Anda di halaman 1dari 4
12 PENGAYAAN (ENRICHMENT PLANTING) HL J. Weidelt 12d Pendahuluan Pengayaan berarti memasukkan jenis—jenis berharga ke dalam wilayah hutan yang kekurangan jenis— jenis ckonomis, Tujuan jangka panjangnya adalah memperbaiki Komposisi hutan, agar peremajaan alami dapat berlangsung dengan sendirinya pada rotasi berikutnya. Secara Klasik telah banyak diprakickkan oleh rimbawan Prancis di tanah jajahan mereka di Aftika Barat dan Indochina. Areal yang dipertimbangkan untuk dikayakan adalah: a. Areal tegakan tinggal yang tidak memiliki pohon induk atau permudaan niagawi atau tidak mencukupi. Cukup tidaknya permudaan ditentukan oleh inventarisasi permiudaan, b. Hutan sekunder setelah perladangan, dimana pada umumnya sedikit terdsapat jenis~jenis yang diinginkan pada fase awal suksesi, dan penyebaran alami Ke situ berjalan lambat, c. Areal yang secara alami miskin akan jenis-jenis yang diinginkan. 4d. Rehabilitasi suatu wilayah yang rusak karena api, 12.2 Metode pengayaan Bentuk umum pengayaan sampai sekarang adalah jalur. Pengayaan dengan jarak tak beraturan tidak lagi dapat dipakai arena menyulitkan pembersihan dan menemukan tanaman kembali dalam penga- wasan dan pemeliharaan. Pengayaan yang Iuas menyulitkan pengawasan. Oleh karena itu menanamkan motivasi kepada pekerja agar bel Beberapa metode jalur telah berhasil baik, tetapi hanya akan diuraikan dua diantaranya. (@) Pengayaan jalur dengan jenis tahan naungan Jalur dengan interval 10-20 m dibersihkan selebar 2 m dari semua vegetasi. Pohon-pohon besar dalam jalur ini dibunuh dengan Roundup atau arborisida lainnya. Pohon yang diperlukan dikecualikan. ‘Agar lebih banyak sinar masuk, kalau mungkin arah jalur dibuat timur-barat. Pada kedua sisi jalur 2m, pohon-pohon stratum rendah sampai tinggi 15 m (GSD 15 cm), ditebang dengan chainsaw atau diracun dalam zona 5 m. Dari stratum menengah (tinggi 15-25 m, kuranglebih) hanya pohon-pohon bertajuk sangat rimbun saja yang diracun atau diteres. Bila digunakan interval 20 m (dari sumbu ke sumbu), maka masih ada satu zona selebar 8 m yang tidak diapa-avakan, Untuk pengayaan yang lebih intensif. interval itu dapat dikurangi menjadi 15 ataun 10 m, schingga zona utuh 8 m tadi dapat dihilangkan 5m |2m) 5m 5m | 2m) 5m 7 Dibersinkan Diblarkon Tinggi <15m ditebang Gambar 12.1: Skema pembuatan jalur pengayaan untuk jenis tahan naungan, 71 Dapatlah dibayangkan, bahwa sebatang pohion dipterokarpa GSD 70 cm memiliki garistengah tajuk 15 m-20 m, Bila sumbu jalur berjarak 20 m, maka tajuk pohon-pohon dari jalur totangga akan mempunyai cukup ruang sampai dewasa. Penanaman dilaksanakan dalam jalur, dengan jarak dalam jalur 2-5 m tergantung kepada jenis dan ukuran bibit. Jumlahnya 100-200 pohon per hektar. Mo- difikasi pengayaan dengan jalur disarankan dipakai untuk dipterokarpa, yang tahan naungan pada ‘waktu muda. Naungan yang diperoleh dari pohon=polion tinggi dalam zona Sm di kiri-kanan jalur juga akan menolong menekan pertumbuhan gulma dan perambat. (2) Pengayaan jalur dengan jenis suka cahaya Bagi jenis-jenis suka cahaya (seperti Leda), cara pertama tidak akan menyediakan cukup cahaya. Catinot (1965) menganjurkan modifikast sb: Scinua jenis vegetasi dibersihkan pada jalur selebar 5 m yang interval porosnya 20 m, Di zona sisa antar jalur, semua pohon yang lebih tinggi dari 15 m (GSD > 15 cm) diteres, ditebang atau diracun, Kecuali pohon-pohon yang disukai Kalau dalam metode pertama kcbanyakan pohon-pohon lapisan bawah dihilangkan, pada cara kedua ini lebih banyak cahaya diperoleh dari penebangan pohon-pohon tinggi. Untuk pengayaan yang lebih intensif, jarak antar jalur dapat dikurangi menjadi 10 m. 15m DOT «x FS OA x Fal z [ooseod * LORS * BR ares Tinggi >18m ditebang-— Gambar 12.2: Pengayaan jalur denganjenis-jenis suka cahaya @) Penanaman rumpang dengan jenis bagur ‘Tempat pendaratan batang (TPn), jalur kabel dalam high lead yarding atau jalan traktor dapat ditanami dengan jenis bagur seperti Sengon dan Leda. Tetapi harus ada rencana yang jelas apa yang akan diperbuat dengan kayu-kayu tersebut kelak, Bila Leda ditanam pada rumpang-rumpang besar, akan dapat dipungut kelak sctelah 35 th. Pohon-pohonnya mungkin telah mencapai GSD 50 em sehingga dapat dijadikan kayu perkakas. ‘Leda yang berasal dari beberapa provenansi sejak Papua Niugini, Sulawesi, sampai Mindanao, sering. menjadi pokion-pohon pionir di tepi hutan meranti, dan tidak selalu merupakan pohon asing. Sengon nampaknya tidak menjadi sckutu yang serasi bagi meranti, yang menurut observasi Weidelt tidak tum— buh baik di bawah Sengon, Pada Sengon juga muncul suaiu masalah, yaitu daurnya Jevih pendek dari satu rotasi ‘1PTT. ‘Tidak boleh diizinkan menanam jenis-jenis hagur bersama-sama dengan tegakan yang banyak semainya, karena semai-semai itu lama kelamaan akan mati 12.3 Bahan tanaman untuk pengayaan Karena pengayaan memerlukan bibit sedikit saja, maka bahan tanaman harus dipitih yang terbaik saja, baik puteran ataupun berpot. Bibit berupa pancang (tinggi 1-2 m) akan mempunyai keuntungan ait segera mengatasi gulma. Tetapi semai alam yang langsung ditanam di lapangan biasanya menderita kerusakan kar yang menyebabkan tingginya kematian. Percobaan harus dilakukan dengan penanaman stump, yang mungkin memberikan hasil lebih baik dan banyak manfaat. Kalaw cabutan akan digunakan, akarnya harus segera dibungkus tanah, dan dikumpulkan di Iapangan 72 Semasa masih muda, yaitu baru memiliki sepasang daun pertama, Cabutan itu harus dipotkan, dirawat di bedeng sapih dengan sedikit naungan sampai mencapai ukuran tanam. Karena jumlah tanaman per hektar hanya 100-200 saja, maka hanya akan menambah sedikit biaya saja bilamana dilakukan pemupuken, dengan memasukkannya ke dalam lubang penaivaman. Penambahan 5 g pupuk per tanaman akan memberikan efek yang sangat baik dalam pertumbuhan awal, schingga memungkinkan tanaman bersaing lebih baik melawan tumbuhan pionir. Dari hasil pengamatan juga diketahui bahwa dengan pemupukan, tanaman akan tumbuh cukup baik walaupun ‘berada pada lingkungan penyinaran yang kurang cocok. Namun, dipterokarpa sangat sensitif techadap kelebihan dosis pemupukan, sehingga percobaan dengan beberapa tanaman perlu dilakukan. Dosis 20 guntuk Leda sangat mendukung pertumbuhannya, tetapi sudah cukup untuk membunuh scmai Shorea kalau digunakan langsung mengenai akar atau Ieher akar. Jenis—jenis yang mempunyai harapan baik untuk pengayaan adalah Dryobalanops lanceolata, Shorea leprosula, Shorea parvifolia, Shorea smithiana, Mungkin yang lainaya dapat juga dicoba. 7 12.4 Perawatan Faktor yang sangat menentukan dalam menentukan keberhasilan pengayaan jalur adalah pekerjaan perawatan selama 4-6 tahun pertama. a. Pemberantasan gulma, terutama dalam 2 tahun pertama. b. Peneresan beracun bagi semua pohon yang tidak dikehendaki yang menaungi jalur, terutama bila semai-semai semakin besar dan lebih memerlukan cahaya. ¢. Penyiangan terus menerus terhadap semua jenis sekunder dalam jalur. 4. Pemotongan perambat bila perlu. Biaya pembersihan harus sudah discdiakan bersama-sama dengan penyiapan biaya penanaman, Kalau tidak, maka biaya yang dihabiskan untuk penanaman akan hilang percuma. Di sinilah Jetaknya penyebab kegagalan pekerjaan pengayaan. 12.5 Biaya pengayaan jalur Biaya pengayaan jalur dengan jarak antar jalur 20 m adalah sbb: ‘Tahun 1; (1) Pemilihan lahan, penandaan blok dan jalur: 2 HOK/ha, 2) Pembersihan jalur, peracunan pohon di antara jalur: 11 HOK/ha. (3) Penggalian lubang penanaman: 3 HOK/ha. (4) Pengadaan bahan tanaman: 5 HOK/ha. (S) Pengangkutan bibit, penanaman, penyulaman: 4 OK/ha, © Penyiangan: 2 HOK/ha. Tahun 2: Q) Pembuangan gulma, pemotongan pemanjat, peracunan selanjutnya: 3 HOK/ha, ‘Tahun 3: (1) Pembuangan gulma, pemotongan pemanjat, peracunan selanjutnya: 3 HOK/ha. Tahun 4 (1) Pombuangan gulma, pemotongan pemanjat, melanjutkan peracunan: 3 HOK/ha, 73 Tahun 5: Q) Pembuangan gulma, pemotongan pemanjat, melanjutkan peracunan: 3 HOK/ba. Tahun 6: (Q) Pembuangan gulma, pemotongan pemanjat, melanjutkan peracunan: 3 HOK/ha. Jumlah : 42 HOK/ha. Sebagai tambahan, biaya arborisida dan piipuk juga harus dipechitungkan yang jumlahnya sekitar Rp 4000,~/ha, Jumlah biaya kescluruhan dengan demikian menjadi Rp 130.000,-/ha (dengan dasar upah Rp 3000,-/HOK), yang dua pertiga di antaranya dihabiskan pada tahun pertama. 12.6 Keuntungan dan kerugian pengayaan jalur, (2) Pengayaan menjadikan hutan yang tidak produktif menjadi produktif kembali, dan memberikan peluang kepada semai-semai alami dalam rotasi berikutnya, (2)-Pengayaan mempersiapkan Kemungkinan pengusahaan jenis-jenis dipterokarpa yang paling berharga, yang tidak dapat hidup di tempat terbuka pada awal pertumbubannya, (3) Dengan pengayaan memungkinkan memproduktifkan suatu wilayah yang luas dengan biaya yang. masih rasional. (4) Ekosistem alami dapat dipelihara sebagian, dibandingkan dengan tanaman mumi. Kesulitan utama dalam pengerjaan pengayaan pada umumnya menjaga jalur agar tidak diserbu oleh penjalangan dari samping dan menjaga agar vegetasi pionir serta pemanjat sclala bisa ditckan, Bantuan untuk itu haruslah diberikan sampai umur 6 tahun, Berdasarkan pengalaman di negeri-negeri tropis lainnya, pengayaan jalur baik i Indonesia ila dilakukan juga 74

Anda mungkin juga menyukai