Haloalkana Kelompok 4 XII IPA 2
Haloalkana Kelompok 4 XII IPA 2
02 Sifat-Sifat Haloalkana
03 Pembuatan Haloalkana
Haloalkana kamar .
2. Haloalkana memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi.
3. Kelarutan haloalkana bervariasi tergantung pada sifat halogen dan
gugus alkilnya.
4. Haloalkana seringkali mempunyai bau yang khas.
5. Haloalkana kurang mudah menguap dibandingkan alkana.
6. Kehadiran atom halogen mempengaruhi reaktivitas haloalkana.
2. Sifat Kimia
1. Dapat mengalami reaksi substitusi jika haloalkana direaksikan
dengan suatu basa membentuk alkohol. R – X + MOH → R – OH + MX
2. Dapat membentuk pereaksi Grignard jika larutan haloalkana dalam
eter kering dikocok dengan serbuk magnesium. R – X + Mg → RMgX
3. Dapat mengalami reaksi eliminasi jika haloalkana direaksikan dengan
pereaksi basa kuat. CH3CH2 – X + KOH → CH3=CH3 + KCl + H2O
4. Dapat bereaksi dengan logam natrium dan akan menghasilkan
alkana. Reaksi ini disebut sintesis Wurtz R – X + Na → R – H + NaX
C. Pembuatan Haloalkana
Contohnya, senyawa klorometana (CH3Cl) dibuat dengan
1. Reaksi substitusi alkana cara metana (CH4) direaksikan dengan gas klorin (Cl2)
dengan unsur halogen dimana persamaan reaksinya sebagai berikut:
CH4+ Cl2→CH3Cl + HCl
K• loroform (CHCl3)
Kloroform biasa digunakan untuk obat bius dan pelarut zat-zat organik.
Namun, kloroform memiliki sifat yang sangat beracun dan merusak hati
sehingga untuk saat ini jarang digunakan lagi dalam dunia medis.
Tracy, Marcello, Natalee, Nevan, Ratu, Shania, William, Zefanya