Anda di halaman 1dari 16

DEGRADASI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM

KOMUNIKASI KELOMPOK DI LINGKUNGAN


UNVIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

DEGRADATION OF COMMUNICATION EFFECTIVENESS IN


GROUP COMMUNICATION IN THE ENVIRONMENT OF
PASUNDAN BANDUNG UNIVERSITY
1 2
Aida Laila , Muhammad Rifky Fadilah
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pasundan Bandung
lailaaida414@gmail.com, rifkyr034@gmail.com

ABSTRACT
This research was prepared by Aida Laila (222050154) and Muhammad Rifky
Fadilah (222050035) with the title Degradation of Communication Effectiveness in
Group Communication in the Pasundan University Bandung Environment. This
research aims to determine the causes of reduced communication effectiveness
within Pasundan University, Bandung.
This research uses Perception theory. The informants or sources for this research
are lecturers and students of FISIP, Pasundan University, Bandung.
This research can be concluded that the decline in communication effectiveness in
the Pasundan University Bandung environment is caused by behavioral barriers. If
behavioral barriers can be minimized, then communication in group
communication can be effective.
Therefore, in this article we will explain the role of group communication in the
issue of Campaign Rejection in the Education environment at PPKMB University
which caused degradation of communication effectiveness in the Pasundan
University Bandung environment. By using a qualitative descriptive research
method, it is proven that in dealing with the problem of communication
effectiveness, a communication group handles it by understanding the recipient of
the message, adapting the message to the recipient, reducing the number of
messages, choosing the right channel or media, improving communication skills.

1
Keywords: Perception Theory, Group Communication, PKKMB

ABSTRAK

Penelitian ini disusun oleh Aida Laila (222050154) dan Muhammad Rifky
Fadilah (222050035) dengan judul Degradasi Efektivitas Komunikasi Dalam
Komunikasi Kelompok Di Lingkungan Universitas Pasundan Bandung. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui penyebab berkurangnya efektivitas komunikasi di
lingkungan Universitas Pasundan Bandung.

Penelitian ini menggunakan teori Persepsi. Informan atau narasumber dari


penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa FISIP Universitas Pasundan
Bandung.

Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan efektivitas komunikasi


di lingkungan Universitas Pasundan Bandung disebabkan oleh hambatan perilaku.
Jika hambatan perilaku dapat diminimalisir, maka komunikasi dalam komunikasi
kelompok bisa berjalan efektif.

Maka dari itu, pada artikel ini akan dijelaskan mengenai peran komunikasi
kelompok dalam isu Penolakan Kampanye di lingkungan Pendidikan pada
PPKMB Universitas yang menyebabkan degradasi efektivitas komunikasi terjadi
di lingkungan Universitas Pasundan Bandung. Dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif, yang mana dibuktikan bahwasanya dalam
menangani permasalahan efektivitas komunikasi, suatu kelompok komunikasi
menanganinya dengan memahami penerima pesan, menyesuaikan pesan dengan si
penerima, mengurangi jumlah pesan, memilih salurah atau media secara tepat,
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Kata Kunci: Teori Persepsi, Komunikasi Kelompok, PKKMB

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi


menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat proses adaptasi
mahasiswa dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk
keberhasilannya menempuh Pendidikan di perguruan tinggi maka dilakukan
2
Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Masa ini dapat
dijadikan titik tolak inisiasi pembinaan idealisme, menanamkan dan memperkuat
rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan, juga dalam rangka
menciptakan generasi yang berkarakter religius, nasionalis, mandiri, gotong
royong dan berintegritas. PKKMB juga diharapkan dapat menjadi wahana
penanaman 5 (lima) program gerakan nasional revolusi mental yaitu Indonesia
melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri dan Indonesia
Bersatu. Dengan kata lain, melalui PKKMB diharapkan mampu memberikan
bekal awal agar mahasiswa kelak akan menjadi alumni perguruan tinggi yang
memiliki kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, cinta tanah air dan berdaya saing
global.

Dalam konteks hubungan sosial, manusia tergabung dalam kelompok guna


memenuhi kebutuhannya. Kelompok juga bisa menjadi sarana bagi individu untuk
mencapai tujuannya, seperti bergaul, bersahabat, atau mengembangkan dirinya.
Dalam kehidupan kampus erat kaitannya dengan kelompok. Aspek komunikasi
dalam komunikasi kelompok sangat mempengaruhi hubungan antara satu dengan
yang lainnya. Pemahaman mendalam tentang bentuk komunikasi kelompok dan
hambatan komunikasi yang terjadi karena isu penolakan kegiatan kampanye di
ligkungan Pendidikan pada PKKMB universitas menjadi pokok pembahasan
utama untuk menggali dinamika efektivitas komunikasi yang terjadi dalam
kelompok tersebut.

Berdasarkan jumlah anggotanya, komunikasi kelompok dapat dibagi


menjadi dua, yakni :

1. Komunikasi kelompok kecil

Bentuk komunikasi kelompok ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-


hari. Contohnya kegiatan diskusi rapat, perkuliahan, seminar, diskusi panel
dan sebagainya. Komunikasi kelompok kecil berlangsung secara dialogis,
memiliki umpan balik secara verbal, serta adanya diskusi tanya jawab.

2. Komunikasi kelompok besar

Komunikasi kelompok besar lebih ditujukan pada proses efeksi dan


bersifat linier atau satu arah. Pesan yang disampaikan komunikan lebih

3
tertuju pada perasaan. Bentuk komunikasi kelompok ini memiliki jumlah
komunikan yang sangat besar dari berbagai latar belakang, jenis kelamin,
usia, dan tingkat Pendidikan. Selain itu, pesan yang disampaikan
komunikator sifatnya mudah menyebar di antara komunikan.

Dalam konteks dinamika efektivitas komunikasi kelompok,


ketidakselarasan dalam pemahaman pesan menjadi titik rawan yang
mempengaruhi efektivitas dalam komunikasi dan mencapai tujuan yang sama.
Kejelasan informasi, tingkat keterlibatan, dan koordinasi antara pihak universitas
dan mahasiswa perlu dilihat lebih lanjut untuk mengidentifikasi apa saja hambatan
dan bagaimana peluang perbaikan.

Dengan perbedaan pemikiran terkait isu yang disajikan, kajian terhadap


efektivitas komunikasi kelompok ini diharapkan dapat memberikan wawasan
yang nyata dan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
komunikasi di dalam suatu kelompok komunikasi yang ada di Universitas
Pasundan. Dengan demikian, fokus pada aspek komunikasi kelompok
diharapkan dapat membentuk dasar untuk perbaikan sistem komunikasi yang
berkelanjutan di antara komunikasi kelompok besar maupun komunikasi
kelompok kecil.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana degradasi efektivitas komunikasi kelompok dapat menurun di


lingkungan Universitas Pasundan Bandung?
2. Bagaimana kedatangan salah satu cawapres mempengaruhi dinamika
komunikasi kelompok di Universitas Pasundan Bandung?
3. Bagaimana fenomena yang muncul dalam komunikasi kelompok setelah
kedatangan salah satu cawapres di Universitas Pasundan Bandung?
4. Bagaimana persepsi kelompok terkait isu-isu kontroversial terutama
persepsi mengenai kedatangan salah satu cawapres adalah bentuk dari
kampanye politik yang dilakukan di lingkungan Pendidikan?

1.3 Tujuan Kajian

1. Untuk mengetahui degradasi efektivitas komunikasi kelompok dapat


menurun di lingkungan Universitas Pasundan Bandung.
2. Untuk mengetahui kedatangan salah satu cawapres mempengaruhi
dinamika komunikasi kelompok di Universitas Pasundan Bandung.
3. Untuk mengetahui fenomena yang muncul dalam komunikasi kelompok
setelah kedatangan salah satu cawapres di Universitas Pasundan Bandung.
4. Untuk mengetahui persepsi kelompok terkait isu-isu kontroversial
terutama persepsi mengenai kedatangan salah satu cawapres adalah bentuk
dari kampanye politik yang dilakukan di lingkungan Pendidikan.

1.4 Manfaat Kajian

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sarana penambah serta


pengembang ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bidang ilmu komunikasi
khususnya yang berkaitan dengan komunikasi kelompok. Selain itu, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik juga sebagai ide/inspirasi baru
bagi siapapun yang membacanya.

5
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif


kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dimana data tidak dapat diukur
besarannya namun dianalisis untuk mengetahui suatu fenomena secara detail dan
mendalam dan dijelaskan dengan narasi atau penjabaran yang sejelas-jelasnya.

Peneliti melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala, yaitu gejala


yang alami. Karena orientasinya yang demikian, penelitian itu naturalistik, yang
berarti bahwa peneliti harus terjun ke lapangan. Penelitian kualitatif menyelidiki
hal-hal yang tidak dapat diukur dengan angka, seperti angka atau ukuran eksak
lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi sebagai acuan.

Fokus dari pendekatan fenomenologi ini adalah pengalaman individu.


Fenomena yang terjadi pada orang lain terkait dengan cara mereka memaknai
pengalaman mereka. Pengalaman juga lebih dari sekedar pengalaman biasa; itu
adalah pengalaman yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
lingkungan atau kehidupan sosial seseorang. Peneliti yang menggunakan
fenomenologi berusaha untuk memahami apa arti peristiwa dan bagaimana hal itu
berkaitan dengan orang-orang biasa dalam situasi tertentu.

Kekuatan fenomenologi Alfred Schutz terletak pada kemampuannya


membantu peneliti mengungkap motif dan makna tindakan orang lain ketika
mereka mengamati kehidupan yang dilihat orang lain. Fenomenologi menembus
sudut pandang orang lain dan mencoba memahami mengapa mereka melakukan
hal seperti itu. Dengan kata lain, fenomena yang diminati tidak tercampur dengan
fenomena lain yang tidak berkaitan atau dengan pandangan dan penafsiran lain
yang berasal dari budaya, kepercayaan, atau bahkan teori ilmiah peneliti
sebelumnya. Sehingga memungkinkan peneliti untuk fokus hanya pada persepsi
subjeknya. (Aprilia & Khairin, t.t.)

Sumber data dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pencarian di


internet (internet searching), peneliti dapat mencari dan menemukan berbagai
jenis

6
jurnal sejenis, dan mereka juga dapat mencari informasi melalui website resmi,
blog, dan beberapa sumber di internet.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik interview


(wawancara) yaitu dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang nantinya
dijawab oleh narasumber atau informan yang memiliki latar belakang yang selaras
dengan topik penelitian ini. Teknik wawancara dilakukan secara terstruktur dan
terbuka pada hal-hal yang berkaitan dengan topik sehingga dapat diperoleh
informasi sedalam-dalamnya.

HASIL DAN DISKUSI

Hasil Penelitian

Pada poin ini berisikan tentang hasil pembahasan dari penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti, dalam poin ini peneliti akan mendeskripsikan,
menganalisis mengenai hasil penelitian dan wawancara yang telah dilakukan
bersama para informan atau narasumber. Hal ini berkaitan dengan tujuan
penelitian yang telah dibahas sebelumnya yaitu untuk mengetahui peran
komunikasi kelompok dalam isu Penolakan Kampanye di lingkungan Pendidikan
pada PPKMB Universitas yang menyebabkan degradasi efektivitas komunikasi
terjadi di lingkungan Universitas Pasundan Bandung. Fokus dari pembahasan ini
terdapat pada proses komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa Fisip
Universitas Pasundan Bandung baik secara internal dan eksternal, maupun secara
vertikal dan horizontal. Agar penelitian ini lebih akurat dan kredibel, peneliti
melakukan riset terhadap informasi- informasi tambahan dengan melakukan
wawancara (interview) mendalam kepada para informan atau narasumber yang
memiliki latar belakang yang sesuai dengan topik penelitian. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara melakukan penelitian dengan
teknik wawancara dan internet searching.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunyai


latar belakang yang sama dimana mereka adalah bagian dari Fisip Universitas
Pasundan itu sendiri. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada narasumber
sesuai dengan daftar pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya. Wawancara
dengan narasumber dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan menggunakan

7
media sosial WhatsApp dimana narasumber menjawab pertanyaan dengan
menggunakan fitur Voice Note dan juga secara langsung.

Pada saat wawancara berlangsung, peneliti berupaya mengorek informasi


sedalam-dalamnya kepada narasumber sehingga proses wawancara tidak kaku dan
narasumber dapat menjelaskan pendapat melalui pengalaman langsungnya ketika
melihat isu yang terjadi mengenai penolakan kampanye di lingkungan Pendidikan
pada PKKMB Universitas Pasundan Bandung secara nyaman.

Sebanyak 2 (tiga) narasumber yang telah diteliti berdasarkan perbedaan


kelompok di Universitas Pasundan Bandung. Berikut yang merupakan
narasumber:

1. Mochamad Iqbal S.I.Kom., M.I.Kom (Dosen mata kuliah Kampanye


Komunikasi Strategis)
2. Natania Putri (Mahasiswa Ilmu Komunikasi)
Adapun hasil dari wawancara yang dilakukan peneliti kepada narasumber
adalah sebagai berikut:

Perilaku merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang yang


sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang
yang melakukannya (Arifin, 2015). Menurunnya faktor yang mempengaruhi
efektivitas komunikasi, membuat komunikasi sulit mencapai taraf efektif. Salah
satunya adalah kredibilitas. Jika dikaitkan dengan isu yang ada, komunikasi dalam
komunikasi kelompok tidak menjadi efektif karena kredibilitas dari objek isu
masih banyak dipertimbangkan oleh Masyarakat khususnya mahasiswa
(Zis dkk., 2021).

Pada dasarnya menurut undang-undang pemilu tidak bermasalah mengenai


konteks kedatangan bacapres untuk menyampaikan sebuah gagasan. Selagi ide
yang dibawa berkaitan dengan kemajuan Indonesia, bukan untuk memaksakan
mempersuasi orang-orang untuk memilih. Jika gagasan itu sesuai dengan
interpretasi yang disampaikan oleh bacapres siapapun itu, dia akan memaknai dan
akan menggiring untuk pemilihan tersebut walaupun tidak ada upaya ajakan. Hal
yang terjadi di PKKMB menjadi hal yang wajar, harusnya pihak institusi
pendidikan tidak hanya memfasilitasi satu calon, tetapi dari berbagai calon agar
kaya-nya informasi dari masing-masing bacapres tersebut bisa tersampaikan
18
dengan baik sehingga menjadi asupan pengetahuan bagi masyarakat akademis.
Walaupun dampaknya menjadi kontroversi, itu menjadi suatu hal yang wajar.
Justru, kontroversi di institusi pendidikan sangat diperlukan karena disitulah
warna akademisi muncul dengan kontroversi. Asalkan pro dan kontra yang hadir
dilandasi dengan basis keilmuan. Tidak hanya rasa dengki, rasa dia menyukai
salah satu calon, tetapi tidak berbasis ilmiah.

Terjadinya kontroversi di lingkungan Universitas Pasundan Bandung


mengundang pemikiran yang berbeda dari berbagai kelompok sehingga
menciptakan suatu tindakan penolakan untuk men-takedown konten yang
diunggah pihak universitas di sosial media. Hal tersebut menunjukan hasil
interpretasi dari kontroversi itu sendiri. Ibaratnya mahasiswa meyakini sesuatu
yang tidak ia pahami, berarti mahasiswa itu sendiri yang salah. Kenapa
mahasiswa tidak adil dengan pendapatnya? Kenapa mahasiswa masih mudah
sekali terpersuasi sesuatu yang menurut mahasiswa tidak konsisten dengan
pernyataan atau sikapnya sejak awal? Sikap atau pemikiran seperti itu yang
membuat efektivitas komunikasi dalam suatu kelompok dapat menurun.

Sebagian kelompok komunikasi menyatakan bahwa sah-sah saja jika


bacapres datang ke institusi pendidikan dan memberi sebuah pengetahuan baru.
Namun, di sisi lain sebagian kelompok komunikasi terlebih sebuah Lembaga
kemahasiswaan menyatakan penolakan akan hal tersebut karena dianggap sebagai
suatu tindakan kampanye politik di lingkungan pendidikan. Kelompok ini
mengklaim bahwasannya pihak universitas condong terhadap salah satu bacapres.
Seharusnya sebagai wadah untuk pendidikan, universitas tidak berpihak kepada
salah satu dari ketiga bakal calon presiden.

PEMBAHASAN

1. Profil Singkat Universitas Pasundan Bandung

Universitas Pasundan atau dikenal dengan Unpas adalah sebuah


universitas swasta di Bandung, Indonesia, yang memiliki Kampus di lima
lokasi, yaitu di Jalan Lengkong Besar No. 68 (Kampus I), Jalan Tamansari
No. 6-8 (Kampus II), Jalan Wartawan IV No. 22 (Kampus III), Jalan Dr.
Setiabudhi No. 193 (Kampus IV), dan Jalan Sumatera No. 41 (Kampus V).

19
Universitas Pasundan (Unpas) berdiri tanggal 14 November 1960,
keberadaan dan pengembangannya tidak lepas dari tujuan dan cita-cita
Paguyuban Pasundan, sebagai organisasi induk yang lahir tahun 1913,
sehingga esensi dan eksistensinya tidak terlepas dari garapan pengabdian

Paguyuban Pasundan, terutama dalam turut mencerdaskan kehidupan dan


kesejahteraan bangsa Indonesia.

11
0
2. Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)

Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)


merupakan tahapan dalam menyiapkan mahasiswa baru melewati proses
transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta katalis dalam
proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru dan memberikan
bekal untuk keberhasilannya.

3. Komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia perlu berkomunikasi satu


sama lain. Komunikasi adalah hubungan antara setiap individu, baik
sebagai perseorangan maupun dalam berkelompok. Komunikasi adalah
sebuah tindakan untuk berbagi informasi, ide, atau pendapat dengan orang
lain untuk mencapai makna yang sama. Ini dapat dilakukan secara
individual, kelompok, massa, atau di dalam organisasi. Komunikasi
sangat erat dengan kehidupan manusia karena, disadari atau tidak, telah
dilakukan sepanjang abad. Sangat penting untuk mencapai tujuan melalui
komunikasi yang efektif. seperti komunikasi yang terjadi dalam organisasi,
baik itu pemerintahan maupun swasta, atau apa yang biasa kita sebut
sebagai perusahan. (Jeina dkk., t.t.)

11
1
4. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara


tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi
informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-
anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang
lain secara tepat (Wiryanto, 2005).

5. Teori Persepsi

Teori persepsi langsung menyatakan bahwa informasi dalam


stimuli adalah elemen penting dalam persepsi dan bahwa pembelajaran
dan kognisi tidaklah penting dalam persepsi karena lingkungan telah
mengandung cukup informasi yang dapat digunakan untuk interpretasi.

Kata ‘Persepsi’ seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Namun, apa makna sebenarnya dari persepsi itu sendiri? Menurut
pengertian dari beberapa ahli, yang penulis simpulkan secara sederhana
yaitu setiap individu dalam kehidupan sehari-hari akan menerima
stimulus atau rangsang berupa informasi, peristiwa, objek, dan lainnya
yang berasal dari lingkungan sekitar, stimulus atau rangsang tersebut
akan diberi makna atau arti oleh individu, proses pemberian makna atau
arti tersebut dinamakan persepsi. Untuk memberikan gambaran lebih
jelas lagi mengenai pengertian persepsi, berikut pengertian yang
dikemukakan oleh beberapa ahli.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983:89), Persepsi
adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan,
kemampuan tersebut antara lain: kemampuan untuk membedakan,
kemampuan untuk mengelompokan, dan kemampuan untuk
memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki persepsi
yang berbeda, walaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan
karena adanya perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian
individu yang bersangkutan. Sedangkan menurut Leavit,1978 yang
diambil dari Faradina, Triska (2007:8) persepsi memiliki pengertian
dalam arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit persepsi yaitu
penglihatan: bagaimana seseorang melihat sesuatu, dan dalam arti luas
11
2
persepsi yaitu: pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu.
Sondang P. Siagian (1989) berpendapat bahwa persepsi
merupakan suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan- kesan sensorisnya dalam usahanya
memberikan suatu makna tertentu dalam lingkungannya. Indrajaya
(1986) dalam Prasilika, Tiara H. (2007:10) berpendapat persepsi adalah
proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya,
memanfaatkan, mengalami, dan mengolah perbedaan atau segala sesuatu
yang terjadi dalam lingkungannya.

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan

Degradasi efektivitas komunikasi kelompok di lingkungan Universitas


Pasundan Bandung dapat terjadi melalui berbagai faktor, seperti perbedaan
pandangan politik dan ideologis di antara anggota kelompok, kurangnya saluran
komunikasi terbuka serta ketidakseimbangan partisipasi dalam diskusi kelompok.
Degradasi efektivitas komunikasi juga dapat terjadi karena hambatan yang datang
dari komunikator maupun komunikan. Salah satunya datang dari hambatan
perilaku yaitu hambatan yang disebabkan oleh berbagai faktor manusia seperti
emosi, prasangka pribadi, persepsi, ketidakcakapan, kemampuan atau
ketidakmampuan dan lain sebagainya.
Kedatangan salah satu bacapres menciptakan dinamika yang kompleks
dalam komunikasi kelompok di Universitas Pasundan Bandung. Perubahan
dinamika ini dapat tercermin dalam pola interaksi, pemilihan topik pembicaraan
dan dinamika keputusan kelompok. Fenomena yang muncul setelah kedatangan
salah satu bacapres dapat mencakup polarisasi opini, pergeseran fokus diskusi
serta peningkatan ketegangan antar anggota kelompok. Reaksi ini dapat menjadi
hasil dari perbedaan keyakinan politik dan interpretasi terhadap kebijakan yang
diwakili oleh bacapres. Persepsi kelompok terkait isu-isu kontroversial, khususnya
terkait kedatangan salah satu bacapres pada saat PKKMB Universitas Pasundan
Bandung dapat diartikan sebagai dalam kampanye politik di lingkungan
pendidikan. Persepsi ini mencerminkan kompleksitas dinamika politik di kalangan
11
3
mahasiswa dan staf universitas yang dapat mempengaruhi sikap kelompok
terhadap isu-isu tertentu.

Saran

Sebagai saran, diharapkan mahasiswa Fisip Universitas Pasundan


Bandung membuat sarana pembanding yaitu dengan cara mengundang bacapres
yang lain. Mahasiswa dipersilahkan untuk mengeluarkan ide-idenya yang
memang mampu menghadirkan tanding gagasan antara satu bacapres dengan
bacapres yang lain. Saat ini bukan masanya kampanye terbuka atau debat pilpres
yang dapat diperhatikan dari berbagai institusi maupun media ketika mengundang
organisasi apapun tidak diperdebatkan dalam situasi debat. Karena konteksnya
bukan konteks debat yang menyanggah atau mendukung dari pernyataan masing-
masing calon. Ketika mampu menciptakan sebuah formulasi baru, maka bisa
dimanfaatkan untuk membedah pemahaman dan memperbaharui pengetahuan.
Baik tenaga pendidik dan mahasiswa sebaiknya mampu mengontrol emosi
dan juga persepsi agar perpecahan antara kelompok komunikasi dapat
diminimalisisr bahkan ditiadakan.

Saran untuk pembaca diharapkan dapat memahami isi materi yang


disampaikan, dan untuk menambah wawasan mengenai topik pembahasan yang
dibahas, disarankan untuk membaca referensi lain baik berupa artikel, jurnal,
bahkan buku mengenai topik yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian
ini.

11
4
UCAPAN TERIMAKASIH

Selama penyusunan karya tulis ilmiah ini peneliti banyak menerima


bimbingan, bantuan, saran, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah melancarkan segala proses penelitian yang kami
lakukan.
2. Ibu Trias Pyrenia Iskandar, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen mata kuliah
Penulisan Presentasi Ilmiah yang telah bersedia menyediakan waktu,
tenaga dan pikirannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
3. Kedua orangtua kami, mama dan papa yang sudah mendo’akan,
membantu, membimbing serta memberikan kasih sayang kepada kami
selama ini. Juga memberikan dukungan moril dan materil sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
4. Untuk semua para informan yang telah meluangkan waktunya untuk
diwawancarai dalam penelitian ini.
5. Semua teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan penelitian ini.
6. Serta untuk semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat
dalam menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, S. P., & Khairin, R. (t.t.). AKUN KOMEDI DAGELAN DI INSTAGRAM


COMEDY ACCOUNT DAGELAN IN INSTAGRAM.

11
5
11
6

Anda mungkin juga menyukai