Farmol
Farmol
Oleh:
Isnaini
Sasaran Belajar:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan
mampu:
•menjelaskan klasifikasi vitamin
•menjelaskan fungsi, kebutuhan harian, dan akibat
kekurangan atau kelebihan vitamin yang larut air, yaitu
vitamin B dan C
•menjelaskan fungsi, kebutuhan harian, dan akibat
kekurangan atau kelebihan berbagai vitamin yang larut
lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K
•menjelaskan fungsi, dan akibat kekurangan atau kelebihan
beberapa mineral, yaitu Fe, Ca, I, Zn
VITAMIN
Kebutuhan sehari
• Kebutuhan sehari 5-10 mg.
Farmakokinetik
• Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan
distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45
mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin
dan 30% melalui tinja.
Sediaan
• Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan
dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar
50 mg/ml.
Biotin
Kebutuhan manusia
• wanita 500 RE dan pria 600 RE.
• Dosis karoten yang diperlukan kurang lebih 2 kali dosis
vitamin A.
Farmakokinetik
• diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna dan kadar
puncak dalam plasma setelah 4 jam
• Absorpsi berkurang bila diet kurang mengandung
protein, atau pada penyakit infeksi tertentu, dan pada
penyakit hati seperti hepatitis, sirosis hati atau obstruksi
biliaris.
• disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah
kecil ditemukan juga di ginjal, adrenal, paru, lemak
intraperitoneal dan retina.
Lanjutan Vitamin A:
Indikasi
• untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.
• tetapi retinol sejumlah 20.000 IU/hari selama 1 atau 2
bulan pada bayi atau anak sehat dengan makanan yang
baik dapat menimbulkan gejala keracunan.
• Gejala defisiensi vitamin A pada anak diberikan secara
suntikan sebanyak 100.000 unit untuk satu kali
pemberian dan dilanjutkan dengan pemberian oral.
Tambahan suntikan 20.000 unit tiap minggu dapat
dianjurkan.
• Pemberian vitamin E bersama dengan vitamin A dapat
meningkatkan efektivitas vitamin A dan mencegah atau
mengurangi kemungkinan terjadinya hipervitaminosis A.
• Vitamin A juga digunakan untuk pengobatan penyakit
kulit tertentu seperti akne, psoriasis, dan iktiosis.
Lanjutan Vitamin A:
Posologi
• tersedia secara oral, suntikan dan topikal.
• Vitamin A kapsul mengandung 3-15 mg retinol (10.000-
50.000 IU) per kapsul.
• Pada defisiensi berat, dosis pemberian IM pada orang
dewasa dan anak berusia lebih dari 8 tahun: 50.000-
100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan 50.000
IU/hari untuk 2 minggu. Pada anak 1-8 tahun diberikan
dosis 5.000-15.000 IU/hari untuk 10 hari dan bayi 5.000-
10.000 IU/hari untuk 10 hari.
• Dosis oral pada orang dewasa dan anak lebih dari 8
tahun ialah 100.000 IU/hari selama 3 hari diikuti dengan
50.000 IU/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan
10.000-20.000 IU/hari untuk 2 bulan.
VITAMIN D
• Berguna untuk mencegah dan mengobati
rakitis (dicegah ataupun diobati dengan
minyak ikan atau dengan sinar matahari
yang cukup).
Farmakodinamik
• Pengatur homeostatik kalsium plasma.
• Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat
melalui usus halus.
• Pengaturan kadar kalsium plasma
dipengaruhi juga oleh hormon paratiroid
(HPT) dan kalsitonin.
Lanjutan vitamin D
Defisiensi
• Terjadi penurunan kadar kalsium plasma, selanjutnya
merangsang sekresi HPT yang berakibat meningkatnya
reabsorpsi tulang.
• Pada bayi dan anak mengakibatkan gangguan
pertumbuhan tulang (penyakit rakitis).
• Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas
tulang seperti kifosis, skoliosis, tulang tasbeh pada dada,
kraniotabes pada anak usia dibawah 1 tahun dan genu
varus atau genu valgus pada anak yang sudah dapat
berjalan.
Lanjutan vitamin D
Hipervitaminosis D
• Gejalanya berupa hiperkalsemia,
kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak
(ginjal, pembuluh darah, jantung dan
paru), anoreksia, mual, diare, sakit kepala,
hipertensi dan hiperkolesterolemia.
Kebutuhan sehari
• 400 unit/hari.
Lanjutan vitamin D
Farmakokinetik
• Absorpsi melalui saluran cerna cukup baik.
Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan sempurna.
Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan
saluran cerna seperti steatore akan
mengganggu absorpsi vitamin D.
• Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh,
untuk menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme
lebih dahulu melalui serangkaian proses
hidroksilasi di ginjal dan hati.
• Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil
ditemukan dalam urine.
Lanjutan vitamin D
Kebutuhan sehari
• Asupan 10-30 mg cukup untuk
mempertahankan kadar normal di dalam darah.
Farmakokinetik
• Diabsorpsi baik melalui saluran cerna. Dalam
darah terutama terikat dengan beta-lipoprotein
dan didistribusi ke semua jaringan.
• Kebanyakan diekskresi secara lambat ke dalam
empedu, sedangkan sisanya diekskresi melalui
urine sebagai glukuronida dari asam tokoferonat
atau metabolit lain.
Larutan Vitamin E
Farmakodinamik
• Berguna untuk meningkatkan biosintesis
beberapa faktor pembekuan darah yaitu
protrombin, faktor VII (prokonvertin),
farktor IX (faktor Christmas) dan faktor X
(faktor Stuart) yang berlangsung di hati.
Kebutuhan manusia
• Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar
50% dari kebutuhan vitamin K per hari.
Lanjutan Vitamin K
Defisiensi
• Menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya
kadar beberapa faktor pembekuan darah
• Defisiensi vitamin K terjadi karena:
1. Gangguan absorbsi vitamin K
2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis
3. Pemakaian antikoagulan
Farmakokinetik
• Absorpsi melalui usus sangat tergantung dari
kelarutannya.
• Absorpsi filokuinon dan menakuinon berlangsung baik
bila ada garam-garam empedu, sedangkan menadion
dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun
tidak ada empedu.
Lanjutan Vitamin K
Kalsium
• Untuk absorpsi diperlukan vitamin D
• Kebutuhan kalsium meningkat pada masa
pertumbuhan, selama laktasi dan pada
wanita pascamenopause.
• Bayi yang mendapat susu buatan
memerlukan tambahan kalsium.
Fosfor
• Terdapat pada semua jaringan tubuh dan
di dalam tulang dan gigi dalam jumlah
yang hampir sama dengan kalsium.
• Fosfor penting sebagai buffer cairan
tubuh.
• Perbandingan kandungan kalsium dan
fosfor dalam makanan dianjurkan 1 : 1.
Magnesium
• Magnesium mengaktivasi banyak sistem
enzim (misalnya alkali fosfatase, leusin
aminopeptidase) dan merupakan kofaktor
yang penting pada fosforilasi oksidatif,
pengaturan suhu tubuh, kontraktilitas otot
dan kepekaan saraf.
• Hipomagnesemia meningkatkan kepekaan
saraf dan transmisi neuromuskuler. Pada
keadaan defisiensi berat mengakibatkan
tetani dan konvulsi.
Kalium
• Perbedaan kadar kalium (kation utama dalam cairan intrasel)
dan natrium (kation utama dalam cairan ekstrasel) mengatur
kepekaan sel, konduksi impuls saraf dan keseimbangan dan
volume cairan tubuh.
• Hipokalemia dapat terjadi pada anak-anak yang makanannya
tidak mengandung protein. Penyebab hipokalemia yang paling
sering adalah terapi diuretik terutama tiazid.
• Penyebab hipokalemia lain adalah diare yang berkepanjangan
terutama pada anak, hiperaldosteronisme, terapi cairan
parenteral yang tidak tepat atau tidak mencukupi, penggunaan
kortikosteroid atau laksan jangka lama.
• Hiperkalemia disebabkan gangguan ekskresi kalium oleh ginjal
yang dapat terjadi pada pasien dengan insufisiensi korteks
adrenal, gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik terminal,
suplementasi vitamin K yang tidak sesuai dosis atau indikasinya,
atau penggunaan antagonis aldosteron
Natrium
• Natrium penting untuk membantu
mempertahankan volume dan
keseimbangan cairan tubuh.
• Kadarnya dalam cairan tubuh diatur oleh
mekanisme homeostatik.
• Pembatasan natrium seringkali dianjurkan
pada pasien gagal jantung kongestif,
sirosis hati dan hipertensi.
Klorida
• Klorida merupakan anion yang paling
penting dalam mempertahankan
keseimbangan elektrolit.
• Alkalosis metabolik hipokloremik dapat
terjadi setelah muntah yang lama atau
penggunaan diuretik berlebihan.
• Kehilangan klorida berlebihan dapat
menyertai kehilangan berlebihan natrium.
Sulfur
Fluor
• Fluor terdapat pada gigi dan bermanfaat
untuk menurunkan insidens karies dentis
terutama pada anak. Selain itu fluor juga
membantu retensi kalsium pada tulang.
• Fluoridasi air minum dengan kadar
optimum 0,7-1,2 ppm merupakan cara
yang paling efisien dan ekonomis untuk
menjamin asupan fluor yang cukup.
Seng (Zn)
• Zn kofaktor lebih dari 100 enzim & penting untuk
metabolisme asam nukleat dan sintesis protein.
• Absorpsi dipercepat oleh ligan berat molekul
rendah yg berasal dari pankreas. ±20-30% Zn
peroral diabsorpsi pada duodenum & usus halus
bagian proksimal.
• Didistribusikan keseluruh tubuh dan kadar
tertinggi didapat pd koroid mata, spermatozoa,
rambut, kuku, tulang dan prostat.
• Ekskresi terutama melalui feses (±2/3)
Selenium
• Selenium merupakan unsur enzim
glutation peroksidase yang terdapat pada
sebagian besar jaringan tubuh.
• Diperkirakan asupan selenium melalui
makanan telah mencukupi kebutuhan.
• Selenium 0,05-0,2 mg/hari aman untuk
orang dewasa.
Yodium
• Merupakan bagian dari hormon tiroid:
tetrayodotironin (tiroksin) & triyodotironin.
• Defisiensi menyebabkan hiperplasia dan
hipertrofi kelenjar tiroid (goiter endemik).
• Dibutuhkan 100-300 µg/hari sampai 1
mg/hari.
• Kebutuhan meningkat pd anak yg sedang
tumbuh & wanita hamil dan laktasi.
Kromium