Anda di halaman 1dari 6

Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan adalah suatu arah kebijakan pembangunan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis. Sasaran menggambarkan hal yang akan dicapai
untuk mewujudkan tujuan.

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas
tertinggi dalam RPJMD Kota Ambon Tahun 2017-2022 yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan arsitektur kinerja pembangunan Kota Ambon secara keseluruhan.

Keterkaitan Visi Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi : Ambon Harmonis, Sejahtera dan Religius


Misi Tujuan Sasaran
Misi 1 Terwujudnya harmonisasi Meningkatnya ketahanan
Memperkuat dan mempererat sosial dalam kehidupan daerah dan ketentraman
harmonisasi sosial bermasyarakat ketertiban kehidupan
masyarakat berbasis budaya
dan kearifan local.

Sasaran Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon setelah di review adalah
Meningkatnya ketahanan daerah dan ketentraman ketertiban kehidupan masyarakat berbasis budaya
dan kearifan local yang merupakan penjabaran dari tujuan yaitu Terwujudnya harmonisasi sosial
dalam kehidupan bermasyarakat yang akan dicapai secara nyata oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Ambon dalam Jangka waktu 5 tahun yang terbagi dalam kurun waktu
tahunan sesuai penentuan APBD.

Dari sasaran RENSTRA ini ditetapkan Indikator Kinerja Daerah Kota Ambon yaitu Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui Indikator Kinerja Kunci
(IKK), yang diharapkan tercapai pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD).
Indikator Kinerja Utama diambil dari indikator sasaran yang strategis untuk mencapai visi dan misi
RPJMD. Indikator Kinerja Kunci merupakan Indikator penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
meliputi :
1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ;
2. Aspek Daya Saing Daerah ;

3. Aspek Pelayanan Umum, yang terdiri dari ;


- Layanan Urusan Wajib Dasar ;
- Layanan Urusan Wajib Non Dasar ;
- Layanan Urusan Pilihan, dan ;
- Penunjang Urusan

Berdasarkan RENSTRA BPBD Kota Ambon, Indikator Kinerja Utama diukur melalui Indeks
Risiko Bencana yang diharapkan dapat menurun Indeks Risikonya yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Ambon Tahun 2017-2022

T A R G E T
INDIKATO SATUA RUMUS
No
R N PERHITUNGAN
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Mengacu pada
Indeks
Standar
1 Risiko Indeks 156 125 101 95 90 80
Perhitungan
Bencana
Bencana

Indeks Risiko Bencana dapat dihitung berdasarkan pendekatan rumus:

Ket

R = Risk ( Risiko )

H = Hazard (Bahaya) dihitung berdasarkan rata-rata dari tingkat bahaya berupa data frekuensi dan
Magnitude dari bahaya alam seperti banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, dan lain-lain.

V = Vulnerability ( Kerentanan) diamati berdasarkan parameter social budaya, ekonomi, fisik dan
lingkungan.

C = Capacity (Kapasitas), untuk data tentang kapasitas kemampuan dilakukan dengan


menggunakan metoda penilaian kapasitas berdasarkan parameter kapasitas regulasi, kelembagaan,
sistem peringatan dini, pendidikan, pelatihan, keterampilan, mitigasi dan sistem kesiapsiagaan.

Pengaruh masing-masing komponen dalam penentuan indeks Risiko Bencana


 Komponen Bahaya 40%
 Komponen Kerentanan 30%
 Kapasitas 30%

Target Utama dalam penurunan Indeks Risiko bencana adalah dengan strategi peningkatan Indeks
Capacity (Coping Capacity) yang bisa diturunkan dengan aktivitas terukur dengan memperkuat
Kapasitas Penanggulangan Bencana di Kabupaten/Kota sesuai dengan RPJM 2015-2019 yaitu
penurunan Indeks Resiko Bencana sebesar 30% dengan strategi peningkatan indeks kapasitas di
kabupaten/Kota

Sesuai tabel diatas Tahun 2017 target Indeks Risiko Bencana Indonesia untuk Kota Ambon dengan
nilai 156 berada pada posisi tinggi dan realisasi dengan nilai 126 pada posisi sedang.

Tahun 2018 target Indeks Risiko Bencana Indonesia untuk Kota Ambon nilai 125 berada pada
posisi sedang untuk realisasi nilai Indeks Risiko Bencana tahun 2018 akan dirilis bulan April 2019
sehingga sementara masih dipakai nilai Indeks Risiko Bencana tahun 2017 yaitu nilai 126 pada
posisi sedang

Terjadinya Penurunan Indeks Risiko Bencana Hal ini dikarenakan adanya program/kegiatan yang
meningkatkan Kapasitas Penanggulangan Bencana Kota Ambon, dimana sesuai rumus diatas bila
Komponen Capacity di tingkatkan maka akan memperkecil Nilai Indeks Resiko Bencana atau Risk
(Bahaya).

Berdasarkan tujuan dan sasaran Renstra diatas, maka LKIP mulai dapat diukur karena tujuan dan
sasaran sebagai dasar untuk mengendalikan dan mengukur Kinerja Organisasi. Oleh karena itu
dapat diuraikan menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Ambon, yaitu :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan bencana
2. Mewujudkan pelayanan tanggap darurat bencana yang cepat, akurat dan terukur melalui
peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana prasarana pendukung,
serta sistim logistic dan peralatan
3. Normalisasi kehidupan masyarakat pascabencana melalui perbaikan sarana dan prasarana
publik
4. Mengoptimalkan pelayanan operasional di bidang penanganan dan penanggulangan
bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon menjabarkan tujuan dalam sasaran-sasaran
strategis yang akan dicapai selama periode RENSTRA Review. Sasaran strategis dan indikator
kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2017-2022 adalah sebagai
berikut ;

Tabel II.1.2 Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator


Tahun 2017-2022

No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja


1 2 3 4
1 Meningkatkan 1 Peningkatan kerjasama lintas a. Jumlah Desa Tangguh Bencana di
pemberdayaan masyarakat sektor dalam pencegahan daerah rawan bencana
dalam pencegahan dan bencana dan terwujudnya
kesiapsiagaan bencana masyarakat siaga bencana
melalui peningkatan
kesiapsiagaan unsur-unsur
penanggulangan bencana

2 Mewujudkan pelayanan 2 Melindungi masyarakat a. Persentase Bahan Logistik dalam


tanggap darurat bencana korban bencana dengan rangka Penanganan Bencana yang
yang cepat, akurat, dan membangun sistim tanggap siap digunakan
terukur melalui darurat bencana yang cepat, b. Persentase Peralatan Tanggap
peningkatan koordinasi akurat, dan terukur dengan Darurat Bencana dan
penanganan kedaruratan, standar operasi yang baku Kelengkapannya yang siap
peningkatan sarana digunakan
prasarana pendukung,
serta sistim logistik dan c. Jumlah Peralatan dan Rambu-
peralatan rambu Evakuasi Bencana Longsor
yang siap digunakan

3 Terintegrasinya Informasi a. Jumlah Sistim Data dan Informasi


kebencanaan Kebencanaan (PUSDALOPS)
yang
terbangun
3 Normalisasi kehidupan 4 Terwujudnya Pemulihan a. Persentase Penanganan Perbaikan
masyarakat pascabencana Masyarakat dan Sarana Infrastruktur Akibat Bencana
melalui perbaikan sarana Prasarana yang lebih baik dari
b. Jumlah tenaga pendamping
dan prasarana publik sebelum terjadi bencana
psikososial yang terlatih pasca
bencana
5 Terwujudnya respons saat a. Rata-rata waktu tanggap (Respond
bencana dan waktu tanggap time )
darurat bencana b. Rata-rata waktu tanggap darurat
bencana
4 Mengoptimalkan 6 Terwujudnya Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat
a.
Pelayanan Operasional di Kualitas Pelayanan Publik (IKM)
Bidang Penanganan dan b. Nilai Evaluasi AKIP
Penanggulangan Bencana
c. Persentase temuan
BPK/Inspektorat yang
ditindaklanjuti
Ambon, 2019

Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Ambon

Drs. D. Paais, MH
Pembina Utama Muda
NIP. 19630224 199402 1 002

Anda mungkin juga menyukai