Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENYIMPANAAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

03.03.03/90/2013 00 1/2

Ditetapkan oleh

SPO Terbit Tanggal Direktur RSUD Kab. Badung


Manajemen dan
14 Januari 2013
Penggunaan Obat
dr. Agus Bintang Suryadhi, M.Kes

NIP. 19630615 199503 1 004

1. Pengertian: Obat kadaluwarsa adalah obat yang melewati batas waktu tanggal
kadaluwarsa yang tertera pada kemasan obat, obat kadaluwarsa sangat
berbahaya jika diberikan pada pasien karena dapat menimbulkan kejadian yang
tidak diinginkan yang dapat membahayakan keselamatan pasien. Pemusnahan
obat yang kadaluarsa diperlukan untuk menjamin keamanan pemberian obat
kepada pasien.

2. Tujuan: 1. Menjamin bahwa obat yang diberikan kepada pasien adalah obat yang
aman.
2. Menjamin keselamatan pasien tentang penggunaan obat .
3. Mencegah penyalahgunaan obat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Menjamin pemusnahan obat yang aman dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku
3. Kebijakan: Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Badung Nomor 489 Tahun 2014 Tanggal 4
Agustus 2014 tentang tempat dan penyimpanan obat dan bahan kimia yang
baik.
PROSEDUR PENYIMPANAAN PERBEKALAN FARMASI

4. Prosedur: 1. Penyimpanan obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas
produk.
2. Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai UU dan peraturan
yang berlaku, misalnya narkotik, psikotropik
3. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat diberi label
secara akurat untuk isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan.
4. Seluruh tempat dilakukan pengecekan secara intensif untuk menjamin
kondisi penyimpanan sesuai dengan stabilitas obat.
5. Khusus bahan berbahaya seperti obat karsinogenik dan obat/bahan yang
perlu perhatian khusus karena dapat menimbulkan bahaya harus disimpan
terpisah dengan obat lainnya dan harus diberikan penandaan dan pelabelan.
6. Narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari tersendiri dengan pintu
terkunci ganda, obat jadi dan bahan baku harus diberi label yang
mencantumkan : kandungan, tanggal kadaluwarsa dan peringatan penting.
7. Obat high alert (obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi) harus
disimpan di tempat terpisah dan diberi label khusus. Akses terhadap obat
high alert harus dibatasi untuk penggunaan yang tidak dikehendaki. Untuk
elektrolit pekat harus disimpan pada wadah dengan warna menyolok atau
tempat khusus dan diberi label PERINGATAN yang memadai. Elektrolit pekat
dilarang disimpan di unit pelayanan.
8. Obat dengan nama dan rupa mirip (Look Alike Sound Alike/LASA) disimpan
tidak berdekatan dan diberi label “LASA”.
9. Obat yang memiliki kekuatan dosis yang berbeda maka dosis tertinggi
diberi label dengan latar belakang berwarna merah, dosis menengah warga
kuning dan dosis terendah warna hijau. Jika obat hanya mempunyai dua
kekuatan dosis, maka dosis tertinggi diberi label dengan latar belakang
warna merah dan dosis yang lebih kecil menggunakan latar belakang warna
hijau.
10. Produk nutrisi disimpan secara terpisah dalam kelompok nutrisi sesuai
dengan rekomendasi penyimpanan dari masing-masing produsen.
11. Barang yang berbahaya dan mudah terbakar disimpan pada tempat khusus
dan diberi label
12. Obat yang memerlukan tempat penyimpanan khusus seperti di lemari es
harus dipantau suhu penyimpanan obatnya, disesuaikan dengan
rekomendasi dari pabrik.
13. Obat emergensi harus disimpan pada tempat yang terkunci dengan segel
yang mudah dibuka. Serta dapat diakses dengan cepat ketika obat tersebut
diperlukan.
14. Obat yang dibawa pasien dari rumah harus dicatat dalam formulir
rekonsiliasi obat dan disimpan di farmasi.
15. Perbekalan farmasi yang rusak, kadaluarsa harus dikembalikan ke instalasi
farmasi. Obat kadaluarsa dan rusak harus disimpan terlebih dahulu sambil
menunggu pemusnahan.
PROSEDUR PENYIMPANAAN PERBEKALAN FARMASI

5. Unit terkait: Petugas farmasi, Unit pelayanan

Anda mungkin juga menyukai