KATEGORI 1 GELOMBANG 2 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2023 BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 1 Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Lokasi SMP Negeri 1 Batealit Jepara Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Tujuan yang ingin dicapai Menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada Materi Kesebangunan untuk Memotivasi dan Mengetahui Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 1 Batealit Tahun Pelajaran 2022/2023.. Penulis Budi Eko Setiyono Riau Tanggal 5 - 9 Januari 2023 Situasi: Latar Belakang Masalah Kondisi yang menjadi latar Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 membuat pemerintah belakang masalah, mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan penyebaran Covid-19 mengapa praktik ini penting yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan untuk dibagikan, apa yang menjaga jarak dengan orang lain sejauh satu meter dan menghindari menjadi peran dan kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan tanggung jawab anda dalam perkumpulan atau keramaian. Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan praktik ini. untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH) . salah satudampak juga berakibat sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis jaringan (Daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daringmenyebabkan penurunan motivasi dan kemampuan belajar peserta didik, tidak sedikit peserta didik yang mengalami hilangnya pengetahuan dan keterampilan yang seharusnya dimiliki peserta didik selama proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, pembelajaran matematika secara daring tidak efektif bagi peserta didik. Banyak peserta didik yang merasakan bahwa mereka tidak paham terhadap materi yang diberikan oleh guru. Bahkan menurut peserta didik matematika adalah pelajaran yang sulit, dan tidak mudah dipahami Ketika pembelajaran berjalan secara daring. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya karena matematika adalah mata pelajaran yang harus
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 2
dijelaskan secara sistematis, matematika adalah pelajaran yang abstrak, matematika adalah pelajaran yang bersifat logis. Faktor lain yang mempengaruhi matematika sulit dipahami adalah proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak menyenangkan atau membosankan sehingga menjadikan peserta didik tidak nyaman ketika belajar matematika. Guru menerapkan pembelajaran yang terkesan monoton dan tidak menarik karena belum maksimalnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Guru juga belum menerapkan pembelajaran yang kontekstual atau mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga berakibat rendahnya motivasi belajar peserta didik. Rismawati (2020) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika yaitu faktor sarana belajar, faktor minat, faktor perhatian, faktor kemampuan diri, faktor teman sebaya, dan faktor kesahatan. Indriani (2016) pengaruh motivasi belajar matematika siswa diantaranya adalah prestasi belajar matematika, pendekatan dengan orang tua, dan pemanfaatan fasilitas dan alat peraga yang ada disekolah. Rendahnya motivasi belajar peserta didik berdampak pada hasil belajar peserta didik yang ditandai dari hasil penilaian akhir semester pada jenjang sebelumnya. Data mengenai ketuntasan hasil belajar peserta didik menunjukan bahwa dari 29 peserta didik yang tuntas 11 peserta didik atau sekitar 37%, sedangkan yang tidak tuntas 18 peserta didik atau sekitar 63%. Berdasarkan uraian di atas, beberapa masalah yang melatarbelakangi praktik ini adalah 1) sebagian peserta didik menganggap matematika pelajaran yang sulit dan membosankan. Peserta didik memiliki motivasi untuk belajar matematika rendah, 2) pembelajaran masih berpusat pada guru, monoton, dan belum berpusat pada kebutuhan peserta didik. 3) guru kurang inovatif dan kontekstual dalam merancang pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi peserta didik.
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 3
4) hasil belajar peserta didik masih rendah, dimana masih banyak peserta didik yang belum mencapai KKM.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah, maka rumusan masalah yang
kemudian didapatkan adalah 1) Bagaimana motivasi belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi kesebangunan? 2) Bagaimana ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi kesebangunan?
Tujuan Praktik Pembelajaran
Tujuan dari pelaksanaan praktik ini adalah untuk 1) Mengetahui motivasi belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi Kesebangunan. 2) Mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi Kesebangunan.
Manfaat Praktik Pembelajaran
Praktik ini sangat penting untuk dibagikan karena 1) Pelaksanaan praktik baik ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik dimana pembelajaran matematika dapat dikemas menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. 2) Praktik ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi sesama guru matematika untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
Peran dan Tanggung Jawab
Pada praktik ini, guru berperan dalam merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan serta berperan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan TPACK, 4C, Literasi, HOTS dan PPP. Guru bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran pelaksanaan Praktik pembelajaran ini. Tantangan : Berdasarkan kondisi yang melatarbelakangi, guru menghadapi
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 4
Apa saja yang menjadi beberapa tantangan dalam pelaksanaan praktik ini yaitu tantangan untuk mencapai 1) Bagaimana cara merancang pembelajaran matematika yang dapat memotivasi peserta didik belajar matematika. tujuan tersebut? Siapa saja 2) Bagaimana cara merancang pembelajaran matematika yang yang terlibat, menyenangkan agar peserta didik dapat mencapai skor ketuntasan minimum. Terdapat beberapa orang yang terlibat dalam praktik ini diantaranya adalah 1) Peserta didik kelas IXA SMP Negeri 1 Batealit, yaitu sebanyak 29 peserta didik. 2) Rekan sejawat sesama guru matematika SMP Negeri 1 batealait yang berperan sebagai observer. 3) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 batealit yang berwenang dalam kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Batealit. 4) Kepala SMP Negeri 1 batealit yang berwenang memberikan ijin dalam pelaksanaan praktik baik ini. 5) Dosen pembimbing dan guru pamong yang berpera memberikan arahan dalam pengembangan perangkat, memberikan bimbingan, saran dan masukan selama proses pelaksanaan praktik pembelajaran ini. Aksi : Strategi yang digunakan Langkah-langkah apa yang 1) Melakukan perencanaan dilakukan untuk Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran ini, terlebih menghadapi tantangan dahulu dilakukan perencanaan pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran berbasis tersebut/ strategi apa yang proyek (project based learning). Project Based Learning (PjBL) digunakan/ bagaimana atau pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model prosesnya, siapa saja yang pembelajaran yang direkomendasikan untuk diterapkan dalam terlibat / Apa saja sumber pembelajaran menurut Kurikulum Merdeka. Model pembelajaran daya atau materi yang berbasis proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan diperlukan untuk secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan melaksanakan strategi ini batasan waktu tertentu yang dituangkandalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain (Ariyana, dkk., 2018:34). Hapsari (2019) Motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan model project based learning (PjBL). Melalui model PjBL ini peserta didik dapat bekerja secara langsung dalam proyek pembelajaran sesuai dengan materi atau kompetensi dasar yang akan diajarkan sehingga pesrta didik termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hussein (2021) diketahui bahwa kolaborasi BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 5 antar siswa dapat tercipta melalui penugasan proyek dalam Pembelajaran Berbasis Projek (PjBL). Mahendra (2017) Mengatakan menerapakan model pembelajaran project based learning dalam pembelajaran sangat tepat untuk memperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Dengan adanya kolaborasi antar peserta didik pembelajar menjadi bermakna bagi peserta didik. Febnasari (2019) dengan menerapkan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan pembelajaran menjadi menarik dan motivasi belajar siswa juga meningkat. Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah melalui penugasan proyek yang dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu. Melalui penugasan proyek ini, diharapkan tercipta pembelajaran matematika yang menyenangkan, tidak membosankan, dan bermakna sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada peserta didik. Sehingga dengan meningkatnya motivasi belajar matematika peserta didik dapat meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik. Pada tahap perencanaan, dikembangkan pula perangkat pembelajaran yang terdiri dari Modul Ajar, LKPD, petunjuk pelaksanaan proyek, bahan ajar, media pembelajaran, angket motivasi dan instrumen penilaian. LKPD dan petunjuk pelaksanaan proyek dibuat sebagai pedoman peserta didik dalam melaksanakan kegiatan proyek. Bahan ajar dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, disusun secara menarik dan inovatif serta dilengkapi dengan permasalahan dalam kehidupan nayata (HOTS). Media pembelajaran yang digunakan adalah PPT interaktif dimana proses pembuatannya dilakukan oleh guru. PPT dibuat kontennya disesuaikan dengan tujuan pembelajran, strategi atau langkah – langkah pembelajaran, dan penilaianya. Pada media PPT ini diselipkan video motivasi belajar matematika agar peserta didik menjadi termotivasi sebelum mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Instrumen penilaian yang dibuat adalah instumen untuk menilai ketiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap menggunakan lembar observasi, penilaian pengetahuan menggunakan instrumen tes dan penilaian keterampilan menggunakan rubrik penilaian proyek. Perangkat BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 6 pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru dapat diakses melalui link berikut : https://drive.google.com/file/d/1ijusCa0xzCAlJSfA4cDq_tm3zRU7yu Ws/view?usp=share_link 2) Melaksanakan pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pembelajaran yang dilakukan di dalam dan diluar kelas. Pembelajaran model PjBL pada materi kesebangunan segitiga akan dilaksanakan dengan peserta didik menyelesaikan tugas proyek di luar jam pembelajaran dalam kurun waktu 3 hari. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen oleh guru di hari pertama penugasan proyek. Tahapan kegiatan terdiri dari kegiatan pelaksanaan di luar kelas dan kegiatan pelaksanaan di dalam kelas saat pembelajaran. Pelaksanaan di luar kelas (Fase 1- Fase 4) a) Guru menginformasikan tugas proyek yang akan dilakukan oleh setiap kelompok. b) Guru menyampaikan desain proyek yang berisi panduan pelaksanaan proyek. c) Guru membagikan LKPD yang berisi tahapan aktivitas yang harus dilakukan oleh setiap kelompok. d) Guru menyampaikan tagihan pada kegiatan ini berupa laporan kegiatan dalam bentuk infografis yang berisi hasil analisis yang dilakukan peserta didik beserta kriteria penilainnya. e) Peserta didik menyusun perencanaan proyek dan menyusun jadwal kegiatan melalui diskusi kelompok f) Peserta didik mengerjakan dan menyelesaikan tugas proyek. g) Guru melakukan monitoring terhadap perkembangan proyek yang dilakukan peserta didik melalui grup whatsapp kelas. h) Peserta didik menyusun laporan proyek menggunakan aplikasi yang dikuasai. Pelaksanaan di dalam kelas saat pembelajaran (Fase 5 & 6) i) Peserta didik melakukan presentasi hasil tugas proyek. Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa laporan kegiatan melalui group whatsapp Adapun Langkah-langkah kegiatan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan dan penutup Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan pendahuluan adalah a) Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam; b) Guru mempersilakan peserta didik berdoa; BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 7 c) Gguru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik untuk belajar; d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; e) Guru memutar video motivasi belajar matematika f) Guru menyampaikan pertanyaan terkait proyek yang akan dilaksanakan sebagai apersepsi; g) Guru mengajak peserta didik mengingat materi sebelumnya; h) Guru menyampaikan langkah pembelajaran. Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan inti sesuai dengan sintaks model pembelajaran PjBL (project based learning). Fase 1 penentuan pertanyaan Mendasar Pada fase ini peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang berdasarkan pembagian kelompok sebelumnya dari Guru. Guru membagikan LKPD dan menjelaskan topik proyek yang akan diselesaikan pada akhir pembelajaran pertemuan sebelumnya. Peserta didik mendiskusikan dengan kritis masalah apa yang akan dijadikan proyek besama kelompoknya di luar jam pelajaran. Fase 2 Mendesain Perencanaan Proyek Pada Fase Ini Peserta didik berdiskusi dan kolaborasi menyusun rencana penyelesaian proyek meliputi pembagian tugas, persiapan alat dan bahan, media, dan sumber lain yang dibutuhkan. Guru memberikan petunjuk perencanaan pelaksanaan proyek serta tahapan aktivitas penyelesaian proyek yang harus dilakukan oleh setiap kelompok melalui grup whatsapp kelas. Fase 3 Menyusun jadwal Pada Fase ini Guru dan peserta didik diskusi dan kolaborasi membuat kesepakatan jangka waktu kegiatan proyek mulai dari tahapan kegiatan awal sampai presentasi hasil. Peserta didik diskusi dan kolaborasi menyusun jadwal kegiatan penyelesaian proyek dan rancangan penyelesaian proyek sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan bersama. Fase 4 Monitoring Peserta Didik dan Kemajuan Proyek Pada fase ini peserta didik menyelesaikan proyek sesuai durasi waktu yang ditentukan dan mencatat setiap kegiatan penyelesaian proyek di LKPD. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek melalui grup whatsapp. Peserta didik mendokumentasikan semua kegiatan penyelesaian proyek dengan difoto atau video. Selama peserta didik melakukan kegiatan penyelesaian proyek di
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 8
rumah, guru membimbing penyelesaian proyek melalui grup whatsapp kelas. Peserta didik mendesaian info grafis penyelesaian proyek dengan arahan guru menggunakan software ataupun aplikasi yang dikuasai siswa. Fase 5 Menguji hasil Pada fase ini Guru melakukan evaluasi tentang kinerja kelompok secara keseluruhan. Peserta didik menentukan urutan kelompok yang akan menampilkan hasil diskusi kelompoknya. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pelaksanaan tugas proyeknya selama ±7 menit. Selama kegiatan presentasi, salah satu peserta didik berperan sebagai moderator yang memimpin jalannya presentasi hasil proyek. Fase 6 Mengevaluasi pengalaman Pada fase ini kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan terhadap penyampaian kelompok yang presentasi. Guru memberikan tanggapan atau penguatan terhadap hasil penyelesaian proyek peserta didik. Guru memberikan reward berupa applause dan pujian secara verbal terhadap hasil presentasi kelompok peserta didik. Peserta didik bersama dengan Guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang telah dilaksanakan. Perwakilan 2 kelompok mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama penyelesaian proyek sebagaimana yang telah mereka tulis dalam LKPD. Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa laporan. Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan penutup adalah a) Guru memberikan tanggapan atau penguatan terhadap hasil penyelesaian proyek peserta didik; b) Guru memberikan reward berupa applause dan pujian secara verbal terhadap hasil presentasi kelompok peserta didik; c) Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang telah dilaksanakan; d) Perwakilan 2 kelompok mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama penyelesaian proyek sebagaimana yang telah mereka tulis dalam LKPD; e) Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa laporan kegiatan melalui whatsapp; f) memberikan informasi mengenai kegiatan pada pertemuan selanjutnya; g) menutup pembelajaran dengan doa dan salam. BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 9 Pelaksanaan pembelajaran pada praktik baik ini telah dirangkum dalam video berdurasi 15 menit yang dapat diakses melalui link berikut: https://youtu.be/7euzfOfWsqs 3) Melaksanakan analisis proses dan hasil pembelajaran Analisis data yang dilakukan meliputi analisis data kuantitatif berdasarkan instrumen penilaian yang dibuat oleh guru. Hasil belajar peserta didik (aspek pengetahuan dan keterampilan) kemudian diolah menggunakan ms.excel untuk diketahui persentase jumlah peserta didik yang mencapai skor ketuntasan minimum dalam hal ini adalah 70. Batasan mengenai keberhasilan praktik baik ini adalah persentase jumlah peserta didik yang mencapai skor ketuntasan minimum setelah diterapkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yaitu mencapai 70%. Data mengenai motivasi belajar peserta didik diambil dari hasil angket motivasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif.
Refleksi Hasil dan Refleksi Hasil dan Dampak
dampak Aksi dan strategi yang dilaksanakan pada praktik pembelajaran ini Bagaimana dampak dari telah memberikan dampak positif bagi peserta didik. Melalui pembelajaran aksi dari Langkah-langkah dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada yang dilakukan? Apakah materi kesebangunan, peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar hasilnya efektif? Atau tidak matematika. Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap efektif? Mengapa? pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Hal ini terlihat pada saat Bagaimana respon orang kegiatan refleksi semua peserta didik mengatakan pembelajaran ini lain terkait dengan strategi menyenangkan, seru dan membuat semangat dalam belajar matematika yang dilakukan, Apa yang hal ini dapat dilihat dalam video pembelajaran saat dilaksanakan menjadi faktor keberhasilan pembelajaran PjBL berlangsung. atau ketidakberhasilan dari Hasil angket motivasi belajar menunjukkan hasil positif sebagai strategi yang dilakukan? berikut. Apa pembelajaran dari a) Sebanyak 73,7% peserta didik tidak mudah putus asa saat keseluruhan proses mengalami kesulitan belajar matematika. tersebut b) Sebanyak 78,2% peserta didik tidak mudah menyerah ketika mendapatkan nilai jelek. c) Sebanyak 88,0% peserta didik akan belajar lebih giat ketika mendapatkan nilai bagus. d) Sebanyak 76,9% peserta didik akan mempelajari materi berulang kali atau mencari sumber lain jika belum memahami materi. BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 10 e) Sebanyak 89,5% peserta didik belajar matematika dengan sungguh-sungguh. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar matematika. Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada materi kesebangunan, peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar matematika. Hasil belajar peserta didik menunjukan sebanyak 25 peserta didik (86%) mencapai skor ketuntasan minimum dan sebanyak 4 peserta didik belum mencapai skor ketuntasan minimum (14%). Data mengenai ketuntasan hasil belajar peserta didik ditunjukkan oleh tabel berikut: Tuntas Tidak Tuntas Banyak Peserta Didik 25 4 Persentase 86% 14% Sehingga praktik pembelajaran ini dapat dikatakan berhasil karena persentase jumlah peserta didik yang mencapai skor ketuntasan minimum setelah diterapkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) telah mencapai 70%. Respon terhadap Kegiatan Pembelajaran Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berbasis proyek yang telah dilaksanakan. Peserta didik mengaku senang dan merasa seru serta menantang untuk menyelesaikan tugas proyek yang diberikan. Peserta didik merasa semangat ketika mengukur tinggi tiang bendera, tinggi pohon, dan tinggi gedung dilingkungan sekolah yang dilaksanakan secara berkelompok. Peserta didik merasakan tantangan ketika cuaca agak mendung saat mengukur panjang bayangan karena bayangan tidak terlihat begitu jelas sehingga peserta didik semakin penasaran dalam menyelesaikan proyek tersebut. Salah satu teman sejawat yang juga guru matematika di SMP Negeri 1 Batealit memberikan respon positif terhadap pembelajaran berbasis proyek yang telah dilaksanakan. Respon yang diberikan yaitu merasa terinspirasi untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Faktor Keberhasilan atau Ketidakberhasilan
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 11
Keberhasilan pembelajaran inovatif yang dilakukan tidak lepas dari segala arahan dan bimbingan dari dosen dan guru pamong selama proses mengembangkan perangkat. Faktor keberhasilan pelaksanaan pembelajaran inovatif sangat ditentukan dari kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran inovatif sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, juga antusiasme dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran berbasis proyek ini. Pembelajaran dari Keseluruhan Proses Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru, pembelajaran yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model , strategi dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga peserta didik semakin termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada akhirnya membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Setelah melaksanakan praktik pembelajaran inovatif, guru akan melakukan rencana tindak lanjut sebagai berikut. a) Membuat perangkat pembelajaran inovatif dan menarik pada pembelajaran-pembelajaran berikutnya. b) Mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang terintegrasi TPACK, Literasi, 4C,dan HOTS. c) Senantiasa mencari ide-ide baru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif serta berkolaborasi dengan teman sejawat untuk perbaikan pembuatan perangkat pembelajaran. Daftar Pustaka Ariyana, dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta : Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud. Febnasari Sindy Deni, Zainal Arifin, dan Eka Sari Setianingsih. 2019. Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran Diskusi Kelas dengan Strategi “TPS” untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Jurnal ilmiah Sekolah Dasar 3 (3): 310 – 318.
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 12
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/19456/115 20 Diakses 17 Januari 2023 Hapsari ,Dyana Indri, Gamaliel Septian Airlanda, dan Susiani. 2019. Penerapan Project Based Learninguntuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan 2 (1): 102 – 112. http://journal.rekarta.co.id/index.php/jartika/article/view/271/265 Diakses 17 Januari 2023 Hussein, Bassam. 2021. ”Addressing Collaboration Challenges in Project- Based Learning: The Student’s Perspective”. https://www.mdpi.com/2227-7102/11/8/434 Diakses pada 16 Januari 2023. Indriani, Ari. 2016. Pengaruh Motivasi Belajar siswa Kelas V Terhadap Prestasi Belajar matematika di SD Negeri Bejirejo kecamatan Kunduran kabupaten Blora. Jurnal ilmiah pendidikan matematika 4(2):134 – 139. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/article/view/848/774 Diakses 8 November 2022 Mahendra, I Wayan Eka. 2017. Project Based Learning Bermuatan Etnomatika dalam Pembelajaran Matematika. jurnal Pendidikan Indonesia 6(1): 106 – 114.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/9257/ 6329 Diakses 17 Januari 2023 Rismawati, Melinda dan Eta Khairiati. 2020. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika. https://web.archive.org/web/20210331015048id_/http://jurnal.stkipp ersada.ac.id/jurna Diakses 7 November 2022. Lampiran 1) Dokumentasi kegiatan
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 13
Kolaborasi dengan kelompok (diskusi kelompok)
Monitoring kegiatan proyek oleh Guru
Hasil kegiatan Proyek (Video & Laporan)
Aktivitas kegiatan diluar kelas
BEST PRACTICE-Budi Eko Setiyono Riau 14
Menguji Hasil di depan kelas
Guru Memberikan tanggapan dan evaluasi pengalaman
2) Perangkat pembelajaran
Dokumen perangkat pembelajaran dapat diakses melalui link berikut :
https://drive.google.com/file/d/1ijusCa0xzCAlJSfA4cDq_tm3zRU7yuW s/view?usp=share_link 3) Hasil analisis penilaian proses dan hasil belajar. Dokumen Hasil analisis penilaian proses dan hasil belajar dapat diakses melalui link berikit: https://docs.google.com/document/d/1_MOIu6gjnxz4qKIh_l6MZ9lv8pq O2BLN/edit?usp=share_link&ouid=105967533996740256472&rtpof=tr ue&sd=true