DIDUKUNG OLEH :
Busyra
Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
MENGHARGAI setiap proses. Itu pekerjaan rumah kita saat mendidik, baik bagi para praktisi
pendidikan dan orangtua. Apalagi jika cita-cita kita adalah ikhtiar menghadirkan generasi Mulia di
Usia Belia, pemimpin bagi orang bertakwa yang kelak akan memakmurkan bumi.
Di buletin perdana 2024 ini kami ingin terus mengumpulkan busyra (kabar gembira) yang hadir
disetiap proses. Busyra yang seringkali kita tak menyadarinya. Dan karenanya kurang mensyukuri.
Padahal Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 14, “Lain syakartum la azidanakum" ,
sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu". Boleh jadi
Allah SWT tidak menambah busyra dalam proses pendidikan generasi hari ini, anak-anak
kita, anak didik kita karena kita kurang mensyukuri setiap busyra dan kebaikan yang hadir.
Diantara busyra yang pernah hadir di level santri, ijin kami menceritakan kisahnya disini. Salah satu
santri kelas Qonuni. Dalam hal belajar, mungkin tak seperti semangat dan mandiri kakaknya. Tapi
ada kejadian yang membuat bundanya terenyuh. “Umi ini ada surprise buat Umi”, ucap ananda
seraya membawa Sapu dan deterjen yang memang sedang dibutuhkan Bundanya. Masya Allah
nak lembut sekali hatimu, cermin adab kepada orangtua, mengamalkan birrul walidain.
Busyro lainnya, seorang Ayah yang berulangkali berucap seandainya memiliki tanah ingin
mewakafkannya untuk Kuttab. Terlebih motivasi dibaliknya, “Biar Kuttab gak lagi nyewa”. Memang
belum terwujud, tapi niat sudah tercatat “ ... maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu
kebaikan yang sempurna” demikian sabda Rasulullah diriwayatkan Ibnu Abbas.
Tentu saja kebaikan itu diantaranya dimulai dari sebuah keteladanan. Keteladanan bisa lahir karena
keikhlasan. Rasanya salah satu kalimat yang pernah kami dengar dari lisan seorang Ustadz bisa
mewakili. “Ana tiap malam memikirkan santri”. Masya Allah barakallah Ustadz. kalau bukan
karena cinta dan keikhlasan tak mungkin kalimat itu terucap. Jazakumullah khairan jaza
Ustadz Ustadzah atas semua kebaikan antum, hanya Allah yang bisa membalasnya.
Terakhir, kami mengucapkan jazakumullah khairan jaza atas semua dukungan orang-orang
baik yang hampir tak pernah kami bertemu, doa dan dukungan yang kadang diam-diam
yang melangit dan tak terjangkau indera, tapi terasa kebaikannya hingga disini.
PADA hari Jumat (5/12) para santri Kuttab Al Kahfi Indonesia masuk kembali setelah Libur akhir
Semester Ganjil selama dua pekan. Hari pertama masuk kami namakan dengan “Pekan Ukhuwah
Santri”. Tujuannya untuk menguatkan Ukhuwah antara Asatidzah dengan Santri dan antara sesama
santri baik kelas Kuttab Awwal maupun Kuttab Qonuni. Dalam agenda tersebut para santri diingatkan
kembali adab-adab khususnya adab di majelis ilmu/kelas, adab mendatangi masjid dll. Selain
mengingatkan adab-adab santri juga dibimbing dan diawasi bacaan dan gerakan shalatnya.
SEMENTARA di pekan selanjutnya santri mulai kembali belajar di ruang kelas dan luar ruangan. Di
dalam kelas para santri diminta bercerita kemana saja selama liburan, apakah jalan-jalan liburan atau
tidak. Santri juga ditanya rutinitas hariannya. Baik rutinitas bangun dan tidurnya jam berapa, rutinitas
Ibadah shalat lima waktunya, interaksinya dengan Al Qur’an (tilawah/murojaah/ziyadah) dan Birrul
Walidain-nya kepada orangtua.
“USIA PERNIKAHAN SELAMA STOK MAAF MASIH ADA”, demikian salah satu pesan Ustadz Dr.
Samsul Basri dalam Kajian Walisantri Kuttab Al Kahfi Indonesia (KWS-KAFI) Januari (21/1) dengan
tema, “Inspirasi Surat At Tahrim untuk Suami dan Istri”. Agenda dibuka Tilawah surat Al Insyirah
oleh ananda Aisyah, kelas Kuttab Awwal 1. Dilanjutkan pengantar dari perwakilan manajemen KAFI, Abi
Gun gun yang mengingatkan tentang motto “Adab Sebelum Ilmu” yang penting diaplikasikan tidak
hanya oleh para santri di KAFI tapi juga orangtua santri saat berinteraksi dengan asatidzah.
AGENDA KWS-KAFI menjadi spesial karena yang bertugas sebagai Master of Ceremony (MC)
merangkao Moderator adalah perwakilan dari Walisantri, Ustadz Bahrum Subagia, M.Pd. Agenda
tidak hanya jadi momen para Walisantri untuk bermajelis ilmu tapi juga jadi sarana Ukhuwah antara
Walisantri. Para Ayah bercengkerama dengan Ayah lainnya menanyakan kabar, aktivitas dan pekerjaan.
Para Bunda juga demikian. Acara ditutup dengan foto bersama.
di dunia
PERNIKAHAN kita
yang benar
WAJAH TAK BERDOSA anak-anak Gaza di Palestina yang senantiasa mengingatkan kita bahwa kita
harus tetap menjaga semangat untuk istiqomah memberi bantuan sebagai pertanggung jawaban kita
nanti saat ditanya di pengadilan akhirat kelak. Pembagian makanan siap saji dibagikan di sejumlah
titik untuk menjangkau sejumlah keluarga. Semoga Allah SWT memberkahi dan merahmati semua
danatur Griya Al Kahfi Indonesia, khususnya orangtua dan santri Kuttab Al Kahfi Indonesia,
aamiin.
26.900
ORANG MENINGGAL / WAFAT
@griyaalkahfiofficial
Mabit Santri
DALAM upaya memaksimalkan program pembinaan Kuttab Al Kahfi Indonesia dan menyiapkan santri
untuk terbiasa dengan agenda harian di Pesantren yang jadi tujuan pendidikan setelah Kuttab maka
diselenggarakan Malam Bina Islam dan Taqwa (Mabit) Santri Qonuni yang kali ini mengangkat tema,
“Shalat Menguatkanmu”. Agenda ini berlangsung selama dua hari satu malam, Kamis - Jumat, 25-
26 Januari di Masjid Al-Amanah, Vila Duta, Bogor.
AGENDA dimulai jam 10.00 dimana para santri diajak Ikrar lalu kemudian mengikuti sejumlah matreri
yang disampaikan Ustadz, “Materi Sejarah Disyariatkan Shalat” (Ust Fauzi), “Manfaat Shalat
dalam Kehidupan” (Ust Susman) dan “Materi Fiqih Shalat” (Ust Shalihin). Ketiga materi tersebut
diselingi Shalat Berjamaah, Zikir Petang, Outbond/Games, Tilawah dan Tahfidz, Nonton Bareng,
Qiyamulail, Zikir Pagi, Setoran Hafalan, hingga Olahraga. Alhamdulillah agenda berlangsung lancar.
Meski letih dan lelah anak-anak tetap semangat mengikuti agenda dari awal sampai akhir.
0812-9730-0821 (WA/CALL)
Saran dan Kritik
0812-9002-7597 (WA) langsung nomor pengurus