Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TAX PLANNING TERHADAP PPH 25 DAN PPH 29

DI CV JAYA WIRATAMA BANDUNG

Deviyanti Pratiwi
Komputerisasi Akuntansi, Politeknik Piksi Ganesha
deviyanti464@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh Tax planning terhadap PPH 25 dan
PPH 29 di CV Jaya Wiratama Bandung. Metode yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah
analisa kuantitatif, yaitu suatu metode yang berusaha untuk memberikan gambaran sistematis,
factual dan akurat. Dengan mengambil sampel penelitian rekapitulasi PPH 25 dan 29 untuk
periode Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 di CV Jaya Wiratama Bandung. Dari penelitian
ini terbentuk model taksiran regresi Ŷ = 2.068 + -1.026 x koefisien regresi sebesar -1.026
menyatakan bahwa Hal ini mengandung arti bahwa setiap Penurunan Leverage satu satuan maka
variabel Beta (Y) akan turun sebesar 1.026 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari
model regresi adalah Berubah. Serta koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0.750 Hal
ini berarti 75.00% PPH Terhutang dapat dijelaskan oleh Tax Planning, sedangkan sisanya yaitu
25.00% dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Adapun masalah yang terjadi kurangnya
perusahaan me-manage atas Laporan pajak sehingga rentan terkena pemeriksaan pajak. Adapun
saran penulis untuk perusahaan yaitu perusahaan harus mampu melaporkan data real untuk
Pelaporan Pajak tidak ada yang di Sembunyikan.
Kata kunci : Tax Planning (X), PPH 25 dan PPH 29 (Y)

Abstract
This study aimed to analyze the influence of tax planning income tax 25 and income tax 29 on cv
jaya wiratama bandung. The method used in this study is a quantitative analysis, which is a
method that seeks to provide an overview of systematic, factual and accurate. With used sampling
recapitulation Income Tax 25 and Income Tax 29 for Year 2013 to 2015 at CV Jaya Wiratama
Bandung. This research formed the estimated regression model of y = 2.068 x + -1026 -1026
regression coefficient stated that This implies that any decrease in leverage one unit then the Beta
variable (Y) will decrease by 1026, assuming that the other variables of the model regression is
Changed. As well as the coefficient of determination (R2) obtained amounted to 0.750 This means
75.00% Payable PPH can be explained by the Tax Planning, while the remaining 25.00% can be
affected by other variables. the problems that occur less its Managing Company on tax returns so
susceptible to tax audits. The author's suggestion for the company that the company should be able
to report real data for Tax Reporting nothing on the hide.
Keywords : Tax Planning (X) and Income tax 25 and 29 (Y)

PENDAHULUAN
Tax Planning adalah suatu kapasitas ketentuan UU Perpajakan (Hoffman,
yang dimiliki oleh wajib pajak (WP) untuk 1961).Dalam sudut pandang perencanaan
menyusun aktivitas keuangan guna pajak, tax avoidance yang dilakukan oleh
menmdapat pengeluaran (beban) pajak yang wajib pajak adalah sah dan secara yuridis
minimal. secara teoritis, tax planning sehingga tidak bisa ditetapkan pengenaan
dikenal sebagai effective tax planning, yaitu pajak.pengertian dari tax avoidance adalah
seorang wajib pajak berusaha mendapat upaya pengurangan utang pajak secara
penghematan pajak (tax saving) melalui konstitusional (international tax glossary,
prosedur penghindaran pajak (tax 2005).Ketidakpatuhan terhadap undang-
avoidance) secara sistematis sesuai undang dapat dikenakan sanksi administrasi

1
2

maupun sanksi pidana.Tetapi kedua sanksi dan PPH 29 Badan di CV Jaya


itu merupakan pemborosan sumber daya Wiratama Bandung ?
sehingga perlu dieliminasi melalui tax 2. Bagaimana Perhitungan Pemungutan
planning yang baik. Maka dalam rangka PPH 25 dan PPH 29 Badan dengan
optimalisasi alokasi sumber dana Menggunakan Perencanaan Pajak (Tax
manajemen akan dilakukan perencanaan Planning) di CV Jaya Wiratama
pembayaran yang tidak lebih (dapat Bandung ?
mengurangi optimalisasi alokasi sumber 3. Berapa besar Pengaruh Perencanaan
daya) dan tidak kurang (supaya tidak Pajak (Tax Planning) Terhadap PPH 25
membayar sanksi administrasi yang dan PPH 29 Badan di CV Jaya
merupakan pemborosan dana). Wiratama Bandung ?
Perencanaan pajak selalu dimulai 4. Apa saja Hambatan dalam Penerapan
dengan meyakinkan apakah suatu transaksi Perencanaan Pajak (Tax Planning)
atau fenomena terkena pajak.Kalau terkena Terhadap PPH 29 Badan dan PPH 25 di
pajak apakah dapat diupayakan untuk CV Jaya Wiratama Bandung ?
dikecualikan atau dikurangin jumlah 5. Apa saja Upaya untuk Menyelesaikan
pajaknya, selanjutnya apakah pembayaran Hambatan dalam Penerapan
pajak yang dimaksud dapat ditunda Perencanaan Pajak (Tax Planning)
pembayaran dan lain sebagainya.Akhir dari Terhadap PPH 29 Badan dan PPH 25 di
prosedur perpajakan adalah pembayaran CV Jaya Wiratama Bandung ?
pajak.Tentu lebih menguntungkan jika Adapun tujuan penelitian yang ingin
perusahaan membayar pajak pada saat dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
terakhir dari pada penyetoran dilakukan berikut:
jauh sebelumnya. 1. Untuk Mengetahui Bagaimana
Berdasarkan latar belakang masalah Pengaruh Perencanaan Pajak (Tax
yang telah penulis kemukakan di atas,maka Planning) Terhadap PPH 29 Badan dan
dapat dirumuskan permasalahan penelitian PPH 25 di CV Jaya Wiratama Bandung
adalah Pengaruh Perencanaan Pajak (Tax ?
Planning) Terhadap PPH 25 dan PPH 29 2. Untuk mengetahui bagaimana
Badan di CV Jaya Wiratama Bandung. perhitungan pemungutan PPH 29 badan
Berdasarkan rumusan permasalahan dan PPH 25 dengan menggunakan
penelitian diatas, penulis menemukan Perencanaan Pajak (Tax Planning) di
pertanyaan penelitian dalam skripsi ini CV Jaya Wiratama Bandung ?
adalah sebagai berikut: 3. Untuk Mengetahui Seberapa Besar
1. Bagaimana Pengaruh Perencanaan Pengaruh Perencanaan Pajak (Tax
Pajak (Tax Planning) Terhadap PPH 25 Planning) Terhadap PPH 29 Badan dan
3

PPH 25 di CV Jaya Wiratama Bandung dipaksakan tanpa mendapat imbalan secara


? langsung yang hasilnya digunakan untuk
4. Untuk Mengetahui Apa saja Hambatan menyelenggarakan pemerintahan dan
dalam Penerapan Perencanaan Pajak pembangunan nasional.
(Tax Planning) Terhadap PPH 29 Badan Tax planning adalah suatu kapasitas
dan PPH 25 di CV Jaya Wiratama yang dimiliki oleh wajibpajak(WP) untuk
Bandung ? menyusun aktivitas keuangan guna
5. Untuk mengetahui apa saja upaya untuk mendapatkan pengeluaran (beban) pajak
menyelesaikan hambatan dalam yang minimal. Secara teoritis, taxplanning
penerapan perencanaan pajak (Tax dikenal sebagai effective tax planning, yaitu
Planning) Terhadap PPH 29 Badan dan seorang wajibpajak berusaha mendapat
PPH 25 di CV Jaya Wiratama Bandung penghematan pajak (tax saving) melalui
? prosedur penghindaran pajak (tax
Pengertian pajak yang dikemukakan avoidance) secara sistematis sesuai
oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro ketentuan UU perpajakan (Hoffman; 1961,
(ErlySuandy, 2008: 5-6) dalam bukunya dalam Arles P. Ompusunggu)
Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Di dalam pembahasan, tax planning
Pendapatan bahwa: “Pajak adalah iuran harus dibedakan antara taxavoidancedan
rakyat kepada kas negara (peralihan tax evasion. Istilah tax evasion
kekayaan dari sektor partikelir ke sektor mempunyaikonotasi dengan adanya
pemerintah) berdasarkan Undang-undang kesalahan penyajian laporan keuangan atau
(dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat kesengajaan menghilangkan informasi
jasa timbal balik (tagen prestatie) yang kunci dengan maksud mengemplang pajak
langsung dapat ditunjuk dan yang yang seharusnya terutang legal. Hal ini
digunakan untuk membiayai pengeluaran sesuai pendapat (Morgan; 1999, dalam
umum”.Menurut undang-undang tersebut Arles P Ompusunggu) yang mengatakan
bahwa pengertian pajak adalah sebuah bahwa tax avoidance is perfectly legal, tax
konstribusi wajib kepada negara yang evasion isnot. Sering kali sulit
terhutang oleh setiap orang ataupun badan membedakan antara penghindaran pajak
yang memiliki sifat memaksa, tetapi tetap secaralegal (legal avoidance) dan
berdasarkan dengan Undang-Undang dan mengemplang pajak secara legal (illegal
tidak mndapat imblaan secara langsung evasion).
serta digunakan guna kebutuhan negara dan PPh Pasal 25 merupakan angsuran PPh
kemakmuran rakyat. dalam tahun pajak berjalan yang harus
pajak secara umum adalah iuran wajib dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk
dari penduduk kepada negara berdasarkan setiap bulan. Besarnya angsuran PPh Pasal
undang-undang yang pelaksanaannya dapat 25 adalah sebesar Pajak Penghasilan yang
4

terutang menurut Surat Pemberitahuan laporan keuangan yang berupa rekap


Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak Pengeluaran biaya-biaya termasuk
yang lalu, setelah dikurangi dengan PPh perhitungan Tax Planning atas Laporan
yang telah dipotong/dipungut oleh pihak
Keuangan Tersebut.Teknik pengumpulan
lain dan PPh yang terutang/dibayar diluar
data yang digunakan oleh penulis dalam
negeri yang dapat dikreditkan; dibagi 12
penelitian sini adalah Data Primer dan data
(dua belas).
sekunder. Data Primer adalah data yang
Menurut UU No.36 Tahun 2008, Pajak
diperoleh langsung dari subjek penelitian
Penghasilan Pasal 29 (PPh 29) adalah PPh
dengan menggunakan alat pengukuran atau
Kurang Bayar (KB) yang tercantum dalam
alat pengambilan data langsung pada
SPT TahunanPPh, yaitu sisa dari PPh yang
subjeksebagai sumber informasi yang di
terutang dalam tahun pajak yang
cari. Adapun Pengumpulan data dilakukan
bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh
dengan beberapa cara obsevasi. Observasi
(PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24) dan PPh
yaitu dalam penelitian skripsi ini penulis
Pasal 25. Dalam hal ini, Wajib Pajak (WP)
melakukan observasi dengan teknik
wajib memiliki kewajiban melunasi
observasi partisipan, yaitu penulis terlibat
kekurangan pembayaran pajak yang
langsungmencari sumber data atau
terutang sebelum Surat Pemberitahuan
informasi langsung ke pusat-pusat
Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan.
informasi atau data mengenai objek yang
Apabila tahun buku sama dengan tahun
akan diteliti.
kalender, kekurangan pajak tersebut wajib
Data sekunder adalah data yang
dilunasi paling lambat 31 Maret bagi Wajib
diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung
Pajak Orang Pribadi atau 30 April bagi
diperolehpeneliti dari subjek penelitian.
Wajib Pajak Badan (WPB) setelah tahun
Penelitian data sekunder ini dapat dilakukan
pajak berakhir.
dengan penelitian kepustakaan. Dalam hal
Kesimpulan penulis PPH 29 adalah
ini penulis berusaha memperoleh teori-teori
pajak terhutang Tahunan yang besar
dan konsep-konsep dengan membaca dan
terhutang nya bergantung dari laporan
mempelajari literatur untuk memenuhi data
Keuangan Badan Usaha.
teoritis yang berhubungan dengan masalah
METODE yang diteliti.
Rancangan penelitian yang dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah dengan menggunakan metode Setelah sebelumnya penulis telah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. membahas tentang Pendahuluan dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Metode yang bersangkutan dengan
data Laporan Keuangan Tahunan yang penelitian ini, makapada bagian ini, penulis
terdapat pada CV Jaya Wiratama.Dan akan membahas hasil dari
yang menjadi sampel penelitian adalah penelitian“Pengaruh Tax Planning terhadap
5

PPh 25 dan PPH 29 di CV Jaya Wiratama awal periode penelitian yaitu pada bulan
Bandung” September 2015 sampai dengan 2016
Tabel 1 memperlihatkan bahwa PPH 25
Rekapitulasi PPH 25 di CV Jaya menunjukan penurunan yang signifikan.
Wiratama Bandung
Hal tersebut dapat dilihat pada grafik
Periode 2013 s/d 2015
selama periode 2013 sampai dengan 2015.

Tabel 2
Rekapitulasi PPH 29 di CV Jaya
Sumber : Data diolah penulis (2017) Wiratama Bandung
Periode 2013 s/d 2015
Grafik 1
Rekapitulasi PPH 25 di CV Jaya
Wiratama Bandung
Periode 2013 s/d 2015
Sumber : Data diolah penulis (2017)

Grafik 2
Rekapitulasi PPH 29 di CV Jaya
Wiratama Bandung
Periode 2013 s/d 2015

Sumber : Data diolah penulis (2017)

Dari tabel dan grafik di atas dapat


dijelaskan bahwa Rekapitulasi PPH 25 di
CV Jaya Wiratama Bandung Periode 2013
Sumber : Data diolah Penulis (2017)
sampai dengan 2015 memiliki mean atau
nilai rata-rata saldo rekening tabungan Dari tabel dan grafik di atas dapat
sebesar Rp1.193.980,-. Selain itu selama dijelaskan bahwa Rekapitulasi PPH 29 di
periode tersebut, saldo rekening tabungan CV Jaya Wiratama Bandung Periode 2013
memiliki median sebesar Rp 510.000,- Dari sampai dengan 2015memiliki mean atau
data di atas juga dapat kita ketahui bahwa nilai rata-rata saldo rekening tabungan
PPH 25 memiliki nilai maksimum sebesar sebesar Rp406.511,-. Selain itu selama
Rp 2.562.000,-, yakni nilai tersebut terdapat periode tersebut, saldo rekening tabungan
pada Tahun 2013. Selain itu diketahui memiliki median sebesar Rp 468.120,- Dari
bahwa saldo rekening tabungan tersebut data di atas juga dapat kita ketahui bahwa
memiliki nilai minimum saldo rekening PPH 25 memiliki nilai maksimum sebesar
sebesar Rp 509.940,-, yakni nilai tersebut Rp 509.939,-, yakni nilai tersebut terdapat
terdapat pada Tahun 2014. pada Tahun 2013. Selain itu diketahui
Informasi lain yang dapat dijelaskan bahwa saldo rekening tabungan tersebut
dari tabel dan grafik di atas adalah selama memiliki nilai minimum saldo rekening
6

sebesar Rp 241.475,-, yakni nilai tersebut turun sebesar 1.026 dengan asumsi
terdapat pada Tahun 2014. bahwa variabel bebas yang lain dari
Informasi lain yang dapat dijelaskan model regresi adalah Berubah.
dari tabel dan grafik di atas adalah selama b. konstanta sebesar 2.068 menyatakan
awal periode penelitian yaitu pada bulan bahwa jika Nilai konstanta positif
September 2015 sampai dengan 2016 menunjukkan pengaruh positif variabel
memperlihatkan bahwa PPH 29 independen (PPH 25). Bila variabel
menunjukan penurunan yang signifikan. independen naik atau bepengaruh dalam
Hal tersebut dapat dilihat pada grafik satu satuan, maka variabel PPH 25 akan
selama periode 2013 sampai dengan 2015. naik atau terpenuhi.
Berikut adalah beberapa hasil pengujian Tujuan dilakukan penghitungan korelasi
yang dilakukan penulis untuk mengetahui produk momen pearson adalah untuk
seberapa besar pengaruhTax Planning mengetahui seberapa besar hubungan antara
terhadap PPh 25 dan PPH 29 di CV Jaya saldo rekening tabungan terhadap saldo
Wiratama Bandung. Dengan menggunakan dana pihak ketiga. Berikut tabel dibawah ini
SPSS 16 : memperlihatkan hasil pengolahan data
Tabel 3 sekunder dengan menggunakan software
Hasil Analisis Regresi Linier
SPSS 16.0 :
Variabel X dan Variabel Y
Tabel 4
Perhitungan Korelasi Produk Momen-
Pearson
Variabel X dan Variabel Y

Sumber : Data diolah penulis (2017)


Persamaan regresi linier secara umum
adalah sebagai berikut :
Ŷ= a + Bx Sumber : Data diolah penulis (2017)
Dari persamaan di atas dan tabel hasil Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
analisa regresi, maka persamaan regresi peranan variabel X (Tax Planning) terhadap
linier taksirannya adalah sebagai berikut : variabel Y(PPH 25 dan PPH 29) adalah
Ŷ= 2.068+-1.026X sebesar 0.333. Karena hasil perhitungan
Artinya : korelasi tersebut berada pada interval 0,800

a. koefisien regresi sebesar -1.026 - 1,000, maka dari itu dapat disimpulkan

menyatakan bahwa Hal ini mengandung bahwa derajat tingkat hubungan antara Tax

arti bahwa setiap Penurunan Leverage Planning dengan PPH 25 dan PPH 29 pada

satu satuan maka variabel Beta (Y) akan kategori sangat kuat.
7

Koefisien determinasi ini diperlukan oleh Tax Planning, sedangkan sisanya yaitu
untuk melihat seberapa besar pengaruh 25.00% dapat dipengaruhi oleh variabel-
variabel X (saldo rekening tabungan) variabel lainnya.
terhadap variabel Y (saldo dana pihak Dari penelitian ini diketahui bahwa
ketiga), perhitungannya diperoleh dengan terdapat beberapa hambatan yang terjadi
cara mengkuadratkan koefisien korelasi. dalam pengaruh Tax Planning Terhadap
PPH 25 dan PPH 29. Adapaun hambatan
Tabel 5
Koefisien Determinasi yang terjadi tersebut adalah
1. Adanya sistem-sistem Pajak yang baru
yang bahkan bersifat lebih ketat untuk
dunia Perpajakan.
2. Kurang nya Perusahaan Memanage atas
Laporan pajak sehingga rentan terkena

Sumber : Data diolah penulis (2017) pemriksaan pajak


3. Kurangnya ketaatan Perusahaan atas
Secara umum, rumus untuk mencari
Peraturan atau undang undang
besarnya koefisien determinasi adalah
perpajakan
sebagi berikut:
KD = r2 x 100% Adapun upaya yang dilakukan oleh CV
Berdasarkan hasil perhitungan dengan Jaya Wiratama adalah
menggunakan software SPSS 16.0 1. Memulai dengan melaporkan
diperoleh nilai koefisien korelasi adalah perhitungan PPH Terhutang dengan
sebesar 0,333. Koefisien determinasi (KD) hitungan real atau jujur agar
pada intinya mengukur seberapa jauh menghindari pemeriksaan pajak.
kemampuan model dalam menerangkan 2. Mampu me-manage perusahaan dengan
variasi variabel dependen (Imam baik, dimana pimpinan dan crew
Ghozali,2006:143). Nilai koefisien perusahaan harus mampu melaporkan
determinasi adalah antara nol dan satu, bila perhitungan Perpajakan dengan sebenar-
KD = 0 berarti diantara variabel bebas benarnya agar terhindar dari
dengan variabel terikat tidak ada pemeriksaan Pajak.
hubungannya, sedangkan bila KD=1 berarti 3. Meningkatkan ketaatan terhadap
antara variabel bebas dengan variabel Undang-undang Perpajakan
terikat mempunyai hubungan kuat. PENUTUP
Dari hasil penghitungan dengan Kesimpulan
menggunakan software SPSS 16.00 Berdasarkan hasil penelitian serta analisis
2
diketahui bahwa koefisien determinasi (R ) pada bab sebelumnya maka penulis
yang diperoleh sebesar 0.750 Hal ini berarti membuat kesimpulan sebagai berikut :
75.00% PPH Terhutang dapat dijelaskan
8

1. Rekapitulasi PPH 25 selama periode dengan hitungan real atau jujur agar
penelitian pada CV Jaya Wiratama menghindari pemeriksaan pajak.
memiliki jumlah rata-rata sebesar Rp
Saran
1.193.980 dan memiliki nilai maksimum
Adapun saran penulis mengenai
sebesar Rp 2.562.000, yakni nilai
pengaruh Tax Planning terhadap PPH 25
tersebut terdapat pada tahun 2013.
dan PPH29 di CV Jaya Wiratama Bandung
Selain itu diketahui bahwa nilai tersebut
yaitu :
memiliki nilai minimum sebesar Rp
1. Mampu me-manage perusahaan dengan
510.000,-, yakni nilai tersebut terdapat
baik, dimana pimpinan dan crew
pada tahun 2015 .
perusahaan harus mampu melaporkan
2. Rekapitulasi PPH 29 selama periode
perhitungan Perpajakan dengan sebenar-
penelitian pada CV Jaya Wiratama
benarnya agar terhindar dari
memiliki jumlah rata-rata sebesar Rp
pemeriksaan Pajak.
406.511 dan memiliki nilai maksimum
2. Memberikan semua Laporan dan
sebesar Rp 509.939, yakni nilai tersebut
Transaksi yang real tidak memalsukan
terdapat pada tahun 2013. Selain itu
data.
diketahui bahwa nilai tersebut memiliki
3. Meningkatkan ketaatan terhadap
nilai minimum sebesar Rp 241.475,-,
Undang-undang Perpajakan
yakni nilai tersebut terdapat pada tahun
4. Karyawan harus dapat meningkatkan
2015 .
loyalitasnya terhadap perusahaan agar
3. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
perusahaan dapat memaksimalkan hasil
Tax planning berkorelasi sangat erat
kinerja perusahaan tersebut, dan juga
terhadapPPH 25 dan PPH 29. Hal ini
perusahaan harus memperhatikan
ditunjukan oleh hasil perhitungan
kebutuhan dari karyawan.
korelasi pearson sebesar 0,750 dengan
KD 75.00%menunjukan bahwa DAFTAR PUSTAKA
75.00%PPH Terhutang (PPH25 dan Kuncoro, Mudrajad. 2004. Metode
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk
PPH29), sedangkan sisanya yaitu Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP
25.00% dapat dipengaruhi oleh AMP YKPN.
Kurniawan, Anang Mury. 2012. Tax Treaty.
variabel-variabel lainnya. Jakarta. Bee Media Indonesia
4. Adapaun hambatan yang terjadi tersebut Ompusunggu, Arles p. 2011. Cara Legal
Siasati Pajak. Jakarta. Puspa Swara
adalah adanya sistem-sistem Pajak yang Prihartono, 2016. Pedoman Praktis Penulis
baru yang bahkan bersifat lebih ketat Paper jurnal Ilmiah, Bandung : Piksi
Ganesha Press.
untuk dunia Perpajakan. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 jo.
5. Adapun upaya yang dilakukan oleh CV Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.
Tentang Pajak Penghasilan
Jaya Wiratama adalah memulai dengan Undang-Undang No.6 Tahun 1983 jo.
melaporkan perhitungan PPH Terhutang Undang-Undang No.28 Tahun
2007.Tentang Ketentuan Umum dan
9

Tata Cara Perpajakan. Waluyo. (2008), Perpajakan Indonesia,


Saidi, M. Djafar. 2010. Pembaharuan Jakarta: Salemba Empat
Hukum Pajak Edisi Revisi.Makasar. 2010. Undang – Undang Pajak . Jakarta.
Radja Grafindo Persada Mitra Wacana Media.
Suandy, Erly. 2011.Perencanaan Pajak.
Jakarta. Salemba Empat
10
11

Anda mungkin juga menyukai