Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN PT SRIWIJAYA BARA PRIHARUM

DEPARTEMAN SATUAN PENGAMANAN


NOMOR : SOP/001/SATPAM/SBP/I/2024
TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS


PENJAGAAN PENGAWALAN, PATROLI DAN
PENANGANAN KEBAKARAN

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan keamanan dalam lingkungan


Perusahaan yang meliputi terpeliharanya keamanan dan
ketertiban karyawan, tertib dan tegaknya hukum,
terselenggaranya perlindungan dan pengayoman, untuk
membantu salah satu tugas Satuan Pengamanan;
b. bahwa satuan pengamanan, keamanan lingkungan dan bentuk
lain merupakan bentuk pengamanan swakarsa yang bertugas
membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia di bidang
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat,
terbatas pada lingkungan atau wilayah yang menjadi lingkup
tugasnya;
c. bahwa dalam upaya mewujudkan Peraturan PT Sriwijaya Bara
Priharum sinkron dan harmonis guna mendukung pengelolaan
perusahaan yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan,
diperlukan terobosan hukum dengan menggabungkan
beberapa aturan ke dalam satu Peraturan Departemen yang
komprehensif;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan
PT Sriwijaya Bara Priharum Departemen Satuan Pengamanan
tentang Standar Operasional Prosedur Dinas Penjagaan
Pengawalan,Patroli Dan Penanganan Kebakaran di Lingkungan
PT Sriwijaya Bara Priharum;

Mengingat : a. Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 106);
b. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2020 Tentang Pengamanan Swakarsa.

Halaman 1 dari 18
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DINAS PENJAGAAN


PENGAWALAN, PATROLI DAN PENANGANAN KEBAKARAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan/Standar Operasional ini yang dimaksud dengan:


1. Satuan Pengamanan yang selanjutnya disebut Satpam adalah
satuan atau kelompok profesi pengemban fungsi kepolisian
terbatas non yustisial yang dibentuk melalui perekrutan oleh
badan usaha jasa pengamanan atau pengguna jasa Satpam untuk
melaksanakan pengamanan dalam menyelenggarakan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
2. Keamanan adalah suatu kondisi dalam keadaan bebas dari segala
macam dalam bentuk gangguan dan hambatan.
3. Ketertiban adalah suatu kondisi dimana segala kegiatan dapat
berfungsi dan berperan sesuai dengan ketentuan yang ada sesuai
dengan peraturan perusahaan.
4. Penjagaan adalah penempatan pos-pos penjagaan dengan
maksud memeriksa atau mengawasi keluarnya orang-barang
(Acces Control) dan mengawasi keadaan atau hal-hal yang
mencurigakan disekitar tempat tugasnya. Pelaksanaan penjagaan
juga memastikan area dalam keadaan aman, tertib dan peraturan
Perusahaan harus ditegakkan.
5. Pos jaga adalah tempat kerja yaitu setiap lapangan atau ruangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau dimana kegiatan usaha dan
fungsi pelayanan publik berlangsung serta tedapat sumber-
sumber ancaman dan gangguan keamanan baik fisik maupun non
fisik didalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
6. Lokasi Kerja adalah seluruh area kerja operasional produksi
(tambang) termasuk di dalamnya adalah area workshop area kerja
kantor dan seluruh wilayah izin usaha pertambangan PT Sriwijaya
Bara Priharum.
7. Ruang Jaga/atau Pos Jaga adalah ruangan yang digunakan
khusus bagi para petugas jaga yang dilengkapi dengan alat

Halaman 2 dari 18
peralatan untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
8. Ruang Tunggu adalah suatu ruangan yang digunakan tamu untuk
menunggu sebelum di terima oleh pejabat dan/atau karyawan
yang bersangkutan.
9. Buku Tamu adalah buku yang digunakan untuk mencatat keluar
masuknya tamu di PT Sriwijaya Bara Priharum.
10. Buku Telefon adalah buku yang digunakan untuk mencatat keluar
masuknya telefon.
11. Buku Mutasi adalah buku yang digunakan untuk mencatat situasi
dan kondisi yang terjadi setiap saat di wilayah, area kerja kantor,
area tambang perusahaan PT Sriwijaya Bara Priharum.
12. Patroli adalah aktivitas perondaan dengan tujuan untuk
melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap objek
dan/atau aset perusahaan.
13. Pengawalan adalah tugas mengamankan suatu obyek yang dapat
berupa orang, barang, dokumen, uang dari suatu tempat ke
tempat lain.
14. Pengaturan adalah penegakan dan peraturan tata tertib
Perusahaan dan/atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
masyarakat dipakai sebagai panduan, tatanan, kendalikan tingkah
laku, sesuai dan diterima setiap warga masyarakat harus menaati
aturan yang berlaku, dan/atau ukuran kaedah sebagai tolak ukur
untuk menilai dan membandingkan sesuatu.
15. Tupoksi adalah tugas pokok dan fungsi.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Peraturan Dinas Penjagaan Pengawalan, Patroli Dan


Penanganan Kebakaran adalah sebagai wujud pelaksanaan tugas
dan fungsi satuan pengamnan dalam menyelenggarakan
keamanan dan ketertiban di lingkungan/atau kawasan kerja
khususnya pengamanan fisik dari gangguan keamanan baik yang
datang dari dalam maupun luar PT Sriwijaya Bara Priharum Site
Tajung Lalang.
(2) Tujuan Peraturan Dinas Penjagaan Pengawalan, Patroli Dan
Penanganan Kebakaran adalah sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengamanan berjalan dengan aman, handal, efesien
dan ramah lingkungan sesuai dengan kebijakan pertambangan
lingkungan hidup dan kebijakan pengamanan sesuai dengan
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1

Halaman 3 dari 18
tahun 2023 Perubahan Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2024
Tentang Pengamanan Swakarsa.

Pasal 3
Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Operasional ini mencakup tugas dan


tanggung jawab satuan pengamanan beserta panduan operasional
dalam melakukan kegiatan rutin yaitu penjagaan keamanan dan
ketertiban perusahaan serta kegiatan darurat dan/atau emergency
dengan penyempurnaan secara berkelanjutan.

BAB II
PERENCANAAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Fungsi dan Kedudukan

(1) Fungsi satpam adalah melindungi dan mengayomi lingkungan


dan/atau tempat kerjanya dari setiap gangguan keamanan, serta
menegakan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerjanya.
(2) Satpam disebut sebagai unsur pembantu polri dalam
melaksanakan tupoksi dan perannya, maka dalam ini bukan
berarti satpam berkedudukan sebagai sub ordinas dari polri
melainkan hanya membantu secara fungsional tugas-tugas
kepolisian secara terbatas.

Pasal 5
Wewenang dan Tanggung Jawab

(1) Kewenangan terbatas yang diberikan pada petugas satpam di


perusahaan merupakan suatu aturan yang harus dipatuhi dan
dipahami serta dilaksanakan dengan prosedur yang benar.
(2) Tanggung jawab satpam sesuai dengan jabatannya masing-
masing adalah sebagai berikut:
a. Supervisor Security
1. Mengawasi secara teratur karyawan/karyawati;
2. Merencanakan jadwal kerja dan/atau roaster;
3. Mengorientasikan dan/atau memberlakukan peraturan
keselamatan kerja di tempat kerja;
4. Mendirikan prioritas keamanan patrol.
b. Pengawas
1. Bertindak mewakili supervisor security diluar jam kerja dan
dalam batas wewenang yang diberikan dalam ruang
Halaman 4 dari 18
lingkup area kerja;
2. Menjaga, mengawasi keamanan dan ketertiban serta
kebersihan di area pos kantor maupun pos 1 security dan
area tambang;
3. Dalam hal biasa diperbolehkan dan/atau diberikan
kewenangan untuk mengambil teguran dan segera
melaporkannya kepada direktur umum melalui supervisor
security untuk mendapatkan petunjuk.
c. Komandan Jaga
1. Menjaga dan/atau mengawasi keamanan dan ketertiban
serta kebersihan di dalam maupun di luar ruangan pos jaga
selama dan diluar jam kerja;
2. Menerima semua surat masuk yang ditujukan kepada
Perusahaan PT Sriwijaya Bara Priharum dan segera
menyampaikan kepada petugas penerima surat untuk
diagendakan;
3. Mencatat semua kejadian penting didalam jurnal/atau buku
mutase, serta melaporkan kepada pimpinan untuk
mendapat petunjuk dan/atau arahan;
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengibaran dan
penurunan Bendera Merah Putih setiap hari;
5. Pada waktu-waktu tertentu mengadakan perondaan
keliling bersama anggota lainnya di area kantor dan area
tambang untuk yang bertugas di pos 1;
6. Selesainya melaksanakan tugas, menyerahkan tugas dan
tanggung jawab kepada petugas pengganti dihadapan
pengawas security.
d. Wakil Komandan Jaga
1. Menggantikan sementara tugas komandan jaga apabila
komandan tidak ada ditempat;
2. Bertannggungjawab atas kelengkapan buku dan
perlengkapan lain yang tersedia di ruangan jaga atau pos
jaga;
3. Turut mengawasi dan menjaga tata tertib, ketentraman
serta kebersihan lingkungan area pos jaga;
4. Melaporkan segala kejadian bersifat penting terutama hal-
hal yang tidak dapat diselesaikan sendiri kepada
komandan jaga;
5. Membantu mencatat/atau menulis segala kejadian yang
dimasukkan dalam jurnal/atau buku mutase;

Halaman 5 dari 18
6. Ikut mengadakan perondaan/atau pemeriksaan pada area
kantor, area pos 1 security dan area tambang pada waktu
tertentu berdasarkan peraturan.
e. Anggota Jaga
1. Membantu dan melaksanakan semua perintah yang
diberikan oleh komandan jaga;
2. Menjaga kebersihan dan kerapihan di dalam dan area
kerja/atau pos jaga;
3. Mengikuti perondaan berdasarkan perintah komandan
jaga/atau wakil komandan jaga;
4. Membantu melaksanakan pencatatan keluar masuknya
tamu PT Sriwijaya Bara Priharum;
5. Selesainya melaksanakan tugasnya, menyerahkan tugas
dan tanggungjawab kepada petugas pengganti dihadapan
pengawas security.

BAB III
PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN DAN PATROLI

Pasal 6
Pengaturan

(1) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam disiplin kerja;


a. Disiplin harus ditegakan seketika hukuman harus dijatuhkan
sesegara mungkin setelah terjadi;
b. Disiplin harus didahului peringatan dini, dengan peringatan ini
dimaksudkan bahwa semua karyawan harus benar-benar tahu
secara benar tindakan mana yang dibenarkan mana yang tidak;
c. Disiplin harus konsisten artinya seluruh karyawan yang
melakukan pelanggaran akan diganjar hukuman yang sama,
tanpa adanya pengecualian berdasarkan alasan masa kerja
telah lama, punya keterampilan yang tinggi dan/atau karena
mempunyai hubungan dengan atasan itu sendiri;
d. Disipllin harus impersonal seorang atasan dilarang
menegakkan disiplin dengan beralasan perasaan marah atau
emosi;
e. Disiplin harus setimpal artinya hukuman itu layak dan sesuai
dengan tidak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan
dan tidak berat, jika hukuman terlalu ringan maka dianggap
sepele oleh pelaku pelanggaran dan jika terlalu berat maka
akan meninmbulkan kegelisahan dan akan menurunkan
prestasi.
Halaman 6 dari 18
(2) Tata tertib seorang satpam/security harus memiliki sifat yang
tegas, kinerja seorang satpam harus didukung oleh;
a. Penampilan yang baik;
b. Sikap tubuh dan/atau gesture yang baik;
c. Cara berbicara yang benar;
d. Bisa memberikan Solusi;
e. Memberikan teladan yang baik.

Pasal 7
Penjagaan

(1) Sumber ancama dan gangguan dapat muncul diluar dan didalam
Perusahaan;
a. Dari luar
1. Premanisme;
2. Pencurian;
3. Permapokan;
4. Kerusuhan;
b. Dari dalam;
1. Penyalahgunaan wewenang;
2. Penggelapan (fraud);
3. Penyelundupan/pencurian;
c. Sikap yang harus dimiliki oleh anggota satpam yang
melaksanakan penjagaan yaitu
1. Sikap open, bersikap penuh kepedulian terhadap segala
sesuatu yang terjadi dan peduli pada keadaan lingkungan
area jaga;
2. Memiliki rasa was was apabila menemukan sesuatu yang
mencurigakan, merasa was-wasa apabila SOP tidak
dilaksanakan dengan benar;
3. Bersikap selalu waspada dalam melaksanakan tugas-
tugasnya dan selalu siap siaga, berhati-hati, tidak
menganggap remeh segala sesuatu yang menjaga area
tugasnya;
4. Memiliki rasa curiga dalam pelaksanaan pencegahan, maka
anggota satpam harus berprinsip bahwa prasangka baik itu
perlu tetapi curiga jalan terus. Sehingga pencegahan dapat
dilaksanakan secara luas dan menyeluruh (konfrehensif)
f. Penuh rasa tanggungjawab dan memliki kemampuan untuk
mengambil Tindakan, baik Tindakan pencegahan ataupun Tindakan
penangangan.
Halaman 7 dari 18
d. Sabotase;
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan karena bisa membuat
anggota tidak fokus didalam melaksanakan penjagaan yaitu;
1. Tidur (disengaja maupun tidak disengaja)
2. Merokok, makan dan minum
3. Baca koran, majalah, TSS
4. Nonton TV
5. Bermain HP
6. Meninggalkan pos jaga tanpa izin
7. Ngobrol, bersikap santai dan berleha-leha

Pasal 8
Pengawalan

(1) pengawalan antara lain yaitu;


a. pengawalan orang adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengamankan, melindungi orang yang dikawal agar tidak
terancam jiwanya dari gangguan-gangguan keamanan dan
kejahatan
b. pengawalan barang berharga adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuuk melindungi, mengamankan harta benda
atau barang berharga termasuk dokumen penting dari tindak
kejahatan atau sabotase dari pihak lain
(2) tujuan pengawalan antara lain yaitu;
a. memberikan pengawalan dan keselamatan terhadap orang
serta keutuhan harta benda obyek tugas pengawalan
b. fungsi pengawalan adalah pencegahan dan penindakan dari
segala tindak kejahatan, memelihara keamanan serta menjaga
jiwa dan harta benda dari ancaman kejahatan
(3) tugas pokok pengawalan yaitu tugas yang dilakukan oleh suatu
atau lebih personel pengawal untuk menghantarkan,
perlindungan, pengamanan baik terhadap orang atau barang uang
ataupun dokumen penting lainnya dari suatu tempat ketempat
lainnya dengan tujuan aman
(4) metode pengawalan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
kendaraan roda empatt, kendaraann roda dua dan pengawalan
jalan kaki
(5) syarat-syarat menjadi pengawal:
Halaman 8 dari 18
a. tinggi dan berat badan proporsional
b. mempunyai skil beladiri tangan kosong dan alat
c. skill penggunaan alat komunikasi
d. menguasai route perjalanan dan route alternatif
e. skill mengemudi kendaraan roda empat dan kendaraan roda
dua
f. mengetahui titk-titik lokasi tempat aman untuk perllindungan
g. mengetahui tempat-tempat untuk meminta bantuan terdekat
apabila terjadi keadaan darurat (pos polisi, pos keamanan lain,
rumah sakit, dll)
(6) tugas dan peran pengawalan
a. mencegah segala bentuk kejahatan yang ditujukan kepada
orang atau barang berharga yang ditujukan keapda orang atau
barang berharga serta barang berbahaya yang menjadai obyek
pengawalan
b. memberikan pengamanan dan perlindungan kepada obyek
pengawalan waktu proses mobilitas dari tempat awal sampai
tempat tujuan pengawalan
c. melaporkan secara cepat dari setiap bentuk kejadian atau
gangguan serta hambatan yang terjadi pada waktu kegiatan
pengawalan kepada atasan guna mendapatkan petunjuk lebih
lanjut
(7) larangan bagi pengawal
a. dilarang melepaskan stir atau stang kendaraan bermotor Ketika
kendaraan dalam perjalanan pengawalan
b. dilarang mengadakan Gerakan-gerakan yang kurang etis
seperti berdiri, menendang menghardik kepada kendaraan lain
c. dilarang meninggalkan obyek pengawalan tanpa adanya
pengawasan dari petugas pegawai lain
(8) tugas dan kewajiban pengawal
a. menguasai daerah, route yang dilalui serta senantiasa menjaga
keamanan diri saat melaksanakan tugas pengawalan
b. melaksankan pengecekan segala sarana dan prasarana baik
perorangan maupun satuan sebelum berangkat tugas dan
harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta perundang-
undangan yang berlaku
c. responsive atau tanggap terhadap situasi dan kondisi
lingkungan sekeliling
Halaman 9 dari 18
d. bernampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis,
dan tidak sewenang-wenang
(9) pelaksanaan
a. memeriksa kelengkapan surat perintah tugas, identitas diri
berupa KTA, KTP, dan administrasi lainnya
b. memeriksa kelengkapan kendaraan berupa SIM, STNK dan
kondisi kendaraan
c. pengecekan obyek pengawalan
1. keadaan jumlah, Kesehatan dan kondis umum orang yang
dikawal
2. keadaan dan kondisi barang berharga,jumlah jenis
pembungkusan atau penyegelan ukuran, nama dan jabatan
petugas pembawa dokumen
3. pengarahan dan pembagian tugas oleh dan patwal sesuai
dengan kebutuhan
4. pembagian tugas harus jelas siapa yang berbuat apa,
bertanggungjawab kepada siapa
5. penjelasan route dan jarak yang akan ditempuh termasuk
route alternatif, cuaca dan kemungkinan-kemungkinan bila
terjadi hambatan atau gangguan dijalan.
(10) pengawalan
a. pengecekan terhadap obyek atau orang yang akan dikawal
meliputi jumlah, kondisi dan kondisi barang yang dibawah
b. pengaturan posisi didalam kendaraan,bila kendaraan roda
empat diatur siapa posisi depan, disampig dan belakang
c. mengatur kecepatan kendaraan salama dalam perjalanan
d. melakukan pergantian atauu aplaus bagi petugas pengawal
dan menetukan waktu serta tempat istrahat
e. melaporkan posisi setiap saat kepada atasan yang
mengendalikan pengawalan kepada petugas yang berhak
menerima dan membuat berita acara penyerahan
(11) pengawalan barang
a. Pengecekan terhadap barang-barang yang akan dikawal
meliputi jumlah barang, pembungkus barang, kondisi label
segel (masih utuh atau tidak), serta penanggungjawab
b. Melakukan pergantian atau aplaus bagi pembawa barang dan
menentukan waktu serta tempat istrahat
c. Melaporkan posisi setiap saat kepada atasan yang akan
Halaman 10 dari 18
mengendalikan pengawalan melalui alkom yang ada
d. Sampai pada tempat tujuan kumpulkan seluruh petugas dan
pembawa barang disuatu tempat Bersama
e. Lakukan pemeriksaann dan pastikan keadaan barang masih
tetap utuh seperti saat pengecekan awal
f. Setelah tiba ditempat tujuan laksanakan serah terima dengan
petugas yang berhak menerima dan membuat berita acara
penyerahan
(12) Pengakhiran yaitu setelah selesai melaksanakan tugas
pengawalan komandan pengawalan mengadakan pengecekan
a. Mengecek jumlah personel pengawalan
b. Mengecek kondisi Kesehatan anggota pengawalan
c. Mengecek perlengkapan yang digunakan pengawalan
d. Mengembalikan barang-barang infentaris yang digunakan
dalam pengawalan
e. Membuat laporan hasil pelaksanaan pengawalan
f. Komandan pengawalan membuat evaluasi dalam rangka
perbaikan, pelaksanaan tugas pengawala yang akan dating

Pasal 9
Patroli

(1) Patroli adalah aktivitas perondaan dengan tujuan untuk


melakukan pengawasan secara terus menerus, memastikan
terhadap obyek/ asset vital Perusahaan tetap dalam keadaan
aman.
(2) Tujuan patroli
a. Mengadakan pengamatan, penelitian dan pemeriksaan
terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada
tempatnya/keadaan yang tidak seperti biasanya yang
diperkirakan dapat menimbulkan ancaman dan gangguan.
b. Fungsi patroli pencegahan dan penindakan dari segala tindak
kejahatan, memelihara keamanan dan ketertiban serta
menjaga semua asset Perusahaan berupa jiwa dan harta
benda dari ancaman kejahatan.
(3) Susunan tugas patrol:
a. Dan Pat/komandan patrol
b. Wakil komandan patroli
c. Anggota patrol
Halaman 11 dari 18
(4) Pakaian dan perlengkapan
a. Pakaian PDL Security
b. Alat komunikasi HT
c. Tongkat
d. Borgol
e. Lampu lain
f. Lampu senter (untuk malam hari)
(5) Tugas dan kewajiban
a. Komandan Patroli:
1. Memimpin kegiatan patroli sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
2. Mengadakan pengecekan terhadap personel, materiil dan
perlengkapan lain yang akan digunakan patrol
3. Membagi tugas dan tanggungjawab yang jelas, siapa yang
berbuat apa yang bertanggungjawab kepada siapa.
4. Menentukan sasaran dan route patrol, usahakan route
berangkat dan route Kembali berbeda
5. Segera melaporkan bila ada kejadian yang bersifat yang
bersifat penting dan tidak dapat diselesaikan
6. Setelah selesai melaksanakan tugas patrol mengadakan
pengecekan akhir terhadap personel maupun materiil dan
membuat laporan patroli.
b. Wakil komandan patrol:
1. Membantu tugas komandan jaga selama pelaksanaan patrol
berlangsung
2. Bertanggungjawab atas kelengkapan buku dan
perlengkapan lain dalam pelaksanaan patroli
3. Turut mengawasi dan menjaga tata tertib selama dalam
pelaksanaan patrol
4. Mendokumentasikan kejadian atau temuan penting selama
pelaksanaan patrol
5. Setelah selesai melaksanakan tugas patrol, membantu
komandan patrol mengadakan pengecekan perlengkapan
patrol
c. Anggota patrol:
1. Membantu dan melaksanakan semua perintah yang
diberikan oleh komandan patrol
2. Selalu waspada dan selalu curiga dengan keadaan dan
Halaman 12 dari 18
situasi yang tidak seperti biasanya
3. Melaporkan kepada komandan patrol atau wakil komandan
patrol bila melihat, mendengar dan atau mendapatkan ha-
hal yang mencurigakan
4. Membantu komandan atau wakil komandan patrol atas
nama pelaksanaan dan kelancaran patrol PT. Sriwijaya Bara
Priharum
(6) Ketentuan penguasaan, waktu penguasaan patrol diatur sesuai
dengan jadwal yang telah di tentukan
(7) Waktu penugasan patrol diatur sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
(8) Setelah selesai melaksanakan tugas patrol komandan patrol
mengadakan apel pengecekan, sebagai berikut;
a. Mengecek jumlah personel patrol
b. Mengecek kondisi Kesehatan anggota patrol
c. Mengecek perlengkapan yang digunakan patrol
d. Mengembalikan barang-barang infentaris yang digunakan
dalam patrol
e. Membuat laporan hasil pelaksanaan patrol
f. Komandan patrol membuat evaluasi dalam rangka perbaikan
pelaksanaan tugas patrol berikutnya

BAB V
PENANGANAN KEBAKARAN
Pasal 10
Tindakan penanganan kebakaran di lokasi kerja

(1) Kebakaran adalah suatu kejadian berencana yang akan


mendadak dan tidak dikehendaki yang akan mengandung
ancaman serta gangguan terhadap kehidupan, asset Perusahaan,
kegiatan oprasional Perusahaan bahkan jiwa manusia
(2) Hal-hal yang merupakan sumber api dan dapat menimbulkan
kebakaran antara lain adalah:
a. Hubungan arus pendek Listrik
b. Kompor
c. Lampu minyak/ lilin
d. Puntung rokok
e. Sabotase
(3) Tindakan pencegahan terhadap bahaya kebakaran
Halaman 13 dari 18
a. Hubungan arus pendek Listrik, semua instalasi Listrik harus
diperiksa secara berkalaa dan teliti, jika terdapat instalasi yang
rusak dan tidak layak dipakai segera diganti yang dikerjakan
oleh tenaga ahli
b. Kompor harus diletakan cukup jauh dari tempat yang diletakkan
cukup jauh dari tempat penyimpanan minyak atau barang-
barang yang mudah terbakar
c. Lampu minyak atau lilin harus diletakkan ditempat yang tidak
mudah jatuh atau terguling, dan cukup jauh dari dinding atau
bahan yang muda terbakar
d. Puntung rokok harus harus dibuang ditempat yang telah
ditentukan dan sebelumnya harus dimatikan, jangan sekali-kali
membuang puntung rokok ditempat sembarangan
e. Tempat sampah, pembakaran sampah harus dilakukan
ditempat yang telah ditentukan dan diawasi agar tidak menjalar
ketempat lain
f. Sabotase, untuk menhindari bahaya kebakaran yang
disebabkan oleh sabotase, perlu dilakukan Tindakan
pencegahan antara lain sebagai berikut;
1. Ruang kerja dan Gudang-gudang harus dalam keadaan
terkunci terutama setelah jam kerja, kecuali ada perintah
khusus dari pimpinan
2. Karyawan dan orang lain yang tidak berhak dilarang
memasuki ruangan, Gudang ataupun tempat-tempat lain
yang dinyatakan sebagai Kawasan terbatas
3. Pengawasan yang teliti dan cermat terhadap hal-hal yang
telah ditetapkan sebagai tempat rawan
g. Tempat penimbunan BBM harus berada ditempat yang cukup
jauh dari bangunan lain, dan dilengkapi dengan alat-alat
pemadam kebakaran, petugas yang berada ditempat tersebut
dilarang merokok atau menyalakan api
(4) Tindakan mengatasi bahaya kebakaran
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Dalam menggunakan APAR yang perlu diperhatikan;
1. Penggunaan APAR diluar ruangan usahakan untuk tidak
berlawanan dengan arah angin, agar bahan pemadam tidak
berbalik kearah kita.
2. Memegang selang dengan tangan yang aktif agar dapat
Halaman 14 dari 18
dengan leluasa menyapukan selang kearah terbakar
b. Hydrant
1. Berdasarkan lokasi penempatannya, system hydrant
dibedakan menjadi;
a) System hydrant Gedung
b) System hydrant halaman
c) System hydrant kota
2. Peralatan hydrant antara lain;
a) Hydrant Box: kotak menyimpan selang dan nozzle
b) Hydrant pillar: tiang pipa air untuk disambungkan ke
selang hydrant
c) Hydrant valve: selang hydrant
d) Nozzle branchpipe: pipa nozzle, biasanya terbuat dari
kuningan.
c. Cara Menggunakan Hydrant;
1. Bentangkan atau Tarik selang hydrant, pastikan tidak ada
lipatan dan anda membawa ujung yang benar
2. Pasangkan nozzle branchpipe, dan ujung yang lain
sambungkan ke hydran pilar
3. Pengan nozzle branchpipe dengan benar agar tidak
mencelakakan pada saat air dengan tekanan tinggi keluar.
4. Beri tanda kepetugas yang bertugas untuk membuka,
menambah dan mengurangi keran air.
(5) Alat yang harus digunakan adalah alat-alat pemadam yang harus
disiapkan dan tersedia ditempat-tempat yang rawan kebakaran
antara lain adalah air, ember, pasir, sekop galah berkait, tangga,
apar dan karung-karung kosong yang dibasahi.
(6) Susunan organisasi meliputi
a. Kelompok komando
b. Kelompok pemadam
c. Kelompok evakuasi
d. Kelompok pengamanan
e. Kelompok bantuan pemadaman
(7) Jumlah personel tiap-tiap kelompok ditentukan oleh pimpinan
masing-masin Departemen sesusai dengan kebutuhan
(8) Tugas dan tanggung jawab
a. Kelompok komando
1. Mengkordinasikan semua kelompok agar dapat
Halaman 15 dari 18
melaksanakan tugas sebagai mana mestinya
2. Menyiapkan dan memberi bantuan peralatan yang
diperlukan tiap kelompok serta menyiapkan tambahan
tenanga manusia bagi kelompok yang membutuhkan
b. Kelompok pemadam, bertugas melaksanakan pemadaman
dengan perlengkapan yang ada, dengan dibantu oleh dinas
pemadam kebakaran yang diperlukan
c. Kelompok evakuasi, bertugas menyingkirkan atau
mengevakuasi barang-barang, harta benda dan manusia
d. Kelompok pengaman, bertugas mengamankan daerah sekitar
kebakaran untuk mencegah mereka yang tidak berkepentingan
memasuki lokasi atau tempat kebakaran untuk mengantisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan
e. Kelompok bantuan bertugas menghubungi dan mohon bantuan
kepada dinas pemadam kebakaran bila api sudah tidak bisa
diatasi sendiri, dengan menggunakan peralatan yang dimiliki
dinas pemadam kebakaran sendiri
f. Tanda-tanda bahaya kebakaran, berupa pukulan lonceng,
pukulan kentongan, dengan ketentuan sebagai berikut;
1. Dengan pukulan lonceng atau kentongan empat kali terus
menerus selama kurang lebih satu menit
2. Bunyi sirine selama satu menit terputus-putus
3. tanda aman dengan pukulan lonceng kentongan satu kali
terus-menerus selama 1 menit
4. dengan sirine Panjang sirine salama satu menit
(9) Tindakan pelaksanaan
a. Tindakan saat jam kerja
1. Setelah mendengar tanda bahaya kebakaran, semua
penghuni segera meninggalkan tempat kerja dan tugas
masing-masing menuju titik kumpul yang telah ditentukan,
dengan membentuk kelompok dan membawa alat-alat
tersedia
2. Setelah seluruhnya berkumpul, kelompok komando segera
memberi perintah dan petunjuk untuk mengatur dan
memberi tugas kepada anggota kelompok masing-masing
3. Kelompok komando menyiapkan dan membagi alat
pemadam kebakaran kepada kelompok pemadam, memberi
bantuan tenaga kepada yang membutuhkan, menyiapkan
Halaman 16 dari 18
kendaraan bila diperlukan
4. Kelompok pemadam kebakaran, melakukan pemadaman
dengan segala Upaya dan menggunakan peralatan yang
tersedia serta mematikan arus Listrik yang menuju kearah
kebakaran
5. Kelompok evakuasi menyingkirkan dan menyelamatkan
barang-barang berharga termasuk dokumen dan surat-surat
penting lainnya ketempat yang telah ditentukan pimpinan
6. Kelompok pengamanan, menjaga dan/atau mengamankan
daerah kebakaran dan/atau sekitarnya, melarang orang
yang tidak berkepentingan memasuki daerah kebakaran,
mencegah hilangnya barang-barang dari pencurian
ditempat kebakaran
b. Tindakan diluar jam kerja
1. Pada waktu petugas jaga melihat atau mendengar serta
mengetahui adanya kebakaran didaerah kantor mess, PT.
Sriwijaya Bara Priharum, komandan jaga harus segera
memerintahkan anggotanya untuk membunyikan tanda
bahaya kebakaran
2. Mengusahakan kebakaran dengan meminta bantuan
kepada warga sekitar
3. Menghbungi dinas pemadam kebakaran untuk meminta
bantuan
4. Melaporkan kepada pimpinan untuk mendapatkan petunjuk
5. Menjaga dan mengamankan, tidak membiarkan orang
memasuki daerah kebakaran agar menghindari hal yang
tidak diinginkan terjadi
c. Tindakan pencegahan akhir
1. Mengecek jumlah anggota pemadam kebakaran
2. Mengecek kondisi Kesehatan anggota pemadam kebakaran
termasuk karyawan
3. Mengecek alat yang digunakan pemadam kebakaran
4. Mengembalikan alat pemadam kebakaran atau infentaris
yang digunakan dalam memadamkan
5. Membuat laporan kerugian yang diakibatkan kebakaran
6. Kelompok komando membuat evaluasi dalam rangka
perbaikan pelaksanaan tugas pemadaman bila terjadi
kebakaran Kembali.
Halaman 17 dari 18
BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
Ketentuan Penutup

Halaman 18 dari 18
Halaman 19 dari
6

Anda mungkin juga menyukai