Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


Dosen Pengampu : Yena Wineini Migang., MPH

Disusun Oleh :
Nama : Putri Rusmalisa
NIM : PO6224223842

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2023
1. Deskripsikan secara singkat perkembangan psikologi masa remaja
pada perempuan, kemudian identifikasi masalah yang dapat
terjadi pada masa remaja (minimal 5) disertai masing-masing
intervensi yang mungkin dilakukan sebagai solusi.
JAWAB:
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa
ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau
tua. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua (Ahyani dan Dwi, 2018).
Menurut Kartono (1990) Masa remaja terdiri dari 3 fase yaitu:
a. Remaja Awal (12 sampai 15 tahun)
Pada rentang usia ini, remaja mengalami pertumbuhan jasmani
yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat
intensif, sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar
dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak
lagi namun belum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya.
Selain tu pada masa ini remaja belum tahu apa yang
diinginkannya, remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak
stabil, tidak puas, dan merasa kecewa.
b. Remaja Pertengahan (15-18 tahun)
Pada rentang usia ini, kepribadian remaja masih bersifat
kekanak-kanakan, namun pada usia remaja sudah timbul unsur
baru, yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan
badaniah sendiri. Remaja mulai menemukan nialai-nilai
tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran
filosofis dan etis. Maka, dari perasaan yang penuh keraguan
pada usai remaja awal maka pada rentang usia ini mulai
timbul kemantapan pada diri sendiri yang lebih berbobot.
Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada
dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku
yang telah dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja
mulai menemukan diri sendiri atau jadi dirinya.
c. Masa Remaja Akhir (18-21 tahun)
Pada rentang usia ini, remaja sudah merasa mantap dan
stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup
dengan pola hidup yang digariskan sendiri, dengan itikad
baik dan keberanian. Remaja mulai memahami arah
kehidupannya, dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah
mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang
jelas yang baru ditemukannya. Sebagai periode yang paling
penting, masa remaja ini memiliki

Karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-


periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic.
h. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada masa ini terjadi perubahan yang cepat, dan disebut
juga dengan masa puber. Ciri-ciri masa remaja yaitu:
a. Perubahan emosional (Kognitif) secara cepat
b. Perubahan yang cepat secara fisik
c. Terjadi perubahan dalam keterkaitan terhadap sesuatu
Baik pada remaja laki-laki atau remaja perempuan tidak
ada perubahan yang jauh beda terhadap karakteristik. Akan
Tetapi pada remaja perempuan memiliki perbedaan pada ciri-
cirinya. Berikut ini pembahasan tentang ciri-ciri masa remaja
perempuan:
a. Perkembangan Kognitif
Kekuatan pemikiran remaja yang sedang berkembang membuka
cakrawala kognitif dan cakrawala sosial yang baru.
Pemikiran mereka semakin abstrak, logis, dan idealistis;
lebih mampu menguji pemikiran diri sendiri, pemikiran orang
lain dan apa yang orang lain dan apa yang orang lain
pikirkan tentang mereka. Perkembangan anak sangat
dipengaruhi oleh stimulus yang diberikan pada anak
tersebut, semakin banyak anak mendapatkan stimulus, semakin
banyak anak belejar hal baru dan mengakibatkan semakin kuat
juga sinapsis neuron yang ada didalam otak anak, hal
tersebut dapat merangsang anak tumbuh dengan kemampuan yang
jauh lebih baik dan optimal (Bertental&Champos, 1987., Karl
Morse&wiley, 1997).
b. Perkembangan Fisik
Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang
cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat
dewasanya dalam sekitar dua tahun. Dorongan pertumbuhan
terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga
menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual
daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis
remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi. Hormon-hormon
utama yang mengatur perubahan pada wanita yaitu hormon
estrogen, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan
seperti ciri-ciri seksual sekunder rambut tubuh dan
kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada
wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan
penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa
individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam
menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi
dewasa lebih lambat.
c. Perkembangan Seksual
Perkembangan awal kemasakan seksual secara biologis dapat
terjadi pada usia 10 tahun hingga 14 tahun. Hal tersebut
diiringin perubahan yang terjadi terkait hormonal maupun
secara fisik (Tanner 1967). Selain itu proses perubahan
hormonal pada remaja juga mengakibatkan meningkatnya
interaksi sosial remaja dengan lawan jenis, serta lebih
merani memunculkan ekspresi psikoseksual pada lawan
jenisnya (Udry, 1988). Perubahan fisik yang terjadi pada
masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan
seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan
banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan
pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Pada umumnya
anak mengalami ketertarikan dengan lawan jenis di usia 10
sampai dengan 12 tahun, kemudian mereka mengalami
pengalaman fantasi seksual dengan lawan jenis 1 tahun
berikutnya (Brancorf., et all., in press., Rosario et all.,
1996).
d. Perkembangan Emosional
Masa ini biasanya di rasakan sebagai masa sulit, baik bagi
remaja sendiri maupun bagi keluarga, atau lingkungan.
Berada pada masa peralihan antara masa anak-anak dan masa
dewasa, status remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun
bagi lingkunganya. Conny Semiawan (1989) mengibaratkan :
terlalu besar untuk serbet terlalu kecil untuk taplak meja
karna sudahbukan anak-anak lagi, tetapi juga belum dewasa.
Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi
berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna.
Remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman,tidak
tenang, dan khawatir kesepian.Psikolog Amerika G. Stanley
Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres
emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan
luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika
kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan
sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.

Permasalahan-Permasalahan yang sering terjadi pada remaja, yaitu :


1. Permsalahan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan
motorik
Contohnya :
a. Seorang Remaja merasa tidak percaya diri karena Berat Badan
yang berlebih/ kulit yang kusam atau berjerawat.
Solusi : Disini kita sebagai orang dewasa dapat memberikan
motivasi dan dukungan untuk membantu remaja tersebut untuk
merawat dirinya menjadi lebih baik lagi.
2. Permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan kognitif dan
bahasa.
Contohnya :
a. Seorang remaja yang mengalami kemunduran terhadap nilai
pelajaran disekolah.
Solusi : Disini Kita Sebagai orang dewasa dapat menanyakan
masalah apa yang sedang dihadapi remaja dtersebut. jika itu
berhubungan dengan masalah keluarga ataupun kisah cinta. Maka
kita dapat memberikan pemahaman dan dukungan serta membatunya
untuk bangkit dari keterpurukannya.
3. Permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan perilaku
sosial, moralitas dan keagamaan.
Contohnya :
a. Seorang remaja melakukan tindakan bullying terhadap
temannya.
b. Seorang remaja melakukan aksi tauran antar sekolah.
c. Seorang remajan bergabung dalam geng motor.
Solusi : Disini kita sebagai orang dewasa dapat menegur
secara baik dengan menggunakan kata-kata yang halus dan
dapat dipahaminya, perkataan yang kita itu tidak menyudutkan
dia, serta memberikan pemahaman bahwa yang dialakukan
tersebut salah. Karena dapat merugikan orang banyak, tidak
hanya dia tetapi orang-orang di sekitarnya.
4. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan
emosional.
Contohnya :
a. Seorang ramaja mudah sekali tersulut emosi dan marah-marah
tidak jelas
b. Seorang remaja memiliki masalah pada pola makannnya. Dimana
remaja tersebut sering sekali memuntahkan kembali setiap
makanan yang telah dia makan, karena dia merasa bersalah
setiap dia makan.
Solusi : Disini kita sebagai orang dewasa dapat memberikan
arahan dan membantunya dalam mengelola rasa stress yang dia
rasakan. karena pada masa remaja mengalami krsisis identitas,
reaksi reaksi dan ekspresi emosional ini yang masih labil dan
belum terkendali.
Secara keseluruhan kita sebagai orang dewasa dapat
memberikan solusi dari berbagai sudut pandang dan peran kita
dimata remaja tersebut.
1. Orangtua dan guru
Remaja mulai memindahkan ketergantungannya dari orangtua ke
orang lain atau teman sebaya. Namun demikian, remaja tetap
memerlukan pengarahan dan pengawasan dari guru dan orangtua
untuk memunculkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan
keterampilan-keterampilan baru, namun tetap memberi ruang
gerak baginya. Pengawasan yang terlalu ketat bisa berakibat
kurangnya inisiatif dan ia tidak akan bisa mengembangkan
dirinya. Remaja kerap menolak segala hal yang dianggap baik
oleh orangtua dan suka mengkritik orangtua. Hal ini karena
meningkatnya cara berpikir kritis, selalu menanyakan sebab-
sebab, akibat-akibat, dengan cara menyanggah pendapat orang
dewasa. Namun demikian, ia tetap memerlukan kehangatan dan
keserasian dalam keluarga dan membutuhkan dukungan emosional
dari orangtua untuk membantunya mengatasi permasalahan yang
dihadapinya sehari-hari dalam pergaulan.
2. Komunikasi efektif
Komunikasi yang baik perlu diperhatikan untuk memudahkan
penyaluran kasih sayang. Dengan demikian, pergaulan yang buruk
dapat dihindari. Selain itu, kompetisi dapat menyebabkan anak
menjadi sadar akan kemampuan dan keterbatasannya. Penting
diingat bahwa remaja memerlukan dorongan, semangat,
pengawasan, dan pengarahan.
3. Pendidikan moral dan keagamaan
Pendidikan ini akan mengembangkan dan memupuk hati nuraninya.
Sebaliknya, hati nurani yang terpupuk baik akan memudahkan
berperilaku sesuai dengan prinsip moral dan nilai-nilai
manusiawi. Seluruh perkembangan merupakan suatu rangkaian
bertahap dan berkesinambungan. Perlu diberi keterangan tentang
pertimbangan moral dalam hubungan dengan teman sebaya,
kegiatan-kegiatan dan apa yang bisa merugikan orang lain,
serta analisa tentang perilaku bermoral dan kaidah-kaidah
agama. Orangtua juga harus menjadi model manajemen stres yang
sehat di rumah. Jika remaja menyadari bahwa mereka tidak
sendirian, orangtua dan dirinya juga pernah mengalami stres
dan orangtua mampu menanganinya, maka ia akan dapat belajar
cara-cara positif untuk mengatasi stres, bukan beralih ke
obat-obatan.

2. Bagaimana peran bidan tehadap kesehatan mental/ psikologi


remaja?
Bidan memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan
remaja, dimana bidan menjaga kesehatan mental remaja. Bidan
juga berperan dalam memberikan konseling dan dukungan yang
dibutuhkan remaja dengan memberikan pengetahuan pendidikan
kesehatan. Selain itu bidan juga dapat berperan menjadi sosok
teman bagi remaja.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyani, Lathifa Nur dan Dwi Astuti. 2018. Buku Ajar Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Badan Penerbit Universitas
Muria Kudus. Kudus.
Meriyati. 2017. Permasalahan Remaja, Bagaimana cara kita
mengatasinya.
https://www.rspondokindah.co.id/id/news/permasalahan-
remaja bagaimana-memahami-serta-menanganinya (diakses 10
Oktober 2023)

Anda mungkin juga menyukai