Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN USAHA MAKANAN KHAS

DAERAH (APEM) YANG DIMODIFIKASI


Tugas ini disusun guna memenuhi tugas PKWU

Disusun oleh :
1) Armi Diana (XII MIPA 1/15)
2) Azalia Mutiara Janitra (XII MIPA 1/17)
3) Magdalena Conny Hershinta C.L.T (XII MIPA 1/27)
4) Nabila Anggi Pradipta (XII MIPA 1/29)
5) Udara Permata Wahyu Mulia (XII MIPA1/35)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KLATEN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua khususnya
bagi kelompok kami yang telah menyelesaikan tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan yaitu perencanaan modifikasi makanan khas daerah. Hasil dari
modifikasi makanan khas daerah tersebut kami beri nama “Sweetest Apem”.

Dalam proses pembuatan produk modifikasi makanan khas, kami tidak


menemui kendala-kendala, sehingga dapat dikerjakan dengan baik. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada guru pengajar, orang tua dan semua orang yang
terlibat dalam memberikan dorongan dan motivasi sehingga perencanaan
pembuatan produk ini dapat terselesaikan. Kemudian kami menyadari bahwa hasil
produk kami tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati
menerima masukan, kritikan dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan produk modifikasi ini. Semoga apa yang
diharapkan oleh kelompok kami dapat di capai dengan sempurna. Demikian atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Klaten, 2 Agustus 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan khas adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah.
Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter
masyarakatnya. Makanan tersebut banyak ditemui di berbagai pasar
tradisional. Namun, pada zaman modern ini makanan khas daerah sudah
mulai kehilangan peminatnya dikarenakan kalah saing dengan makanan-
makanan fast food atau junk food. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai
faktor baik dari sistem penjualan maupun dari rendahnya minat konsumen
terhadap makanan khas daerah itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut maka
perlu dilakukannya berbagai modifikasi pada makanan khas daerah tersebut.
Modifikasi yang dimaksud dapat berupa modifikasi rasa, bentuk, warna,
maupun cara promosi dan penjualannya. Jika proses modifikasi tersebut
berjalan dengan sesuai harapan, bukan tidak mungkin produk tersebut
diminati oleh banyak konsumen. Dari hal tersebutlah memunculkan ide usaha
produksi modifikasi makanan khas daerah. Salah satu makanan khas daerah
yang akan kami modifikasi adalah makanan dari daerah Jawa bernama Apem.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makanan yang akan dibuat? (What)
2. Siapa yang membuat makanan tersebut? (Who)
3. Kapan akan membuat makanan tersebut? (When)
4. Dimana kita akan membuat dan menjual makanan tersebut? (Where)
5. Mengapa kita memilih apem untuk dibuat dan dimodifikasi? (Why)
6. Bagaimana cara membuat apem yang dimodifikasi? (How)
7. Siapakah pangsa pasar yang dituju?
8. Seperti apakah modifikasi apem?
C. Tujuan Modifikasi
1. Membuka peluang usaha di bidang produksi makanan khas daerah dengan
cita rasa yang baru dan banyak diminati oleh konsumen.
2. Melestarikan makanan khas daerah setempat.
3. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang jenis-jenis makanan
khas daerah setempat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makanan yang akan Dibuat (What)


 Makanan yang akan dibuat adalah apem yang dimodifikasi dengan diberi
isian seperti durian, coklat, stroberi dengan penampilan yang lucu serta
menarik.
Pengertian Apem

Apem adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari tepung


beras yang didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula dan
tape serta sedikit garam kemudian dibakar atau dikukus. Bentuknya mirip
serabi namun lebih tebal. Menurut legenda, kue ini dibawa Ki Ageng Gribig
yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya kembali dari perjalanannya dari
tanah suci. Ia membawa oleh-oleh 3 buah makanan dari sana. Namun karena
terlalu sedikit, kue apem ini dibuat ulang oleh istrinya. Setelah jadi, kue-kue
ini kemudian disebarkan kepada penduduk setempat. Pada penduduk yang
berebutan mendapatkannya Ki Ageng Gribig meneriakkan kata “yaqowiyu”
yang artinya “Tuhan berilah kekuatan.” Makanan ini kemudian dikenal oleh
masyarakat sebagai kue apem, yakni berasal dari saduran bahasa arab “affan”
yang bermakna ampunan. Tujuannya adalah agar masyarakat juga terdorong
selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Lambat laun kebiasaan
‘membagi-bagikan’ kue apem ini berlanjut pada acara-acara selamatan
menjelang Ramadhan.
B. Yang akan Membuat Apem (Who)
 Yang akan membuat apem adalah semua anggota kelompok kami.

C. Waktu Membuat Apem yang Dimodifikasi (When)


 Kami akan membuat apem yang dimodifikasi dengan waktu dan ketentuan
sesuai instruksi yang diberikan oleh guru pembimbing kami.

D. Tempat Pembuatan dan Penjualan Apem yang Dimodifikasi


 Kami akan membuat apem yang dimodifikasi tersebut di salah satu rumah
anggota kelompok kami.
 Kami akan menjual apem yang dimodifikasi tersebut dengan system PO
(pre-order) dan akan menjual di CFD (Car Free Day) untuk melestarikan
makanan tradisional

E. Alasan Memilih Apem untuk Dibuat dan Dimodifikasi


 Kami memilih apem untuk dibuat dan dimodifikasi karena dengan
pertimbangan SWOT yang telah kami analisis

Analisis SWOT
 Streght (kekuatan)
1. Kue tradisional khas jawa yang banyak dicari dan diburu oleh
masyarakat.
2. Kisaran harga yang murah serta mudah untuk dijangkau semua orang.
3. Rasa kue apem yang disukai banyak orang dengan rasa gurih, enak dan
lezat.
4. Memiliki cerita sejarah yang dapat dikembangkan menjadi storyline.
5. Bahan baku pembuatan apem mudah didapat dengan harga terjangkau
sehingga usaha ini dapat dimulai dengan modal yang tidak terlalu
besar.
 Weakness (kelemahan)
1. Produk kue apem tidak dapat bertahan lama, dalam beberapa jam saja
produk kue apem mudah basi dan busuk.
2. Harus diproduksi dalam jumlah kecil untuk menjaga kualitas sehingga
boros tenaga kerja.
3. Apabila dingin, rasa kue sedikit hambar.
4. Kue apem merupakan makanan yang sifatnya musiman.
 Opportunity (peluang)
1. Produk olahan ini merupakan inovasi yang sangat jarang ditemui.
2. Cita rasa apem yang gurih dan manis saat dipadukan dengan buah di
dalamnya akan sangat nikmat.
3. Penampilan dari apem ini akan memmbuat daya tarik tersendiri.
4. Belum banyak yang menjual usaha apem ini.
5. Bisa disajikan saat acara tradisi/pernikahan.
 Threat (ancaman)
1. Bagi konsumen yang belum mengetahui produk ini secara detail
mungkin hanya akan menganggap ini sebagai apem biasa.
2. Apem bukanlah hal yang saat ini sedang gencar digemari anak muda.
3. Tidak semua orang menyukai apem.
4. Munculnya plagiarisme dari penjual lain terhadap ide kita.
5. Munculnya pesaing dengan produk yang lebih modern dan inovatif.

F. Cara Membuat Apem yang Dimodifikasi


 Alat:
a) Kompor
b) Panci
c) Panci besar
d) Baskom
e) Sendok makan
f) Sendok teh
g) Cetakan apem
h) Plastik mika

 Bahan:
a) 150 gr gula pasir
b) 2 butir telur
c) 2 sdm mentega
d) 150 ml santan hangat
e) 100 gr cokelat batang
f) 150 gr tepung beras
g) 35 gr tepung terigu protein sedang
h) 1 sdt ragi instan
i) Buah-buahan
j) Taburan (keju/coklat)

• Cara Pembuatan :
a. Rebus santan dan gula. Aduk hingga gula larut dan agar santan tidak
pecah.
b. Campurkan tepung terigu, telur, dan tepung beras.
c. Tuang campuran santan dan gula sedikit demi sedikit sambil diaduk
rata.
d. Tambahkan ragi instan, aduk rata.
e. Tutup adonan dengan kain basah, tunggu 30 menit sampai adonan
mengembang.
f. Setelah adonan mengembang, aduk rata hingga buih menghilang.
g. Tuang adonan kedalam cetakan, jangan lupa masukkan buah yang
sudah disiapkan. Kukus selama 30 menit dengan api besar.
h. Setelah apem matang berikan hiasan supaya memiliki tampilan yang
lebih menarik dan kemas apem dalam plastik mika.

G. Sasaran Penjualan
Sasaran penjualan apem modifikasi adalah masyarakat pada umumnya.
Khususnya pada kawula muda dan kaum milenial. Bisa dilihat bahwa kawula
muda zaman sekarang menyukai sesuatu hal yang baru sehingga membuka
peluang untuk berbisnis di dunia kuliner dengan produk modifikasi makanan
khas daerah berupa apem.

H. Bentuk Modifikasi Apem


Apem dapat dimodifikasi dalam berbagai bentuk, rasa, warna, bahkan
dapat ditambahkan berbagai jenis toping diatasnya. Selain itu, bentuk
modifikasi apem juga dapat berupa cara pembuatannya. Modifikasi cara
pembuatan apem dapat berupa apem yang dipanggang, dikukus, bahkan dapat
berupa apem kemasan.
Melihat kemudahan dalam modifikasi serta pangsa pasar yang banyak,
kami memiliki ide dalam memodifikasi apem tersebut. Modifikasi apem yang
akan kami lakukan adalah apem dengan isian seperti durian, coklat, stroberi
dengan penampilan yang lucu dan menarik.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Makanan khas daerah memiliki cita rasa tersendiri yang unik. Namun,
banyak masyarakat yang mulai tidak meminati makanan khas daerah karena
terkesan kuno dan monoton. Maka dari itu, perlu dilakukannya modifikasi pada
makanan tersebut, agar makanan tersebut diminati kembali oleh kebanyakan
masyarakat. Selain dapat melestarikan budaya kuliner bangsa, memulai usaha di
bidang modifikasi makanan khas daerah juga dapat membawa keuntungan yang
tidak sedikit. Hal itu dapat dilihat dari kebanyakan masyarakat yang selalu ingin
mencoba hal baru. Salah satu modifikasi makanan khas daerah yang kami buat
adalah “Sweetest Apem”. Yaitu modifikasi pengolahan, bentuk, serta toping pada
apem tersebut. Produk yang kami akan laku di pasaran dengan membawa
keuntungan yang memuaskan. Selain dapat menghasilkan keuntungan, bisnis
wirausaha modifikasi apem juga dapat membantu melestarikan apem itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai