Anda di halaman 1dari 31
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO ) OK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAUR 2022 Sumatera Desa Cahaya Batin Kecamatan Semidang Gumay Kab. Kaur 38561 Telp (0739) 2010033, 2010032 Email : rsudkaur.cbtn@gmail.com STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL | No.Dokumen No. Revisi : PENGIRIMAN PASIEN AKAN DIOPERASI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL DAN RAWAT SEHARI Halaman 1" RSUD- K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 ji 19840325 201405 1 001 Pengertian ‘Adalah suatu langkah — langkah dalam melakukan pengiriman pasien akan dioperasi ke Kamar Bedah Tujuan ‘Sebagai panduan dalam melakukan pengiriman pasien akan dioperasi di Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari Kebijakan Kebijakan Pelayanan Operasi Instalasi Bedah Sentral Dan Rawat Bedah Sehari Nomor : a 13, Penjemputan pasien pascaoperasi dilakukan olch perawat ruangan yang bersangkutan setelah mendapat informasi dari IBS. Prosedur 1. Pasien yang akan dioperasi harus dikirim oleh perawat 2. Kirim pasien lengkap dengan Rekam Medis pasien beserta_hasil pemeriksaan penunjang, Informed Consent, Ceklist Pelayanan Operasi. 3. Isi selengkap-lengkapnya Ceklist Pelayanan Operasi sebelum pasien di kirim ke IBS dan DS. 4. Kirim pasien program operasi jam pertama paling lambat 30 menit sebelum jam operasi_ yang telah ditentukan sudah sampai di IBS. 5. Kirim pasien program operasi kedua dan selanjutnya, setelah ‘mendapat panggilan ( telepon ) dari petugas Instalasi Bedah Sentral 6. Dampingi pasien sampai diterima olch perawat Instalasi Bedah Sentral 7. Lakukan timbang terima pasien dengan perawat Instalasi Bedah Sentral 8. Penerima pasien di IBS dilakukan sesuai urutan kedatangan dan kelengkapan administrasi pasien. | L [Unit Terkait Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Geriatri, Instalasi Rawat Darurat MELEPAS SARUNG TANGAN No.Dokumen = No. Revisi : Halaman RSUD-K/SPO?249.w Tanggal Terbit 04 Januari 2022 Unit Terkait STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 4 Pengertian ‘Adalah suatu kegiatan pemakaian dan melepas sarung tangan secara | sterile. Tujuan 1. Untuk mecegah terjadinya kontaminasi pada proses pembedahan, 2. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada pasien dalam proses | pembedahan. 3. Untuk melindungi petugas dari tertularnya suatu penyakit dan berkembangnya suatu penyakit dari satu pasien ke pasien lain. | Kebijakan Prosedur ini dilakukan setelah melepas jas operasi. z Prosedur Langkah-langkah melepas sarung tangan 1. Pegang bagian luar sarung tangan pada bagian dalam lengan bawah, jumput dan tarik keluar searah dengan jari — jari_ tangan ( apabila kedua tangan masih memakai sarung tangan ). 2. Apabila satu tangan kita sudah tidak memakai sarung tangan maka ambil sarung tangan dari bagian dalam dari daerah dalam lengan bawah, dan tarik sarung tangan searah jari—jari tangan 3. Letakan sarung tangan pasca pakai di tempat yang disediakan IBS & DS PENJEMPUTAN PASIEN PASCA OPERASI | No.Dokumen : No. Revisi IRSUD-K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 0 STANDAR PROSEDUR ts di OPERASIONAL NIP : 19840325 201405 1 001 Pengertian Adalah langkah-langkah aktifitas dalam Penjemputan pasien pasca operasi di | Divisi Bedah Sentral & Day ‘Surgery Tujuan ‘Sebagai acuan dalam melakukan penjemputan pasien pasca operasi agar ‘penjemputan pasien dapat dilaksanakan sesuai standar prosedur operasional yang, berlaku, Kebijakan Kebijakan Pelayanan Operasi Instalasi Bedah Sentral Dan Rawat Bedah Sehari Nomor = senenseensnapanas Pasal 13. Penjemputan pasien pasca operasi dilakukan oleh perawat ruangan yang bersangkutan sctelah mendapat informasi dari IBS. Prosedur 1, Penjemputan pasien pasca operasi dilakukan setelah ruangan terkait ‘mendapat informasi dari perawat Ruang Pulih Sadar _/petugas administrasi/perawat kamar operasi/dokter, bahwa operasi telah selesai 2. Penerima informasi di ruangan terkait harus menanyakan identitas pemberi {informasi dari IBS dan DS sejelas mungkin, 3. Lakukan penjemputan pasien dengan persyaratan al a. Tempat tidur/brankart lengkap dengan selimut tebal, bengkok, tissue, tali pengaman dan bantal. b. Penjeput pasien pasca operasi terdiri dari 2 orang petugas minimal satu diantaranya perawat dari ruangan terkait. 4, Lakukan timbang terima pasien dengan perawat Ruang Pulih Sadar atau dokter anestesi dengan menggunakan format Ceklist Pelayanan Operasi 5. Pethatikan standar skor pasien boleh keluar dari kamar operasi al | . Aldrete Score = Standar Skor untuk General Anestesi Dewasa, skor ‘minimal keluar RR minimal 8 atau lebih | No| Tanda Kriteria ‘Scor ‘Mampu gerak 4 ekstrimitas atas perintah Mampu gerak 2 ekstrimitas atas perintah Tidak mampu gerak ekstrimitas ‘Mampu nafas dalam dan batuk Despneu nafas terbatas ‘Apneu ‘TD + 20 % mgHg nilai pra anetesi ‘TD # 20 % - 50 % mgHg nilai pra anetesi ‘TD + 50 % mgHg nilai pra anetesi Sadar penuh Bangun jika dipanggil Tak ada respon Kemerahan Pucat 1 | Aktifitas 2 | Respirasi 3 | Sirkulasi 4 | Kesadaran 5 | Wama Kult 2p |=] ua] 3] 9] 9]—] 40]09] =] ua po] Jo|=|rJo}—|r]o] =|] o]—|r]o]—|rfe Sianosis STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENJEMPUTAN PASIEN PASCA OPERAST No.Dokumen : RSUD- KISPO/249.w Halaman : 42 Tanggal Terbit : 2022 NIP : 19840325 201405 1 001 a. Steward Score ( Standar Score untuk General Anestesi Anak ) Bangun No | Tanda Kriteria 1 | Kesadaran Respon terhadap rangsang Tak ada respon Batuk/menangis Perlu bantuan nafas_ Gerak bertujuan 3 | Motorik Gerak tanpa tujuan Tidak bergerak 1 2. 3, 1 2 | Respirasi [2 Pertahankan jalan nafas 3, 1 2 3. b._Bromage Score ( Standar Score untuk 1 Anestesi ) No Kriteria Score 1_| Gerakan penuh di tungkai 0 2_| Tidak mampu Ekstensi tungkai 1 3_| Tidak mampu flexi lutut 2 4 | Tidak mampu flexi pergelangan kaki 3: Unit Terkait Instalasi Bedah Sentral, Divisi Rawat Darurat, Divisi Rawat Inap, Divisi Rawat Intensif STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian CUCITANGAN PROSEDURAL [NoDokumen: RSUD/K/SPO/249.w | Tanggal Terbit NIP : 19840325 201405 1 001 ‘Adalah aktivitas cuci tangan yang di lakukan setiap akan dan sesadah melakukan suatu prosedur, setelah menyentuh luka terbuka / cairan ftubuh , darah, sckresi/ ekskresi, atau barang — barang yang telah ‘erkontaminasi, setiap menyentuh pasien satu dan lainnya, dan setiap datang dan pulang atau masuk ruangan dari suatu tempat. | Tujuan 1. Untuk mengangkat kotoran dan mikro organisme dari tangan sampai lengan. 2. Mencegah terjadinys infeksi pada luka operasi Kebijakan Mencuci tangan procedural dilakukan: © Dilakukan selama | menit © Sebelum dan sesudah dinas © Sebelum dan sesudah melakukan prosedur © Sebelum memakai sarung tangan Sesudah membuka sarung tangan Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan Basahi tangan dengan air { Prosedur | Gunakan cara antiseptik sesuai dengan petunjuk (3 ~ 5 cc) Gosok telapak tangan kanan dengan tangan kiri Gosok punggung tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan sebaliknya 6. Gosok sela — sela jari 7. Punggung jari — jari tangan berhadapan dengan telapak tangan jari — jari saling terkunei yrepe 8. Gosok scr memutar ibu jari dengan tangan kiri dan sebaliknya 9. Dengan menggunakan ujung jari dan ibu jari bersihkan telapak tangan, dengan menggunakan gerakan memutar 10, Bilas tangan seluruhnya dengan air | 11. Keringkan tangan dengan tissue dan gunakan tissue bekas untuk menutup kran air | Unit Terkait IBS dan DS. Referensi ee Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit HIPKABI Tim Departemen Kesehatan RI dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. 1994. Prosedur Perawatan Dasar, Persatuan Perawat Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta Infection Control Guidelines 1999, Mater Miseicordial Hospital , South Brisbane 4101 Australia CARA CUCI TANGAN PEMBEDAHAN No.Dokumen No. Revisi Halaman RSUD-K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 07 Janugyf 2022 STANDAR PROSEDUR OnE IP : 19840325 201405 1 001 ‘Adalah suatu aktivitas cuci tangan secara steril bagi personil yang akan PENGERTIAN | mengikuti operasi secara langsung TUSUAN 1. Untuk mengangkat kotoran dan mikro organisme dari tangan sampai lengan 2. Mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi. | KEBLJAKAN Prosedur ini dilakukan oleh setiap dokter bedah dan perawat kamar | bedah sebelum menolong proses pembedahan r Persiapan alat PROSEDUR | 1, Tempat cuci tangan yang cukup dalam dan lebar untuk ‘mencegah percikan air keluar dari area cuci tangan, 2. Air mengalir memenuhi persyaratan, yang dapat dikendalikan dengan siku atau kaki 3. Sikat halus dan spone yang menggunakan _antiseptik Clothecxydine 4% 4, Pembersih kuku 5. Antiseptik Clotheexydine 4 % Persiapan personel: * 1. Rambut telah tertutup atau APD lengkap ( topi, asker, kaca mata, apron, sepatu khusus yang tertutup 2. Kuku jari tangan pendek, bersih dan bebas dari cat kuku. 3. Cincin dan jam tangan telah dilepaskan, gulung lengan baju 10 com diatas siku. 4. Tidak ada luka di kulit atau kelinan pada kulit yang sedang dalam proses infeksi STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL CARA CUCI TANGAN PEMBEDAHAN ] Nomor Dokumen ‘Nomor Revisi 1 2. | Langkah-langkah kegiatan: 10. Memilih larutan antiseptik yang tepat Menjalankan keran otomatis atau membuka keran manual dengan siku tangan atau dengan menggunakan kaki. Buka kemasan sikav/spon lalu bersihkan kuku jari tangan kiri dan kanan secara bergantian dengan menggunakan pembersih kuku dibawah air mengalir,lalu pembersih kuku dibuang Membasahi tangan dan lengan di bawah air mengalir sampai $ com diatas siku ‘Membuka larutan antiseptik dengan siku (untuk pompa tangan) atau kaki (untuk pompa kaki) secukupnya lebih kurang S cml Bila menggunakan spon yang mengandung antiseptik, peras sikat spon sampai bursa keluar mengalir ke tangan dan lengan, ‘Melumuri seluruh permukaan tangan dan lengan dengan gerakan memutar ke arah siku sampai 5 cm diatas siku dengan Clorhecxydine 4 % (spon tetap di tangan) Menyikat kuku jari-jari tangan_masing-masing tangan selama 1 (satu) menit. Lalu membuang sikatnya dan spon tetap di tangan membilas dengan air mengalir mulai dari tangan sampai siku sampai bersih. Lumuri kembali tangan sampai % lengan dengan menggunakan Clorhecxydine 4 % Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan ( mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik, punggung tangan 15 detik, kemudian scluruh jari jari digosok seolah mempunyai 4 sisi,secara berurutan selama 30 detik. Setiap masing- masing tangan satu menit lalu_ membuang spon kemudian dibilas dibawah air mengalir dari tangan ke arah | siku sampai bersih. | Lumuri kembali dengan Clorhecxydine 4 % hanya pada tangan sampai pergelangan, gosok tangan sesuai gerakan cuci tangan prosedural selama satu menit untuk kedua tangan kemudian bilas dibawah air mengalir dari tangan ke arah siku sampai bersih, 7 ‘CARA CUCI TANGAN PEMBEDAHAN | Nomor Dokumen Nomor Revisi | Jumlah Halaman | laa IA STANDAR \2 PROSEDUR | * OPERASIONAL | > 1. Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai ke siku, ‘mengeegah kontaminasi. . 2. Mematikan Keran dengan siku atau atau kaki jika tidak ‘menggunakan keran otomatis, 3. Pertahankan posisi tangan agar lebih tinggi dari bahu Kamar bedah UNIT TERKAIT Refrensi Pengendalian Infeksi nosokomial di Rumah Sakit Tim Departemen Kesehatan RI dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan RI.1994.Prosedur Perawatan Dasar, Persatuan Perawatan Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta AORN, 2013 Perioperative standard and recomendedepractice: For Inpatient And ambulatory Setting. Denver: AORN e@ WHO 2009 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGISIAN LEMBAR VERIFIKAS! DAN PENANDAAN LOKASI OPERAS! 'No.Dokumen : No. Revisi : Halaman RSUD-K/ SPO/ 00 "1 249.w “Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 NIP : 19840325 201405 1001 | PENGERTIAN "| Adalah prosedur yang berisi langkah — langkah kegiatan persiapan pasien praoperasi diruangan dengan menggunakan Lembar Verifikasi dan Penandaan Lokasi Operasi TUJUAN ‘Sebagai acuan untuk melakukan persiapan pasien di rawat jalan, gawat darurat dan rawat inap yang akan dilakukan operasi untuk menjamin keselamatan pasien operasi melalui proses: 1. Verifikasi (identiikasi dan asesmen pra-operasi) 2. Penandaan lokasi prosedur (marking) KEBNAKAN memastikan pasien yang tepat untuk mendapatkan tindakan bedah atau prosedur infasif pada lokasi yang benar (SK Direktur Utama ...... tentang Kebijakan Penerapan Keselamatan Pasien di ...... dalam hal Identiikasi Pasien) PROSEDUR ~~ | Dilakukan oleh Dokter Operator 1. Tulislah pada kolo identitas pasien sesuai dengan identitas pasien. 2. Tulislah nama dokter operator & dokter anaestesi pada kolom yang tersedia 3. Tulislah data asesmen pra operasi pasien meliputi : data subyektif (anamnesis) dan data obyektif (pemeriksaan fisik) secara singkat yang memberikan dasar penegakan diagnosis praoperasi dalam kolom yang tersedia 4. Verifikasi hathal yang harus tersedia pada saat operasi, meliputi a. Dokumen RM : i. Riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan fisik ii. Informed Consent yang harus terisilengkap b. Hasil pemeriksaan penunjang yang berhubungan dengan tindakan operasi, telah terlabel secara benar sesuai dengan identitas pasien . Kebutuhan bahan dan alat pada saat tindakan operasi (misal : implant, darah, C arm, dil) 5. Tuliskan diagnosis praoperasi secara lengkap dan rencana tindakan operasi yang akan dilakukan pada kolom yang tersedia. 6. Tuliskan estimasi / perkiraan waktu yang dibutuhkan pada kolom istimasi waktu. 7. Lakukan Penandaan Lokasi Insisi / Insersi Alat (Marking) @. Berikan tanda garis (-) / lingkaran (0) / panah (>) menggunakan marker pada pada tubuh pasien b. Apabila tidak memungkinkan melakukan penandaan pada tubuh pasien, gambarkan lokasi insisi operasi dan insersi alat pada gambar dan diskripsikan secara singkat area tersebut pada kolom yang tersedia 8. Bubuhkan tanda tangan dan nama terang pada kolom tanda tangan dokter operator. Dilakukan oleh dokter anestesi 9. Lakukan evaluasi data asesmen pasien pra operasi 10. Tuliskan rencana tindakan anestesi 11. Bubuhkan tanda tangan dan nama terang dokter anestesi Dilakukan oleh perawat ruangan asal pasien 12. Check-recheck dan edukasi persiapan pasien praoperasi sesuai dengan kebutuhan operasi dalam daftar checklist persiapan pasien. 13.Bila belum dilakukan segera lakukan dan beri tanda centang (V) pada kotak petama, 14. Tulis obat — obat yang telah diberikan dan jam pemberian. 15. Tul catatan alergi bila ada riwayat alergi obat atau zat tertentu. 16. Lakukan timbang terima dengan perawat kamar operasi sesuai dengan SPO timbang terima Catatan + Asesmen pra operasi, Verifikasi dan Penandaan Lokasi Operasi harus sudah dilakukan pada saat pendaftaran sebagai pasien operasi ‘+ Lembar Verifikasi dan Penandaan lokasi prosedur harus terisi lengkap sebelum pasien dibawa ke kamar operasi. UNIT TERKAIT ‘SMF Instalasi Gawat Darurat Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat nap Instalasi Radiologi Instalasi Bedah Sentral STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MELEPAS DAN MENGHITUNG LINEN SELESAI OPERASI ‘No.Dokumen No. Revisi : Halaman RSUD-K/SPO/249.w Tanggal Terbit 04 Januari 2022 7719840325 201405 1 001 Pengertian ‘Adalah suatu langkah — langkah prosedur melepas & menghitung linen setelah selesai operasi Tujuan Sebagai acuan dalam melepas linen dan menghitung linen setelah ‘operasi selesai Kebijakan 1 2, Penglepasan linen operasi dilakukan oleh perawat. Semua linen setelah dilepas harus dihitung dan dimasukkan kedalam kantong yang telah disediakan, Prosedur | | | Lepas duk klem dari duk ( linen ) yang masih menutup pasien saat setelah luka operasi tertutup kasa steril Perhatikan alat — alat atau instrument lain, bila masih ada pindahkan pada tempatnya. Lepas duk ( linen ) setelah satu per satu perhatikan bahwa sudah tidak alat & instrument. Gulung linen kotor dengan cara : a. Mulai dari daerah yang kotor ( daerah yang dekat dengan luka ‘operasi ) ke daerah bersih ( daerah yang jauh dari luka operasi ). b. Lipat gulungan linen kotor sehingga noda darah berada di dalam gulungan dan lipatan. Masukkan linen yang telah dilipat kedalam kantong linen kotor | yang telah disediakan dan hitung, Isi chek list linen yang telah disediakan bubuhkan tanda tangan & | nama terang. Ikat kantong linen kotor dengan kuat dan jangan dibuka lagi sampai i tempat penghitungan di Instalasi Laundry. Ikat chek list yang sudah lengkap dengan benang dan kantong linen kotor. Kirim segera kantong berisi linen kotor lengkap dengan chek list ke ruang penampungan sementara Perhatian : Jangan sekali ~ kali membuang linen kotor yang bernoda darah ke Jantai atau bukan pada tempatnya, Unit Terkait REFRENSI ‘AORN, 2013 Pertoperative standard and recomendedepractice: For Inpatient And ambulatory Setting. Denver: AORN WHO 2009 MELEPAS MASKER . No.Dokumen : RSUD- K/SPO/249.w Tanggal Terbit 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, Suatu rangkaian aktivi masker. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai dan melepas masker. Kebijakan KDU no sekian tentang ... Standar Alat : Pengertian 1. Persediaan masker harus cukup. 2. Masker harus disediakan dengan tempat yang tertutup dan ster 3. Tersedia tempat pembuangan, tempat masker kotor yang tertutup. 4, Pakai masker sebelum melakukan cuci tangan bedah, memakai ‘gaun operasi, sarung tangan. 5. Masker hanya dipakai sekali saja untuk jangka —-waktu tertentu (misalnya tiap menangani satu pasien = | Prosedur ‘A. Memakai masker 1 Mencuci tangan procedural 2. Pasang masker menutupi hidung dan mulut di depan kaca 3 Ikatkan tali masker bagian atas melalui atas telingan dilkat ke belakang 4 Ikatkan tali masker bagian bawah melalui bawah telinga telinga QO lalu diikat ke belakang 5 Pasti n masker sehingga menutupi mulut dan B. Membuka masker 1. Buka sarung tangan lebih dulu ( jika memakai ) dan cuci tangan, untuk mencegah kontamonasi dari tangan ke muka. 2. Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian yang atas tangan | harus sebersih mungkin bila menyentuh leher. | 3. Lepas masker, gulung masker dari arah dalam keluar, lipat dan | ikatkan tali mengelilingi masker dan buang ke tempat yang | | jung, telah disediakan. 4. Cuci tangan. Unit Kerja |1BS, DS, BBRT, NICU, Ruang Bersalin, Ruang Isolasi untuk pasien | dengan TBC paru, campak, difteri, dan pada ruang rawat yang | dimungkinkan terjadi cipratan cairan tubuh, sekresi/ekskresi, darah, pada daerah mucosa, dan kulit daerah wajah. Referensi Infection Control Guidelines 1999, Mater Miseicordial Hospital, South Brisbane 4101Australia ‘Tim Departemen Kesehatan RI dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan RI. 1994 Prosedur Perawatan Dasar,Persatwan Perawatan Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta MELEPAS SARUNG TANGAN a No.Dokumen : No. Revisi "Halaman : RSuD- 00 1n LIASPOr249i wie | Tanggal Terbit : ot 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL | 5 201405 1 001 | Pengertian Adalah suatu rangkaian kegiatan pemakaian dan melepas sarang | tangan secara steril, Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai dan melepas sarung tangan steril untuk operasi. | Kebijakan if Standar Alat 1. Sarung tangan steril dalam tempatnya tersedia berbagai ukuran 2. Sarung tangan yang biasa menutup tangan, sampai pergelangan. 3. Tempat sampah tertutup disposibel (plastic sampah khusus infeksi) ae a 4. _Sarungtangan dilepas setelah melepas gaun operasi. Prosedur | 1. Pegang bagian luar sarung tangan pada bagian dalam lengan | bawah, jumput dan tarik keluar searah dengan jari-jari tangan ( apabila kedua tangan masih memakai serung tangan ).sarung tangan ketemu sarung tangan 2. Apabila satu tangan kita sudah tidak memakai sarung tangan maka ambil sarung tangan dari bagian dalam lengan bawah, dan tarik sarung tangan searah jari-jari tangan.kulit ketemu k 3._Letakkan sarung tangan pasca pakai di tempat yang disediakan. Unit Kerja IBS dan Ds. Referensi Pengendalian Infeksi nosokomial di Rumah Sakit Tim Departemen Kesehatan R! dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan Rl.1994.Prasedur Perawatan Dasar,Persatuan Perawatan Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta Infection Control Guidelines 1999, Mater Miseicordial Hospital, South Brisbane 4101Australia MEMAKAI BAJU KHUSUS KAMAR BEDAH | | No.Dokumen: | No. Revisi: Halaman : RSUD- 00 wn K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL NIP : 19840325 201405 1 001 Pengertian | Adalah suatu aktivitas tata cara pemakaian baju khusus kamar bedah. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam menggunakan baju khusus is kamar bedah. Kebijakan ES ‘Standar Alat 1. Loker untuk menyimpan pakaian & barang-barang milik pribadi petugas. 2. Pakaian lengkap baju, celana panjang, topi, masker dalam tas khusus pakaian. |_ ae 3._Tanda pengenal ( identitas petugas ). Prosedur 1. Lakukan cuci tangan prosedural. 2. Tanggalkan pakaian dari luar ( baju & celana tidak boleh dirangkap ). 3. Lipat dan masukkan dalam loker. 4. _Lipat celana sampai setinggi mata kaki bila terlalu panjang. 5. Pakai topi sehingga menutup seluruh rambut. 6. Pakai masker sesuai prosedur pemakaian masker. __| 7. Cuci tangan. Unit Kerja 1BS,DS, SMF. ~ MEMAKAI DAN MELEPAS MASKER lo.Dokumen = No. Revisi : Halaman : K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Bagian dari suatu uhasa isolasi dengan menutup hidung dan mulut ‘menggunakan perangkat khusus penutup hidung dan mulut ( masker ). 1. Mencegah terjadinya infeksi nonokomial pada pasien pasca | |Tujuan | | pembedahan. 2. Mencegah / mengurangi masuknya agent gas medik ke petugas kamar operasi. Prosedur ‘A. Prinsip penting yang harus di patuhi : | 1. Pasang masker sebelum memakai gaun atau sarung tangan, juga | sebelum melakukan cuci tangan bedah. | 2. Masker hanya dipakai sekali saja untuk jangka waktu tertentu ( misainya tiap menangani satu pasien ) kemudian di buang / masukan dalam tempat yang sudah di sediakan . 8, Tehnik memakai maske 1. Cuci tangan dan ambil masker dari kontainer , tekuk bagian logam yang akan mengenai hidung sesuai dengan bentuk hidung pemakai ( hal ini penting untuk menghidari masuknya udara lewat samping hidung dan mencegah pengembunan kaca mata ) apabila menggunakan masker disposable. 2. Hindarkan memegang ~ megang masker sebelum dipasang di muka. 3. Pasang masker sehingga menutup mulut dan hidung. 4. Ikatkan tali pada bagian atas di belakang kepala, dan pastikan bahwa tal lewat di bagian atas telinga. 5. Ikat tali bawah di belakang kepala sejajar dengan bagian atas leher / dagu 6. Begitu masker lembab harus di ganti. 7. Jangan membuka masker dari hidung dan mulut dan membiarkan bergelantungan di leher. C. Tehnik membuka maker 1. Ingat selalu untuk membuka sarung tangan lebih dulu ( ji memakai ) dan cuci tangan, untuk mencegah komtamenasi d tangan ke muka. 2. Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian yang atas tangan harus sebersih mungkin bila menyentuh leher. 3. Lepas masker, gulung masker dari arah dalam keluar, lipat dan | iokatkan talin mengelilingi masker dan buang ketempat yang telah | disediakan . 4, Cuci tangan. x ae [ Unit Terkait 1BS & DS be ma Ref Infection Control Guidelines 1999, Mater Miseicordial Hospital, PPI rumah sakit th Brisbane 4101Australia MEMBANTU MEMASANG SARUNG TANGAN STERIL PADA ORANG LAIN UNTUK OPERAS! No.Dokumen’ No. Revisi : Halaman : RSUD- 00 an K/SPO/249.w_ Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR NIP : 19840325 201405 1 001 OPERASIONAL Pengertian | Adaiah suatu rangkaian kegiatan pemakaian dan melepas sarung Fe tangan secara steril. Tujuan ‘Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai dan melepas sarung tangan steril untuk opera: Kebijakan ‘Standar Alat | 1. Sarung tangan steril dalam tempatnya tersedia berbagai ukuran. 2. Sarung tangan yang bias menutup tangan, sampai pergelangan 3._Tempat sampah tertutup (plastic sampah infeksi) Prosedur 1. Ambil sarung tangan dan masukkan jari tangan dari kedua belah tangan ke dalam lipatan sarung tangan, dan buka lebar-lebar serta pertahankan sarung tangan dalam posisi setinggi diatas pinggul. 2. Persilakan pemakai memasukkan jari-jari tangannya. 3. Tahan sarung tangan agar pada saat pemakal sarung memasukkan ‘tangannya sarung tangan tidak turun di bawah sejajar pinggul. Unit Kerja 1BS, DS, Instalasi Gawat Darurat. a Referensi Pengendalian Injeksi nosokomial di Rumah Sat oleh, ‘Tim Departemen Kesehatan RI dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan RI.1994.Prosedur Perawatan Dasar,Persatuan ‘Perawatan Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta MEMBANTU MEMAKAI GAUN STERIL UNTUK OPERAS! No.Dokumen: | No. Revisi: Halaman : RSUD- K/SPO/249.w | Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR ® PROSEDUR ESS SR NIP DeAOS2s 20140671081 | Pengertian Adalah suatu aktivitas membantu pemakaian gaun steril pada anggota | tim lain untuk pembedahan di kamar operasi. Tujuan cuan langkah-langkah dalam memakai gaun steril untuk Kebijakan Standar Alat 1. Gaun steril khusus untuk operasi ( lengan panjang, bertali atau berkaret / kaus elastik pada ujung lengan. 2. Model overlapping yaitu sisi kanan bagian belakang menutup semua bagian belakang. f Prosedur 1. Sebelum memasang gaun steril pada orang lain seseorang harus memakai gaun steril terlebih dahulu sesuai prosedur di atas. 2. Prosedur pengambilan gaun sama seperti apabila memakai sendiri. | 3. Ambil jarak yang cukup dengan memakai gaun. | 4. Buka gaun steril dengan tetap menjaga posisi setinggi bahu. |S. Pakaikan kedua lengan secara bersama-sama. |6. Petugas tidak steril mengambil begian dalam dari gaun dan menarik ke belakang untuk merapikan dan harus menutup seluruh bagian belakang pemakai,serta mengikatkan tali gaun dengan rapi. Unit Kerja 185, DS, instalasi Gawat Darurat. 2 Referensi Pengendalian Infeksi nosokomial di Rumah Sakit Tim Departemen Kesehaian RI dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan RI.1994.Prosedur Perawatan Dasar,Persaan ‘Perawatan Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta Infection Control Guidelines 1999, Mater Miseicordial Hospital, South Brisbane 4101Australia STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ‘MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL TIDAK MEMAKAI JAS OPERASI No.Dokumen: | No. Revisi Halaman : RSUD- 4n KISPO/249.w SAR Tanggal Terbit : pkan oleh 04 Januari 2022 / Pengertian ‘Adalah suatu rangkalan kegiatan pemakaian dan melepas sarung tangan secara steril. Tujuan ‘Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai dan melepas sarung tangan steril untuk operasi. Kebijakan ‘Standar Alat a8 ~ Sarung tangan steril dalam tempatnya tersedia berbagai ukuran. ‘Sarung tangan yang bias menutup tangan, sampai pergelangan. Prosedur Menjumput sarung tangan pada bagian yang terlipat keluar. Masukkan jarijari tangan dan sesuaikan, usahakan sarung tangan tidak menyinggung kulit. Pakai sarung tangan yang lainnya dengan cara menjumput sarung tangan dari bagian dalam lipatan sarung tangan. Masukkan jari-jari tangan seperti pemakaian sarung tangan yang pertama Buka lipatan sarung tangan dengan cara mengambil bagian dalam lipatan sarung tangan, usahakan tidak menyentuh daerah kulit. Unit Kerja IBS, DS, Instalasi Gawat Darurat. Referensi Pengendalian Infekst nosokomial di Rumah Sakt oleh, M. Achmad Djoyosugito, Prof DR. Dr MHA.FICS, Djoko roeshadi,Prof DR.Dr Sp.BO.Aryono D. Pusponegoro,Dr.Sp.BD, Imam supardl, Prof DR.Dr.Ssp. MK Tim Departemen Kesehatan RI dan Direkiorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan RI.1994Prosedur Perawaian Dasar,Persatuan Perawaran Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta {Infection Control Guidelines 1999, Mater Miseicordial Hospital, South Brisbane 41ozAustralia MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL SETELAH MENGGUNAKAN JAS OPERAS! No.Dokumen = . Revisi: Halaman | RSUD- an | K/SPO/249.w | Tanggal Terbit 04 Januari 2022 | STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Wahy NIP : 19840325 201405 1 001 Pengertian | Adalah suatu rang! kegiatan pemakaian dan melepas sarung __tangan secara steril. Tujuan ‘Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai dan melepas sarung tangan steril untuk operasi. Kebijakan ‘Standar Alat 1. Sarung tangan steril dalam tempatnya tersedia berbagai ukuran. 2. Sarung tangan yang bias menutup tangan, sampai pergelangan. Prosedur 1. Tangan berada di dalam gaun bedah saat menjumput sarung tangan yang terlipat keluar. 2. Dengan dibantu tangan sebelah yang masih berada di dalam lengan gaun pakai sarung tangan yang satu. 3. Dengan tangan yang sudah bersarung pakai sarung tangan yang. ss satunya lagi. zs Unit Kerja. 1BS dan DS Refrensi: Pee Pengendalian Infeksi nosokomial di Rumah Sakit Tim Departemen Kesehatan Ri dan Direktorat Rumah Sokit Umum dan Pendidikan don Direktorat Jenderal Pelayanan ‘Medik departemen Kesehatan Ri.1994 Prosedur Perawatan Dasar,Persatuan Perawatan Nasional Indonesia cetakan ke V. Jakarta AORN, 2013 Perioperative standard and recomendedepractice: For Inpatient And ambulatory Setting. Denver AORN No.Dokumen No. Revisi: | Halaman RSUD- 00 | wn |_K/SPO/249.w I Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL NIP"19640325 201405 1 001 Pengertian Suatu rangkaian aktivitas langkah-langkah memakai dan melepas masker. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam memakai dan melepas masker. Kebijakan z Standar Alat 1. Masker steril buatan pabrik 2. Persediaan masker harus cukup. 3. Masker harus disediakan dengan tempat yang tertutup 4, Tersedia tempat pembuangan, tempat masker kotor yang tertutup. Prosedur A. Prinsip penting yang harus dipatuhi : |1. Pasang masker sebelum memakai gaun atau sarung tangan, juga sebelum melakukan cuci tangan bedah. 2. Masker hanya dipakai sekali saja untuk jangka waktu tertentu {_ misainya tiap menangani satu pasiem ) kemudian dibuang/masukkan dalam tempat yang sudah disediakan. B. Tehnik memakai masker 1. Cuci tangan. 2. Ambil masker dari container, tekuk bagian logam yang akan mengenai hidung sesuai dengan bentuk hidung pemakai ( hal penting untuk menghindari masuknya udara lewat samping hidung dan mencegah pengembunan kaca mata ) apabila menggunakan masker disposable. 3. Hindarkan memegang-memegang masker sebelum dipasang di muka. Pasang masker sehingga menutup mulut dan hidung. 5. Ikatkan tali pada bagian atas di belakang kepala, dan pastikan bahwa tali lewat di bagian atas telinga. 6. _Ikat tali bawah di belakang kepala sejajar dengan bagian atas leher/dagu Begitu masker lembab harus diganti 8. _Jangan membuka masker dari hidung dan mulut dan membiarkan bergelantungan di leher. Unit Kerja IBS, DS, BBRT, NICU, Ruang Bersalin, Ruang Isolasi untuk pasien dengan TBC paru, campak, difteri, dan pada ruang rawat yang dimungkinkan terjadi cipratan cairan tubuh, sekresi/ekskresi, darah, pada daerah mucosa, dan kulit daerah wajah. = ~ Referensi Refrensi Pengendalian Infeksi nosokomial di Rumah Sakit Tim Departemen Kesehatan Ri dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik departemen Kesehatan Ri.1994Prosedur Perawatan Dasar,Persatuan Perawatan ‘Nasional indonesia cetakan ke V. Jakarta AORN 201% Perionorative standard and recomentedenenctice Far Innationt And ambulatory Sontine STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN OPERASI CITO INSTALASI BEDAH SENTRAL. No.Dokumen No. Revisi_: Halaman : RSUD- e K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 Pengertian ‘Adalah suaiu langkah — langkah ( prosedur ) untuk program operasi cito di Instalasi Bedah Sentral. Tujuan ‘Sebagai acuan langkah — langkah dalam melakukan program operasi cito di Instalasi Bedah Sentral. Kebijakan 1. Semua operasi cito untuk pasien dari rawat inap dilakukan di Instalasi Bedah Sentral 2. Operasi cito pasien baru dari luar Rumah Sakit dilakukan di Instalasi Rawat Darurat kecuali untuk pasien dengan kasus Bedah Saraf, Kardiovaskuler, Mata dan THT ( Endoskopi ) tetap dilakukan di Instalasi Bedah Sentral. 3. Apabila oleh karena itu sesuatu alasan schingga salah satu dari Instalasi Gawat Darurat atau Instalasi Bedah Sentral tidak dapat melakukan suatu tindakan operasi sesuai kebijakan no 1 — 2, maka pasien akan dipindahkan secara administrasi sesuai dengan dimana pasien dilakukan tindakan operasi. Prosedur | Unit terkait 1. Semua pasien dari luar rumah sakit yang akan operasi cito di Instalasi Bedah Sentral harus melalui rawat inap 2. Pasien yang oleh karena pertimbangan medis, demi keselamatan pasien sehingga tidak memungkinkan melalui rawat inap dapat langsung dari Instalasi Rawat Darurat ke Instalasi Bedah Sentral dengan catatan telah mendapat kepastian tempat perawatan dan telah dipersiapkan sesuai prosedur. 3. Informasikan ke Instalasi Bedah Sentral melalui telepon no. tentang : a. Nama b. Umur c. Keadaan Umum Pasien 4d. Jenis Kelamin e. Diagnosa £ Rencana Tindakan Operasi g. Berat Badan h. Operator i. Jam Operasi j. Ruang asal pasien atau kepastian tempat akan dirawat 4, Siapkan pasien sesuai prosedur persiapan operasi yang berlaku. Kirim pasien ke Instalasi Bedah Sentral oleh perawat dari mana pasien berasal dan hubungi terlebih dahulu Instalasi Bedah Sentral bahwa pasien akan segera dikirim, 6. Jemput pasien pasea operasi sesegera mungkin setelah mendapat informasi dar Instalasi Bedah Sentral pasien dapat keluar dari RR sesuai keputusan dokter. | 7. Perhatikan standar score pasien keluar dari RR adalah ; Aldrete Score > 8, Bromage Score < 2, Stward Score > 5 ( standar score halaman 2,3 ), 8, Bagi pasien yang dalam perkiraan dengan pemulihan selama 2 jam tidak dapat dipulihkan mencapai score tersebut diatas maka pasien tetap dikeluarkan dari RR dan kembali ke ruang/ICU sesuai dengan keputusan dokter. 9. Untuk pasien dari rawat inap penjemputan dilakukan oleh perawat rawat inap dari mana pasien berasal. Bedah Sentral, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, lee ] PELAVANAN OPERAS! CITO INSTALASI BEDAH SENTRAL | NoDokumen : RSUD- KISPO/249.w Tanggal Terbit 04 Januari 2022 STADAR PROSEDUR | opERASiONAL | Pengertin | Adalah suatu Tangkah = langkah ( prosedur ) untuk program operasi cto dl | Instaas!Bedah Sentra. | Tuan Sebagai acuanlangkah ~ langkah dalam melakukan program operas cto di InstaasiBedah Sentral. Kebijkan | 1. Semua operasi to untuk pasion dari rawat inap diakukan di Instalas | Bedah Sentral | 2. Operas cito pasion baru dari uar Rumah Sakt dilakukan di Instalas Rawat Darurat Kecuali untuk pasien dengan kasus Bedah Sarf, Kardiovaskuer, Mata dan THT (Endoskopi) tetap diakukan di Instalasi Bedah Sentral 3. Apabila oleh Karena itu sesuatu alasan sehingga salah satu dar Insalas Gawat Darurat atau Instalasi Bedah Sentral tidak dapat melakukan suatu tindakan operasi sesuai Kebijakan no 1 ~ 2, maka pasion akan ipindahkan secara adminstasisesuai dengan dimana pasien dilakukan tindakan operas. Prosedur B._ Steward Sore ( Standar Score untuk General Anestesi Anak) No Tanda Keiteria Score Tanga 2 1 Aktitas [2. Respon terhadap i rangsang_—_ 3._Takada respon i 2. Batuk/menangis 2 2 Respirasi [2.— Pertahankan jalan 1 | nafas [az3, 3._ Peru bantuan nafas a 1. Gerakbertujuan 2 3.) Motorik [2.~Geraktanpa tujuan 1 3._Tidak bergerak z 0 ._Bromage Score {Standar Score untuk Regional Anestsi) No | riteia Score 1_| Gerakan penuh di tungkal ° 2 | Tidak mampu Ekstens tungkal 1 3 Tidakmampu flexi utut 2 4 Tidak mampu flex perglangan ta 3 Unit Terkait | istaasi edah Sentra, Instalasi Rawat Darura,Instalas! Rawat Inap,Instalas! Rawat Intensif __PELAYANAN OPERASI CITO INSTALASI BEDAH SENTRAL No.Dokumen : No. Revisi Halaman : RSUD- Ww K/SPO/249.w Tanggal Terbit : oleh 04 Januari 2022 STADAR 5; PROSEDUR 1 Agung Wabyuc OPERASIONAL 19840325 201405 1 001 Pengertian Adalah suatu langkah — langkah ( prosedur ) untuk program operasi cito di ___| instalast Bedah Sentral Tujuan ‘Sebagai acuan langkah — langkah dalam melakukan program operasi cito di | Instalasi Bedah Sentral. e Kebijakan 1. Semua operasi cito untuk pasien dari rawat inap dilakukan di Instalasi Bedah Sentral. 2. Operasi cito pasien baru dari luar Rumah Sakit dilakukan di instalasi Rawat Darurat kecuali untuk pasien dengan kasus Bedah Saraf, Kardiovaskuler, Mata dan THT ( Endoskopi ) tetap dilakukan di Instalasi Bedah Sentral. 3. Apabila oleh karena itu sesuatu alasan sehingga salah satu dari Instalasi Gawat Darurat atau Instalasi Bedah Sentral tidak dapat melakukan suatu tindakan operasi sesuai kebijakan no 1-2, maka pasien akan dipindahkan secara administrasi sesuai dengan dimana pasien dilakukan tindakan operasi. Prosedur 10. Untuk pasien langsung dari Instalasi Rawat Darurat seperti yang termaktub pada kebijakan nomor 4 pasien diantar oleh perawat Instalasi Bedah Sentral ke ruang dimana yang telah ditentukan sebelumnya. 11. Bagi semua pasien yang harus masuk ke ICU diantar oleh dokter anestesi dan perawat Instalasi Bedah Sentral setelah ada kepastian tempat. 12. Timbang terimakan pasien sesuai dengan prosedur yang berlaku. 13. Standar Score, a. _Aldrete Score ( Standar Skor untuk General Anestesi Dewasa ) No Tanda Kriteria Score 7. Mampu gerak 4 ekstrimitas atas 2 1 Aktifitas: perintah 2. Mampu gerak 2 ekstrimitas atas 1 perintah 3. Tidak mampu gerak ekstrimitas 0 |. Mampu nafas dalam dan batuk 2 2 Respirasi | 2. Despneu usaha nafas terbatas 1 3._Apneu o 1._TD + 20% mglig nil pra anetesi 2 a Sirkulasi 2. TD 20% - 50 % mgHg nilai pra 1 anestesi 3._ TD + 50 % meHe ni 0 1. Sadar penuh — z 4 | Kesadaran | 2. Bangun ike dipanggi 1 3. Tak ada respon 0 1. _Kemerahan 2 5 | Wara [2. Pucat 1 Kulit 3. Sianosis. oO Unit Terkait Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif. PEMAKAIAN DAN MELEPAS GAUN STERIL UNTUK PEMBEDAHAN No.Dokumen: | No. Revisi: Halaman RSUD- 00 n K/SPO/249.w | Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 840325 201405 1001 Pengertian Adalah suatu aktivitas pemakaian gaun setiril untuk pembedahan di kamar operasi. Tujuan 1. Untuk mecegah terjadinya kontamenasi pada proses pemebdahan. 2. Untuk mencegah terjadinya ifeksi pada pasien dalam proses pembedahan. 3. Untuk — melindungi petugas dari tertularnya suatu penyakit dan | berkembangnya suatu penyakit dari satu pasien kepasien lain. | Kebiatan 1. SK. bersama Direktur RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan FK. Undip. Semarang No. KP.08.02.161, No. 41/PT. 09.H4.FK/SK/1994, tentang Perjanjian Kerjasama RSUP. Dr. Kariadi Semarang dengan FK Undip Semarang. 2. SK Menkes RIN omor 546/ Menkes / SK / Vi / 1994 / tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat RS. Dr. Kariadi Semarang. | 3. SK. Direktur RSUP. Dr. Kariadi Semarang No. KP. 08.02 ~ 444 ( A), | tanggal 31 Desember 1996 tentang tim Pengendalian_ Infeksi : Nosokomial. Prosedur Pemakaian gaun bedah sendiri | 1. Ambil gaun bedah stirl, dengan cara memegang bagian leher, angkat dengan kedudukan tangan setinggi bahu. 2. Pegang bagian leher dengan lengan setingi bahu, dengan menjaga bagian dalam gaun tetap menghadap pemakai. 3. Kibaskan gaun dan bersamaan dengan itu masukan tangan kedalam Jengan gaun dengan tetap menjaga ketinggian setinggi bahu. 4, Petugas yang tidak setiril mengambil bagian dalam dari gaun dan menarik kebelakang untuk merapikan dan harus menutup seluruh bagian belakang pemakai, serta mengikatkan tali gaun dengan rapi. I. Memakaikan gaun bedah pada orang lain . Sebelum memasang gaun setiril pada orang lain seseorang harus ‘mamakai gaun setiril terlebih dahulu sesuai prosedur di atas. Prosedur pengambilan gaun sama seperti apabila memakai sendiri. ‘Ambil jarak yang cukup dengan pemakai gaun. ‘Buka gaun setiril dengan tetap menjaga posisi setinggi bahu. Pakaikan kedus lengan secara bersama ~ sama. Petugas tidak setiril mengambail bagian dalam dari gaun dan menarik kebelakang untuk merapikan dan harus menutup seluruh bagian belakang pemakai, serta mengikatkan tali gaun dengan rapi. wu n setiril Lepas sarung tangan setelah selesai operasi. Lepas tali gaun operasi bisa minta bantuan orang lain. Lepas gaun operasi dengan cara menarik kearah depan. Lepas kedua lengan dan gulung gaun operasi dari daerah tall kearah | daerah yang tidak menempel pada tubuh kita, sehingga akan terjadi osisi dimana gaun yang menempel pada tubuh kita berada di luar gulungan. Gulung gaun operasi dari daerah leher gaun kebawah. tas gaun ke dalam plastik yang telah disediakan ja ait [ Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Gawat Darurat. anaes aeNe PEMAKAIAN INSTRUMENT DI KAMAR OPERAS! INSTALASI BEDAH SENTRAL & DAY SURGERY No.Dokumen: | No. Revisi: Halaman RSUD- K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR dang Waly OPERASIONAL 819810325 201408 1 004 Pengertian | Prosedur pemakaian instrument di kamar operasi adalah langkah — langkah pemakaian instrument dari pengambilan alat penggunaan dan pengembalian alat di ruang timbang terima. Tujuan Sebagai acuan dalam pemakaian instrument di kamar operasi instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari. Kebijakan PROSEDUR 1. Ambil alat sesuai kebutuhan dari ruang penyimpanan alat steril. 2. Sediakan alat di meja operasi sesuai dengan macam operasi yang akan dilakukan sesuai prosedur. 3. Bersihkan alat setiap kali habis digunakan dengan lap steril ( kasa basah ) untuk membersihkan noda darah dan kotoran lain. 4, Selesai operasi masukkan alat ke dalam kontainer dengan posisi sudut terbuka 90° tanpa diberi cairan desinfektan. 5. Tutup kontainer dengan rapat. 6. |si chek list alat sesuai prosedur dengan membubuhkan tanda tangan dan nama terang. 7. Letakkan chek list pada tutup kontainer. 8._Kirim kontainer ke tempat timbang terima alat. Unit Terkait IBS, DS, CSSD dan Instalasi Laundry PEMAKAIAN LINEN _ No.Dokumen No. Revisi Halaman : RSUD- 00 4 K/SPO/249.w Tanggal Terbit : 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL q Pengertian ‘Adalah langkah-langkah pemakian linen yang dimulai dari | bagian logistik, dipakai di kamar operasi kembali ke bagian i logistik melalui Recavery Room(RR). [Tujuan 1. Memperlancar pelaksanaan pelayanan di Instalasi Bedah Sentral & Day Surgery. 2. Memudahkan monitoring & Evaluasi pemakaian. 3._Mencegah kehilangan linen. | Kebijakan 1. Tersedianya fasilitas linen yang memadai 2. Linen yang dimaksud adalah sprei,stek laken,selimut,handuk, baju pasien, topi pasien, kantong linen, jas bismed, baju operasi dll. | 3. Petugas bagian logistik menyediakan linen sesuai jumlah i yang diperlukan. | Prosedur 1. Ambil linen di bagian logistik sejumlah pasien yang akan dioperasi 2. Pasang sprei pada meja operasi dan mengganti baju operasi di ruang timbang terima pasien 3._Operkan linen yang dipakai kepada petugas RR. PEMBERSIHAN / PENCUCIAN ALAT LAPARASKOPI INSTALASI BEDAH SENTRAL HIPKABI No.Dokumen: | No. Revisi : Halaman : RSUD- 00 1 K/SPO/249.w Tanggal Terbit 04 Januari 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian ‘Adalahsuatu Tangkah — ian Foghat wat eembectibaa ‘lat selesai pemakaian sebelum penyeterilan. Tujuan 1. Alat bersih dan terhindar dari kontaminasi bakieri 2._Agar didapat sterlisasi yang sempurna Kebijakan 1. Semua alat yang sudah dipakai harus dibersihkan Kembali. 2. Petugas yang melaksanakan adalah perawat kamar operasi. Prosedur T. Siapkan cairan desinfektan ( enzematic detergent ) dengan perbandingan 40 ce enzematic detergent dengan 5 liter air dalam kontainer. 2. Masukkan instrumen kotor dengan dibuka satu per satu / per bagian ke dalam cairan desinfektan sampai terendam. Rendam selama 5 menit Ambil alat satu per satu dan bersihkan, pakai sikat khusus untuk bagian yang berongga Bilas dengan air yang mengalir. Keringkan dengan lap yang menyerap dan udara kompresor. Rangkai kembalialat satu per satu Lakukan tes fungsi ala. ee alat ke dalam kontainer satu per satu, sesuai Jengan tempatnya. ae Senay | 10. Tutup Kembali kontainer, alat dikirim ke bagian logistik siap untuk disteril. | 11. Catat dalam buku expedisi dan kirim ke CSSD. PENDISTRIBUSIAN LINEN DI KAMAR OPERASI | INSTALASI BEDAH SENTRAL STADAR PROSEDUR OPERASIONAL No.Dokumen Halaman RSUD-K/SPO/249.w Tanggal Terbit : | 04 Januari 2022 Prosedur tetap pendistribusian linen di-Kamar operasi adalah suatu Jangkah — langkah pendistribusian linen yang dimulai dari bagian Jogistik ke kamar operasi dan kembali ke bagian logistik Sebagai acuan dalam pendistribusian linen di kamar operasi Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Schari. 1. Kontribusi penggunaan linen diatur sedemikian rupa sehingga regulasinya dapat menunjang pelayanan operasi serta menurunya angka kehilangan dan kerusakan. 2. Linen harus dapat memberikan fasilitas dalam menunjang jalannya | operasi schingga akan memberikan jaminan keberhasilan serta | keselamatan pasien_ PROSEDUR Unit Terkait T. Siapkan buku expidisi pengeluaran linen. 2. Siapkan linen sejumlah pasien yang akan di operasi hari ini dditambah untuk RR dan set alat. 3. Kontrol tanda tangan dan nama terang petugas kamar operasi yang mengambil linen. 4. Siapkan linen untuk jaga sore dan malam, 5. Terima operan dari petugas RR tentang jumlah linen yang ikembalikan dari kamar operasi Adakan operan linen dengan petugas sore dan malam. ‘Adakan pengecekan kembali linen yang dikembalikan kotor dan | bersih. =e Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari, CSSD dan Instalasi Laundry _

Anda mungkin juga menyukai