klep, pipa dan bebrbagai komponen listrik. Bila dalam
bentuk film yang kuat, digunakan untuk isolasi kawat, gasket, dll, sedangkan dalam bentuk cair
digunakan sebagai pencampur vernis, enamel kawat dan fiber cloth.
h. Nilon
Kata lain dari nilon adalah poliamida, digunakan sebagai serat tekstil atau filamen dan
biasanya dibuat melalui pencetakan atau ekstrusi. Produk nya yang lain: bantalan (bearing), roda gigi,
klep, pipa, peralatan dapur, koper dan tas. Bila nilon mempunyai filamen tunggal, maka sering dibuat
kaus kaki, payung parasut, tali pesawat terbang layang dan bulu sikat.
i. Resin Akrilik
Resin ini mempunyai daya tembus cahaya yang baik dan tahan terhadap kelembaban. Salah
satu produk turunan nya adalah: metil-metalrilat yang di pasaran dikenal dengan nama: Lucite
(Dupont) dan Plexiglass (Rohm Haas). Bahan ini dapat dibentuk secara cor, ekstrusi, cetak ataupun
tarik-bentuk. Produk nya antara lain: pintu pesawat terbang, penutup alat ukur, peralatan kecantikan
dan penutup-penutup yang tembus pandang.
119
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
j. Resin Vinil
Di pasaran, jenis resin ini dapat ditemukan sebagai: polivinil klorida, polivinil butirat dan
poliviniliden klorida, yang melalui proses cetak-tekan atau cetak-injeksi atau ekstrusi atau cetak-tiup,
dapat menghasilkan lembaran untuk pelapis permukaan yang kaku maupun fleksibel. Polivinil klorida
sering digunakan untuk menggantikan karet, jas hujan, kemasan, botol cetak-tiup dan pipa. Polivinil
butirat adalah jernih dan liat, biasanya digunakan sebagai pelapis antara safety glass, membuat jas
hujan, tangki air dan produk cetak yang fleksibel. Poliviniliden klorida untuk membuat kemasan
makanan dan pipa. Sedangkan sisanya berupa busa vinil, juga dapat dimanfaat kan untuk membuat:
pelampung, jok dan lapisan pelindung.
k. Karet Sintetis
Karet sintetis yang banyak dikenal adalah: GR-S, nitril, Thiokol, neopren, Butil dan karet
silikon. Namun yang paling banyak di produksi adalah dari jenis GR-S, sebab sangat sesuai untuk
membuat ban kendaraan, bahan ini merupakan suatu polimer dari butadiena dan stirena yang dapat
ditingkatkan kekerasan nya dengan menambahkan black carbon, bila untuk ban kendaraan, ditambah
kan lagi karet alami. Produk turunan nya, disebut: koplimer butadien akrilonitril atau biasa disebut:
Buna-N atau karet nitril, digunakan untuk membuat pipa minyak, gasket dan diafragma, karena:
bahan ini tahan terhadap pengaruh segala jenis minyak bumi pada umum nya. Thiokol (polisulfida
organik), tahan terhadap bensin, minyak, cat, sinar matahari, oleh karena itu melalui mesin plastik,
sering dijadikan: selang, hak dan sol sepatu (safety shoe) dan pelapis tekstil (safety jacket). Melalui
proses polimerisasi, kloropren sebagai hasil dari kalsium karbida (hasil pencampuran batu bara dan
batu kapur) + air, dapat di ubah menjadi neopren, bahan ini tahan terhadap minyak, panas dan sinar
matahari, maka digunakan untuk membuat: ban berjalan (conveyer), sol sepatu, pakaian pelindung,
isolasi, rol cetakan, ban luar, pipa dan pengikat batu gerinda. Sedangkan untuk membuat ban dalam,
dibuat dari butil (suatu kopolimer isobutilen) yang mempunyai sifat mirip karet alami, cukup kuat,
tahan aus, permeabilitas gas rendah. Bahan ini juga bisa dijadikan: pipa uap, conveyer untuk
mengangkut bahan yang dipanaskan, dan pelapis tangki. Karet siliokon (polisiloksan), tahan terhadap
suhu rendah maupun tinggi, minyak pelumas, asam cair dan cahaya matahari, bahkan juga digunakan
untuk membuat: O-ring, perapat untuk saluran minyak dan gas, perapat pesawat terbang, isolasi
kawat atau kabel yang memerlukan persyaratan tinggi. Produk turunan lain nya: Elastomer uretan,
digunakan membuat bantalan peredam getar, landasan mesin pres, rol ban conveyer dan ban mati.
Contoh-contoh Polimer

• Polietilena
Polimer sintetis hasil proses polimerisasi monomer etilena dengan produk bersifat fleksibel.
• Polipropilena
Polimer termoplastik dari hasil polimerisasi monomer propilena dengan sifat cenderung kaku, tapi
kuat.

• Polivinil Klorida
Polimer yang sering digunakan untuk bahan bangunan karena tahan lama, mudah dirangkai, dan
murah.
• Polistirena
Polimer hasil polimerisasi monomer stirena dengan tekstur cenderung kaku dan tanpa warna untuk
produk seperti sendok dan garpu plastik.

120
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
3. Ringkasan Materi

Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya baja paduan terdiri dari Baja konstruksi (structural steel),
Baja perkakas (tool steel), Baja dengan sifat fisik khusus dan Baja paduan istimewa. Sifat-sifat baja
yang sangat ditentukan oleh komposisi kimianya. Untuk memperoleh sifat yang diinginkan untuk
tujuan pemakaian, ditambahkanlah elemen-elemen paduan ke dalam baja cair. Baja paduan (alloy)
adalah baja yang memiliki sedikit kandungan dari satu atau lebih elemen paduan (selain karbon)
seperti manganese, silicon, nikel, titanium, copper, chromium serta aluminium. Pencampuran
tersebut menghasilkan sifat yang tidak dimiliki oleh baja karbon reguler. Baja paduan sering sekali
digunakan di industry karena biayanya yang ekonomis, mudah ditemukan, mudah diproses dan
memiliki sifat mekanik yang baik. Baja paduan lebih responsive terhadap perlakuan panas dan
perlakuan mekanik dibandingkan dengan baja karbon. Material non ferro diantaranya adalah
tembaga, aluminium, nikel, dan magnesium. Polimer adalah material berbentuk rantai molekul
panjang dan berulang. Hasil ini didapatkan dari proses bernama polimerisasi. Ada berbagai macam
polimer. Selain itu, karakteristik pun berbeda-beda. Semuanya tergantung dari sifat molekul yang
membentuk serta bagaimana proses pembentukannya. Struktur polimer dibuat dari proses
polimerisasi. Metode ini merupakan pembuatan polimer sintetis dengan mengombinasikan berbagai
macam molekul kecil yang disebut monomer. Secara keseluruhan, molekul-molekul kecil itu
dikombinasikan hingga menjadi satu rangkai molekul dengan ikatan kovalen. Terdapat reaksi kimia
yang muncul di dalam proses tertentu. Sebut saja saat pemanasan dan tekanan yang mampu
mengubah ikatan kimiawi dalam menyatukan seluruh monomer tersebut. Hasil dari proses ini adalah
polimer dengan struktur ikatan beragam. Tentunya tergantung dari bagaimana proses dan molekul
dasarnya.

4. Tugas/ PjBL
Lakukan identifikasi komponen mesin yang ada di bengkel. Selanjutnya buatlah daftar terkait
dengan nama material, paduan dan sifat material tersebut!
(terdiri dari baja paduan, non fero dan bahan polimer)

5. Soal Pilihan Ganda


5.1 Soal Paket 1
1. Aluminium dengan kode 5004 memiliki material paduan ….
a. Mg
b. Zn
c. Mn
d. Si
2. Bearing/ bantalan memiliki sifat tahan terhadap gesekan, paduan baja yang digunakan adalah ….
a. nikel
b. molibdenum
c. silicon
d. sulfur
3. kemampuan material untuk kembali ke bentuk semula setelah pembebanan ditiadakan atau
dilepas adalah sifat ….
a. elastisistas
b. kekuatan
c. keuletan
d. kekakuan
4. Komponen Mesin mensyaratkan terbuat dari baja dengan unsur pemadunya lebih dari 5 %,
sangat keras dan sukar dimesin, material yang digunakan harus memiliki struktur ….
121
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Daftar Pustaka

B.H.Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman, Bambang Priambodo, 1995, Teknologi Mekanik,
Jakarta : Erlangga.

Ron Culley. Fitting And Machining, Tafe Publications Unit.

Buku informasi mengukur menggunakan alat ukur,PPPPTK BOE Malang


John Gain ,1996, Engineering Workshop Practices, South Melbourne – Australia : Internasional
Thomson Publishing.

John R. Walker ,1977, Machining Fundamentals, South Holland – Illinois : The goodheart – Willcox
Company, Inc. Publishers.

Joko Santosa, 2014, Konstruksi 1, PPPPTK BOE Malang


Widarto, 2008, Teknik Pemesinan Juilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Wirawan Sumbodo dkk, 2008 .Teknik Produksi Mesin Industri jilid II. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional

124
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan
Sampul Belakang

125
Pelatihan Upskilling Reskilling Guru Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai