Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN

METODE DRILL TERHADAP SISWA KELAS 1 DI SDN BANGKES 06


KECAMATAN KADUR KABUPATEN PAMEKASAN

1
Moh. Iqbal Ramadhani, 2Mohammad Hairi, 3Ulia Anisatur Rosidah

1
Mahasiswa Program Studi PGSD Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas
Terbuka
2
Dosen Program Studi Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Terbuka
3
Dosen Program Studi Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Terbuka

SD Negeri Bangkes 06, Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan


Iqbalramadhani040199@gmail.com

Abstrak

Pemahaman membaca merupakan sebuah keterampilan dasar yang wajib kuasai oleh semua
siswa dalam memahami semua mata pelajara yang ada di sekolah. Motivasi merupakan hal
yang paling utama yang dapat memperngaruhi kemampuan membaca siswa. Siswa kelas satu
di SDN Bangkes 06 pada tahun ajaran 2023/2024 kemampuan membacanya masih tergolong
sangat rendah. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan pendidikan dasar orang tua
kepada siswa kelas satu. Karena, di Desa Bangkes ini, rata-rata pekerjaan orang tua bekerja
di luar kota sehingga anak-anak tidak mendapatkan perhatian dan pendidikan yang
seharusnya didapat sejak dini mengenai mengenal huruf, suku kata, dan kalimat yang
belum ketahui tidak dimiliki siswa. Maka dari itu,Siswa masuk kelas satu yang seharusnya
hanya mengulang bacaan tentang mengenal huruf, suku kata, malah harus terbagi fokus guru
kelas dalam membagi pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengatasi
masalah ini. Karena membaca tidak diajarkan dalam kurikulum TK, maka dalam meneliti hal
ini agar bertujuan bertujuan untuk membantu dalam peningkatan keterampilan membaca
siswa melalui metode latihan seacara berulang atau metode drill pada siswa kelas satu SDN
Bangkes 06. Jenis survei yang dilakukan adalah survei kegiatan sekolah (PTK). Dalam
kelompok subjek penelitian ini berjumlah 17 siswa SDN Bangkes 06. Penelitian ini dilakukan
dalam tiga bagian, dengan masing-masing bagian menggunakan salah satu dari empat
metode berikut: (1) observasi, (2) pelaksanaan, (3) perencanaan, dan (4 ) refleksi. Salah satu
alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis awal dan akhir kegiatan observasi
siswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemahaman membaca siswa tahun pertama di
SDN Bangkes 06 meningkat secara signifikan pada setiap semester berikutnya. Nilai rata-
rata pada triwulan terakhir adalah 43%, pada triwulan pertama hampir 54%, dan pada
triwulan kedua. itu adalah 87%. Lebih lanjut dapat ditunjukkan bahwa dengan menggunakan
metode Drill, kemampuan membaca siswa kelas I Bangkes 06 dapat meningkat.
Kata Kunci: Peningkatan, Kemampuan Membaca siswa, Metode Drill.

1
PENDAHULUAN
Pemahaman membaca adalah suatu keterampilan berbahasa yang penting bagi
siswa untuk menguasai keterampilan membaca karena keterampilan ini merupakan
dasar untuk memahami seluruh pembelajaran. Nurhadi (2004, 10) menjelaskan:
“Semakin Anda sadar akan tujuan bacaan Anda, Jika tujuan membaca tidak jelas,
maka yang terjadi justru sebaliknya'' , Tugas guru yaitu untuk selalu mengingatkan
serta memotivasi siswa akan tujuan membaca, terutama pentingnya menentukan
pemahaman membaca. Itu saja.Sebab melalui pemahaman bacaan, kita tidak hanya
dapat memahami isi bacaan saja, namun juga maksud dan tujuannya. Bagi siswa yang
lebih muda, tahap membaca diawali dengan membaca. Pembelajaran membaca di
sekolah dasar dibagi menjadi dua bagian: membaca tahap awal, yang dilatihkan pada
kelas satu; Penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa mengenal huruf, suku kata,
kata, dan kalimat.
Pada masa revolusi saat ini, kemampuan membaca dapat menentukan kualitas
seseorang. Individu yang sering membaca cenderung lebih berpengetahuan, analitis,
dan memiliki kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang jarang, tidak
pernah, atau hanya membaca literatur berkualitas rendah.membantu anak dalam
menyelesaikan tugas sekolahnya, sehingga membaca merupakan keterampilan yang
harus dipelajari sejak dini (Herlina, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa membaca
permulaan merupakan keterampilan pemahaman bacaan yang dilatih secara
terprogram pada anak prasekolah. Program ini disusun dengan bahasa yang bermakna
dan disajikan sedemikian rupa sehingga melibatkan anak-anak. Kemampuan
membaca sangat penting untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman,
mempertajam pemikiran, dan meningkatkan diri. Jika anak usia sekolah belum bisa
membaca dengan cepat, maka akan sangat sulit baginya untuk mempelajari berbagai
mata pelajaran di kelas berikutnya. Pada kelas-kelas awal, pemahaman membaca
memegang peranan yang sangat penting sebagai landasan atau landasan keberhasilan
kegiatan belajar siswa. Jika pembelajaran membaca tidak dikembangkan dengan baik
di kelas-kelas awal, maka siswa yang mencapai tingkat membaca lanjutan akan
kesulitan mengembangkan keterampilan membaca yang sesuai. Membaca permulaan
adalah tahap pembelajaran membaca pada kelas bawah atau kelas satu sekolah dasar,
yaitu Kelas I dan Kelas II. Tujuannya adalah untuk membantu Anda memahami dan
mengucapkan kalimat dengan intonasi alami sebagai dasar untuk membaca lebih
2
lanjut. Menurut Zuchdi dan Budiasih (2018: 58), pada awal membaca adalah
pengucapan , serta makna kata dengan menggunakan pengenalan huruf ,pengucapan ,
intonasi, kata-kata familiar baru.
Yang menjadi faktor utama siswa yang belum mampu membaca karena
kurangnya mendapat perhatian serta pendidikan dasar dari orangtua terhadap siswa
kelas 1 dikarenakan di Desa Bangkes ini rata-rata pekerjaan orangtua bekerja diluar
kota sehingga pendampingan serta pendidikan dasar yang seharusnya anak dapatkan
sejak dini tentang mengenal abjad mereka belum menguasai. Dan juga lingkungan
sosial juga berdampak yang positi serta negatif. Jika seorang siswa menghabiskan
waktu bersama teman-temannya yang pekerja keras dan cerdas, ia pasti akan
termotivasi untuk lebih aktif, dan sebaliknya, jika ia menghabiskan waktu bersama
siswa yang nakal, ia juga akan melibatkan mereka dalam perilaku siswa. teman seperti
itu Berdasarkan hasil prarefleksi yang dilakukan peneliti, yang menjadi permasalahan
adalah rendahnya kemampuan membaca siswa kelas 1 di SDN Bangkes 06, sehingga
perlu perbaikan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode drill (secara
berulang).
Menurut Suyanto & Asep Jihad (2019:131), dapat diamati bahwa jenis
keterampilan yang dapat ditingkatkan dengan metode pengajaran meliputi
keterampilan motorik melalui penggunaan musik, sains, pendidikan jasmani, dan
keterampilan mental. Dengan menggunakan pengulangan, siswa secara bertahap akan
mampu menerapkan ilmu yang telah diajarkan kepadanya. Berdasarkan ahli yang
dikemukakan di atas, dapat dijelaskan bahwa metode latihan atau drilling adalah suatu
teknik yang dapat digunakan atau diterapkan sedemikian rupa sehingga mendorong
siswa untuk melakukan latihan secara metodis sampai target keterampilan tercapai.
Metode ini juga menekankan perlunya bias pembelajaran melalui latihan agar
kemampuan menghadapi keterampilan tersebut di atas akan terus berkembang dan
pada akhirnya dapat dievaluasi secara efektif. Di sisi lain, dalam situasi lain, metode
pengajaran mungkin tidak nyaman dan menyebabkan seseorang kehilangan
kepercayaan diri karena sifat kegiatan mengajar yang berulang dan sulit. Maka dalam
penelitian ini peneliti mengangkat judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca siswa
kelas 1 menggunakan Metode Drill di SDN Bangkes 06”.

3
METODE PENELITIAN
Jenis analisis yang digunakan peneliti disebut analisis aktivitas kelas (PTK).
PTK yang disebut juga kegiatan penelitian kelas adalah suatu jenis penelitian yang
dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan cara
membandingkan hasil belajar saat ini dengan hasil belajar pada pengalaman
sebelumnya. Hasil kegiatan kelas dapat digunakan untuk melaksanakan berbagai
program di sekolah, mengevaluasi berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil
belajar yang terjadi di kalangan siswa atau kemajuan dan hasil pelaksanaan program di
berbagai sekolah. Tujuan pembelajaran di kelas adalah untuk meningkatkan kinerja
guru dan siswa di kelas, menambah atau memperbaiki proses pembelajaran, atau
memodifikasi metode yang digunakan guru di kelas dalam rangka meningkatkan
profesionalisme. pekerjaan guru dan mengawasi pendidikan.
Menurut Arikunto (2022:3), kajian aktivitas kelas adalah kajian aktivitas
belajar yang berbentuk kegiatan, yang sengaja diciptakan dan dilaksanakan bersama-
sama di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan
keterampilan membaca pertama siswa kelas 1 SDN Bangkes 06 dengan menerapkan
metode budidaya. Subjek penelitian ini adalah 17 siswa kelas satu SDN Bangkes 06
tahun pelajaran 2023/2024. Proses penelitian ini, seperti halnya penelitian peristiwa,
berbentuk siklus. Setiap penilaian tindakan kelas melibatkan perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan refleksi. Hasil refleksi akan digunakan dalam pikiran
untuk penyusunan rencana proses selanjutnya apabila ternyata hal-hal yang telah
dilakukan belum terlaksana dengan baik, begitu seterusnya hingga diperoleh hasil
yang ditentukan. Berikut merupakan langkah-langkah yang akan digunakan oleh
peneliti:
1. Perencanaan
2. Eksekusi
3. Observasi/Pengamatan
4. Refleksi
Teknik yang digunakan untuk analisis data disebut persentase. Indikator berhasil
tidaknya penelitian ini adalah jika persentase siswa yang memenuhi syarat minimal
pemahaman bacaan lebih dari 75% maka penelitian dianggap berhasil. Jika tidak,
penelitian perlu dilakukan siklus selanjutnya.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
HASIL
Pra Siklus
Berdasarkan dari hasil refleksi awal peneliti, dapat diperoleh data kemampuan
awal sebelum tindakan. Kemampuan membaca siswa pada prasiklus adalah berikut.:

Tabel 1. Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 Pada Prasiklus

No Nama Nilai Kriteria


Siswa
1 Aina Talita Zahra 70 Tidak Tuntas
2 Amiliyatus Shalilah 80 Tuntas
3 Barik Hilman Solihin 67 Tidak Tuntas
4 Bilqis Layla Ramadhani 64 Tidak Tuntas
5 Dirga Ramadhan 68 Tidak Tuntas
6 Farah Kanza Nabila 80 Tuntas
7 Moh. Mirza Ukail 60 Tidak Tuntas
8 Moh. Sultan Nazirul Asrofi 85 Tuntas
9 Haikal Alim Al Manadif 63 Tidak Tuntas
10 Moh. Ulul Albab 65 Tidak Tuntas
11 Mohammad Putra Pratama 66 Tidak Tuntas
12 Muhammad Irza Pratama 65 Tidak Tuntas
13 Muahmmad Khairul Anugrah 82 Tuntas
14 Mutiara Hikmah 69 Tidak Tuntas
15 Safiratul Islamiyah 87 Tuntas
16 Samania Najma Lili 83 Tuntas
17 Siti Maulida 65 Tidak Tuntas

Berdasarkan keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan membaca


siswa masih sangat lemah. Sedangkan jumlah mahasiswanya hanya 6 orang, terdapat
11 mahasiswa yang tidak lulus. Persentasenya dapat dilihat pada grafik berikut:

5
Gambar 1. Persentase kemampuan membaca siswa prasiklus

Pra siklus

26%
Lulus
74%
Tidak Lulus

Gambar di atas menunjukkan bahwa hanya 26% siswa yang lulus dan 74% yang
tidak lulus. Dengan demikian, hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian tindakan
kelas perlu ditingkatkan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.
Prosedur Perbaikan pada Siklus 1
1) Perencanaan
Dalam menyusun agenda pembelajaran semester ini dengan tujuan dan
pedoman yang ditetapkan oleh kepala sekolah yang dilaksanakan pada tanggal 18
Oktober 2023 di SDN Bangkes 06, luarannya adalah tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada siklus pertama.
2) Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 dilakukan pada hari Rabu 18 Oktober 2023
pukul 08.30 – 09.00 Wib di kelas I di SDN Bangkes 06, dalam pelaksanaannya
diamati oleh tim penilai dan didukung oleh kepala sekolah. Langkah yang diambil
pada perbaikan pelajaran bahasa Indonesia yang dapat dirancang sebagai berikut:
A. Persiapan
1) Guru memberikan pembelajaran membaca teks bahasa Indonesia, tetapi bagi
anak yang belum mampu membaca, akan diberi perhatian serta pembinaan
lebih khusus.
2) Guru menyiapkan:
a) RPP (Rencana program pembelajaran)
b) Buku baca menulis permulaan

6
c) LKS (lembar kerja siswa), berbagai gambar menarik benda-benda
disekitar siswa
B. Kegiatan Awal
1) Guru memperlihatkan beberapa gambar benda-benda yang menarik diikuti
tanya jawab untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang hal-hal yang
akan dipelajari.
2) Guru selalu menyampaikan motivasi manfaat membaca dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Kegiatan inti
1) Guru membaca teks di papan tulis, siswa disuruh untuk membaca teks secra
teks secara serentak (kalsikal).
2) Guru membuat kelompok untuk membaca.
3) Guru membimbing dalam membaca teks bagi siswa yang kurang mampu
secara individu serta bergantian.
4) Bagi siswa yang lain dikasih tugas menulis teks bacaan tersebut dibuku tulis.
D. Kegiatan Akhir
a) Guru memotivasi siswa untuk selalu membaca dirumah masing-masing.
b) Guru memanggil salam.
E. Materi Pembelajaran
a. Membaca teks
F. Metode Pembelajaran
a. Simulasi, ceramah dan penugasan.
G. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
a. Buku siswa.
b. Buku Belajar Membaca dan Menulis, dan Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas I :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
H. Penilaian
1) Mengenali serta Merangkai Huruf agar menjadi Suku Kata

7
Hasil tes kemampuan membaca siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2
berikut ini.
Tabel 2. Kemampuan Membaca Siwa Kelas 1 Pada Siklus I

No Nama Nilai Kriteria


Siswa
1 Aina Talita Zahra 89 Tuntas
2 Amiliyatus Shalilah 85 Tuntas
3 Barik Hilman Solihin 69 Tidak Tuntas
4 Bilqis Layla Ramadhani 70 Tidak Tuntas
5 Dirga Ramadhan 75 Tuntas
6 Farah Kanza Nabila 80 Tuntas
7 Moh. Mirza Ukail 70 Tidak Tuntas
8 Moh. Sultan Nazirul Asrofi 85 Tuntas
9 Haikal Alim Al Manadif 70 Tidak Tuntas
10 Moh. Ulul Albab 68 Tidak Tuntas
11 Mohammad Putra Pratama 80 Tuntas
12 Muhammad Irza Pratama 67 Tidak Tuntas
13 Muahmmad Khairul Anugrah 86 Tuntas
14 Mutiara Hikmah 85 Tuntas
15 Safiratul Islamiyah 70 Tidak Tuntas
16 Samania Najma Lili 81 Tuntas
17 Siti Maulida 67 Tidak Tuntas

Dari data tabel 2 dapat dijelaskan bahwa kemampuan membaca siswa sudah
lebih baik dari hasil yang diperoleh sebelumnya. Jumlah siswa yang tuntas sudah
mencapai 9 orang sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 8 orang.
Presentase data siswa pada perbaikan siklus I dapat dilihat pada diagram berikut:

8
Gambar 2. Persentase kemampuan membaca siswa siklus I

Siklus I

43 Lulus
%
Tidak Lulus
57%

Gambar 2 diatas menggambarkan proporsi siswa lulus yaitu sekitar 57%,


sedangkan siswa yang tidak lulus hanya 43%. Katakanlah jika dibandingkan
dengan hasil tes Prasiklus, terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan
dari Siklus I.
1. Refleksi
Berdasarkan analisis kapasitas belajar siswa pada tahap perbaikan tahap
pertama, persentase atrisi siswa sekitar 57%. Hasilnya sudah menunjukkan
perbaikan dibandingkan Pra siklus; namun belum mencapai indikator keberhasilan
penelitian yang ditetapkan sebelumnya, sehingga mulai saat ini akan dilakukan
koreksi pada siklus II.
Prosedur Perbaikan Siklus II
1) Perencanaan
Penyusunan rencana pembelajaran saat ini beserta tujuan dan prosedurnya, serta
pengawasan kepala sekolah yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2023 di SDN
Bangkes 06, telah menghasilkan rencana pembelajaran yang akan dibahas pada siklus II.
2) Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 31 Oktober 2023
pukul 08.30 – 09.00 Wib di kelas I yang bertempat di SDN Bangkes 06, dalam
pelaksanaannya diamati oleh tim penilai dan didukung oleh kepala sekolah.
1. Perencanaan (Planning)
Rencana pembelajaran di siklus II berjudul siklus pendahuluan. Peneliti
melakukan kajian eksploratif pada RPP sesuai dengan materinya. Instrumen
9
penelitian yang diperlukan adalah lembar observasi aktivitas siswa dan tes
pemahaman membaca.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan tergambar di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Langkah-langkah perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat
dirancang sebagai berikut:
A. Persiapan
1) Guru memberikan pembelajaran agar siswa membaca teks
2) Guru menyiapkan:
a) RPP (Rencana program pembelajaran)
b) Buku baca menulis permulaan
c) LKS (lembar kerja siswa), berbagai gambar menarik benda-benda
disekitar siswa
B. Kegiatan Awal
1) Mengucap salamdan membaca doa
2) Guru memotivasi siswa untuk selalu membaca dirumah
3) Guru memperlihatkan beberapa gambar benda-benda yang menarik pada buku
C. Kegiatan inti
1) Guru menulis teks di papan tulis, siswa disuruh untuk membaca teks secra
teks secara serentak (kalsikal).
2) Siswa dikasih pertanyaan apa saja kata yang ditunjuk Guru di dalam gambar
dan disuruh menulis ke papan tulis.
3) Guru membimbing dalam membaca teks bagi siswa yang kurang mampu
secara individu serta bergantian.
4) Bagi siswa yang lain dikasih tugas menulis teks bacaan tersebut dibuku tulis.
D. Kegiatan Akhir
a) Guru memotivasi siswa untuk selalu membaca dirumah masing-masing.
b) Guru mengucap salam.
E. Materi Pembelajaran
a. Membaca teks
F. Metode Pembelajaran
a. Simulasi, ceramah dan penugasan.
G. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

10
a. Buku Belajar Membaca dan Menulis, dan Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas I :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
H. Penilaian
1) Merangkai serta dapat mengenali suku kata

Hasil analisis tes kemampuan membaca siswa pada siklus II dapat dijabarkan
pada dibawah ini:

Tabel 3. Kemampuan Membaca siswa Siklus II

No Nama Nilai Kriteria


Siswa
1 Aina Talita Zahra 90 Tuntas
2 Amiliyatus Shalilah 80 Tuntas
3 Barik Hilman Solihin 85 Tuntas
4 Bilqis Layla Ramadhani 73 Tidak Tuntas
5 Dirga Ramadhan 75 Tuntas
6 Farah Kanza Nabila 80 Tuntas
7 Moh. Mirza Ukail 80 Tuntas
8 Moh. Sultan Nazirul Asrofi 75 Tuntas
9 Haikal Alim Al Manadif 75 Tuntas
10 Moh. Ulul Albab 72 Tidak Tuntas
11 Mohammad Putra Pratama 80 Tuntas
12 Muhammad Irza Pratama 65 Tidak Tuntas
13 Muahmmad Khairul Anugrah 80 Tuntas
14 Mutiara Hikmah 85 Tuntas
15 Safiratul Islamiyah 74 Tidak Tuntas
16 Samania Najma Lili 75 Tuntas
17 Siti Maulida 83 Tuntas

Dari data pada tabel 3 diatas terlihat bahwa keterampilan membaca siswa
sangat baik dari hasil peningkatan pada siklus I. Jumlah lulusan mencapai 13
11
orang, sedangkan non lulusan hanya 4 orang. Persentasenya dapat dilihat pada
diagram berikut:

Gambar 3. Persentase kemampuan membaca siswa siklus II

Siklus II

13%
Lulus
Tidak Lulus
87%

Data pada Gambar 3 menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 87%,


sedangkan tingkat kegagalan sebesar 13%. Artinya keberhasilan kemampuan
membaca siswa meningkat secara signifikan.
1. Refleksi
Berdasarkan hasil semester II dapat disimpulkan bahwa kemampuan
pemahaman membaca siswa pada semester II meningkat sebesar 8,7%. Karena
indikator keberhasilan telah melampaui ambang batas yang ditetapkan yaitu lebih
dari 75%, maka penelitian diakhiri pada siklus II.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian observasional Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan terhadap siswa kelas I SDN Bangkes 06 dalam dua kelompok, masing-
masing kelompok mempunyai empat langkah yaitu observasi, observasi,
perencanaan, dan hasil tindakan refleksi. Maka dapat dijabarkan pada diagram
berikut ini:

12
Hasil dari rekapitulasi hasil belajar kemampuan membaca dengan metode drill
dapat di simpulkan keberhasilan serta mencapai ketuntasan dari siklus I hingga siklus
II. Terlihat dari grafik di bawah ini, rata-rata kemampuan membaca siswa kelas I di
SDN Bangkes 06 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan persentase
sebesar 57% pada Siklus I dan 87% pada Siklus II.
SARAN DAN KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas I SDN
Bangkes 06 dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik bor. Berdasarkan hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman bacaan sebesar
26% pada Pra Siklus, dengan tambahan peningkatan sebesar 57% pada akhir Siklus I
dan 87% pada akhir Siklus II. Tingkat kemahiran pemahaman membaca siswa kelas
satu SDN Bangkes 06 dapat diukur dengan menggunakan metode Drill.
Terdapat beberapa saran peneliti sebagai berikut:
1. Untuk guru khususnya di SDN Bangkes 06, Kecamatan Kadur, bahwa metode
drill ini dapat digunakan sebagai cara meningkatkan kemampuan membaca siswa.
2. Untuk sekolah ksususnya di SDN Bangkes 06 Kecamatan Kadur, diperlukan
untuk mengenal serta mempraktekkan berbagai metode pembelajaran untuk
siswa dan menyediakan fasilitas yang memadai sehingga metode pembelajaran
dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sulisti Khairani P, (2022). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Siswa Materi Peduli Terhadap Mahluk
Hidup Di Kelas IV UPT SD Negeri 066667 Medan Denai. Indonesian Research
Journal on Education, Vol. 2, : 2.
Riska Sarika, (2021) Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Di
SD Negeri 1 Sukagalih caXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar. (2021) : 6.
Dilan Alif . (2021) Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap Kemampuan Membaca
Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas
Negeri Malang, JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts. 1(9), 2021,
1188–1200: 11
Imelda Srihayaty, (2023). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Metode Global Bagi Anak Tunagrahita Ringan, Jurnal Penelitian Pendidikan
Khusus, Volume 11, No 1 (2023): 2.
Jasmari, (2021). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Metode
Inkuiri Siswa Kelas IV A SD Negeri Inpres Ardipura II Jayapura. Cakrawala
Ilmu : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume:1 No: 2 : 4
Arikunto Suharsimi (2022). Penelitian Tindakan Kelas:Edisi revisi Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Cecep Kustandi & Daddy Darmawan. (2020), Pengembangan Media Pembelajaran
Konsep & Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di
Sekolah dan Masyrakat : Jakarta: Prenada Media.
Ika Maryani, (2018). Model intervensi gangguan kesulitan belajar.Yogyakarta: K-
Media.
Apri Damai Sagita & Rishe Purnama Dewi, (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk SD Pendekatan dan Teknis. Jakarta Selatan:Media Maxima.
Anang Santoso, Yusi Rosdiana, Zulela M.S, Lis Setiawati, & Teguh Prakoso, (2021).
Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. (Edisi 2) Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
R. Masri Sareb Putra. (2008). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: Indeks
Tarigan
Zuchdi, Darmiyati & Budiasih, (2022). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Yogyakarta: PASS
14
15

Anda mungkin juga menyukai