Dialog
Dialog
karakteristik siswa.
Setting : kelas
Pada pagi hari disaat bel masuk belum berbunyi, terlihat sudah banyak siswa/i yg sudah berkumpul dan
berbincang-bincang. Suasana kelas pun terlihat sedikit bising, hingga bell pun mulai berbunyi.
Kringggggggggg
Guru mtk : "selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini? "
Guru Mtk: "Oke baik kita absen dulu, siapa ini yg ndak hadir? "
Guru mtk:" Ehh habis darimana kalian? Udah jam segini baru datang. "
Guru mtk:" Masa ke toilet berdua? Ada ada saja kalian ini. Banyak alasan, cepet berdiri didepan. Pegang
telinga kalian dengan tangan menyilang lalu angkat kaki sebelah juga"
Guru mtk:" Oke anak" Kita lanjutkan materi kemarin yg masih kurang mengenai matriks"
Pelajaran pun berlanjut, akan tetapi disaat guru tengah menjelaskan para siswa/i malah melempari
sandi dengan bola-bola kertas. Lalu guru mereka memberikan mereka tugas.
Guru mtk:" Oke anak-anak, karena bapak ada urusan sebentar. Kalian kerjakan dulu tugas ini. Nanti
bapak cek setelah jam istirahat selesai dan itu semua harus sudah jadi."
Dijah:" Lagi asik nii ngerjain. Kerjain punya kita juga dong.."
Awan:" Hndak usah banyak bacot deh, lebih baik lo kerjain ini atau gue bogem lo. "
Sandi:" Ii-iya"
Bell istirahat pun berbunyi, disaat yg lain keluar untuk membeli makanan hanya Sandi yg masih saja trus
fokus mengerjakan tugas" itu.
Tak sadar bell kembali berbunyi, menandakan waktu istirahat telah habis
Kringgggg
terlihat Bpk roby guru mtk tadi sedang menuju kelas. Sandi pun semakin memburu untuk mengerjakan
tugas tersebut. Saking banyaknya tugas" temannya yg ia kerjakan, ia bahkan lupa dengan tugasnya
sendiri.
(Siswa/i mulai maju mengumpulkan tugas tersebut, kecuali satu orang. Yup Sandi)
Guru mtk:" Kenapa bisa, saya sudah kasih kalian waktu banyak lo. "
Sandi yg mendengar hal tersebut sungguh tercengang, padahal ia yg mengerjakan tugas" mereka. Tapi ia
malah difitnah, sungguh ia harus benar-benar bersabar. "
Furqan:" Nggak gtu pak tadi,.. " Perkataan itu dicegagt oleh sandi karena ia tak mau memperbesar
masalah.
Siswa/i:"huuuuu"
Guru mtk:" Kalau begitu karena kamu tidak jadi, sbg hukuman kamu harus memgerjakan dua kali lipat
dari itu. Kumpulkan saat pulang. Saya tunggu diruang guru"
Sandi:" Ya pak"
Guru:" Oke kalau begitu, saya pergi dulu. Kalian jangan ribut. Guru mapel pada jam ini ada urusan jadi
kalian belajar mandiri dulu. Assalamu'alaikum "
Lain halnya dengan Sandi yang mendapat banyak tugas. Ia fokus dengan tugas tersebut sambil
meyakinkan dirinya untuk terus berpositif thinking. Ia harus yakin dirinya pasti bisa untuk mengubah
keadaannya, dan buktikan ia bisa jadi orang sukses. Sekalipun berasal dari keluarga yang tak mampu.
Keesokan harinya hal tersebut pun berulang akan tetapi, Sandi mulai memberanikan diri untuk tidak
mengerjakan tugas mereka.
Sandi:" Maaf saya ndak bisa, kalian punya tangan sendiri kan. Tugas saya juga masih menumpuk. "
Tapi karena guru sudah datang, anak" yg suka merundung tadi mengurungkan niatnya.
Awan:" Gue tunggu lo sehabis pulang dideket wc. Awas aj lo pergi, abis lo besok" Berujar pada Sandi
Sepulang sekolah
Sandi:" E-enggak. Gue cuman mau ke ruang guru dulu. Baru ke kalian."
Anak" perundung itu pun mulai menyeret Sandi ke kamar mandi, agar membungkam mulutnya.
Akan tetapi tanpa mereka sadari ada dua anak yg mengawasi mereka dari kejauhan, dan menolong
Sandi saat mereka telah pergi.
Ridho:" Hamdani, lo liat kejadian tadi juga kan. Yok kita tolong"
Kedua anak tersebut, yakni Hamdani dan ridho tercengang melihat keadaan Sandi, Sandi sudah terkucur
lemas di lantai dan terdapat sedikit luka lebaam di pipinya.
Merka pun menolong sandi, mulai dari membangunkannya dan memberinya konpress untuk lebam di
pipinya.
Sandi: " Mereka temen kelas gue, mereka udah lama rundung gue. Tapi tumben banget sampai separah
tadi. "
Ridho:" Ini nggak bisa dibiarin sii. Kita harus laporin ini sama pihak sekolah. "
Hamdani:" Biar lo nggak mau, kita yg bakalan tetep lapor. Ini nggak boleh dibiarin. Biar mereka juga
dapet efek jera."
Mereka pun melaporkan hal tersebut pada guru Bk. Sehingga pada keesokan hari, Anak-anak yg
merundung Sandi mulai dipanggil.
Setting: ruang Bk
Anak perundung:" Maaf Bu kami menyesal. Kami bakalan nerima konsekuensknya. "
Guru Bk:" Kalau begitu kalian semua saya skorshing selama 3 hari. Agar kalian jera dan merenuungi
segala kesalahan kalian. "
Alhasil Sandi akhirnya mendapat keadilan serta kehidupan sekolah yg damai selama 3 hari. Yaa hanya 3
hari. Ternyata anak-anak yg suka merundungnya tidak ada jera-jeranya. Mereka malahan semakin
gencar membulinya, merendahkannya dan terus mengejeknya. Karena tidak tahan dengan hal tersebut,
ia pun mengajukan diri untuk pindah sekolah..
Sandi:" Bpk/ibu sayya mau mengajukan diri untuk pindah dari sekolah ini."
Sandi:" Tidak pak, saya hanya ingin pindah sekolah karena saya pindah rumah juga, jadi agar
memudahkan saat pulang perginya jadi saya mau pindah saja"
Sengaja ia berbohong agar diberikan izin, Dan untungnya keputusan tersebut diteriama oleh pihak
sekolah.
Kabar mengenai Sandi yg pindah sekolahpun mulai menyebar,.. tak luput pula dari teman" Yg suka
merundung inya.
Waktu pun berlalu, tak terasa 5 tahun sudah berjalan. Kini anak"yg suka merundung itu dulu. Seperti
Awan, Tulus, Dijah, dan Alex kini tengah mencari pekerjaan diberbagai perusahaan, tapi terus saja
ditolak.
Awan:" Halo pak, bagaimana hasilnya? Apakah saya diterima? " (Ditolak)
Tulus:" Nyesel dah gue dulu nyia-nyia in masa sma gue klo gini jadinya."
Awan:" Eh tuu gye nggak salah liat kan, itu Sandi! "
Sandi yg mendengar suara itu dan melihat teman-temannya itu dulu. Terlihat tersenyum, tak terlihat
sedikitpun rasa ingin balas dendam. Justru anak" tadi malah mengejeknya kembali dan membangga-
banggakan dirinya.
:" Mana bisa lo kyk kita, kita ni udah jadi orang sukses"
Sandi yg mendengar penuturan mereka hanya geleng-geeleng kepala, ternyata teman-temannya belum
saja berubah.
Pada suatu hari, awan, tulus, dan alex. Sedang melamar pada satu cabang baru suatu perusahaan
terkenal. Mereka sedang mengantri untuk sesi interview mereka masing-masing.
Staff:" Sebentar ya mas semuanya kita sedang menunggu CEO nya datang. Mas" bisa duduk dulu. "
Tulus:" Iya mbak... Ndak papa. Nunggu mbak buat bareng diplaminan juga ndak papa kok. "
Awan:" Wah gue lumayan gugup juga, semoga keterima deh kita. "
Tulus:" Aamiin."
Alex:" Semoga-semoga.'
Lalu tiba-tiba, datanglah seseorang yg sangat familiar bagi mereka. Ya dia adalah anak yg sering mereka
rundung dulu. Sandi.
Sandi hanya bisa tersenyum dalam hati mendengar penuturan tsb. Lalu datanglah staff yakni sekertaris
CEO.
Tulus:" Eeh sebentar-sebentar. Kok malah dia yg duluan masuk. Kain kita disini yg duluan ngantri. "
Mereka kaget sekali mendengar hal tersebut. Kini rasa malu mulai menyelimuti diri mereka.