Anda di halaman 1dari 5

Tema

DEMONSTRASI MAHASISWA DAN PELAJAR YANG


BERUJUNG ANARKIS

Disusun oleh :
1. Ariel setayava ( 01 )
2. Bima aby resthu L.R ( 02 )
3. Mellisa permata K ( 07 )
4. Nafisa salsabila ( 15 )
5. Putri ayu winny A . ( 34 )
A. Pengertian
 demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di
muka umum.
 anarkis yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau terang-
terangan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bertentangan dengan norma
hukum yang mengakibatkan kekacauan, membahayakan keamanan umum,
mengancam keselamatan barang dan/atau jiwa, kerusakan fasilitas

B. Jenis demonstrasi
 Demonstrasi pertunjukan
Demonstrasi pertunjukan adalah kegiatan yang berfungsi untuk menunjukkan cara kerja
atau cara membuat sesuatu untuk diperhatikan secara seksama.

 Demonstrasi penolakan

demonstrasi penolakan adalah suatu wujud aksi protes kebijakan pemerintah yang tidak
sesuai dengan kepentingan bersama.

C. Tujuan demonstrasi
DEMONSTRASI atau Unjuk Rasa merupakan sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang atau, kelompok atau mahasiswa di hadapan umum dengan tujuan
menyatakan pendapat sebagai sebuah upaya menekan baik secara politik untuk
kepentingan Kelompok maupun kepentingan masyarakat.

D. Factor penyebab terjadinya demonstrasi


1. Factor kekecewaan
2. Factor provokasi
3. Factor psikologis

E. Upaya penanganan
1. Mengoptimalisasi pendidikan karakter
2. Mengkaji tentang Cerdas dalam berdemokrasi
3. Penjatuhan sanksi
F. Contoh
Terlampir

G.Pandangan demonstrasi dalam islam


kata demonstrasi dalam bahasa Arab menurut Faizin Muhith seorang
mahasiswa pascasarjana Universitas Al-Azhar dan Mufti di Darul Ifta’ Mesir
diterjemahkan dengan muzhaharat (demonstrasi) dan juga masirah (long-
march).
Menurutnya, dua kata tersebut hampir mirip tetapi dalam pandangan Islam
memiliki muatan hukum yang tidak sama. Jika yang pertama sering mendekati
pada hukum haram (hurmah), tetapi yang kedua seakan sangat jelas dibolehkan
(ibahah). Keduanya dibedakan dari tindakan-tindakan para demonstran ketika
menyampaikan suara dan juga bentuk tuntutan atau protes itu sendiri. Secara
singkat Islam membolehkan demonstrasi sepanjang tidak keluar dari koridor Al-
Qur’an dan Hadis. Namun kalau kita perhatikan dalam surat An-Nahl ayat 125
Allah SWT berfirman

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-
Nahl [16]: 125).
Dari ayat tersebut, jelas cara menyeru kepada jalan Tuhan (kebenaran) adalah
dengan cara yang baik dan hikmah atau bijaksana. Begitu pula jika ingin
membantah suatu kebijakan, maka tetap harus dilakukan dengan cara yang baik.

Dalam aksi demonstrasi, biasanya terdapat yel-yel yang berimplikasi pada


penghinaan terhadap sesama manusia. Padahal dalam surat Al-Isra ayat 53
Allah SWT berfirman:

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan


perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan
perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi manusia. (QS Al-Isra [17]: ayat 53).
Selain itu, dalam surat Al-Baqarah ayat 11 Allah SWT berfirman:

Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. (QS Al-


Baqarah [2]: ayat 11).
Hal ini jelas menandakan bahwa Allah SWT tidak menginginkan hambanya
membuat kerusakan seperti halnya dalam peristiwa demonstrasi yang sering
terjadi di sekitar kita.
Mengungkap Fakta Anarki Pelajar Saat Demo Mahasiswa, Salah Siapa?

Saat demo mahasiswa di sejumlah daerah berujung bentrok dan anarkis, polisi mengamankan
sejumlah peserta aksi. Ternyata, tak hanya mahasiswa saja yang diamankan, tetapi ratusan pelajar
juga turut ditangkap. Di Medan, sejumlah pelajar bahkan kedapatan membawa barang berbahaya di
dalam tas mereka.

"Dua bom molotov ini diamankan dari tas yang dibawa siswa tadi," kata Kasat Sabhara Polrestabes
Medan, AKBP Sonny Siregar. Sementara itu, SY, salah satu pelajar SMP di Pamekasan, mengaku
tak tahu soal arti kata revolusi, meskipun dirinya ikut berteriak saat berdemo bersama ribuan
mahasiswa di DPRD Pamekasan.

"Tidak tahu apa revolusi itu. Hanya dengar-dengar saja," kata SY. SY dan teman-temannya pun
mengaku tidak takut meskipun akan disanksi oleh gurunya karena ikut demonstrasi

Kenyataan para pelajar terlibat dalam aksi mahasiswa tersebut membuat Dinas Pendidikan,
khususnya sekolah, menuai kritik. Salah satunya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
"Kami berharap Kemendikbud membuat edaran secara tegas, meminta kepada kepala Dinas
Pendidikan segera mengantisipasi pergerakan massa sehingga mereka bisa memerintahkan kepala
sekolah apa yang harus dilakukan,” ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti di
kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019)
Sementara itu, menurut Dr. Drajat Tri Kartono.M.Si, banyaknya pelajar berseragam, bahkan
sampai sekolah dasar juga ikut berdemo, bisa disebabkan juga oleh dorongan untuk menunjukkan
eksistensi diri. Apalagi, demo mahasiswa yang dipahami sebagai tindakan kritis bagi gerakan
mahasiswa dan sedang ramai di media sosial, dianggap sebagai panggung bagi para pelajar.
"Orientasi gerakan pelajar bukan sekedar masalah UU KPK atau RUU KUHP yang masih jadi
kontroversi, tetapi itu eksistensi dalam sejarah (aksi mahasiswa) sedang ramai di media sosial ,"
kata Drajat kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Anda mungkin juga menyukai