Ya ... kamu yang arti dari sebuah namamu yaitu orang
yang selalu membuat bahagia pada setiap mata yang memandang. Maa sya Allah.. nama yang luar biasa, nama yang membuat tenang hati ini. Entah kenapa setelah sekian lama aku mulai memantaskan diri ... tapi Tuhan justru pertemukan dirimu denganku.
Kamu yang selalu berusaha bersamaku selama 5 bulan
sebelumnya.. kamu yang selalu berusaha meyakinkanku bahwa kamulah sosok yang terbaik .. kamu yang selalu membuatku meneteskan air mata aku mengingatmu .. kamu yang selalu membuatku meneteskan air mata setiap aku mendengar suara lantunan ayat Al-Qur’an yang kau bacakan.
Dan setelah aku yakin akan itu semua, muncul dalam
hatiku rasa bahagia, bangga, berbunga-bunga serta rasa care padamu . namun .. namun apa yang telah kamu lakukan ... membuatku sekejap semuanya menjadi berubah. Dengan sikapmu itu membuat semua rencana yang kita bicarakan bersama yang kita pikirkan bersama menjadi hancur. Bak halilintar menyambar .. hatiku rapuh, hatiku hancur dan tak berdaya lagi.
Ternyata itu semua kamu anggap bukan suatu hal yang
besar dalam hidupmu, seakan kamu lupa dengan janji dan perkataanmu, seakan kamu lupa dengan kesepakatan dan komitmen ini. Sedih, kesal, kecewa yang mendalam atas sikapmu itu, serasa semuanya ini hanya mimpi, tidak percaya bahwa ini adalah sebuah realita kenyataan. Sungguh tidak menyangka bahwa kamu sosok orang yang faham akan ilmu agama tapi bisa berbuat sedemikian rupa, se enaknya tidak ada bedanya dengan orang jahil yang tidak tahu apa-apa.
Ya... memang aku tidak mengetahui isi hati manusia
sesungguhnya. Aku tidak mengetahui apa yang ada dan kamu fikirkan. Aku tidak mengetahui niat yang sesungguhnya ada dalam hatimu. Tapi yang aku tahu saat ini bahwa kamu telah membuatku kecewa, setelah 1 bulan berjalan tanpa dirimu..
***
Kuasa Tuhan lebih indah.. rencana tuhan lebih indah..
dan dihadirkanlah kembali sesosok orang yang ternyata lebih baik darimu. Tidak hanya ilmu agama yang dimilikinya namun jiwa bijaksananya, santunya dalam berkomunikasi, sopanya dalam bertindak tanduk dan rasa empati yang tinggi membuat aku yakin ini adalah jawaban dari sebuah do’a yang setiap malam kupanjatkan.
***
Astaghfirullah.. dalam batinku bergumam, kukira
dirimu, iya, dirimu mantanku…ternyata kamu tidak puas menyakiti hati ini. Aku sudah bahagia denganya dan kamu pun kembali muncul dengan selalu berusaha membuatku membuat ketrentaman, kedamaian ini terkoyak. Namun aku lebih yakin tuhan akan berpihak pada kebenaran, tuhan tidak akan membiarkan hambanya berbuat dzholim. Jiwa ragaku hanya mampu bersimpuh, mengadu dan berpasrah kepada tuhan sang pemilik alam dan waktu. Semoga dirumu mendapatkan petunjuk pintu taubat kembali kepada jalan yang di ridhoi dan dirinya semoga selalu menjadi patner hidup di dunia sampai akhirat.