Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Arip Hidayat, 2013. Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menanggulangi Kesulitan
Belajar Siswa Tidak Berprestasi di SMPN 3 Paringin Tahun Ajaran 2013/2014.
Skiripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNISKA Muhammad
Arsyad Al-Banjary Banjarmasin. Pembimbing (1) Dr. H. Mustatul
Anwar,M.M.Pd, M.Kes, Pembimbing (2) Dra.Hj. Ani Wardah M.Pd.
Kata Kunci : Peranan, bimbingan dan konseling, kesulitan belajar, siswa tidak berprestasi.
Dalam proses pembelajaran sering seorang guru mendapati ada sebagian dari siswanya
yang mengalami kesulitan belajar dengan ditandai prestasi yang rendah dalam belajar, dan hal ini
jelas menuntut kreativitas seorang guru BK untuk membantu siswa mengatasi kendala tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui peranan guru bimbingan dan konseling
dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di SMP Negeri 3 Paringin, (2)
Mengetahui kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi
kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di SMP Negeri 3 Paringin, (3) mengetahui cara
mengatasi kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kesulitan
belajar siswa tidak berprestasi di SMP Negeri 3 Paringin. Metode penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII A dan VIIIB SMP Negeri 3
Paringin, yang dijadikan sampel sebanyak 6 orang.
Hasil penelitian menunjukan : (1) Peranan guru BK dalam menanggulangi kesulitan
belajar siswa tidak berprestasi telah terlaksana dengan baik. (2) Kendala yang dialami guru BK
dalam membantu mengatasi masalah kesulitan belajar ialah masih minimnya waktu yang tersedia
untuk konselor untuk memberikan bimbingan kepada siswa, Kemudian kesadaran siswa yang
mengalami kesulitan belajar masih perlu ditingkatkan agar lebih maksimal, (3) Cara mengatasi
kendala yang dihadapi guru BK dalam usaha untuk mengatasi kesulitan belajar siswa tidak
berprestasi di kelas VIII A dan VIII B di SMP Negeri 3 Paringin adalah telah membuat program
bimbingan dan konseling, kemudian mengkonsultasikan permasalahan dengan kepala sekolah,
kemudian terus tanpa lelah bersama kepala sekolah dan seluruh dewan guru untuk memotivasi
mereka agar belajar dengan tekun.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini, bahwa peranan guru BK dalam menanggulangi
kesulitan belajar siswa tidak berprestasi telah dijalankan secara maksimal sesuai dengan program
yang telah dibuat. Sebagai saran agar guru BK selalu mengembangkan keilmuan agar mendapat
dan memiliki metode-metode yang lebih inovatif dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.

vi

Anda mungkin juga menyukai