Anda di halaman 1dari 5

THAHARAH & SHALAT

(Menurut Sunnah Rasulullah SAW)

ADAB BUANG AIR

1. Tidak membawa barang yg memuat nama Allah. “ Bahwa Nabi SAW memakai cincin yg memuat
ukiran Muhammad, jika is masuk wc ia tinggalkan” HR. Arba`ah
2. Menjauhkan/menyembunyikan diri dari manusia, terutama BAB. “… Nabi SAW bila buang air, ia
pergi menjauh, hingga tidak terlihat”, HR. Abu Daud
3. Membaca basmalah & Isti`adzah (secara jahr/kuat)- HR. Jama`ah
4. Hendaklah tdk menghadap/membelakangi kiblat,- HR. Ahmad & Muslim
5. Agar mencari tempat yg lunak dan rendah untuk menjaga tdk kena najis. HR. Ahmad & Abu Daud
6. Agar menghindari lobang, supaya tdk menyakiti hewan yg ada di dalamnya, Hadits Nabi dari
Qatadah: “Nabi SAW telah melarang kencing pada lobang. “tanya mereka kpd Qatadah: “kenapa
dilarang kencing di lobang?”. Jawabnya: “karena lobang itu tempat kediaman jin”, HR. Ahmad,
Nasa`I, Abu daud, hakim & Baihaqy, serta dinyatakan shahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu sakin.
7. Hendaklah menjauhi tempat bernaung, jalanan & tempat pertemuan orang, HR. Ahmad, Muslim &
Abu Daud
8. Tidak buang air kecil di air tergenang dan air mengalir (yg kecil/terbatas). HR. Khamsa. Dari jabir:
“Nabi SAW melarang buang air kecil pada air yang tergenang” HR. Ahmad, Muslim, Nasa`I & Ibnu
Majah
9. Tidak kencing sambil berdiri, karena bertentangan dengan adab yg baik, juga untuk menghindari
percikan air. “Aisyah berkata: siapa yg mengatakan bahwa Rasulullah SAW kencing dg berdiri,
janganlah dipercaya ! Ia tak pernah kencing kecuali dg duduk (jongkok). HR. Khamsa, kecuali Abu
Daud. Menurut Turmudzi hadits ini hadits terbaik dlm masalah ini yg paling shahih.
10. Wajib menghilangkan najis yg terdapat di dua jalan dengan air (istinja`), maupun dg batu maupun
dg benda padat yg menyerap najis . Bahwa Nabi SAW bersabda: “ bila salah seorang diantara
kamu pergi buang air hendaklah dibersihkan dengan 3 buah batu…” HR. Ahmad, Nasa`I Abu Daud
& daruqutni. Dari Anas RA, secara marfu`: Bersucilah dari kencing, karena pada umumnya siksa
qubur berpangkaldari padanya”. HR. Jama`ah
11. Tidak bersuci dg tangan kanan, HR. Muslim, Abu daud & Tirmidzi. Juga riwayat “ Bahwa Nabi SAW
selalu mempergunakan tangan kanannya buat makan, minum, berpakaian, memberi dan
menerima serta tangan kiri buatyang selain itu”. HR. Ahmad, A.daud, Ibnu Majah, Ibnu Hiban,
Hakim dan baihaqy.
12. Supaya menggosok tangan dg tanah (sabun) setelah bersuci. HR. Abu daud, Nasa`I, Baihaqy, dan
Ibnu Majah.
13. Agar memerciki kemaluan dan celananya dg air bila terkencing/terpercik, guna menghilangkan
keraguan, hingga nanti jika kedapatan basah, maka ia akan ada alasan bahwa itu adalah bekas
percikan tadi. Hadits dari Hakam bin Sufyan, serta perilaku Ibnu Umar
14. Mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk dan berdo`a, kemudian bila keluar melangkah dg kaki
kanan, dg mengucapkan “Ghufraanaka” (aku mohon keampunanMu). Dari Aisyah Diriwayatkan
oleh berlima, kecuali Nasa`i)

WUDHU

(1). NIAT ikhlas lalu membaca BASMALAH (2) Membasuh telapak tangan tiga kali (3) Berkumurlah dan
mengisap air kedalam hidung dan menyemburkannya 3 kali (4). Membasuh muka tiga kali dengan
mengusap duasudut mata, (5) Membasuh kedua tangan dan keduasiku tiga kali mulai tangan kanan,
(6) Mengusap seluruh kepala (ubun-ubun dan atas surban), dengan menjalankan kedua telapak tangan
ujung muka kepala (kening) hingga tengkuk dan di kembalikan lagi pada permulaan, kemudian
LANGSUNG (tanpa mengambil air baru lagi) mengusap kedua telinga luarnya dengan dua ibu jari dan
dalamnya dengan telunjuk hanya SEKALI USAPAN SAJA, (7) Membasuh kedua kaki beserta mata
kaki dengan digosok tiga kali, dan selai-selail jari-jarinya dengan memulai yang kanan, (8) Lalu
membaca;

‫َاْش َه ُد َاْن َّالِاَلَه ِاَّالاُهلل َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه َو َاْش َه ُد َاَّن َحُمَّم ًد اَعْبُد ُه َو َرُسْو ُله‬
Asyhadu anlaa ilaha illallah. Wahdahu la syarikalah. Waasyhadu anna Muhammadan `abduhu
warasuuluh

MANDI WAJIB
APABILA: kamu (1) berjinabat mengeluarkan mani, atau (2) bertemunya kedua persunatan, atau (3)
hendak menghadiri shalat Jum’ah, atau (4) baru selesai Haid atau Nifas. MAKA hendaklah mandi,
(setelah berniat dan membaca basmalah) mulailah dengan (A) Membasuh kedua tangan dengan ikhlas
niat karena Allah (B) Membasuh kemaluan dengan tangan kiri (C) Berwudlu seperti wudhunya mau
shalat, (D) Mengambil air dan masukkan jari-jari pada pangkal rambut (dengan wangi-wangian), dan
memulai pada sisi yg kanan, lalu (E) Tuangkan air ke atas kepala tiga kali, lalu ratakanlah atas
badanmu semuanya, serta di gosok. (F), Membasuh kedua kakimu dengan mendahulukan yang kanan,
dan jangan berlebih-lebihandalam menggunakan air.

TAYAMUM
Tayamum adalah cara bersuci dalam keadaan darurat karena adanya halangan untuk berwudlu atau
mandi yang disebabkan karena 1) tidak mendapatkan air, 2) sakit, berhalangan memakai air atau 3)
dikhawatirkan terkena madlarat bila terkena air . Adapun TATA CARA tayamum adalah sebagai
berikut : 1. Mengikhlaskan niat dan membaca Basmalah, 2. Meletakkan kedua telapak tangan pada
debu/pasir/papan, kemudian meniupnya, lalu 3. Mengusapkan dg kedua tangan ke muka dan usapkan
pada kedua telapak tangan (sampai pergelangan)

SHALAT

Setelah thaharah, menutup aurat, berniat dan menghadap qiblat langsung BERTAKBIR seraya
mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau daun telinga, lalu bersedekap dan terus mebaca
do’a Iftitah, antara lain sbb:

‫َالّلُهَّم بَاِع ْد َب ْيِنى َو َب ْي َن َخ َط ايَاَي َك َم ا بَاَع ْد َت َب ْي َن اْلَم ْش ِر ِق َو اْلَم ْغ ِر ِب‬


‫َأل‬
‫َالّلُهَّم َن ِّقِنى ِمَن اْل َخ َط ايَا َك مَا ُيَن َّقى الَّث ْو ُب ْا ْب َي ُض ِمَن الَّد َن ِس‬
‫َالّلُهَّم اْغ ِس ْل َخ َط ايَاَي بِاْل مَاِء َو الَّث ْلِج َو اْل َبَر ِد‬.
Allaahumma baa’id bainii wabaina a khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib.
Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.
Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana
Engkau jauhkan antara timur dan barat.Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana
dibersihkannya kain putih dari kotoran.Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan
embun.”

ATAU MEMBACA: WAJJAHTU WAJHIYA… s.d. selesai: …. ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK.

Lalu membaca Ta`awudz (A`UUDZUBILLAAHIMINAS-SYAITHOONIRRAJIEM): Aku berlindung


kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk), dilanjutkan dengan membaca Al-fatihah, Kemudian
BERTA`MIN, Lalu membaca salah satu surat yang mudah, diteruskan dengan ruku`, antara lain
membaca:Bacaan Ruku’/Sujud

‫ُسْب َح اَن َك الّلُهَّم َر َّبنَا َو ِبَح ْم ِدَك َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى‬
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”.
Lalu i`tidal membaca: SAMI`ALLAAHULIMAN HAMIDAH, diteruskan dengan RABBANAA WALAKAL
HAMD, atau

‫َّبَنا َلَك ْال ُد ًد ا َك ِثْي ا َطِّي ا ا ًك ا ِف ْي ِه‬


‫ًب ُم َب َر‬ ‫ًر‬ ‫َح ْم َح ْم‬ ‫َر َو‬
Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.
Artinya : “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik, dan diberkahi
padanya
Lalu SUJUD: dengan cara meletakkan lutut terlebih dahulu, kemudian kedua telapak tangan, kening
dan hidung, lalu membaca do`a antara lain:

‫ُسْب َح اَن َك الّلُهَّم َر َّبنَا َو ِبَح ْم ِدَك َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى‬
Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.
”.Lalu duduk diantara dua sujud dan berdo`a, antara lain:

‫َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى َو اْر َح ْم ِنى َو اْج ُبْر ِنى َو اْه ِدِنى َو اْر ُزْق ِنى‬
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.
Artinya : “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki
untukku”.Lalu berdiri ke raka`at ke dua, membaca AL-FATIHAH & SURAT, lalu ruku` dst seperti raka`at
pertama. Jika shalatnya lebih dari dua raka`at, maka reka`at ketiga atau ke empat cukup membaca
Alfatihah saja.
Do’a/bacaan Tasyahud (Tahiyat)

‫ َالَّس َالُم َع َلْي َك َأُّيهَا الَّن ِبُّي‬. ‫َالَّت ِحَّياُت ِهّلِل َو الَّص َلَو اُت َو الَّط ِّيبَاُت‬
‫ َالَّس َالُم َع َلْينَا َو َع َلى ِع بَاِدِهللا الَّصاِلِح ْي َن‬. ‫َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر كَاُتُه‬.
‫َأْش َه ُد َاْن َالِاَلَه ِاَّال ِهللا َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬.
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu
warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa
ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.

Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga
keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-
mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-
Nya”. Lalu dilanjutkan dengan Shalawat Kepada Nabi:

‫َالّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى اِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َّلْي َت َع َلى ِإْب َر اِه ْي َم َو اِل ِإْب َر اِه ْي َم َو َب اِر ْك‬
‫ ِإَّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬. ‫َع َلى ُم َح َّمٍد َو اِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َب اَر ْك َت َع َلى ِإْب َر اِه ْي َم َو اِل ِإْب َر اِه ْي َم‬.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali
ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali
ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana
Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan keluarganya
sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji
dan Maha Mulia”. Jikatahiyat akhir dilanjutkan dengan Do’a Sesudah Tasyahud Akhir:

, ‫ َو ِم ْن ِفْت َن ِة اْل َم ْح يَا َو اْلَمَماِت‬, ‫ َو ِم ْن َع َذ اِب اْلَق ْب ِر‬, ‫ِإِّن ى َأُعْو ُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب َج َه َّن َم‬ ‫َالّلُهَّم‬
‫َش ِّر ِفْت َن ِة اْل َمِس ْي ِح الَّد َّج اِل‬ ‫َو ِم ْن‬
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa
walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.

Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga
dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)”. Lalu Salam
dengan menoleh kekanan, kemudian kekiri.

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


Oleh: Mustofa, 085381868600, dikutip dari HPT Muhammadiyah dan berbagai sumber yang tsiqoh.

Anda mungkin juga menyukai