Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN

KEHAMILAN
Bdn. Desi Ernita Amru, S.ST., M.KM
1
Seorang perempuan usia 19 tahun hamil 30 minggu datang ke TPMB diantar
suaminya. Hasil anamnesis: kakinya bengkak. Hasil pemeriksaan didapatkan
TD 180/110 mmHg, N 100 x/mnt, P 15 x/ mnt, DJJ 140 x/menit irreguler,
terdapat oedema pada wajah, tangan dan kaki.
Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan pada kasus
tersebut?
a. HCG Urine
b. Keton urine
c. Aceton urine
d. Protein urine
e. Glukosa Urine
Pembahasan
Jawaban : Pemeriksaan Protein Urine (D)

Pembahasan : Setiap ibu hamil wajib melakukan tes laboraririum (T8),


Sesuai kasus yang ada, ibu hamil TD 180/110 dan terdapat odema pada
wajah, tangan dan kaki → tanda Preeklamsi, untuk menegakkan diagnosa
pastinya, maka tenkes wajib melakukn pemeriksaan protein urine, hal ini
bertujuan untuk mengetahui komplikasi adanya preklampsia pada ibu
hamil yang sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun
persalinan bahkan terkadang menjadi menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu dan bayi bila tidak segera diantisipasi.

Referensi:
1. Kementerian Kesehatan RI. 2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementerian Kesehatan dan JICA
2. Ni’mah, Muftihatun. 2017. Gambaran Kadar Hemoglobin dan Protein Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Bersalin
Mattiro Baji GOWA. Jurnal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2
Perempuan usia 30 tahun GIP0A0 UK 7 minggu datang ke TPBM dengan
keluhan mual muntah di pagi hari. Hasil anamnesa pusing saat bangun tidur,
mudah lelah tetapi masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Hasil
pemeriksaan TD 110/90 mmHg, N 81x/menit, P 25 x/menit, S 36,5ºC, lidah
bersih, mulut dan bibir terlihat lembab.
Dari kasus tersebut, asuhan yang paling tepat adalah....
a. Edukasi pola makan
b. Edukasi aktivitas fisik
c. Pemberian tablet B6
d. Pemberian antiemetik
e. Pemasangan cairan infus
Pembahasan
Jawaban : Edukasi Pola makan (A)

Pembahasan : Mual muntah yang di alami oleh ibu hamil normal terjadi pada
kehamilan TM I → emesis gravidarum. Gejala ini akan berkurang Pada TM II
dan TM III. Pada kasus terlihat uk ibu 7 minggu, merupakan kehamilan
pertama, masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari maka asuhan yang
paling tepat adalah edukasi pola makan.

Referensi:
1. Kementerian Kesehatan RI. 2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementerian Kesehatan dan JICA
2. Ni’mah, Muftihatun. 2017. Gambaran Kadar Hemoglobin dan Protein Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Bersalin
Mattiro Baji GOWA. Jurnal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
3
Perempuan Usia 24 tahun G1P0A0 Hamil 8 minggu datang ke TPMB ingin
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: perut nyari, mual muntah,
tenggrokan panas karena muntah. Hasil pemeriksaan TD 110/80 mmHg, N 83
x/menit, S 37°C , P 24 x/menit, tugor kulit baik, lidah bersih dan tidak terlihat
tanda-tanda dehidrasi.
Apakah obat yang tepat diberikan pada kasus tersebut?....
a. DHA
b. Antasida
c. Piridoksin
d. Asam polat
e. Omeprazole
Pembahasan
Jawaban :Piridoksin (C)

Pembahasan : Pengobatan di lakukan dengan tujuan untuk menghentikan mual


munta, mengganti cairan dan elektrolit yang hilang pada saat mual dan muntah,
memenuhi kebutuhan nutrisi serta mengembalikan nafsu makan.
Beberapa obat yang aman diberikan kepada ibu hamil:
✓ Obat antimual, seperti promethazine
✓ Vit B1 atau tiamin
✓ Vit B6 atau piridoksin
Untuk obat antasida dan omeprazole sebaiknya dihindari karena:
✓ Antasida penumpukan cairan dalam jaringan, sehingga memicu
pembengkakan.
✓ Omeprazole termasuk salah satu obat maag yang bahaya bagi ibu hamil.
4
Seorang suami, memanggil Bidan untuk memeriksa keadaan istrinya yang
berusia 45 tahun, sedang hamil dan mengalami kejang-kejang di rumah.
Bidan melakukan pemeriksaan, kesadaran: koma, TD 200/110 mmHg, N 100
x/mnt, R 16 x/ mnt, DJJ negatif. Bidan memasang infus dan memberikan
konseling kepada keluarga untuk dilakukan rujukan segera.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
a. Eklamsia
b. Hipertensi
c. Gagal ginjal
d. Pre eklamsia
e. Pre eklamsi berat
Pembahasan
Jawaban : Eklamsia (A)

Pembahasan : Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai


dengan meningkatnya tekanan darah serta protein dalam urine. Kondisi ini kerap
terjadi setelah usia kehamilan menginjak 20 minggu. Salah satu pemicu terbesar
dari preeklamsia adalah usia ibu hamil yang lebih dari 40 tahun atau di bawah 20
tahun.
Eklamsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklamsia yang sudah parah.
Eklamsia biasanya ditandai dengan kejang bahkan bisa berujung koma.

Referensi:
1. Kementerian Kesehatan RI. 2022. Eklamsia. Jakarta : Kementerian Kesehatan
2. Tyastuti, S., & Wahyuningsih, H. P. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan.
5
Perempuan Usia 21 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38 minggu, datang Ke TPMB
untuk melakukan pemeriksaan Kehamilan. Bidan melakukan Pemeriksaan Fisik pada
ibu. Pada Pemeriksaan Abdomen Leopold I didapatkan bagian yang lunak, bundar
dan tidak melenting, Leopold II didapatkan bagian kiri ibu teraba bagian yang
panjang dan memapan dan bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil janin, Leopold
III didapatkan bulat keras dan melenting serta sudah tidak bisa di goyangkan. Leopol
IV masuknya bagian terbawah 2/5.
Pada kasus tersebut posisi bidan yang tepat untuk melakukan DJJ adalah?
a. Bagian Fundus
b. Bagian kiri diatas pusat ibu
c. Bagian kiri bawah pusat ibu
d. Bagian kanan diatas pusat ibu
e. Bagian kanan bawah pusat ibu
Pembahasan
Jawaban : Bagian kiri bawah pusat ibu (C)

Pembahasan : untuk menentukan posisi punggung bayi sekaligus detak jantung bayi,
bidan dapat melakukan pemeriksaan leopold, pada leopold II bidan biasanya menentukan
bagian punggung janin dan saat pemeriksaan leopold IV untuk menentukan sejauh mana
bagian terbawah janin masuk PAP. Disaat janin sudah masuk PAP, maka posisi punggung
janin biasanya berada dibawah pusat ibu.

Referensi:
1. Sullivan, Amanda. 2011 panduan pemeriksaan kehamilan. Jakarta EGC
2. Dartiwen, & Nurhayati, Y. (2019). Kehamilan, Asuhan Kebidanan . Yogyakarta: Cipta
Mandiri
6
Perempuan, Usia 33 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 30 minggu, datang Ke TPMB
mudah Lelah setiap beraktivitas. Bidan melakukan anamnesis dengan hasil : baru
datang dari luar kota. Hasil pemeriksaan TD: 110/80 mmHg, N 83 x/menit, P 20
x/menit, S 36,5°C. Bidan memberikan asuhan kehamilan sekaligus membuat
perencanaan tempat bersalin.
Bagaimanakah komunikasi yang paling tepat pada kasus tersebut…..
a. “Semuanya normal ibu, apakah ibu mau bersalin di tempat saya?”
b. “Hasil pemeriksaan ibu secara keseluruhan baik, ibu ingin bersalin dimana?”
c. “ibu, kondisi ibu saat ini normal, untuk menentukan lokasi bersalin wajib
dilayanan kesehatan ya bu”
d. Kehamilan ibu kondisinya baik, nanti kalau ada tanda-tanda persalinan segera
datang ke klinik saya ya bu”
e. Karena ibu baru datang dari luar kota, maka sebaiknya ibu bersalin di klinik saya
ya bu”
Pembahasan
Jawaban : “Hasil pemeriksaan ibu secara keseluruhan baik, ibu
ingin bersalin dimana?” (B)

Pembahasan : Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer


sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun,
tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik.
Cara penyampaian pesan memang berpengaruh terhadap
keefektifan proses komunikasi. Cara penyampaian yang baik,
akan memudahkan komunikan dalam menerima dan
memahaminya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan
hukum pertama dalam berkomunikasi.
7
Perempuan berusia 34 tahun G3P2A0 Usia kehamilan 13 minggu datang ke
TPMB dg keluhan pusing, mata berkunang-kunang, lemah dan mengalami
mual muntah. Hasil Anamnesis semenjak anak pertama pola makan
terganggu. Hasil pemeriksaan fisik LILA 25 cm. Hasil pemeriksaan
penunjang Hb 9 gr %.
Dari kasus tersebut penyebab yang paling mungkin adalah?
a. Jarak Kehamilan
b. Asupan makan
c. Multigravida
d. Kurang gizi
e. Usia ibu
Pembahasan
Jawaban : Asupan makan (B)

Pembahasan : HB rendah rentan terjadi pada ibu hamil, Ada banyak faktor yg
menjadi penyababnya, salah satunya kurangnya asupan nutrisi selama
kehamilan, istirahat yang tdk cukup dan juga asupan suplemen. Ketika hamil, ibu
membutuhkan asupan asam folat, zat besi, dan vitamin B12 dalam jumlah yang
terbilang tinggi, sehingga kurangnya tiga asupan ini bisa mengakibatkan ibu
mengalami Hb rendah.
8
Perempuan usia 28 tahun datang ke TPMB ingin melakukan pemeriksaan
karena sudah 1 bulan terlambat menstruasi. Hasil anamnesis: ibu
mengatakan mual dan muntah sudah 3 hari, mudah lelah dan keluar bercak
darah dari kemaluan. Bidan melakukan pemeriksaan fisik, didapatkan hasil
TD 90/70 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, suhu 37,5ºC, konjungtiva terlihat
pucat, teraba keras dibagian abdomen, portio menguncup. Hasil
pemeriksaan penunjang tes peck (+).
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
a. Abortus iminens
b. Abortus komplit
c. Missed abortion
d. Abortus insipiens
e. Abortus inkomplit
Pembahasan
Jawaban : Abortus iminens (A)
Pembahasan : Abortus adalah kematian janin dalam kandungan sebelum usia kehamilan
mencapai 20 minggu.
9
Perempuan usia 40 tahun G5P3A1 hamil 12 minggu, usia anak terakhir 1
tahun datang ke klinik bersalin dengan keluhan keluar darah dari kemaluan.
Hasil anamnesis : nyeri hebat didaerah perut sejak 4 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan fisik KU terlihat lemah, TD 100/70 mmHg, N 90 x/menit, S
37,7°C, P 35 x/menit,TFU belum teraba. Hasil pemeriksaan USG masih
terdapat sisa jaringan di dalam uterus, DJJ (-).
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
a. Abortus inkomplit
b. Abortus imminent
c. Abortus insipient
d. Abortus komplit
e. Missed abortus
Pembahasan
Jawaban : Abortus inkomplit (A)

Pembahasan : Abortus inkomplet adalah jenis keguguran yang terjadi


saat jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan
serta nyeri perut akan berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah
seluruh jaringan telah keluar atau dilakukan kuretase.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan abortus inkomplet adalah umur


ibu, usia kehamilan, jumlah paritas, jarak kehamilan, tingkat pendidikan
status ekonomi, dan riwayat abortus sebelumnya.
10
Perempuan usia 28 tahun G1P0A0 hamil 8 minggu datang ke TPMB dengan keluhan
sering mual. Hasil anamnesis: ibu mengatakan mudah lelah, mual dan muntah dipagi
hari, nafsu makan berkurang (porsi makan sedikit). Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/80 mmHg, N 85 x/menit, S 36,7 °C, P 23 x/menit, TFU belum teraba.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
a. Anemia
b. Gastritis
c. Molahidatidosa
d. Emesis gravidarum
e. Hyperemesis gravidarum
Pembahasan
Jawaban : Emesis gravidarum (D)

Pembahasan : Emesis gravidarum adalah kejadian mual muntah yang bisa


berakibat menurunnya berat badan ibu hamil berkisar 5% atau lebih, hal tersebut
dikarenakan asupan nutrisi dan cairan yang abnormal, ketidakseimbangan
elektrolit, dehidrasi dan biasa terjadi pada kehamilan TM I.

Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala-gajala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu.

Penyebab emesis gravidarum ini bermacam-macam antara lain karena adanya


perubahan hormone dalam tubuh.

Penanganan mual muntah dapat dilakukan dengan memilih makanan yang tidak
memicu munculnya mual muntah, memilih makanan yang tidak berlemak, dan
makan dengan porsi sedikit tetapi sering.
11
Perempuan usia 30 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu datang ke TPMB untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: dari awal kehamilan mengalami
kenaikan BB. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 85 x/menit, S 36,7 °C, P 23
x/menit, BB saat ini 72 Kg TB 160 cm TFU 32 cm.
Apakah indeks masa tubuh yang tepat pada kasus tersebut?
a. Normal
b. Obesitas
c. Overweight
d. Under Weight
e. Berat badan lebih
Pembahasan
Jawaban : Overweight (C)

Pembahasan : Berdasarkan data objektif BB ibu saat ini 72 kg dengan TB 160 cm,
maka untuk menentukan IMT pada ibu tersebut menggunakan rumus
= BB/TB² (untuk tinggi badan menggunakan satuan meter)
=72/1,6²
= 72/2,56
= 28,1

Referensi:
McDowell M, Cain MA, Brumley J. 2019. Excessive Gestational Weight
Gain. J Midwifery Women’s Heal. doi:10.1111/jmwh.12927.
12
Perempuan umur 30 tahun G2P1A0 hamil 35 minggu datang ke TPMB dengan keluhan
perdarahan berulang. Hasil anamnesis : mengatakan darah yang keluar secara tiba-tiba
dan terdapat sedikit gumpalan, serta terkadang ibu merasakan kram di perut. Hasil
pemeriksaan: TD 90/70 mmHg, N 89 x/menit, S 36,5 °C, P 23 x/menit, TFU 33 cm, DJJ 140
x/menit, bidan ingin melakukan rujukan tetapi keluarga tidak menyetujuinya.
Apakah tindakan awal yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menyetujui keinginan keluarga
b. Kolaborasi dengan dokter kandungan
c. Memberikan KIE tanda bahaya kehamilan
d. Tetap merujuk walaupun keluarga menolak
e. Melakukan informed consent untuk melakukan rujukan
Pembahasan
Jawaban : Memberikan KIE tanda bahaya kehamilan (C)
Pembahasan : Sebaiknya pasien dan keluarga di informasikan kembali tentang
tanda bahaya kehamilan yaitu keluarnya darah secara tiba-tiba, perut terasa
kram disertai dengan TD yang abnormal. Bidan tidak boleh memaksakan
kehendak pasien dan keluarga tetapi bidan memiliki kewajiban untuk pemberikan
KIE agar pasien dan keluarga mengetahui keadaannya. Setelah pasien dan
keluarga pasien mengetahui kondisinya, kemudian bidan meminta persetujuan
utk dilakukan rujukan.
KIE (Komunikasi yang baik, Informasi yang tepat, Edukasi sesuai kebutuhan)
merupakan gold standar dlm memberikan asuhan kebidanan.
13
Perempuan umur 28 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke TPMB dengan keluhan
mudah lelah dan mata berkunang-kunang. Hasil anamnesis : mengatakan kelelahan,
berkeringat dimalam hari, lemas, batuk, dan demam ringan sejak 3 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 80 x/menit, S 37,8°C, P 23 x/menit, konjungtiva pucat,
TFU 29 cm, DJJ 140 x/menit, kemudian bidan melakukan pemeriksaan penunjang dengan
hasil Hb 6 g/dl.
Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Merujuk pasien
b. KIE pola nutrisi
c. KIE pola aktivitas sehari-hari
d. Memberikan TTD 2 dosis/hari
e. Kolaborasi dengan dokter kandungan
Pembahasan
Jawaban : Merujuk pasien (A)
Pembahasan:
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yang
berbeda menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis.

Upaya penanggulangan anemia terutama anemia berat (kadar Hb < 7g/dL) adalah dengan
melihat penyebab dari anemia itu sendiri apakah murni anemia atau disertai penyakit
yang melatar belakanginya, antara lain penyakit TBC, infeksi cacing atau malaria. Oleh
karena itu, selain penanggulangan pada anemianya, harus dilakukan pula pemeriksaan
lanjutan untuk melihat penyebab dari masalah tersebut

Ref :
1. KemenkesRI. (2019). Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah. Jakarta: Kemenkes RI
2. Kementrian RI (2021). Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah. Jakarta: Kepmenkes RI
14
Perempuan usia 32 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu datang ke Puskesmas ingin
melakukan pemeriksaan kehamilannya. Hasil anamnesis : ibu mengatakan kelelahan
karena baru kembali dari rumah orang tuanya di Papua. Hasil pemeriksaan: TD
110/90 mmHg, N 80 x/menit, S 38°C, P 20 x/menit, konjungtiva tampak pucat, TFU 30
cm, DJJ 144 x/menit.
Apakah rencana tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Merujuk pasien
b. Melakukan pemeriksaan RDT
c. KIE pola aktivitas sehari-hari
d. Melakukan pemeriksaan Hemoglobin
e. Kolaborasi dengan dokter kandungan
Pembahasan
Jawaban : Melakukan pemeriksaan RDT (B)

Pembahasan:
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita dan
ibu hamil. Selain itu, malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat
menurunkan produktivitas kerja.
Jumlah kasus malaria di Indonesia paling banyak berkisar 89% berada di wilayah timur
khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT.
Pemeriksaan Laboratorium yang dapat digunakan dalam menegakkan diagnosa malaria
antara lain dengan menggunakan Pemeriksaan sediaan darah (SD), Pemeriksaan tes
diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT), Pemeriksaan dengan Polymerase Chain
Reaction (PCR) dan Sequensing DNA yang dapat dilakukan di Rumah sakit ataupun
puskesmas.

Ref:
1. Direktorat Jenderal Kesehatan masyarakat, 2019. Pedoman tatalaksana malaria
2. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 5 tahun 2013 tentang pedoman tata laksana malaria
15
Perempuan usia 32 tahun, usia pernikahan 5 tahun, G1P0 hamil 13 minggu datang ke
klinik bersalin dengan keluhan keluar bercak darah disertai gumpalan dari kemaluan.
Hasil anamnesis : nyeri hebat didaerah perut sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan
fisik KU terlihat lemah, TD 90/70 mmHg, N 86 x/menit, S 37,7°C, P 24 x/menit. Hasil
pemeriksaan USG uterus membersar dan tebal, terdapat sisa jaringan di dalam uterus,
DJJ (-).
Apakah rencana tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Merujuk pasien ke RS
b. Perencanaan kuretasi
c. Memberikan obat analgesik
d. Melakukan kolaborasi dengan bidan senior
e. Edukasi kepada keluarga bahwa kehamilan ibu tidak dapat dipertahankan
Pembahasan
Jawaban : Perencanaan kuretasi (B)

Pembahasan:
Abortus merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan
dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Salah satu penyebab utama
kematian ibu adalah perdarahan berupa komplikasi yang disebabkan oleh
abortus.
Jenis abortus yang terjadi saat jaringan masih tersisa didalam uterus
disebut abortus inkompletus, abortus ini menyebabkan nyeri perut dan
akan berlangsung lama. Perdarahan bisa berhenti setelah seluruh jaringan
telah keluar atau dilakukan kuretase.
16
Perempuan usia 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 28 minggu, datang ke Rumah
Sakit dengan keluhan mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir. Hasil anamnesis :
warna darah merah segar dan tidak terdapat nyeri perut . Hasil pemeriksaan KU
lemah, TD 90/70 mmHg, N 86 x/menit, S 36°C, P 24 x/menit pucat, DJJ 155 x/mnt
regular, pemeriksaan USG plasenta terletak di segmen bawah Rahim.
Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
c. Abruptio plasenta
d. Retensio plasenta
e. Plasenta velamentosa
Pembahasan
Jawaban : Plasenta previa (A)

Pembahasan:

Plasenta Previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.

Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.

Abruptio plasenta adalah kondisi ketika terjadinya pemisahan antara plasenta dari lapisan uterus
bisa secara parsial ataupun total.

Retensi plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta tetap berada di dalam rahim dan belum
dilahirkan selama 30 menit setelah kelahiran anak.

Penyisipan tali pusat velamentous adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika tali pusat dari
janin tidak masuk ke dalam plasenta dengan benar, tali pusat malah menempel pada selaput di luar
plasenta.
17
Perempuan usia 32 tahun G5P3A1 hamil 30 minggu datang ke TPMB untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: ternyata ini adalah pemeriksaan
pertama selama masa kehamilan ini. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 100/90 mmHg, N
86 x/menit, S 36°C, P 24 x/menit , DJJ 140 x/mnt.
Apakah asuhan kebidanan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan ibu untuk Kembali minggu depan
b. Melakukan pemeriksaan reduksi urine
c. Melakukan pemeriksaan hemoglobine
d. Melakukan konseling tentang ANC
e. Pemberian suntik TT
Pembahasan
Jawaban : Melakukan konseling tentang ANC (D)

Pembahasan:
Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal.

Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada kehamilan normal minimal 6x kunjungan dengan
rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. minimal 2x diperiksa
oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan 1 kali di Trimester 3.

Manfaat Melakukan ANC Rutin:


• Mencegah, mendeteksi dan mengelola faktor risiko
• Memberikan KIE tentang kehamilan dan persiapan persalinan
• Deteksi dini kemungkinan adanya penyakit menular
• Suntik Tetanus Toksoid (TT)
• USG untuk membantu mendeteksi kelainan pada janin
18
Perempuan usia 22 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu datang ke TPMB untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil anamnesis: ibu mengatakan bengkak di kaki sejak 2 minggu terakhir,
ibu juga mengatakan terjadi perubahan pola makan, ibu lebih suka makan dengan lauk
ikan asin bakar. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 110/90 mmHg, N 86 x/menit, S 36°C, P 24
x/menit , DJJ 140 x/mnt. Hasil pemeriksaan penunjang Protein urine (-).
Apakah konseling yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Konseling tentang makanan yang mengandung garam
b. Konseling tentang ketidaknyaman kehamilan TM III
c. Konseling persiapan persalinan yang aman
d. Konseling tentang istirahat yang cukup
e. Konseling tentang senam hamil
Pembahasan
Jawaban : Konseling tentang makanan yang mengandung garam (A)

Pembahasan:
Kaki bengkak saat hamil adalah masalah yang umum terjadi dan biasanya menyerang
bagian tungkai, pergelangan kaki, kaki, hingga jari. Pembengkakan pada kaki ini disebut
juga dengan edema. Gangguan ini terjadi akibat adanya penumpukan cairan di dalam
jaringan tubuh. Mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan kandungan garam atau
natrium juga bisa membuat tubuh lebih banyak menahan cairan dibandingkan yang
dibutuhkan, hal tersebut dapat memperburuk keadaan jika disertai dngan kenaikan TD
dan protein urine (+).
19
Perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke TPMB untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: sering BAK sejak 3 hari yang lalu.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit, S 36,6ºC, TFU 30
cm, DJJ 148 x/menit, presentasi kepala, penurunan 3/5.
Penyebab apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Ibu sering minum air putih
b. Letak kandung kencing berdekatan dengan uterus
c. Kandung kemih tertekan oleh penurunan kepala janin
d. Peningkatan natrium dan garam dalam tubuh ibu hamil
e. Uterus yang mulai membesar menekan kandung kemih
Pembahasan
Jawaban : Kandung kemih tertekan oleh penurunan kepala janin (C)

Pembahasan:
Fisiologis kehamilan trimester III antara lain:
1. Sistem Respirasi → Relaksasi otot dan kartilago toraks menjadikan bentuk dada
berubah. Diafragma menjadi lebih naik sampai 4 cm.
2. Sistem Endokrin→ Trimester III hormon oksitosin mulai meningkat sehingga
menyebabkan ibu mengalami kontraksi.
3. Sistem Muskuloskeletal → Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum
pada kehamilan, karena akibat pembesaran uterus ke posisi depan, lordosis
menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah tungkai.
4. Sistem Perkemihan → Turunnya bagian bawah janin (kepala) yang akan menekan
kandung kemih sehingga kapasitas kandung kemih berkurang, jika terisi air kencing
sedikit saja sudah terasa ingin berkemih
20
Perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 hamil 35 minggu, datang ke TPMB untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: cemas menunggu
persalinannya. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36ºC, P
20 x/menit, TFU 32 cm, presentasi kepala, DJJ 140 x/menit.
Pendidikan kesehatan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Penerimaan diri
b. Teknik pernafasan
c. Kebutuhan seksual
d. Tanda-tanda persalinan
e. Adaptasi psikologi Trimester III
Pembahasan
Jawaban : Adaptasi psikologi Trimester III (E)

Pembahasan:
Adaptasi psikologi Trimester III karena pada seorang ibu hamil TM III akan mengalami
perubahan psikologis terkait persalinannya akan merasakan cemas apakah persalinannya
akan normal, apakah bayi yang dikandungnya mengalami kecacatan ataukah tidak.

Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut fase penantian yang penuh dengan
kewaspadaan. Trimester III sering kali disebut periode menunggu dan waspada, ibu
sering merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan dialami pada saat
persalinan. Ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktuwaktu, serta takut
bayinya yang akan dilahirkan tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul
kembali, merasa diri aneh dan jelek, serta gangguan body image
21
Bidan syifa ditugaskan untuk mengabdi ditempat desa perkecil dimana setiap ibu
hamil masih percaya terhadap dukun. Bidan syifa selalu mempersiapkan diri secara
terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan kehamilan sehingga masyarakat bisa lebih percaya kepadanya
dan melakukan pemeriksaan kehamilan dengannya.
Dari kasus tersebut adalah kewajiban bidan syifa merupakan kewajiban terhadap...
a. Terhadap tugasnya
b. Terhadap diri sendiri
c. Terhadap profesinya
d. Terhadap klien dan masyarakat
e. Terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air
Pembahasan
Jawaban : Terhadap diri sendiri (B)

Pembahasan:
Mempersiapkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan
merupakan kewajiban setiap individu, peningkatan pengetahuan dan
keterampilan bisa di dapatkan baik secara pendidikan formal ataupun
norformal seperti mengikuti kegiatan seminar, workshop, pelatihan, dll.
Sebagai bidan yang baik, kita harus mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang baik pula dan selalu mengikuti perkembangan IPTEK

Anda mungkin juga menyukai