Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PUASA
Di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Fiqh ibadah

Dosen pengampu : Ilyas Hibatullah A.Q,. S.H.I., S.IP., M.Si., M.H.

Di susun oleh :

Restu Inayah Mukhtariyah

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL ULUM
GUNUNG PUYUH SUKABUMI 2024 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah
kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa risalahnya kepada
ummatnya.

Berkat Rahmat dan karunia-Nya yang selalu terpancar bagi ummat-Nya, maka segala
macam halangan dan hambatan yang senantiasa merintangi dapat teratasi, sehingga dengan
terbukanya pintu kelancaran, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat
waktu guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Fiqh Ibadah yang berjudul “ PUASA ”

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Ilyas Hibatullah A.Q,. S.H.I., S.IP., M.Si., M.H. sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman baru, dan bantuan pemikiran rekan mahasiswa sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Saya penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini, saya juga
menyadari bahwa sebagai manusia tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan termasuk
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, maka
dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-
Nya kepada kami agar ke depannya dapat menyusun makalah dengan baik.

Sukabumi 09 Januari 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Puasa merupakan ibadah yang telah lama berkembang dandilaksanakan oleh manusia sebelum
Islam.¹ Islam mengajarkan antara lain agar manusia beriman kepada Allah SWT, kepada malaikat-
malaikat nya, kepada kitab-kitab nya, kepada rosul-rosul nya, kepada hari akhirat dan kepada qodo qodar
nya. Islam juga mengajarkan lima kewajiban pokok,yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagai
pernyataan kesediaan hati menerima Islam sebagai agama, mendirikan sholat, membayar
zakat,mengerjakan puasa dan menunaikan ibadah haji.

Puasa adalah rukun Islam yang ketiga. Karena itu setiap orang yang beriman, setiap orang islam
yang mukallaf wajib melaksanakannya. Melaksanakan ibadah puasa ini selain untuk mematuhi perintah
Allah adalah juga untuk menjadi tangga ke tingkat takwa, karena takwalah dasar keheningan jiwa dan
keluruhan budi dan akhlak.

Untuk ini semua, perlu diketahui segala sesuatu yang berkenaan dengan puasa, dari dasar hukum,
syarat-syarat, rukun puasanya dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Puasa Ramadhan ?

2. Bagaimana Dasar Pensyari'atan Puasa Ramadhan /

3. Bagaimana Tata Cara Puasa Ramadhan ?

C. Tujuan Penulisan

Agar pembaca dapat mengetahui penjelasan tentang puasa Ramadhan persyariatannya, tata caranya,
maupun hikmah dalam berpuasa.dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua.
1
1Prof. Dr. Tgk. M. Hasbi Ash-Shiddieqy,Pedoman Puasa,Semarang: Pustaka RizkiPutra, 2009, hal; 1

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa

Secara bahasa, al-shaum berarti menahan sedang menurut syara’berarti menahan diri dari
segala yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan
niat yang khusus.¹

Dalil Wajibnya Puasa

Al-Qur’an :
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َۙن‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ”²

Hadis :

Seorang laki-laki dari Najd datang kepada Rasulullah Saw. dengan rambut acak-acakan dan
suara yang pelan seperti dengungan lebah dan ucapannya inya tidak dapat dipahami hingga ia
mendekat yang ternyata bertanya tentang Islam. Rasulullah Saw. bersabda: 'Shalat lima waktu
dalam sehari semalam'. la pun bertanya, apakah ada kewajiban lain lagi atas ku? Nabi saw.
bersabda: 'Tidak, kecuali engkau melakukan yang sunnah'. Rasulullah saw. bersabda: 'Puasa
bulan Ramadhan'. la pun bertanya, apakah ada kewajiban lainnya untuk ku? Nabi menjawab:
'Tidak, kecuali engkau ingin melakukan yang sunnah. Selanjutnya Rasulullah Saw. bersabda dan
menyebutkan zakat. la pun bertanya lagi, apakah ada kewajiban lainnya atas ku? Nabi Saw.
menjawab, tidak kecuali yang sunnah. la pun berkata sambil berpaling, 'Demi Allah, saya tidak
akan menambah dan tidak juga menguranginya. Rasulullah Saw. bersabda: 'Beruntung ia jika
benar'.( Hadist sahih - Muttafaq ilaih.¹

¹Buku Naskah Dr. HaIrul Hudaya M,.Ag. ²Al- Qur'an

Anda mungkin juga menyukai