Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Pengaturan yang ditetapkan Indonesia terkait dengan masuknya
produk impor yang tidak mencantumkan label berbahasa Indonesia
yaitu terdapat didalam Pasal 8 huruf j Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang Pangan serta Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 22/M-DAG/PER/5/2010 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
62/M-DAG/PER/12/2009. Tanggung jawab pelaku usaha yang masih
kedapatan menjual produk impor yang tidak berlabel bahasa Indonesia
akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan Pasal 60 dan sanksi
pidana pokok Pasal 62 serta sanksi pidana tambahan yang diatur dalam
Pasal 63 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
2. Produk impor yang tidak mencantumkan label berbahasa Indonesia
merupakan permasalahan serius dalam konteks perlindungan
konsumen di Indonesia. Penyebab banyaknya produk impor masuk ke
Indonesia adalah perdagangan bebas, yang memungkinkan produk dari
berbagai negara masuk ke pasar Indonesia tanpa hambatan yang
signifikan. Hal ini mengharuskan pemerintah Indonesia untuk
melaksanakan tugas utamanya dalam industri, yaitu melindungi rakyat
dari dampak negatif industrialisasi dan memastikan kesejahteraan
masyarakat.
Meskipun Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen memberikan dasar hukum untuk melindungi
hak-hak konsumen, implementasinya masih menghadapi kendala,
terutama dalam penegakan hukum terhadap produk impor yang tidak
mematuhi aturan labelisasi dalam bahasa Indonesia. Kendala ini
termasuk sanksi yang cenderung ringan dan masih adanya produk
impor yang melanggar peraturan.
Tanggung jawab pelaku usaha sangat penting dalam memastikan
produk impor memenuhi persyaratan label bahasa Indonesia. Ini
mencakup pemahaman terhadap peraturan, pengawasan produk impor,
penerjemahan label, kualitas terjemahan, pelabelan yang jelas, dan
kerjasama dengan pihak asing. Pelaku usaha juga harus siap untuk
menerima sanksi dan tindakan penindakan jika produk mereka
melanggar peraturan.
Penting bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penegakan
hukum, memberikan pendidikan kepada konsumen tentang hak-hak
mereka, dan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara asal
produk impor. Dengan demikian, perlindungan terhadap konsumen
Indonesia dapat ditingkatkan, dan produk impor yang masuk ke pasar
Indonesia akan lebih sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku,
menjaga kepercayaan konsumen, dan mendukung kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.

B. Saran
Setelah meneliti dan membahas mengenai impor makanan atau
minuman tanpa label bahasa Indonesia, saran yang dapat penulis berikan
adalah:
1. Untuk Konsumen
Konsumen harus lebih hati-hati apabila ingin melakukan
pembelian terhadap produk makanan atau minuman impor yang belum
jelas dan tidak tercantum dalam kemasan yang tidak berbahasa Indonesia.
Konsumen jangan mudah tergoda dengan kemasan yang unik dan jangan
suka mencoba-coba. Konsumen harus sadar bahwa keselamatan dan
kesehatannya adalah hal yang penting.
2. Untuk Pelaku Usaha
Pedagang,importir,dan produsen seharusnya melaksanakan apa
yang tertera dalam peraturan perundang-undangan dimana tertulis bahwa
dilarang untuk memperdagangkan produk tanpa mencantumkan label
dalam bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai