Anda di halaman 1dari 20

1

PROFIL DESA AEK BARU JULU


KABUPATEN MANDAILING NATAL

A. Kondisi Geografis
Desa Aek Baru Julu memiliki luas ± 1.609 Ha, dengan ketinggingan rata-rata diatas
permungkaan laut 110 mdpl. Desa dengan suhu rata-rata 25 – 30 °C ini, memiliki curah
hujan rata-rata 1.500 mm/tahun. Secara umum, Desa Aek Baru Julu berada dalam
kawasan hutan, dengan fungsi lindung dan produksi terbatas, berdasarkan SK. No.
579/Menhut-II/2014 tanggal 24 Juni 2014 tentang Penunjukan Kawasan Hutan. Desa
Aek Baru Julu memiliki landscape yang unik, dengan pemukiman berada dikemiringan
pada ketinggian. Daerah perkebunan dan persawahan masyarakat berada di daerah
kedataran, namun saat ini hanya sekitar 2 hektar yang produktif. Disamping itu,
terdapat Sungai Aek Baru Julu sebagai sumber air utama dalam kehidupan masyarakat,
dengan beberapa anak air. Sungai Aek Baru Julu juga dijadikan sumber listrik tentang
mikrohidro.

Gambar 1 Peta Penunjukan Kawasan Hutan Kabupaten Mandailing Natal

Desa Aek baru Julu merupakan satu dari 31 desa yang berada dalam Kecamatan
Batang Natal, Kabupaten Mandahiliang Natal, Provinsi Sumatera Utara. Namun, hingga
saat ini belum dilakukan penetapan batas desa dan pemetaan wilayah administrasi
desa. Sehingga, batas administrasi sementara Desa Aek Baru Julu berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Desa Guo Batu
Sebelah Selatan : Desa Aek Baru Jae
Sebelah Barat : Desa Lubuk Samboa
Sebelah Timur : Desa Banjar Malayu dan Desa Muara Soma

2
Jarak Tempuh Desa Aek Baru Julu ke Pusat Pemerintahan :
1) Desa Aek Baru Julu ke Ibukota Kecamatan Batang Natal, ditempuh selama 20 Menit
perjalanan darat, dengan jarak ± 7 Km .
2) Desa Aek Baru Julu ke Ibukota Kabupaten Mandailing Natal, Panyabungan,
ditempuh selama 2,5 jam perjalanan darat, dengan jarak ± 52 Km.
3) Desa Aek Baru Julu ke Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, ditempuh
selama ± 15 jam 30 Menit, perjalanan darat melalui Jalur Lintas Tengah dengan
jarak ± 480 Km.

Sketsa Desa Aek Baru Julu

Gambar 2 Sketsa Desa Aek Baru Julu

B. Kondisi Demografi
Desa Aek Baru Julu memiliki jumlah penduduk sebanyak
341 Jiwa dengan 73 Kepala Keluarga. Berdasarkan jenis
kelamin maka penduduk laki-laki sebanyak 167 Jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 174 jiwa.
(Data Desa Tahun 2019).

Tabel. 1 Penduduk desa Aek Baru Julu 2019


Jumlah Penduduk 341 jiwa
Kepala Keluarga 73 KK
Laki-Laki 167 Jiwa
Perempuan 174 Jiwa

Gambar 3 Grafis Penduduk Desa Aek Baru Julu Berdasarkan


pendidikan penduduk Desa Aek Baru Julu, berdasarkan Data Desa tahun 2019,

3
sebagian besar penduduk adalah pendidikan terakhir adalah Sekolah Dasar yakni 203
Jiwa, sedangkan yang terkecil adalah tamatan S1 yakni sebanyak 8 jiwa.

Secara umum, pendidikan terakhir masyarakat Desa Aek Baru Julu adalah Sekolah
Dasar dengan 203 orang, artinya hampir 59,5 % dari total penduduk hanya tamatan
Sekolah Dasar. Sebaliknya tamatan perguruan tinggi hanya 8 orang, artinya hanya 0,02
% dari total penduduk Desa Aek Baru Julu yang mencapai pendidikan tinggi.

Tentu hal ini cukup signifikan dalam mempengaruhi pola pikir dan kapasitas
pengetahuan masyarakat desa. Namun, saat ini Gambar 4 Grafis Penduduk Desa Aek Baru Julu
terdapat 44 orang anak-anak yang masih belum Berdasarkan Tingkat Pendidikan
menempuh pendidikan. Tentu, besar harapan 44 orang anak-anak Desa Aek Baru Julu
dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

Selanjutnya, berdasarkan data kependudukan Desa Aek baru Julu tahun 2019, diatas
mata pencaharian (pekerjaan) masyarakat Desa Aek Baru Julu adalah Petani sebanyak
169 orang, artinya 49,5 % dari jumlah penduduk desa adalah petani. Selanjutnya,
sebanyak 93 orang pelajar atau sekitar 27,2 % dari jumlah penduduk, dan 44 orang
belum sekolah atau sekitar 12,9 % penduduk masih dibawah umur. Sisanya sebanyak
10,4 % dari jumlah penduduk bekerja diberbagai sektor, yakni 9 orang guru, 12 orang
karyawan, 6 orang wiraswata, dan 1 orang bidan.

Tabel. 2 Jenis Pekerjaan


No. Pekerjaan Jiwa
1. Petani 169
2. Pelajar 93
3. Guru 1
4. Karyawan 12
5. Bidan 1
6. Wiraswata 6
7. Belum Sekolah 44
8. Belum Bekerja 7
Total 341

C. Kelembagaan
Secara umum kelembagaan yang terdapat di Desa Aek Baru Julu terdiri dari
Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan. Pemerintahan Desa
terdiri dari :
1. Pemerintah Desa
2. Badan Permusyawaratan Desa
3. Badan Usaha Milik Desa

4
4. Lembaga Kemasyaratan Desa

Sedangkan, untuk Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan terdiri dari :


1. Perwiritan
2. Karang Taruna
3. Organisasi Pemuda
Untuk melihat interaksi antar kelembagaan di Desa Aek Baru Julu, dilakukan
analisis kelembagaan menggunakan Diagram Venn, hal ini bertujuan untuk melihat
besar kecilnya kewenangan dan kedekatan antar lembaga.

Pada analisis ini Pemerintah Desa menjadi Pusat dalam melihat interaksi
kelembagaan di Desa. Sehingga, pada analisis kelembagaan ini Pemeritah Desa
berada ditengah lingkaran masyarakat. Selanjutnya, untuk mengindentifikasi jenis
kelembagaan maka dibedakan menjadi dua warna yakni Kuning (lembaga

Gambar 6 Grafis Analisis


Kelembagaan Desa Aek Baru Julu

pemerintahan) dan Biru (Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan). Kemudian, untuk


melihat besar kecilnya pengaruh ditandai dengan ukuran kelembagaan, dan untuk
melihat interaksi kelembagaan dengan Pemerintah Desa dilihat dari jarak lembaga.

Berikut hasil Analisis Kelembagaan Desa Aek baru Julu :

Lingkaran hitam disamping adalah masyarakat, secara umum terdapat beberapa


kelembagaan yang mempengaruhi kehidupan bermasyarakat di Desa Aek Baru Julu.
Pemerintah Desa sebagai pusat pemerintahan dipengaruhi oleh Badan
Permusyaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa.

5
Diluar itu, terdapat juga kelembagaan kemasyarakatan yang juga berpengaruh, tapi
tidak sesignifikan Badan Permusyaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa,
yakni Organisasi Masyarakat yang juga membidangi kegiatan olah raga dan karang
taruna. Selanjutnya, kehidupan sosial masyarakat juga dipengaruhi oleh kegiatan
perwiridan, namun hal ini hanya dalam lingkup keagamaan. Disamping itu, ada
lembaga yang dipandang memiliki dampak terhadap ekonomi masyarakat namun
masih belum beroperasional yakni Badan Usaha Milik Desa.

D. Sarana dan Prasarana Umum


1. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan Desa Aek Baru Julu
terdiri dari 1 Mesjid dan 1 Mushala, dengan
kondisi masing-masing sarana peribadatan
cukup baik dan dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat desa.

Gambar 7 Mesjid Desa Aek Baru Julu

2. Sarana Perkantoran
Untuk saat ini hanya ada 1 Kantor
Desa, yang statusnya masih kontrak.
Namun, pada tahun 2020 akan
dianggarkan pembangunan Kantor
Desa menggunakan Dana Desa.

Gambar 8 Kantor Desa Ae

3. Sarana Listrik Masyarakat


Desa Aek Baru Julu memiliki satu Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang mampu
mengaliri listrik ke 70 Kepala Keluarga. PLTMH
beroperasi dari pukul 16.00 sore dan dimatikan
pukul 08.00 pagi. PLTMH menjadi satu-satunya
sumber daya listrik Desa Aek Baru Julu.

Gambar 8 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro


4. Desa Aek Baru Julu

Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang dimiliki oleh Desa Aek Baru Julu terdiri dari 1
Poskesdes/Polindes dan 1 Posyandu. Sarana tersebuut berfungsi dengan baik
dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa.

5. Sarana Pendidikan

6
Sarana pendidikan yang ada di Desa Aek Baru Julu hanya ada 1 Sekolah Dasar.
SD ini juga dimanfaatkan oleh anak-anak desa tetangga untuk menempuh
pendidikan dasar.

Gambar 9 Grafis Sarana dan Prasarana Desa Aek Baru Julu

Tata Kelola Masyarakat Desa Aek Baru Julu


Terhadap Sumber Daya Alam

A. Sejarah Desa

7
Tahun 1987 Aek Baru Julu merupakan salah satu dusun Desa Muara Soma. Ketika itu,
masyarakat merasa kesulitan terkait dengan akses layanan pemerintahan, ekonomi
serta layanan medis. Hal ini dikarenakan akses kepada pusat pemerintahan desa yakni
Desa Muara Soma sangat jauh dengan jarak tempuh ± 7 km dari dusun Aek Baru Julu,
dengan kondisi jalan yang sangat buruk.

Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Dusun Aek Baru Julu mendorong terjadinya
pembangunan jalan antara Dusun Simanguntong dengan Dusun Aek Baru Julu, agar
mempermudah akses jalan. Namun, permohonan itu ditolak, kegagalan tersebut
mendorong masyarakat Dusun Aek Baru Julu mengadakan musyawarah dengan Dusun
Guo Batu, Dusun Aek Baru Jae, Dusun Aek Tapus agar dilakukan pemekaran dari Desa
Muara Soma. Musyawarah tersebut membuahkan hasil, Tahun 2003, Dusun Guo Batu
menjadi Desa. Aek Baru Julu pun berpindah dari dusun di Desa Muara Soma menjadi
salah satu dusun di Desa Guo Batu. Aek Baru Julu menjadi dusun di Desa Guo Batu
selama selama dua tahun.

Pada akhinrya, tahun 2005 Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal


mengabulkan permohonan pemekaran Desa Guo Batu, dan dusun Aek Baru Julu
menjadi Desa Aek Baru Julu yang mandiri. Semenjak Aek Baru Julu menjadi desa
sendiri, maka pembangunan di desa, seperti pembangunan dan perkerasan jalan yang
menjadi jalan penghubung antara Desa Aek Baru Julu dengan Desa Simanguntong
dapat terlaksana. Jalan ini menjadi satu-satu akses utama yang memperlancar
perekonomian, akses kesehatan dan layanan pemerintahan kepada masyarakat.

Untuk melihat perkembangan Desa Aek Baru Julu, dapat dilihat pada table berikut,

Tabel. 3 Kecenderungan Perubahan Desa Aek Baru Julu


No. Aspek Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Perubahan 1981-1991 1991-2001 2001-2010 2010-2019 2019-sekarang
1 Sarana Pembukaan Jalan PLTMH (2011)
prasarana Tani (2001)
Pembuatan Jalur Jalan Rabat Beton (2015) Sambungan
Untuk Pembukaan Rabat Beton
Jalan (2005) (2019)
Pembuatan Renovasi Mesjid (2017)
Jembatan (2005)
Gedung Baru SD Jembatan Besar (2018)
(2007)
Air Bersih (2018)
2 Bencana Penyakit Cacar
(2017-2018)
Longsor (2018)
3 Komoditi Hama (2000-2019)
Pertanian
4 Kepemilikan Pemekaran Desa Banyak Tanah Yang
Lahan dan (2005) Belum di Garap Kembali
Pemanfaatan (Rubotor)
Lahan Ada larangan Tidak
Boleh Membakar,
Menumbang Lahan

8
Tata Batas Desa (2016)
Berdasarkan Tabel Kecenderungan Perubahan diatas, maka terlihat setelah Aek Baru
Julu menjadi Desa sendiri pada tahun 2005, terjadi perubahan yang signifikan dalam
pembangunan Desa.

B. Pola Perekonomian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam


Dari tabel jenis pekerjaan dijelaskan bahwa 49,5 % penduduk Desa Aek Baru Julu
adalah Petani. Tentu sumber daya alam menjadi faktor utama berkelangsungan
kehidupan masyarakat. Untuk mengidentifikasi tata kelola masyarakat terhadap
wilayahnya, maka Transect merupakan salah satu metode untuk memberikan
gambaran kewilayahan tersebut.

Transect memberikan gambaran landskap berserta isi dan aktivitas didalamnya.


Secara umum bentang alam Desa Aek Baru Julu, terdiri dari Hutan, Perkebunan, Sawah
dan Ladang serta Pemukiman. Analisis ini juga melihat sejauh mana interaksi
masyarakat dengan sumber daya alamnya. Disamping itu, juga memberikan gambaran
terkait dengan potensi kawasan. Dengan kata lain, transect menjadi pisau analisis yang
dapat digunakan dalam rumusan program pembangunan desa.

Analisis transect yang disajikan ini merupakan hasil grafis dari gambar transect yang
dibuat oleh masyarakat secara manual. Penyajian ini untuk mempermudah pembaca
dalam melihat bentang alam Desa Aek Baru Julu.

Berikut Analisis Transect Desa Aek Baru Julu :

Analisis Transect diatas kemudian diinterpretasikan dalam peta citra satelit Desa Aek
Baru Julu. Hal ini untuk memberikan gambaran visual bentang alam yang nyata.
Berikut merupakan interpretasi
Gambar 10 Grafis Transect Desa Aek Baru Julu

9
citra satelit Desa Aek Baru Julu dengan sebaran potensi, berdasarkan hasil
Gambar 10 Grafis Sebaran Potensi Desa Aek Baru Julu indentifikasi pada transect.

Gambar 11 Grafis Aktivitas Masyarakat Desa Aek Baru Julu

1. Sektor Perkebunan
Sektor perkebunan menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat Desa Aek
Baru Julu, dengan topografi wilayah yang sangat mendukung pengembangan sektor
ini. Karet, Manggis, Durian, dan Jengkol merupakan komoditi unggulan Masyarakat
Desa Aek Baru Julu. Adapun jenis tanaman perkebunan yang diusahakan oleh
masyarakat Desa Aek Baru Julu adalah :

Tabel. 4 Jenis Tanaman Sektor Perkebunan


No Jenis Tanaman Luas Produksi Rata-Rata Harga Per Kg
.
1. Karet ± 300 Hektar ± 15 Ton/Minggu Rp. 6.000,-
Rp. 9.000,-/kg

2. Manggis ± 5.000 batang ± 3 Ton/hari/musim Rp. 6.000,- /Kg

3. Durian ± 3.000 batang ± 1 coltdiesel Rp. 5.000,- /buah


/hari/musim Rp. 15.000,- per buah
(2.500 Buah) untuk kualitas super

4. Jengkol ± 1.500 batang ±5.000 papan Rp. 1.000,-/papan


per/minggu/musim

1 papan = 10-12 biji


jengkol

10
Komoditi Unggulan Sektor Perkebunan Desa Aek Baru Julu

Gambar 12 Karet Gambar 13 Durian

Gambar 14 Manggis Gambar 15 Jengkol

2. Sektor Pertanian
Pertanian bagi Masyarakat Aek Baru Julu merupakan sumber bahan pangan utama.
Disamping itu, masyarakat memiliki kebiasaan untuk memenuhi persediaan pangan
terutama beras, dengan menyimpan hasil panen dalam bentuk gabah. Selanjutnya
pola tumpang sari dalam menanam padi menjadi bagian untuk mengoptimalkan
lahan pertanian. Setelah panen padi, maka masyarakat biasa menanam jagung dan
dibawah jagung ditanam kacang tanah. Untuk saat ini terdapat ± 10 Hektar sawah,
pada tahun 2019 menghasilkan ±1,5 ton gabah.

Namun, 5 tahun belakang terjadi permasalahan yang mengganggu pola pertanian


masyarakat, yakni Hama yang terus menyerang. Terutama hama babi yang
mengganggu proses penanaman padi. Hal ini membuat rata-rata dari 10 ha sawah
hanya 2 ha sawah yang bisa dipanen. Persoalan ini yang membuat pola kemandirian
dan ketahanan pangan masyakat Desa Aek Baru Julu berubah, yang semula dapat
memenuhi kebutuhan pangan lokal, sekarang masyarakat mesti membeli beras dari
luar.

11
Gambar 16 Sawah di Desa Aek Baru Julu yang sudah Gambar 17 seorang ibu sedang memisahkan buah
masuk jadwal panen padi dari batangnya (Mardega)

Gambar 18 Sawah yang sudah ditinggalkan Gambar 19 Sawah yang sudah dikonversi menjadi
kebun karet

Persoalan Hama yang tidak terkontrol dilahan pertanian menjadi masalah serius bagi
masyarakat. Hama ini menyebabkan gagal panen lahan pertanian terutama padi dan
jagung. Selama 5 tahun terakhir hanya 2 ha lahan pertanian sawah yang bias dipanen.
Hal ini berakibat kepada masyarakat mesti membeli beras, dan tentu mengakibatkan
bertambahnya biaya pengeluaran bagi masyarakat. Selanjutnya, petani yang biasa
mengelola lahan mesti beralih profesi, dan paling banyak adalah menjadi pendompeng
emas. Karena, kebutuhan biaya harian yang cukup tinggi. Kemudian, lahan-lahan yang
tertinggal dan kurangnya modal berakibat kepada peralihan penggunaan lahan, lahan
yang semula untuk areal pertanian beralih menjadi areal pendompengan emas. Tentu,
persoalan ini juga akan berdampak kepada pengurangan kualitas sumber air akibat
aktivitas pendompengan. Disisi lain, ancaman kriminalisasi bagi pendompeng cukup
tinggi karena kegiatan ini merupakan kegiatan illegal.

Dahulu sebelum tahun 1980an masyarakat memiliki kebiasaan berburu setiap hari
Jumat, namun ketika itu dilakukan sweeping dan penyitaan senjata rakitan masyarakat
yang bisa digunakan untuk berburu. Setelah itu, masyarakat berinisitiaf untuk
membuat perkumpulan perburuan yang dilakukan sekali sebulan, namun hal ini hanya
berlangsung hingga tahun 1990an. Pasca itu, aktivitas perburuan dilarang dan hingga
saat ini tidak pernah lagi dilakukan acara berburu bersama. Berburu merupakan salah
satu tradisi bagi masyarakat Desa Aek Baru Julu untuk mengontrol hama. Disamping
itu, lemah pengetahuan masyarakat dalam penanganan hama terpadu selain berburu
juga menjadi salah satu penyebab.

12
Gambar 20 Seorang pemuda yang Gambar 21 Tumbang Bustak, nama daerah
Berangkat menuju lokasi tambang emas, di Desa Aek Baru Julu yang menjadi lokasi
Lengkap dengan peralatan tambang emas pertambangan emas.
(tembilang, dulang dan karung goni)

Gambar 22 Jernihnya Sungai Aek Baru Julu, terlihat Gambar 23 Anak air sungai aek baru julu, berwarna
dua anak-anak bermain dan mandi di sungai. kuning keruh, buangan tambang emas di daerah
Tumbang Bustak

3. Sektor Holtikultura
Holtikultura merupakan salah satu pola pertanian berupa sayur-sayuran dan
lainnya. Masyarakat Desa Aek Baru Julu menanam tanaman holtikultura ini
dipekarangan depan rumah atau belakang rumah. Tentu, jenis tanaman ini menjadi
salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi gizi dan
pelangkap makanan. Sehingga, ada pepatah lama masyarakat Aek Baru Julu, yang
mengatakan “Ke pasar hanya untuk membeli garam”. Hal ini dikarenakan semua
bahan pangan sudah lengkap dikampung, semua jenis tanaman bumbu dan sayur-
mayur sudah lengkap di pekarangan rumah. Tujuan utama masyarakat menanam
ini adalah untuk konsumsi dan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Adapun jenis
yang tanaman holtikultura yang ditanam oleh masyarakat adalah :

Tabel. 5 Tanaman Holtikultara


No. Jenis Tanaman Holtikultura yang Tersedia
1. Kacang Tanah
2. Sayur Bayam
3. Sayur Sawi
4. Sayur Kangkung
5. Cabai
6. Terong
7. Singkong
8. Kacang Hijau
9. Jahe
10. Kunyit

13
11. Lengkuas

Gambar 24 Berbagai jenis tanaman


holtikultura Desa Aek Baru Julu

4. Kehutanan
Sektor Kehutanan merupakan sektor yang menyimpan kekayaan alam dan memiliki
potensi besar di Desa Aek Baru Julu. Ketiadaan informasi pasti yang diterima
masyarakat terkait dengan Kawasan Hutan memicu kekhawatiran masyarakat
dalam mengakses dan mengelola hutan. Isu yang beredar bahwa hutan yang berada
disekeliling Desa Aek Baru Julu masuk dalam Taman Nasional Batang Gadis dan
Kawasan Hutan Lindung, namun hingga saat ini belum ada sosialisasi kepada
masyarakat desa terkait dengan kedudukan kawasan tersebut. Disisi lain, terjadi
juga pelarangan bagi masyarakat untuk menumbang dan membakar lahan.

Selanjutnya, pada tahun 2016 semua aktivitas masyarakat dalam pemanfaatan hasil
hutan bukan kayu diberhentikan dan dilarangan oleh pemangku kebijakan sektor
kehutanan, terutama dalam pemanfaatan rotan, bambu, getah damar, kemenyan,
dan gambir. Hanya mengambil madu
lebah yang diperbolehkan. Tentu,
menjadi penting bagi pemangku
kawasan hutan untuk menyampaikan
informasi terkait dengan kedudukan
kawasan hutan, bagaimana
mengakses dan mengelola kawasan
hutan secara legal.

14
Pada hutan Desa Aek Baru Julu juga terdapat Air Terjun 4 tingkat, masyarakat
berharap bahwa kedepan Air Terjun ini dapat dimanfaatkan dan dikembangan
sebagai salah satu tujuan dan icon pariwisata Desa Aek Baru Julu dan Kabupaten
Mandailing Natal.

Tabel 6. Potensi Hutan Aek Baru Julu :


No. Hasil Hutan Kayu Hasil Hutan Bukan Kayu Jasa Lingkungan Fauna
Gambar 25 Air terjun 4 tingkat Aek Baru Julu
1. Sengal Kemenyan Air Terjun Kambing Hutan
2. Katuko Lebah Madu Mata Air Rusa
3. Ingul Bambu Landak
4. Bania Rotan Kancil
5. Meranti Merah Damar Burung
6. Meranti Kuning Pala Kera
7. Albasia Gambir Kijang
8. Beruang
9. Babi Hutan
10. Kucing Hutan
11. Ular

5. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)


PLTMH merupakan satu-satunya sumber listrik masyarakat Desa Aek Baru Julu,
yang beroperasi dari jam 16.00 sore hingga 08.00 pagi. Pembangunan PLTMH ini
dimulai pada tahun 2011 dan beroperasi efektif tahun 2015. Hingga saat ini 70 KK
dari 73 KK Desa Aek Baru Julu sudah mendapatkan fasilitas aliran listrik.
Pengelolaan PLTMH dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Pengurus PLTMH
dipilih dan disepakati oleh masyarakat, yang bertugas untuk memelihara dan
mengoperasionalkan PLTMH. Untuk menikmati aliran listrik PLTMH ini masyarakat
dibebankan iuran Rp. 50.000,- per bulan.

Dari total anggaran yang didapatkan tersebut, maka terdapat pemasukan asli desa
(PAD) sebesar 50%, pengeluaran alat tulis kantor sebesar 10% dan sisanya 40%
merupakan honorarium petugas dan pengurus PLTMH. Saat ini, PLTMH Desa Aek
Baru Julu sudah memiliki kas sebesar Rp. 100 juta. Potensi PLTMH ini yang
kemudian akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Desa salah satunya adalah
menjadikan PLTMH salah satu unit Badan Usaha Milik Desa.

Gambar 26 Rumah dan Dinamo PLTMH

15
Gambar 27 Pipanisasi aliaran air ke PLTMH Gambar 28 kontrol debit air di hilir dan hulu ke PLTMH

C. Kalender Musim
Gambar 29 Tiang pengalir aliran Gambar 30 Tiang pengalir aliran
Kalender Musim
listrik dari PLTMH merupakan listrik
salah satu metode
kerumah-rumah untuk menentukan pola pertanian dan
warga
perkebunan masyarakat, sehingga tergambar siklus perekonomian yang berjalan
ditengah masyarakat. Pada kalender musim ini, akan ditampilkan 7 Komoditi Unggulan
Desa Aek Baru Julu yakni Manggis, Durian, Petai, Jengkol, Jagung, Padi, dan Kacang
Tanah, sebagai berikut :

D. Identifikasi Masalah dan Potensi Penyelesaian


Dalam konteks pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, maka integrasi
antara komponen kehidupan bermasyarakat memegang peranan penting. Oleh karena

16
itu, masalah terkait dengan infrastruktu, ekonomi, sosial, dan sumber daya alam serta
penggunakan lahan menjadi bagian yang integral mesti terselesaikan.

Berikut, hasil identifikasi masalah dan potensi penyelesaian yang terdapat di Desa Aek
Baru Julu :

Tabel 7. Identifikasi Masalah dan Potensi Penyelesaian


No Masalah Potensi Rekomendasi Lembaga Lembaga
Penyelesaian Pendukung Dari Pendukung
Masalah Dalam Desa Dari Luar
Desa
1 Infrastruktur
a. Jalan Usaha Batu Kali, Dana Pemerintahan Dinas PU
Tani belum Kayu, Pasir, Pembangunan Desa, Organisasi Kab.
terbangun Kerikil Infrastruktur Masyarakat, Mandailing
optimal Lembaga Natal
Kemasyarakatan
b. Pembangun Batu Kali, Dana Pemerintahan Dinas PU
an Polindes Kayu, Pasir, Pembangunan Desa, Organisasi Kab.
Kerikil Infrastruktur Masyarakat, Mandailing
Lembaga Natal
Kemasyarakatan
c. Pembangun Batu Kali, Dana Pemerintahan Dinas PU
Kantor Kayu, Pasir, Pembangunan Desa, Organisasi Kab.
Kepala Desa Kerikil Infrastruktur Masyarakat, Mandailing
Lembaga Natal
Kemasyarakatan
d. Tidak Ada Batu Kali, Dana Pemerintahan Dinas PU
MCK (WC) Kayu, Pasir, Pembangunan Desa, Organisasi Kab.
Umum Kerikil Infrastruktur Masyarakat, Mandailing
Lembaga Natal
Kemasyarakatan

2 Ekonomi
a. Belum Ada PLTMH Pemerintahan Dinas
Pendapatan Desa, Organisasi Pemberdayaa
Asli Desa Masyarakat, an Kab.
(PAD) Lembaga Mandailing
Kemasyarakatan Natal
b. Belum Ada - Destinasi Sosialisasi Dan Pemerintahan Dinas
Penghasilan Wisata Pelatihan Desa, Organisasi Pemberdayaa
Tambahan - Buah Terhadap Masyarakat, an dan Dinas
Warga Musiman Petani di Desa Lembaga Pariwisata
(Manggis Kemasyarakatan, Kab.
dan Durian) Karang Taruna Mandailing
- Alam Atau Natal
Lahan

3 Sosial
a. Kurangnya Sumber Daya Dana Pemerintahan Dinas Sosial
Pembinaan Manusia Pemberdayaan Desa, Organisasi Kab.
Tokoh Masyarakat Masyarakat, Mandailing

17
Agama Lembaga Natal
Kemasyarakatan,
Karang Taruna,
Perwiritan
b. Kurangnya Sumber Daya Dana Pemerintahan Dinas Sosial
Pembinaan Manusia Pemberdayaan Desa, Organisasi Kab.
Tokoh Adat Masyarakat Masyarakat, Mandailing
Lembaga Natal
Kemasyarakatan
c. Tidak Ada Sumber Daya Dana Pemerintahan Dinas
Sarana dan Manusia Pembangunan Desa, Organisasi Pemuda dan
Prasarana Infrastruktur Masyarakat, Olah Raga
Olah Raga Lembaga Serta Dinas
Kemasyarakatan, PU Kab.
Karang Taruna Mandailing
Natal
4 Sumber Daya
Alam dan
Penggunaan
Lahan
a. Pembasmian Sumber Daya Bantuan dari Pemerintahan Dinas
Hama Manusia Dan Pihak Terkait Desa, Organisasi Pertanian dan
Sumber Daya Dalam Masyarakat, Perkebunan
Alam Penganan Kab.
Masalah Mandailing
Tersebut Natal
b. Desa Belum Sumber Daya Sosialisasi Pemerintahan Dinas
Mampu Manusia Dan Tentang Desa, Lembaga Pertanian dan
Mengelola Sumber Daya Penanganan Kemasyarakatan Perkebunan
Hasil Tani Alam Dalam Hal Desa Organisasi Kab.
Tersebut Masyarakat, Mandailing
Natal

Dari beberapa masalah diatas, masalah disektor sumber daya alam menjadi sorotan
utama bagi masyarakat Desa Aek Baru Julu.

E. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan
Desa Aek Baru Julu, Kecamatan Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Barat merupakan
desa yang kaya akan sumber daya alam. Jika potensi ini dikelola dengan baik maka
akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Namun, hal ini tidak serta merta dapat dilaksanakan oleh masyarakat dan Pemerintah
Desa Aek Baru Julu, karena ada beberapa persoalan mendasar yang menjadikan
pengelolaan sumber daya alam tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dari
uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Perkebunan merupakan aspek yang paling utama dalam menggerakkan
perekonomian masyarakat Desa Aek Baru Julu, dan masyarakat menggantungkan
kehidupannya pada bidang perkebunan.

18
2) Sektor pertanian saat ini mengalami permasalahan serius, terkait dengan hama
yang tidak terkontrol. Hal ini memiliki dampak turunan yang sistematis dan
berpotensi berujung pada kerusakan lingkungan, karena peralihan peruntukan
lahan dari areal pertanian ke areal pertambangan emas manual/dompeng.
3) Masyarakat belum bisa memanfaatkan hasil hutan secara maksimal karena
ketiadaan informasi terkait dengan kedudukan kawasan hutan, tata kelola hutan
yang legal serta tata pemanfaatan hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu dan
jasa lingkungan yang belum optimal.
4) Pengetahuan masyarakat masih lemah dalam hal tata kelola hasil pertanian,
perkebunan dan penanganan hama terpadu. Sehingga, tidak optimal dalam
mendapatkan hasil panen maupun menghasilkan produk turunan dari hasil
pertanian dan perkebunan.
5) Desa Aek Baru Julu secara pemerintahan dan pengembangan wilayah masih masih
mengalami ketertinggalan dalam hal ketersedian dam pembangunan infrastuktur
serta kapasitas sumber daya manusia.

Rekomendasi :
1) Perlu adanya peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusia bagi masyarakat Desa Aek Baru Julu dalam pengelolaan sumber daya
alam.
2) Perlu dilakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi terkait dengan
kedudukan kawasan hutan dan pola pemanfaatan potensi hutan secara legal bagi
masyarakat Aek Baru Julu.
3) Perlu dukungan semua pihak terutama Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Mandailing Natal dan KPH untuk mendukung program pembangunan,
pengembangan dan pemberdayaan Desa Aek Baru Julu.
4) Air terjun Aek Baru Julu merupakan potensi besar yang belum digarap, dan hal ini
dipandang baik dan memiliki dampak ekonomi yang besar jika dikembangkan
sebagai salah satu sektor pariwisata di Kabupaten Mandailing Natal

19
20

Anda mungkin juga menyukai