JENAZAH
I. MUQADDIMAH
Puji syukur kehadirat Allah Azza wa Jalla yang karena rahmat-Nya sehingga kita masih bisa
menghirup udara kehidupan. Semoga shalawat dan salam senantiasa terkirim kepada qudwah
hasanah kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihiwassallam, kepada keluarga beliau, sahabat-
sahabat beliau, serta orang-orang Islam yang senantiasa istiqomah di jalan ad-Diin ini hingga
yaumulhisab kelak.
Kematian merupakan hal yang pasti bagi seluruh manusia yang sudah ditentukan oleh Allah Swt.
Tinggal bagaimana kita merpersiapkan diri untuk menghadapi datangnya kematian, sebaik baik
bekal adalah taqwa, oleh karena itu mari kita senantiasa meningkatkan keimanan kita,
memperbaiki kualitas sholat kita, mejalin tali silatuh rahim yang pernah terputus, dan senantiasa
berlapang dada memaafkan kesalahan saudara(i)
kita yang pernah berbuat salah hingga kita mempunyai persiapan bekal yang cukup sebelum
kematian menjemput kita. Kematian adalah suatu kepastian. Kita ataupun orang-orang di sekitar
kita mesti akan menemuinya karena Allah telah menetapkan: “Setiap yang bernyawa pasti akan
merasakan kematian.” (Ali Imran: 185) Rasulullah sendiri telah mengingatkan kita untuk
memperbanyak mengingat mati dalam titahnya yang agung:
Perbanyaklah kalian mengingat penghancur kelezatan.” (Kata perawi) yang dimaksud beliau
adalah kematian.Seorang muslim yang meninggal dunia punya hak yang harus ditunaikan oleh
kaum muslimin yang masih hidup sebagai kewajiban kifayah yang bila sudah ditunaikan oleh
sekelompok orang akan menggugurkan kewajiban bagi yang lain. Kewajiban yang dimaksud di
sini adalah si mayat dimandikan, dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan. Namun masih banyak
dari ummat muslim yang hingga kini tidak mengetahui secara mendetail mengenai proses sholat
jenazah.
Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan sebanyak 4 kali takbir, dan hokum dari shalat
jenazah adalha fardu kifayah (kewajiban yang ditujukan kepada orang banyak, tetapi bila
sebagian sudah melaksanakan maka gugurlah kewajiban bagi yang lain).Rasulullah SAW
bersabda : “Shalatkanlah mayat-mayatmu!” (HR. Ibnu Majah).“Shalatkanlah olehmu orang-
orang yamg sudah meninggal yang sebelumnya mengucapkan Laa ilaaha illallaah.” (HR. Ad-
Daruruquthni).Keutamaan orang yang menshalatkan jenazah dijelaskan dalam hadits
berikut :Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : ” Siapa yang mengiringi jenazah dan turut
menshalatkannya maka ia memperoleh pahala sebesar satu qirath (pahala sebesar satu gunung),
dan siapa yang mengiringinya sampai selesai penyelenggaraannya, ia akan mamperoleh dua
qirath.” (HR. Jama’ah dan Muslim).
V. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah, warga Desa Tino dan sekitarnya
VI. VISI
Visi dari kegiatan ini adalah upaya untuk semakin meningkatkan kualitas kita dalam memahami
Agama.
VII. MISI
1. Membentuk bibit sumber daya manusia dalam kegiatan keagamaan
2. Memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan warga Desa Tino terkhususnya pada pelatihan
proses mengurus jenazah.
3. Meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah Swt.
IX. PENYELENGGARA
Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa sebagai salah satu program kerja dari Divisi
Keagamaan dan Kerohanian.
XIV. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat untuk memberikan gambaran sejelas-jelasnya mengenai
kegiatan ini agar semua pihak berkenan untuk menyukseskan acara ini.Semoga usaha yang kecil
ini mendapat rahmat dan taufik dari Allah Subhanahu WaTa’ala untuk dapat berjalan dengan
baik, dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan balasan sebesar-besarnya kepada
pihak yang telah berkenan memberikan kontribusinya terhadap kegiatan ini. Atas bantuan
Bapak/Ibu sekalian kami mengucapkan Jazakumullahu Khair.
Mengetahui
Kepala Desa Tino
H. Hamzah, S. Pd
Ketua Umum
Lampiran 1
Susunan Kepanitiaan
- Kepala Dusun
- Babinkamtibmas & Babinsa
- H. Razak
- Muh. Jozan
- syansuddin
PANITIA PELATIHAN TATA CARA MENGURUS JENAZAH
PEMERINTAH DESA
H. HAMZAH, S. Pd
23 November 2020