Modul 006 - Menyusun Rencana Aktifitas Penjualan
Modul 006 - Menyusun Rencana Aktifitas Penjualan
MODUL 6
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
D3 – Manajemen Pemasaran
S1 - Manajemen
Skema Sertifikasi :
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
TENAGA PEMASAR OPERASIONAL
Unit Kompetensi :
M.702090.006.01
Menyusun Rencana Aktifitas Penjualan
2018
Page 1
UNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL 6
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
D3 – MANAJEMEN PEMASARAN
S1 - MANAJEMEN
Skema Sertifikasi:
SB-001/1/LSP-UG/II/2017
Tenaga Pemasar Operasional
Unit Kompetensi:
Penyusun:
Rina Sugiarti, Dr
Editor:
Depok, 2018
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya, Modul 6 yang
terdiri dari UK (Unit Kompetensi) 6, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema
Pemasaran Operasional dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari
seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema
Pemasaran Operasional yang bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi
mahasiswa khususnya di program studi D3 Manajemen Pemasaran dan
S1 Manajemen.
Tim Penyusun
Page 3
MENYUSUN RENCANA AKTIFITAS
6
PENJUALAN
M.702090.006.01
Page 4
dengan kebutuhan perusahaan. Ketidaktersediaan tenaga kerja yang berkompeten
akan membuat perusahaan-perusahaan terpaksa menggunakan tenaga kerja asing.
Hal ini tentu akan merugikan pada sektor ketenagakerjaan Indonesia.
Sebagai dampak globalisasi dan sistem pasar bebas, persaingan usaha tidak hanya
terjadi pada lingkungan lokal atau regional saja. Persaingan telah berkembang ke
tingkat global. Diperkirakan pada tahun 2030, Indonesia akan menjadi negara
ekonomi terbesar ketujuh di dunia. Bila berjalan mulus, akan terdapat peluang
sebesar 1,8 triliun dolar Amerika di bidang agrikultura, perikanan, sumber daya
energi, pendidikan, dan sektor jasa. Secara keseluruhan ekonomi Indonesia akan
membutuhkan 113 juta tenaga terampil yang mampu menunjang pertumbuhan di
sebagian besar industry. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
Indonesia yang telah mencapai investment grade menurut beberapa lembaga
pemeringkat internasional beberapa waktu yang lalu.Karena potensi pasarnya
yang besar dan tingkat pertumbuhan perekonomian yang baik, banyak pihak asing
berupaya menggarap pasar Indonesia.
Sebagai gambaran pada investasi asing yang bersifat langsung tercatat sekitar 18,2
milliar dollar AS pada tahun 2011 (Sumber: BPS). Untuk sektor yang
berhubungan dengan jasa, investasi langsung tercatat sebesar lebih dari 2,5 milliar
dollar di sektor perdagangan, lebih dari 2.7 milliar dollar di sektor jasa dan
properti, dan sekitar 500 juta dollar di sektor jasa keuangan.Hal ini menjadi
indikasi dimana pihak asing akan semakin banyak masuk dan berperan terhadap
industri jasa. Tentu hal ini menjadi peluang dan ancaman pada dunia bisnis dalam
negeri. Di satu sisi pihak asing akan memperkuat permodalan bisnis, di sisi lain
tenaga kerja Indonesia akan terancam bila tidak memiliki kualitas yang baik yang
dapat mendukung operasionalisasi perusahaan (salah satunya tenaga pemasar).
Kekurangan tenaga pemasar yang berkualitas akan membuat perusahaan mencari
tenaga kerja pemasar. Hal ini tentu akan mempengaruhi ketersediaan lapangan
kerja bagi masyarakat Indonesia.
Page 5
Selain meminimalisir penggunaan tenaga pemasar asing, peningkatan kualitas
tenaga pemasar akan meningkatkan daya saing perusahaan.Dengan tenaga
pemasar yang terampil, perusahaan dapat bersaing baik dengan perusahaan lokal
maupun perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Bila berkembang dengan
baik, tingkat ekspor dari bidang jasa dan perdagangan akan mengalami
peningkatan karena telah memiliki kemampuan yang cukup untuk bersaing di
wilayah regional ataupun global.
Selain mengenai larangan terhadap praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat, terdapat pula undang-undang yang menyebetukan mengenai perlindungan
konsumen. Dalam UU No 8 tahun 1999 dinyatakan bahwa pembangunan nasional
pada era globalisasi harus dapat mendukung tumbuhnya dunia usaha sehingga
mampu menghasilkan beraneka barang dan/ jasa yang memiliki kandungan
teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan
sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan/jasa yang diperoleh dari
perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen.
Ruang lingkup dari pemasaran yang dimaksud mengacu pada apa yang telah
didefinisikan oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American
PenjualanAssociation), bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan pemegang sahamnya. RSKKNI ini bertujuan
untuk menstandarisasi kompetensi dari tenaga pemasar yang tugas dan fungsinya
terbatas berkaitan dengan melakukan aktivitas pejualan (sales), pengelolaan
layanan (service), dan pengelolaan merek (brand),
Adapun untuk lebih jelas lagi, masing-masing fungsi dan peran dari tenaga
pemasar yang berkaitan dengan melakukan aktivitas penjualan, pengelolaan
layanan, dan pengelolaan merek akan dijabarkan kembali. Tenaga penjual
memiliki peranan penting dalam semua perusahaan.Mereka seringkali dianggap
sebagai ujung tombak dan mendorong penghasilan bagi badan usaha.
Page 7
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
6.2 OBYEKTIF
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka Pelatihan Uji Kompetensi untuk Unit
Kompetensi menyusun rencana aktifitas penjualan memiliki obyektif utama agar
agar peserta pelatihan mmiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menyusun rencana aktifitas penjualan yang dirinci sebagai
Elemen Kompetensi sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengelolaan waktu
2. Melaksanakan pengelolaan teritori
Page 8
Pengelolaan waktu atau time management mencakup tindakan menata,
menjadwal, mengorganisasi, dan mengalokasikan setiap waktu seseorang yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas hariannya. Pengelolaan waktu
sama dengan proses pengelolaan sumber daya lainnya. Pengelolaan waktu
memerlukan analisis dan perencanaan. Untuk memahami dan menerapkan
prinsip pengelolaan waktu, harus diketahui cara memanfaatkan waktu, masalah
yang dihadapi dalam memanfaatkan waktu dan penyebabnya. Dengan
memahami hal-hal tersebut, maka dapat dierapkan cara meningkatkan
efektivitas dan efisiensi waktu, sehingga waktu yang dimiliki menjadi lebih
produktif.
Beberapa manfaat manajemen waktu di dalam organisasi:
Membantu individu atau organisasi dalam menentukan prioritas.
Misalnya menentukan tingkat urgensi melakukan sebuah aktivitas
Membantu mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda
pekerjaan yang harus diselesaikan
Dapat membantu untuk mencegah terjadinya bentrok waktu dalam
mengerjakan dua atau lebih pekerjaan dalam waktu yang bersamaan
Membantu proses evaluasi terhadap hasil pekerjaan individu atau
organisasi
Sedangkan untuk kehidupan pribadi, manajemen waktu yang baik dapat dilihat
dari alokasi waktu untuk pekerjaan dan juga untuk kehidupan pribadi di luar
pekerjaan. Berikut ini manfaat time management bagi kehidupan pribadi:
Kemampuan individu dalam mencapai produktivitas dan efisiensi yang
lebih besar
Memiliki reputasi professional yang lebih baik
Terhindar dari tekanan atau stress akan berkurang
Membantu meningkatkan peluang dalam mencapai kesuksesan
Memiliki keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan
Page 9
kesempatan karir yang lebih baik
Page 10
telah tuntas seyogyanya dipergunakan untuk menambah kuantitas,
merencanakan pekerjaan selanjutnya dan atau investasi waktu.
Fungsi pengelolaan waktu dimaksudkan untuk menjaga kualitas penggunaan
waktu dengan berpedoman kepada empat indikator, yaitu:
• Tetap merencanakan
• Tetap mengorganisasikan
• Tetap menggerakkan
• Tetap melakukan pengawasan.
Empat cara membuat perencanaan kerja yang baik adalah sebsgsi berikut:
1. Tentukan Target
Tentukan tujuan dari keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan. Tuliskan
di komputer atau buku catatan secara terperinci, dengan begitu akan
menjadi lebih terorganisir dan rapi.
2. Memilih Pemimpin Tim Kerja yang Tepat
Terkadang keputusan dari pemimpin tim kerja tidak dapat dibantah. Hal ini
dapat mempersulit dalam mencapai tujuan dari rencana kerja yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, jangan sampai salah memilih pemimpin.
3. Tentukan Tugas, Anggaran dan Waktu
Dalam membuat perencanaan kerja, harus ditentukan langkah demi
langkah dan tugas apa saja yang harus dilakukan dan diselesaikan.
Tentukan pula berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
Page 11
rencana kerja . Perkirakan juga waktu untuk setiap tugasnya agar dapat
menjadi acuan untuk dapat diselesaikan dengan cepat.
4. Atur Secara Logis
Aturlah tugas untuk masing-masing orang dalam satu tim kerja secara logis.
Fokuskan setiap tugas pada orang yang mampu dan memang cocok dengan
jenis pekerjaan yang diberikan. Setelah masing-masing sudah mendapatkan
tugasnya, hasil dari perencanaan kerja yang sudah dibuat pasti akan terlaksana
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Contoh: Setiap pagi, mulai membuat daftar pekerjaan yang harus dikerjakan
selama satu hari. Pekerjaan tersebut dibagi menjadi dua yaitu pekerjaan yang
masuk ke kategori “Big Goals” dan “Urgent Goals”. Kategori “Big Goals”
adalah pekerjaan-pekerjaan yang memiliki dampak jangka panjang dan
biasanya memerlukan perencanaan yang matang.
Rencana yang mau dilakukan atau lebih dikenal dengan action plan diperlukan
untuk dapat memetakan apa yang harus dilakukan demi mencapai target yang
telah ditetapkan.
Page 12
Sebelum menyusun action plan, ada beberapa hal penting dan mendasar yang
perlu dipahami.
1. Target adalah suatu sasaran yang ingin dicapai, di mana sasaran
tersebut belum pernah dicapai sebelumnya. Misalnya pencapaian sales
tahun ini adalah Rp. 3 miliar, maka target sales pada tahun depan
diharapkan meningkat 20% menjadi Rp. 3,6 miliar.
2. Mempelajari konsep perubahan:
Jika mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan mendapatkan
hasil yang sehari-hari
Atau mendapatkan hasil yang lebih buruk dari pencapaian
sebelumnya, diakibatkan adanya perubahan pada faktor internal
atau eksternal seperti:
- Tren yang sudah berubah, kompetitor yang semakin banyak
- Pelanggan yang semakin kritis
- Mesin yang semakin aus
- Pergantian orang, adanya orang baru
- Kenaikan penjualan sejalan dengan kenaikian pertumbuhan
ekonomi
- Permintaan meningkat karena daya beli masyarakat membaik,
atau karena trend terhadap produk yang dijual membaik.
Page 14
Kekurangpahaman akan konsep tersebut di atas, tidak ada pemisahaan
antara pekerjaan rutin dengan action plan. Banyak perusahaan yang
terjebak dengan rutinitas, sehingga tidak ada waktu untuk mengerjakan
suatu action plan.
Page 15
Tujuan adalah gambaran keseluruhan pekerjaan. Tuliskan apa saja
hasil akhir yang diinginkan dari rencana kerja itu. Usahakan
cakupannya luas.
Target sebaiknya spesifik dan nyata.
Kalau target-target yang ada terlalu beragam, pecah menjadi jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Misalnya, target jangka pendek perusahaan untuk meningkatkan
jumlah audiens sebesar 30% dalam tiga bulan berbeda dengan target
jangka panjang untuk memperkuat visibilitas merek (brand) di media
sosial selama setahun.
Target biasanya ditulis dalam kalimat aktif menggunakan kata kerja
tindakan dengan makna spesifik. Misalnya, "merencanakan",
"menulis", "meningkatkan", dan "mengukur". Hindari kata kerja
dengan makna samar seperti "memelajari", "memahami", dan
"mengetahui".
4. Susun rencana kerja dengan target-target yang "SMART".
MART adalah akronim yang biasa digunakan untuk mencari hasil
yang lebih nyata dan bisa dikerjakan dalam rencana kerja.
Specific berarti terperinci.
Apa tepatnya yang akan dilakukan untuk siapa? Uraikan populasi
yang akan dilayani dan semua tindakan spesifik yang akan
digunakan untuk membantu mereka.
Measurable berarti terukur.
Apakah target itu kuantitatif dan bisa diukur? Bisakah dihitung
hasilnya?
Achievable berarti bisa dicapai.
Bisakah diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan dengan
sumber daya yang dimiliki? Mengingat segala keterbatasan yang
ada, target harus realistis. Meningkatkan penjualan hingga 500%
masuk akal kalau perusahaan Anda tergolong kecil. Meningkatkan
Page 16
penjualan hingga 500% adalah target yang nyaris mustahil tercapai
oleh perusahaan yang telah mendominasi pasar.
Relevant adalah terkait kepentingan.
Akankah target itu berdampak pada tujuan atau strategi yang
diinginkan? Pastikan target dan metode kerja memiliki keterkaitan
yang jelas dan intuitif.
Time bound adalah terikat waktu. Kapan target itu tercapai,
dan/atau kapan diketahui bahwa pekerjaan telah diselesaikan?
Tentukan tanggal berakhirnya pekerjaan/proyek. Sebutkan pula,
kalau ada, hasil akhir seperti apa yang bisa menyebabkan pekerjaan
/proyek akan berakhir lebih dini, dengan semua hasil tercapai.
5. Cantumkan sumber daya yang dimiliki.
Dalam daftar ini tulis semua yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
dan target. Sumber daya beragam bentuknya, tergantung untuk apa
rencana kerja itu di buat.
Sumber daya di kantor meliputi anggaran keuangan, karyawan,
konsultan, bangunan atau ruangan, dan buku-buku. Anggaran yang
mendetail bisa dilampirkan jika rencana kerja itu lebih formal.
Sumber daya di dunia akademis meliputi akses ke berbagai
perpustakaan; bahan penelitian seperti buku-buku, koran, dan jurnal;
komputer dan akses internet; serta profesor atau orang lain yang bisa
membantu.
1. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan dapat membantu individu untuk memfokuskan
perhatian terhadap pekerjaan yang akan dijalankan, fokus terhadap
Page 17
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai serta mampu merencanakan
suatu pekerjaan dalam batasan waktu yang disediakan.
2. Menyusun Prioritas
Menyusun prioritas perlu dilakukan mengingat waktu yang tersedia
terbatas dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai kepentingan yang
sama. Urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat, yaitu dari
prioritas terendah hingga pada prioritas tertinggi. Urutan prioritas ini
dibuat dengan mempertimbangkan hal mana yang dirasa penting,
mendesak, maupun vital yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
Page 18
Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi namun tingkat
kepentingan rendah, maka pekerjaan ini dapat direncanakan terlebih
dahulu. Biasanya datang dari departemen atau pihak lain. Pekerjaan ini
berhak ditolak jika mengganggu produktifitas kerja.
4. Prioritas 4 :
Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah dan tingkat
kepentingan rendah, maka untuk pekerjaan pada skala ini ada baiknya
dilaksanakan diakhir setelah pekerjaan penting dan urgent lainnya
dilaksanakan. Atau bahkan mungkin ada baiknya untuk dihindari dan
menunggu hingga waktu yang tepat.
Page 19
Elemen 2: Melaksanakan Pengelolaan Teritori
Dunia distribusi sangat berhubungan dengan territory sales atau wilayah kerja
penjualan. Territory sales adalah suatu bagian yang sangat vital dalam
menentukan sukses tidaknya penjualan. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi
yang terencana dalam menempatkan sales force dalam suatu wilayah, sehingga
dapat benar-benar berhasil dalam menguasai pasar wilayah tersebut.
Kesalahan dalam menempatkan sales force dan pembagian wilayah kerjanya akan
berdampak pada membengkaknya cost per sales dan efektifitas kerja harian sales,
yang akhirnya berdampak pada penyebaran dan penjualan produk yang
dipasarkan.
Page 20
2.1 Memetakan Teritori yang Menjadi Tanggung Jawab Pekerjaannya
Dalam merancang teritori penjualan, beberapa hal yang menjadi dasar
adalah:
1. Potensi Wilayah
Potensi wilayah sangat berpengaruh terhadap pembagian territory terutama
dalam hal kontribusi omset dan penghasilan Sales:
- Kapasitas suatu teritori yang diproyeksikan dapat mempengaruhi nilai
penjualan.
- Parameter yang dijadikan patokan adalah Batasan Geografis, Jumlah
Penduduk, Sumber daya ekonomi dan Sosial Budaya, Jumlah outlet
(Customer dan Calon customer), Internal data (omzet per Customer, Per
Sales, Per Area, District, effective Call).
3. Jarak Tempuh
Bagaimanakah Sales mengatur waktunya apakah waktu sales hanya
dihabiskan untuk perjalanan atau membuat sales call.
Page 21
4. Kondisi Geografis
Dalam rangka meminimumkan halangan/hambatan kondisi geografis,
maka design pembagian wilayah harus memperhatikan sungai,
pegunungan, lintasan kereta api, dan lain lain agar pengcoveran
territory dapat dilakukan secara optimum.
Design Territory
1. Menentukan batas coverage dan titik focus (Home Base)
berdasarkan :
• Batasan-batasan Politis/administratif (status, kota, daerah/propinsi, Kab,
Kec, dan Kelurahan )
• Wilayah perdagangan
• Batasan-batasan alam: pegunungan, sungai, jalan kereta api, dan lain
lain.
Pola Routing
Rute yang efisien biasanya mengikuti salah satu pola dibawah ini :
1. Hopscotch
2. Cloverleaf
Page 23
Contoh:
Sales telah menempuh perjalanan dari Titik A ke B. harusnya sales
melanjutkan ke titik C atau D?
Jika menggunakan metode Sudut heuristik yang paling besar, sales harus
memilih untuk menuju D. Hal ini karena ketika memilih suatu rute yang
menggunakan Sudut heuristik yang paling besar, sales harus selalu menuju
ke suatu titik yang menghasilkan penjuru/sudut yang paling besar untuk
titik akhir yang dikunjungi.
Contoh:
Sales telah menempuh perjalanan dari Titik A ke B. harusnya sales
melanjutkan ke titik C atau D?
Page 25
Jika yakin bahwa mendapatkan pelanggan baru adalah yang sangat
penting, maka keyakinan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadikan
bagian dari prioritas. Jika menganggap pelanggan baru itu penting, maka
perusahaan harus mendapatkan pelanggan baru setiap hari.
Page 26
Ada beberapa faktor penilaian yang dapat di lakukan untuk menentukan
urutan prioritas dari persoalan, yaitu:
• Keseriusan
• Kepentingan
• Pertumbuhan
Masing-masing kategori diberikan penilaian Tinggi (T), Sedang (S) atau
rendah (R)
Contoh penilaian:
1. Pelanggan Potential “A” yang mengeluh tentang pelayanan pelanggan
Tingkat Keseriusannya: Tinggi (karena pelanggan potential),
Kepentingannya: Tinggi (karena menyangkut masalah reputasi),
Pertumbuhannya: Tinggi (Memberikan tanggapan yang secepatnya).
Skor: TTT.
Dari ketiga hal tersebut dapat ditentukan urutan prioritas. Urutan prioritas
untuk hal ini sesuai dengan angkanya yaitu pertama adalah keluhan
Page 27
pelanggan karena tingkat keseriusannya tinggi, kepentingannya tinggi dan
pertumbuhannya tinggi, jadi seharusnya diselesaikan terlebih dahulu,
kemudian pemilihan media promosi dapat dilakukan setelah keluhan
pelanggan diselesaikan dan terakhir adalah antisipasi perkembangan
produk “KLM” dari pesaing.
• Menganalisis wilayah
Page 28
daerah dalam satu bagian dan beberapa bagian dalam satu zona dan sejumlah zona
dalam wilayah nasional.
• Dasar-dasar wilayah
1. Geografi
2. Potensi
3. Permintaan pelayanan
4. Beban kerja
1. Metode buildup
2. Metode breakdown
3. Metode incremental
Page 29
6.4. SOAL LATIHAN
KUK 1.1 01. Suatu sasaran yang ingin dicapai, di mana sasaran tersebut belum
pernah dicapai sebelumnya, disebut:
A. Action Plan
B. Target
C. Tujuan
D. Semua jawaban benar
KUK 1.2 02.Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah namun tingkat
kepentingan tinggi, maka sebaiknya:
A. Pekerjaan ini harus diselesaikan pertama kali
B. Pekerjaan ini harus diselesaikan terakhir kali
C. Pekerjaan ini harus direvie w atau dijadwalkan kembali
D. Pekerjaan ini dapat direncanakan terlebih dahulu
KUK 2.1 03. Suatu daerah geografis tertentu yang dipercayakan pada seorang
Sales atau Distributor dengan mempertimbangkan Jumlah
customer atau calon customer di tiap daerah geografis disebut:
A. Saluran Distribusi
B. Perantara
C. Territory Penjualan
D. Wilayah Potensial
KUK 2.2 04. Fondasi atau dasar kekuatan yang harus dimiliki untuk
menentukan prioritas pelanggan, adalah:
A. Prioritas pelanggan baru
B. Prioritas pendapatan pribadi
C. Prioritas menjaga hubungan
D. Semua jawaban benar
KUK 2.3 05. Pertimbangan Perlunya Membentuk Wilayah Penjualan, kecuali:
Page 30
A.Pengcoveran yang lebih baik
B.Menambah biaya penjualan
C.Meningkatkan pelayanan terhadap customer
D.Penilaian prestasi dan kinerja yang lebih akurat
KUK 2.3 06.
No.
Daftar tugas/ instruksi
KUK
1.1 Buat daftar dan target pekerjaan harian
1.2 Tentukan prioritas pekerjaan dalam sehari
2.1 Petakan teritori yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya
2.2 Tentukan prioritas pelanggan
2.3 Tentukan rencana kunjungan berdasarkan teritori
Page 31
6.7. DAFTAR PUSTAKA
1. Antonius, AG. 2014. “Time Management: Menggunakan Waktu Secara Efektif
Dan Efisien” . HUMANIORA Vol.5 No.2 Oktober 2014: 777-785
3. Penjualan Management, 14th Edition, 2012, Philip Kotler and Kevin Lane
Keller, Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall, One Lake
Street, Upper Saddle River, New Jersey 07458, 2012
4. Customer Service For Dummies, 3rd Edition, 2006, Karen Leland and Keith
Beiley, Wiley Publishing, Inc, 20016
8. Merlin Stone and Alison Bond, Consumer Insight: How to Use Data and
Market Research to Get Closer to Your Customer, Kogan Page.
Page 32