Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN BUPATI NAGEKEO

NOMOR 55 TAHUN 2021


TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN
TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AERAMO TIPE C
KABUPATEN NAGEKEO

KABUPATEN NAGEKEO
2021

0
BUPATI NAGEKEO

PERATURAN BUPATI NAGEKEO


NOMOR 55 TAHUN 2021
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN
TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AERAMO TIPE C
KABUPATEN NAGEKEO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NAGEKEO,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan penilaian kriteria klasifikasi


secara teknis dan skoring instrumen self assesment
oleh Tim Visitasi, Rumah Sakit Daerah Aeramo layak
untuk ditingkatkan kelasnya menjadi Rumah Sakit
Daerah Kelas C;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
membentuk Peraturan Bupati tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo Tipe C
Kabupaten Nagekeo;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Nagekeo di Provinsi Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara

1
Republik Indonesia Nomor 4678);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6402);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 57);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun
2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi
Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
451);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 21);

2
7. Peraturan Daerah Kabupaten Nagekeo Nomor 3
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Nagekeo (Lembaran
Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun 2016 Nomor 3);
8. Peraturan Bupati Nagekeo Nomor 47 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Nagekeo (Berita Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun
2016 Nomor 47), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Nagekeo Nomor 37 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nagekeo
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Nagekeo (Berita Daerah
Kabupaten Nagekeo Tahun 2018 Nomor 37);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN,


SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA
KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AERAMO
TIPE C KABUPATEN NAGEKEO.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Nagekeo.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
3. Bupati adalah Bupati Nagekeo.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Nagekeo.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Nagekeo.

3
6. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo.
8. Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo yang selanjutnya disingkat RSUD
Aeramo adalah unit organisasi bersifat khusus yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
9. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo yang selanjutnya disebut
Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo.
10. Kepala Bagian adalah Kepala Bagian Tata Usaha pada Rumah Sakit
Umum Daerah Aeramo.
11. Kepala Subbagian adalah Kepala Subbagian pada Rumah Sakit Umum
Daerah Aeramo.
12. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah
Aeramo.
13. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Rumah Sakit Umum Daerah
Aeramo.
14. Jabatan Pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas pelaksanaan kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
15. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.

BAB II
PEMBENTUKA
N
Pasal 2

Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Aeramo Tipe C Kabupaten Nagekeo.

4
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3

(1) RSUD Aeramo berkedudukan sebagai unit organisasi bersifat khusus


yang memberikan layanan secara profesional.
(2) Sebagai unit organisasi bersifat khusus, RSUD Aeramo memiliki otonomi
dalam pengelolaan keuangan, barang milik daerah serta bidang
kepegawaian.
(3) RSUD Aeramo dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

BAB IV
ESELONERING
Pasal 4

(1) Direktur RSUD Aeramo merupakan jabatan struktural eselon III.A atau
jabatan administrator.
(2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang merupakan jabatan struktural eselon
III.B atau jabatan administrator.
(3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi merupakan jabatan
struktural eselon IV.A atau jabatan pengawas.

BAB V
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5

(1) Susunan Organisasi RSUD Aeramo terdiri dari :


a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha, terdiri atas;
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan; dan
3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluai dan Pelaporan.

5
c. Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, terdiri atas:
1) Seksi Pelayanan Medik; dan
2) Seksi Pelayanan Penunjang Medik.
d. Bidang Keperawatan dan Kebidanan, terdiri atas:
1) Seksi Pelayanan Asuhan Keperawatan; dan
2) Seksi Pelayanan Asuhan Kebidanan.
e. Bidang Non Medik, terdiri atas :
1) Seksi Kefarmasian dan Perbekalan; dan
2) Seksi Penujang Non Medik.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi RSUD Aeramo sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VI
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Direktur
Pasal 6

(1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin dan menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna melalui
penyelenggaraan pelayanan medik dan penunjang medik, pelayanan
keperawatan dan kebidanan, pelayanan nonmedik, pelayanan
ketatausahaan serta menyelenggarakan upaya kesehatan rujukan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Direktur menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan program/kegiatan rumah sakit;
b. perumusan kebijakan teknis/petunjuk teknis penyelenggaraan
pelayanan rumah sakit;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi
rumah sakit;

6
d. pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi rumah sakit
e. pelaksanaan evaluasi program/ kegiatan rumah sakit; dan
f. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh atasan.
(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Direktur memiliki otonomi dalam
pengelolaan keuangan, barang milik daerah dan kepegawaian.
(4) Otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan serta
penggunaan dan penatausahaan barang milik daerah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(5) Otonomi dalam bidang kepegawaian dilaksanakan melalui pengusulan
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Aparatur Sipil
Negara (ASN) kepada pejabat yang berwenang serta pembinaan dan
pengelolaan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(6) Dalam melaksanakan otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang
milik daerah, Direktur ditetapkan selaku kuasa pengguna anggaran dan
kuasa pengguna barang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.

Bagian Kedua
Bagian Tata
Usaha Pasal 7

(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam
menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan urusan ketatausahaan
rumah sakit meliputi urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta
perencanaan program/kegiatan, evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bagian
Tata Usaha melaksanakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan program/ kegiatan ketatausahaan
rumah sakit;
b. perumusan kebijkan teknis/ petunjuk teknis di lingkup kerjanya;

7
c. pengelolaan dan pelayanan urusan ketatausahaan;
d. pengawasan, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan urusan
ketatausahaan rumah sakit; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh Direktur sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 huruf b angka 1, mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan,
melaksanakan dan mengevaluasi urusan persuratan, kearsipan,
kepegawaian, hubungan masyarakat, protokol, perlengkapan, rumah
tangga dan aset serta urusan umum dan kepegawaian lainnya.
(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. merencanakan urusan persuratan, kearsipan, kepegawaian,
hubungan masyarakat, protokol, perlengkapan, rumah tangga dan
aset serta urusan umum dan kepegawaian lainnya;
b. mengkoordinasikan urusan persuratan, kearsipan, kepegawaian,
hubungan masyarakat, protokol, perlengkapan, rumah tangga dan
aset serta urusan umum dan kepegawaian lainnya;
c. melaksanakan urusan persuratan, kearsipan, kepegawaian,
hubungan masyarakat, protokol, perlengkapan, rumah tangga dan
aset serta urusan umum dan kepegawaian lainnya;
d. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada sub bagian umum dan
kepegawaian; dan
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(5) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b
angka 2, mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan,
melaksanakan dan mengevaluasi pengelolaan keuangan, penatausahaan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi dan pelaporan keuangan.
(6) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. merencanakan pengelolaan keuangan, penatausahaan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi dan pelaporan keuangan;

8
b. mengkoordinasikan pengelolaan keuangan, penatausahaan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi dan pelaporan keuangan;
c. melaksanakan pengelolaan keuangan, penatausahaan
perbendaharaan, akuntansi, verifikasi dan pelaporan keuangan;
d. menyusun laporan keuangan RSUD Aeramo;
e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada sub bagian keuangan;
dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(7) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf b angka 3, mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
penyusunan dan pelaporan program/kegiatan dan anggaran, standar
pelayanan dan standar operasional prosedur rumah sakit.
(8) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (7) Sub
Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi :
a. merencanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan
program/kegiatan dan anggaran, standar pelayanan dan standar
operasional prosedur rumah sakit;
b. mengkoordinasikan kegiatan penyusunan dan pelaporan
program/kegiatan dan anggaran, standar pelayanan dan standar
operasional prosedur rumah sakit;
c. melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan
program/kegiatan dan anggaran, standar pelayanan dan standar
operasional prosedur rumah sakit;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja
pelaksanaan program dan kegiatan dalam unit kerja di lingkungan
RSD Aeramo;
e. menyusun laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan RSD
Aeramo;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada sub bagian
perencanaan, evaluasi dan pelaporan; dan

9
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
Pasal 8

(1) Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik mempunyai tugas


membantu Direktur dalam menyelenggarakan pelayanan medik dan
penunjang medik.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik mempunyai fungsi:
a. penyusunan program/ kegiatan pelayanan medik dan penunjang
medik;
b. perumusan kebijakan teknis/petunjuk teknis bidang pelayanan
medik dan penunjang medik;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medik dan penunjang
medik;
d. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan medik dan penunjang medik;
e. pelaksanaan pengembangan dan penelitian serta peningkatan mutu
pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik RSD Aeramo;
f. pengawasan dan pemantauan pelayanan medik dan penunjang
medik;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pelayanan dan
penunjang medik; dan
h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
(3) Seksi Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c
angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan
melaksanakan kebijakan teknis, melaksanaan kegiatan, memantau dan
mengevaluasi bidang pelayanan medik.

1
(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Seksi
Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis
bidang pelayanan medik;
b. melaksanakan kegiatan pelayanan medik yang meliputi pelayanan
medik dasar, pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik
subspesialis;
c. melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang pelayanan medik;
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian serta peningkatan
mutu pelayanan medik;
e. melaksanakan monitoring dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pelayanan medik;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada seksi pelayanan medik;
dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(5) Seksi Pelayanan Penunjang Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan
melaksanakan kebijakan teknis, melaksanaan kegiatan, memantau dan
mengevaluasi bidang penunjang medik.
(6) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Seksi
Penunjang Medik menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis
bidang pelayanan penunjang medik;
b. melaksanakan kegiatan pelayanan penunjang medik yang meliputi
pelayanan medik dasar, pelayanan penunjang medik spesialis dan
pelayanan medik canggih;
c. melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang pelayanan penunjang medik;
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian serta peningkatan
mutu pelayanan penunjang medik;

1
e. melaksanakan monitoring dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pelayanan penunjang medik;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada seksi pelayanan
penunjang medik; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagian Keempat
Bidang Keperawatan dan Kebidanan
Pasal 9

(1) Bidang Keperawatan dan Kebidanan mempunyai tugas pokok


pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang Keperawatan dan Kebidanan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program/ kegiatan pemberian pelayanan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan;
b. perumusan kebijakan teknis/petunjuk teknis bidang keperawatan
dan kebidanan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan;
d. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
e. pelaksanaan pengembangan dan penelitian serta peningkatan mutu
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
f. pengawasan dan pemantauan pelayanan asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang keperawatan
dan kebidanan; dan
h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
(7) Seksi Asuhan Keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d
angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan

1
melaksanakan kebijakan teknis, melaksanaan kegiatan, memantau dan
mengevaluasi di bidang asuhan keperawatan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Seksi
Asuhan Keperawatan menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis
bidang asuhan keperawatan;
b. melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan generalis dan asuhan keperawatan spesialis;
c. melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang asuhan keperawatan;
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian serta peningkatan
mutu pelayanan asuhan keperawatan;
e. melaksanakan monitoring dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pelayanan asuhan keperawatan;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada seksi asuhan
keperawatan; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(8) Seksi Asuhan Kebidanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d
angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan
melaksanakan kebijakan teknis, melaksanaan kegiatan, memantau dan
mengevaluasi di bidang asuhan kebidanan.
(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Seksi
Asuhan Kebidanan menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis
bidang asuhan kebidanan;
b. melaksanakan kegiatan asuhan kebidanan;
c. melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang asuhan kebidanan;
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian serta peningkatan
mutu pelayanan asuhan keperawatan;
e. melaksanakan monitoring dan mengawasi pelaksanaan kegiatan
pelayanan asuhan kebidanan;

1
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada seksi asuhan kebidanan;
dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagian Kelima
Bidang Non Medik
Pasal 10

(1) Bidang Non Medik mempunyai tugas pokok pelaksanaan pelayanan non
medik yang meliputi pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
serta penunjang non medik.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidang Kefarmasian dan Penunjang mempunyai fungsi:
a. penyusunan program/ kegiatan pemberian pelayanan non medik;
b. perumusan kebijakan teknis/petunjuk teknis bidang non medik;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan non medik;
d. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di
bidang non medik;
e. pelaksanaan pengembangan dan penelitian serta peningkatan mutu
bidang non medik;
f. pengawasan dan pemantauan pelayanan non medik;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang non medik; dan
h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
(3) Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis, melaksanaan kegiatan,
memantau dan mengevaluasi di bidang kefarmasian dan perbekalan
kesehatan.
(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Seksi
Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

1
a. menyiapkan bahan penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis
bidang kefarmasian dan perbekalan kesehatan;
b. melaksanakan kegiatan kefarmasian dan perbekalan kesehatan yang
meliputi pengelolaan alat kesehatan dan bahan pakai habis, sediaan
farmasi dan pelayanan farmasi klinik;
c. melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang kefarmasian dan perbekalan kesehatan;
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian serta peningkatan
mutu pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan;
e. melaksanakan monitoring dan mengawasi pengelolaan kefarmasian
dan perbekalan kesehatan;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada seksi kefarmasian dan
perbekalan kesehatan; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(5) Seksi Penunjang Non Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf
e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan
melaksanakan kebijakan teknis, melaksanaan kegiatan, memantau dan
mengevaluasi di bidang penunjang non medik.
(6) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Seksi
Penunjang Non Medik menyelenggarakan fungsi:
a. menyiapkan bahan penyusunan dan melaksanakan kebijakan teknis
bidang bidang penunjang non medik;
b. melaksanakan kegiatan penunjang non yang meliputi pelayanan
rekam medik, sisstem informasi manajemen rumah sakit, pelayanan
gizi, pelayanan sterilisasi yang tersentral, pemeliharaan sarana
prasarana sanitasi lingkungan, pemeliharaan alat kesehatan,
pelayanan laundry/binatu, pemulasaraan jenazah, perbengkelan,
oksigen sentral dan pelayanan penunjang non medik lain;
c. melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang penunjang non medik;
d. melaksanakan pengembangan dan penelitian serta peningkatan
mutu pelayanan penunjang non medik;

1
e. melaksanakan monitoring dan mengawasi kegiatan pelayanan
penunjang non medik;
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pada seksi penunjang non
medik; dan
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 11

(1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


teknis operasional dan / atau penunjang sesuai bidang keahlihannya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdiri dari sejumlah tenaga jabatan fungsional yang terdapat dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Jumlah dan jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang diatur
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional secara teknis administratif bertanggung
jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha dan secara teknis operasional
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur.

BAB VII
KOMITE, SATUAN PENGAWAS INTERNAL DAN INSTALASI DAN UNIT
Bagian Kesatu
Komite
Pasal 12

(1) Komite merupakan unsur organisasi nonstruktural yang melaksanakan


fungsi tertentu dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan keselamatan pasien.

1
(2) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa Komite Medik
mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan tatakelola klinis yang
baik (good clinical governance).
(3) Selain komite medik dapat dibentuk Komite Lainnya sesuai kebutuhan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Komite diatur oleh Keputusan Direktur.

Bagian Kedua
Satuan Pengawas Internal
Pasal 13

(1) Satuan Pengawas Internal merupakan unsur organisasi nonstruktural


yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan audit kinerja
internal rumah sakit.
(2) Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di
bawah dan bertangungjawab kepada direktur.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Satuan Pengawas Internal diatur oleh
Keputusan Direktur.

Bagian Ketiga
Instalasi Dan Unit
Pasal 14

(1) Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit, Direktur
dapat membentuk instalasi dan unit.
(2) Pembentukan Instalasi dan Unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh direktur.
(3) Instalasi dan Unit merupakan pelayanan nonstruktural, yang terdiri atas
kelompok jabatan fungsional, berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada direktur melalui bidang/bagian.

1
(4) Instalasi dan Unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
seorang Kepala dan dibantu oleh pejabat fungsional dan pelaksana.
(5) Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diangkat dan diberhentikan
oleh direktur.
(6) Instalasi dan Unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian,
pengembangan dan penapisan teknologi di rumah sakit.

BAB VIII
TATA
KERJA
Pasal 15

(1) Direktur bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan, memberi


petunjuk, bimbingan dan mengevaluasi tugas bawahan yang berada
dalam lingkungannya.
(2) Direktur wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unsur
organisasi yang dipimpinnya.
(3) Direktur melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap sistem
pengendalian internal di lingkungan kerjanya.
(4) Bagian dan Bidang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Direktur.
(5) Subbagian dan Seksi dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing.
(6) Dalam melaksanakan tugas masing-masing pejabat wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-
masing maupun dengan instansi terkait dan unit kerja lain berdasarkan
bidang tugas dan kewenangan masing-masing secara berjenjang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
(7) Direktur dalam melaksanakan pengelolaan keuangan, barang milik
daerah dan kepegawaian wajib menyampaiakn laporan
pertanggungjawaban secara berkala kepada Kepala Dinas.

1
BAB IX
KEPEGAWAIAN
Pasal 16

Pengangkatan dan pemberhentian aparatur RSUD Aeramo dilaksanakan


berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 17

(1) Pembiayaan RSUD Aeramo bersumber dari APBD Kabupaten Nagekeo dan
sumber – sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.
(2) RSUD Aeramo wajib memiliki dokumen pelaksanaan anggaran demi
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Nagekeo
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah Rumah Sakit Derah Aeramo pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Nagekeo (Berita Daerah Tahun 2020 Nomor 14), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan ditetapkan
lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

1
Pasal

Peraturan Bupak ini mulai pada diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memexintahkan pengundangan Peramran
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Nagekeo.

Ditetapkan di

ONBOSCODO

Diundangkan Mbay

S DAE UPATENNAGEKEO,

DAE UPATEN NAGEKEO TAHUN 202 NOMOR


I•XMPIRAN PER4T1.!RAN BUPATI NAGEKEO
B/ GAN S3’RUKTUR ORGY .NISASI DAN TATA KEHJA
I!UMAH »AKIT L MUM E AERAH AERAMO TIPE C
DIREI?TUR KAE UPATE 4 NAGE KEO

r- - - - - -- - ------------

KEL JAB

BAGIAN T?iTA US/.HA

‹1 «I I I I IJ
guB|^OMN ' SUB I *AG\AN PERZ NCANAAN,
xFUrNOAN EVA UASI DAfil P£:LAPORAN
I

BIDANG PELAYANAN MEDIK DAN


BIDANG KEPERAWA"
PENUNJANG MEDIK
KEBIDANAN

SEKSI ASIJHAN
SEKSI PgLAYANAN
KEPERAWATAN
MEDIK

SEKSI PELAYANAN SEKS1 PENUNJANG


SEKSI A<9UHAN
PENUN,JANG MEDIK NO Y MEDIK
KEBIDANAN

KEO,

GARIS KOMANDO

ON BOSCO DO

Anda mungkin juga menyukai