Anda di halaman 1dari 107

Presentasi Pelatihan

Pemetaan Kemampuan Literasi


Siswa Sekolah Dasar

26 – 30 Oktober 2021

Program Organisasi Penggerak


Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
Sesi 1.
KEBIJAKAN
GERAKAN LITERASI NASIONAL
(GLN)

Pelatihan Pemetaan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar


Program Organisasi Penggerak
Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
TUJUAN

Tujuan dari Sesi ini adalah:


- Memberikan pemahaman terkait
Kebijakan Gerakan Literasi Nasional
- Memberi pemahaman Literasi
sebagai kecakapan hidup
Hasil Survei
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
2020, persentase dan jumlah penduduk buta aksara di Indonesia pada tahun 2020
mencapai 1,71 persen atau 2.961.060 orang dari total jumlah penduduk.
Jumlah ini mengalami sedikit penurunan ketimbang tahun 2019, yakni sebanyak 1,78
persen atau 3.081.136 orang.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbud Ristek) Jumeri mengatakan beberapa langkah strategis telah
dilakukan Kemendikbud Ristek.
Langkah-langkah tersebut dinilainya mampu mendorong percepatan penuntasan buta
aksara di Indonesia dengan capaian angka melek aksara untuk usia 15-59 tahun di atas
98 persen.
Langkah pertama, lanjut Jumeri, ialah pemutakhiran data buta aksara bekerja sama
dengan BPS. Lalu, langkah kedua ialah peningkatan mutu layanan pendidikan dan
pembelajaran keaksaraan dengan fokus utama pada daerah tertinggi persentase buta
aksaranya.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/09/06/170506771/29-juta-penduduk-indonesia-masih-buta-aksara-
terbanyak-di-papua
Data Buta Aksara
Kebijakan GLN

Gerakan Literasi (GLN) adalah induk Gerakan


Literasi di Lingkungan Kemendikbud.

Dasar Gerakan Literasi ini adalah Permendikbud


Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti. Lembaga Koordinator gerakan ini adalah
Badan Bahasa yang berubah nama menjadi
Badan Bahasa dan Pebukuan sejak 2019.
Kebijakan GLN

Peraturan Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2015 mewajibkan para
siswa untuk membaca buku
minimal 15 menit sebelum
melakukan kegiatan belajar-
mengajar di sekolah setiap hari.
Permen ini juga menyebutkan
bahwa buku yang dibaca
adalah buku nonteks pelajaran.
UNESCO Literasi Sebagai Kecakapan Hidup
(2015)

• Literasi sebagai suatu kecakapan, membaca, menulis dan


berbicara, kecakapan berhitung dan mengolah informasi.
• Literasi sebagai praktik sosial yang penerapannya
dipengaruhi oleh konteks.
• Literasi sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan
membaca dan menulis sebagai media untuk merenungkan,
menyelidik, menanyakan, dan mengkritisi ilmu dan gagasan
yang dipelajari; dan mengkritisi ilmu yang dipelajari.
• Literasi sebagai teks yang bervariasi menurut subjek, genre,
dan tingkat kompleksitas bahasa.
Demi menyukseskan pembangunan Indonesia pada
abad ke-21, menjadi keharusan bagi masyarakat
Indonesia untuk menguasai Enam Literasi Dasar, yaitu;

1. Literasi Bahasa
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
1 Berkesinambungan
Prinsip
Gerakan 2 Terintegrasi
Literasi
Melibatkan semua
3 pemangku kepentingan
Indikator Gerakan Literasi Umum

Literasi sebagai Gerakan

Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan Literasi Keluarga

Gerakan Literasi Masyarakat


Literasi sebagai Gerakan

Untuk mewadahi dan memfasilitasi Gerakan Literasi di


lingkungan Kemendikbud, pada 2016 dibentuk
Gerakan Literasi Nasional (GLN). Secara garis besar,
GLN melingkupi Gerakan Literasi di Sekolah, Keluarga,
dan Masyarakat.
Gerakan Literasi Sekolah

• Jumlah dan variasi bahan bacaan


• Jumlah kegiatan sekolah yang berkaitan dengan
literasi
• Terdapat kebijakan sekolah mengenai Literasi
Baca-tulis
• Terdapat komunitas baca-tulis di sekolah.
Gerakan Literasi Keluarga

• Jumlah dan variasi bahan bacaan yang dimiliki


keluarga
• Frekuensi membaca dalam keluarga setiap harinya
• Jumlah bacaan yang dibaca oleh anggota
keluarga
• Jumlah pelatihan Literasi Baca-tulis yang aplikatif
dan berdampak pada keluarga.
Gerakan Literasi Masyarakat

• Jumlah dan variasi bahan bacaan yang ada di ruang publik


• Frekuensi membaca bahan bacaan setiap hari
• Jumlah bahan bacaan yang dibaca oleh masyarakat
• Tingkat partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan Literasi
• Jumlah komunitas Literasi di masyarakat
• Jumlah kegiatan Literasi yang ada di masyarakat
• Jumlah fasilitas publik yang mendukung Literasi
• Jumlah partisipasi aktif komunitas, lembaga, atau instansi
dalam penyediaan bahan bacaan
Gambar: https://revolusimental.go.id/
Sesi 2.
PENGENALAN
KURIKULUM DARURAT
DAN MODUL LITERASI

Pelatihan Pemetaan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar


Program Organisasi Penggerak
Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
TUJUAN

Tujuan dari Sesi ini adalah:


- Memahami Kurikulum Darurat
- Penyederhanaan kurikulum
- Pengenalan Modul Literasi
- Memberikan cara penggunaan
Modul Literasi
PENDAHULUAN

• Kehadiran Corona Virus Disease (Covid-19) pada akhir


tahun 2019 telah mengubah banyak tata kehidupan
manusia, termasuk pada bidang pendidikan.
• Banyak persoalan yang dialami siswa, orang tua, dan
guru ketika mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
pada masa pandemi Covid-19.
• Penyesuaian kurikulum, perlu dilakukan pemerintah
pusat untuk membantu jalannya pembelajaran pada
masa pandemi.
Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020
Satuan Pendidikan pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah yang berada pada daerah yang ditetapkan sebagai
daerah dalam Kondisi Khusus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah dapat melaksanakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran bagi peserta didik.
Kondisi Khusus adalah kondisi kedaruratan berdasarkan status bencana
alam, bencana sosial, atau keadaan darurat lainnya yang ditetapkan
oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangan.
PEMBAHASAN
Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Menjelaskan relaksasi kurikulum dan pembelajaran pada masa pademi Covid-19

Relaksasi Kurikulum dan Pembelajaran


Kurikulum 2013
pada Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020
1. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran jarak jauh/Pembelajaran
Tatap Muka dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;
2. Belajar dari Rumah/Pembelajaran Tatap Muka dapat difokuskan pada
Mengejar ketuntasan
pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
Kompetensi Inti (KI)
3. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah/Tatap Muka
dan Kompetensi
dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
Dasar (KD)
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di
rumah;
4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah/pembelajaran tatap
muka diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru,
tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Adaptasi Pembelajaran
Opsi Pemilihan Kurikulum dalam Adaptasi Pembelajaran

Tetap menggunakan dan Menggunakan dan Menggunakan dan


mengacu pada keseluruhan mengacu pada KD yang mengacu pada KD hasil
KD dalam Kurikulum 2013 disederhanakan Kepmen penyederhaan
Permendikbud No. 37 tahun No. 719/P/2020 SK Balitbang kurikulum secara
2018 No. 018/H/KR/2020 mandiri

Pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran


(tetap berlaku walaupun kondisi khusus sudah berakhir)
Dasar Penyederhanaan Kurikulum
Satuan Pendidikan pada Kondisi Khusus dalam Pelaksanaan pembelajaran dapat:
1. Tetap mengacu pada Kurikulum nasional yang selama ini dilaksanakan oleh Satuan
Pendidikan.
2. Kurikulum nasional untuk PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang
berbentuk sekolah menengah atas dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar
yang disederhanakan untuk Kondisi Khusus yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan; atau kurikulum nasional untuk
pendidikan menengah yang berbentuk sekolah menengah kejuruan dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disederhanakan untuk Kondisi Khusus
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi.
3. Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Mengapa Berorientasi pada Literasi dan Numerasi?
Dalam masa darurat yang menuntut adaptasi pembelajaran, keterbatasan
sumber daya dan kendala teknis berdampak pada kemungkinan
pembelajaran tidak tersampaikan secara utuh, alternatif terbaik adalah
pelaksanaan pembelajaran difokuskan pada literasi dan numerasi.

Kompetensi literasi dan numerasi merupakan kompetensi yang fundamental

Meski berorientasi pada literasi dan numerasi, KD yang dirujuk adalah KD dari
berbagai mata pelajaran diperkuat dengan penguatan Pendidikan Karakter
dan Kecakapan hidup
Peran Modul Literasi dan Numerasi

Menyediakan alternatif perangkat ajar dalam rangka


memfasilitasi pembelajaran jarak jauh maupun
kondisi khusus.

Memberikan inspirasi atau contoh kepada guru untuk


merancang kegiatan literasi dan numerasi.
Konsep Desain Modul

1.
Berorientasi kompetensi literasi dan numerasi dengan
kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran.

Tema yang sama di kelas 1, 2 dan 3 serta di kelas 4, 5 dan 6. Dengan tujuan
2. untuk memudahkan pemetaan kemajuan belajar (learning progression),
memudahkan menuangkan pembedaan aktivitas pembelajaran
(defferentiated learning) dalam aktivitas pada modul.

3.
Memfasilitasi pembelajaran harian.
Konsep Desain Modul
Menggunakan pola kegiatan yang sama, yaitu literasi 8 kegiatan dan
4. numerasi 5 kegiatan. Dengan tujuan untuk membangun pola belajar rutin, pola
berpikir serta memudahkan pendampingan orang tua dan guru.

Kegiatan dibagi menjadi tiga sesi dengan pembagian alokasi


5. waktu yang sama setiap hari dengan tujuan untuk memberikan
fleksibilitas pelaksanaan disesuaikan dengan aktivitas rumah.

6.
Terdiri dari 3 modul; modul belajar siswa, modul pendamping
bagi guru, dan modul pendamping bagi orang tua.
Satu set untuk setiap subtema digunakan untuk pembelajaran 1 pekan yang terdiri dari 3 modul, yaitu:

Panduan Pendamping Belajar Panduan Pendamping Belajar Modul Belajar bagi Peserta Didik
bagi Guru bagi Orang Tua
Fungsi:
Fungsi: Fungsi: Modul siswa dilengkapi dengan penjelasan
Petunjuk untuk berkoordinasi dengan Petunjuk untuk mendampingi anak belajar aktivitas pembelajaran yang terperinci dan
orang tua sebagai mitra, serta dari rumah. Terdapat rangkuman aktivitas
Kontekstual, serta alokasi waktu sehingga
penjelasan mengenai aktivitas Pembelajaran mingguan untuk membantu
memudahkan para siswa terlibat aktif
pembelajaran siswa sehingga guru bisa orang tua menyiapkan hal yang dibutuhkan
tetap memberikan pendampingan. anak dalam pembelajaran.
dalam pembelajaran.

Isi: Isi: Isi:


cakupan dan kerangka (Pemetaan KD, lembar organizer ( rangkuman kegiatan instruksi aktivitas belajar, lembar cerita, jurnal
Tujuan Pembelajaran, dll.) pembelajaran mingguan) membaca, properti (alat ukur, kartu angka,
kartu huruf, dll.)

Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum


5
dan Modul Literasi Numerasi SD 2020
C Modul Literasi dan Numerasi
Jumlah Modul Jumlah
Kelas Jumlah Tema
/Tema Modul/Kelas/Tahun Keterangan

1 9 12 108
Waktu efektif belajar 9 bulan
2 9 12 108 (1 tahun 36 minggu)
3 9 12 108 1 tema untuk 1 bulan
4 9 12 108 1 tema terdiri dari 4 subtema
1 subtema untuk pembelajaran 1
5 9 12 108
minggu (6 hari)
6 9 12 108 1 set modul untuk 1 subtema,
72 648 digunakan untuk 1 minggu
Modul Modul pembelajaran, terdiri dari modul
Jumlah Total atau atau siswa, modul guru, dan modul orang
24 set/ bulan 216 Set/tahun tua
Cara Mengakses Modul
1 Masuk ke laman bersama hadapi corona atau klik tautan di bawah ini
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/tingkat-sd-modul- belajar-literasi-numerisasi/

2 Pilih fail modul yang akan diunduh dengan memilih menu pengunduhan yang telah disediakan
Cara Menggunakan Modul
❑ Dicetak untuk digunakan dalam pembelajaran di luar jaringan
❑ Tidak dicetak, cukup diunduh dan dibuka dengan komputer atau gawai
lainnya (digunakan tanpa akses internet)
❑ Diunduh dan digunakan dalam pembelajaran di dalam jaringan, link video,
dan buku pada modul dapat diakses
❑ Digunakan sebagai perangkat ajar utama atau sebagai tambahan untuk
penguatan

Interaksi antara guru, siswa, dan orang tua harus tetap dilakukan.
Komponen Modul Siswa
Cara Menggunakan Modul Deskripsi Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Komponen Pembelajaran Literasi
di Kelas Awal
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3

Pesan Pagi Menulis/ Baca Lima Kata


Membaca Interaktif/ Menulis Tematik Membaca Terbimbing
Membaca Mandiri (durasi 30 menit) (durasi 30 menit)
(durasi 30 menit)

Mengisi Jurnal Membaca Refleksi Harian

Mengerjakan Proyek
Kegiatan 1
Pesan Pagi
Pesan pembuka guru untuk memulai pembelajaran
dengan siswa. Orang tua dapat menyampaikan pesan
guru ini sebagai penanda dimulainya pembelajaran.

Memuat fokus pembelajaran setiap hari

Membahas tanggal di hari tersebut

Memuat pertanyaan pengantar


sesuai topik pembelajaran
Kegiatan 1
Membaca Interaktif
Membaca interaktif adalah kegiatan membaca yang
dirancang untuk menumbuhkan minat siswa dalam menyimak,
berpartisipasi secara lisan dalam tanya jawab dan diskusi.

Menggunakan buku cerita bergambar yang memiliki cerita dan


ilustrasi menarik serta dekat dengan dunia anak

Cerita sesuai dengan subtema

Dapat menggunakan buku cetak atau tautan YouTube

Dibacakan oleh orang tua atau wali siswa

Buku yang sama akan dibacakan 2 kali


Kegiatan 2
Menulis/Menulis Tematik
Siswa dipandu untuk menulis dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai
topik ataupun cerita yang dibaca.

Menulis sesuai dengan topik yang


dibahas

Apabila siswa belum bisa menulis,


siswa bisa menggambar
Didampingi oleh orang tua atau
wali
Balima (Baca Lima Kata)
Kegiatan 3
Membaca Terbimbing
Kegiatan membaca yang dirancang untuk membimbing siswa
berdasarkan kemampuannya dalam peningkatan keterampilan
membaca dengan menggunakan buku bacaan berjenjang.

Menggunakan buku yang jenjangnya yang sesuai dengan


kemampuan membaca siswa

Berfokus sebagai pengayaan untuk melatih pemahaman,


berpikir kritis, kelancaran membaca,
pengembangan kosakata, dan menulis

Dapat menggunakan buku cetak atau tautan YouTube

Dibacakan oleh siswa dengan dampingan orang tua/wali

Guru perlu melakukan pemetaan terhadap kemampuan membaca


siswa sehingga bias memutuskan bahan bacaan yang tepat.
Kelas 1
Proyek Mingguan
Proyek pada umumnya
dilakukan pada hari keenam

Di beberapa subtema, proyek


ada yang sifatnya sepanjang
minggu

Untuk proyek sepanjang minggu,


perencanaan dan
pengerjaan kegiatan
dimulai pada hari ke-1 dan
pelaporan hasil kegiata
pada hari ke-6
Jurnal Membaca
Siswa perlu membaca setiap
hari. Mereka membaca buku
yang terdapat pada modul
siswa dan menuliskan judul,
nama penulis, ilustrator, serta
pendapatnya terhadap buku
tersebut.
Refleksi
Pada kegiatan ini anak menilai diri menggunakan rubrik sejauh apa sudah memahami dan
dapat mengerjakan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
melihat kemajuan anak dalam mencapai tujuan pembelajaran. Refleksi ini juga
memberikan masukan bagi guru untuk mengetahui dukungan apa yang harus diberikan
kepada anak dalam proses pembelajaran.
Sesi 3.
ASESMEN DIAGNOSIS
NON-KOGNITIF

Pelatihan Pemetaan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar


Program Organisasi Penggerak
Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
TUJUAN

Tujuan dari Sesi ini adalah:


- Memberikan pemahaman terkait Asesmen
Diagnosis Non-Kognitif
- Memberikan menjelaskan metode Asesmen
Diagnosis Non-Kognitif dalam proses
pembelajaran beserta dengan
instrumennya.
Sebelum Pandemi COVID-19
Siswa belajar normal di sekolah

Siswa ketertinggalan
pembelajaran. Guru perlu mengetahui:
Saat Pandemi COVID-19 • Kondisi siswa
Ketertinggalan akan
• Siswa tidak belajar seperti biasa. berbeda sesuai konteks • Kemampuan siswa
Ada yang melakukan PJJ, masing-masing wilayah. pada capaian
Pembelajaran Campuran, dan belajar
PTM terbatas.
• Tidak semua siswa memiliki
fasilitas yang sama untuk • Guru memetakan kondisi
mengakses pembelajaran. nonkognitif siswa Perlu dilakukan
• Guru memetakan kondisi Asesmen pada tahun
• Tidak semua siswa mendapatkan
pendampingan yang sama dari kognitif siswa ajaran baru untuk
orang tua saat proses belajar di memetakan
rumah. kompetensi siswa.
• Tidak semua guru dapat
menyelenggarakan pembelajaran • Guru dapat menentukan intervensi yang tepat
secara optimal dikarenakan faktor • Guru dapat mengajar sesuai kebutuhan, kondisi, dan
teknologi dan geografis. kemampuan siswa (teaching at the right level).
Asesmen Diagnosis Nonkognitif adalah
asesmen yang dilakukan pada awal
pembelajaran untuk mengetahui
Apa itu kesadaran psikologi dan emosional siswa,
aktivitas belajar siswa selama belajar dari
Asesmen rumah, gaya belajar siswa, minat siswa,
dan kondisi keluarga siswa.
Diagnosis
Nonkognitif?
Refleksi bagi guru untuk menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan siswa.
Apa yang perlu diperhatikan
dalam mempersiapkan
Asesmen Diagnosis Nonkognitif?

Bagaimana cara
Pertanyaan apa menanyakan
yang diajukan? pertanyaan tersebut
kepada siswa?

Media apa yang Di mana asesmen


digunakan? tersebut dilakukan?
ASESMEN DIAGNOSIS NONKOGNITIF
- Pertanyaan panduan
PERSIAPAN - Alat bantu yang dibutuhkan
- Ajukan pertanyaan dengan jelas
dan mudah dipahami siswa
Proses - Beri waktu bagi siswa untuk
menjawab
Asesmen - Beri pertanyaan pancingan atau
Diagnosis PELAKSANAAN parafrasa pertanyaan jika siswa
diam atau tidak paham
Nonkognitif - Identifikasi pendapat atau emosi siswa yang
sifatnya negatif.
- Berdiskusi dengan siswa tanpa ada kesan
menghakimi.
TINDAK LANJUT - Tentukan tindak lanjut yang perlu dilakukan
dan komunikasikan dengan orang tua siswa.
ASESMEN DIAGNOSIS NONKOGNITIF

Siswa dapat menyampaikan perasaan/pendapat/ekspresi mereka melalui:

MENJAWAB
MENULIS MENGGAMBAR BERCERITA PERTANYAAN
PILIHAN GANDA
Saat melakukan Asesmen Diagnosis Nonkognitif

• Jawaban siswa tidak ada yang benar atau salah.


• Siswa bebas mengemukakan pendapat, perasaan, atau
emosinya.
• Siswa bisa menggambar, menceritakan, atau menulis.
• Alternatif lainnya, guru bisa memberikan soal pilihan ganda dan
pilihan ganda kompleks.

Guru perlumemiliki kemampuan


untuk melakukan strategi bertanya
dan membuat pertanyaan
Asesmen Diagnosis Nonkognitif

Informasi tentang EMOSI dan Informasi tentang


PERASAAN siswa AKTIVITAS siswa

Gambar yang mewakili


Pertanyaan panduan yang
perasaan siswa:
dapat menggali informasi
tentang aktivitas siswa

Pertanyaan panduan yang dapat


PASTIKAN
menggali informasi tentang emosi dan
perasaan siswa

Pertanyaan harus jelas dan mudah dipahami. Memberikanwaktu bagi siswa untuk berpikir.
Berikan pertanyaan pancingan/parafrasa jika siswa kesulitan untuk menjawab.
Contoh pertanyaan yang dapat diajukan
pada Asesmen Diagnosis Nonkognitif

1. Bagaimana perasaanmu saat proses belajar dari rumah?


2. Apa saja kegiatan yang kamu lakukan saat belajar di rumah?
3. Apa yang paling kamu sukai saat belajar di rumah?
4. Apa tantangan yang kamu hadapi selama proses belajar dari rumah?
5. Bagaimana perasaanmu saat orang tua menemanimu belajar di rumah?
6. Apa yang biasanya dilakukan oleh orang tuamu saat kamu belajar di
rumah?
7. Apakah di rumahmu ada gawai (ponsel dan laptop/komputer)?
8. Apakah di rumahmu ada akses internet?
TINDAK LANJUT HASIL ASESMEN
DIAGNOSIS NONKOGNITIF

Setelah melakukan Asesmen Diagnosis Nonkognitif, guru perlu


melakukan tindak lanjut. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru,
antara lain:
• Memetakan siswa yang memiliki emosi negatif dan siswa yang
memiliki tantangan atau kendala saat belajar.
• Ulas hasil pemetaan siswa dengan kepala sekolah dan guru
terkait.
• Komunikasikan kepada orang tua dan siswa tanpa menghakimi
mereka.
• Desain strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa.
JELAS KONSISTEN PEDULI
• Melakukan
persiapan. Komunikasi
Bangun • Dengarkan
dengan orang aspirasi dari
Komunikasi • Gunakan bahasa
yang dipahami tua dilakukan orang tua.
Positif oleh orang tua. secara regular
dengan dan • Menguta
• Beri waktu dan terus-menerus. makan
Orang Tua kesempatan bagi
orang tua untuk cinta
berbicara, kasih dan
bertanya, meminta tulus.
informasi lanjutan.

Hasil penelitian Dixon (1992), Eccles & Harold (1993), Henderson & Bella (1994),
dan Jeynes (2007) menunjukkan bahwa ketika orang tua dan guru memiliki hubungan/kerja sama yang
baik, maka prestasi akademik dan sosial anak akan meningkat.
Sesi 4.
ASESMEN DIAGNOSIS
KOGNITIF
(Pemetaan Kompetensi Literasi
Siswa Kelas Awal dan Lanjutan)

Pelatihan Pemetaan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar


Program Organisasi Penggerak
Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
TUJUAN
Tujuan dari Sesi ini adalah:
- Memberikan pengetahuan terkait Asesmen
Diagnosis Kognitif (Pemetaan Kompetensi
Literasi Siswa Kelas Awal dan Lanjutan)
- Menjelaskan metode Asesmen Diagnosis
Kognitif dalam proses pembelajaran beserta
dengan instrumennya
DAMPAK PANDEMI
Tidak semua KD Penurunan
Pembelajaran
dan tujuan
tidak berjalan
pembelajaran
kompetensi
dengan normal siswa
tercapai
Ketimpangan Kemampuan Memberikan
pengetahuan dan membaca siswa pengaruh
keterampilan antar satu
wilayah dengan wilayah
kelas awal semakin kepada masa
lainnya semakinlebar menurun depansiswa

Asesmenyang
difokuskan
Apa yang harus dilakukan guru
dalam menghadapi dampak pandemi?

Guru perlu mengetahui:


Perlu dilakukan Asesmen pada tahun
• Kondisi siswa
ajaran baru dan waktu lainya untuk
• Kemampuan siswa
memetakan kompetensi siswa.
pada capaian belajar

Menentukan kekuatan, kelemahan, Mendiagnosis kesulitan siswa dan


pengetahuan, dan keterampilan merencanakan pembelajaran
individu siswa sebelum yangtepat sesuai kemampuan
pembelajarandilakukan. dan kebutuhan siswa.
Mengapa kita perlu melakukan asesmen?
Asesmen adalah proses mengumpulkan,
mendiskusikan, mengomunikasikan informasi
tentang apa yang siswa ketahui, pahami, dan
dapat lakukan dalam kaitannya dengan tujuan
tertentu.

Dengan melakukan asesmen, kita dapat


merencanakan pembelajaran dan menyusun
intervensi yang tepat untuk membantu
ketertinggalan siswa.

Asesmen juga kita butuhkan untuk memetakan


kemampuan dan progres membaca siswa.
Membantu guru
merencanakan
pembelajaran yang
bermakna dan efisien.

Memberikan informasi Guru dapat merencanakan


yang lengkap tentang pembelajaran yang tepat sesuai
GURU siswa untuk
mengindividualisasikan
kemampuan dan kebutuhan siswa
(teaching at the right level)
pembelajaran.

Dasar penilaian untuk


pembelajaran lebih
lanjut.
SISWA

Memberikan Mengurangi Siswa belajar


frustrasi dan sesuai tingkat
motivasi kebutuhan dan
kepada siswa kebosanan siswa kemampuannya

Siswa mendapatkan
pembelajaran yang terdiferensiasi
Pemetaan Kompetensi Siswa

Dengan adanya pemetaan kompetensi siswa:

• Guru dapat menentukan intervensi yang tepat,


• Guru dapat mengajar sesuai kebutuhan, kondisi, dan
kemampuan siswa (teaching at the right level).

• Guru dapat melakukan asesmen secara berkala untuk


melihat progress pencapaian siswa.
Asesmen untuk Mengetahui Kompetensi Dasar siswa

Siapa yang diuji dan


Apa yang diuji? Kapan diuji? bagaimana? Siapa yang menguji?

Kompetensi
Pengetahuan/ketera • Awal tahun
• Siswa diuji
mpilan siswa yang ajaran
satu per satu • Guru kelas
tergambar pada KD • Berkala
Prasyarat dan KD • Topik/Tema baru
esensial
Tahapan Asesmen Diagnosis Kognitif Siswa

• Menyiapkan instrumen asesmen


PERSIAPAN • Menyiapkan jadwal asesmen (Awal tahun
ajaran dan berkala)

• Asesmen dilakukan untuk setiap siswa


• Pastikan siswa tidak merasa terintimidasi saat mengikuti asesmen.
PELAKSANAAN • Beri waktu bagi siswa untuk menjawab. Jika dalam waktu 10 detik
siswa tidak dapat menjawab, pindah ke huruf/kata/pertanyaan lain

• Petakan kemampuan siswa dan bentuk kelompok siswa


berdasarkan kemampuan mereka.
• Berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru terkait.
TINDAK LANJUT • Tentukan tindak lanjut dan intervensi yang tepat bagi setiap
kelompok siswa
• Komunikasikan secara positif kepada orang tua siswa
Proses Asesmen Kemampuan Membaca Siswa
Saat TahunAjaran Baru Dimulai Selama 1 Tahun Ajaran

Persiapan Asesmen
Kemampuan
Evaluasi progres
Membaca Siswa Lakukan
siswa
kembali
asesmen Petakan kembali
Pelaksanaan Asesmen Berikan
kemampuan kemampuan siswa
Kemampuan intervensi
membaca Desain intervensi
yang
Membaca Siswa untuk yang sesuai dengan
tepat melihat kebutuhan dan
kemampuan siswa
progress
Tindakan Hasil siswa
berdasarkan hasil
asesmen terkini
Asesmen Kemampuan
Membaca Siswa
Tindak Lanjut Hasil Asesmen dan Pemetaan Siswa
Siswayang sudahbisa
membaca paragraf
Diajar oleh gurukelas
seperti biasa
Siswayang sudahbisa
membaca kalimat

Membagi siswa
menjadi Siswayang sudahbisa Diajar oleh guru
Pemetaan beberapa
membaca kata kelas dan
mendapatkan
Siswa kelompok sesuai Siswayang sudahbisa
pelajaran tambahan
dari guru kelas
kemampuan membaca suku kata
mereka
Siswayang masih mengenal
huruf dan bunyi huruf
Dibuatkan kelompok
Menyesuaikan materi, sumber ajar, kegiatan, belajar
pengelompokan siswa, jadwal belajar
berdasarkan hasil pemetaan.
Sesi 5.
PENYUSUNAN
INSTRUMEN ASESMEN
DIAGNOSIS KOGNITIF

Pelatihan Pemetaan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar


Program Organisasi Penggerak
Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
TUJUAN
Tujuan dari Sesi ini adalah:
- Memberikan pemahaman cara
menganalisis Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM)
- Menganalisis bentuk-bentuk soal AKM
(Simulasi AKM)
- Menjelaskan cara menyusun instrumen
berdasarkan hasil analisis AKM
SILAKAN BUKA
TAUTAN BERIKUT

https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/simulasiakm
Pengertian Asesmen

Menurut KBBI, Asesmen adalah kegiatan


mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi
data atau informasi tentang peserta didik dan
lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang
kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan
untuk memahami individu dan pengembangan
program layanan bimbingan dan konseling yang
sesuai dengan kebutuhan.
Pengertian Instrumen
Suharsimi Arikunto Notoatmodjo

Instrumen penelitian adalah Instrumen penelitian adalah alat-


alat bantu yang dipilih dan alat yang akan digunakan untuk
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, instrumen
melakukan kegiatannya untuk penelitian ini dapat berupa
mengumpulkan data agar kuesioner, formulir observasi,
kegiatan tersebut menjadi formulir-formulir lain yang
sistematis dan dipermudah berkaitan dengan pencatatan
olehnya. data dan sebagainya.
Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen
diagnosis yang dapat dilaksanakan secara
rutin, pada awal ketika guru akan
memperkenalkan sebuah topik pembelajaran
baru, pada akhir ketika guru sudah selesai
menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan
waktu yang lain selama semester (setiap dua
pekan, bulan, triwulan, atau semester).
Jenis Instrumen Penilaian

1 Tes 4 Observasi

2 Angket/Kuisioner 5 Skala Bertingkat

3 Wawancara 6 Dokumentasi
Apa saja prinsip Asesmen?

Adil
Reliabel/
Konsisten
Fleksibel

Valid Umpan
Balik
Tahapan Membuat Asesmen

1.Identifikasi KD Prasyarat dan KD Esensial


2.Membuat Kisi-Kisi
3.Membuat Peta Konsep Kisi-kisi
4.Membuat Soal
5.Membuat Kunci Jawaban
6.Membuat Hasil Analisis Soal
Bagaimana memastikan semua prinsip terpenuhi?
DAFTAR CEKLIS UNTUK GURU CONTOH UNTUK BAHASA INDONESIA KELAS 3

1. Untuk murid kelas berapa asesmen ini dibuat? Kelas 3 SD

2. Mata pelajaran atau topik apa yang akan dinilai 3.1 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep
pada topik ini? ciriciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang
ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk
lisan, tulis, visual, dan/ atau eksplorasi lingkungan
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan
secara lisan, tulis, dan visual dengan tujuan untuk
kesenangan
3.5 Mencermati ungkapan atau kalimat saran, masukan,
dan penyelesaian masalah (sederhana) dalam teks tulis

3. Kapan saja asesmen ini diberikan di kelas setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester, atau
Bapak/ibu? setiap memasuki topik/tema baru

4. Di mana asesmen akan diberikan? Apakah di Di rumah atau di sekolah


rumah atau di sekolah?
5. Bagimana cara asesmen dilakukan? LKS: berupa soal asesmen pemetaan kognitif siswa:
⮚ Rumah, bagaimana caranya? 1. Kisi-kisi
⮚ Di sekolah, apa saja yang disiapkan? 2. Soal
3. Hasil Penilaian awal
1 Identifikasi Materi Asesmen
NO. CEKLIST UNTUK GURU KD CONTOH UNTUK BAHASA INDONESIA KELAS 3

1. Kompetensi apa yang 3.1 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciriciri, kebutuhan
harus dikuasai siswa (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk
pada jenjang kelas yang hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
dijalani? visual, dan/ atau eksplorasi lingkungan.
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan
visual dengan tujuan untuk kesenangan
3.5 Mencermati ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis.

2. Kompetensi apa yang 3.1 Memahami ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam
harus dikuasai siswa teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun
pada jenjang kelas 3.2 Memahami kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan lingkungan
sebelumnya yang tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan
menjadi prasyarat dalam Bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, dan visual.
menuju kompetensi 3.4 Memahami tulisan tegak bersambung dalam cerita dengan memperhatikan
pada jenjang yang penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama orang)
dijalani? serta mengenal tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat
tanya.
Dalam hal ini kelas 3.5 Memahami informasi dari dongeng binatang (fabel) tentang sikap hidup
sebelumnya itu kelas 2. rukun dari teks lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
3.6 Memahami penggunaan huruf kapital (nama Tuhan nama orang, nama
agama serta tanda titik dan tanda tanya) dalam kalimat yang benar
Pilihan Ganda
3.1 2 NOMOR 3.5
Menjodohkan

3.2 1 NOMOR Uraian 3.1


KD
KD
Prasyarat Pilihan Ganda
Inti
3.4 3 NOMOR Uraian 3.3
Pilihan Ganda
Kelas 3
Kelas 2
3.5 1 NOMOR Benar-Salah 3.3

Pilihan Ganda
3.6 2 NOMOR
Isian 3.5
2 Membuat Kisi-Kisi Soal Pemetaan
Contoh Pembuatan Kisi-Kisi Soal
NO. Kompetensi Kelas Materi Pokok Indikator Soal Bentuk Nomor Keterangan
Dasar Soal Soal

1 3.1 Memahami II (Dua) Ungkapan Disajikan teks, PG 1 KD ini merupakan


ungkapan, siswa dapat prasyarat dari KD
ajakan, perintah, mengidentifikas 3.5 Mencermati
penolakan yang i ungkapan ungkapan atau
terdapat dalam dalam teks kalimat saran,
teks cerita atau masukan, dan
lagu yang II (Dua) Kalimat Disajikan Menjod 2 penyelesaian
menggambarkan perintah dan sebuah ohkan masalah
sikap hidup rukun kalimat gambar dan (sederhana)
penolakan teks dalam teks tulis
percakapan
singkat, siswa
dapat
menentukan
kalimat
perintah dan
kalimat
penolakan
Contoh Pembuatan Kisi-Kisi Soal

NO. Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Bentu Nomor Keterangan


Pokok Soal k Soal Soal
2. 3.2 Memahami II (Dua) Kosakata Disajikan Uraian 3 KD ini merupakan
kosakata dan II (dua) dan konsep sebuah teks prasyarat dari KD:
konsep tentang tentang singkat, 3.1 Mencermati
lingkungan sehat lingkungan siswa dapat kosakata dalam
dan lingkungan sehat dan menentuka teks tentang
tidak sehat di tidak sehat n 3 kosakata konsep ciriciri,
lingkungan sekitar dan konsep kebutuhan
(makanan dan
serta cara lingkungan
tempat hidup),
menjaga sehat yang
pertumbuhan, dan
kesehatan sesuai perkembangan
lingkungan dalam dengan teks makhluk hidup
Bahasa Indonesia yang ada di
atau bahasa lingkungan
daerah melalui setempat yang
teks tulis, lisan, disajikan dalam
dan visual bentuk lisan, tulis,
visual, dan/ atau
eksplorasi
lingkungan
NO. Kompetensi Dasar Kelas Materi Pokok Indikator Bentuk Nomor Keterangan
Soal Soal
3. 3.4 Memahami II Tulisan tegak Siswa dapat PG 4 KD ini
tulisan tegak bersambung dengan menentukan kata merupakan
bersambung dalam penggunaan huruf yang harus prasyarat dari
cerita dengan kapital, tanda titik, menggunakan huruf KD: 3.3
memperhatikan tanda tanya pada kapital Menguraikan
penggunaan huruf kalimat tanya pesan dalam
kapital (awal dongeng yang
kalimat, nama II Tulisan tegak Disajikan 3 buah Isian 5 disajikan
bulan dan hari, bersambung dengan kalimat, siswa dapat secara lisan,
nama orang) serta penggunaan huruf menuliskan kembali tulis, dan visual
mengenal tanda kapital, tanda titik, kalimat tersebut dengan tujuan
titik pada kalimat tanda tanya pada dengan untuk
berita dan tanda kalimat tanya menggunakan kesenangan
tanya pada kalimat tulisan tegak
tanya bersambung.
II Tulisan tegak Disajikan gambar, PG 6
bersambung dengan siswa dapat
penggunaan huruf menentukan kalimat
kapital, tanda titik, tanya yang
tanda tanya pada jawabannya sesuai
kalimat tanya isi gambar
NO. Kompetensi Kelas Materi Pokok Indikator Bentuk Nomor Keterangan
Dasar Soal Soal
4. 3.5 II Informasi dari Disajikan sebuah B-S 7 KD merupakan
Memahami dongeng dongeng, siswa prasayarat dari
informasi dari binatang (fabel) dapat KD: 3.3
dongeng menentukan Menguraikan
binatang informasi dari pesan dalam
(fabel) dongeng dongeng yang
tentang sikap B-S 8 disajikan secara
hidup rukun lisan, tulis, dan
dari teks lisan visual dengan
dan tulis tujuan untuk
dengan kesenangan
tujuan untuk
kesenangan
NO. Kompetensi Kelas Materi Pokok Indikator Bentuk Nomor Keterangan
Dasar Soal Soal
5. 3.6 Memahami II Huruf kapital Disajikan sebuah PG 9 KD merupakan
penggunaan (nama Tuhan, teks, siswa prasayarat dari
huruf kapital nama orang, dapat KD: 3.3
(nama Tuhan, nama agama, menentukan Menguraikan
nama orang, tanda titik, penggunaan pesan dalam
nama agama tanda tanya) huruf kapital dongeng yang
serta tanda titik pada nama disajikan secara
dan tanda orang dan lisan, tulis, dan
tanya) dalam agama visual dengan
kalimat yang Huruf kapital Disajikan Isian 10 tujuan untuk
benar (nama Tuhan, gambar, siswa kesenangan
nama orang, dapat membuat (dalam teks tulis)
nama agama, kalimat tanya
tanda titik, dengan
tanda tanya) memperhatikan
kata tanya dan
tanda tanya
3 Membuat Soal Asesmen Awal Pembelajaran
1. Perhatikan Tabel berikut ini! 2. Ketika hari libur keluargaku
selalu berbagi tugas untuk
1. Paman membawa buah tangan setelah pulang
dari Surabaya
membersihkan rumah.
2. Buah apel yang dibeli ibu sangat manis rasanya.

3. Cindi adalah buah hati kedua orang tuanya.


Ibu : “Kakak, tolong bersihkan meja ya!”
Kakak : “Baik, Bu.”
Contoh kalimat yang mengandung ungkapan
Ibu : “Adik, tolong bereskan alat-alat di atas lemari!”
ditunjukkan
Aku : “Baik Bu, tapi aku ingin dibantu ayah
pada nomor …
membereskannya.”
A. 1 dan 2
Ayah : “Wah, tidak bisa Dik, ayah harus membersihkan
B. 1 dan 3
jendela.”
C. 2 dan 3
Aku : “Baiklah kalau begitu aku harus bisa bekerja sendiri.”
Ibu : “Nah, itu namanya anak hebat.”
Alasannya :
Tariklah garis yang menunjukkan perintah dan penolakan!
……………………………………………………………………
“Kakak, tolong bersihkan meja ya!”
…… Perintah
…………………………………………………………………… “Wah, tidak bisa Dik. Ayah harus membersihkan jendela.”
……
…………………………………………………………………… “Baik Bu, tapi aku ingin dibantu Ayah membereskannya.”
Penolakan
…… “Nah, itu namanya anak hebat.”
3. Perhatikan teks berikut! 4. Perhatikan puisi berikut!

Aku Cinta Kebersihan


Lingkungan Sehat Menjaga lingkungan agar tetap
Aku cinta kebersihan
bersih merupakan kewajiban kita. Hal itu Bagiku bersih itu menyenangkan
menciptakan lingkungan sehat bagi kita. Bagiku bersih itu kesehatan
Lingkungan sehat selalu tertata rapi. Tanamannya Bagiku bersih itu kasih sayang
terawat dan terpelihara.Tempat sampah selalu Aku cinta kebersihan
tersedia, sehingga tidak ada sampah yang
berserakan. Berada di lingkungan yang sehat Tubuhku selalu kujaga agar selalu bersih
Tubuhku selalu kujaga agar selalu sehat
membuat kita merasa nyaman.
Tubuhku selalu kujaga agar selalu kuat

Berdasarkan teks di atas, tuliskan 3 ciri lingkungan Mari kita cinta kebersihan
sehat. Ciri-ciri lingkungan sehat: Menjaga diri
………………………………………………………………………… Menjaga keluarga
………………………………………………………………………… Menjaga lingkungan
………………………………………………………………………… Membuat kita sehat, nyaman, dan bahagia
…………………………………………………………………………
Sungguh….
Aku cinta kebersihan

Isi puisi tersebut yang tepat adalah ….

A. Cinta kebersihan untuk kesenangan.


B. Bagiku bersih itu sehat dan penuh kasih sayang.
C. Cinta kebersihan menjadikan sehat, nyaman, dan bahagia.
5. Bacalah cerita berikut ini untuk soal nomor 7 dan 8

Sungguh…. Kisah Semut dan Merpati Ada seekor


aku cinta kebersihan semut yang senang berpetualang.
Dia ingin mencari bunga
Penulisan huruf kapital pada penggalan pusi di atas kebahagiaan. Di perjalanan, semut
adalah melihat air terjun dan ingin meminum
………………………………………………………………… airnya. Namun saat semut mendekati
………………………………………………………………… air terjun, dia terjatuh dan hampir
………………………………………………………………… tenggelam.

Merpati yang terbang di atas air terjun


6. melihat semut dan menolongnya.
Saat merpati menolong semut, terlihat
Penulisan huruf kapital yang benar ditunjukkan pada pemburu yang ingin menembaknya.
kalimat berikut yaitu …. Semut yang telah selamat menyadari
hal itu. Dia segera mendekati
A. Irma membaca Buku Cerita di kamarnya. pemburu dan menggigit kakinya, dan
B. sinta memiliki seekor Kucing yang lucu. akhirnya merpati pun selamat.
C. Firman bertempat tinggal di Jalan Sriwijaya.
Lingkarilah Huruf B jika pernyataan berikut sesuai isi bacaan di atas!
Alsananya:
…………………………………………………………………
…………………………………………………………….….. 7. B -S Merpati menolong semut yang tenggelam
…………………………………………………………………
7. B -S Semut tidak tahu balas budi terhadap Merpati
9 Perhatikan teks berikut! 10 Perhatikan gambar berikut!

Johana dan Evi adalah sahabat karib.


Meskipun berbeda agama, mereka sangat rukun.
Johana beragama kristen, sedangkan evi
beragama islam.

Penulisan huruf kapital yang tepat untuk kalimat ke-3 pada teks
tersebut adalah ….

A. johana beragama kristen, sedangkan evi beragama islam


B. Johana beragama kristen, sedangkan Evi beragama islam
C. Johana beragama Kristen, sedangkan Evi beragama Islam

Alasannya: Buatlah sebuah kalimat tanya berdasarkan


……………………………………………………………………………. gambar di atas!
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………. …………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
4 Membuat Kunci Jawaban
NO. Kunci Jawaban
1. B. 1 dan 3
2. Kalimat penolakan: Wah, tidak bisa dik, ayah harus membersihkan jendela. Kalimat
perintah: Kakak tolong bersihkan meja ya!
3. Ciri lingkungan sehat: • Lingkungan tertata rapi • Terdapat tanaman yang selalu
dirawat dan terpelihara. • Tempat sampah tersedia di sana
4. C. Cinta kebersihan agar sehat, nyaman, dan bahagia.
5. Aku cinta kebersihan
6. C. Firman bertempat tinggal di Jalan Sriwijaya.
7. Melingkari pilihan S (Salah) dengan alasan semut belum tenggelam.
8. Melingkari pilihan B (Benar) dengan alasan semut bisa berbalas budi

9. C. Johana beragama Kristen, sedangkan Evi beragama Islam.


10. Jawaban yang mungkin muncul: • Apa yang sedang dilakukan anak itu? •
Mengapa anak itu menyapu halaman? • Siapakah anak yang sedang
membersihakan halaman?
4 Menganalisis Jawaban Siswa
Nama Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ani P P P PS P P P P P PS
Yuli PS P TP TP P P P P P PS
Rahmi PS P P TP TP P P P P TP

Rano P P TP P P P P P P P

Anto TP P PS P P PS P P P P

Keterangan:
P = Paham seutuhnya
PS = Paham Sebagian
TP = Tidak Paham
Kesimpulan
Pada bagian analisis,
penilaian tidak diberikan
dalam bentuk angka,
tetapi secara deskriptif
Sesi 6.
STRATEGI PEMBELAJARAN
LITERASI SEKOLAH DASAR

Pelatihan Pemetaan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar


Program Organisasi Penggerak
Kerja Sama Yayasan LemINA dan Kemendikbud Ristek RI
TUJUAN
Tujuan dari Sesi ini adalah:
- Memberikan pemahaman tentang strategi
pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
- Memberikan contoh strategi pembelajaran
Literasi berdasarkan hasil pemetaan yang
dilakukan guru di awal pembelajaran
Setelah menganalisis jawaban siswa,
guru memetakan kemampuan siswa
lalu merencanakan strategi (model
dan metode pembelajaran yang
mengakomodir kebutuhan siswa
secara menyeluruh dengan
menerapkan pendekatan
pembelajaran berdiferensiasi.
Secara garis besar pembelajaran
Literasi dapat sajikan dengan
pendekatan pembelajaran
berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah


serangkaian keputusan masuk akal untuk
memenuhi kebutuhan belajar setiap
murid dengan memperhatikan profil
murid, minat, dan kesiapan belajarnya.
Menganalisis Jawaban Siswa
Nama Nomor Soal
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ani P P P PS P P P P P PS
Yuli PS P TP TP P P P P P PS
Rahmi PS P P TP TP P P P P TP

Rano P P TP P P P P P P P

Anto TP P PS P P PS P P P P

Keterangan:
P = Paham seutuhnya
PS = Paham Sebagian
TP = Tidak Paham
SOAL NOMOR 1
Strategi Pembelajaran Literasi tentang Ungkapan pada KD. 3.5 kelas 3

Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham


Pembelajaran dapat dilakukan Memberikan pembelajaran remedial dengan menekankan
pada KD selanjutnya atau dengan pada pemahaman teks dan ungkapan yang terdapat di
aktivitas pembelajaran: dalamnya.

1. Menyajikan gambar suatu Aktivitas pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
kegiatan yang memungkinkan 1. Memberikan teks yang di dalamnya mengandung
diberikan kalimat saran. ungkapan.
2. Mengajak siswa membuat 2. Menunjukkan ungkapan yang terdapat dalam teks.
kalimat saran yang sesuai 3. Menjelaskan makna ungkapan yang terdapat dalam teks.
dengan gambar tersebut. 4. Menyajikan contoh ungkapan dan bukan ungkapan.
3. Menyajikan gambar tentang 5. Menunjukkan perbedaan ungkapan dan bukan ungkapan.
kegiatan lainnya yang Siswa membuat kalimat menggunakan ungkapan yang
memungkinkan diberikan kalimat sudah dibuat.
saran.
4. Meminta siswa membuat kalimat
saran berdasarkan gambar
secara mandiri.
SOAL NOMOR 2
Strategi Pembelajaran Literasi tentang Kalimat Perintah dan Penolakan
pada KD. 3.5 kelas 3
Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD Memberikan pembelajaran remedial tentang kalimat
berikutnya tentang mencermati ungkapan penolakan. Aktivitas pembelajaran remedial dapat
atau kalimat saran, masukan, dan dilakukan dengan cara:
penyelesaian masalah sederhana dalam teks
tertulis.
1. Menyajikan teks yang mengandung kalimat
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara: penolakan/perintah
1. Menyajikan gambar suatu kegiatan yang 2. Mengmengidentifikasi kalimat penolakan/perintah
memungkinkan diberikan kalimat saran. dalam teks.
2. Mengajak siswa membuat kalimat saran 3. Menandai ajak siswa kata-kata yang menunjukkan
yang sesuai dengan gambar tersebut. penolakan/perintah (misalnya kata tidak).
3. Menyajikan gambar tentang kegiatan 4. Menjelaskan kata-kata yang dapat digunakan
lainnya yang memungkinkan diberikan sebagai kata penolakan/perintah
kalimat saran. 5. Meminta siswa membuat 3 kalimat
4. Meminta siswa membuat kalimat saran penolakan/perintah
berdasarkan gambar secara mandiri.
SOAL NOMOR 3
Strategi Pembelajaran Literasi tentang Konsep Kosakata tentang Lingkungan Sehat dan
Tidak Sehat pada KD. 3.1 kelas 3
Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD Memberikan pembelajaran remedial dengan
berikutnya tentang mencermati kosakata pemahaman pada materi untuk mencari informasi
dalam teks tentang konsep ciri-ciri, dalam teks.
kebutuhan (makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan perkembangan Aktivitas pembelajaran remedial dapat dilakukan
makhluk hidup yang ada di lingkungan dengan cara :
sehat hidup sehat. 1. Menyajikan berbagai gambar lingkungan sehat
dan tidak sehat.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan 2. Mengajak siswa mengidentifikasi gambar yang
cara : menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat.
1. Mengurutkan gambar berseri mengenai 3. Menuliskan ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak
lingkungan hidup sehat. sehat berdasarkan gambar
2. Menceritakan isi atau makna yang
terkandung dalam gambar tersebut di
depan kelas dengan memperhatikan
pilihan kata, pelafalan dan intonasi yang
tepat.
SOAL NOMOR 4
Strategi Pembelajaran Literasi tentang Menguraikan Pesan dalam Dongeng Secara Lisan dan Tulisan
pada KD. 3.3 kelas 3
Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD Memberikan remedial dengan cara melatih
berikutnya tentang menguraikan pesan mengapresiasi beberapa contoh puisi dan belajar
dalam dongeng yang disajikan secara lisan, menangkap makna/ isi puisi yang terkandung di
tulis, dan visual dengan tujuan untuk dalamnya. Pembelajaran remedial dapat dilakukan
kesenangan. dengan cara :
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara : 1. Menyajikan sebuah puisi anak.
1. Menyajikan sebuah dongeng anak 2. Meminta siswa membaca puisi,
sederhana. 3. Mengajak siswa mencermati isi puisi dengan teliti.
2. Meminta siswa membaca dongeng 4. Mengajak siswa menjawab pertanyaan: • Apa
tersebut 3. Bersama-sama menentukan unsur- saja yang diceritakan dalam puisi? • Apa amanat
unsur dongeng. yang disampaikan puisi? • Apa yang menarik dari
4. Meminta siswa mencari dongeng yang puisi tersebut?
berbeda. 5. Memberikan penguatan bahwa isi puisi diperoleh
5. Siswa mengidentifikasi unsur-unsur dongeng dengan menyimpulkan isi puisi
secara mandiri.
CcCatatan: Ketika siswa mampu menguraikan pesan dalam puisi secara tulisan, guru berasumsi bahwa siswa
tersebut mampu menguraikan pesan dalam dongeng atau bacaan yang lebih panjang.
SOAL NOMOR 5
Strategi Pembelajaran Literasi tentang Penulisan Huruf Kapital pada Puisi/Dongeng KD. 3.3 kelas 3

Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham


Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD Memberikan remedial dengan cara melatih
berikutnya tentang menguraikan pesan dalam mengapresiasi beberapa contoh puisi dan belajar
dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan menangkap makna/ isi puisi yang terkandung di
visual dengan memperhatikan huruf kapital. dalamnya dan penggunaan huruf kapital pada puisi.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara : Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara :
1. Menyajikan sebuah dongeng anak
sederhana. 1. Menyajikan sebuah puisi anak.
2. Meminta siswa membaca dongeng tersebut 2. Meminta siswa membaca puisi,
3. Bersama-sama menentukan unsur-unsur 3. Mengajak siswa mencermati isi puisi dengan teliti.
dongeng. 4. Mengajak siswa menjawab pertanyaan: • Apa saja
4. Meminta siswa mencari dongeng yang yang diceritakan dalam puisi? • Apa amanat yang
berbeda. disampaikan puisi? • Apa yang menarik dari puisi
5. Siswa mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut?
secara mandiri. 5. Memberikan penguatan bahwa isi puisi diperoleh
dengan menyimpulkan isi puisi

Catatan: Ketika siswa mampu menguraikan pesan dalam puisi secara tulisan dengan memperhatikan huruf
kapital, guru berasumsi bahwa siswa tersebut mampu menguraikan pesan dalam dongeng atau bacaan
yang lebih panjang dengan memperhatikan huruf capital.
SOAL NOMOR 6

Strategi Pembelajaran Literasi tentang Penulisan Huruf Kapital pada Puisi/Dongeng pada KD. 3.3 kelas 3

Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD Memberikan remedial mengenai penggunaan huruf


berikutnya tentang menguraikan pesan dalam kapital. Pembelajaran remedial dilakukan dengan
dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan cara:
visual dengan tujuan untuk kesenangan. 1. Menjelaskan penggunaan huruf kapital dalam
penulisan nama orang, nama tempat, nama jalan,
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara : dsb.
1. Menyajikan sebuah dongeng anak 2. Menyajikan teks bacaan yang ditulis menggunakan
sederhana. huruf kecil semua.
2. Meminta siswa membaca dongeng tersebut 3. Siswa diminta menyalin teks tersebut dengan
3. Bersama-sama menentukan unsur-unsur memperhatikan penggunaan huruf kapital.
dongeng. 4. Memberikan penguatan bahwa penulisan jenis
4. Meminta siswa mencari dongeng yang buku/nama hewan tidak menggunakan huruf
berbeda. kapital
5. Siswa mengidentifikasi unsur-unsur dongeng
secara mandiri.
SOAL NOMOR 7

Strategi Pembelajaran Literasi tentang Dongeng pada KD. 3.3 kelas 3

Paham Seutuhnya

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD berikutnya tentang menguraikan pesan dalam


dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual dengan tujuan untuk kesenangan.

Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara :


1. Menyajikan sebuah dongeng anak sederhana.
2. Meminta siswa membaca dongeng tersebut
3. Bersama-sama menentukan unsur-unsur dongeng.
4. Meminta siswa mencari dongeng yang berbeda.
5. Siswa mengidentifikasi unsur-unsur dongeng secara mandiri
SOAL NOMOR 8

Strategi Pembelajaran Literasi tentang Dongeng pada KD. 3.3 kelas 3


Paham Seutuhnya

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD berikutnya tentang menguraikan pesan dalam


dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual dengan tujuan untuk kesenangan.

Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara :


1. Menyajikan sebuah dongeng anak sederhana.
2. Meminta siswa membaca dongeng tersebut
3. Bersama-sama menentukan unsur-unsur dongeng.
4. Meminta siswa mencari dongeng yang berbeda.
5. Siswa mengidentifikasi unsur-unsur dongeng secara mandiri
SOAL NOMOR 9

Strategi Pembelajaran Literasi tentang Dongeng pada KD. 3.3 kelas 3

Paham Seutuhnya
Siswa meyakini bahwa nama orang dan nama agama harus ditulis kapital. Hal ini
menunjukkan siswa dapat menentukan penggunaan huruf kapital pada nama orang dan
agama.

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD berikutnya tentang mencermati ungkapan atau


kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dalam teks tulis di Kelas III.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara:
1. Menyajikan gambar suatu kegiatan yang memungkinkan diberikan kalimat saran.
2. Mengajak siswa membuat kalimat saran yang sesuai dengan gambar tersebut.
3. Menyajikan gambar tentang kegiatan lainnya yang memungkinkan diberikan kalimat
saran.
4. Meminta siswa membuat kalimat saran berdasarkan gambar secara mandiri
SOAL NOMOR 10
Strategi Pembelajaran Literasi tentang Menguraikan Pesan Dongeng
pada KD. 3.5 kelas 3
Paham Seutuhnya Paham Sebagian Tidak Paham

Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD Memberikan pembelajaran remedial tentang membuat


berikutnya tentang mencermati ungkapan kalimat tanya. Pembelajaran dapat dilakukan dengan
atau kalimat saran, masukan, dan cara:
penyelesaian masalah (sederhana) dalam 1. Menyajikan contoh kalimat tanya dan kalimat berita.
teks tulis di Kelas III. 2. Mengidentifikasi perbedaan kalimat tanya dan kalimat
berita (kata tanya dan tanda tanya)
Pembelajaran dapat dilakukan dengan 3. Menyajikan kembali kalimat tanya dan kalimat berita
cara: yang berbeda.
1. Menyajikan gambar suatu kegiatan yang 4. Siswa diminta mengelompokkan kalimat tanya dan
memungkinkan diberikan kalimat saran. berita.
2. Mengajak siswa membuat kalimat saran 5. Mengidentifikasi kata tanya yang digunakan dalam
yang sesuai dengan gambar tersebut. kalimat-kalimat tersebut.
3. Menyajikan gambar tentang kegiatan 6. Menuliskan macam-macam kata tanya dan fungsinya.
lainnya yang memungkinkan diberikan 7. Menyajikan beberapa gambar sebagai dasar
kalimat saran. pembuatan kalimat tanya.
4. Meminta siswa membuat kalimat saran 8. Siswa membuat kalimat tanya berdasarkan gambar.
berdasarkan gambar secara mandiri 9. Memberikan penguatan tentang penggunaan kata
tanya, tanda tanya, dan pemahaman isi gambar.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam
Pembelajaran Literasi yang Berdiferensiasi
Keadaan Keluarga
1 Profil Siswa Visual
Gaya Belajar siswa Audio
Kinestetik

2 Minat Siswa Seni, olahraga, sains, dll.

Pengetahuan awal yang dimiliki


siswa sebelum masuk topik
3 Kesiapan Belajar Siswa baru/tema baru yang diperoleh
dengan cara pemetaan diagnosis
kognitif di awal pembelajaran.
Mendesain Pembelajaran
Berdiferensiasi pada literasi

KONTEN PROSES PRODUK


TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai