Anda di halaman 1dari 6

PERANAN MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM KEBERHASILAN ORGANISASI

Rizka Salsabila
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
E-mail: salsarizka277@gmai.com

Abtract
An organization cannot avoid the process of change. In advancing the organization requires a
process of change for the desired future conditions. An organization will always face changes to
anticipate future challenges. Organizational change can be caused by internal and external
factors. One of the internal factors itself is company members. Management is needed to achieve
organizational goals. However, there is a possibility of resistance with every change. The threat
of failure can occur due to organizational change, therefore a competent management team is
needed so that the organization can succeed. The method used in this research is a qualitative
method. The type of research used is a literature study.
Keywords: Change, Organization, Progress
Abstrak
Suatu organisasi tidak terhindar dari proses perubahan. Dalam memajukan organisasi
memerlukan proses perubahan untuk kondisi masa depan yang diinginkan. Suatu organisasi akan
selalu menghadapi perubahan untuk mengantisipasi tantangan di masa depan. Perubahan
organisasi bisa disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal itu sendiri salah
satunya adalah anggota perusahaan. Manajemen diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Akan tetapi, ada kemungkinan resistensi dengan setiap perubahan. Ancaman kegagalan bisa
terjadi karena adanya perubahan organisasi, oleh karena itu diperlukan tim manajemen yang
kompeten agar organisasi dapat berhasil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jenis
penelitian yang dipakai adalah studi literatur.
Kata Kunci: Perubahan, Organisasi, Kemajuan

PENDAHULUAN
Winardi (dalam Dewi dkk., 2021) Perubahan organisasi adalah kegiatan bergantinya
keadaan yang lama menjadi yang baru di organisasi yang diimplementasikan di masa depan
untuk keberhasilan perencanaan suatu organisasi. Begitu juga dengan Anne Maria mengatakan
bahwa perubahan organisasi adalah mengatur elemen-elemen organisasi dalam rangka
menyempurnakan efisiensi dan keefektifan.
Perubahan tidak dapat dihindari dalam aktivitas manusia. Didahului oleh dunia bisnis
terdahulu sadar akan pentingnya perubahan bagi kenaikan kualitas produksi. Organisasi
diharuskan siap akan hadirnya perubahan lingkungan dan peningkatan individual setiap anggota.
Perubahan organisasi dicirikan oleh fakta bahwa semua anggota akan melakukan usaha adaptasi
yang berbeda di masa yang akan datang. Dalam pandangan lain, perubahan organisasi adalah
seperangkat prosedur untuk memutuskan bagaimana organisasi akan merespon terhadap situasi
lingkungan di masa depan.
Wibowo (dalam Marlapa, 2018) menyatakan bahwa perubahan adalah tindakan
mengubah sesuatu, yaitu suatu pergerakan dari kondisi organisasi saat ini ke situasi yang
diinginkan di masa depan dengan faktor pendorong yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal salah satunya yaitu perubahan ukuran dan struktur organisasi yang
mempunyai tujuan untu memperoleh sumber daya manusia yang sesuai dengan tugas atau job
desc yang diberikan dan memastikan bahwa manajemen berfungsi secara efektif dan perusahaan
mempekerjakan orang-orang yang ahli di bidangnya, sedangkan faktor eksternal yakni adanya
teknologi baru. Kemajuan teknologi yang pesat berdampak pada bagaimana karyawan beroperasi
di perusahaan. Diharapkan bahwa adanya teknologi baru akan meningkatkan daya saing
perusahaan.
Ada berbagai tantangan dalam proses perubahan, sehingga perubahan organisasi tidak
selalu berhasil. Hambatan utama yang sering ditemui adalah adanya resistensi (penolakan)
terhadap transformasi tersebut oleh anggota organisasi. Menurut kritner dan kinicki (dalam
Marpala, 2018) Resistensi adalah respons emosional atau perilaku yang muncul karena adanya
ancaman, baik kenyataan atau imajinasi jika terjadi perubahan pada pekerjaan tetap. Ada
beberapa faktor terjadinya resistensi yakni: keterkejutan akan sesuatu yg baru, ancaman terhadap
status, kekuatan bersaing, ketidaknyamanan, ketakutan ekonomi, dsb Amstrong (dalam
Lumbantoruan, 2015).
Menurut Prabawanti (dalam Dewi dkk., 2021), seorang pemimpin harus bertanggung
jawab terhadap tiga hal ketika sebuah organisasi mengalami perubahan. Yang pertama adalah
strategi komunikasi untuk membantu anggota memahami perubahan yang diinginkan. Yang
kedua adalah mengubah strategi tersebut menjadi tujuan organisasi. Ketiga adalah membentuk
kembali budaya organisasi, melakukan evaluasi, dan menerima perubahan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, deskriptif, dan analitis. Tulisan ini
menggunakan teknik penulisan studi literatur. Dengan membaca berbagai terbitan berkala dan
karya-karya yang saling melengkapi merupakan salah satu pendekatan dalam melakukan
penelitian ini, dan dengan cara inilah informasi untuk tulisan ini terwujud. Sumber-sumber
penelitian ini dipilih sesuai dengan informasi tentang peranan manajemen perubahan dalam
keberhasilan organisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Definisi Manajemen Perubahan Organisasi


Menurut Wibowo (dalam Menda dkk., 2018) Manajemen perubahan yaitu sebuah proses
yang melibatkan sistematisasi pengetahuan sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk
membantu mereka yang mungkin terkena dampak negatif dari proses perubahan.
Menurut Indayani dan Sumartik (2019) Manajemen perubahan adalah usaha yg dilakukan
manajemen untuk mengimplementasikan perubahan dengan mejalin kerjasama dengan konsultan
untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi dan mencapai keberhasilannya.
Anne maria (dalam Manurung & Aslami, 2022) menyatakan Perubahan organisasi
adalah proses perubahan suatu organisasi dari kondisi sekarang ke kondisi masa yang akan
datang yg bertujuan untuk keberhasilan organisasi, dimana perubahan organisasi menciptakan
elemen-elemen baru untuk kemajuan organisasinya. Ketika dunia terus berkembang lebih cepat,
beberapa organisasi akan segera mulai melakukan perbaikan yang lebih bermanfaat dan progresif
untuk menghindari kemunduran. Pentingnya perubahan organisasi sangatlah besar, namun tidak
semua perubahan organisasi berhasil. Ketika kemajuan diciptakan, perubahan dibuat pada
organisasi untuk melawan penurunan organisasi dan mendorong para pemimpinnya untuk
melaksanakan tugas-tugas pengawasan yg baik.

Faktor- Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan


Faktor yang muncul akibat adanya perubahan menurut hussey antara lain:
1. Dampak Perkembangan Teknologi yang Meningkat
Laju perubahan teknologi semakin cepat sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang
terus menerus. Organisasi tidak bisa mengabaikan perubahan yang memberi profit untuk saingan
mereka. Perubahan dalam kemajuan baru memengaruhi susunan atau struktur, pekerjaan, budaya
dan keterampilan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus terus mengikuti perkembangan
teknologi. Sumber daya manusia tidak bisa kekurangan pengetahuan teknologi di dunia yang
selalu berubah.
2. Persaingan semakin lebih luas.
Globalisasi membuat persaingan tersebut melibatkan berbagai negara dan organisasi.
Banyak perusahaan yang harus menstandarisasi kualitas dan cost yang telah ditetapkan oleh para
pengadopsi awal industri ini. Jika tidak mampu memenuhi standar tersebut, perusahaan akan
kalah dalam persaingan. Semakin banyak industri yang kini beroperasi secara global dan tidak
terbatas di dalam satu negara saja. Perusahaan akan dipaksa untuk tutup, merger, atau diakuisisi
oleh bisnis lain jika mereka kalah dalam persaingan.
3. Permintaan pelanggan yang semakin banyak
Pelanggan tidak akan tahan dengan produk atau layanan berkualitas buruk. Agar dapat
bersaing, bisnis harus merespons dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan pelanggan. Tidak
mungkin mengabaikan kebutuhan dan harapan pelanggan yang terus berubah. Tujuan manajer
yang bijak adalah untuk selalu selangkah lebih maju.
4. Profil demografis negara mengalami perubahan
Karena kurangnya pekerja terampil, campuran populasi orang muda dan tua berubah.
Pandangan generasi tua tentang kemungkinan kerja dapat bergeser, dan organisasi dengan sedikit
kesempatan untuk promosi dapat mengalami masalah motivasi. Pola-pola ini memiliki banyak
pengaruh potensial terhadap perubahan yang akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang.
Pola kebutuhan masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan demografi. Bisnis harus
dapat mengenali pola-pola ini agar dapat berhasil.
5. Privatisasi bisnis yang dimiliki oleh masyarakat terus berlanjut
Sektor ekonomi semakin bergerak ke arah privatisasi. Monopoli sekelompok orang
tertentu dipatahkan dengan privatisasi perusahaan. Di bidang keuangan, privatisasi merupakan
tren terbaru yang akan menyebar.
6. Pemegang saham menginginkan nilai yang lebih tinggi
Tekanan untuk peningkatan berkelanjutan dalam pertumbuhan modal dan pendapatan
perusahaan disebabkan oleh dampak pasar uang terhadap ekspektasi kinerja perusahaan.
Meskipun perusahaan masih sukses, jika perusahaan berkinerja di bawah ekspektasi, tekanan
akan diberikan kepada perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan mungkin mendapat tekanan dari
perusahaan lain yang ingin mengakuisisinya karena kinerjanya menurun di samping keluhan
pemegang saham.
Kebutuhan akan perubahan dapat ditindaklanjuti karena berbagai alasan. Menurut pakar
perilaku organisasi Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (dalam Marlapa, 2018), ada dua faktor
yang dapat mendorong kebutuhan akan perubahan di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Faktor Eksternal
Kekuatan eksternal adalah kekuatan yang berasal dari luar organisasi, seperti tekanan
sosial dan politik, kemajuan teknologi, perubahan pasar, dan ciri-ciri demografis (seperti usia,
pendidikan, tingkat keahlian, jenis kelamin, imigrasi, dan lain-lain).
2. Faktor Internal
Faktor internal juga dikenal sebagai kekuatan yang berasal dari dalam organisasi,
termasuk tindakan dan keputusan manajerial, tuntutan yang tidak terpenuhi, ketidakbahagiaan
kerja, produktivitas, dan faktor-faktor lain yang terkait dengan sumber daya manusia.

Pengaruh Perubahan Terhadap Kemajuan Organisasi


Menurut Lumintang (2015:6), perubahan dalam organisasi dapat mencakup usaha untuk
memajukan masyarakat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan di desa
memiliki dampak yang positif karena mayoritas penduduk ingin meningkatkan atau mengubah
gaya hidup mereka. Namun, ada sebagian kecil penduduk dan anggota masyarakat yang
menunjukkan ketidakberanian, kurangnya upaya, dan sikap apatis terhadap kemajuan, yang
mengindikasikan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam perubahan tersebut.
Menurut Poluakan (2015: 1058), meningkatkan kapasitas untuk meramalkan semua
kesulitan dan peluang yang menimbulkan masalah sangat penting untuk mencapai perubahan
organisasi yang progresif. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah bahwa perubahan organisasi
harus difokuskan pada perubahan perilaku orang dan proses organisasi agar perubahan organisasi
lebih berhasil dalam menumbuhkan perusahaan yang lebih efektif dan dapat beradaptasi
fleksibel.
Menurut Kahar (2008:26), kepemimpinan memiliki dampak langsung terhadap
perubahan organisasi melalui para pemimpinnya. Hal ini sangat membantu pemimpin dalam
menjalankan tugasnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kepemimpinan seorang
manajer atau pemimpin juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan organisasi.
Oleh karena itu, semakin baik dan progresif sebuah organisasi, dan akan terus menjadi lebih baik
semakin sukses seorang manajer dalam memimpin organisasi dan membawa perubahan
organisasi.
Dalam kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan perubahan akan berhasil
jika kuat dan mampu melaksanakan peran dengan baik. Dalam kepemimpinan, manajer tidak
dapat bekerja sendiri, melainkan membutuhkan komitmen dari pihak lain dalam organisasi.
Kesimpulan
Perubahan organisasi adalah penggantian kondisi, aturan, dan strategi sebelumnya dengan
yang baru yang akan digunakan di masa sekarang. Perubahan organisasi sering kali dipandang
sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi kemampuan setiap anggota agar lebih baik sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai dengan cepat.
Perubahan dalam struktur sosial merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan. Keyakinan, sikap, dan perilaku masyarakat, struktur organisasi, institusi sosial, kelas
sosial, kekuasaan dan otoritas, hubungan interpersonal, dan arus informasi yang lebih kompleks,
semuanya mengharuskan organisasi untuk siap menghadapi perubahan. Ada hubungan antara
perubahan dan kemajuan organisasi, seperti peningkatan dedikasi tim untuk mencapai tujuan,
gaya manajemen yang beretika, karyawan yang lebih berbakat, dan keterampilan kepemimpinan
manajer.
Agar organisasi dapat berfungsi dengan baik, maka dampak dari perubahan organisasi
yang berdampak baik maupun buruk bagi kemajuannya harus diatasi. Jika dibiarkan, organisasi
akan mengalami masalah yang tidak diinginkan, karena itu sangat penting untuk menghindari
dan mewaspadai dampak buruknya.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, I. R. D. Saputra, B. 2021. Peran Manajemen Perubahan Terhadap Kemajuan Organisasi.
Jurnal Improvement, 8(1), 18-28
Indayani, Lilik dkk,. Manajemen Perubahan. UMSIDA PRESS, Sidoarjo, 2019
Kurniati, I. Firmansyah. 2021. Peran Manajemen dalam Perubahan Organisasi. Jurnal Ilmu
Komputer, Ekonomi dan Manajemen, 1(1), 129-138
Latar, B. 2020. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara,
1(2), 75-84
Lumbantoruan, C. T. L. 2021.Faktor-Faktor yang Menyebabkan Resistensi Terhadap Perubahan
Organisasi di PT. Pertamina ( Persero) Integrated Terminal Belitung. Jurnal EMBA, 9(1), 914-
922
Manurung, R. Aslami, N. (2022) Peranan Manajemen Perubahan dalam Perkembangan
Organisasi : Studi Kasus pada Organisasi Himpunan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sumatera Utara. Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen, 2(1), 1997-
2005
Nasution, D. Aslami, N. 2022. Fungsi Manajemen Perubahan dalam Kemajuan Suatu
Organisasi/Perusahaan. Sibatik Journal, 1(8), 1411-1420
Marlapa, Eri. 2018. Modul Mata Kuliah Manajemen Perubahan. Universitas Mercu Buana
Poluakan, F. A. 2016. Pengaruh Perubahan dan Pengembanga Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Sinar Galeson Prima Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi, 4(4), 1057-167
Simbolon, R., & Anisah, H. U.2017. Pengaruh Perubahan Organisasi Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Banjarmasin). JWM (Jurnal Wawasan Manajemen), 1(1), 27-42.
Tampubolon, M. Manajemen Perubahan; Individu; Tim Kerja; Organisasi. Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2020

Anda mungkin juga menyukai