Anda di halaman 1dari 12

Tugas presentasi

SKI kelompok 1

Walisongo

APRI WIRAJAYA
Apa itu Walisongo ?
Jadi secara umum Wali Songo berarti
sembilan Wali yang dekat dengan Allah
SWT. Wali Songo di Nusantara dikenal
sebagai sembilan tokoh penyebar agama
Islam yang paling populer.
1. Syaikh Maulana Malik Ibrahim (w.
882 H/ 1419 M)
Ada perbedaan pendapat terkait asal usul Syaikh Maulana Malik
Ibrahim, ada pendapat berasal dari Turki dan ada pendapat lain
menyatakan berasal dari Kashan sebuah tempat di Persia (Iran)
sebagaimana tercatat pada prasasti makamnya.

Syaikh Maulana Malik Ibrahim adalah seorang ahli tata negara


yang menjadi penasehat raja, guru para pangeran dan juga
dermawan terhadap fakir miskin. Menurut Babad ing Gresik beliau
datang bersama kawan-kawan dekatnya dan berlabuh di Gresik
pada tahun 1293/1371 M.

Syaikh Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan Ali Zainal Abidin


cicit Nabi Muhammad SAW. Syaikh Maulana Malik Ibrahim atau
Sunan Gresik bermukim di Gresik untuk menyiarkan ajaran Islam
hingga akhir hayatnya pada tanggal 12 Rabiul awwal 822 H,
bertepatan dengan 8 April 1419 M dan di makamkan di desa
Gapura kota Gresik.

Makamnya banyak diziarahi masyarakat hingga sekarang. Sunan


Gresik dianggap sebagai penyiar Islam pertama di tanah Jawa,
sehingga dianggap sebagai Ayah dari Walisanga
2. Sunan Ampel atau Raden
Rahmat (w. 1406 M)
Raden Rahmat adalah putra cucu Raja Champa, ayahnya bernama Ibrahim
As-Samarkandi yang menikah dengan Puteri Raja Champa yang bernama
Dewi Candra Wulan. Raden Rahmat ke tanah Jawa langsung ke Majapahit,
karena bibinya Dewi Dwara Wati diperistri Raja Brawijaya, dan istri yang
paling disukainya.

Raden Rahmat berhenti di Tuban dan di tempat itu beliau berkenalan


dengan dua tokoh masyarakat yaitu Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning,
yang kemudian masuk Islam keduanya beserta keluarganya. Dengan masuk
Islamnya Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning, usaha Sunan Ampel semakin
mudah dalam mendekati masyarakat dan melakukan dakwah Islam, sedikit
demi sedikit mengajarkan Ketauhidan dan Ibadah.

Sunan Ampel wafat pada tahun 1406M. Beliau dimakamkan di Kompleks


Masjid Ampel, Surabaya. Sampai sekarang makam beliau banyak dikunjungi
peziarah dari berbagai derah diseluruh pelosok Indonesia..
3. Sunan Bonang atau Makhdum
Ibrahim (w.1525 M)
Raden Maulana Makhdum Ibrahim adalah putra Sunan Ampel dari istri yang
bernama Dewi Candrawati. Sunan Bonang dikenal sebagai ahli Ilmu Kalam dan
Ilmu Tauhid. Maulana Makhdum Ibrahim banyak belajar di Pasai, kemudian
sekembalinya dari Pasai, Maulana Makhdum Ibrahim mendirikan pesantren di
daerah Tuban.

Santri yang belajar pada pesantren Maulana Makhdum Ibrahim, berasal dari
penjuru daerah di tanah air. Dalam menjalankan kegiatan dakwahnya Maulana
Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) mempunyai keunikan dengan cara mengubah
nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat sebagaimana yang dikenal
dalam Islam.

Hal ini dimaksudkan sebagai upaya persuasif terhadap penganut ajaran Hindu
dan Budha yang telah lama dipeluk sebelumnya. Sunan Bonang meninggal pada
tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban, daerah pesisir utara Jawa yang menjadi
basis perjuangan dakwahnya.
4. Sunan Kalijaga atau Raden
Syahid (w. abad 15)
Sunan Kalijaga mempunyai nama kecil Raden Sahid, beliau juga dijuluki
Syekh Malaya. Ayahnya bernama Raden Sahur Tumenggung Wilwatikta
keturunan Ranggalawe yang sudah Islam dan menjadi bupati Tuban,
sedangkan ibunya bernama Dewi Nawangrum.

Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali yang asli orang Jawa. Sebutan
Kalijaga menurut sebagian riwayat berasal dari rangkaian bahasa Arab
qadi zaka yang artinya ‘pelaksana’ dan ‘membersihkan’.

Menurut pendapat masyarakat Jawa memberikan arti kata qadizaka


dengan Kalijaga, yang berarti pemimpin atau pelaksana yang menegakkan
kesucian atau kebersihan.

Sunan Kalijaga meninggal pada pertengahan abad XV dan makamnya ada


di desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
5. Sunan Giri atau Raden ‘Ainul
Yaqin (w. Abad 15)
Raden ‘Ainul Yaqin (Raden Paku) adalah putra dari Syekh Maulana Ishaq (murid Sunan
Ampel). Raden ‘Ainul Yaqin dan dikenal dengan sebutan Sunan Giri. Sunan Giri
merupakan saudara ipar dari Raden Fatah, di karenakan istri mereka bersaudara.

Raden ‘Ainul Yaqin kecil di bawah asuhan seorang wanita kaya raya yang bernama Nyai
Gede Maloka atau Nyai Ageng Tandes. Setelah menginjak dewasa, Raden ‘Ainul Yaqin
menimba ilmu di Pesantren Ampel Denta (Surabaya) milik Sunan Ampel.

Di sini ia bertemu dan berteman baik dengan putra Sunan Ampel yang bernama Maulana
Makdum Ibrahim. Ketika hendak melaksanakan ibadah haji bersama Sunan Bonang,
keduanya menyempatkan singgah di Pasai untuk memperdalam ilmu keimanan dan
tasawuf.

Pada sebuah kisah diceritakan bahwa Raden Paku bisa mencapai tingkatan ilmu laduni.
Dengan prestasi yang dicapainya inilah, Raden Paku juga terkenal dengan panggilan
Raden ‘Ainul Yaqin. Sunan Giri meninggal sekitar awal abad ke-16, makam beliau ada di
Bukit Giri, Gresik.
6. Sunan Drajad atau Raden
Qasim (w. 1522 M)
Sunan Drajad memiliki nama asli Raden Qasim. Disebut Sunan Drajad karena
beliau berdakwah di daerah Drajad kecamatan Paciran Lamongan.
Masyarakat juga menyebutnya sebagai Sunan Sedayu, Raden Syarifudin,
Maulana Hasyim, Sunan Mayang Madu.

Raden Qasim adalah putra Sunan Ampel dari istri kedua yang bernama Dewi
Candrawati. Raden Qasim mempunyai enam saudara seayah-seibu,
diantaranya Siti Syareat (istri R. Usman Haji), Siti Mutma’innah (istri R. Muhsin),
Siti Sofiah (istri R. Ahmad, Sunan Malaka) dan Raden Maulana Makdum
Ibrahim (Sunan Bonang).

Di samping itu, ia mempunyai dua orang saudara seayah lain ibu, yaitu Dewi
Murtasiyah (istri R. Fatah) dan Dewi Murtasimah (istri Sunan Giri). Sedangkan
istri Sunan Drajad, yaitu Dewi Shofiyah putri Sunan Gunung Jati.
7. Sunan Kudus atau Raden Ja’far
Shadiq (w.1550 M)
Sunan Kudus biasa juga dikenal Ja’far Sadiq atau Raden Undung, beliau juga dijuluki Raden
Amir Haji sebab ia pernah bertindak sebagai pimpinan Jama’ah Haji (Amir). Dikenal sebagai
seorang pujangga cerdas yang luas dan mendalam keilmuannya.

Ja’far Sadiq (Sunan Kudus) merupakan putra Raden Usman Haji yang menyebarkan agama
Islam di daerah Jipang Panolan, Blora, Jawa Tengah. Dalam silsilah, Sunan Kudus masih
keturunan Nabi Muhammad Saw.

Tercatat detail dalam silsilah: Ja’far Sadiq bin R. Usman Haji bin RajaPendeta bin Ibrahim as-
Samarkandi bin Maulana Muhammad Jumadal Kubra bin Zaini al-Husein bin Zaini al-Kubra bin
Zainul Alim bin Zainul Abidin binSayid Husein bin Ali ra.

Sunan Kudus juga dikenal dengan julukan wali al-ilmi, karena sangat menguasai ilmu-ilmu
agama, terutama tafsir, fikih, usul fikih, tauhid, hadits, serta logika. Sunan Kudus juga dipercaya
sebagai panglima perang Kesultanan Demak.

Ia mendapat kepercayaan untuk mengendalikan pemerintahan di daerah Kudus, sehingga ia


menjadi pemimpin pemerintahan (Bupati) sekaligus pemimpin agama. Sunan Kudus meninggal
di Kudus pada tahun 1550, makamnya berada di dalam kompleks Masjid Menara Kudus.
8. Sunan Muria atau Raden Umar
Said (w. abad 15)
Sunan Muria adalah putera Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh.
Nama aslinya adalah Raden Umar Said, semasa kecil ia biasa
dipanggil Raden Prawoto. Dikenal sebagai Sunan Muria karena
pusat dakwah dan bermukim beliau di Bukit Muria.

Dalam dakwah, beliau seperti ayahnya. Ibarat mengambil ikan


“tidak sampai keruh airnya”. Dalam sejarah tidak diketahui secara
persis tahun meninggalnya dan menurut perkiraan, Sunan Muria
meninggal pada abad ke-16 dan dimakamkan di Bukit Muria,
Kudus.t
9. Sunan Gunung Jati atau Syarif
Hidayatullah (w. 1570 M
Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari
nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah
utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat Sunan Muria
dimakamkan. Sunan Muria wafat pada tahun 1560
M.Melalui media pertunjukan wayang, Sunan Muria
memberikan penerangan-penerangan kepada
masyarakat tentang berbagai hal dalam kaitan dengan
tauhid. Dengan pendekatan lewat pertunjukan wayang,
tembang-tembang, tradisi-tradisi lama, dan praktik-
praktik keagamaan lama yang sudah diislamkan, Sunan
Muria berhasil mengembangkan dakwah Islam di daerah
Jepara, Tayu, Juwana, bahkan sekitar Kud
The team
1. Abdillah Khairunnas
2. Adhatul Fadillah
3. Amanda Sri Mafira

A NK
3. Ananda Supriyati
5. Apri Wirajaya
6. Astri Fujhi Lestari
H
T OU
7. Aulia Ramadani
8. Aura Fazira Y
9. Doni
10. Fany Nurhazirah
11. Emra Satri
AWJ

Anda mungkin juga menyukai