Artikel Revisi Template
Artikel Revisi Template
5 Mei 2021
p-ISSN : 2745-7141 e-ISSN : 2746-1920 Pendidikan
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu cara mengembangkan jati diri bangsa. Kualitas
pendidikan berasal dari kualitas pembelajaran. Salah satu aspek pendidikan yang
berkualitas adalah pembelajaran aktif, berpikir kritis dan semangat siswa. Peran guru
sangatlah penting. Hal ini mencakup kemampuan guru untuk menciptakan situasi belajar
yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan belajar secara aktif, bukan sekadar
berpartisipasi di kelas. Memperbaiki metode yang digunakan mendukung terciptanya
proses pembelajaran berkualitas tinggi di mana siswa terlibat aktif dan mampu berpikir
kritis.
1
(Nama Author)
Dalam Industri 4.0 saat ini, kualitas pendidikan harus ditingkatkan di seluruh
wilayah Indonesia seiring meningkatnya persaingan dan kebutuhan saat ini
(Rachmadtullah et al. 2020). Tren pembangunan saat ini menuntut sektor pendidikan
untuk berkembang, berevolusi dan berinovasi. Salah satu pilar utama negara ini adalah
kualitas pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk membina keterampilan di berbagai
bidang yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini. Pendidikan adalah suatu proses secara
sadar dan sistematis untuk menciptakan semangat dan proses pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik mewujudkan potensi kekuatan spiritual/keagamaan,
penguasaan, individualisme, kebijaksanaan, dan nilai-nilai luhur serta keterampilan
individu, masyarakat, negara dan pemerintah (Permendikbud no. 104:2014).
Selama kegiatan pembelajaran terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, salah
satunya adalah membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis yang
memungkinkan mereka dalam paham dengan berbagai konsep dan mengembangkan
tingkat kepekaan siswa dalam melakukan pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari.
Berpikir kritis merupakan hasil belajar, pengorganisasian, minat dan kepercayaan diri
dalam berkomunikasi serta meningkatkan kemampuan berpikir untuk memecahkan
masalah. Terutama pada sekolah dasar, kegiatan belajar mengajar belum dapat dilakukan
dengan baik karena tidak dapat terkoordinasi dan banyak guru yang kurang
memperhatikan siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Artinya,
anak sekolah dasar ketika menghadapi sebuah permasalahan belum bisa didorong atau
dilatih untuk berpikir kritis. Dalam hal ini guru hanya melakukan kegiatan komunikasi
tanpa melibatkan siswa dalam pengembangan berpikir kritis. Mengatasi tantangan
tersebut memerlukan strategi untuk mengembangkan pemikiran kritis siswa.
Metode pembelajaran di luar kelas dapat memotivasi siswa. Dengan kata lain,
metode ini memungkinkan siswa untuk terus belajar tanpa rasa bosan dengan bermain di
luar kelas. Pembelajaran di luar kelas merupakan metode pembelajaran yang
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Daripada belajar di ruang kelas
terbatas, anak-anak bisa belajar lebih mendalam melalui apa yang mereka lihat.
Metode Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 6 MI
Miftahun Najah, wali kelas atau guru yang mengajar di MI Miftahun Najah, dan kepala
sekolah MI Miftahun Najah sebagai penanggung jawab pelaksanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data yang ada
dalam prosedur pengumpulan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Miles dan
Huberman. Menurut Miles dan Huberman, analisis data kualitatif dapat dilaksanakan
secara interaktif dan tidak terbatas hingga data yang dikumpulkan sudah dapat
memenuhi hasil penelitian. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data dan
setelah berakhirnya pengumpulan data untuk jangka waktu tertentu. Fungsi analisis data
adalah reduksi data, penyajian, penarikan/konfirmasi kesimpulan. Setelah data
terkumpul, langkah selanjutnya adalah memverifikasi keakuratan data. Penelitian ini
menggunakan metode pengujian keabsahan data yaitu peningkatan ketekunan dan
triangulasi.
menggunakan metode pengajaran juga sangat penting. Saat memilih metode pengajaran
yang tepat, harus selalu fokus pada tingkat kinerja siswa. Penciptaan dan pelaksanaan
keaktifan siswa harus terus diusahakan tercipta dan berjalan terus menerus.
Dalam pembelajaran di luar kelas, peran guru hanya sebagai pembimbing. Dalam
pengajaran di kelas, hubungan antara guru dan siswa merupakan hubungan formal
berdasarkan kedudukan guru. Namun untuk belajar di luar kelas, guru harus melihat
hubungan mereka dengan siswa sebagai setara dalam banyak hal dan menjadi mediator
berdasarkan kepercayaan, rasa hormat dan kemauan untuk bekerja. Di sisi lain, guru
mendasarkan kelas mereka pada pengetahuan mereka sendiri. Namun di luar kelas, guru
menjadi fasilitator yang membangun pengetahuan siswa dan mengawali pembelajaran.
pembelajaran dan menjadi pemimpin dalam menyanyikan yel-yel. Pada kelas dasar,
guru memberikan kegiatan diskusi kelompok kepada siswa dan kegiatan presentasi
kepada kelompok lain. Pada pembelajaran terakhir, guru menyelesaikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan pada hari tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan sesuai rumusan masalah yang diajukan maka
dapat diambil kesimpulan mengenai penerapan metode pembelajaran outdoor learning
berbasis keterampilan berpikir kritis pada kelas 6 MI MifTahun Najah. Metode
pembelajaran outdoor learning merupakan serangkaian kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung di luar kelas atau di luar ruangan sebagai bagian dari kegiatan belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran di luar kelas mendekatkan siswa dengan alam. Oleh karena itu,
bagi pelajar, hal tersebut bukan hanya sekedar kegiatan hiburan, namun memiliki nilai
edukasi yang sangat tinggi. Adapun implementasi metode pembelajaran di luar kelas
siswa kelas 6 MI Miftahun Najah meliputi: (a) Observasi atau mengamati objek yang
mereka temui di alam atau lingkungan sekitar; (b) Diskusi dengan kelompok untuk
mengumpulkan informasi dari tahap pembukan sampai penutup pembelajaran; (c)
Evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru.
Daftar Pustaka
Egok, A. S., Andeli, A. P., & Sofiarini, A. (2021). “Penerapan Model Pembelajaran
Outdoor Learning Pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas V SD Negeri
Tanjung Beringin.” SNHRP, 200-205.
Rachmadtullah, Reza, Via Yustitia, Bramianto Setiawan, Arif Mahya Fanny, Pana
Pramulia, Wahyu Susiloningsih, Cholifah Tur Rosidah, Danang Prastyo, and
Trio Ardhian. 2020. “The Challenge Of Elementary School Teachers To
Encounter Superior Generation In The 4.0 Industrial Revolution: Study
Literature.” International Journal of Scientific & Technology Research
9(4):1879–82.
Sofa, S. Z., Juniarso, T., & Pramulia, P. (2020). “Implementasi Pembelajaran Di Luar
Kelas Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Kelas V Tema 4
Subtema 1 Pembelajaran 4 SDN Ketabang Surabaya.” Buana Pendidikan: Jurnal
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya, 16(30s), 13-26.