Laporan INDUKSI
Laporan INDUKSI
Laporan INDUKSI
1
SISTEMATIKA LAPORAN
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)
I. Data Sekolah;
A. Identitas Sekolah
B. Waktu pelaksanaan program induksi
II. Data Guru Pemula Peserta Program Induksi
III. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh Pembimbing
IV. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh Kepala Sekolah
V. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula
Lampiran-lampiran
1. Rekapitulasi Hasil Penilaian
2. Laporan Keberhasilan Guru Pemula dalam Program Induksi Guru Pemula
3. Catatan dan Rekomendasi dari Guru Pembimbing
4. Catatan dan Rekomendasi dari Kepala Sekolah
5. Hasil Penilaian Tahap 1 oleh Guru Pembimbing
6. Hasil Penilaian Tahap 2 oleh Kepala Sekolah
7. Sertifikat Program Induksi Guru Pemula
2
I. DATA SEKOLAH DAN WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK N 1 Maumere
NSS/NPSN :
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : JL. Wairklau
Kecamatan : Alok Timur
Kabupaten/Kota : Sikka
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Nama Kepala Sekolah : Adelbertus Bonus Deo Hasulie ST
3
II. DATA GURU PEMULA PESERTA PROGRAM INDUKSI
Identitas Guru Pemula
Nama Guru : Maria Helsi Jingkang, S.Pd
NIP : 19871014 201401 2 001
Tempat/Tgl Lahir : Kefamenanu, 14 Oktober 1987
Pendidikan terakhir : S1
Program/Jurusan : Teknik Bangunan
Perguruan Tinggi : Universitas Nusa Cendana
Status Pegawai : PNS
Golongan : III. a
4
B. Tahap Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan
pembelajaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi hasil
pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi pembelajarandan pelaksanaan tugas lain yang relevan. Pembimbingan
terdiri dari pembimbingan yang dilaksanakan pada Penilaian Tahap 1 dan Tahap 2.
1. Pembimbingan Tahap 1
Pembimbingan tahap 1 pada dasarnya adalah pembimbingan untuk
mengembangkan kompetensi guru pemula. Pada pembimbingan ini diperlukan
penilaian pembimbingan untuk mengetahui sub kompetensi yang sudah
memenuhi standar dan yang belum. Kompetensi yang belum standar ini perlu
dibimbing terus menerus hingga mencapai standar.
Pembimbingan Tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke 2 (dua) sampai dengan
bulan ke 9 (Sembilan) oleh pembimbing yang telah ditunjuk oleh kepala
sekolah. Pembimbingan tahap 1 bertujuan untuk membimbing guru pemula
dalam proses pembelajaran secara bertahap dengan memberikan motivasi,
arahan dan umpan balik untuk pengembangan kompetensi guru dalam
melaksanakan tugas dan menjalankan fungsinya dalam proses pembelajaran.
Pada bulan ke dua, guru pemula bersama pembimbing menyusun: (1) Rencana
Pengembangan Keprofesian (RPK) untuk tahun pertama masa induksi, (2)
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan
pada pertemuan minggu-minggu pertama.
Pembimbingan yang diberikan kepada guru pemula meliputi proses
pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai
guru,seperti pembina ekstrakurikuler. Pembimbingan proses pembelajaran
meliputi penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran; membimbing dan melatih siswa; dan
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok
sesuai dengan beban kerja guru. Proses pembimbingan ini bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional.
Pembimbingan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan cara (1)
memberimotivasi dan arahan tentang penyusunan perencanaan pembelajaran
5
dan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa; (2) memberi
kesempatan kepada guru pemula untuk melakukan observasi pembelajaranguru
lain,(3) melakukan observasi untuk mengembangkan kompetensi pedagogic
dan professional dengan menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Pembimbingan pelaksanaan tugas tambahan yang terkait dengan tugasnya
sebagai guru, bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kepribadian dan
sosial. Pembimbingan ini dilakukan dengan cara (1) melibatkan guru pemula
dalam kegiatan-kegiatan di sekolah; (2) memberi motivasi dan arahan dalam
menyusun program dan pelaksanaan program pada kegiatan yang menjadi
tugas tambahan yang di emban guru pemula; (3) melakukan observasi
untuk mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial dengan
menggunakan Lembar Hasil Observasi Pembelajaran.
Setelah pembimbingan proses pembelajaran, maka di lakukan observasi
pembelajaran oleh pembimbing sekuarang- kurangnya 1 kali setiap bulan pada
masa pelaksanaan program induksi dari bulan ke 2 sampai dengan bulan ke 9.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengamati kegiatan
pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran
sesuai dengan fokus elemen kompetensi yang telah di buat.
6
c. Pasca Observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah
pembelajaran dilaksanakan.
2) Pembimbing dan guru pemula membahas hasil pembimbingan pada
setiap tahap dan memberikan masukan kepada guru pemula setelah
observasi selesai
3) Guru pemula dan pembimbing menandatangani Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran. Pembimbing memberikan salinan Lembar
Hasil Observasi kepada guru pemula.
2. Penilaian
Di akhir masa program induksi, dilakukan penilaian kinerja guru pemula.
Penilaian kinerja guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang
diterapkan terhadap guru lain (senior) pada setiap tahun, dengan menggunakan
Lembar Hasil Observasi Pembelajaran. Hasil penilaian kinerja pada akhir
program induksi ditentukan berdasarkan kesebuatan antara pembimbing, kepala
sekolah dan pengawas dengan mengacu pada prinsip professional, jujur, adil,
terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta Program Induksi dinyatakan
berhasil, jika semua elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling
kurang memiliki kriteria nilai dengan kategori Baik. Penilaian guru pemula
merupakan penilaian kinerja berdasarkan elemen kompetensi guru: kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Keempat kompetensi tersebut dapat dinilai melalui observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling serta observasi pelaksanaan tugas lain
yang relevan. Empat belas elemen kompetensi yang dinilai dalam Penilaian
Kinerja Guru Pemula:
a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa
2) Memahami teori belajar
3) Pengembangan kurikulum
4) Aktivitas pengembangan pendidikan
5) Peningkatan potensi siswa
7
6) Komunikasi dengan siswa
7) Assessmen & evaluasi
b. Kompetensi kepribadian
1) Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di
Indonesia
2) Kepribadian matang dan stabil
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggan menjadi guru
c. Kompetensi sosial
1) Berperilaku inklusf, objektif, dan tidak pilih kasih
2) Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah,orang tua, dan
masyarakat
d. Kompetensi profesional
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan standard
kompetensi mata pelajaran dan tahap-tahap pengajaran
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri
3. Pelaporan
Penyusunan laporan hasil pembimbingan tahap 1 dilaksanakan pada bulan ke 9
setelah pembimbingan tahap 1 selesai dilakukan, dengan prosedur sebagai
berikut :
a. Pembuatan draf laporan hasil pembimbingan yang didiskusikan dengan
kepala sekolah.
b. Penentuan keputusan pada laporan hasil pembimbingan guru pemula dengan
mempertimbangkan hasil observasi bimbingan dan tugas lain yang relevan,
yang selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan
kategori Baik.
c. Penandatangan laporan hasil pembimbingan oleh Pembimbing.
8
IV. PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH KEPALA SEKOLAH
A. Tahap Persiapan Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan
pembelajaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi
hasil pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasilpenilaian dan evaluasi pembelajarandan pelaksanaan tugas lain yang
relevan. Untuk kelancaran pembimbingan tahap 2, pembimbing
mempersiapkan dokumen – dokumen yang mendukung dalam tahap
pembimbingan PIGP Tahap 2. Dokumen-dokumen yang digunakan pada
tahap persiapan meliputi:
1. Silabus
2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Pelaksanaan proses pembelajaran
6. Penilaian hasil pembelajaran
7. Pengawasan proses pembelajaran
B. Tahap Pembimbingan
Pembimbingan guru pemula meliputi bimbingan dalam perencanaan
pembelajaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penilaian dan evaluasi
hasil pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi pembelajaran dan pelaksanaan tugas lain yang relevan.
Pembimbingan terdiri dari pembimbingan yang dilaksanakan pada Penilaian
Tahap 1 dan Tahap 2.
1. Pembimbingan Tahap 2
9
pembelajaran yang dilakukan pada pembimbingan tahap 2 (dua)
dilaksanakan paling kurang 3 (tiga) kali oleh kepala sekolah. Apabila
kepala sekolah menemukan adanya kelemahan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran oleh guru pemula maka kepala sekolah wajib memberikan
umpan balik dan saran perbaikan kepada guru pemula.
a. Pra observasi
Kepala sekolah bersama guru pemula menentukan dan membuat
fokus observasi pembelajaran yang meliputi paling banyak lima sub-
kompetensi sebagaimana yang tertulis dalam lembar observasi
pembelajaran yang diisi oleh kepala sekolah dan lembar refleksi
pembelajaran yang diisi oleh guru pemula.
b. Pelaksanaan Observasi
Pada saat pelaksanaan observasi, kepala sekolah mengamati
kegiatan pembelajaran guru pemula dan mengisi Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran secara obyektif dengen memberikan nilai pada
saat pelaksanaan observasi dilakukan.
c. Pasca observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah :
1) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran setelah
pembelajaran dilaksanakan.
2) Kepala sekolah dan guru pemula mendiskusikan hasil penilaian
pada setiap tahap pembelajaran.
3) Kepala sekolah memberikan masukan kepada guru pemula setelah
observasi selesai.
4) Guru pemula dan kepala sekolah menandatangani Lembar Hasil
Observasi Pembelajaran. Kepala sekolah memberikan salinan
Lembar Hasil Observasi kepada guru pemula.
10
2. Penilaian
a. Kompetensi pedagogik
1) Memahami latar belakang siswa.
2) Memahami teori belajar.
3) Pengembangan kurikulum.
4) Aktivitas pengembangan pendidikan.
5) Peningkatan potensi siswa.
6) Komunikasi dengan siswa.
7) Asseemen dan evaluasi
b. Kompetensi kepribadian
1) Berprilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di
Indonesia.
2) Kepribadian matang dan stabil.
3) Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggaab menjadi guru.
11
c. Kompetensi sosial
1) Berperilaku inklusif, objektif dan tidak pilih kasih.
2) Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah, orang tua dan
masyarakat.
d. Kompetensi profesional
1) Pengetahuan dan pemahaman tentang sruktur, isi dan standar
kompetensi mata belajar isi dan tahap-tahap pengajaran.
2) Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri.
3. Pelaporan
12
V. PENILAIAN DAN KRITERIA PENILAIAN
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan Lembar Penilaian Kinerja
bagi Guru.Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0-100, sebagai
berikut.
Skor yang diperoleh
x 100 ( Skor Akhir)
Total
Hasil skor akhir selanjutnya dimasukkan dalam kriteria nilai sebagai berikut:
91 - 100 = Amat Baik
76 - 90 = Baik
61 - 75 = Cukup
51 - 60 = Sedang
< 50 = Kurang
Hasil penilaian dari Guru Pembimbing, Kepala Sekolah, dan Pengawas sekolah
terlampir pada laporan ini.
13
LAMPIRAN – LAMPI RAN
14
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
a. Identitas
Nama : Maria Helsi Jingkang, S.Pd Jumlah jam/mingu : 7
Pendidikan terakhir : S1 Kabupaten/Kota : Sikka
Mata pelajaran yang diampu : Dasar-Dasar Konstruksi dan Teknik Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Pengukuran Tanah
Kelas : X DPIB
Sekolah : SMK N 1 Maumere
b.Hasil Penilaian
Penilaian
Tahap 1 Tahap 2
NilaiAkhir
(rerata)
TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA GURU
KS PS Rerata PS
Pembimbing
(rerata) (rerata) dan KS
1 2 3 4 5 6
1. PEDAGOGIK
1.1 Memahami latar belakang siswa 2 3 4,0 4,0 4,0
1.2 Memahami teori belajar 3 3,3 3,0 3,1
1.3 Pengembangan Kurikulum 3 4,0 4,0 3,7
1.4 Aktivitas pengembangan pendidikan 2 3 4,0 3,0 3,6
1.5 Peningkatan potensi siswa 4,0 4,0 3,3
1.6 Komunikasi dengan siswa 3 4,0 4,0 4,0
1.7 Penilaian dan evaluasi 2 3 3,6 3,0 3,2
2. KEPRIBADIAN
Berprilaku sesuai dengan norma, kebiasaan, dan
a2.1 2 3 4,0 3,0 3,6
hukum di Indonesia
2.2 Kepribadian yang matang dan stabil 2 4,0 4,0 4,0
Memiliki etika kerja dan komitmen serta
2.3 kebanggaan menjadi guru 3 4,0 4,0 4,0
3. SOSIAL 3
Berprilaku insklusif, bertindak obyektif, serta
3.1 2 3 4,0 4,0 4,0
tidak diskriminatif
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga
3.2 kependidikan, orang tua, siswa, dan masyarakat 3 4,0 3,0 3,3
4. Profesional
Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur isi
4.1 dan standar kompetensi mata pelajaran, serta 2 3 4,0 4,0 4,0
tahap-tahap pengajaran
Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi
4.2 diri. 2 3 3,3 3,0 3,1
Jumlah 50,9
Rekomendasi: Berdasarkan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula pada PembimbinganTahap 2, dan mempertimbangkan
Penilian Kinerja Guru Pemula pada Pembimbingan (PenialainTahap 1), bahwa Ibu Maria Helsi Jingkang, S.Pd.,
memperoleh Nilai Kinerja Amat Baik*, Baik*, Cukup**, Sedang**, Kurang**.
15
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Rekomendasi: Secara keseluruhan Ibu Maria Helsi Jingkang dalam Proses pembelajaran sudah baik, terjadi
pembelajaran yang aktif, ada umpan balik dari siswa.
Pembimbing,
16
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Nama : SMK N 1
Maria Helsi Jingkang, s.pd Sekolah/madrasah :
Maumere
Pedidikan terakhir : S1 Kabupaten/Kota : Sikka
X DPIB Nusa Tenggara
Kelas yang diajar : Provinsi :
Timur
Dasar-Dasar Konstruksi dan Teknik
Mata pelajaran yang Pengukuran Tanah
: Jumlah jam per minggu : 7
diampu
Fokus Observasi : KD 3.2
A. Jika Skor 4 B. Jika Skor 3 C. Jika Skor 2 D. Jika Skor 1
Kompetensi A B C D Catatan pengamat/penilai
1. Pedagogik
1.1Memahami latar belakang siswa Dalam peningkatan potensi peserta didik Ibu
1.2 Memahami teori belajar Helsi sudah baik, dalam evaluasi dan
penilaian juga mengalami peningkatan.
1.3 Pengembangan Kurikulum Melakukan evaluasi secara runtut, jelas dan
1.4 Aktivitas pengembangan pendidikan sesuai tujuan pembelajaran.
1.5 Peningkatan potensi siswa Namun dalam komunikasi dengan peserta
didik masih perlu peningkatan dalam
1.6 Komunikasi dengan siswa
merespon pertanyaan peserta didik.
1.7 Penilaian dan evaluasi
2. Kepribadian
2.1 Berprilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan, dan hukum di Indonesia
Ibu Helsi sudah menunjukan pribadi yang
dewasa dan teladan, serta mampu mengelola
2.2 Kepribadian yang matang dan stabil
pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif
2.3 Memiliki etika kerja dan komitmen
serta kebanggaan menjadi guru
3. Sosial
3.1 Berprilaku insklusif, bertindak
obyektif, serta tidak diskriminatif
3.2 Komunikasi dengan sesama guru,
tenaga kependidikan, orang tua,
peserta didik, dan masyarakat
4. Profesional
4.1 Pengetahuan dan pemahaman tentang
struktur isi dan standar kompetensi
mata pelajaran, serta tahap-tahap
pengajaran
4.2 Profesionalisme yang meningkat
melalui refleksi diri.
Rekomendasi: Secara keseluruhan Ibu Helsi dalam Proses pembelajaran sudah baik, terjadi pembelajaran yang
aktif, ada umpan balik dari siswa. Namun dalam komunikasi dengan peserta didik masih perlu peningkatan
dalam merespon pertanyaan peserta didik, dan memanfaatkan bukti gambaran kinerja untuk pengembangan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.
17
Mengetahui, Maumere, 21 Oktober 2018
Kepala SMK N 1 Maumere Guru Pemula,
Pembimbing,
18
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Pembimbing,
19
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Rekomendasi: Secara keseluruhan dalam Proses pembelajaran baik. Namun masih perlu meningkatkan kemampuan
mengelola kelas
Pembimbing,
20
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Rekomendasi: Secara keseluruhan dalam Proses pembelajaran amat baik. Ibu Helsi sudah menunjukan peningkatan.
Pembimbing,
21
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Pembimbing,
22
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
23
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
24
Mengetahui, Maumere, 30 April 2019
Kepala SMK N 1 Maumere Guru Pemula,
25
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
26
Ibu Helsi Jingkang memanfaatkan jurnal belajar
dan masukkan dari kolega sebagai bukti kinerja
dan bahan perbaikan selanjutnya.
Rekomendasi:
Secara keseluruhan pembelajaran ini merupakan contoh proses belajar pembelajaran yang berkualitas. Ibu Helsi
Jingkang mengembangkan hubungan yang kuat dan saling menghargai dengan siswa. Aktivitas pembelajaran sudah
terarah sesuai dengan teori pembelajaran. Dia juga sudah memanfaatkan jurnal belajar dan masukkan dari kolega
sebagai bukti kinerja dan bahan perbaikan selanjutnya.
27
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
Rekomendasi:
Secara keseluruhan dalam Proses pembelajaran cukup baik
28
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAUMERE
29
30