Anda di halaman 1dari 68
PRAKATA, DAFTAR SI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BABI PENDAHULUAN BABI MORFOLOGIDAN ANATOM! ‘A. Karakler Moticlogi den Anatom Spors 1. Merfologi dan Anatomi Kelas Calearea 2. Motfologi dan Anatomi Kelas Demospengiae 3, Matfologi dan Anatomi Kelas Hexactineliga 4, Marfologi dan Anatomi Kelas Sclerospongiae £8. Lapisan Epitnefum pada Spons 1. Lapisan Epitheturn Pinacodeim 2. Lapisan Epithelium Choanacierm . Tipe-Tige Sel Lain pada Spors 1. Tee Sel Pembentuk Kerancko 2. Tipe Sel Kertrokti . Struktur Tubuh dan Sistem Saluran Ar 1. Skul Tubuh Spans 2. Sistem Saran AirSpons E. Sistem Kerangka dan Spikuio SISTENMATICA A, Sejarah Taksonomi Spans 8. Flogenelik Seons 1. Evolusi dan Jejak Mitokondiel Spens 2. Status Spons: Monofletik, Poropiletk otay Posfierk? C.Sistemefica Spons 1. Destripsi Taksonomi Spons 1. Kelas Demospongiae Solas, 1885 2. Kelas Colcarea Bowerbank, 1864 2 “4 ® 2 31 a a sl 83 56 @ 90 31 2 94 98 on nt 140 3. Kelas Hexactinelida Schmit, 1870 176 4. Kelos Archaeocyatha Bomemeann, 1884 192 BABIV REPRODUKS! DAN PERKEMBANGAN 17 ‘A. Reproduks Aseisual 198 B. Reproduks! Seksual 203 1. Seksualitas Spans 203 2. Tingkat Perkembangon Gamnet 204 3. Fertifsas 23 4. Cora Reproduisi co 5. Embriciogi spons ay 6. Mekanisme yang Mengontral Reprodust 203 BAB. PERTUMBUHAN DAN BUDIDAYA 2a7 ‘A. Pertumbuhan Spent 248 1. Bentuk Perlumbuhan 250 2. Metede Penguéran Pertumbuhan 256 3. Loju Pertumbuhan dan Sintasain 259 4, Pertumbuhan cen Perkembangan Oskula 263 5. Pertumbuhan den Hobitat 264 6. Pertumibuhan den Mikrosimbion 265 7. Pertumpuhan don Regenerosi Fragmen 266 B. Metode Bucidaye Spons zi 1. Menggunakan Tak Polyetilen dan Bingkai PVC Zi 2. Menggunokan Cultivation Set-Up 7 3. Metode Tali Horizontal, ve Rock, dan Substrot Buaten 23 4. Metcde Jaring dan Tall Polvetilen Sebagal Subsiral Pelekcton 8 5. Metode Caisam Beton (Concrete Disk Method) ar 4. Metode Bottom Set (Botlom Sef Method) 278 7. Metode Rakit Vertkal (Vertical Raft Method) 78 8. Metode Botol Apung [The Floating Bottle Method) 9 9. Metode Tal Horizontal (Horzontal Line Method) 280 10. Metode Shish Kebab (Shish Kebab Method) 231 11. Metode Javing den Tat Uir 83 12, Metode Substrat Batu Bata (Brick) 284 13, Metode Baki Buck Daya |Culvation Trays] 285 14, Metode Bioreaktor 28 Daftar isi BABI EKOLOG! DAN PENYAKIT ‘A. Jenis-Jeris Makanan dan Kebiosaan Makan Spons 1. Jenis-Jenis Makanen Spans 2, Cota Makan Spons B. Biota Asosiasi Spons |. Makrobioto Asosiosi Spons 2. Mikrobiote Asasiasi Spons C.Penghasi Sedimen Biogencus D.Sedimentasi dan Spons E.Biofiter dan Spon F, Penyokit Spans 1. Jenis dan Gejaie Penyckit Spons 2, Patogen dan Eticlogi Penyakit Spons G. Sumber Material Biomimetik BAB VII IDENTIFIKASI SPONS ‘A. Bentuk Spons | bliah-Isfiah yong Beshubungan dengan Bentuk Spor 2. Rerbaga’ sich (Miscellaneous Terms) 3, Dimensi Spons B. Konaistons 1. Konsistensi Umum 2. Reaks Jka ditekon 3, Karokieristt Soot Robek atau Rusak C.Peenukaan 1. Profi Tampiion 2. Proveksi 3. Rambo! |Rambut Terdii dari Proyeisi Spikule Melalui Permukaon) 4, Lekukan (Depressions) ‘5. Fitur ot Bawah Permukaan (Subsurface Features) 4, Perascan [Feel D. Anatom dan Kerangka (Skeleton) 1. isan Anatom’ 2. Komponen Kerangka 3, Pengaturen Kerangka (Skeleton Arrangements) vil 289 250 250 292 301 301 310 318 316 318 318 326 320 37 338 338 34a 344 345 345 345, 345 346 348 347 30 35] 383 354 355 355 356 357 vill Tata Cora Mengidentitkas! Spons 1. Identitkosi Spons Secara Makroskopis 2. Idenfiikesi Spons Secara Mikroskopik 3, Identiikesi Sons Berdosarkan Kerangke dan Spikulanya BAB VIll WATURAL PRODUCTS DAN KONSERVAS! A. Natural Products 1. Senyows Antibokteri 2. Senyawa Antijamur 3. Senyowa Antikanker 4 Senyowa Antivius 5. Senyowa Anticksican, 4. Senyawa Antiinflamosi 7. Senyowa Antibiot 8 Senyawa Antimataria 9. Senyawa Akiif Socata Ekolog? 8. Konservasi Global Sons 1. Konservasi Spans of Kanade 2. Konservasi Spons ci Aegean Ecoregion CC. Konservas Spons di indonesia DAFTAR PUSTAKA, GLOSARUM INDEKS TENTANG PENUUS SPONS. 360 360 ar 0 473 414 475 a 41 486 “39 a 94 495 “99 so 505 512 59 553 581 591 py Gambar2.1 Kelas Calearea, subkslas Calcarenee: Gamibor32 Kelos Calcarea, subkslas Colcinec Gambor23 — spttula spons Kelas Goleoroa Gamber24 — Spilula catines Gambor2s — spikula monacxon Gambar2é —Spikula hexactinal pod spons kaca Gambar27 Spars kacaijenks Aphrocalites Gambor28 — Spons kaco jens Euplectela sp. Gambar29 Kelos Hexactinelicta Gambar2.10 spievia Hoxoctinollca Gambar211_ Gamibar skemalié ketangka pod! pad Hexctineliia Gamborz.12 Fatea omriciovata, sp. Nev. tubuh'can kerangKanya Gambar2.13 Fates omniciavata, $9. nay. soko SEM, Gambor2.14 Rengke bose! Kelsi karbonet pada Sctetospengia Gambar2.15 Representa tiga eienti Cerotoparelia Gambar2.16 Stramatespongia nore Gambar2.17 Membran éermal Geratoporatia nicholson’ don Siornatospongic Gambar2.18 Kerang can jaringan hidup Strematospenaia norae Gamibar2.19 Cheanocjte chambers (CC) dan scluran aqueous pade ‘Stromatespongia norce Gambar220 Phnacoderm dan pinacocyles Gambor22} Transmision Election Microscopy’ |TEM) paca sol pengnubune (penat) ontora endopinacoeyles pede Oscarelo lebvios (Homosceromerpho). Skala bar 3 um Gamibar222 _TeMpadameritranbasalfxepalo pench) lkawahendopinacocytes ace Oscerelo tubercuiala Homosclerororphal. n nukieus. v Natuoe. Skok Bar 3 ym Gorbar223 Osta soons Gambur224 Endopinacocytes Gombar225 uses diagromatix incing tubuh scons Gambar2.26 Lophocytes Tabel2! abel 22 Taeet23 Tabet! Tabla! Tab! 82 Tobelas Tabet a4 Tabslas Tobeta6 Taoela7 Tobelas Teostay Tepetat0 Spikxula der Brattegarcss narsert Spiiula dex Clattvina petucids Spkulo devi Grantia sp. nav. Rate-rota jurriah foura per vobime spon (n/t) yang berascsis gan tiga sbesles sp0ns page tahun 1989 dan 1970 Senyawa antbakter yong cfhasilan oleh spons Senyawa entibaiteri yang dihasikan oleh mikxcorgonisme ososasi dai spor Senyawa antifungi yang dhotikon oleh sons Senyawa aniung! yong ihesikon oleh mizoorganimne ascsiost dat spors Metal sekunder spens yang memifk sta} sebaged anizanker dan memiai okifios biologi NRPS ert sudlar diuj secare Kins Senyawa anti yang berasal da spore Senyawaranttinfamas yong berasal dar spons Senyawa cniibiofk yatig cinaskon bakter atau jamiur yang berascsiox dengan soens | Aifiates antipeosmodia invite esta spons laut terhadop Plasmioaim Feicipoum Shoin wa ‘Spons Mediteranio termasuk colom cotter spesiesianaka dan terancam (lampien Hl) don spesies yong dichur ekspicitasinye (Lampiean il) bbawan Konversi Bein dan KonvensiBarcetons Bab 1 Pendahuluan SPONS Spons termasuk ke dalam filum porifera. Porifera berarti pemilik pori- ppori atau pore hearers (poros = pori atau saluran dan feres = memiliki) (Romimohtarto dan Juwana, 1999). Hewan ini merupakan metazoa ‘multiseluler yang tergolong ke dalam filum porifera. Filum porifera terdii dari sekitar 5000 spesies (Minale, 1994), bahkan mencapal 9000 spesies (Harper et ai, 2001) hingga 15.000 spesies (Hooper dan van Soest 2002) yang dapat dibagi menjadi tiga kelas besar, yaitu Calcarea, Demospongiae, ddan Hexactinellida, Demospongiae adalah yang paling banyak ditemukan, tersebar luas, dan merupakan spons yang terdiri dari spesies-spesies yang paling beragam dan telah mendapat perhatian relatif banyak dari ahli kimia dan ahi biokimia (Minale, 1994; Hooper et al, 2002), ditambah satu kelas yang sudah punah, yaitu kelas Stromatoporoidea (Cook, 2002) dan satu kelas lagi yang belum lama ini dideskripsikan adalah kelas Homoscleromorphia (Gazave etal, 2012). Hewan inl sangat primitit, fungstjaringan dan organnya ‘masih sangat sederhana. Sebagian besar hidup di laut dan hanya beberapa spesies yang hidup di air tawar. Hidupnya menetap pada suatu habitat pasir, bebatuan atau juga pada karang di bawah laut. Kelompok hewan ini ‘mempunyai banyak saluran (Amir dan Budiyanto, 1996; Romimohtarto an Juwana, 1999; Osinga et al, 1999). Pada fase larva, spons masih sebagai hhewan yang bersifat planktonik. Fase ini dijalani beberapa hari, sebelum ‘menetap sebagai hewan bentik yang menetap (sesil). Spons termasuk hewan multiseluler yang mana fungsi jaringan dan ‘organnya masih sangat sederhana. Lapisan pinacoderm-nya mengandung ostium (ostia = jamak), Melalui ostium inilah air dan makanan berupa bahan-bahan tersuspensi dan terlarut diisap dan disaring oleh sel-sel choanocytes yang memiliki bulu getar (sel-sel collar), kemudian air tersebut dipompakan keluar melalui oskulum (oskula = jamak), Sistem pengisapan ‘dan penyaringan air ini terjadi juga pada spons yang memiliki sistem saluran air yang lebih rumit, di mana sistem aliran air tersebut melalui sel-sel collar sebelum keluar melalui oskulum (Amir dan Budiyanto, 1996}. Salah satu sel pada spons yang berperan dalam menghasilkan arus atau menggerakkan ait yang masuk ke tubuh spons adalah sel choanocyte. Sel ini memiliki flagela dan sel-sel leher (collars) yang berperan menghasilkan arus atau aliran air di alam sistem saluran air pada spons. Selain itu, sel int juga berperan dalam ‘menangkap sel sperma yang masuk melalui sistem saluran air, kemudian sel ini mentransfer sel sperma tersebut melalui nurse cells bertemu dengan sel telur di dalam mesohyl sehingga terjadi ferilisasi secara internal di dalam tubuh spons. Spons tidak memiliki organ dan jaringan yang sebenarnys, sebagai gantinya adalah sistem saluran air yang kompleks dan memiliki sel-sel Pendahulvan khusus yang bergerak, yang memiliki banyak fungsi termasuk mencari ‘makan, respirasi, dan reprodukst (Simpson, 1984). Pada sistem saluran airnya atau di dalam tubuhnya banyak hidup fauna intraspons. Fauna intraspons yang hidup di dalam tubuh spons Spheciospongia vesparia, antara lain beberapa spesies ikan, belasan decapoda, dan beberapa spesies amphipoda, isopoda, polychaeta, sipuncula, dan cirripedia (Westinga dan Hoetjes, 1981). Selain itu, di dalam tubuh spons terdapatjuga mikrosimbion yang umumnya cyanobakteri hidup di dalam sel atau di antara sel-sel pons. Cyanobakter! berperan sebagai simbion yang memiliki hubungan simbiotik saling menguntungkan (mutualisme) dengan spons. Cyanobakteri mendapat tempat/habitat yang baik di dalam tubuh spons dan juga mendapatkan nutrisi hasil ekskresi selsel spons secara langsung di dalam ‘tubuh spons, sedangkan spons mendapatkan keuntungan tersuplai oksigen hasil fotosintesis cyanobakteri tersebut. Peran lain dari cyanobakteri bersama dengan bakteri asosiasi lainnya yang ada di dalam tubuh spons

Anda mungkin juga menyukai