Anda di halaman 1dari 15

BEST

PRACTICE

Budi Eko Setiyono Riau


4101022090

PPG DALAM JABATAN


KATEGORI 1 GELOMBANG 2
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG TAHUN
2023
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 1
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMP Negeri 1 Batealit Jepara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada
Materi Kesebangunan untuk Memotivasi dan Mengetahui Ketuntasan Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 1 Batealit Tahun Pelajaran
2022/2023..
Penulis Budi Eko Setiyono Riau
Tanggal 5 - 9 Januari 2023
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 membuat pemerintah
belakang masalah, mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan penyebaran Covid-19
mengapa praktik ini penting yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan
untuk dibagikan, apa yang menjaga jarak dengan orang lain sejauh satu meter dan menghindari
menjadi peran dan kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan
tanggung jawab anda dalam perkumpulan atau keramaian. Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan
praktik ini. untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH) .
salah satudampak juga berakibat sekolah meliburkan kegiatan belajar
mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring).
Pembelajaran yang dilakukan secara daringmenyebabkan penurunan
motivasi dan kemampuan belajar peserta didik, tidak sedikit peserta
didik yang mengalami hilangnya pengetahuan dan keterampilan
yang seharusnya dimiliki peserta didik selama proses
pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan, pembelajaran matematika secara
daring tidak efektif bagi peserta didik. Banyak peserta didik yang
merasakan bahwa mereka tidak paham terhadap materi yang
diberikan oleh guru. Bahkan menurut peserta didik matematika adalah
pelajaran yang sulit, dan tidak mudah dipahami Ketika pembelajaran
berjalan secara daring. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Diantaranya karena matematika adalah mata pelajaran yang harus

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 2


dijelaskan secara sistematis, matematika adalah pelajaran yang
abstrak, matematika adalah pelajaran yang bersifat logis. Faktor lain
yang mempengaruhi matematika sulit dipahami adalah proses
pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak menyenangkan atau
membosankan sehingga menjadikan peserta didik tidak nyaman ketika
belajar matematika. Guru menerapkan pembelajaran yang terkesan
monoton dan tidak menarik karena belum maksimalnya pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran. Guru juga belum menerapkan
pembelajaran yang kontekstual atau mengaitkan dengan kehidupan
sehari-hari. Sehingga berakibat rendahnya motivasi belajar peserta
didik. Rismawati (2020) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika yaitu faktor sarana belajar, faktor minat, faktor perhatian,
faktor kemampuan diri, faktor teman sebaya, dan faktor kesahatan.
Indriani (2016) pengaruh motivasi belajar matematika siswa diantaranya
adalah prestasi belajar matematika, pendekatan dengan orang tua, dan
pemanfaatan fasilitas dan alat peraga yang ada disekolah. Rendahnya
motivasi belajar peserta didik berdampak pada hasil belajar peserta
didik yang ditandai dari hasil penilaian akhir semester pada jenjang
sebelumnya. Data mengenai ketuntasan hasil belajar peserta didik
menunjukan bahwa dari 29 peserta didik yang tuntas 11 peserta
didik atau sekitar 37%, sedangkan yang tidak tuntas 18 peserta didik
atau sekitar 63%.
Berdasarkan uraian di atas, beberapa masalah yang
melatarbelakangi praktik ini adalah
1) sebagian peserta didik menganggap matematika pelajaran yang
sulit dan membosankan. Peserta didik memiliki motivasi untuk
belajar matematika rendah,
2) pembelajaran masih berpusat pada guru, monoton, dan belum
berpusat pada kebutuhan peserta didik.
3) guru kurang inovatif dan kontekstual dalam merancang
pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi peserta
didik.

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 3


4) hasil belajar peserta didik masih rendah, dimana masih banyak
peserta didik yang belum mencapai KKM.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah, maka rumusan masalah yang


kemudian didapatkan adalah
1) Bagaimana motivasi belajar matematika peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi
kesebangunan?
2) Bagaimana ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi
kesebangunan?

Tujuan Praktik Pembelajaran


Tujuan dari pelaksanaan praktik ini adalah untuk
1) Mengetahui motivasi belajar matematika peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi
Kesebangunan.
2) Mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi
Kesebangunan.

Manfaat Praktik Pembelajaran


Praktik ini sangat penting untuk dibagikan karena
1) Pelaksanaan praktik baik ini dapat memberikan dampak positif
bagi peserta didik dimana pembelajaran
matematika dapat dikemas menjadi pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna.
2) Praktik ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi sesama
guru matematika untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.

Peran dan Tanggung Jawab


Pada praktik ini, guru berperan dalam merancang pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan menyenangkan serta berperan dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan
TPACK, 4C, Literasi, HOTS dan PPP. Guru bertanggung jawab
penuh terhadap kelancaran pelaksanaan Praktik pembelajaran ini.
Tantangan : Berdasarkan kondisi yang melatarbelakangi, guru menghadapi

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 4


Apa saja yang menjadi beberapa tantangan dalam pelaksanaan praktik ini yaitu
tantangan untuk mencapai 1) Bagaimana cara merancang pembelajaran matematika yang
dapat memotivasi peserta didik belajar matematika.
tujuan tersebut? Siapa saja
2) Bagaimana cara merancang pembelajaran matematika yang
yang terlibat,
menyenangkan agar peserta didik dapat mencapai skor
ketuntasan minimum.
Terdapat beberapa orang yang terlibat dalam praktik ini diantaranya
adalah
1) Peserta didik kelas IXA SMP Negeri 1 Batealit, yaitu
sebanyak 29 peserta didik.
2) Rekan sejawat sesama guru matematika SMP Negeri 1
batealait yang berperan sebagai observer.
3) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 batealit
yang berwenang dalam kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1
Batealit.
4) Kepala SMP Negeri 1 batealit yang berwenang memberikan
ijin dalam pelaksanaan praktik baik ini.
5) Dosen pembimbing dan guru pamong yang berpera memberikan
arahan dalam pengembangan perangkat, memberikan bimbingan,
saran dan masukan selama proses pelaksanaan praktik
pembelajaran ini.
Aksi : Strategi yang digunakan
Langkah-langkah apa yang 1) Melakukan perencanaan
dilakukan untuk Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran ini, terlebih
menghadapi tantangan dahulu dilakukan perencanaan pembelajaran. Model
pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran berbasis
tersebut/ strategi apa yang
proyek (project based learning). Project Based Learning (PjBL)
digunakan/ bagaimana
atau pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model
prosesnya, siapa saja yang pembelajaran yang direkomendasikan untuk diterapkan dalam
terlibat / Apa saja sumber pembelajaran menurut Kurikulum Merdeka. Model pembelajaran
daya atau materi yang berbasis proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan
keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan
diperlukan untuk
secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan
melaksanakan strategi ini
batasan waktu tertentu yang dituangkandalam sebuah produk
untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain (Ariyana,
dkk., 2018:34). Hapsari (2019) Motivasi belajar peserta didik
dalam pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan
menerapkan model project based learning (PjBL). Melalui model
PjBL ini peserta didik dapat bekerja secara langsung dalam
proyek pembelajaran sesuai dengan materi atau kompetensi
dasar yang akan diajarkan sehingga pesrta didik termotivasi
untuk melaksanakan pembelajaran ini. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Hussein (2021) diketahui bahwa kolaborasi
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 5
antar siswa dapat tercipta melalui penugasan proyek dalam
Pembelajaran Berbasis Projek (PjBL). Mahendra (2017)
Mengatakan menerapakan model pembelajaran project based
learning dalam pembelajaran sangat tepat untuk memperoleh hasil
belajar yang lebih optimal. Dengan adanya kolaborasi antar
peserta didik pembelajar menjadi bermakna bagi peserta didik.
Febnasari (2019) dengan menerapkan metode diskusi kelompok
dapat meningkatkan pembelajaran menjadi menarik dan motivasi
belajar siswa juga meningkat.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
model Project Based Learning (PjBL) merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik
diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, dan pemecahan masalah melalui penugasan proyek
yang dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah
dengan batasan waktu tertentu. Melalui penugasan proyek ini,
diharapkan tercipta pembelajaran matematika yang menyenangkan,
tidak membosankan, dan bermakna sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar matematika pada peserta didik. Sehingga dengan
meningkatnya motivasi belajar matematika peserta didik dapat
meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik.
Pada tahap perencanaan, dikembangkan pula perangkat
pembelajaran yang terdiri dari Modul Ajar, LKPD, petunjuk
pelaksanaan proyek, bahan ajar, media pembelajaran, angket
motivasi dan instrumen penilaian. LKPD dan petunjuk pelaksanaan
proyek dibuat sebagai pedoman peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan proyek. Bahan ajar dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, disusun secara menarik dan inovatif serta
dilengkapi dengan permasalahan dalam kehidupan nayata (HOTS).
Media pembelajaran yang digunakan adalah PPT interaktif dimana
proses pembuatannya dilakukan oleh guru. PPT dibuat kontennya
disesuaikan dengan tujuan pembelajran, strategi atau langkah –
langkah pembelajaran, dan penilaianya. Pada media PPT ini
diselipkan video motivasi belajar matematika agar peserta didik
menjadi termotivasi sebelum mempelajari materi yang diberikan
oleh guru. Instrumen penilaian yang dibuat adalah instumen untuk
menilai ketiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian sikap menggunakan lembar observasi, penilaian
pengetahuan menggunakan instrumen tes dan penilaian
keterampilan menggunakan rubrik penilaian proyek. Perangkat
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 6
pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru dapat diakses
melalui link berikut :
https://drive.google.com/file/d/1ijusCa0xzCAlJSfA4cDq_tm3zRU7yu
Ws/view?usp=share_link
2) Melaksanakan pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Pembelajaran yang dilakukan di dalam dan diluar kelas.
Pembelajaran model PjBL pada materi kesebangunan segitiga
akan dilaksanakan dengan peserta didik menyelesaikan tugas proyek
di luar jam pembelajaran dalam kurun waktu 3 hari. Peserta didik
dikelompokkan secara heterogen oleh guru di hari pertama
penugasan proyek.
Tahapan kegiatan terdiri dari kegiatan pelaksanaan di luar kelas
dan kegiatan pelaksanaan di dalam kelas saat pembelajaran.
Pelaksanaan di luar kelas (Fase 1- Fase 4)
a) Guru menginformasikan tugas proyek yang akan dilakukan oleh
setiap kelompok.
b) Guru menyampaikan desain proyek yang berisi panduan
pelaksanaan proyek.
c) Guru membagikan LKPD yang berisi tahapan aktivitas yang harus
dilakukan oleh setiap kelompok.
d) Guru menyampaikan tagihan pada kegiatan ini berupa laporan
kegiatan dalam bentuk infografis yang berisi hasil analisis yang
dilakukan peserta didik beserta kriteria penilainnya.
e) Peserta didik menyusun perencanaan proyek dan menyusun jadwal
kegiatan melalui diskusi kelompok
f) Peserta didik mengerjakan dan menyelesaikan tugas proyek.
g) Guru melakukan monitoring terhadap perkembangan proyek yang
dilakukan peserta didik melalui grup whatsapp kelas.
h) Peserta didik menyusun laporan proyek menggunakan aplikasi yang
dikuasai.
Pelaksanaan di dalam kelas saat pembelajaran (Fase 5 & 6)
i) Peserta didik melakukan presentasi hasil tugas proyek.
Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa laporan kegiatan
melalui group whatsapp
Adapun Langkah-langkah kegiatan meliputi kegiatan pendahuluan,
inti dan dan penutup
Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan pendahuluan adalah
a) Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam;
b) Guru mempersilakan peserta didik berdoa;
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 7
c) Gguru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik untuk
belajar;
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran;
e) Guru memutar video motivasi belajar matematika
f) Guru menyampaikan pertanyaan terkait proyek yang akan
dilaksanakan sebagai apersepsi;
g) Guru mengajak peserta didik mengingat materi sebelumnya;
h) Guru menyampaikan langkah pembelajaran.
Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan inti sesuai dengan
sintaks model pembelajaran PjBL (project based learning).
Fase 1 penentuan pertanyaan Mendasar
Pada fase ini peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 5
orang berdasarkan pembagian kelompok sebelumnya dari Guru. Guru
membagikan LKPD dan menjelaskan topik proyek yang akan
diselesaikan pada akhir pembelajaran pertemuan sebelumnya.
Peserta didik mendiskusikan dengan kritis masalah apa yang akan
dijadikan proyek besama kelompoknya di luar jam pelajaran.
Fase 2 Mendesain Perencanaan Proyek
Pada Fase Ini Peserta didik berdiskusi dan kolaborasi menyusun
rencana penyelesaian proyek meliputi pembagian tugas, persiapan
alat dan bahan, media, dan sumber lain yang dibutuhkan. Guru
memberikan petunjuk perencanaan pelaksanaan proyek serta
tahapan aktivitas penyelesaian proyek yang harus dilakukan oleh
setiap kelompok melalui grup whatsapp kelas.
Fase 3 Menyusun jadwal
Pada Fase ini Guru dan peserta didik diskusi dan kolaborasi membuat
kesepakatan jangka waktu kegiatan proyek mulai dari tahapan
kegiatan awal sampai presentasi hasil. Peserta didik diskusi dan
kolaborasi menyusun jadwal kegiatan penyelesaian proyek dan
rancangan penyelesaian proyek sesuai dengan target waktu yang
telah ditentukan bersama.
Fase 4 Monitoring Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
Pada fase ini peserta didik menyelesaikan proyek sesuai durasi waktu
yang ditentukan dan mencatat setiap kegiatan penyelesaian proyek di
LKPD. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan
proyek melalui grup whatsapp. Peserta didik mendokumentasikan
semua kegiatan penyelesaian proyek dengan difoto atau video.
Selama peserta didik melakukan kegiatan penyelesaian proyek di

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 8


rumah, guru membimbing penyelesaian proyek melalui grup
whatsapp kelas. Peserta didik mendesaian info grafis penyelesaian
proyek dengan arahan guru menggunakan software ataupun aplikasi
yang dikuasai siswa.
Fase 5 Menguji hasil
Pada fase ini Guru melakukan evaluasi tentang kinerja kelompok
secara keseluruhan. Peserta didik menentukan urutan kelompok yang
akan menampilkan hasil diskusi kelompoknya. Setiap kelompok
diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pelaksanaan
tugas proyeknya selama ±7 menit. Selama kegiatan presentasi, salah
satu peserta didik berperan sebagai moderator yang memimpin
jalannya presentasi hasil proyek.
Fase 6 Mengevaluasi pengalaman
Pada fase ini kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan
terhadap penyampaian kelompok yang presentasi. Guru memberikan
tanggapan atau penguatan terhadap hasil penyelesaian proyek
peserta didik. Guru memberikan reward berupa applause dan pujian
secara verbal terhadap hasil presentasi kelompok peserta didik.
Peserta didik bersama dengan Guru melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang telah dilaksanakan. Perwakilan 2
kelompok mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
penyelesaian proyek sebagaimana yang telah mereka tulis dalam
LKPD. Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa laporan.
Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan penutup adalah
a) Guru memberikan tanggapan atau penguatan terhadap hasil
penyelesaian proyek peserta didik;
b) Guru memberikan reward berupa applause dan pujian secara
verbal terhadap hasil presentasi kelompok peserta didik;
c) Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang telah dilaksanakan;
d) Perwakilan 2 kelompok mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama penyelesaian proyek sebagaimana yang
telah mereka tulis dalam LKPD;
e) Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa laporan kegiatan
melalui whatsapp;
f) memberikan informasi mengenai kegiatan pada pertemuan
selanjutnya;
g) menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 9
Pelaksanaan pembelajaran pada praktik baik ini telah dirangkum dalam
video berdurasi 15 menit yang dapat diakses melalui link berikut:
https://youtu.be/7euzfOfWsqs
3) Melaksanakan analisis proses dan hasil pembelajaran
Analisis data yang dilakukan meliputi analisis data kuantitatif
berdasarkan instrumen penilaian yang dibuat oleh guru. Hasil belajar
peserta didik (aspek pengetahuan dan keterampilan) kemudian diolah
menggunakan ms.excel untuk diketahui persentase jumlah peserta
didik yang mencapai skor ketuntasan minimum dalam hal ini adalah 70.
Batasan mengenai keberhasilan praktik baik ini adalah persentase
jumlah peserta didik yang mencapai skor ketuntasan minimum setelah
diterapkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yaitu
mencapai 70%. Data mengenai motivasi belajar peserta didik diambil
dari hasil angket motivasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif.

Refleksi Hasil dan Refleksi Hasil dan Dampak


dampak Aksi dan strategi yang dilaksanakan pada praktik pembelajaran ini
Bagaimana dampak dari telah memberikan dampak positif bagi peserta didik. Melalui pembelajaran
aksi dari Langkah-langkah dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada
yang dilakukan? Apakah materi kesebangunan, peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar
hasilnya efektif? Atau tidak matematika. Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap
efektif? Mengapa? pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Hal ini terlihat pada saat
Bagaimana respon orang kegiatan refleksi semua peserta didik mengatakan pembelajaran ini
lain terkait dengan strategi menyenangkan, seru dan membuat semangat dalam belajar matematika
yang dilakukan, Apa yang hal ini dapat dilihat dalam video pembelajaran saat dilaksanakan
menjadi faktor keberhasilan pembelajaran PjBL berlangsung.
atau ketidakberhasilan dari Hasil angket motivasi belajar menunjukkan hasil positif sebagai
strategi yang dilakukan? berikut.
Apa pembelajaran dari a) Sebanyak 73,7% peserta didik tidak mudah putus asa saat
keseluruhan proses mengalami kesulitan belajar matematika.
tersebut b) Sebanyak 78,2% peserta didik tidak mudah menyerah ketika
mendapatkan nilai jelek.
c) Sebanyak 88,0% peserta didik akan belajar lebih giat ketika
mendapatkan nilai bagus.
d) Sebanyak 76,9% peserta didik akan mempelajari materi berulang
kali atau mencari sumber lain jika belum memahami materi.
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 10
e) Sebanyak 89,5% peserta didik belajar matematika dengan
sungguh-sungguh.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar matematika. Sehingga dapat dikatakan
bahwa melalui pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada
materi kesebangunan, peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar
matematika.
Hasil belajar peserta didik menunjukan sebanyak 25 peserta didik
(86%) mencapai skor ketuntasan minimum dan sebanyak 4 peserta
didik belum mencapai skor ketuntasan minimum (14%). Data mengenai
ketuntasan hasil belajar peserta didik ditunjukkan oleh tabel berikut:
Tuntas Tidak Tuntas
Banyak Peserta Didik 25 4
Persentase 86% 14%
Sehingga praktik pembelajaran ini dapat dikatakan berhasil karena
persentase jumlah peserta didik yang mencapai skor ketuntasan minimum
setelah diterapkan pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) telah mencapai 70%.
Respon terhadap Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran
berbasis proyek yang telah dilaksanakan. Peserta didik mengaku senang
dan merasa seru serta menantang untuk menyelesaikan tugas proyek yang
diberikan. Peserta didik merasa semangat ketika mengukur tinggi tiang
bendera, tinggi pohon, dan tinggi gedung dilingkungan sekolah yang
dilaksanakan secara berkelompok. Peserta didik merasakan tantangan
ketika cuaca agak mendung saat mengukur panjang bayangan karena
bayangan tidak terlihat begitu jelas sehingga peserta didik semakin
penasaran dalam menyelesaikan proyek tersebut. Salah satu teman
sejawat yang juga guru matematika di SMP Negeri 1 Batealit memberikan
respon positif terhadap pembelajaran berbasis proyek yang telah
dilaksanakan. Respon yang diberikan yaitu merasa terinspirasi untuk
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek.
Faktor Keberhasilan atau Ketidakberhasilan

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 11


Keberhasilan pembelajaran inovatif yang dilakukan tidak lepas dari segala
arahan dan bimbingan dari dosen dan guru pamong selama proses
mengembangkan perangkat. Faktor keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran inovatif sangat ditentukan dari kompetensi guru dalam
mengelola pembelajaran inovatif sesuai dengan perangkat pembelajaran
yang telah dikembangkan, juga antusiasme dan keaktifan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran berbasis proyek ini.
Pembelajaran dari Keseluruhan Proses
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru,
pembelajaran yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif
memilih model , strategi dan media pembelajaran agar pembelajaran
menjadi menyenangkan sehingga peserta didik semakin termotivasi dan
bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada akhirnya
membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan juga akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Setelah melaksanakan praktik pembelajaran inovatif, guru akan
melakukan rencana tindak lanjut sebagai berikut.
a) Membuat perangkat pembelajaran inovatif dan menarik
pada pembelajaran-pembelajaran berikutnya.
b) Mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang terintegrasi
TPACK, Literasi, 4C,dan HOTS.
c) Senantiasa mencari ide-ide baru dalam mengembangkan pembelajaran
yang inovatif serta berkolaborasi dengan teman sejawat untuk
perbaikan pembuatan perangkat pembelajaran.
Daftar Pustaka Ariyana, dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran
Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta :
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud.
Febnasari Sindy Deni, Zainal Arifin, dan Eka Sari Setianingsih. 2019.
Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Diskusi Kelas
dengan Strategi “TPS” untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Jurnal
ilmiah Sekolah Dasar 3 (3): 310 – 318.

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 12


https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/19456/115
20 Diakses 17 Januari 2023
Hapsari ,Dyana Indri, Gamaliel Septian Airlanda, dan Susiani. 2019.
Penerapan Project Based Learninguntuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan 2
(1): 102 – 112.
http://journal.rekarta.co.id/index.php/jartika/article/view/271/265
Diakses 17 Januari 2023
Hussein, Bassam. 2021. ”Addressing Collaboration Challenges in Project-
Based Learning: The Student’s Perspective”.
https://www.mdpi.com/2227-7102/11/8/434 Diakses pada 16
Januari 2023.
Indriani, Ari. 2016. Pengaruh Motivasi Belajar siswa Kelas V Terhadap
Prestasi Belajar matematika di SD Negeri Bejirejo kecamatan
Kunduran kabupaten Blora. Jurnal ilmiah pendidikan matematika
4(2):134 – 139.
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/article/view/848/774
Diakses 8 November 2022
Mahendra, I Wayan Eka. 2017. Project Based Learning Bermuatan
Etnomatika dalam Pembelajaran Matematika. jurnal Pendidikan
Indonesia 6(1): 106 –
114.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/9257/
6329 Diakses 17 Januari 2023
Rismawati, Melinda dan Eta Khairiati. 2020. Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran
Matematika.
https://web.archive.org/web/20210331015048id_/http://jurnal.stkipp
ersada.ac.id/jurna Diakses 7 November 2022.
Lampiran 1) Dokumentasi kegiatan

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 13


Kolaborasi dengan kelompok (diskusi kelompok)

Monitoring kegiatan proyek oleh Guru

Hasil kegiatan Proyek (Video & Laporan)

Aktivitas kegiatan diluar kelas

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 14


Menguji Hasil di depan kelas

Guru Memberikan tanggapan dan evaluasi pengalaman


2) Perangkat pembelajaran

Dokumen perangkat pembelajaran dapat diakses melalui link berikut :


https://drive.google.com/file/d/1ijusCa0xzCAlJSfA4cDq_tm3zRU7yuW
s/view?usp=share_link
3) Hasil analisis penilaian proses dan hasil belajar.
Dokumen Hasil analisis penilaian proses dan hasil belajar dapat
diakses melalui link berikit:
https://docs.google.com/document/d/1_MOIu6gjnxz4qKIh_l6MZ9lv8pq
O2BLN/edit?usp=share_link&ouid=105967533996740256472&rtpof=tr
ue&sd=true

BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 15

Anda mungkin juga menyukai