Drama Agama Katolik Perjanjian Lama
Drama Agama Katolik Perjanjian Lama
Pemeran:
Rut
Boas
Naomi
Pengawas ladang (masuk ke penyabit)
Penyabit-penyabit
Narator (boleh di bagi 2 dalam pembacaan narasi, yang bertugas jd narator bisa dari
pemeran penyabit dan pengawas ladang)
[Scene: Pemandangan ladang yang luas, dengan penyabit-penyabit yang bekerja keras]
Narrator (suara latar): Di sebuah kota kecil, ada seorang wanita bernama Naomi, seorang
janda yang ditinggalkan oleh suaminya, Elimelekh. Tapi dia tidak sendirian. Dia memiliki
seorang menantunya yang setia, seorang wanita bernama Rut.
Rut: (dengan hati rendah) Naomi, izinkan aku pergi ke ladang dan memungut bulir-bulir jelai
di belakang orang yang murah hati kepadaku.
Narrator: Rut pergi ke ladang dan mulai memungut jelai, tanpa tahu bahwa ini adalah tanah
milik seorang pria bernama Boas.
Bujang (Ganti jd pengawas perempuan) yang mengawasi: (mengenalinya) Tuan, dia adalah
Rut, perempuan Moab, yang datang bersama-sama dengan Naomi dari Moab. Tadi ia
meminta izin kepadaku untuk memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas
jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai
sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti.
Boas: (lemah lembut) Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke
ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-
pengerjaku perempuan.
Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari
belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan
mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air
yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu
Rut: (penuh rasa syukur) Mengapa aku mendapat belas kasihan darimu, tuanku, padahal aku
ini seorang asing?
Boas: (santai) Aku telah mendengar segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu
sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah
kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu
sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung
Rut : Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah
menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama
seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan.
Boas: (ramah) Datanglah, makanlah bersamaku. Aku akan memberimu roti dan cuka.
Narrator: Rut makan bersama penyabit-penyabit, dan Boas menyediakan lebih dari yang
cukup.
Boas: (kepada pengerja-pengerja) Biarkan Rut memungut lebih banyak jelai, janganlah ia
diganggu;
bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk
dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Narrator: Rut bekerja keras dan berhasil memungut banyak jelai. Kemudian dia membawa
hasilnya kepada Naomi.
Naomi: (berdoa) Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini?
Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!
Rut: (bersemangat) Naomi, tuanku bernama Boas, dan dia telah memperhatikanku. Dia juga
memerintahkan agar aku tetap di ladangnya bersama penyabit-penyabit perempuan.
Naomi: (puas) Anakku, ini adalah berita baik. Boas adalah keluarga kita, dan dia memiliki
kewajiban untuk menebus kita.
rut : Lagipula tuan ku itu berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai
mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku.
Narrator: Rut terus bekerja di ladang Boas selama musim panen, dan dalam kedekatan itu,
cinta dan harapan tumbuh di antara mereka.
[Scene: Rut dan Boas bersama di ladang, menunjukkan kerja keras dan cinta yang tumbuh]
Akhirnya, musim panen jelai dan gandum berakhir, dan Rut tetap tinggal bersama
mertuanya, Naomi.