Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LAPORAN
NOMOR:

TENTANG

SUPERVISI SURVEILANS COVID-19


PUSKESMAS KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN TAHUN 2022

I. Pendahuluan
Munculnya Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menarik perhatian
global, dan WHO telah menyatakan COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC). Sejak merebaknya sindrom pernafasan akut yang parah di
Guangdong, Cina, pada tahun 2003, WHO telah mendeklarasikan 5 PHEIC:
H1N1 (2009), polio (2014), Ebola di Afrika Barat (2014), Zika (2016), dan Ebola
di Republik Demokratik Kongo (2019). Mendeklarasikan PHEIC adalah
panggilan mendesak, ditingkat tertinggi, bagi komunitas internasional untuk
meluncurkan upaya terkoordinasi global untuk menghentikan wabah yang
membutuhkan respons kesehatan masyarakat yang kuat, komitmen politik
tingkat tinggi, dan pendanaan yang memadai. Hingga 2 Maret 2020, total 80.174
kasus COVID-19 di Tiongkok dan 8774 kasus di 64 negara (dan wilayah) telah
dikonfirmasi. (Dong et al., 2020)
Informasi yang di dapatkan dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tentang
peta sebaran COVID-19 di Indonesia, hingga tanggal 25 Februari 2022, terdapat
5.504.418 kasus konfirmasi, dengan 147.844 kasus kematian. Dari total kasus
konfirmasi COVID-19 di Indonesia tersebut 21% atau 1.153.895 kasus
konfirmasi berasal dari Provinsi DKI Jakarta. DKI Jakarta sebagai salah satu
Provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia memiliki jumlah
kematian karena COVID-19 sebanyak 14.482 kasus kematian atau case fatality
rate (CFR) COVID-19 sebesar 1,3%. Berdasarkan data yang diinformasikan oleh
Kementerian Kesehatan, kasus konfirmasi COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta
tertinggi pada kelompok usia 31-45 tahun (30,1%), disusul usia 19-30 tahun
(27,5%), usia 46-59 tahun (19,2%), usia 6-18 tahun (10,2%), usia ≥60 tahun
(9,9%), dan terakhir kelompok usia 0-5 tahun (3,2%). Kasus kematian COVID-19
tertinggi di Provinsi DKI Jakarta terdapat pada kelompok usia ≥60 tahun
(64,9%), disusul usia 46-59 tahun (25,1%), usia 31-45 tahun (7,9%), usia 19-30
tahun (1,5%), usia 6-18 tahun (0,4%), dan terakhir pada kelompok usia 0-5
tahun (0,2%) (Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 2022)
Berdasarkan hasil analisa situasi masalah kesehatan penyakit potensial KLB di
Provinsi DKI Jakarta tahun 2021, terdapat angka morbiditas penyakit potensial
KLB tertinggi sebesar 6.139,684 per 100.000 Penduduk pada penyakit COVID
19. Selain itu berdasarkan hasil prioritas masalah kesehatan berdasarkan PAHO
adopted Hanlon, prioritas masalah penyakit potensial KLB di Provinsi DKI
Jakarta tahun 2021 adalah COVID-19, Campak, Pnemonia, Acute Flacid
Paralysis (AFP), Dengue, Difteri, Malaria Konfirmasi, Hepatitis A, ILI (Penyakit
Serupa Influenza), dan Diare Akut.
Pandemi COVID-19 masih terus berlangsung hingga saat ini, sejumlah
pelonggaran aktivitas yang diterapkan pemerintah di tengah masa
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Provinsi DKI Jakarta
harus disertai dengan kepastian sistem surveilans COVID-19 berjalan dengan
sebagaimana mestinya untuk bisa mendeteksi terjadinya peningkatan kasus dan
kematian di Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, supervisi surveilans COVID-
19 sangat diperlukan guna memperbaiki sistem surveilans sehingga diperoleh
sistem surveilans COVID-19 yang berjalan dengan efektif dan efisien.
II. Program Kerja dan Hasil Pelaksanaannya
1. Struktur sistem surveilans COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan yang terdiri dari aspek legal sudah berlangsung dengan baik,
namun jejaring/ kemitraan Puskesmas Kecamatan (klinik pratama, dan
dokter praktek mandiri) masih belum dimanfaatkan dengan optimal.
2. Fungsi inti surveilans COVID-19 yang dinilai pada supervisi surveilans
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan meliputi proses deteksi kasus,
registrasi kasus, konfirmasi kasus, pelaporan, analisis dan interpretasi data,
diseminasi informasi dan umpan balik. Deteksi kasus Proses interpretasi
data, diseminasi informasi dan umpan balik sudah cukup optimal. Informasi
data dan analisis hanya diberikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan
dan pada kegiatan mini lokakarya puskesmas dan lintas sektor, dan
Masyarakat belum dapat mengakses data dan informasi tersebut dengan
mudah melalui media sosial atau website puskesmas kecamatan.
3. Fungsi pendukung surveilans COVID-19 yang dinilai pada supervisi
surveilans Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan meliputi ketersediaan
pedoman, pelatihan, supervisi, sarana komunikasi, sumberdaya manusia dan
anggaran sudah tersedia dengan cukup baik, namun masih perlu
penambahan penyegaran pelatihan yang berkaitan dengan surveilans
penyakit menular dan emerging disease.
4. Penilaian terhadap atribut surveilans COVID-19 di Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan, terdiri dari:
a. Kelengkapan pelaporan kasus COVID-19 sebesar 60%
b. Ketepatan waktu pelaporan kasus COVID-19 sebesar 100%
c. Kegunaan/ Persentase alert kasus COVID-19 pada tahun 2020 dan
2021 tidak diketahui
d. Sistem surveilans COVID-19 yang ada dinilai sederhana
e. Akseptabilitas, tidak semua RS yang berlokasi di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan melaporkan kasusnya ke
Puskesmas Kecamatan.
f. Fleksibilitas surveilans COVID-19 baik
g. Sensitivitas surveilans COVID-19 sebesar 100%
h. Kasus yang terlapor pada sistem surveilans dapat menggambarkan
kejadian yang sebenarnya di Masyarakat (keterwakilan baik).
III. Permasalahan dan Pemecahannya
1. Belum optimalnya pemanfaatan jejaring puskesmas (klinik, praktek dokter
dan tenaga kesehatan) untuk melakukan pelaporan kasus dan deteksi kasus
COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan.
Rencana tindak lanjut adalah untuk membuat pertemuan dengan seluruh
klinik dan dokter praktek mandiri guna mensosialisasikan SOP pelaporan
kasus penyakit- penyakit berpotensial KLB termasuk COVID-19.
2. Umpan balik sudah dilaksanakan secara optimal oleh suku dinas kesehatan
Kota Administratif Jakarta Barat. Rencana tindak lanjut dengan membuat
bulletin COVID-19 dan penyakit emerging lainnya di Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan secara mingguan atau bulanan yang langsung
diverifikasi dan diberikan feedback oleh tim Surveilans sukudinas kesehatan
Jakarta Barat.
IV. Simpulan dan Saran
1. Kemampuan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dalam mendeteksi
dan konfirmasi kasus, mencegah penyebaran kasus serta memberikan
respon selama ini telah berjalan baik.
2. Kegiatan pelaporan, analisis- interpretasi, dan diseminasi data COVID-19
sudah cukup berjalan optimal.
3. Kegiatan umpan balik yang dilakukan oleh suku dinas Kesehatan Kota
Administratif Jakarta Barat sudah optimal.
Demikian laporan ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terimakasih.

Mengetahui, Jakarta, Oktober 2022


Kepala Seksi Surveilans Pengelola Program Surveilans
Epidemiologi dan Imunisasi Epidemiologi dan Imunisasi

dr. Ngabila Salama, MKM dr. Mirsal Picasso


NIP. 197610152010012007 NIP.198503302014031003

Anda mungkin juga menyukai