Anda di halaman 1dari 7

(SPECIAL ISSUE)

2023
Penegakan Hukum Terhadap Perlindungan Hutan Oleh Polisi
Kehutanan
Andi Ahmad Afandy Lutfi 1, Abdillah AR2
1
Polisi Kehutanan Kabupaten Soppeng
2
Fakultas Hukum Institut Ilmu Sosial dan Bisnis Andi Sapada
Corresponding Email: andiahmadafandi001@gmail.com1
Abstract
This study aims to determine the efforts made by the Forestry Police at the Lejja Natural Tourism
Park resort to protect forests from illegal logging in Soppeng Regency and to find out the
responsibilities of the Forestry Police in enforcing laws against forest protection from illegal
logging. The research method used is normative and empirical, so the relevant approaches are the
statutory and social approaches. The Legislative Approach is an approach that is taken by
examining all laws and regulations that are related to the legal issues being handled while the Social
Approach is an approach that is taken in order to establish communication and foster participation
from the community. Based on research data and discussion From the results obtained, it can be
concluded that: first, in carrying out their duties, the efforts made by the forestry police at the Lejja
Nature Tourism Park Resort, Soppeng Regency are preventive, namely routine forestry police
patrol activities to prevent illegal logging and always involve the surrounding community to work
together or work together in protecting and preserving forests, repressive in nature seeks to
enforce the rule of law against suspects or perpetrators of illegal logging but there are stages that
the forestry police must need to make it easier to catch perpetrators by securing evidence through
documentation of areas where illegal logging has occurred. Second, the responsibility of the
Forestry Police of the Lejja Nature Tourism Park Resort, Soppeng Regency is based on the
Regulation of the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia Number P.75/Menhut-
II/2014 concerning the Forestry Police in Article 4 and being the front guard in eradicating all
types of unlawful acts related to forests, forest areas and forest products.

Keywords: Illegal Logging; Forest Conservation; Responsibility of Law Enforcement


Publish Date: 01 Oktober 2023
kepentingan nasional.1
Pendahuluan Hutan merupakan sumber alam yang
Hutan sebagai salah satu bagian lingkungan memiliki fungsi penting bagi kehidupan
hidup merupakan suatu kekayaan alam yang manusia baik secara langsung maupun tidak
dianugrahkan Tuhan Yang Maha Esa pada langsung. Peranan hutan yang begitu nyata
bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. dapat dirasakan oleh manusia diantaranya
Dalam kedudukannya sebagai salah satu hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu.
penyangga sistem kehidupan, hutan telah Menurut Undang-Undang Kehutanan,
memberikan manfaat yang besar bagi umat hutan memiliki pengertian yaitu suatu
manusia. Oleh karena itu harus dijaga kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
kelestariannya. Hutan mempunyai peranan berisi sumberdaya alam hayati yang
sebagi penyerasi dan penyeimbang didominasi pepohonan dalam persekutuan
lingkungan global, sehingga keterkaitannya alam lingkungannya, yang satu dengan
dengan dunia internasional menjadi sangat lainnya tidak dapat dipisahkan.2
penting dengan tetap mengutamakan Kegiatan perlindungan hutan dan

1Rochdat, C., Nurdjali, B., & Oki, G. (2013). Strategi 2Vide Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Optimalisasi Peranan Polisi Kehutanan dalam Kehutanan
Menanggulangi Illegal Logging di Kawasan Taman Nasional
Gunung Palung. JURNAL HUTAN LESTARI, 1(3).

143
(SPECIAL ISSUE)
2023
kawasan hutan merupakan suatu kegiatan akhir dari upaya perlindungan hutan berupa
yang sangat penting dan utama karena fakta kelestarian hutan dapat tercapai dan dapat
menunjukan bahwa, kerusakan hutan di bermanfaat sebagai penyeimbang
Indonesia telah masuk pada sekala yang lingkungan, manfaat sosial, dan budaya serta
sangat mengkhawatirkan, dan karenanya manfaat ekonomi bagi masyarakat.6
sangat pantas apabila pemerintah sangat Wewenang Polisi Hutan yang cukup
menaruh perhatiannya terhadap perlindungan luas tidak serta merta mencegah kerusakan
hutan.3 Menindaklanjuti menyangkut hutan yang diakibatkan oleh berbagai tindak
perlindungan hutan tersebut, Pemerintah pidana. Selain rendahnya keadaan ekonomi
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor kerusakan hutan adalah minimnya jumlah
45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan petugas keamanan hutan dan kurangnya
mengganti Peraturan Pemerintah Nomor 28 sarana pengamanan hutan yang dimiliki oleh
Tahun 1985 Tentang Perlindungan Hutan. pemerintah.
Kegiatan Perlindungan hutan merupakan Taman Wisata Alam Lejja merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan hutang lindung berbukit dengan
pengelolaan hutan, hal ini terdapat pada pasal panorama yang indah di Desa Bulue
2 PP Nomor 45 Tahun 2004 dinyatakan Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng
bahwa, perlindungan hutan merupakan Taman Wisata Alam (TWA) Lejja
bagian dari pengelolaan hutan. Kegiatan merupakan salah satu kawasan konservasi
perlindungan hutan sebagaimana dimaksud yang dikelola oleh Balai Besar Konservasi
pada ayat (1) dilaksanakan pada wilayah hutan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi
dalam bentuk unit atau Kesatuan Pengelolaan Selatan. TWA Lejja adalah kawasan
Hutan Konservasi (KPHK), dan unit atau pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata
(KPHP).4 alam dan rekreasi alam yang perlu dilindungi
Mengingat tingginya tingkat gangguan dari penebangan liar.
keamanan hutan, Aparatur Pemerintah yang
bertugas dilapangan disini adalah kinerja Metode Penelitian
Polisi Kehutanan secara maksimal sangat Metode penelitian yang digunakan dalam
diperlukan hal ini dikarenakan akan sangat penelitian ini yaitu penelitian hukum
berpengaruh dalam upaya perlindungan dan normatif. Penelitian hukum normatif yaitu
pengamanan hutan dari kerusakan oleh penelitian hukum yang dilakukan dengan
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. cara meneliti bahan pustaka atau data
Adapun kinerja Polisi Kehutanan dalam sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti
upaya pengamanan hutan yang dilakukan dengan cara mengadakan penelusuran
Polisi Kehutanan dalam mencegah dan terhadap peraturan-peraturan dan literatur-
membatasi serta menekan kerusakan hutan literatur yang berkaitan dengan
yang disebabkan oleh perbuatan manusia, permasalahan yang diteliti.7 Adapun
kebakaran, serta bencana alam dan menjaga pendekatan yang digunakan dalam penelitian
hak-hak negara, masyarakat, perorangan atas ini yaitu pendekatan perundang-undangan
hutan, hasil hutan dan kawasan hutan dapat (statute approach) serta pendekatan studi kasus
lebih efektif dan efesien.5 Sehingga tujuan (case approach).8

3 Aprianto, Y., & Kamarubayana, L. (2023). Peran Polisi 6 Fitri, M. M., & Frinaldi, A. (2022). Implementasi Peran
Kehutanan dalam Menanggulangi Tindak Pidana Kehutanan Polisi Kehutanan Terhadap Perlindungan Kawasan Hutan
Illegal Logging di Wilayah Kalimantan Timur. JAKT: Jurnal di Sumatera Barat. Pakuan Justice Journal of Law
Agroteknologi dan Kehutanan Tropika, 1(1), 25-38. (PAJOUL), 3(2), 22-31.
4 Vide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang 7 Wiwin, W. (2023). Analisis Mashlahah Terhadap Putusan

Perlindungan Hutan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XV/2017. Jurnal


5 Nahampun, R. (2021). Peranan Polisi Kehutanan Dalam Litigasi Amsir, 10(2), 233-241.
Melaksanakan Perlindungan Dan Pengamanan Kawasan Hutan Di 8 Tarring, A. D. (2022). Perkawinan Beda Agama dalam

Provinsi Riau (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau). Perspektif Hukum Positif di Indonesia. Jurnal Litigasi
Amsir, 9(4), 288-296.

144
(SPECIAL ISSUE)
2023
dalam kawasan dan/atau wilayah
hukumnya, penjagaan sesuai perintah
Analisis dan Pembahasan pimpinan di dalam kawasan dan/atau
Upaya yang Dilakukan Polisi Kehutanan wilayah hukumnya, dan indentifikasi
Resor Taman Wisata Alam Lejja kerawanan, gangguan dan ancaman.
Terhadap Perlindungan Hutan dari Polisi hutan untuk melaksanakan
Penebangan Liar di Kabupaten Soppeng penjagaan kawasan hutan dari ancaman
Dalam pelaksanaan perlindungan hutan yang penebangan liar dan melakukan patroli
dilaksanakan Polisi Kehutanan Kabupaten setiap kawasan hutan maupun wisata alam
Soppeng penulis memilah menjadi 2 jenis Lejja, sehingga masyarakat mengetahui
pengamanan berdasarkan Peraturan Menteri bahwa kawasan hutan sangat dilindungi oleh
Kehutanan Republik Indonensia Nomor hukum maupun aturan-aturan yang
P.75/Menhut-II/2014 tentang Polisi mengenai penebangan hutan secara liar.
Kehutanan pada Pasal 4 Ayat 1, sebagai Kegiatan patroli Polisi Kehutanan
berikut:9 merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan
a. Pelaksanaan perlindungan hutan yang agar mencegah terjadinya penebangan liar
dilakukan secara preventif merupakan serta selalu melibatkan masyarakat sekitar
kegiatan yang ditujukan guna agar bersama-sama atau bekerja sama dalam
mencegah, menjaga dan melestarikan hutan.
menghilangkan,mengurangi, menutup Hutan merupakan ekosistem alam atau
kesempatan seseorang atau kelompok paru-paru dunia yang harus dijaga dan
untuk melakukan tindak pidana dilindungi melalui tugas Polisi Kehutanan
kehutanan. dengan patroli rutin bersama masyarakat
b. Pelaksanaan perlindungan hutan yang sekitar, sehingga masyarakat yang mengikuti
dilakukan secara represif merupakan patroli akan memahami fungsi hutan bagi
kegiatan penegakan hukum yang dunia dan terjaga dari penebangan liar yang
bersifat yustisia untuk mengurangi, dapat merugikan ekosistem alam.
menekan atau menghentikan tindak 2. Perlindungan Hutan Secara
pidana kehutanan yang dilakukan oleh Represif
seseorang atau kelompok. Perlindungan hutan represif
Pemilahan atau pembedaaan merupakan kegiatan penegakan
pelaksanaan perlindungan hutan ini bukan
hukum yang bersifat yustisia untuk
bersifat mutlak tetapi pembedaan tersebut mengurangi, menekan atau
untuk memudahkan penulis dalam menghentikan tindak pidana
menjelaskan pelaksanaan perlindungan hutan kehutanan yang dilakukan oleh
di kawasan wisata alam Lejja Kab. Soppeng. seseorang atau kelompok.11 Yang
1. Perlindungan Hutan Secara dimaksud dengan kegiatan secara
Preventif represif yaitu dengan melakukan
Perlindungan hutan secara operasi penegakan hukum,
preventif merupakan kegiatan yang pengumpulan bahan keterangan,
ditujukan guna mencegah, pengamanan barang bukti,
menghilangkan, mengurangi, menutup penangkapan tersangka dalam hal
kesempatan seseorang atau kelompok tertangkap tangan, penanggulangan
untuk melakukan tindak pidana konflik satwa liar, pemadaman
kehutanan.10 Kegiatan yang dimaksud kebakaran dan pengawalan tersangka,
adalah kegiatan patroli/perondaan di saksi atau barang bukti, Setelah semua

9 Vide Pasal 4 Ayat 1Peraturan Menteri Kehutanan Republik KPH Kediri Kabupaten Kediri. Novum: Jurnal Hukum,
Indonensia Nomor P.75/Menhut-II/2014 tentang Polisi 3(3), 156-165.
Kehutanan 11 Jadda, A. A. (2019). Peran Polisi Hutan dalam
10 Irawati, L. (2016). Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Penanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging di Indonesia.
Penebangan Liar Atas Hasil Hutan oleh Polisi Kehutanan di Madani Legal Review, 3(2), 94-111.

145
(SPECIAL ISSUE)
2023
proses dilakukan di lapangan maka hasil hutan, tumbuhan dan satwa liar;
akan di proses pada pengadilan. dan
Dalam melindungi hutan dari b. Mempertahankan dan menjaga hak-
penebangan liar harus berupaya untuk hak negara, masyarakat, dan
menegakkan aturan hukum kepada tersangka perorangan atas hutan, kawasan hutan,
atau pelaku dari penebangan liar tetapi ada hasil hutan, tumbuhan dan satwa liar,
tahap yang harus dibutuhkan Polisi investasi serta perangkat yang
Kehutanan agar memudahkan menangkap berhubungan dengan pengelolaan.
pelaku dengan mengamankan barang bukti Dalam rangka pelaksanaan tugas dan
melalui dokumentasi kawasan yang terjadi fungsi Polisi Kehutanan berdasarkan
penebangan liar mencari saksi dengan tanggung jawab dalam melaksanakan
mengikut sertakan masyarakat sekitar agar perlindungan dan semua yang berkaitan
penangkapan pelaku penebangan liar lebih dengan kawasan hutan. Melaksanakan
mudah diatasi. perlindungan dan pengamanan hutan,
Kegiatan represif yang diupayakan kawasan hutan, hasil hutan, tumbuhan dan
Polisi Kehutanan dilihat dari caranya satwa liar. Tanggung jawab dengan
melakukan operasi penegakan hukum melaksanakan perlindungan dan
terhadap pelaku penebangan liar yang diawali pengamanan hutan, kawasan hutan, hasil
dengan melaporkan langsung kepada pihak hutan, tumbuhan dan satwa liar salah satu
atasan dan mengumpulkan bahan keterangan cara terjaganya hutan dari penebangan liar.12
dari masyarakat sekitar yang tinggal tidak jauh Tanggung jawab Polisi Kehutanan
dari kawasan hutan. telah terlaksana sesuai arahan selaku Kepala
Masalah yang sering terjadi dalam Seksi Konservasi wilayah III Soppeng,
kawasan hutan itu penebangan liar yang patroli yang dilaksanakan akan melindungi
sangat berdampak pada ekosistem hutan kawasan hutan dari penebangan liar,
sehingga Polisi Kehutanan berupaya melakukan penjagaan sesuai arahan atasan,
menegakkan aturan hukum bagi pelaku yang selalu memperhatikan kerumunan atau
sengaja menebang pohon dalam kawasan masyarakat sekitar yang berada dalam
hutan dan selalu mengadakan penyuluhan lingkup kawasan hutan.
dalam rangka. meningkatkan kesadaran Dalam melindungi hutan Polisi
masyarakat tentang pentingnya fungsi hutan Kehutanan memiliki tanggung jawab
dalam pembangunan nasional dan kehidupan masing-masing seperti Bapak Yoremias
serta meningkatkan kesadaran hukum untuk Jensen yang bertugas pelaksana di TWA
tidak terlihat dalam pelanggaran kejahatan di Lejja yang selalu menyadarkan dan
bidang kehutanan. mengadakan penyuluhan serta pembinaan
maupun pendampingan kepada masyarakat
Tanggung jawab Polisi Kehutanan dalam sekitar dan pengunjung wisata alam sehingga
penegakan hukum terhadap mereka paham mengenai kawasan hutan dan
perlindungan hutan dari penebangan liar aturan hukum yang berlaku.
Tanggung jawab Polisi Kehutanan dalam Kwasan hutan sangat terjaga dengan
penegakan hukum dari penebangan liar baik, apa lagi kawasan hutan memiliki taman
berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan wisata alam Lejja yang terkenal dengan
Republik Indonensia Nomor P.75/Menhut- adanya wisata ini dapat dengan mudahnya
II/2014 tentang Polisi Kehutanan pada Pasal polisi hutan memberitahukan atau
4, mempunyai tugas dan fungsi: penyuluhan kepada pengunjung tentang
a. Melaksanakan perlindungan dan penebangan liar sehingga mereka tidak
pengamanan hutan, kawasan hutan, melakukan hal yang merusak ekosistem
hutan.

Pramantara, K. G., Widyantara, I. M. M., & Arthanaya, I.


12 Satwa Liar (Studi Kasus di Balai Konservasi Sumber Daya
W. (2022). Peran Polisi Kehutanan dalam Perlindungan Alam Bali). Jurnal Interpretasi Hukum, 3(1), 182-187.

146
(SPECIAL ISSUE)
2023
a. Mempertahankan dan menjaga hak-hak jawab sebagai Polisi Kehutanan
negara, masyarakat, dan perorangan melaksanakan perlindungan dan
atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, pengamanan hutan, kawasan hutan, hasil
tumbuhan dan satwa liar, investasi serta hutan, tumbuhan dan satwa liar telah diamati
perangkat yang berhubungan dengan bahwa mereka telah melaksanakan tugas
pengelolaan. sesuai dengan jabatan yang telah
b. Mempertahankan dan menjaga hak-hak dipertanggung jawabkan seperti kepala seksi
negara yang dimaksud adalah tanggung konservasi III Soppeng memberikan arahan
jawab Polisi Kehutanan dalam kepada bawahannya setiap bekerja sesuai
melindungi kawasan hutan dari tugasnya masing-masing, menyampaikan
penebangan liar atau hasil hutan yang hal-hal rutinitas seperti patroli bergiliran,
berdampak merusak hutan dan memantau kawasan hutan dan selalu
melindungi dari hal investasi seperti jual memperhatikan kerumunan atau masyarakat
beli kayu dari hutan secara ilegal dapat sekitar yang berada dalam lingkup kawasan
menyebabkan kerugian. hutan. Di dalam pelaksanaan perlindungan
Kawasan hutan pernah terjadi hutan tugas Polisi Kehutanan yang bertugas
penebangan liar dan dari hasil barang bukti di bagian taman wisata alam Lejja selalu
maupun pelaku penebangan hutan berinteraksi dengan masyarakat sekitar
dikarenakan kebutuhan ekonomi dan ada juga maupun pengunjung yang datang sehingga
untuk membangun rumah. Tugas Polisi sosialisasi atau penyuluhan mengenai
Kehutanan menindak lanjuti dan melibatkan kawasan hutan ataupun tentang penebangan
masyarakat sekitar untuk berkontribusi dalam hutan secara liar.
wisata alam Lejja agar dapat meningkatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
perekonomian mereka sehingga penebangan 2013 tentang Pencegahan dan
liar tidak terjadi lagi. Pemberantasan Perusakan Hutan pada pasal
Masyarakat akan mengetahui dampak 1 yang dimaksud perusakan hutan adalah
dari penebangan liar atau merusak hutan proses, cara atau perbuatan merusak hutan
secara ilegal, kesadaran individu atau melalui kegiatan pembalakan liar,
kelompok dapat dihentikan dengan penggunaan kawasan hutan tanpa izin atau
mengadakan penyuluhan atau sosialisasi penggunaan izin yang bertentangan dengan
mengenai hukum dalam kawasan hutan dan maksud dan tujuan pemberian izin di dalam
jika melanggar dapat dijatuhkan hukuman kawasan hutan yang telah ditetapkan, yang
yang berat, kawasan hutan harus dijaga dan telah ditunjuk, ataupun yang sedang diproes
dilestarikan serta membentuk masyarakat penetapannya oleh pemerintah. Pem-
mitra Polisi Kehutanan untuk bersama-sama berantasan perusakan hutan tanpa izin harus
menjaga kawasan hutan. dicegah dengan upaya yang dilakukan untuk
Mempertahankan dan menjaga hak-hak menghilangkan kesempatan terjadinya
negara, masyarakat, dan perorangan atas perusakan hutan dengan koordinasi lintas
hutan, kawasan hutan, hasil hutan, tumbuhan sektor dalam pencegahan dan
dan satwa liar telah dilaksankan dengan baik pemberantasan perusakan hutan,
selaku Polisi Kehutanan sesuai dengan tugas pemenuhan kebutuhan sumber daya
dan tanggung jawab mereka, dengan adanya aparatur pengamanan hutan, insentif bagi
operasi penegakan hukum dapat para pihak yang berjasa dalam menjaga
menanggulangi dampak dari penebangan liar. kelestarian hutan, pemenuhan kebutuhan
Polisi Kehutanan memiliki tanggung sarana dan prasarana pencegahan dan
jawab dalam melindungi kawasan hutan dari pemberantasan perusakan hutan.13
penebangan liar di TWA Lejja Kabupaten Masyarakat yang bertempat tinggal di
Soppeng dalam melaksanakan tanggung dalam dan disekitar kawasan hutan yang

13Turnip, P., Suhaidi, S., Harianto, D., & Rafiqi, R. (2020). dalam Perspektif Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan.
Analisis Hukum Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan ARBITER: Jurnal Ilmiah Magister Hukum, 2(1), 90-99.
Hutan Kaitannya dengan Potensi Kekosongan Hukum

147
(SPECIAL ISSUE)
2023
melakukan penebangan kayu di luar kawasan paru-paru dunia yang harus dijaga dan
hutan konservasi dan hutan lindung untuk dilindungi melalui tugas Polisi Kehutanan
keperluan sendiri dan tidak untuk tujuan dengan patroli rutin bersama masyarakat
komersial harus mendapat izin dari pejabat sekitar, sehingga masyarakat yang mengikuti
yang berwenang sesuai dengan ketentuan patroli akan memahami fungsi hutan bagi
peraturan perundang-undangan, setiap orang dunia dan terjaga dari penebangan liar yang
dilarang melakukan penebangan pohon dalam dapat merugikan ekosistem alam.
kawasan hutan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan hutan represif
pemanfaatan hutan, melakukan penebangan merupakan kegiatan penegakan hukum yang
pohon dalam kawasan hutan tanpa memiliki bersifat yustisia untuk mengurangi, menekan
izin yang dikeluarkan oleh Polisi Kehutanan, atau menghentikan tindak pidana kehutanan
melakukan penebangan pohon dalam yang dilakukan oleh seseorang atau
kawasan hutan secara tidak sah, memuat, kelompok. Yang dimaksud dengan kegiatan
membongkar, mengeluarkan, mengangkut secara represif yaitu dengan melakukan
dan memiliki hasil penebangan di kawasan operasi penegakan hukum, pengumpulan
hutan tanpa izin. bahan keterangan, pengamanan barang
Kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 2 bukti, penangkapan tersangka dalam hal
kali dalam sebulan sudah berjalan optimal tertangkap tangan, penanggulangan konflik
sehingga masyarakat sekitar dan pengunjung satwa liar, pemadaman kebakaran, dan
yang berkunjung wisata alam Lejja telah pengawalan tersangka, saksi atau barang
paham mengenai perlindungan hutan, Polisi bukti melindungi hutan dari penebangan liar
Kehutanan bekerja secara bergiliran harus berupaya untuk menegakkan aturan
melakukan penyuluhan kepada masyarakat hukum kepada tersangka atau pelaku dari
sekitar maupun pengunjung wisata alam Lejja penebangan liar tetapi ada tahap yang harus
agar mereka paham bahwa penebangan liar dibutuhkan Polisi Kehutanan agar
dapat merusak ekosistem hutan itu sendiri memudahkan menangkap pelaku dengan
dan kelestarian hutan bukan hanya Polisi mengamankan barang bukti melalui
Kehutanan yang melestarikan tetapi dokumentasi kawasan yang terjadi
masyarakat pun bisa terlibat dalam penebangan liar mencari saksi dengan
melindungi hutan. mengikut sertakan masyarakat sekitar agar
Perlindungan hutan secara preventif penangkapan pelaku penebangan liar lebih
merupakan kegiatan yang ditujukan guna mudah diatasi.
mencegah, menghilangkan, mengurangi,
menutup kesempatan seseorang atau Kesimpulan
kelompok untuk melakukan tindak pidana Upaya yang dilakukan oleh Polisi Kehutanan
kehutanan.14 Kegiatan yang dimaksud adalah di Resor Taman Wisata Alam Lejja
kegiatan patroli/perondaan di dalam kawasan Kabupaten Soppeng adalah dengan bersifat
dan/atau wilayah hukumnya, penjagaan preventif yaitu kegiatan patroli Polisi
sesuai perintah pimpinan di dalam kawasan Kehutanan kegiatan yang rutin dilaksanakan
dan/atau wilayah hukumnya, dan agar mencegah terjadinya penebangan liar
indentifikasi kerawanan, gangguan dan serta selalu melibatkan masyarakat sekitar
ancaman. Kegiatan patroli Polisi Kehutanan agar bersama-sama atau bekerja sama dalam
merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan menjaga dan melestarikan hutan, bersifat
agar mencegah terjadinya penebangan liar represif berupaya untuk menegakkan aturan
serta selalu melibatkan masyarakat sekitar agar hukum kepada tersangka atau pelaku dari
bersama-sama atau bekerja sama dalam penebangan liar tetapi ada tahap yang harus
menjaga dan melestarikan hutan. dibutuhkan Polisi Kehutanan agar
Hutan merupakan ekosistem alam atau memudahkan menangkap pelaku dengan

14Novianto, H. (2016). Penegakan Hukum terhadap Tindak No. 18 Tahun 2013). Jurnal Nestor Magister Hukum, 2(2),
Pidana Illegal Logging di Kalimantan Barat oleh Ppns 210011.
Kehutanan Sporc (Menurut UU No. 41 Tahun 1999 dan UU

148
(SPECIAL ISSUE)
2023
mengamankan barang bukti melalui Kehutanan dalam Perlindungan Satwa
dokumentasi kawasan yang terjadi Liar (Studi Kasus di Balai Konservasi
penebangan liar Tanggung jawab Polisi Sumber Daya Alam Bali). Jurnal
Kehutanan Resor Taman Wisata Alam Lejja Interpretasi Hukum, 3(1), 182-187.
Kabupaten Soppeng telah berdasarkan Rochdat, C., Nurdjali, B., & Oki, G. (2013).
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Strategi Optimalisasi Peranan Polisi
Indonensia Nomor P.75/Menhut-II/2014 Kehutanan dalam Menanggulangi
tentang Polisi Kehutanan pada Pasal 4 serta Illegal Logging di Kawasan Taman
menjadi garda terdepan dalam memberantas Nasional Gunung Palung. JURNAL
segala jenis perbuatan melawan hukum yang HUTAN LESTARI, 1(3).
berhubungan dengan hutan, kawasan hutan Tarring, A. D. (2022). Perkawinan Beda
dan hasil hutan. Agama dalam Perspektif Hukum
Positif di Indonesia. Jurnal Litigasi
Referensi Amsir, 9(4), 288-296.
Aprianto, Y., & Kamarubayana, L. (2023). Turnip, P., Suhaidi, S., Harianto, D., &
Peran Polisi Kehutanan dalam Rafiqi, R. (2020). Analisis Hukum
Menanggulangi Tindak Pidana Pencegahan dan Pemberantasan
Kehutanan Illegal Logging di Wilayah Perusakan Hutan Kaitannya dengan
Kalimantan Timur. JAKT: Jurnal Potensi Kekosongan Hukum dalam
Agroteknologi dan Kehutanan Tropika, Perspektif Penyidikan Tindak Pidana
1(1), 25-38. Kehutanan. ARBITER: Jurnal Ilmiah
Fitri, M. M., & Frinaldi, A. (2022). Magister Hukum, 2(1), 90-99.
Implementasi Peran Polisi Kehutanan Wiwin, W. (2023). Analisis Mashlahah
Terhadap Perlindungan Kawasan Terhadap Putusan Mahkamah
Hutan di Sumatera Barat. Pakuan Konstitusi Nomor 22/PUU-
Justice Journal of Law (PAJOUL), 3(2), XV/2017. Jurnal Litigasi Amsir, 10(2),
22-31. 233-241.
Irawati, L. (2016). Penegakan Hukum Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
Terhadap Pelaku Penebangan Liar Atas tentang Kehutanan
Hasil Hutan oleh Polisi Kehutanan di Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
KPH Kediri Kabupaten Kediri. 2004 Tentang Perlindungan Hutan
Novum: Jurnal Hukum, 3(3), 156-165. Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Jadda, A. A. (2019). Peran Polisi Hutan dalam Indonensia Nomor P.75/Menhut-
Penanggulangi Tindak Pidana Illegal II/2014 tentang Polisi Kehutanan
Logging di Indonesia. Madani Legal
Review, 3(2), 94-111.
Nahampun, R. (2021). Peranan Polisi
Kehutanan Dalam Melaksanakan
Perlindungan Dan Pengamanan
Kawasan Hutan Di Provinsi Riau
(Doctoral dissertation, Universitas
Islam Riau).
Novianto, H. (2016). Penegakan Hukum
terhadap Tindak Pidana Illegal Logging
di Kalimantan Barat oleh Ppns
Kehutanan Sporc (Menurut UU No. 41
Tahun 1999 dan UU No. 18 Tahun
2013). Jurnal Nestor Magister Hukum,
2(2), 210011. Conflict of Interest Statement:
Pramantara, K. G., Widyantara, I. M. M., & The author declares that the research was conducted in the
Arthanaya, I. W. (2022). Peran Polisi absence of any commercial or financial relationships that
could be construed as a potential conflict of interest.
Copyright © 2023 Litigasi. All rightsreserved.

149

Anda mungkin juga menyukai