Anda di halaman 1dari 3
PENANG. ADA De s JE c No. Dokumen No. Revist : ieee R An 964/Yanmed/X/2022 1 | Sanat Kefoarai Monuit Seat kan, SPO ‘Tanggal terbit 31 Oktober 2022 ar. Rey VSPUERA RISERS Timbulaya Kejang otot pada pasien yang sedang menjalani hemodialisis atau sesudahnya. Penyebab kejang oto 1. Penarikan cairan ( ultrafilirasi) melebihi berat badan kering. 2. Penarikan cairan ( ultrafiltras!) dalam waktu cepat | ‘meskipun berat badan kering belum tercapai. 3, Hipokalsemi. Menghilangkan Keluhan dan memberikan rasa nyaman pada saat hemodialisis berlangsung. PENGERTIAN TUJUAN 1. Buku Panduan Tindakan Keperawatan Dialisis Tahun| 2016 PPGI. KEBIJAKAN 2. Surat keputusan Direktur Nomor :022/SK - DIR/1/2018| tentang Pemberlakuan Pedoman dan SPO Pelayanan Hemodialisis di RS AMC. Penatalaksanaan: 1, Perawat menurunkan target uitrafiltrasi seminimal mungkin atau sampai nol, 2. Perawat memeriksa tekanan darah dan nadi. 3. Perawat _memberikan NaCl 09% 100cc bila kram terjadi bersamaan hipotensi 4, Perawat meneruskan drip NaCl sampai kram teratasi PROSEDUR dan tekanan darah normal bila ada perbaikan. | 5. Perawat memberikan cairan hipertonis bila tidak ada perbaikan, | 6. Perawat memberikan calsium — glukonas bila penyebabnya diduga karena hipokalsemi 7. Perawat memberikan penyuluhan pada pasien supaya kenaikan berat badan interdialitik tidak terlalu besar. 8._Dokumentasikan tindakan TERKAIT Instalasi Hemodialisa @ Dipindai dengan CamScanner PENANGANAN 1 DIALISIS DISEQUILIBRIUM SYNDROME Ste PADA PASIEN HEMODIALISA | No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : Suc 961/Yanmed/X/2022 1 nm | Rs elaroi/aenulu Sonat Ditetapkan, Direktur a AMC spo ‘Tanggal terbit | 31 Oktober 2022 RS, | dg (ar. Fery Fardian M.MKes Dialysis Disequilibrium Syhdrome (DSS) adalah kumpulan gejala sistemik dan neurologik yang berhubungan dengan alisis. Dapat terjadi pada hemodialisis akibat penurunan kadar ‘ureum yang terlalu berlebihan. ‘Tanda dan Gej 1, Nyeri kepala, muntah-muntah, kram, 2. DSS berat : tampak lemah, hipertensi, disorientas pandangan kabur, kejang, penurunan kesadaran dampai koma, PENGERTIAN TUJUAN ‘Mengembalikan pasien ke dalam kondisi equilibrium. 1. Buku Panduan Tindakan Keperawatan Dialisis Tahun| 2016 PPGI. KEBIJAKAN 2. Surat keputusan Direktur Nomor :022/SK — DIR/1/2018| tentang Pemberlakuan Pedoman dan SPO Pelayanan Hemodialisis di RS AMC. Penatalaksanaan: j Bila DDS ringan : | 1. Perawat menurunkan blood flow atau kurangi waktu hemodialsis. 2, Perawat member cairan hipertonis, misal : dextrose 40 % PROSEDUR Bila DDS berat : 1. Perawat segera menghentikan hemodialisis. 2, Perawat memberikan cairan hipertonis, manitol. 3. Perawat memberikan oksigen 2-3 Vimnt | 4, Perawat melaporkan ke dokter jaga untuk pemberian | obat-obatan. 5. Perawat memberikan antikonvulsan: pam 5-10 | @ Dipindai dengan CamScanner PENANGANAN DIALISIS DISEQUILIBRIUM SYNDROME at PADA PASIEN HEMODIALISA. No, Dokumen : No. Revisi: | Halaman : 961/Yanmed/X/2022 1 22 RS KoKiarad iu i img IV bila pasien kejang 6. Perawat mempertahankan jalan nafas bila terjadi eee penurunan kesadaran. 7. Perawat mengirim ke emergensi rumah sakit untuk cbservasi dan penanganan selanjutnya UNIT TERKAIT Tnstalasi Hemodialisi Instalasi Farmasi @ Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai