Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Menyusui merupakan suatu proses alamiah. Berjuta juta ibu diseluruh

dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI, seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sehingga pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan, menyusui adalah suatu pengetahuaN yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peranan yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Pada masa nifas, masalah yang sering timbul antara lain kelainan putting, payudara bengkak, terjadinya pembendungan ASI (H. sibuea, 2003). Terjadinya masalah tersebut karena beberapa factor antara lain kurangnya perawatan payudara pada ibu menyusui. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil dan menyusui. Menurut WHO (2003) Produksi ASI merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bila tidak dikeluarkan saat ASI terbentuk, maka volume ASI dalam payudara akan melebihi kapasitas alveoli untuk menyimpan ASI, bila tidak diatasi kondisi ini dapat menyebabkan bendungan ASI. Bendungan ASI terjadi sejak hari ketiga sampai hari keenam persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Payudara yang terbendung membesar, membengkak, dan sangat nyeri. Payudara dapat terlihat mengkilat dan

edema dengan daerah eritema difus. Putting susu teregang menjadi rata, ASI tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami bendungan ASI dan putting susu lecet, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan. Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara. lmeida dan Kitaty (1986, dalam William, 2006, hal.453) melaporkan bahwa 13 % wanita postpartum mengalami demam akibat bendungan air susu dan berkisar antara 37,8 sampai 39C yang biasanya berlangsung antara empat sampai enam belas jam. Berdasarkan penelitian di Surabaya pada tahun 2004 menunjukkan 46% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anaknya dan yang melakukan perawatan payudara sekitar 34%.Berdasarkan survey lapangan di Wilayah BPS Ny. Titik Wijayanti Amd.Keb Desa Kedung Gede kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto tahun 2009-2010, 34% pada ibu post partum mengerti dan melakukan perawatan payudara, 52% ibu post partum belum mengerti perawatan payudara, dan ada 14% ibu post partum yang mengalami bendungan ASI.

1. 2

Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan umum Mampu menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan indikasi bendungan air susu 1.2.2 1. Tujuan khusus

Dapat melakukan pengkajian manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan indikasi bendungan air susu.

2.

Dapat melakukan interpretesi data dasar dan kebutehan diagnosa kebidanan yang berprioritas pada asuhan kebidanan ibu hamil dengan indikasi bendungan air susu

3.

Dapat

mengindentifikasi

diagnosa

masalah

potensial

pada

rencana

manajemen asuhan kebdanan yang sesuai pada ibu nifas dengan indikasi bendungan air susu 4. Dapa melakukan tindakan segera pada manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil indikasi bendungan air susu ibu 5. Dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan indikasibendungan air susu 6. Dapat melakukan implementasi pada manajemen asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan indikasi bendungan air susu 7. Dapat melakukan evaluasi pada manajemen asuhan kabidanan pada ibu nifas dengan indikasi kandunganair susu

1.3 1.3.1

Manfaat Penelitian Bagi Instalansi Klinik Sebagai masukan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

khususnya di bidang penaganan untuk ibu yang mengalami pembendungan air susu. 1.3.2 Bagi Instalansi Pendidikan Sebagai bahan masukan kepustakaan instalansi pendidikan dan menjadi sumber informasi terhadap riset selanjutnya. 1.2.3 Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan dalam melakukan penelitian serta mengharapkan ilmu yang di peroleh selama pendidikan akademi kebidanan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 2.1.1

Teoritis Kasus Defenisi Pembendungan Asi menurut pritehar (1999) adalah pembendungan air

susu karena penyempitan duktos lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak di kosongkan dengan sempurna atau karena kelainan puting susu(obstetri williams). Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. (Sarwono, 2005:700). Bendungan ASI adalah menumpuknya ASI didalam payudara bila tidak dikeluarkan saat ASI terbentuk, maka volume ASI dalam payudara akan melebihi kapasitas alveoli untuk menyimpan ASI. Bendungan ASI terjadi sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh (WHO,2003). (Dikutip dari

http://subijakto25.blog.com/2011/06/16/b-care/) 2.1.2 1. 2. 3. Etiologi

Karena sumbatan pada saluran Asi Tidak dikosongkan seluruhnya(manuaba 1998) Puting susu mendatar sehingga dapat menyulitkan bayi untuk menyusu kadang-kadang pengeluaran susu juga terhalang duktus limfe (Ari sulistiawati 2009) 5

2.1.3

Penanganan Penanganan dilakukan dengan jalan menyokong payudara,dengan BH dan

memberikan analgetika kadang-kadang perlu diberikan stilboestrol 3 kali sehari 1 mg selama 2 sampai 3 hari untuk mengurangi pembendungan dan memungkinkan Air susu dikeluarkan dengan pijitan(Ari sulistiawati 2009). 1. 2. Masase payudara dan Asi diperas dengan tangan sebelum menyusui. Kompres dingin untuk mengurangi statis pembuluh darah vena dan mengurangi rasa nyeri bisa dilakukan selang-seling dengan kompres panas untuk melancarkan pembuluh darah. 3. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk melancarkan aliran Asi dan menurunkan tegangan payudara (siti saleha 2009) 2.1.4 1. 2. 3. 4. 5. Gejala

Mamae terasa panas sampai suhu badan meningkat (manuaba 1998) Payudara terlihat bengkak Payudara terasa keras Payudara terasa panas Terdapat nyeri tekan pada payudara

(dikutip dari http://nenkeliezbid.blogspot.com/2010/04/asbid-bendungan-asi.html) 2.1.5 1. 2. 3. 4. Pencegahan

Apa bila memungkinkan susukan bayi segera setelah lahir Susukan bayi tanpa jadwal Keluarkan Asi dengan atau pompa bila produksi Asi melebihi kebutuhan bayi Melakukan perawatan pasca persalinan secara teratur (siti saleha 2009).

2.2

Teoritis Managemen Asuhan Kebidanan

2.2.1 Pengumpulan Data Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara keseluruhan. Hal-hal pening yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah adanya panduan atau patokan mengenai data apa yang akan dihimpun sesuai dengan kondisi pasien. Jangan sampai bidan terjebak dengan menghimpun data yang sebenarnya tidak diperlukan sehingga yang terjadi justru bukan data fokus yang dapat menunjang diagnosa pasien. Kegiatan pengumpulan data dimulai saat pasien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber melalui 3 macam teknik, yaitu wawancara (anamnese), observasi, dan pemeriksaan. Wawancara adalah pembicaraan antara dengan cara tatap muka dan pertanyaan yang diajukan terarah kepada data yang relevan dengan pasien. Observasi adalah pengumpulan data melalui indra penglihatan (perilaku pasien, ekspresi wajah, bau, suhu dan lain-lain). Pemeriksaan adalah proses untuk mendapatkan data objektif dari pasien dengan menggunakan instrumen tertentu. 1. 2. Menginterpretasikan data untuk diagnosa atau masalah. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisifasi penanganannya 3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindkan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta rujukan berdasarkan kondisi klien.

4.

Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan mengulang kembali proses managemen proses untuk aspek-aspek sosial yang tidak efektif.

5. 6.

Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman. Menevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali managemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.

2.2.2

Interpretasi Data Pada langkah ini, dilakukan identifikasi terhadap diagnosa, masalah, dan

kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dibutuhkan. Langkah awal dari perumusan diagnosa atau masalah adalah pengolahan data dan analisa dengan menggabungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta. 2.2.3 Antisipasi Diagnosa, Masalah Potensial Pada langkah ini, bidan mengidentifkasi maslah natau diagnosa masalah potensial lain berdasarkan rangkaina masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan atisipasi bila memungkinkan akan dilakukan pencegahan. Sambil mengamati pasien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau

masalah potensial benar-benar terjadi. 2.2.4 Identifiksasi Kebutuhan/Tindakan Segera/Kolaborasi Pada pelaksanaannya bidan kadang dihadapan pada beberapa situasi yang darurat, yang menuntut bidan harus segera melakukan tindakan penyelamatan terhadap pasien. Kadang pula bidan dihadapkan pada situasi pasien yang memerlukan tindakan segera padahal sedang menunggu instruksi dokter, bahkan mungkin juga situasi pasien yang memerlukn konsultasi dengan tim kesehatan

lain. Disini, bidan sangat dituntut kemampuannya untuk dapat selalul melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan aman. 2.2.5 Perencanaan Pada langkah ini direncakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah yang sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan to date serta

pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up

divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien. Dalam menyusun perencanaan , sebaiknya pasien dilibatkan karena pada akhirnya pengambilan keputusan dilaksanakannya suatu rencana asuhan ditentukan oleh pasien sendiri. 2.2.6 Pelaksanaan Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan secara efisien dan aman. Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien atau anggota keluarga yang lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul anggung jawab atas terlaksananya seluruh perencanaan. 2.2.7 Evaluasi Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang bidan berikan kepada pasien, bidan mengacu ke beberapa pertimbangan, antara lain : 1. 2. 3. Tujuan asuhan kebidanan Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah Hasil asuhan.

10

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1.1

Pengumpulan Data Tanggal : 25 Mei 2011, pukul : 14.00 WIB, oleh : Bidan Nurlan.

3.1.1

Identitas / Biodata Klien Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan : Ny. S : 25 tahun : Islam : SMA : Ibu Rumah Tangga

Suku / kebangsaan : Jawa / Indonesia Alamat Rumah : Jln. Tambak Bayan

Nama Suami Umur Agama Pendidikan Pekerjaan

: Tn. O : 28 tahun : Islam : SMU : Wiraswasta

Suku / kebangsan : Jawa / Indonesia Alamat Rumah : Jln. Tambak Bayan

10

11

3.1.2

Anamnese 1. Keluhan Utama Mamae bengkak, keras, terasa panas sampai suhu badan meningkat. 2. Riwayat Kesehatan Reproduksi 1) Menstruasi - Menarche - HPHT - HPL - Volume - Keluhan - Lamanya - Konsistensi : 14 tahun, siklus 28 hari : 13 Agustus 2010 : 20 Mei 2011 : Ganti pembalut 3 x sehari : Tidak ada : 1 minggu : Cair

2) Gangguan Kesehatan Alat Reproduksi - Keputihan - Infeksi - Gatal karena jamur - Tumor : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

3) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, dan KB Anak ke Kehamilan Persalinan Nifas KB

12

3.

Riwayat kesehatan Pasien belum pernah menderita penyakit hipertensi, DM, jantung, gangguan ginjal, hepatitis.

4.

Status perkawinan - Usia nikah pertama kali - Status pernikahan - Lama pernikahan : 24 Tahun : Sah menurut agama : 1 Tahun

5. Pola makan - Menu Nasi, sayur, lauk, serta kadang buah dan susu. Selalu makan, makanan selingan. - Frekuensi 4-5 kali sehari - Banyaknya Porsi sedikit kalau makan pagi, tapi siang dan malam porsi biasa. - Pantangan Dalam keluarga tidak ada kepercayaan untuk berpantangan terhadap makanan tertentu. 6. Pola minum - Frekuensi - Jumlah perhari - Jenis minuman : 10-11 kali sehari : lebih 1 liter : kebanyakan air putih, kadang diselingi dengan teh manis.

13

7.

Pola istirahat - Istirahat malam 7 jam, tapi selama kehamilan lebih dari 7 bulan, sering terbangun karena merasa kurang nyaman dan panas. - Istirahat siang Minimal 1 jam sehari. - Keluhan Tidak ada.

8. Pola aktifitas sehari-hari Pasien sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga. Aktivitas nya , yaitu mencuci, menyapu, mengepel lantai, dan memasak. 9. Personal hygine - Mandi Sehari 2 x, pagi dan sore hari. Setelah persalinan, ia sudah mampu untuk mandi sendiri sejak hari pertama sore. - Keramas Seminggu 3-4 kali, tapi selama hamil tiap hari keramas karena selalu berkeringat. - Ganti celana dalam Sehari minimal 3x, kadang memakai panty liner karena keputihan. - Kebersihan kuku Kuku bersih

14

10. Aktivitas seksual Frekuensi Sebelum hamil rutin 3 x seminggu, tapi sejak hamil frekuensinya berkurang menjadi 2 x seminggu. Keluhan Sebelum hamil tidak ada keluhan, tapi selama hamil merasa kurang nyaman karena keputihan banyak. 11. Keadaan lingkungan tempat tinggal Fasilitas MCK Dirumah pasien telah tersedia sarana MCK tersendiri. Letak rumah Letak rumah pasien tidak dekat dengan kandang ternak Polusi udara Tingkat polusi udara tidak begitu tinggi, karena leta rumahnya agak jauh dari jalan besar dan tidak dekat dengan daerah industri. Keadaan kamar Cahaya dan ventilasi cukup 12. Respon keluarga terhadap kelahiran Semua pihak keluarga sangat senang dengan kelairan anak pertama ini. 13. Respon ibu terhadap kelahiran Sangat bebahagia dengan kelahiran anak pertamanya

15

14. Respon ayah terhadap kelahiran Senang dengan kelahiran anak pe.rtamanya 15. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi Ibu mengatakan belum begitu mengerti cara merawat bayi dan kurang percaya diri dengan kemampuan nya dalam merawat bayinya. 16. Perencanaan KB Belum ditanyakan pada anamnese pertama ini karena waktunya belum tepat. 17. Pengetahuan ibu tentang keadaannya dan perawatannya Ibu mengatakan belum tahu cara perawatan payudara agar tidak terjadi bendungan ASI 18. Adat-istiadat setempat yang berhubungan dengan masa nifas Dalam keluarga percaya bahwa jika ibu nifas tidur siang nanti akan menyebabkan perdarahan.

A. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum 1) Keadaan umum 2) Kesadaran 3) Tanda vital - Tensi - Nadi - Respirasi : 120/80 mmhg : 70 x/i : 28 x/i : Baik : composmentis

16

- Suhu - TB/BB 2. Pemeriksaan Head To Toe 1) Kepala - Rambut Warna :hitam

: 37,5c : 154 cm/ 65 kg

Bersih dan tidak mudah rontok - Telinga Bersih, tidak ada gangguan pendengaran. - Mata Conjungtiva Sklera : tidak anemis : tidak ikterik

Tidak ada gangguan penglihatan - Hidung Bersih,tak ada polip dan alergi debu Tidak terlihat pernafas cuping hidung - Mulut Bibir : warna Integritas jaringan Lidah : warna Gigi : merah muda dan tidak pucat : lembab, bibir tidak pecah-pecah : merah muda dan bersih

: bersih, tidak ada caries dan tidak aa gangguan (bau mulut)

17

2) Leher - Bentuk simetris - Tidak ada pembesaran kelenjar limpe, tyroid dan vena jugularis. 3) Dada - Bentuk : simetris

- Tidak terlihat retraksi dada 4) Payudara - Bentuk : asimetris

- Tidak ada bekas luka operasi - Keaadaan putting - Bentuk BH : bersih, menonjol, : menyangga payudara, tidak menggunakan busa - Konsistensi payudara : keras - Tidak teraba benjolan - Denyut jantung - Auskultasi 5) Perut - Linea alba - Striea albican - TFU : ada :tidak ada : pertengahan pusat dan simfisis : ritmik teratur : tidak terdengar wheezing dan whooping

- Tidak ada bekas luka operasi

18

6) Ekstrimitas a. Atas :

- Ujung jari tidak terlihat pucat - Kuku terlihat panjang - Tidak ada pemebesaran kelenjar limfe diketiak kanan dan kiri b. Bawah :

- Tidak ada oedema - Tidak ada varices - Ujung jari kaki tidak terlihat pucat 7) Genital - Tidak ada luka jahitan - Lokhea rubra - Tidak ada tanda-tanda infeksi - Tidak ada oedema labia 8) Anus - Bersih - Tidak ada hacmur hold 3. Data Penunjang Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

3.2 Interpretasi Data Diagnosa Kebidanan Ibu post partum G1P1A0, hari ke 3 dengan bendungan ASI :

19

Dasar : - Payudara membengkak, - suhu tubuh 37,5c - ASI keluar sedikit-sedikit Masalah Bendungan ASI - ASI keluar sedikit-sedikit - Payudara bengkak

Data Dasar Subjektif - Tanggal persalinan 17 mei 2011 - Ibu mengatakan bahwa ini merupakan persalinan yang pertama dan belum keguguran - Ibu mengatakan payudara bengkak dan ASI keluar sedikit-sedikit

Data Dasar Objektif Tanda vital - Tensi - Suhu : 120/80 mmhg : 37,5C

3.3 Diagnosa Potensial Mastitis

20

3.4 Antisipasi Tindakan Segera Kolaborasi dengan dokter bila terjadi mastitis yang berkelanjutan

3.5 Perencanaan Tanggal 20 mei 2011 pukul 14.30 WIB - Jelaskan pada ibu kondisisi saat ini - Lakukan perawatan payudara post partum - Jelaskan cara menyusui yang baik dan benar - Jelaskan cara mengatasi nyeri

3.6 Pelaksanaan Tanggal 20 mei 2011 pukul 14.40-19.30 WIB oleh bidan Nurlan 1. Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga saat ini ibu mengalami bendungan ASI yang menyebabkan payudara ibu bengkak, nyeri dan suhu tubuh meningkat 2. Melakukan perawatan payudara dengan teknik - Licinkan kedua tangan dengan minyak / baby oil. - Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara - Lakukan pengurutan di mulai kearah atas ke sampinglalu ke bawah. - Lakukan pengurutanke bawah, melintang, lalu ke depan. Setelah melakukan pengurutan ke depan lalu tangan kiri dilepaskan lakukan lagi peengurutan sebanyak 20-30 kali untuk tiap payudara.

21

- Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lalu 3 jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara samapi puting susu. Lakukan gerakan yang sama pada payudara yang kanan. - Sokong payudara dan urut dengan jari kelinking. Sokong payudara dengan tangan sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi puting susu, lakukan ini sebanyak 30 kali. - Bersihkan payudara dengan waslap basah dan hangat. - Lap payudara dengan handuk kecil , gunakan handuk yang kering untuk mengelap. - Cuci tangan. 3. Melakukan dengan cara menyokong payudara dengan BH dan memberikan analgetika

3.7 Evaluasi Tanggal 20 mei 2011 pukul 20.10 WIB - Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaannya. - Setelah dilakukan perawatan payudara, tampak payudara ibu tidak keras lagi dan ditandai dengan pengeluaran ASI. - Ibu sudah mengetahui tekhik menyusui yang benar dan ibu bersedia melakukan dirumah. - Ibu sudah tidak merasa nyeri lagi

22

BAB IV PEMBAHASAN

Sesuai dengan langkah-langkah kebidanan, penulis mengemukakan mulai dari tahap pengkajian diagnosa masalah dan kebutuhan perencanan dan evaluasi. 4.1 Pengumpulan Data Yaitu sebagai langkah awal dari manajemen kebidanan adalah pengumpulan data dasar dari hasil wawancara pada tanggal 20 mei 2011 memulai observasi langsung, pemeriksaan fisik dan pengkajian pada Ny S pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang penulis lakukan dalam manajemen kebidanan. 4.2 Interpretasi Data Yaitu data sehingga ditemukan masalah atau diagnosa kebidanan yang sfesifik dan penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yang penuls lakukan dalam majemen kebidanan. 4.3 Antisipisi Masalah Potensial Penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang penulis lakukan manajemen kebidanan pada ibu nifas 3 hari dengan bendungan asi. 4.4 Tindakan Segera Pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang penulis lakukan pada manajemen kebidanan dan tidak adanya dilakukan tindakan segera.

22

23

4.5

Perencanaan Pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan

kasus yang penulis lakukan pada manajemen kebidanan 4.6 Pelaksanaan Pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang penulis lakukan pada manajemen kebidanan 4.7 Evaluasi Pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang penulis lakukan pada manajemen kebidanan

24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan Pembendungan ASI menurut Pritchar (1999) adalah pembendungan air

susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu (Buku Obstetri Williams) 5.2 1. Saran Bagi Kesehatan Diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta profesionalisme dalam pengawasan dan penanganan kasus-kasus kebidanan khususnya terhadap kasus ibu nifas dengan indikasi bendungan ASI dan mampu menerapkan asuhan kebidanan manajemen helen varney secara sistemis dan kesinambungan dalam melakukan pendokumentasian. 2. Bagi klien/pasien Diharapkan hendaknya ibu nifas melakukan perawatan payudara dan memeriksakan ketempat yang tersedia tenaga kesehatan yang lebih propesional dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap serta mewaspadai adanya bendungan ASI pada masa nifas.

24

25

DAFTAR PUSTAKA
Henderson C. dan Jones K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta. EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. Buku Kedokteran EGC Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta. EGC Prawirohardjo,Sarwono.2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Matrenal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta. Salemba Medika Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta. ANDI OFFSET http://www.anggun.web.id/bendungan-pada-asi.html http://nenkeliezbid.blogspot.com/2010/04/asbid-bendungan-asi.html) http://subijakto25.blog.com/2011/06/16/b-care/)

26

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Laporan Kasus ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Ahli Madya Kebidanan), baik di STIKes RS. Haji Medan maupun di perguruan tinggi lain. 2. Laporan Kasus ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing. 3. Dalam Laporan Kasus ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini. Medan, September 2011

Yang membuat pernyataan

Nurlam Hrp Nim : 0929

27

Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji Pada Ujian Laporan Kasus Program Khusus Diploma III Kebidanan Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan Seperti Tertera Di Bawah Ini

Medan, 17 Agustus 2011

Oleh NURLAN HARAHAP 09.22

Tim Penguji 1. Sumiatik, SST 2. Mestika Rija Helti, SKM 3. Sri Lestari, SKM ............................. ............................. .............................

Mengesahkan : Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Haji Medan Ketua

( Hj. Masdalifa Pasaribu, SKM, M.Kes )

28

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. S DENGAN INDIKASI BENDUNGAN ASI DI RUMAH BERSALIN HIDAYAH BANDAR SETIA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

LAPORAN KASUS
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS. Haji Medan

NURLAN HARAHAP 0929

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUMAH SAKIT HAJI MEDAN MEDAN 2011

29

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. S DENGAN INDIKASI BENDUNGAN ASI DI RUMAH BERSALIN HIDAYAH BANDAR SETIA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

NURLAN HARAHAP 0929

LAPORAN KASUS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guna memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS. Haji Medan Telah Disetujui Oleh Pembimbing Pada Tanggal Seperti Tertera di bawah ini Medan, 17 Agustus 2011

Pembimbing

( Sri Lestari, SKM )

30

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT yang selalu melimpahkan karunia-Nya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. S Dengan Indikasi Bendungan Asi Di Rumah Bersalin Hidayah Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 Karya Tulis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Rumah Sakit Haji Medan. Ucapan terima kasih kepada : 1. Yayasan Pendidikan Kesehatan RS. Haji Medan 2. Ketua STIKes RS. Haji Medan 3. Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes RS. Haji Medan 4. Bidan Nurlan selaku pimpinan Klinik Hidayah Bandar Setia Deli Serdang, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini. 5. Sri Lestari, SKM selaku Pembimbing yang telah memberikan masukan, nasehat, serta bimbingan kepada penulis sehingga dapat lebih memahami dalam penyusunan Karya Tulis ini 6. Sumiatik, SST selaku Penguji I dan Mestika Rija Helti, SKM selaku Penguji II, yang telah memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah. 7. Teristimewa penulis ucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Abukari, ibunda tercinta Salimah dan seluruh keluarga yang telah

31

memberikan doa dan dukungan baik yang bersifat moril maupun material sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. 8. Seluruh rekan-rekan Mahasiswi Akademi Kebidanan Rumah Sakit Haji Medan yang selaku memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis ini, peneliti doakan semoga mendapat balasana dan pahala dari Allah SWT serta mendapat lindungan-Nya. Ain Robbal Alamin. Medan, 17 Agustus 2011 Penulis

(Nurlan Harahap)

32

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i DAFTAR ISI .....................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1 1.1 Latar Belakang.............................................................................1 1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................3 1.2.1 Tujuan Umum .................................................................3 1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................3 1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................4 1.3.1 Bagi Instansi Klinik ........................................................4 1.3.2 Bagi Instansi Pendidikan ................................................4 1.3.3 Bagi Peneliti ....................................................................4 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS .....................................................................5 2.1 Teoritis Kasus .............................................................................5 2.1.1 Definisi ...........................................................................5 2.1.2 Etiologi ........................................................................... 2.1.3 Penangan ......................................................................... 2.1.4 Gejala .............................................................................. 2.1.5 Pencegahan ..................................................................... 2.2 Teoritis Managemen Asuhan Kebidanan ................................... 2.2.1 Pengumpulan .................................................................. 2.2.2 Interpretasi Data ............................................................. 2.2.3 Antisipasi Diagosa, Masalah Potensial ........................... 2.2.4 IdentifikasiKebutuhan/Tindakan Segera/Kolaborasi ...... Perencanaan ................................................................................ 2.2.1 Pelaksanaan ..................................................................... 2.2.2 Evaluasi ........................................................................... BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data 3.2 Interprestasi Data 3.3 Diagnosa Potensial 3.4 Antisipasi Tindakan Segera 3.5 Perencanaan 3.6 Pelaksanaan 3.7 Evaluasi BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data 4.2 Interpretasi Data

33

4.3 Antisipasi Masalah Potensial 4.4 Tindakan Segera 4.5 Perencanaan 4.6 Pelaksanaan 4.7 Evaluasi BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai