Anda di halaman 1dari 8

Di sebuah sekolah bernama SMAN Nusantarta terdapat sebuah kelas yang dihuni oleh berbagai

karakteristik siswa.

Setting : kelas

Pada pagi hari disaat bel masuk belum berbunyi, terlihat sudah banyak siswa/i yg sudah berkumpul dan
berbincang-bincang. Suasana kelas pun terlihat sedikit bising, hingga bell pun mulai berbunyi.
Kringggggggggg

Guru pun mulai datang ke kelas

Guru mtk : "Assalamu'alaikum"

Siswa-siswi: "Wa'alaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh"

Guru mtk : "selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini? "

Siswa/i: "baik Pak"

Guru Mtk: "Oke baik kita absen dulu, siapa ini yg ndak hadir? "

Dijah:" Awan sama Abid pak"(sambil mengecek kiri-kanannya)

Tulus:" Palingan bentar lagi dateng pak"

Siswa/i yg lain:"bener tuh pak, haha"

Dan benar saja, kedua anak tersebut pun datang.

Awan:" Assalamu'alaikum "

Semua: "Wa'alaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh"

Guru mtk:" Ehh habis darimana kalian? Udah jam segini baru datang. "

Awan:" Habis dari toilet dulu tadi pak. "

Guru mtk:" Masa ke toilet berdua? Ada ada saja kalian ini. Banyak alasan, cepet berdiri didepan. Pegang
telinga kalian dengan tangan menyilang lalu angkat kaki sebelah juga"

Awan dan Abid:" Yah pak kok gtu sii. "

Guru mtk:" Jangan banyak bantah, cepat lakukan saja"

Guru mtk:" Oke anak" Kita lanjutkan materi kemarin yg masih kurang mengenai matriks"

Pelajaran pun berlanjut


Guru mtk:" Kalian berdua sekarang boleh duduk, besok-besok jangan telat lagi"

Awan dan Abid:" Ya pak.. "

Merekapun kembali ke tempat duduk mereka tetapi...

Awan:" Apa lho lihat-lihat, haa? " Sambil menunjuk Sandi

Sandi:" Bukan apa-apa kok. "

Awan: "ngaku aj lo ngejek gue kan? "

: "Dasar lho, awas aja lo nanti. "

Guru mtk:" Hei awan sudah-sudah., kembali ketempat dudukmu. "

Sandi hanya menunduk mendengar penuturan awan itu.

Pelajaran pun berlanjut, akan tetapi disaat guru tengah menjelaskan para siswa/i malah melempari
sandi dengan bola-bola kertas. Lalu guru mereka memberikan mereka tugas.

Guru mtk:" Oke anak-anak, karena bapak ada urusan sebentar. Kalian kerjakan dulu tugas ini. Nanti
bapak cek setelah jam istirahat selesai dan itu semua harus sudah jadi."

Siswa/i:" Baik Pak.. "

Guru mtk: "okey saya pergi dulu. "

Tiba" awan dan kawan mulai mengerubungi Sandi

Tulus:" Hula kismin.. "

Dijah:" Lagi asik nii ngerjain. Kerjain punya kita juga dong.."

Sandi:" Tapi aku kan mau ngerjain punya aku juga."

Awan:" Hndak usah banyak bacot deh, lebih baik lo kerjain ini atau gue bogem lo. "

Sandi:" Ii-iya"

Alex:" Ii ii ii iya,. Whahaha. Thanks ya kismin. "

Tulus:" Yok lanjut main. "

Waktu pun berlalu, Kringgggg

Sandi trus mengerjakan tugas tersebut walau terpaksa.

Bell istirahat pun berbunyi, disaat yg lain keluar untuk membeli makanan hanya Sandi yg masih saja trus
fokus mengerjakan tugas" itu.
Tak sadar bell kembali berbunyi, menandakan waktu istirahat telah habis

Kringgggg

terlihat Bpk roby guru mtk tadi sedang menuju kelas. Sandi pun semakin memburu untuk mengerjakan
tugas tersebut. Saking banyaknya tugas" temannya yg ia kerjakan, ia bahkan lupa dengan tugasnya
sendiri.

Guru mtk:" Assalamu'alaikum "

Siswa/i:"Wa'alaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh "

Guru mtk:" Ayok anak" Kumpulkan tugas kalian semua"

(Siswa/i mulai maju mengumpulkan tugas tersebut, kecuali satu orang. Yup Sandi)

Guru mtk:" Sandi mana buku kamu? "

Sandi:" Maaf Pak saya belum jadi"

Guru mtk:" Kenapa bisa, saya sudah kasih kalian waktu banyak lo. "

Dijah:" Paling dia main" Aj pak., makanya ndak jadi. "

Sandi yg mendengar hal tersebut sungguh tercengang, padahal ia yg mengerjakan tugas" mereka. Tapi ia
malah difitnah, sungguh ia harus benar-benar bersabar. "

Furqan:" Nggak gtu pak tadi,.. " Perkataan itu dicegagt oleh sandi karena ia tak mau memperbesar
masalah.

Siswa/i:"huuuuu"

Sandi: "Maaf Pak. ""

Guru mtk:" Kalau begitu karena kamu tidak jadi, sbg hukuman kamu harus memgerjakan dua kali lipat
dari itu. Kumpulkan saat pulang. Saya tunggu diruang guru"

Sandi:" Ya pak"

Guru:" Oke kalau begitu, saya pergi dulu. Kalian jangan ribut. Guru mapel pada jam ini ada urusan jadi
kalian belajar mandiri dulu. Assalamu'alaikum "

Siswa/i:" Wihh horeee. Asik asikk. Ya pak. Wa'alaikumussalam. "

Lain halnya dengan Sandi yang mendapat banyak tugas. Ia fokus dengan tugas tersebut sambil
meyakinkan dirinya untuk terus berpositif thinking. Ia harus yakin dirinya pasti bisa untuk mengubah
keadaannya, dan buktikan ia bisa jadi orang sukses. Sekalipun berasal dari keluarga yang tak mampu.
Keesokan harinya hal tersebut pun berulang akan tetapi, Sandi mulai memberanikan diri untuk tidak
mengerjakan tugas mereka.

Sandi:" Maaf saya ndak bisa, kalian punya tangan sendiri kan. Tugas saya juga masih menumpuk. "

Furqan:" Bener kaliaan apa-apaan coba. Manja banget."

Tulus:" Wah wah ada yg mulai berani ni. "

Dijah:" Kita apain nii kira-kira. Haha"

Awan:" Hah kita kasih mereka pelajaran.. "

Tapi karena guru sudah datang, anak" yg suka merundung tadi mengurungkan niatnya.

Awan:" Gue tunggu lo sehabis pulang dideket wc. Awas aj lo pergi, abis lo besok" Berujar pada Sandi

Sepulang sekolah

Setting: Toilet laki-laki

Alex:" Si kismin mana sii, lama banget.."

Awan:" Nah tuu dia, woyy keriput sini lo."

: " Lo mau kemanaa hah, mau lari dari kita?"

Sandi:" E-enggak. Gue cuman mau ke ruang guru dulu. Baru ke kalian."

Tulus:" Alah ngeles, bilang aj lo mau laporin kita. "

Anak" perundung itu pun mulai menyeret Sandi ke kamar mandi, agar membungkam mulutnya.

Akan tetapi tanpa mereka sadari ada dua anak yg mengawasi mereka dari kejauhan, dan menolong
Sandi saat mereka telah pergi.

Ridho:" Hamdani, lo liat kejadian tadi juga kan. Yok kita tolong"

Hamdani:" Iya gua liat juga, yuk. "

Kedua anak tersebut, yakni Hamdani dan ridho tercengang melihat keadaan Sandi, Sandi sudah terkucur
lemas di lantai dan terdapat sedikit luka lebaam di pipinya.

Merka pun menolong sandi, mulai dari membangunkannya dan memberinya konpress untuk lebam di
pipinya.

Ridho:" Lo nggak papa? Mereka tadi siapa? "


Hamdani:" Iya, kok mereka mukul lo. Sampe kayak gini? "

Sandi: " Mereka temen kelas gue, mereka udah lama rundung gue. Tapi tumben banget sampai separah
tadi. "

Ridho:" Ini nggak bisa dibiarin sii. Kita harus laporin ini sama pihak sekolah. "

Sandi:" Ehh jangaan.. Gue nggak mau Memperbesar masalah. "

Hamdani:" Biar lo nggak mau, kita yg bakalan tetep lapor. Ini nggak boleh dibiarin. Biar mereka juga
dapet efek jera."

Sandi:" Iya juga sii. Okey deh gue setuju. "

Ridho:" Naah gtu dong. "

Mereka pun melaporkan hal tersebut pada guru Bk. Sehingga pada keesokan hari, Anak-anak yg
merundung Sandi mulai dipanggil.

NB:*kita buat pemeran orang tua.

Setting: ruang Bk

Guru Bk:" ...... (Mulai menasihati)

Anak perundung:" Maaf Bu kami menyesal. Kami bakalan nerima konsekuensknya. "

Guru Bk:" Kalau begitu kalian semua saya skorshing selama 3 hari. Agar kalian jera dan merenuungi
segala kesalahan kalian. "

Alhasil Sandi akhirnya mendapat keadilan serta kehidupan sekolah yg damai selama 3 hari. Yaa hanya 3
hari. Ternyata anak-anak yg suka merundungnya tidak ada jera-jeranya. Mereka malahan semakin
gencar membulinya, merendahkannya dan terus mengejeknya. Karena tidak tahan dengan hal tersebut,
ia pun mengajukan diri untuk pindah sekolah..

Setting: Ruang Bk bersama wali kelas

Sandi:" Bpk/ibu sayya mau mengajukan diri untuk pindah dari sekolah ini."

Guru:" Lho kenapa, apa mereka kembali merundung-mu? "

Sandi:" Tidak pak, saya hanya ingin pindah sekolah karena saya pindah rumah juga, jadi agar
memudahkan saat pulang perginya jadi saya mau pindah saja"

Sengaja ia berbohong agar diberikan izin, Dan untungnya keputusan tersebut diteriama oleh pihak
sekolah.
Kabar mengenai Sandi yg pindah sekolahpun mulai menyebar,.. tak luput pula dari teman" Yg suka
merundung inya.

Waktu pun berlalu, tak terasa 5 tahun sudah berjalan. Kini anak"yg suka merundung itu dulu. Seperti
Awan, Tulus, Dijah, dan Alex kini tengah mencari pekerjaan diberbagai perusahaan, tapi terus saja
ditolak.

Awan(ditelpon perusahaan tempatnya melamar)

Awan:" Halo pak, bagaimana hasilnya? Apakah saya diterima? " (Ditolak)

:" Arghh ditolak lagi"

:" Lo pada gimana? Diterima?"

Dijah:" Boro-boro, sekarang gue mah bantu" Abah gue dirumah"

Tulus:" Nyesel dah gue dulu nyia-nyia in masa sma gue klo gini jadinya."

Alex:" Kenpa juga gue ngikut" Kalian dulu. Huff"

Dijah:" Yee itu sii urusan elo"

Awan:" Eh tuu gye nggak salah liat kan, itu Sandi! "

Anak"perundung:" Lo nggak salah liat lagi sii. "

Merka pun menghampiri Sandi

Awan:" Woy ikut kismin, ini lo kan"

Sandi yg mendengar suara itu dan melihat teman-temannya itu dulu. Terlihat tersenyum, tak terlihat
sedikitpun rasa ingin balas dendam. Justru anak" tadi malah mengejeknya kembali dan membangga-
banggakan dirinya.

Tulus:" Wihh bagus juga baju lo,."

Dijah:" Paling palsu nii ya,."

Alex:" Btw, lo kerja dimana sekarang? "

Sandi:" Aku.. "


Awan:" Hah nggak usah dijawab, paling jualan cilok di pinggir jalan haha. "

:" Mana bisa lo kyk kita, kita ni udah jadi orang sukses"

Dijah:" Yah orang miskin mah miskin aj, ya gak."

:" Udahlah yuk kita pergi."

Sandi yg mendengar penuturan mereka hanya geleng-geeleng kepala, ternyata teman-temannya belum
saja berubah.

Pada suatu hari, awan, tulus, dan alex. Sedang melamar pada satu cabang baru suatu perusahaan
terkenal. Mereka sedang mengantri untuk sesi interview mereka masing-masing.

Staff:" Sebentar ya mas semuanya kita sedang menunggu CEO nya datang. Mas" bisa duduk dulu. "

Tulus:" Iya mbak... Ndak papa. Nunggu mbak buat bareng diplaminan juga ndak papa kok. "

Awan:"yee itu sii lo yg keenakan, maafin temen saya ya mbak. "

Staff:" Iya, kalo gtu saya tinggal dulu. "

Awan:" Wah gue lumayan gugup juga, semoga keterima deh kita. "

Tulus:" Aamiin."

Alex:" Semoga-semoga.'

Lalu tiba-tiba, datanglah seseorang yg sangat familiar bagi mereka. Ya dia adalah anak yg sering mereka
rundung dulu. Sandi.

Sandi:" Halo semuanya "

Awan:" Wah siapa ni, lo mau ngelamar juga disini? '

Tulus:" Hahaha, pasti nggak bakalan keterima lo. "

Alex:" Eh udah udah kalian ndak bosen ap? "

Sandi hanya bisa tersenyum dalam hati mendengar penuturan tsb. Lalu datanglah staff yakni sekertaris
CEO.

Sekertaris:" Silahkan pak, ini ruangannya "

Sandi:" Owh iya.."

Tulus:" Eeh sebentar-sebentar. Kok malah dia yg duluan masuk. Kain kita disini yg duluan ngantri. "

Sekertaris:" Maaf mas, tapi beliau inilah CEO di perusahaan ini."


Semua:" Haaaaaa, CEO! "

Mereka kaget sekali mendengar hal tersebut. Kini rasa malu mulai menyelimuti diri mereka.

Anda mungkin juga menyukai