Laporan Magang Eksekutif Mulya Muttaqun Fix
Laporan Magang Eksekutif Mulya Muttaqun Fix
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana
Terapan Pada Politeknik Negeri Lhokseumawe
Disusun oleh:
MULYA MUTTAQUN
NIM : 2020223020035
Jurusan : Teknik Sipil
Program Studi : Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan
Laporan magang yang berjudul “Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh dan Rekonstruksi
Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa (Dak Penugasan)” disusun oleh Mulya
Muttaqun, NIM 2020223020035 dibuat untuk memenuhi persyaratan kurikulum semester VII pada
Program Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan (TRKJJ) Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Mulya Muttaqun
NIM.2020223020035
Menyetujui,
Mengetahui,
1
LEMBAR PENGESAHAN II
Laporan magang yang berjudul “Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh dan Rekonstruksi
Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa (Dak Penugasan)” disusun oleh Mulya
Muttaqun, NIM 2020223020035 dibuat untuk memenuhi persyaratan kurikulum semester VII pada
Program Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan (TRKJJ) Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Mulya Muttaqun
NIM.2020223020035
Menyetujui,
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana karena karunia-
Nya penulis telah diberi kesehatan dan kesempatan serta telah diberi umur panjang, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan judul “Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh
dan Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa (Dak Penugasan)”.
Shalawat beriring salam penulis sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
ini.
Laporan Magang ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi kurikulum Jurusan
Teknik Sipil sebagai mahasiswa yang akan menyelesaikan Studi pada Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Magang yang penulis ikuti sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Lhokseumawe yaitu selama kurang lebih 23 minggu (mulai dari tanggal 17 Juli s/d Desember
2023).
Dalam penyelesaian Laporan Magang Lapangan ini, penulis tahu benar bahwa masih adanya
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, serta menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan
dan kekhilafan baik dari segi bahasa, pengetikan atau pun isi Laporan Magang Lapangan tersebut. Untuk
itu penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi kebaikan
pada penulisan untuk laporan selanjutnya.
Dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Magang ini penulis juga dibantu oleh beberapa pihak,
dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Syukri, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.
2. Bapak Muhammad Reza, M. Eng., selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Lhokseumawe.
3. Bapak Andrian Kaifan, S.T, M.T, selaku Dosen Magang.
4. Bapak Syihab Ghiyas, selaku Project Manager PT Adhi Karya.
5. Bapak Syafi, selaku Pelaksana Lapangan PT Krueng Meuh.
6. Bapak Fadli dan Bapak Sayuti, selaku Pembimbing Lapangan kami.
7. Dan juga kepada sahabat dan kerabat yang telah mendukung dalam penyusunan Laporan Magang
ini.
3
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga Laporan Magang Lapangan ini nantinya dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Penyusun,
Mulya Muttaqun
NIM. 2020223020035
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN I i
LEMBAR PENGESAHAN II ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.3 Manfaat................................................................................................................................3
3.1.1 Magang Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh 18
3.1.2 Magang Pada Proyek Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng Kecamatan Jeumpa 18
BAB V PENUTUP 78
5.1 Kesimpulan 78
5.2 Saran 78
DAFTAR PUSTAKA 79
LAMPIRAN 80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan ruas jalan tol sigli-banda aceh, 2019 7
Gambar 1. 2 Pihak yang terlibat dalam proyek jalan alue rheng bireuen, 2023 9
6
Gambar 4. 5 Vibratory compactor roller sedang menggilas tanah akses road 25
Gambar 4. 6 Skema tahapan pekerjaan penyiapan tanah dasar 26
Gambar 4. 7 Pembentuk lapis pondasi 28
Gambar 4. 8 Penghamparan material base a 28
Gambar 4. 9 Perataan material base A oleh motor grader 29
Gambar 4. 10 Pemadatan menggunakan vibratory compactor roller 29
Gambar 4. 11 Proses perataan lantai kerja akses road seksi 6 31
Gambar 4. 12 Truck mixer 31
Gambar 4. 13 Mixer truck 31
Gambar 4. 14 Memeriksa setelah pemasangan bekisting LC 32
Gambar 4. 15 Uji Slump memperoleh hasil setinggi 10 cm 33
Gambar 4. 16 Proses pengecoran Lc Sta 0+425 ruas akses road Baitussalam dan diratakan oleh jidar dan
roskam 33
Gambar 4. 17 Proses pengerjaan lean concrete 34
Gambar 4. 18 Material stone crusher PT adhi karya padang tiji 34
Gambar 4. 19 Cek kadar air 36
Gambar 4. 20 Material di jemur untuk mencapai SSD 37
Gambar 4. 21 Pengambilan gelembung udara pada pengujian SPGR of soil 37
Gambar 4. 22 Material mulai di compact dengan pukulan tertentu 40
Gambar 4. 23 Benda uji di timbang setelah di compact dan di bersihkan 40
Gambar 4. 24 Proses analisa saringan 42
Gambar 4. 25 Air dan tanah di aduk 43
Gambar 4. 26 Benda uji setelah di grooving 44
Gambar 4. 27 Pemutaran mangkok pada casagrande setinggi 1 cm 44
Gambar 4. 28 Sampel PL dan LL setelah dibentuk 45
Gambar 4. 29 Perendaman benda uji selama 4 hari 49
Gambar 4. 30 Pembacaan dial beban pada penetrasi CBR test 49
Gambar 4. 31 Penimbangan sampel benda uji untuk kadar air 50
Gambar 4. 32 Penggongsengan agregat kasar dan halus 50
Gambar 4. 33 Penumbukan awal (seating blows) pada DCP test mainroad 52
Gambar 4. 34 Pengujian sand cone pada Sta 5+400 seksi 1B 53
Gambar 4. 35 Proses Clearing Sebelum di rigid 55
Gambar 4. 36 Penentuan elevasi Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 37 Alat sensor alat paver/wirgent 56
Gambar 4. 38 Pemasangan plastic sheet (Bond Breaker) 56
Gambar 4. 39 Crack inducer 57
Gambar 4. 40 Besi dowel 57
7
Gambar 4. 41 Besi tie bar 57
Gambar 4. 42 Dump truck membawakan material beton 58
Gambar 4. 45 Beton dihamparkan wheel excavator 59
Gambar 4. 43 Pengujian Slump Test 59
Gambar 4. 44 Beton dicetak oleh mesin wirgent 59
Gambar 4. 46 Pemadatan beton setelah dicetak 59
Gambar 4. 47 Perataan beton yang kurang rapi memakai jidar/roskam 59
Gambar 4. 48 Alat penggaruk/grooving 60
Gambar 4. 49 Curing compound 60
Gambar 4. 50 Cutting rigid pavement 61
Gambar 4. 51 Pengisian joint sealant 61
Gambar 4. 52 Perawatan beton rigid pavement (curing) 62
Gambar 4. 53 Benda Uji Slinder Fs 62
Gambar 4. 54 Benda Uji Kubus FC 62
Gambar 4. 55 Breafing dengan PM mengenai pekerjaan rigid pavement 63
Gambar 4. 56 Penuangan material base a oleh dump truck 64
Gambar 4. 57 Perataan material base a oleh grader 65
Gambar 4. 58 Pemadatan base a oleh virbratory compactor roller 65
Gambar 4. 59 Penyiraman base a oleh water tank supaya semakin padat 65
Gambar 4. 60 Foto bersama pengawas lapangan 66
Gambar 4. 61 Proses clearing oleh compressor dan penyemprotan prime coat oleh aspal sprayer 66
Gambar 4. 62 Garis pembatas lebar badan jalan 67
Gambar 4. 63 Proses Penuangan Material Aspal Di Asphalt Finisher 69
Gambar 4. 64 Proses perataan aspal oleh asphalt finisher 69
Gambar 4. 65 Dokumentasi penulis 70
Gambar 4. 66 Proses pemadatan aspal oleh Tandem Roller 70
Gambar 4. 67 Proses pemadatan Pneumatic Tandem Roller (PTR) 70
Gambar 4. 68 Proses penuangan beton 71
Gambar 4. 69 Proses pembobokan base a untuk di rigid 72
Gambar 4. 70 Test Slump Mencapai 10 cm 72
Gambar 4. 71 Perataan memakai roskam 73
Gambar 4. 72 Proses penuangan coran bahu jalan 73
Gambar 4. 73 Dokumentasi penulis 73
Gambar 4. 74 Proses Pelaksanaan Core drill 75
Gambar 4. 75 Dokumentasi penulis bersama pelaksana lapangan 75
Gambar 4. 76 Proses pengambilan sampel Base A 77
DAFTAR TABEL
8
Tabel 4. 1 Tenaga kerja pada pekerjaan persiapan tanah dasar 24
Tabel 4. 2 Peralatan pada pekerjaan penyiapan tanah dasar 24
Tabel 4. 3 Tenaga kerja pada pekerjaan penghamparan base A 27
Tabel 4. 4 Peralatan pada pekerjaan penghamparan base A 27
Tabel 4. 5 Tenaga kerja pada saat proses pengerjaan LC 32
Tabel 4. 6 Jenis material yang di uji di lab. Quality control seksi 1B padang tiji-seulimum 35
Tabel 4. 7 Tenaga kerja pengujian kadar air 35
Tabel 4. 8 Tenaga kerja pengujian berat jenis 36
Tabel 4. 9 Tenaga kerja pengujian proctor test 38
Tabel 4. 10 Tenaga kerja pengujian analisa saringan 41
Tabel 4. 11 Tenaga kerja pengujian Atterberg limit 43
Tabel 4. 12 Tenaga kerja pengujian berat jenis 46
Tabel 4. 13 Tenaga kerja pengujian CBR 47
Tabel 4. 14 Tenaga kerja pengujian DCP 51
Tabel 4. 15 Alat alat yang dibutuhkan pada saat rigid pavement 54
Tabel 4. 16 Tenaga kerja pada pekerjaan rigid pavement 54
Tabel 4. 17 Tenaga kerja pekerjaan perkerasan LPA 63
Tabel 4. 18 Peralatan pada pekerjaan perkerasan LPA 64
Tabel 4. 19 Tenaga Kerja Pekerjaan Lapisan resap pengikat 67
Tabel 4. 20 Peralatan pada pekerjaan lapisan resap pengikat 67
Tabel 4. 21 Tenaga kerja pada pekerjaan perkerasan laston AC-BC 68
Tabel 4. 22 Peralatan pada pekerjaan perkerasan laston ac-bc 68
Tabel 4. 23 Peralatan pengecoran pada pekerjaan bahu jalan 71
Tabel 4. 24 Tenaga kerja pada pekerjaan pengecoran bahu jalan 71
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
Jalan tol adalah jalur transportasi yang tidak terhambat, karena jumlah pengguna jalan terus
meningkat seiring berjalannya waktu, pembangunan jalan tol telah menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi kemacetan di jalan yang sudah ada. Dalam kurun waktu 4,5 tahun terakhir, telah dibangun
jalan tol sepanjang 949 Km yang telah beroperasi. Tujuan dari pembangunan jalan tol adalah untuk
meningkatkan konektivitas dan merangsang pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia. Pulau
Sumatera, sebagai pulau terbesar ketiga di Indonesia, mengalami pertumbuhan ekonomi yang konsisten
setiap tahun.
Pada tahun 2019, kontribusi Pulau Sumatera terhadap perekonomian nasional diperkirakan
mencapai 21,63 persen, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen. Salah satu provinsi yang
memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera adalah Provinsi Aceh, terutama melalui
sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Untuk mewujudkan pemerataan ekonomi
di Pulau Sumatera, penting untuk menyediakan fasilitas transportasi yang memadai. Salah satu fasilitas
transportasi yang diperlukan adalah jalan tol, yang dapat membantu menciptakan akses yang lancar.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Sumatera, Pemerintah memutuskan untuk membangun Jalan Tol
Trans Sumatera (Wisnumurti and Widyastuti 2021).
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah,
di atas permukaan tanah, diatas permukaan air serta di bawah permukaan tanah dan atau air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori dan jalan kabel (Clarkson H.Oglesby 1999).
Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian,
mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor
alam maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan, sehingga perlu diadakan perbaikan dan
peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang lebih tinggi. Dalam proses perencanaan sebagai
dasar pelaksanaannya perlu diperhatikan faktor kenyamanan, keamanan lingkungan serta faktor lain yang
mendukung rencana detail yang mantap.
1
2
Penerapan Magang industri selama periode (6) enam bulan ini bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman dan pengalaman langsung dalam melibatkan diri dalam proses pembangunan jalan tol trans
Sumatera Sigli-Banda Aceh serta rekonstruksi jalan desa Alue Rheng di lapangan. Selain itu, penulis
juga bermaksud untuk melakukan perbandingan antara konsep-konsep teoritis yang diperoleh selama
masa perkuliahan dengan realitas pelaksanaan di lapangan. Besar harapan kami tidak hanya
meningkatkan wawasan penulis, tetapi juga memperkaya pengalaman praktisnya.
Dengan adanya keberlakuan Magang industri dilakukan penyusunan Laporan yang mencakup
seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis dalam proyek replikasi jalan tol trans Sumatera
Sigli-Banda Aceh serta rekonstruksi jalan desa Alue Rheng. Laporan ini juga berisi data-data
pendukung yang relevan untuk pembuatan dokumentasi ini.
● Mencapai tujuan tugas: menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik sesuai
● Memahami lingkup tugas: memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari tugas
● Penyebab masalah: menganalisis akar penyebab masalah untuk memahami inti dari
pemahaman yang lebih dalam tentang industri, serta pelajaran yang dapat diterapkan di
masa depan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam melaksanakan magang eksekutif yaitu:
1. Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pemahaman dan keterampilan sebagai persiapan diri untuk menjadi
individu yang terampil dan siap menghadapi berbagai situasi dan kondisi di dunia
kerja;
b. Sebagai medium untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, terutama dalam
hal-hal yang tidak tercakup dalam kurikulum perkuliahan;
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati langsung
implementasi konsep-konsep teoritis di lapangan sesuai dengan yang dipelajari di
kampus;
d. Melatih keterampilan berkomunikasi dengan individu baru yang ditemui di
lingkungan kerja;
e. Memperluas pandangan terkait teori-teori yang mempercepat proses pekerjaan.
2. Bagi perguruan tinggi negeri (ptn)
a. Memproduksi alumni yang memiliki kemampuan baik dalam hal akademik maupun
keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja;
b. Membangun kemitraan antara perguruan tinggi dengan lembaga atau organisasi yang
menjadi tempat pelaksanaan magang atau kerja praktek di masa yang akan datang.
3. Bagi perusahaan
a. Sebagai langkah persiapan untuk menghasilkan pekerja yang terampil ketika
memasuki lingkungan kerja;
4
b. Mendapatkan umpan balik dan rekomendasi perbaikan terkait kebijakan yang berlaku
di perusahaan di masa yang akan datang;
c. Mengakses bantuan tenaga kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG
PT Adhi Karya adalah perusahaan konstruksi yang dimiliki oleh pemerintah, dengan markasnya
berlokasi di Jakarta, Indonesia. Berdiri pada tanggal 1 Juni 1974, perusahaan ini mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1960. Awalnya didirikan dengan nama Architecten en Ingenieur
Aannemersbedrijf Associatie Seleen de Bruyn, Reyelt en de Vries N.V., PT Adhi Karya kemudian
dinasionalisasi pada tanggal 11 Maret 1960 dan mengubah namanya menjadi Adhi Karya. perusahaan
Adhi Karya muncul pada SK keluaran Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja. Kemudian Adhi
Karya ditetapkan sebagai Perusahaan Negara Adhi Karya saat dikeluarkannya PP No. 65 tahun 1961.
Di tahun itu juga, dan pada PP yang sama, Perusahaan Bangunan bekas Belanda bernama Associate
NV, secara resmi telah dinasionalisasikan dan dilebur menjadi Adhi Karya. Saat ini, PT Adhi Karya
memiliki empat sektor utama sebagai lini bisnisnya, yaitu engineering & construction, property &
hospitality, manufacture, serta investment & concession. Perusahaan ini juga memiliki beberapa anak
perusahaan yang fokus pada sektor bisnis tertentu (BUMN.INFO 2023).
B. PT Krueng Meuh
Sejak Oktober 2015, Perusahaan konstruksi PT Krueng Meuh berpusat di Kabupaten Bireuen,
Aceh, telah sukses menyelesaikan sejumlah proyek nasional. Perusahaan ini memiliki kualifikasi
untuk melaksanakan berbagai jenis proyek, termasuk konstruksi bangunan hunian tunggal dan
koppel, bangunan pendidikan, bangunan kesehatan, gedung lainnya, instalasi tenaga listrik gedung
dan pabrik, pemasangan pipa air (plumbing) dalam bangunan, konstruksi saluran air, pelabuhan,
bendungan, dan infrastruktur sumber daya air lainnya, serta konstruksi jalan raya (kecuali jalan
layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara. Pendiri PT Krueng Meuh adalah H. Mawardi
alias Yudi, dan kantor pusat perusahaan berlokasi di Desa Kuta Meuligoe, Kecamatan Sawang,
berbatasan dengan Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu. Saat ini, PT Krueng Meuh memiliki
kapasitas produksi 500 kubik Ready Mix per hari (Administrator 2023).
Berikut merupakan beberapa data umum dari proyek pembangunan jalan tol ruas Sigli – Banda
Aceh, yaitu:
1. Nama proyek : Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli – Banda Aceh
5
6
B. PT Krueng Meuh
Berikut merupakan beberapa data umum dari proyek rekonstruksi jalan Alue Rheng Kabupaten
bireuen yaitu :
1. Nama Paket : Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan
Jeumpa (DAK Penugasan)
2. Nomor Kontrak : 620/08.06/SP/PNK/BM/VII/2023
3. Nilai Kontrak : Rp. 3.546.100.000,00,-
4. Volume : 1 Paket (STA 0+000 s/d STA 1+350)
5. Perencana : CV Zia Meutuah Consultant
6. Pelaksana : CV Bina Konstruksi
7. Pengawas : CV Segitiga Emas Konsultan
8. Tanggal Mulai : 07 Juli 2023
9. Tanggal Selesai : 28 Desember 2023
10. Sumber Dana : APBK Bireuen (DAK)
2.2.1 Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh
b) Kontraktor
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. adalah perusahaan yang bertindak sebagai pelaksana
utama dalam proyek ini. Perusahaan ini bergerak di sektor penyediaan jasa teknik dan
biasanya terlibat dalam proyek-proyek yang memiliki skala menengah ke atas. Ruang lingkup
pekerjaannya meliputi berbagai aspek seperti konstruksi jalan raya, struktur bangunan,
pengelolaan tanah, sistem drainase, pembentukan tebing, dan sebagainya. Sebagai kontraktor
utama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam
pengembangan proyek ini yang sedang berlangsung.
c) Konsultan Perencana
PT Wiratman bertindak sebagai pihak yang melakukan perencanaan proyek ini dan
berkolaborasi dengan Konsultan Pengawas. PT Wiratman adalah sebuah perusahaan yang
berfokus pada penyediaan jasa konsultasi teknik. Mereka terlibat dalam merancang proyek-
proyek yang memiliki skala menengah ke atas, termasuk perencanaan jalan dan jembatan,
baik yang merupakan bagian dari jalan tol maupun yang bukan jalan tol.
d) Konsultan Pengawas
Pengawas proyek pada pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli - Banda Aceh yang telah
berlangsung dari tahun 2019 dan adapun yang bertugas dalam pengawasan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan adalah PT Wahana Mitra Amerta (KSO). Tanggung jawab pengawas
adalah untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin terhadap mutu pekerjaan sesuai
dengan rencana dan metode pelaksanaan kerja.Semua pengawasan desain teknis di bagian
tersebut diserahkan kepada konsultan pengawas.
Masalah mengenai perencanaan teknis diserahkan oleh pimpinan proyek kepada
konsultan perencana. Pengawas berwenang penuh untuk menegur pelaksana apabila
pekerjaan yang dilakukannya bertentangan atau menyimpang dari spesifikasi yang ada.
Berbeda halnya dengan perencana, ia tidak dapat menegur atau memerintah pelaksana secara
langsung di lapangan tanpa melalui pengawas. Hal ini disebabkan karena di antara perencana
dan pelaksana/kontraktor tidak ada hubungan kerja, sebaliknya antara perencana dan
pengawas terdapat hubungan garis konsultasi.
10
Pemilik proyek atau pengguna jasa merupakan badan pemerintah yang membantu
pembangunan dan memiliki wewenang sebagai pemberi pekerjaan atau yang menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak-pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan
tersebut. Pemilik proyek dapat berupa perorangan, badan/lembaga/instansi pemerintah
maupun swasta. Adapun pemilik proyek pada Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng-Blang
Seunong Kecamatan Jeumpa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Pemerintah Daerah Bireuen
Dan Perusahaan PT Krueng Meuh.
b) Konsultan Perencana
d) Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang/badan hukum yang ditunjuk pengguna jasa untuk
membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai awal hingga
berakhirnya pekerjaan tersebut (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 dan Perubahannya). Dalam Proyek Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng-Blang
Seunong Kecamatan Jeumpa CV Segitiga Emas konsultan.
Adapun hak dan kewajiban dari pengawas adalah :
1. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang sesuai Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
dalam waktu yang telah ditetapkan;
2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan
pekerjaan;
3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan;
12
berkelanjutan
2. Misi
13
Alat produksi campuran aspal panas, yang juga dikenal sebagai Asphalt Mixing Plant (AMP),
merupakan kumpulan peralatan yang dirancang untuk menghasilkan campuran aspal panas.
Fungsinya adalah untuk memproduksi bahan pelapis permukaan jalan yang lentur, yaitu campuran
aspal panas (Kurniawan 2009).
Asphalt Mixer Plant atau Asphalt Mixing Plant (AMP) adalah suatu mesin atau perangkat
yang digunakan untuk menciptakan campuran aspal dengan mengkombinasikan bahan-bahan
seperti agregat dan pasir. AMP Aspal terdiri dari beberapa bagian kunci, termasuk silo agregat,
pengumpan bergetar, drum pengering, drum pencampur, dan sistem pengendalian suhu dan
kelembaban. Campuran aspal yang dihasilkan oleh AMP Aspal digunakan untuk pengaspalan jalan,
landasan pacu bandara, jalur sepeda, trotoar, dan berbagai proyek konstruksi lainnya. AMP Aspal
memiliki variasi jenis, termasuk AMP jenis takaran (batch plant), AMP jenis drum pencampur
(drum mix), AMP jenis berkelanjutan (continuous plant), dan AMP jenis daur ulang (recycling
plant).
14
b) Komponen AMP
Bagian atau komponen Peralatan Produksi AMP tipe Batch adalah sebagai
berikut: (lihat gambar 2.4)
1. Bin dingin (Cold bin); 10. Bak penimbang/alat-alat
2. Pintu Bin dingin; timbangan (dial);
3. Elevator dingin (Cold Elevator); 11. Bak Pencampur (Mixer atau
4. Pengering; Pugmill);
5. Pengumpul debu; 12. Penampung filler;
6. Cerobong asap; 13. Tangki oli pemanas aspal;
7. Elevator panas (Hot elevator); 14. Timbangan aspal;
8. Unit ayakan; 15. Pembangkit tenaga (Genset).
9. Bin panas (Hot Bin);
1. Penyiapan Bahan
a. Agregat dimuatkan dalam masing-masing bin dingin untuk tiap;
b. ukuran (Fraksi) sesuai dengan yang diperkirakan dalam campuran;
c. (Sesuai dengan job mix formula);
d. Aspal disiapkan di dalam tangki persediaan;
e. Filler apabila dibutuhkan disiapkan di dalam filler.
2. Proses Produksi
a) Agregat dari masing-masing ukuran dikeluarkan dari masing- masing binnya.
Banyaknya masing-masing ukuran agregat jumlahnya diatur dengan pengaturan
bukaan pintu yang ada di bagian bin, dan diatur sesuai dengan pengaturan
perbandingan dalam Job Mix Formula (JMF). Agregat yang dikeluarkan ditampung
oleh collecting conveyor dan diteruskan ke conveyor pengantar untuk dialihkan masuk
ke dalam drum dryer.
b) Di Dalam dryer agregat tersebut akan dikeringkan dengan cara dipanaskan melalui
semburan api dari burner agregat yang panas dan kering akan keluar diujung dryer dan
dialihkan ke dalam elevator panas (Hot Elevator). Panas agregat yang dikeluarkan
mempunyai suhu sekitar 175°C.
c) Agregat panas dalam hot elevator akan dibawa naik keatas memakai mangkok-
mangkok (bucket) kecil yang dipasang sepanjang rantai yang berputar naik keatas
didalam hot elevator agregat dalam mangkuk-mangkuk kecil tersebut setelah sampai
di atas ditumpahkan ke atas saringan panas bergetar untuk dipilah- pilah kembali
sesuai dengan ukuran butirannya semula. Masing- masing agregat yang lolos saringan
masing-masing akan jatuh masuk ke dalam ruangannya masing-masing
(Compartment) didalam hot bin. Hot bin umumnya mempunyai 4 (empat) ruang
terpisah (Compartment).
d) Filler dimuatkan ke dalam bin filler secara manual melalui filler elevator.
e) Aspal didalam tangki dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu kira-kira
165°C.
f) Proses pencampuran dilaksanakan sebagai berikut:
1. Agregat panas dari masing-masing fraksi dikeluarkan dari compartment masing-
masing untuk ditimbang masing-masing sesuai dengan job mix formula di
tamping dalam bin penimbang.
2. Filler ditimbang sesuai dengan JMF.
3. Aspal panas ditimbang sebanyak yang dibutuhkan untuk setiap kali mencampur
(batch) aspal panas hasil timbangan disimpan didalam tangki penimbang aspal.
16
4. Semua agregat panas yang sudah ditimbang didalam pugmill yang lengan-
tangannya berputar. Kemudian filler ditumpahkan dan selanjutnya aspal panas
yang berada di dalam tangki penimbang aspal disemprotkan ke salurannya
5. ke atas agregat yang sedang teraduk-aduk di dalam pugmill. Selesai pencampuran
pintu buangan dari pugmill dibuka dan campuran beraspal panasnya segera keluar
dan ditampung di atas bak dump truck. Lama waktu pencampuran antara 35 detik
sampai 45 detik (Lihat spesifikasi). Temperatur campuran diatas Dump Truck ±
150°C.
g) Proses produksi dapat digambarkan seperti sketsa pada gambar 2.5 dibawah ini :
Stone Crusher PT Adhi Karya adalah fasilitas yang digunakan untuk memecah batu guna
memproduksi batu pecah. Fasilitas ini digunakan dalam proyek-proyek konstruksi, seperti
pembangunan jalan tol. Penelitian dan tugas terkait menunjukkan bahwa perusahaan ini
menggunakan Stone Crusher dalam proyek-proyek pembangunan jalan tol di berbagai lokasi, seperti
Ruas Sigli – Banda Aceh dan Subang. Selain itu, terdapat juga penelitian yang membahas
penggunaan bahan bakar dan pelumas pada kegiatan Stone Crusher PT Adhi Karya. Namun, detail
teknis lebih lanjut mengenai Stone Crusher PT Adhi Karya mungkin dapat ditemukan melalui sumber
daya lain.
Stone Crusher PT Adhi Karya menghasilkan batu pecah yang digunakan dalam berbagai proyek
konstruksi, seperti pembangunan jalan tol. Produk yang dihasilkan oleh stone crusher ini digunakan
sebagai bahan baku dalam proses pembuatan jalan dan struktur lainnya. Berikut adalah beberapa
informasi terkait dengan produk yang dihasilkan oleh Stone Crusher PT Adhi Karya:
● Stone Crusher PT Adhi Karya menggunakan mesin pemecah batu (Stone Crusher)
● Alat-alat yang digunakan dalam penelitian terkait dengan pemanfaatan residu produk
batu pecah meliputi Wheel Loader, Excavator, Dump Truck, dan Truck;
● Proyek-proyek yang menggunakan Stone Crusher PT Adhi Karya meliputi Proyek Tol
Pada pekerjaan crushing ini biasanya diperlukan beberapa kali pengerjaan pemecahan, tahap-
tahap pekerjaan ini beserta jenis crusher yang digunakan antara lain :
Tahap – tahap pekerjaan pemecahan pada crusher dapat dilihat pada diagram alir sebagai
berikut :
3.1.1 Magang Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh
b. Pekerjaan Base A
e. Pekerjaan Blasting
20
21
3.1.2 Magang Pada Proyek Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng Kecamatan Jeumpa
c. Pekerjaan Aspal
b. Pekerjaan Base A
Lapisan dasar bawah merujuk pada suatu stratum atau lapisan di atas timbunan yang
difungsikan sebagai pengalir aliran air secara horizontal untuk melindungi badan jalan dari
kerusakan. Dalam proyek konstruksi jalan tol JTTS, Sub-Base menggunakan bahan Agregat A /
Base A. Agregat A memiliki tingkat kepadatan sebesar 100%, mirip dengan fungsi pada lapisan
pondasi struktur perkerasan aspal. Namun, jika digunakan sebagai lapisan drainase, tingkat
kepadatannya harus berkisar antara 95% hingga 97% agar terdapat celah untuk aliran air.
Tebal Sub-Base umumnya sekitar 15 cm setelah pemadatan yang rapat. Dengan demikian,
penghamparan material mencapai sekitar 17 cm sebelum dipadatkan menggunakan vibro roller
menjadi 15 cm. Setelah tahap pemadatan selesai, dilanjutkan dengan uji sand cone untuk
mengukur tingkat kepadatan (Dee 2021).
Lantai cor atau yang disebut juga LC (Lean Concrete) merupakan lapisan lantai yang
digunakan dalam konstruksi rigid pavement. Dapat dikatakan bahwa lapisan ini bukan bagian
23
dari struktur utama, tetapi merupakan persyaratan penting sebelum pelaksanaan beton (rigid).
Fungsinya terbatas sebagai lantai kerja untuk mencegah air semen meresap ke dalam lapisan di
bawahnya. Tebal lantai cor ini umumnya sekitar 10 cm. Proses pengerjaannya relatif sederhana,
dengan beton dari truck mixer dituangkan dan kemudian diratakan menggunakan jidar oleh
tukang.
d. Rigid Pavement
Pekerjaan rigid merupakan tugas yang memiliki bobot signifikan dalam kontrak, dan
merupakan bagian utama dari pembangunan jalan tol. Beton yang digunakan memiliki kelas
mutu P dengan ketebalan 30 cm. Proses pengecoran beton rigid dapat dilakukan menggunakan
alat berat concrete paver atau dengan metode konvensional yang sering disebut manual.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas perkerasan jalan beton ini melibatkan mutu
beton dan pelaksanaannya. Penting untuk memastikan bahwa mutu beton tetap terjaga hingga
mencapai lokasi pengecoran. Slump yang diinginkan adalah 3-5 cm untuk metode
menggunakan alat Paver, dan 5-7,5 cm untuk metode konvensional/manual. Jika campuran
beton terlalu encer, alat Paver tidak dapat menyebar dan mengompakkan beton dengan baik,
sehingga dapat mempengaruhi kualitasnya. Metode pelaksanaan di lapangan juga berperan
penting dalam hasil rigid pavement, dan membutuhkan tenaga kerja berpengalaman yang
memahami penggunaan alat seperti wirtgen dan GNZ.
e. Pekerjaan Blasting
Blasting adalah istilah lain dari Peledakkan atau dapat disebut juga dengan explosion. Dan
Explosion adalah suatu proses pemecahan atau penghancuran suatu material dengan cara
melakukan meledakkan atau dengan menggunakan bahan peledak. Blasting adalah suatu proses
pemecahan atau penghancuran suatu material dengan cara melakukan meledakkan atau dengan
menggunakan bahan peledak.
f. Quality Control
Quality Control adalah salah satu bagian dari manajemen produksi yang memiliki peran dan
juga aturan hukum tertentu dalam pengontrolan pada proses pengemasan hingga mengeluarkan
produk-produk tersebut untuk dapat dipasarkan dengan menjamin kualitas dari produk tersebut.
3.2.2 Metodologi penyelesaian tugas khusus pada Proyek Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng
Blang Seunong Kecamatan Jeumpa
a. Pekerjaan Lapisan Pondasi Atas (LPA)
Lapisan pondasi atas adalah bagian lapisan perkerasan jalan yang terletak antara lapis
permukaan dan lapis pondasi bawah. Adapun fungsi lapisan pondasi atas adalah sebagai bagian
24
perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda yang menyalurkan beban ke lapisan di
bawahnya.
Lapis resap pengikat (prime coat) merupakan bagian dari struktur perkerasan lentur yang
berfungsi sebagai penutup/pori lapisan base. Lapis resap pengikat tidak mempunyai nilai
struktur, akan tetapi sangat menentukan ketahanan dan kekuatan struktur.
c. Pekerjaan Aspal
Perkerasan beton semen (rigid pavement) suatu struktur perkerasan yang umumnya terdiri
dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton semen dengan atau tanpa tulangan. Bahu
Jalan Adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk
menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung samping bagi
lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan.
Core Drill Aspal adalah metode yang ideal untuk mengambil sampel inti (core sampling)
dari proses pengaspalan jalan atau pemasangan beton yang telah selesai. Material yang dibor
dari bahan konstruksi langsung, dapat memberikan sampel terbaik untuk pengujian laboratorium
yang menilai kualitas bahan atau memverifikasi kesesuaian dengan spesifikasi proyek.
Marka atau tanda jalan merupakan suatu tanda yang berada di permukaan jalan yang
berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas serta membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
Marka jalan memiliki berbagai bentuk, ada yang membentuk garis lurus, garis membujur, garis
melintang hingga membentuk garis serong.
Quality Control adalah salah satu bagian dari manajemen produksi yang memiliki peran dan
juga aturan hukum tertentu dalam pengontrolan pada proses pengemasan hingga mengeluarkan
produk-produk tersebut untuk dapat dipasarkan dengan menjamin kualitas dari produk tersebut.
BAB IV
HASIL MAGANG
Tempat dilaksanakannya Magang yaitu di PT Adhi Karya pada proyek pembangunan Jalan Tol
ruas Sigli – Banda Aceh seksi 1B dan Seksi 6 Kuta Baro – Baitussalam Sta 1+950 – 2+525 yang (Akses
Road). Selanjutnya Penulis Melaksanakan Magang duplikat rekonstruksi jalan Pucok Alue Rheng Blang
seunong Kecamatan Jeumpa, Bireuen Sta 1+150 Km. Metode pelaksanaan Magang yang dilakukan dan
diterapkan selama pada saat pelaksanaan dalam waktu kurang lebih 6 bulan dimulai dari tanggal 17 Juli
s/d Desember 2023
Adapun hasil tinjauan penulis dalam penyelesaian tugas khusus selama magang yaitu:
26
27
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena
pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek.
Dalam hal ini tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek, baik
dari yang ahli/professional sampai tenaga kerja pemborong/buruh. Tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk pekerjaan timbunan biasa adalah sebagai berikut:
b. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan timbunan biasa adalah sebagai berikut:
1 Dump truck 1
2 Bulldozer 1
c. Material
Material merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek. Material yang
digunakan untuk pekerjaan timbunan biasa adalah urugan biasa yang berasal dari lokasi galian
sekitar (common borrow material). Tanah yang telah digali dengan menggunakan dump truck
apabila memenuhi syarat spesifikasi maka akan digunakan sebagai material pada pekerjaan
timbunan biasa.
d. Metode Pelaksanaan
28
1) Pekerjaan penimbunan dilakukan lapis per lapis setebal 30 cm kemudian dipadatkan arah
melintang badan jalan dengan menggunakan sheep foot (lihat gambar 4.6) dan vibratory
compactor roller. Pekerjaan timbunan diambil bidang sebelah terlebih dahulu (kiri atau
kanan), dan bidang sebelah (kanan atau kiri) dipergunakan untuk jalur akses alat dan
kendaraan. Selanjutnya sebelum dilakukan penghamparan selanjutnya, harus dilakukan
pengetesan terlebih dahulu, yaitu tes sandcone. Kepadatan kering harus 100%
maksimum.
2) Dibuat trap horizontal dan vertikal untuk akhiran timbunan untuk memudahkan
pemadatan ketika jalur sebelah yang akan dikerjakan.
3) Setelah bidang sebelah (kiri atau kanan) selesai maka diteruskan dengan bidang sebelah
sampai level yang telah ditetapkan.
4) Pelaksanaan penimbunan dilakukan sampai elevasi top tanah timbunan ditambah ±10 cm
kelebihan tinggi timbunan dimaksudkan mengantisipasi kemungkinan penurunan level
tanah timbunan.
5) Setelah diperoleh kepadatan maksimum, kelebihan tanah ini harus segera dikupas sampai
dengan elevasi rencana tanah timbunan dan dibentuk sesuai rencana persiapan tanah
dasar.
6) Setelah dilakukan timbunan sesuai elevasi rencana, kelandaian akhir sesudah timbunan
tidak boleh lebih tinggi dari 2 cm dan kurang dari 3 cm dari rencana.
7) Setelah ketebalan lapisan timbunan tanah telah mencapai ketinggian maksimal 5 meter,
maka dilakukan pekerjaan pembentukan lereng/slope pada timbunan tanah merah yang
telah dipadatkan per layer tersebut dengan menggunakan excavator, pembentukan
kemiringan lereng/slope pada timbunan tersebut dibuat dengan acuan tanda/patok
bentukan profil kemiringan yang sudah disiapkan oleh surveyor.
Untuk dapat memahami proses pelaksanaan penyiapan tanah dasar, dapat dilihat pada gambar
dibawah.
e. Dokumentasi Pekerjaan
Dalam pelaksanaan penyiapan tanah dasar diperlukan skema agar teratur dalam mengerjakan
pekerjaan sekaligus mempermudah dalam menghitung Quantity Surveyor. Adapun Skemanya
sebagai berikut :
1) Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dalam menyebarkan beban ke
lapisan bawah;
2) Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah;
3) Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Syarat – syarat untuk melaksanakan pekerjaan material Lapisan base adalah sebagai berikut:
1) Mutu bahan harus sebaik mungkin dimana tidak mengandung kotoran lumpur, bersisi tajam dan
kaku;
2) Susunan gradasi harus merupakan susunan yang rapat, artinya butiran batuan harus mempunyai
susunan gradasi yang saling mengisi antara butiran agregat kasar, agregat sedang dan agregat
halus sehingga rongga semakin kecil;
30
3)
Material yang digunakan untuk lapisan pondasi atas haruslah awet dan kuat dan mempunyai nilai CBR 50% d
Lapisan Pondasi Atas ini di Indonesia biasanya menggunakan batu pecah kelas 1, 2, atau 3,
Lapen (Penetrasi Macadam), atau stabilitas agregat dengan semen atau aspal.
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan hamparan Base/Lapisan Pondasi Atas ini
adalah sebagai berikut:
b. Peralatan
Alat berat yang digunakan dalam pekerjaan Penghamparan Base ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Peralatan pada pekerjaan penghamparan base A
1 Motor Grader 1
2 Water tank 1
c. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pekerjaan penghamparan Base pada Pembangunan Proyek Jalan Tol
Ruas Sigli – Banda Aceh. Adapun langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
1) Pembentukan Lapis Pondasi
● Lokasi penghamparan disiapkan paling sedikit 100 meter dari rencana penghamparan;
2) Penghamparan
● Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar
● Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan
3) Pemadatan
● Tingkat kepadatan harus 100% dari kepadatan kering maksimum mengacu pada
● Kadar air dari bahan berada dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum sampai 1%
● Pemadatan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
● Pada bagian superelevasi, penggilasan harus dimulai dari bagian rendah ke bagian
● Penggilasan dilakukan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut
Untuk perhitungan volume pekerjaan lapisan base A memiliki lebar jalan yang berbeda
dikarenakan untuk pekerjaan la lapisan base A tersambung dengan pekerjaan bahu jalan. Oleh
karena itu, akan diuraikan volume pekerjaan lapisan pondasi agregat kelas A dengan jarak 265
m, dari STA 2 + 235 – 2 + 500 adalah:
Luas base = ((Lebar badan jalan + lebar bahu jalan) x tebal lapisan) +
34
= 1,86 m2
= 3,72 m2 x 265 m
= 837 m3
a. Material
Kualitas beton K-125 membawa signifikansi tersendiri, di mana huruf 'K' menunjukkan
karakteristik, dan nilai numerik yang mengikutinya mewakili kekuatan tekan beton. Oleh karena
itu, kualitas beton K-125 menunjukkan karakteristik beton dengan kuat tekan 10,38 Mpa.
Kekuatan ini dapat ditentukan setelah beton mencapai usia 28 hari atau mengalami pengeringan
total. Komposisi kualitas beton ini meliputi semen, kerikil atau batu pecah, dan pasir.
Pencampuran bahan-bahan ini harus dilakukan sesuai dengan proporsi dan aturan yang benar.
35
● Truck Mixer
Truck Mixer adalah Alat transportasi khusus bagi beton curah siap pakai (Ready Mix
concrete) yang digunakan untuk mengangkut campuran beton curah siap
pakai (Readymix concrete) di Batching Plant (Pabrik Olahan Beton) ke lokasi
pengecoran.
c. Tenaga Kerja
Gambar 4. SEQ Gambar_4. \*
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan Lean Concrete adalah sebagai berikut:
2 Mandor 1 orang
3 Pekerja 10 orang
4 Supir 3 orang
36
d. Metode Pelaksanaan
1. Melakukan Pematokan
dan Pengukuran
Langkah awal adalah
pematokan lantai kerja setinggi 10 cm,
dilanjutkan dengan diletakkan
bekisting sepanjang area yang akan
di cor, agar bekisting tetap kuat maka
di patokkan paku di sekelilingnya.
Gambar 4. 16 Proses pengecoran Lc Sta 0+425 ruas akses road Baitussalam dan
diratakan oleh jidar dan roskam
Pelaksanaan pekerjaan pengujian material dilakukan di mini laboratorium PT Adhi Karya Padang
Tiji, untuk material agregat kasar 1-2 dan 2-3, Agregat Halus (pasir) yang memenuhi
syarat/spesifikasi ditempatkan di lokasi penumpukan Material Stone Crusher PT Adhi Karya Padang
Tiji.
Tabel 4. 6 Jenis material yang di uji di lab. Quality control seksi 1B padang tiji-seulimum
2 Agregat kasar (split) uk. 1-2 dan 2-3 cm Stone Crusher Padang Tiji
● Pengujian Soil/Tanah;
1. Pengujian Soil/Tanah
a. Kadar Air (moisture content natural)
Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam massa
tanah terhadap berat butiran padat (tanah kering), dan dinyatakan dalam persen.
Pelaksanaan pengujian kadar air pada proyek pembangunan jalan tol ruas Sigli-Banda
Aceh seksi 1B Padang Tiji-Seulimeum dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2023 di mini
laboratorium PT Adhi Karya, Padang Tiji.
⮚ Tenaga Kerja
Pada pengujian kadar air, tenaga kerja laboratorium yang berpartisipasi pada
pengujian ini sebagai berikut:
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Oven/Kompor;
● Cawan.
40
⮚ Metode pelaksanaan
⮚ Hasil pengujian
Hasil pengujian kadar air alami (moisture content natural) dapat dilihat pada
lampiran. Data Quantity Control Laboratorium Seksi 1B Padang Tiji Properties
Soil Quarry 6+400.
⮚ Tenaga Kerja
41
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Timbangan;
● Piknometer;
● Kerucut SSD+Penumbuk;
● Corong.
⮚ Metode Pelaksanaan
● Setelah itu timbang sampel yang dalam keadaan SSD sebanyak 500
gr;
¼
● Masukkan kedalam Piknometer yang telah diisi air nya dan aduk
⮚ Hasil Pengujian
Hasil pengujian pada uji specific gravity of soil dapat dilihat pada lampiran
halaman 91. Data Quality Control Laboratorium seksi 1B Padang Tiji properties
Soil Quarry 6+400.
3. Proctor/Compaction test
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dengan
kepadatan tanah, juga untuk menentukan nilai berat isi kering maksimum (dry max) dan nilai
kadar air optimum (OMC) serta untuk mendapatkan grafik hubungan antara berat isi kering
dan kadar air untuk energi pemadatan tertentu. Pengujian ini disebut juga Proctor test dan
dapat dilakukan dengan cara standar ataupun modified.
⮚ Tenaga Kerja
43
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Cetakan (mould) dengan diameter ±102 mm, dan diameter ±152 mm;
● Oven/kompor;
● Alat perata (straight edge), talam, mistar, palu, karet dan tempat
sampel.
⮚ Metode Pelaksanaan
1) Billa contoh tanah yang diterima dari lapangan masih dalam keadaan
lembab, maka keringkan dengan cara didinginkan (kering udara) atau
dikeringkan dengan kompor, kemudian pisahkan gumpalan gumpalan
tanah dengan cara menumbuk dengan palu karet;
2) Tanah hasil tumbukan pada point (1), diayak dengan ayakan No.4 (4,75
mm) atau ¾” (19 mm);
44
⮚ Prosedur Pengujian
45
46
⮚ Hasil Pengujian
Pengujian Sieve Analisis atau analisa ukuran butiran bertujuan untuk mengetahui gradasi
pembagian butiran dari suatu sampel tanah berbutir kasar, serta untuk mengetahui klasifikasi
tanah. Karena pada dasarnya partikel-partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran
dan bentuk beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Sifat suatu
tanah banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya.
Pelaksanaan pengujian analisa saringan pada proyek pembangunan jalan tol tol ruas Sigli
banda Aceh seksi 1B padang tiji – seulimum dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023 di
Workshop PT Adhi Karya Padang Tiji.
⮚ Tenaga kerja
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Timbangan;
● Oven/kompor.
⮚ Metode Pelaksanaan
3) Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar ditempatkan di atas, sebelumnya masing-masing saringan telah di
ketahui berat kosongnya;(lihat gambar 4.24)
⮚ Hasil pengujian
Hasil pengujian pada uji analisa saringan dapat dilihat pada lampiran
halaman 89. Data Quality Control Laboratorium seksi 1B Padang Tiji properties
Soil Quarry 6+400.
5. Atterberg Limit
Pengujian Atterberg Limit bertujuan untuk menentukan nilai liquit limit, Plastic limit,
serta Plasticity indeks. Tanah berbutir halus mengandung mineral lempung, sangat peka
terhadap perubahan kandungan air. Atterberg telah menentukan titik tertentu berupa:
● Batas cair/ liquid limit adalah nilai kadar air, dimana tanah dalam keadaan antara
● Batas plastis/ plastic limit adalah nilai kadar air, dimana tanah dalam keadaan antara
Sifat-sifat plastis dinyatakan dengan nilai indeks plastisitas ( plasticity indeks) yang
merupakan selisih dari nilai kadar air, dimana batas cair dengan nilai kadar ai, dimana batas
cair dengan nilai kadar air batas plastis yaitu :
PI = LL-PL
Nilai PI yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut peka terhadap perubahan kadar
air, dan mempunyai sifat kembang susut yang besar serta pengaruhnya terhadap daya dukung
atau kekuatan tanah.
Pelaksanaan pengujian Analisa Saringan pada proyek pembangunan jalan tol ruas Sigli-
Banda Aceh Seksi 1B padang Tiji-Seulimum dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 di
workshop PT Adhi Karya Padang Tiji.
⮚ Tenaga Kerja
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Casagrande; ● Cawan;
ukuran 60 x 60 x 1
● Oven/kompor;
cm.
⮚ Metode Pelaksanaan
49
Gambar 4. SEQ
6) Putar engkol alat uji sehingga mangkok naik/jatuh setinggi 1 cm, dengan
kecepatan 2 putaran per detik. Pemutaran ini dilakukan terus dengan
kecepatan tetap tetap sampai dasar alur benda uji berimpit sepanjang ±
1,27 cm, dan catat jumlah pukulan pada waktu berimpit tersebut; (lihat
gambar 4.27)
1) Benda uji sama dengan yang dipakai pada batas cair. Letakkan benda uji
di atas pelat kaca lalu tambahkan air suling atau jika sudah terlalu basah,
campurkan benda uji tersebut dengan benda uji yang kering serta aduk
hingga merata;
2) Setelah kadar air merata, buatlah bola-bola tanah dengan diameter ± 1
cm dengan berat 8 gr. Kemudian bola-bola tanah di geleng-geleng di
51
⮚ Hasil pengujian
Hasil pengujian pada pengujian Atterberg Limit dapat dilihat pada lampiran
halaman 95. Data Quality Control laboratorium Seksi 1B Padang Tiji Properties
Soil Quarry 6+400.
Tujuan pengujian berat ini diharapkan dapat menentukan nilai berat isi suatu tanah asli
dan untuk membandingkan antara berat tanah seluruhnya dengan isi tanah seluruhnya.
Pelaksanaan pengujian berat isi pada proyek pembangunan jalan tol ruas Sigli-Banda
Aceh Seksi 1B Padang Tiji-Seulimum dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2023 di mini
laboratorium PT Adhi Karya Padang Tiji.
⮚ Tenaga Kerja
Pada pengujian unit weight test, tenaga kerja laboratorium yang berpartisipasi
pada pengujian ini sebagai berikut :
52
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Timbangan
● Mould/Tabung
⮚ Metode Pelaksanaan
⮚ Hasil Perhitungan
Hasil pengujian pada pengujian unit weight test dapat dilihat pada
Lampiran. Data Quality Control Laboratorium seksi 1B Padang Tiji
Properties Soil Quarry 6 + 400.
Pengujian CBR dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR tanah dan campuran tanah
agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu, sehingga dapat digambarkan
grafik dari pengujian CBR.
Pengujian ini bersifat empiris, yaitu mengukur tahanan geser tanah pada kondisi kadar air
dan kepadatan tertentu untuk menentukan nilai kekuatan (daya dukung) relatif tanah dasar
atau bahan-bahan lain yang dipakai untuk perkerasan, yang dinyatakan dalam nilai CBR.
Nilai CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi dari bahan tertentu terhadap beban
standar untuk kedalaman dan kecepatan penetrasi tertentu, dan dinyatakan dalam persen (%).
Pelaksanaan pengujian Analisa Saringan pada proyek pembangunan jalan tol ruas Sigli-
Banda Aceh seksi 1B Padang Tiji-Seulimum dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2023
53
(pembuatan benda uji) dan 1 agustus 2023 (pengujian CBR) di workshop PT Adhi Karya
Padang Tiji.
⮚ Tenaga Kerja
Pada pengujian CBR test, tenaga kerja laboratorium yang berpartisipasi pada
pengujian ini sebagai berikut:
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Mesin beban (load frame) yang dilengkapi dengan cincin beban (loading)
⮚ Metode Pelaksanaan
● Prosedur Pengujian
⮚ Hasil Pengujian
Hasil pengujian pada pengujian CBR Test dapat dilihat pada lampiran
halaman 94. Data Quality Control workshop seksi 1B padang tiji Properties
soil Quarry 6+400.
Gambar
10. Dynamic Cone Penetration 4. SEQ
(DCP) STAGambar_4. \* ARABIC
5+500 R mainroad
Pengujian ini secara tidak langsung dapat dipakai untuk menentukan nilai CBR lapangan
dari tanah dasar (subgrade) untuk dudukan road. Pelaksanaan Dynamic Cone Penetration
(DCP) ini dilakukan pada 29 Juli 2023 pada mainroad STA 5+500 R.
⮚ Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan pada pengujian ini adalah sebagai berikut :
2 Teknisi 2 orang
⮚ Peralatan
● Penumbuk seberat 9,07 kg (20 lb) yang dapat dijatuhkan bebas setinggi 50,8
● Batang penetrasi terdiri dari besi/baja bulat bergaris tengah 16 mm (5/8 inch)
● Kerucut (conus), yang terbuat dari baja keras dengan sudut puncak 30° serta
● Alat ukur berupa penggaris dan rol meter dengan panjang 100 cm, dan skala
0,50 cm.
⮚ Metode Pelaksanaan
4) Pasang alat ukur dalam posisi vertikal, bersebelahan dengan batang penetrasi
di permukaan tanah. Gunakan batas landasan pemukul sebagai datum
pengukuran.
5) Lakukan penumbukan dengan dengan palu yang dijatuhkan bebas, ukur dan
catat kedalaman penetrasi untuk setiap tumbukan. Pekerjaan dilakukan oleh
minimal dua orang.
6) Apabila jenis tanah yang diuji sangat keras (penetrasi kurang dari kira-kira
0,2 cm/tumbukan), berikan serangkaian tumbukan sebanyak 5 atau 10 kali,
kemudian ukur kedalaman penetrasi yang terjadi.
7) Percobaan dihentikan apabila telah tercapai keadaan seperti berikut :
a. Tidak terdapat penurunan berarti untuk 10 tumbukan terakhir berturut-
turut.
59
⮚ Hasil Pelaksanaan
Hasil Dynamic Cone Penetration (DCP) test untuk dudukan tanah pada
mainroad STA 5+500 R. Dapat dilihat pada lampiran halaman 85. Data
Dynamic Cone Penetration (DCP) mainroad STA 5+500 R.
5 Cangkul 5
6 Concrete vibrator+silang 1
7 String line ̴̴
8 Roskam 5
9 Tali nilon 1
b. Tenaga kerja pada pekerjaan Rigid Pavement
Tabel 4. 16 Tenaga kerja pada pekerjaan rigid pavement
Elevasi rigid pavement mengikuti elevasi yang telah ditetapkan pada lean concrete sebelumnya.
Gambar 4. SEQ
3. Persiapan Sensor (track line sensor and string line)
String line
Track line
Bond Breaker
(Plastik)
Crack Inducer
6. Pengerjaan Pembesian
Pelaksanaan pekerjaan pembesian pada proyek Jalan Tol Banda Aceh – Sigli meliputi
pembesian Dowel dan Tie bar, tahap-tahap pekerjaannya ialah :
1. Pemotongan dan fabrikasi dilaksanakan di workshop dengan membuat masing –
masing modul penulangan dan dipasang di atas Lean Concrete apabila akan
dilaksanakan tahapan pengecoran rigid;
2. Pemasangan Dowel per 5 m pada arah melintang jalan, dengan tulangan Ø38– 300
dan Dowel memanjang dengan tulangan Ø16. Dimana pada Dowel dengan diameter
64
38 mm bagian ujungnya searah jalan yang dilumasi dengan pelumas dan dibungkus
dengan plastik agar tidak menyatu dengan Rigid Pavement;
3. Agar posisi penulangan kokoh tidak bergerak maka pada posisi tertentu diangkur pada
Lean Concrete dengan menggunakan besi ulir berdiameter 10 mm;
4. Pada arah memanjang dipasang Tie Bar/ Longitudinal Joint sebagai penghubung
Rigid Pavement ruas kiri dan kanan. Tulangan Tie Bar yang dipakai Ø16 – 600 dan
memiliki panjang tulangan 80 cm dan diberi jarak setiap 60 cm.
Proses pencampuran beton dilakukan di Batching Plan dalam bentuk Ready Mix, ini
bertujuan mendapatkan mutu beton yang telah direncanakan yaitu FS 45. Setelah proses
pencampuran selesai di Batching Plan beton didatangkan dari daerah padang tiji mengggunakan
Dump Truck dengan isi 4 m3.
8. Penghamparan Beton
65
Sebelum beton disebarkan, perlu dilakukan slump test. Dalam proyek Rigid Pavement,
nilai slump yang direncanakan berkisar antara 3 hingga 5 cm, dan pengujian dilakukan setiap 6
m3 atau setiap kali Dump truck mengangkut material. Jika nilai slump tidak sesuai dengan
standar yang diinginkan, maka akan dilakukan pengujian slump hingga tiga kali. Namun, jika
tetap tidak memenuhi persyaratan, beton akan ditolak dan digantikan dengan beton baru.
Setelah beton lulus uji slump, beton tersebut siap untuk disebarkan menggunakan Wheel
Excavator. Selama proses penyebaran, diambil sampel berupa beam setiap jarak 5 meter dan
sampel uji silinder setiap jarak 15 meter untuk diuji di laboratorium.
Gambar 4. Gambar 4. 48
SEQ Gambar
Beton 4. SEQ
di hamparkan wheel
escavator
9. Pemadatan Beton
Gambar 4. SEQ
66
Gambar 4. SEQ
Grooving
Curing Compound adalah material tambahan yang dapat membantu melindungi beton agar
tidak kehilangan air akibat panas matahari atau angin. Selain Curing Compound , membrane
tanah air juga dapat digunakan sebagai pelindung beton. Setelah proses Curing Compound akan
didiamkan selama 8 – 10 jam dan setelah itu akan dilakukan pekerjaan Cutting di setiap per
segmen.
67
curing
coumpond
Alat Cutting
Rigid
Pengujian dilakukan menggunakan benda uji berbentuk balok sebanyak 3 sampel untuk
mengetahui kuat lentur beton (Flexural Strength), dan silinder sebanyak 1 sampel untuk
69
mengetahui kuat tekan beton (Compressive Strength). Benda uji balok dengan dimensi panjang
60 cm dan lebar 15 cm, sedangkan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm
yang dibuat dari beton material Rigid Pavement yang diambil di lapangan pada saat proses
pengecoran Rigid Pavement. Pengujian yang dilakukan pada umur 7 hari, dan 28 hari. Kuat
lentur beton pada umur 7 hari diisyaratkan 80% dari kuat lentur minimum. Alat yang digunakan
adalah Hydraulic Concrete Beam Testing Machine.
b. Peralatan
Alat – alat yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan lapisan pondasi atas (LPA) adalah
sebagai berikut :
Tabel 4. 18 Peralatan pada pekerjaan perkerasan LPA
No. Alat Jumlah (Org)
1 Motorgrader 1
2 Vibratory compactor roller 1
3 Water tank 1
4 Dump truck 3
c. Material
Material yang digunakan untuk lapisan pondasi atas adalah agregat kelas A yang berasal dari
komposisi tanah berpasir (54%) dan batu pecah (66%). Material yang dibutuhkan untuk digunakan
pada lapisan ini mempunyai nilai CBR (California Bearing Ratio) minimal 90%.
d. Prosedur Pelaksanaan
Material LPA dimuat oleh Wheel Loader memuat material lapisan ponfasi agregat ke dalam Dump
71
Truck. Setelah sampai ke lokasi, materialnya dibongkar dari Dump Truck dan dibagi menjadi beberapa
tumpukan. Setalah proses penumpukan selesai kemudian dilakukan penghamparan material dengan
menggunakan Motor Grader dengan jumlah passing bervariasi lebih 4-5 kali passing sampai
permukaan benar- benar rata, kemudia dipadatkan dengan menggunakan Vibratory Compactor Roller.
Sewaktu pemadatan dilaksanakan kadar air agregat tetap harus dijaga dalam kondisi optimum dengan
menyiramkan air dengan menggunakan Water Tank Truck dan selanjutnya dilakukan pemadatan
kembali untuk mencapai ketebalan yang telah ditentukan yaitu 15 cm. Dapat dilihat seperti gambar
dibawah ini:
Adapun rumus menghitung jarak hampar base A dari DT adalan dengan cara Loading/Muatan DT
di bagi dengan lebar badan jalan setelah mendapatkan hasil kemudian di bagi dengan ketebalan base A
di kali 1,2 (koefisien), maka diperoleh hasil jarak hamparan M 3. Sebagai sampel Sta 0+400 dengan
muatan Dump truck 5,5 M3 lebar badan jalan 5 m memiliki tebal Base A 15 cm. Dapat dilihat pada
gambar 4.56
5 ,5
¿ /0.15 X 1 ,2
5
= 1,1 / 0,83
= 6,1 meter
f. Dokumentasi Penulis
73
Lapis resap pengikat atau yang disebut juga dengan prime coat merupakan lapisan ikat aspal cair
yang diletakkan diatas lapis pondasi agregat kelas A. Lapis resap pengikat biasanya dibuat dari aspal
dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang dicairkan dengan minyak tanah. Pekerjaan lapis resap
pengikat dikerjakan dimulai dari Sta 0 + 000 s/d Sta 1 + 350 dengan volume 6,480 liter. Dilakukannya
pekerjaan tersebut setelah di clearing (pembersihan debu). Seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 4. 64 Proses clearing oleh compressor dan penyemprotan prime coat oleh aspal sprayer
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan perkerasan lapisan resap pengikat adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. 19 Tenaga Kerja Pekerjaan Lapisan resap pengikat
b. Peralatan
74
Alat – alat yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan lapisan resap penginkat adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. 20 Peralatan pada pekerjaan lapisan resap pengikat
c. Material
Material yang digunakan pada saat pekerjaan lapis resap pengikat yaitu aspal yang dicairkan
dengan minyak dan kerosene. Sebelum pengahamparan dilaksankan permukaan jalan harus
dibersihkan terlebih dahulu dari material yang tidak dihendaki dengan menggunakan bantuan
compressor. Untuk memastikan lebar dan tebal hamparan aspal, maka dibuat tepi- tepi jalan
dipasang balok pembatas atau benang garis atau garis pembatas.
Garis Tepi
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan Laston Lapis Antara (AC- BC) ini adalah sebagai
berikut:
1 Pengawas lapangan 1
2 Operator 3
3 Pekerja 1
4 Supir 2
c. Material Kontruksi
Material yang digunakan adalah Agregat yang sesuai dengan hasil pengujian Lab (sesuai dengan
job Mix Design) yang telah ditentukan sesuai dengan spestifikasi teknis. Setiap hasil campuran yang
telah dimulai kedalam dump truck untuk dibawa ke lokasi pekerjaan terlebih dahulu ditimbang untuk
mengetahui tonase campuran tersebut. Material tersebut harus dijaga keadaan suhu tamperatur aspal
yang akan dihamparkan dengan suhu 130.̊
d. Metode Pelaksaan
Sebelum pengahamparan dilaksankan permukaan jalan harus dibersihkan terlebih dahulu dari
material yang tidak dihendaki dengan menggunakan bantuan compressor.untuk memastikan lebar dan
tebal hamparan aspal, maka dibuat tepi- tepi jalan dipasang balok pembatas atau benang garis atau
garis pembatas.
Dump truck yang mengangkut material aspal dicurahkan ke Asphal Finisher yang dilengkapi
dengan carang curah dan ulir-ulir pendistribusian, menempelkan material secara merata didepan
batang perata yang dapat distel. Dalam penghamparan selalu diikutin tenaga surveyor dan Direksi
pekerjaan, agar dapat mengontril ketebalan dan kemiringan penghamparan. Lihat pada gambar
berikut:
a. Material
Makna yang terkandung dalam kualitas beton K-125 memiliki kekhasan tersendiri, di mana
simbol 'K' menggambarkan karakteristik, sementara angka yang menyertainya mencerminkan
kekuatan tekan beton. Oleh karena itu, kualitas beton K-125 mencirikan sifat-sifat beton dengan
kekuatan tekan sebesar 10,38 Mpa. Daya tahan ini dapat diukur setelah beton mencapai usia 28 hari
atau mengalami pengeringan total. Campuran komponen kualitas beton ini terdiri dari semen, kerikil
atau batu pecah, dan pasir. Penggabungan bahan-bahan ini harus dilakukan sesuai dengan proporsi
dan aturan yang benar.
78
2 Mandor 1
3 Supir 5
4 Pekerja 8
d. Metode Pelaksanaan
sepanjang area yang akan di cor, di STA tertentu memerlukan bekisting/papan di area yang tidak
ada talut/drainase agar tetap kuat disekelilingnya.
Berikut adalah rekapitulasi volume pekerjaan Rigid Bahu Jalan Pada proyek rekonstruksi jalan
desa Alue Rheng Sta 0+400 s/d 0+700 L dan R
Panjang = 600 Meter
Lebar = 1,5 Meter
Tinggi = 15 Cm
Volume = Panjang x lebar x tinggi
= 600 Meter x 1,5 Meter x 0,15 Meter
3
= 135 M
4. Dokumentasi Penulis
Pengujian Core Drill ini bertujuan untuk menentukan dan mengambil sampel perkerasan
dilapangan sehingga dapat diketahui tebal dan karakteristik campuran perkerasan. Pengujian ini
dilakukan beberapa titik STA yang telah ditentukan bersama.
Langkah-langkah pengujian dengan core drill aspal :
a) Core Drill diletakkan pada lapisan aspal untuk mengambil sampel aspal AC-BC dalam
posisi datar;
b) Sediakan air dengan alat yang ada sistem pompa, lalu masukkan air ke dalam alat core
drill melalui selang. Air berfungsi sebagai pendingin, dan juga agar mata bor tidak
cepat aus serta tidak mengalami kerusakan selama pengujian;
c) Setelah mesin Core Drill dihidupkan, mata bor diturunkan secara perlahan pada titik
yang telah ditentukan sampai kedalaman tertentu. Jika telah mencapai kedalaman
tertentu mesin dimatikan dan mata bor dinaikkan kembali;
d) Lubang hasil pengeboran ditutup kembali menggunakan bahan yang telah disediakan;
e) Hasil pengeboran diambil dengan menggunakan alat penjapit. Untuk diukur ketebalan
dengan menggunakan jangka sorong;
f) Lalu foto pengujian untuk dokumentasi dan hasil pengukuran tersebut dicatat untuk
dihitung rata-ratanya.
1 2
82
3 4
5 6
2. Sendcone Test
Test Sand Cone adalah untuk mendapatkan nilai CBR minimal lapangan. Test Send Cone
pada tanah dilakukan bertujuan untuk menetukan kepadatan ditempat hanya sebatas untuk tanah
yang mengandung butiran kasar lebih dari 5 cm. Data dapat dilihat di lampiran halaman 84
Langkah pelaksanaan test sand cone:
a. Menentukan isi tabung pasir
⮚ Hitung isi tabung dengan mengukur diameter dan tingginya lalu hitung
volumenya (V);
⮚ Letakkan alat dengan corong mengahadap ke atas pada alas yang rata,tutup kran
⮚ Buka kran sampai pasir tersebut dalam corong mengalir masuk kedalam
tabung.selama pengisian tabung harus dijaga agar pasir dalam corong selalu terisi;
⮚ Letatakkan alat dengan corong menghadap kebawah pada alas yang datar dan
bersih;
bergerak/mengalir;
⮚ Bersihkan lokasi titik yang akan di uji dan ratakan sehingga benar-benar
datar,letakkan pelat alas dan kokohkan pelat tersebut pada empat sisinya dengan
paku besar;
⮚ Galilah lubang pada titik yang akan di uji sesuai dengan lubangpada elat alas
padatkan;
⮚ Tanah galian tersebut harus dimasukkan pada alat yang terlindung agar selama
⮚ Timbanglah alat yang telah berisikan pasir dan catat beratnya (W5);
⮚ Letakkan alat/tabung sand cone dengan corong menghadap kebawah pada lubang
⮚ Tanah hasil penggalian ambil sebagian untuk dimasukkan pada container untuk
pemeriksaan kadar air di laboratorium.
5.1 Kesimpulan
Magang pada proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh dan Rekonstruksi Jalan
Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa (DAK Peusangan) yang penulis laksankan
selama kurang lebih 23 minggu merupakan masa yang sangat bermanfaat bagi penulis karena dapat
meninjau secara langsung pelaksaan konstruksi jalan dan jembatan di lapangan. Berdasarkan hasil
peninjauan secara langsung selama magang tersebut, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,
yakni :
1. Ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan perlu diterapkan agar konsep-konsep
pelaksanaan dan teori dapat berkesinambungan.
2. Pelaksanaan pekerjaan pada proyek Jalan Tol Trans Sumatra Ruas Sigli-Banda Aceh dan
Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa (DAK Peusangan)
secara keseluruhan disesuaikan dengan hasil perencanaan yang telah dikoordinasikan dengan
Konsultan Perencana dan Pemilik Proyek.
3. Pelaksanaan Proyek Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa
(DAK Peusangan) merupakan salah satu kegiatan yang di laksanakan pemerintah Kota Bireuen
untuk peningkatan sarana tansportasi di Kecamatan Jeumpa agar pengguna jalan dapat aman dan
nyaman pada saat melakukan perjalanan ke suatu tempat.
5.2 Saran
Setelah melakukan magang proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh dan
Rekonstruksi Jalan Pucok Alue Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa (DAK Peusangan), penulis
memiliki beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada Program Studi Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Lhokseumawe, selama kurang lebih 23 minggu merupakan masa yang sangat bermanfaat
bagi penulis di Proyek Pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Rekonstruksi Jalan Pucok Alue
Rheng – Blang Seunong Kecamatan Jeumpa yang belum penulis ikuti;
2. Kepada PT Adhi Karya dan PT Krung Meuh, perlu adanya kemudahan memberikan data kepada
mahasiswa/i yang mengikuti magang pada proyek tersebut, agar penyusunan laporan magang
dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat;
3. Kepada Mahasiswa/i yang akan mengikuti magang di PT Adhi Karya dan PT krung Meuh
sebagai kontraktor pelaksana untuk lebih serius dan bersungguh-sungguh memahami,
mempelajari, serta mengikuti magang. Sehingga tujuan dari Magang ini dapat tercapai dengan
baik dan optimal.
85
86
DAFTAR PUSTAKA
Administrator. 2023. “PT krueng meuh ciptakan lapangan kerja baru di aceh.” Metro Terkini. Retrieved
(https://metroterkini.com/news/detail/21065/).
BUMN.INFO, DESIGN BY. 2023. “Profil perusahaan.” PT. Adhi Karya Tbk. Retrieved
(https://adhi.co.id/tentang-adhi/).
Clarkson H.Oglesby, 1999. 1999. “Definisi jalan.” Jalan Raya 4(1):1–23.
Dee. 2021. “Pengertian rigid pavement beserta bagian konstruksinya.” Deeliter Archion. Retrieved
(https://deeliterarchion.com/pengertian-rigid-pavement/2/).
Ervianto, Wulfarm I. 2005. “Manajemen proyek konstruksi edisi ketiga.” Manajemen Proyek Konstruksi-
Edisi Revisi Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta.
Kurniawan, M. Indra Aji. 2009. “Peralatan produksi asphalt mixing plant ( Amp ).” Jurnal Teknik Sipil.
Wisnumurti, Benediktus, and Hera Widyastuti. 2021. “Perencanaan gerbang Tol Sigli - Banda Aceh.”
Jurnal Teknik ITS 9(2). doi: 10.12962/j23373539.v9i2.58184.
LAMPIRAN
87
88
89
Data quality control dynamic cone penetration (DCP) di Lab Workshop proyek pembangunan
jalan tol sigli-banda aceh
92
Data quality control sendcone rekontruksi jalan pucok alue rheng blang seunong kecamatan jeumpa
93
Data quality control rigid pavement proyek pembangunan jalan tol sigli-banda aceh
94
Data quality control coredriil rekontruksi jalan pucok alue rheng blang seunong kecamatan jeumpa
95
Data quality control analisa saringan di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol sigli-banda aceh
96
Data quality control proctor di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol sigli-banda aceh
97
Data quality control specific gravity of Soil di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol sigli-
banda aceh
98
Data quality control specific gravity and absorption di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol
sigli-banda aceh
99
Data quality control california bearing rasio (CBR) di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol
sigli-banda aceh
100
Data quality control kesimpulan grafik california bearing rasio (CBR) di Lab Workshop proyek
pembangunan jalan tol sigli-banda aceh
101
Data quality control liquid limit and plastic limit di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol
sigli-banda aceh
102
Data quality control summary of lab testing di Lab Workshop proyek pembangunan jalan tol sigli-
banda aceh
103