Anda di halaman 1dari 25

KEPALA BADAN LITBANG, DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN

MAHKAMAH AGUNG RI

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN HUKUM DAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG RI

NOMOR: 85/BLD/SK.DL1.6/II/2024

Tentang

PERATURAN TATA TERTIB


PROGRAM PENDIDIKAN CALON HAKIM (PPCH) TERPADU

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN


DAN PELATIHAN HUKUM DAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG RI

Menimbang : a. Bahwa perbaikan sistem Pendidikan dan Pelatihan demi


terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berkualitas,
berintegritas dan profesional sangat dibutuhkan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Mahkamah Agung RI dan
empat lingkungan peradilan di bawahnya;

b. Bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan


Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI
bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangan
kapasitas pendidikan dan pelatihan terhadap seluruh aparatur
Mahkamah Agung RI dan empat Lingkungan Peradilan di
bawahnya;

c. Bahwa salah satu wujud pelaksanaan tanggung jawab tersebut


adalah dengan melaksanakan Program Pendidikan Calon Hakim
(PPCH) Terpadu di Pusdiklat Teknis Peradilan Badan Litbang
Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI;

d. Bahwa agar pelaksanaan PPCH Terpadu berjalan secara efektif,


efisien, tertib dan lancar sesuai dengan program perlu diatur
dengan suatu Tata Tertib.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah


Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3316) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4958);

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3327)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang
/Peradilan Umum..........

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Peradilan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5077);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986
Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3344) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 160, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5079);

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3400)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang -Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5078);

5. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 84,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3713);

6. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5076);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin


Militer;

8. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun


2017 Tentang Pengadaan Hakim sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pengadaan Hakim;

9. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia


Nomor Nomor 140/KMA/SK/X/2008 tentang Panduan mengenai
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan;

10. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor


13/KMA/SK.DL.1/I/2024 tentang Program Pendidikan dan
Pelatihan Calon Hakim Terpadu;

11. Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 008-


A/SEK/SK/I/2012 tentang Aturan Perilaku Pegawai Mahkamah
Agung RI.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG RI TENTANG PERATURAN TATA TERTIB
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON HAKIM (PPCH)
TERPADU;
/PERTAMA ………………..

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
PERTAMA : Memberlakukan Tata Tertib Program Pendidikan Calon Hakim
(PPCH) Terpadu;

KEDUA : Tata Tertib Program Pendidikan Calon Hakim (PPCH) Terpadu


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian tak
terpisahkan dari Keputusan ini;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


bahwa apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
Keputusan ini, akan diadakan perbaikan semestinya.

SALINAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1. Ketua Mahkamah Agung RI;
2. Para Wakil Ketua Mahkamah Agung RI;
3. Para Ketua Kamar Mahkamah Agung RI;
4. Sekretaris Mahkamah Agung RI;
5. Para Pejabat Eselon I Mahkamah Agung RI;
6. Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Umum Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Umum Mahkamah Agung RI;
7. Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Agama Mahkamah Agung RI;
8. Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Tata Usaha Negara Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI;
9. Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Militer Direktorat Jenderal Badan
Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara Mahkamah Agung RI;
10. Para Pejabat Eselon II pada Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI;
11. Para Pejabat Eselon III Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung RI.

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 7 Februari 2024

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Lampiran Surat Keputusan Kepala Badan Litbang
Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI
Nomor : 85/BLD/SK.DL1.6/II/2024
Tanggal : 7 Februari 2024

PERATURAN TATA TERTIB


PROGRAM PENDIDIKAN CALON HAKIM (PPCH) TERPADU

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian

1. Program Pendidikan Calon Hakim Terpadu selanjutnya disingkat PPCH


Terpadu adalah serangkaian proses pendidikan yang dilaksanakan oleh
Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI kepada Analis Perkara
Peradilan (APP) Proyeksi Calon Hakim dan Personil Militer yang dinyatakan
lulus ujian seleksi peserta PPCH Terpadu;
2. Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI adalah Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
Mahkamah Agung Republik Indonesia;
3. Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI adalah Pejabat
Eselon I pada Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan
Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia;
4. Sekretaris Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI adalah Kepala
Kesekretariatan Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik
Indonesia;
5. Pusdiklat Teknis Peradilan adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Peradilan;
6. Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan adalah Pimpinan tertinggi pada Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Peradilan;
7. Kurikulum adalah kumpulan mata pelatihan dan kegiatan dari suatu
program pelatihan;
8. Hakim Penanggung jawab Materi adalah Hakim yang ditunjuk dan
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan
MARI yang bertanggungjawab mengkoordinasikan pelaksanaan proses
belajar mengajar di kelas dengan Pengajar/ narasumber terkait hari, tanggal,
jam dan materi pengajaran serta berkoordinasi dengan Bidang
Penyelenggaraan Diklat Pusdiklat Teknis Peradilan MARI;
9. Hakim Koordinator adalah Hakim Yustisial pada Balitbang Diklat Kumdil

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
MARI dari masing-masing Peradilan yang bertanggung jawab mengkoordinir
Hakim Pendamping Kelas di masing-masing lingkungan peradilan;
10. Hakim Pendamping Kelas adalah Hakim Yustisial pada Balitbang Diklat
Kumdil MARI yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan MARI yang bertugas untuk mendampingi
Calon Hakim di kelas yang telah ditentukan pada PPCH Terpadu;
11. Komandan kelas adalah Personel Militer yang ditunjuk berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan MARI untuk mendampingi,
mengawasi segala tindakan dan perilaku peserta PPCH Terpadu selama
kegiatan pembelajaran di Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
12. Koordinator Komandan Kelas adalah Hakim Yustisial Peradilan Militer pada
Balitbang Diklat Kumdil MARI yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan MARI yang bertugas
untuk mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas dari
Komandan Kelas;
13. Tutor adalah Pimpinan Pengadilan Tingkat Pertama (Ketua/Kepala, Wakil
Ketua/Wakil Kepala) yang ditetapkan oleh Sekretaris Mahkamah Agung RI
dan/atau Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara
untuk melaksanakan tanggung jawab mendidik peserta PPCH Terpadu di
Pengadilan Magang;
14. Mentor adalah Hakim Pengadilan Tingkat Pertama yang ditetapkan oleh
Sekretaris Mahkamah Agung RI dan/atau Direktur Jenderal Badan Peradilan
Militer dan Tata Usaha Negara untuk melaksanakan tanggung jawab
membimbing, membina, mendampingi, mengawasi, mengevaluasi, dan
menilai peserta PPCH Terpadu di Pengadilan Magang;
15. Panitia adalah Petugas penyelenggara PPCH Terpadu yang terdiri dari Kepala
Pusdiklat Teknis Peradilan, Hakim Yustisial, Pejabat Struktural dan Pegawai
Pusdiklat Teknis Peradilan dan pihak-pihak lain yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI;
16. Fasilitator adalah Hakim Yustisial yang mendampingi Hakim Agung saat
mengajar dan pengajar dari luar instansi Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
17. Koordinator Petugas Kelas adalah Pejabat struktural yang ditugaskan oleh
Kepala Bidang Penyelenggara untuk memberikan dukungan
penyelenggaraan PPCH Terpadu di kelas;
18. Pengajar atau Widyaiswara Luar Biasa adalah Hakim Agung, Hakim Tingkat
Banding, Hakim Tingkat Pertama, Pensiunan Hakim, Staf ahli lembaga
pemerintah lain, dosen dan akademis dan praktisi hukum yang mempunyai
pengalaman mendidik, mengajar dan atau melatih di lingkungan Mahkamah
Agung RI serta mengembangkan materi Pendidikan dan Pelatihan yang

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
ditetapkan secara periodik;
19. Peserta Program Pendidikan Calon Hakim Terpadu adalah Analis Perkara
Peradilan (APP) Proyeksi Calon Hakim dan Personil Militer yang dinyatakan
lulus ujian seleksi calon hakim pada 4 (empat) lingkungan peradilan dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil
MARI untuk mengikuti PPCH Terpadu, selanjutnya disebut peserta PPCH
Terpadu;
20. Mentee adalah peserta PPCH Terpadu dari 4 (empat) lingkungan peradilan
yang ditempatkan di Pengadilan Magang dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI untuk
mengikuti PPCH Terpadu;
21. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan adalah aktivitas proses belajar
mengajar untuk Mentee di Pusdiklat Teknis Peradilan Badan Litbang Diklat
Kumdil MARI maupun di Pengadilan Magang dan tempat lain yang
ditentukan selama proses Pendidikan;
22. Pengadilan Magang adalah Pengadilan Tingkat Pertama yang ditetapkan oleh
Sekretaris Mahkamah Agung RI menjadi tempat magang peserta PPCH
Terpadu Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha
Negara, sedangkan Pengadilan Magang bagi peserta PPCH Peradilan Militer
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha
Negara.
23. Penempatan peserta PPCH Terpadu di Pengadilan Magang ditetapkan oleh
Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil MARI berdasarkan Pengadilan Magang
yang telah ditetapkan Sekretaris Mahkamah Agung dan/atau Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara;
24. Alat ukur pendidikan dan pelatihan adalah instrumen yang digunakan untuk
menilai peserta PPCH Terpadu melalui pretest, kuis, posttest, sikap-perilaku,
ujian komprehensif, ujian wawancara, ujian praktek serta monitoring
evaluasi di tempat magang;
25. Tata Tertib adalah segala peraturan/ketentuan yang khusus berlaku untuk
peserta PPCH Terpadu, bersifat mengikat, dibuat oleh Badan Litbang Diklat
Kumdil MARI secara tertulis yang harus ditaati oleh seluruh peserta PPCH
Terpadu selama melaksanakan pendidikan, dan memiliki sanksi bila
dilanggar;
26. Sidang Dewan Evaluasi Pendidikan adalah forum yang memeriksa peserta
PPCH Terpadu yang melakukan pelanggaran berat dan menentukan lulus
atau tidaknya peserta PPCH Terpadu tersebut;
27. Dewan Evaluasi Pendidikan dibentuk oleh Kepala Badan Litbang Diklat
Kumdil MARI yang keanggotaannya terdiri dari Kepala Badan Litbang Diklat

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Kumdil MARI, Direktur Jenderal Badan Peradilan terkait, Kepala Pusdiklat
Teknis Peradilan, dan Koordinator Hakim Pendamping Kelas;
28. Tata cara sidang Dewan Evaluasi Pendidikan ditentukan lebih lanjut.

Pasal 2
Fungsi Peraturan Tata Tertib

Tata Tertib ini berfungsi sebagai pedoman dan panduan bagi:


1. Peserta PPCH Terpadu selama mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Peserta
PPCH Terpadu di Badan Litbang Diklat Kumdil MARI dan di Pengadilan
Magang;
2. Penyelenggara, Pengajar, Panitia yang berada di Lingkungan Pusdiklat
Teknis Peradilan Badan Litbang Diklat Kumdil MARI maupun Tutor dan
Mentor di Pengadilan Magang.

Pasal 3
Ruang Lingkup

Tata tertib ini berlaku dan mengikat bagi peserta PPCH Terpadu selama berada di
lingkungan Pusdiklat Teknis Peradilan Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung
RI dan di Pengadilan Magang serta tempat lain selama mengikuti pendidikan.

Pasal 4
Status dan Kedudukan
Peserta PPCH Terpadu

1. Peserta PPCH Terpadu wajib mematuhi dan mengikuti peraturan/ketentuan


yang berlaku di Badan Litbang Diklat Kumdil MARI.
2. Peserta PPCH Terpadu yang melakukan pelanggaran berat akan diproses
melalui Sidang Dewan Evaluasi Pendidikan.
3. Penilaian sikap dan perilaku Peserta PPCH Terpadu dilakukan oleh Hakim
Pendamping Kelas, Tutor dan Mentor.
4. Peserta PPCH Terpadu mempunyai kedudukan lebih muda/bawahan dari
Penyelenggara Pendidikan, Petugas kelas, Tutor dan Mentor dalam pangkat
yang sama wajib memberikan penghormatan selama proses Diklat PPCH
Terpadu.
5. Peserta PPCH Terpadu mempunyai kedudukan yang sama, namun tetap
terikat kepada ketentuan kepangkatan dan senioritas.
6. Peserta PPCH Terpadu yang lebih senior berkewajiban untuk mengingatkan
dan mengarahkan Peserta PPCH Terpadu yang lebih junior dengan cara yang
mendidik, saling asah, asih dan asuh, selanjutnya dikoordinasikan dengan
senat.

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
BAB II
KEWAJIBAN PESERTA PPCH TERPADU

Pasal 5
Kewajiban Peserta PPCH Terpadu

Kewajiban Peserta PPCH Terpadu pada saat:


1. Mengikuti Diklat di Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI:
a. Pakaian bagi Peserta PPCH Terpadu dari Lingkungan Peradilan Umum,
Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara selama proses
pembelajaran ditentukan sebagai berikut:
1) Pada Siang hari (Hari Senin s.d Sabtu)
a) Laki-laki mengenakan:
(1) Baju warna Putih lengan panjang dengan dasi warna
merah;
(2) Celana Panjang Warna Hitam dan memakai ikat pinggang;
(3) Sepatu Pantofel bertali dan kaos kaki warna hitam.
b) Perempuan mengenakan:
(1) Baju warna Putih lengan panjang dengan dasi warna
merah;
(2) Rok panjang atau dibawah lutut warna Hitam;
(3) Sepatu Pantofel;
(4) Bagi Muslimah yang berjilbab mengenakan jilbab warna
putih.
2) Pada Malam hari (Hari Senin s.d Sabtu)
a) Laki-laki mengenakan:
(1) Baju batik lengan panjang,
(2) Celana panjang warna hitam model standar (tidak ketat),
(3) Sepatu Pantofel bertali dan kaos kaki warna hitam.
b) Perempuan mengenakan:
(1) Baju batik lengan panjang;
(2) Rok panjang atau dibawah lutut warna hitam model
standar (tidak ketat);
(3) Sepatu Pantofel;
(4) Bagi Muslimah yang berjilbab mengenakan jilbab warna
putih.
b. Pakaian Bagi peserta PPCH dari Lingkungan Peradilan Militer.
Pakaian selama proses pembelajaran di kelas dengan ketentuan berikut:
1) Pada Siang hari (Hari Senin s.d Sabtu)
a) Laki-laki mengenakan:

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
(1) PDH sesuai Matra;
(2) Sepatu PDH dan kaos kaki warna hitam;
(3) Tutup kepala (Topi Pet sesuai Matra dan Kecabangan).
b) Perempuan mengenakan:
(1) PDH sesuai Matra;
(2) Sepatu PDH dan kaos kaki warna hitam;
(3) Tutup kepala (Topi Pet sesuai Matra dan Kecabangan);
(4) Hijab bagi muslimah sesuai ketentuan (Matra).
2) Pada Malam hari (Hari Senin s.d Sabtu)
a) Laki-laki mengenakan:
(1) Baju batik lengan panjang;
(2) Celana panjang warna hitam model standar (tidak ketat);
(3) Sepatu dan kaos kaki warna hitam.
b) Perempuan mengenakan:
(1) Baju batik lengan panjang;
(2) Rok panjang dibawah lutut warna hitam model standar
(tidak ketat);
(3) Sepatu dan kaos kaki warna hitam;
(4) Hijab bagi muslimah.
3) Upacara pembukaan dan penutupan dan kegiatan lain yang
ditetapkan oleh panitia secara khusus, bagi Peserta PPCH Terpadu
Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha
Negara menggunakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) warna hitam,
kemeja putih berdasi merah dan bagi Peserta PPCH Peradilan Militer
memakai Pakaian Dinas Upacara (PDU IV) dan topi Pet.
4) Kegiatan olahraga, semua peserta PPCH mengenakan pakaian
training, kaos, dan sepatu olahraga.
c. Ketentuan Disiplin di Kelas:
1) Memakai tanda pengenal;
2) Menandatangani/mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia;
3) 10 (sepuluh) menit sebelum pelajaran dimulai Peserta PPCH
Terpadu sudah hadir dalam ruang kelas yang sudah ditentukan;
4) Mengikuti semua kegiatan belajar di kelas dengan penuh perhatian;
5) Dilarang merokok;
6) Dilarang makan dan minum;
7) Dilarang menggunakan telepon kecuali untuk kepentingan
pembelajaran;
8) Meninggalkan kelas untuk suatu keperluan meminta izin terlebih
dahulu kepada pengajar/narasumber dan panitia;

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
9) Peserta PPCH Terpadu wajib mengikuti Diklat secara penuh;
10) Dilarang menyontek pada saat ujian dan evaluasi;
11) Dilarang merusak, membawa, dan menghilangkan fasilitas atau
perlengkapan yang ada di ruang kelas;
12) Peserta PPCH Terpadu wajib menjaga kebersihan dan tata tertib di
dalam ruang kelas.
d. Ketentuan Disiplin di Asrama
1) Berperilaku tertib dan berpakaian pantas dan sopan;
2) Dilarang menerima/membawa tamu menginap di kamar;
3) Dilarang berbuat gaduh yang dapat mengganggu ketenangan orang
lain;
4) Dilarang masuk ke kamar lawan jenis;
5) Dilarang memainkan alat musik yang dapat mengganggu
ketenangan orang lain;
6) Dilarang membawa majalah pornografi dan sejenisnya;
7) Dilarang membawa dan menyimpan senjata tajam/api;
8) Dilarang membawa dan meminum-minuman keras;
9) Dilarang membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang;
10) Dilarang merokok kecuali pada tempat yang telah ditentukan
panitia;
11) Dilarang membuang sampah sembarangan;
12) Dilarang mencoret-coret pada dinding atau pada peralatan lainnya;
13) Dilarang memindahkan barang-barang inventaris Badan Litbang
Diklat Kumdil MARI tanpa izin petugas yang berwenang;
14) Menggunakan air secara efisien dan secukupnya;
15) Mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya ketika
meninggalkan kamar;
16) Menutup dan mengunci pintu dan jendela bila meninggalkan
kamar;
17) Dilarang meninggalkan asrama Badan Litbang Diklat Kumdil MARI
tanpa izin Hakim pendamping kelas dan memberitahu teman
sekamar;
18) Batas waktu kembali ke asrama maksimal pukul 21.00 WIB;
19) Menjaga kebersihan dan kerapihan kamar.
e. Ketentuan Disiplin di Ruang Makan
1) Pelaksanaan makan dilaksanakan secara terpimpin oleh Ketua
kelas yang sedang melaksanakan tugas pada hari itu, diawali dan
diakhiri dengan doa;
2) Pergeseran ke ruang makan, pagi, siang dan malam dilaksanakan

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
secara terpimpin oleh ketua kelas (tidak boleh sendiri-sendiri);
3) Pada saat makan malam menggunakan celana panjang bahan dan
kemeja berkerah serta menggunakan sepatu (dilarang
menggunakan sandal dalam bentuk apapun);
4) Peserta PPCH Terpadu dilarang membawa makanan ke Asrama,
kecuali bagi yang sakit;
5) Dalam pelaksanaan makan, Peserta PPCH Terpadu mengambil
makanan dan minuman secukupnya dengan tetap menjaga
suasana yang tenang dan tidak gaduh;
6) Peserta PPCH Terpadu yang sedang melaksanakan puasa agar
menghubungi panitia;
7) Peserta PPCH Terpadu harus menjaga kebersihan di dalam ruang
makan;
8) Peserta PPCH Terpadu setelah makan/minum merapikan piring
dan gelas yang dipakainya di meja masing-masing;
9) Jam makan:
➢ Pagi: 07.30 – 08.00 WIB
➢ Siang: 12.15 – 12.45 WIB
➢ Malam: 18.30 – 19.00 WIB
f. Ketentuan Disiplin di Perpustakaan
1) Peserta PPCH Terpadu ketika berkunjung ke perpustakaan harus
mengisi buku tamu perpustakaan;
2) Peserta PPCH Terpadu dapat berkunjung pada hari Senin s.d.
Jumat, Pukul 08.00 – 20.00 WIB, kecuali jam istirahat, pukul 12.00
– 13.00 WIB dan waktu-waktu khusus lainnya;
3) Dilarang merokok di ruang perpustakaan dan selalu menjaga
kebersihan di ruang perpustakaan;
4) Jenis-jenis surat kabar, leaflet folder, pamphlet, brosur, poster dan
majalah tidak diperkenankan untuk dibawa keluar;
5) Peserta PPCH Terpadu yang meminjam buku, surat kabar, atau
majalah harus mendapatkan izin petugas;
6) Peserta PPCH Terpadu wajib mengganti buku pinjaman yang rusak
atau hilang;
7) Peserta PPCH Terpadu dapat meminjam maksimal 2 (dua) buku
pada saat peminjaman dengan waktu peminjaman selama 10
(sepuluh) hari kerja dan dapat diperpanjang dengan izin kepada
petugas perpustakaan;
8) Berperilaku tertib dan sopan selama berada di ruang perpustakaan;
9) Dilarang melakukan kegiatan yang dapat membuat situasi gaduh

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
atau tidak kondusif di ruang perpustakaan yang dapat mengganggu
pengunjung lain;
10) Peserta PPCH Terpadu mentaati tata tertib yang berlaku di
Perpustakaan.
g. Ibadah
1) Peserta PPCH Terpadu yang beragama Islam melaksanakan sholat
5 (lima) waktu secara berjamaah di Masjid Al-Maghfirah Badan
Litbang Diklat Kumdil MARI (disesuaikan dengan jam pelajaran);
2) Bagi peserta PPCH Terpadu Laki-laki yang beragama Islam
melaksanakan Shalat di lantai atas Masjid Al-Maghfirah Badan
Litbang Diklat Kumdil MARI, sedangkan Perempuan di lantai
bawah;
3) Peserta PPCH Terpadu yang beragama Kristen melaksanakan
ibadah setiap hari Jumat pukul 11.30 WIB di Kapel atau Gereja
terdekat dengan Badan Litbang Diklat Kumdil MARI atau tempat
lain yang telah ditentukan;
4) Peserta PPCH Terpadu yang beragama Hindu, Budha, atau
Konghucu melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan
agamanya masing-masing (di Pura, Vihara, atau Klenteng terdekat
dengan Badan Litbang Diklat Kumdil MARI atau tempat lain yang
telah ditentukan);
5) Khusus peserta PPCH Terpadu yang beragama Islam mengikuti
pelaksanakan kegiatan pengajian secara terpimpin di Masjid atau
tempat lain yang telah ditentukan;
6) Setiap peserta PPCH Terpadu diwajibkan untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sesuai dengan ajaran
agama dan kepercayaanya masing- masing.
h. Kegiatan Olahraga
1) Peserta PPCH Terpadu wajib melaksanakan senam pagi pukul 05.15
WIB setelah sholat subuh menggunakan pakaian yang seragam
(pakaian olahraga);
2) Tempat pelaksanaan senam pagi di lapangan depan Auditorium
Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
3) Senam pagi dipimpin oleh Perwira Jasmani/Bintara Jasmani/Seksi
olahraga;
4) Setelah pelaksanaan senam pagi dilanjutkan dengan olah raga
mandiri sampai dengan pukul 06.30 WIB;
5) Olah raga sore dilaksanakan secara mandiri dengan menggunakan
fasilitas olah raga yang telah disediakan;

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
6) Olah raga dilaksanakan dengan mengutamakan faktor keselamatan
dan keamanan;
7) Peserta PPCH Terpadu wajib mematuhi tata tertib yang berlaku di
tempat dan sarana olah raga yang tersedia;
8) Peserta PPCH Terpadu wajib menjaga kebersihan dan kerapian
sarana dan prasarana olah raga yang tersedia;
9) Sarana dan prasarana olah raga yang tersedia dapat digunakan
untuk seluruh pegawai, staf dan karyawan serta peserta PPCH
Terpadu yang melaksanakan Diklat di Badan Litbang Diklat Kumdil
MARI yang penggunaanya dilaksanakan secara berimbang dan
proporsional;
i. Layanan Kesehatan/Berobat
1) Peserta PPCH Terpadu yang mengalami gangguan kesehatan pada
saat melaksanakan pendidikan di Badan Litbang Diklat Kumdil
MARI disediakan klinik untuk layanan medis sebagai tindakan
medis pertama;
2) Jika peserta PPCH Terpadu mengalami gangguan kesehatan serius,
Klinik akan merujuk ke rumah sakit terdekat sesuai ketentuan;
3) Peserta PPCH Terpadu yang memiliki penyakit tertentu dianjurkan
untuk membawa obat-obatan sesuai rekomendasi dari dokter
pemeriksa.
j. Ketentuan Kendaraan
1) Peserta PPCH Terpadu dilarang membawa kendaraan
dinas/pribadi (mobil, sepeda motor atau sepeda) selama mengikuti
Pendidikan;
2) Kegiatan belajar di luar Badan Litbang Kumdil MARI menggunakan
kendaraan/angkutan yang disediakan oleh lembaga.
k. Ketentuan Tamu Peserta
1) Pada hari kerja peserta PPCH Terpadu diizinkan menerima tamu
setelah selesai pelajaran bertempat di lobi asrama;
2) Pada hari libur, peserta PPCH Terpadu dapat menerima tamu
sebagai berikut:
(a) Pagi hari, pukul 08.30 s.d. 11.30 WIB;
(b) Sore hari, pukul 17.00 s.d. 21.00 WIB;
(c) Tamu atau keluarga peserta PPCH Terpadu dilarang menginap
di Asrama.
l. Pengiriman/Penerimaan Benda-Benda Pos
1) Pengiriman/penerimaan benda-benda pos untuk peserta PPCH
Terpadu dilayani petugas pos atau piket peserta PPCH Terpadu

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
pada Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
2) Untuk memudahkan pengiriman/penerimaan benda-benda pos,
dengan menggunakan alamat Badan Litbang Diklat Kumdil MARI,
Jl. Cikopo Selatan, Desa Sukamaju, Kec. Megamendung Kab. Bogor,
Jawa Barat 16770.
m. Kegiatan Pengecekan
1) Pengecekan kegiatan pagi untuk pembinaan jiwa dan raga
(BINJIRA) di mulai pukul 05.00-06.30 WIB oleh piket peserta PPCH
Terpadu. Kegiatan BINJIRA meliputi: senam pagi dilanjutkan lari,
penguatan Pull Up, Sit Up dan Push Up (peserta PPCH Militer).
2) Peserta PPCH Terpadu wajib mengisi daftar hadir.
3) Petugas Kesehatan melakukan tensi bagi peserta PPCH Terpadu
yang memerlukan, yang pelaksanaannya diatur oleh Jasmil
Pusdiklat kumdil serta senat.
4) Kegiatan BINJIRA tetap memperhatikan faktor keamanan;
5) Pengecekan Pagi
Kegiatan pengecekan dan apel pagi dilaksanakan pukul 08.00 WIB di
lapangan auditorium dengan jadwal sebagai berikut:
a) Hari Senin dilaksanakan apel gabungan dipimpin oleh Kabadan
Diklat Kumdil MARI atau Kapusdiklat Teknis atau Hakim
Koordinator;
b) Hari Selasa s.d Sabtu (pengambilan Jadwal apel diatur oleh
Hakim Koordiantor masing-masing lingkungan).
6) Penanggungjawab pengecekan adalah piket peserta PPCH Terpadu,
Ketua Kelas dan Komandan Kelas;
7) Kegiatan pengecekan malam hari di wisma peserta PPCH Terpadu
dilakukan setiap hari oleh masing-masing ketua kelas dan
dilaporkan kepada piket siswa untuk dilaporkan kepada Hakim
Pendamping Kelas;
8) Pengecekan keberangkatan dan kepulangan Izin Bermalam
dilaksanakan oleh Koordinator/Komandan Kelas melalui apel
berkoordinasi dengan Hakim Pendamping Kelas;
9) Setiap Hari Besar Nasional seluruh peserta PPCH Terpadu
melaksanakan upacara bendera di lapangan Badan Litbang Diklat
Kumdil MARI.
n. Piket Siswa dan Ketua Kelas
1) Piket Siswa
a) Salah satu bentuk bimbingan dan pengawasan serta
pengendalian kepada peserta PPCH Terpadu adalah dengan

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
dibentuk piket siswa yang dijabat oleh seorang peserta PPCH
Terpadu secara bergiliran selama 1 x 24 jam berdasarkan
surat perintah yang dikeluarkan Hakim Pendamping Kelas;
b) Tugas dan tanggung jawab piket siswa, secara bergiliran
ditunjuk 1 (satu) orang peserta PPCH Terpadu melalui
penunjukkan Hakim Pendamping Kelas selama 1 x 24 jam
terhitung mulai pukul 11.45 WIB s.d. 11.45 WIB hari
berikutnya. Apabila piket siswa berhalangan, maka peserta
PPCH Terpadu nomor urut berikutnya menggantikan piket.
c) Tugas Piket peserta PPCH Terpadu:
1) Melaporkan kehadiran dan kegiatan kepada Hakim
Pendamping Kelas pelaksanaan pengecekan setiap
kegiatan peserta PPCH Terpadu melalui daftar hadir;
2) Mengecek kesiapan makan pagi, makan siang, makan
malam serta memimpin berdo’a bersama sebelum dan
selesai kegiatan makan;
3) Menyampaikan informasi/perintah dari Hakim Tinggi
Yustisial/Koordinator/Panitia kepada peserta PPCH
Terpadu;
4) Mengawasi peserta PPCH Terpadu pada kegiatan BINJIRA
pada pagi dan sore hari;
5) Membuat laporan kehadiran dan laporan kejadian peserta
PPCH Terpadu kepada Hakim Pendamping Kelas/
Koordinator/Panitia (buku laporan ditandatangani oleh
piket siswa dan diketahui oleh Hakim Pendamping Kelas);
6) Melaksanakan serah terima tugas dan tanggung jawab
piket siswa dihadapan Hakim Pendamping
Kelas/Komandan Kelas pada pukul 11.45 WIB, bertempat
di Ruang Sekretariat PPCH Terpadu;
7) Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Hakim Pendamping Kelas;
8) Piket siswa diperbolehkan menggunakan sepeda baik di
wisma, tempat ibadah, kelas dan kompleks Badan
Litbang Diklat Kumdil MARI pada saat jam pelajaran
atau di luar jam pelajaran.
2) Ketua Kelas
Secara bergiliran peserta PPCH Terpadu ditunjuk sesuai urutan nomor
absen dalam kelas yang menjabat selama 1 X 24 jam (1 hari). Apabila
ketua kelas berhalangan, maka peserta PPCH Terpadu nomor urut

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
berikutnya menggantikan ketua kelas.
o. Perizinan
1) Selama pendidikan peserta PPCH Terpadu diberikan hak untuk
mengajukan mengajukan izin Bermalam (IB) dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Peserta PPCH Terpadu keluar pusdiklat pada hari Jumat
(kecuali pelajaran berlangsung sampai hari Sabtu) selesai jam
kerja/jam pelajaran dan kembali hari Minggu pukul 21.00 WIB.
(khusus peserta PPCH Peradilan Militer menyerahkan surat
jalan sesuai ketentuan PDG).
b) Dalam keadaan tertentu, Kapusdiklat Teknis dan dan Hakim
kordinator dapat membatalkan pelaksanaan izin bermalam
peserta PPCH Terpadu secara keseluruhan maupun
perorangan.
c) Ketentuan Izin Bermalam:
(1) Peserta PPCH Terpadu harus mengembalikan surat izin
bermalam pada saat kembali IB di piket siswa, untuk
diserahkan ke Komandan Kelas.
(2) Khusus peserta PPCH Peradilan Militer menyerahkan
surat izin bermalam yang sudah dicap dan ditandatangani
oleh Pejabat instansi militer di tempat tujuan IB.
(3) Peserta PPCH Terpadu harus mengisi buku kembali IB
dan membubuhkan tandatangan dalam buku IB yang
disiapkan di ruang piket siswa.
(4) Peserta PPCH Terpadu dilarang mengembalikan surat izin
bermalam melalui perantara kawan, pelayan siswa atau
orang lain, dan dilarang mengembalikan surat tersebut
tanpa dibubuhi cap dan tanda tangan Komandan
Kewilayahan (Garnisun)/Komandan Satuan atau Perwira
Piket di wilayah/ tempat tujuan IB, serta dilarang
memalsukan cap satuan/Garnisun. (khusus hakim
lingkungan peradilan militer)
(5) Melaksanakan apel kembali IB di depan ruang makan
peserta PPCH Terpadu pada pukul 21.00 wib dengan
menggunakan pakaian bebas rapih (baju berkerah) dan
menggunakan sepatu preman (bukan sepatu olahraga);
(6) Long weekend diajukan kepada Kepala Pusdiklat Teknis
Peradilan, untuk diteruskan kepada lembaga, selanjutnya
diajukan kepada Kepala Badan Diklat Kumdil;

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
(7) Peserta PPCH Terpadu harus mengembalikan surat jalan
pada saat kembali izin berlibur di piket peserta PPCH
Terpadu, untuk diserahkan ke Hakim Pendamping
Kelas;
(8) Surat jalan yang diserahkan harus sudah dicap dan
ditandatangani oleh pejabat instansi militer (khusus bagi
peserta PPCH Peradilan Militer) di tempat IB;
(9) Izin khusus diberikan kepada peserta PPCH Terpadu
dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Anak/istri/suami/orang tua/mertua dan/atau
saudara kandung meninggal dunia;
(b) Istri/suami/anak sakit keras dan/atau dirawat di
rumah sakit;
(c) Istri melahirkan.
2. Magang di Pengadilan
Pakaian selama proses Magang di Pengadilan Magang menyesuaikan dengan
pakaian yang digunakan di Pengadilan Magang.
3. Kehadiran
a. Peserta PPCH Terpadu magang wajib mengisi daftar hadir
sebagaimana pegawai yang lain di tempat magang;
b. Peserta PPCH Terpadu wajib datang tepat waktu dan mengisi daftar
hadir datang dan pulang;
c. Daftar hadir dilakukan dengan manual dan secara online melalui SIKEP
dan/atau Aplikasi yang diberlakukan di tempat magang;
d. Peserta PPCH Terpadu dilarang meninggalkan kantor tempat magang
tanpa seizin Pimpinan Pengadilan;
e. Peserta PPCH Terpadu yang berhalangan hadir karena sakit harus
menyerahkan surat keterangan sakit dari Dokter.
4. Perilaku
a. Peserta PPCH Terpadu sebagai calon hakim wajib menjaga sikap dan
perilaku baik pada jam dinas maupun di luar jam dinas;
b. Peserta PPCH Terpadu wajib untuk menjaga kebersihan ruangan, dan
lingkungan kantor tempat magang;
c. Peserta PPCH Terpadu wajib untuk berpartisipasi/membantu dalam
program/kegiatan tempat magang, sepanjang tidak mengganggu
program magang;
d. Peserta PPCH Terpadu magang harus berperilaku tertib dan sopan
sesuai aturan yang berlaku di tempat magang;
e. Peserta PPCH Terpadu dilarang berkumpul-kumpul tanpa maksud dan

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
tujuan yang bermanfaat dalam jam kerja;
f. Selama magang peserta PPCH Terpadu harus dapat bekerjasama dengan
staf di lingkungan magang;
g. Peserta PPCH Terpadu magang harus berperilaku (dalam kata dan
perbuatan) sesuai dengan norma sosial, etika dan nilai yang berlaku
umum dan bertanggung jawab atas tindakannya;
h. Khusus Peserta PPCH Peradilan Militer, selama magang dilarang keluar
malam tanpa seizin/sepengetahuan dari mentor;
i. Peserta PPCH Terpadu magang berkewajiban untuk menjaga sarana dan
prasarana di tempat magang.
5. Perizinan
a. Peserta PPCH Terpadu yang akan mengajukan izin, harus membuat izin
tertulis (dapat melalui surat elektronik) kepada Kepala Badan Litbang
Diklat Kumdil MARI setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan
Pengadilan Tempat Magang;
b. Izin diberikan paling lama 3 (tiga) hari kerja dalam hal peserta PPCH
Terpadu dan/atau keluarganya mengalami keadaan darurat (sakit,
kedukaan);
c. Bagi peserta PPCH Terpadu yang melahirkan diberi izin paling lama 7
(tujuh) hari.
6. Kegiatan Olahraga
a. Tutor dan Mentor wajib membina dan menjaga kebugaran dan
kesehatan mentee;
b. Mentee wajib melaksanakan olahraga bersama di Pengadilan Magang
untuk memupuk rasa kebersamaan;
7. Layanan Kesehatan/Berobat
a. Peserta PPCH Terpadu yang mengalami gangguan kesehatan pada saat
melaksanakan Magang melakukan pengobatan secara mandiri melalui
layanan BPJS atau layanan Kesehatan lainnya;
b. Peserta PPCH Terpadu yang memiliki penyakit tertentu membawa obat-
obatan sesuai rekomendasi dari dokter;
8. Lain-Lain

a. Peserta PPCH Terpadu melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum


mengikuti PPCH Terpadu di Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
b. Menyerahkan Surat Tugas, Dokumen Perjalanan Dinas, pas photo 3 X 4
latar belakang merah sebanyak 2 (dua) lembar, Surat Keterangan Sehat
dan Surat Keterangan Bebas Narkoba, pada saat Registrasi kepada
Panitia;
c. Dispensasi bagi peserta PPCH Terpadu yang sedang hamil atau

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
menyusui bayi menjadi kewenangan Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan;
d. Peserta PPCH Terpadu magang harus selalu mengenakan tanda
pengenal;
e. Melaksanakan semua ketentuan yang berlaku di lingkungan Badan
Litbang Diklat Kumdil MARI dan di tempat magang;
f. Bersikap sopan dan hormat kepada pengajar, panitia dan seluruh
pegawai Mahkamah Agung RI tanpa memandang pangkat dan jabatan
serta sesama peserta PPCH terpadu;
g. Peserta PPCH Terpadu laki-laki berambut pendek dan perempuan ditata
rapi dengan dikuncir/digelung/mengenakan jilbab sesuai ketentuan
yang berlaku;
h. Peserta PPCH Terpadu dilarang mewarnai rambut;
i. Peserta PPCH Terpadu perempuan tidak boleh menggunakan rias wajah
berlebihan dan memakai perhiasan yang mencolok;
j. Menjaga komunikasi yang baik dengan Pengajar, Mentor, Tutor dan
dengan Peserta PPCH Terpadu lain;
k. Khusus Peserta PPCH Peradilan Militer berpegang teguh pada Sapta
Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, 11 Azas Kepemimpinan dalam
sikap kesehariannya;
l. Selalu menjadi contoh bagi seluruh anggota Pengadilan tempat Magang.

BAB III
PELANGGARAN, KEJAHATAN DAN SANKSI

Pasal 6
Pelanggaran

Peserta PPCH T erpadu yang tidak mentaati ketentuan akan diberikan sanksi sesuai
jenis pelanggaran yang dilakukan sebagai berikut:
1. Akademik
Pelanggaran akademik dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
a. Pelanggaran Ringan.
1) Kategori pelanggaran ringan.
a) Bekerja sama saat melaksanakan ujian di kelas.
b) Tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.
c) Membuat suasana gaduh di ruang kelas saat ujian.
d) Keluar ruangan ujian tanpa seizin pengawas.
e) Jenis pelanggaran lainnya tercantum pada pedoman
penambahan dan pengurangan nilai perorangan aspek sikap
dan perilaku.

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
f) Tidak mengirimkan tugas pada saat kegiatan di luar kampus
Badan Litbang Diklat Kumdil MARI.
2) Mekanisme penanganan pelanggaran ringan/sedang.
Pejabat Pusdiklat Teknis Peradilan/Komandan Kelas yang
menemukan adanya indikasi terjadinya pelanggaran yang bersifat
ringan/sedang melaporkan secara tertulis/lisan kepada Hakim
Pendamping Kelas selaku penilai materi non tes aspek sikap dan
perilaku dengan mekanisme sebagai berikut:
a) Hakim Pendamping Kelas berkoordinasi dengan Komandan
Kelas bersama-sama melakukan pemeriksaan.
b) Hakim Pendamping Kelas bersama dengan petugas kelas
menyusun berita acara pemeriksaan dan menuangkan dalam
catatan penilaian sikap dan perilaku.
3) Sanksi pelanggaran ringan/sedang:
a) Teguran (peringatan) secara lisan atau tertulis.
b) Dicatat dalam buku saku peserta PPCH Terpadu.
c) Peninjauan aspek sikap perilaku yang berpengaruh terhadap
nilai akademik peserta PPCH Terpadu.
d) Pencabutan IB selama 2 (dua) minggu.
b. Pelanggaran Berat
1) Kategori pelanggaran berat:
a) Membawa contekan dalam bentuk apapun ke ruang ujian
maupun di sekitar ruang ujian dan membawa keluar
contekan soal yang telah dikerjakan.
b) Kerja sama dengan peserta PPCH Terpadu saat ujian atau
menggunakan kunci jawaban dari manapun.
c) Melakukan plagiarisme.
d) Jenis pelanggaran lainnya tercantum pada pedoman
penambahan dan pengurangan nilai perorangan aspek sikap
dan perilaku.
2) Mekanisme penanganan pelanggaran berat:
a) Pejabat Pusdiklat Teknis Peradilan yang menemukan indikasi
terjadinya pelanggaran berat, membuat laporan secara tertulis
kepada Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan dengan tembusan
kepada Hakim Pendamping Kelas dan Hakim Koordinator.
b) Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan menerbitkan surat perintah
pemeriksaan kepada tim pemeriksa.
c) Tim pemeriksa melaksanakan pemeriksaan terhadap peserta
PPCH Terpadu yang terindikasi melakukan pelanggaran berat.

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
d) Ketua tim pemeriksa menyusun berita acara pemeriksaan
(BAP) sebagai bahan dalam sidang Dewan Evaluasi Pendidikan.
e) Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan menerbitkan surat perintah
penyelenggaraan sidang Dewan Evaluasi Pendidikan.
f) Sidang Dewan Evaluasi Pendidikan dipimpin oleh Kepala
Pusdiklat Teknis Peradilan dan hasilnya dilaporkan kepada
Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil MARI.
g) Dari hasil Sidang Dewan Evaluasi Pendidikan, Kepala Badan
Litbang Diklat Kumdil MARI menerbitkan Surat Keputusan.
h) Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil MARI
tentang penjatuhan hukuman terhadap peserta PPCH Terpadu
bersifat final dan mengikat.
3) Sanksi Pelanggaran Berat
Peserta PPCH Terpadu yang terbukti melakukan pelanggaran berat,
dijatuhi sanksi pencabutan status sebagai peserta PPCH Terpadu
Pusdiklat Teknis Peradilan dan dikembalikan ke satuan kerja asal.
2. Jenis Pelanggaran Disiplin Ringan:
a. Tidak menggunakan seragam dinas sebagaimana yang telah ditetapkan;
b. Terlambat mengikuti pelajaran ataupun kegiatan lainnya sesuai jadwal
tanpa alasan yang sah;
c. Mengganggu proses belajar mengajar;
d. Makan dan minum pada saat proses pembelajaran berlangsung;
e. Memasuki kelas lain tanpa alasan dan kepentingan yang dapat
dibenarkan;
f. Memasuki kamar peserta PPCH Terpadu lain tanpa seizin penghuni;
g. Menerima tamu di dalam kamar;
h. Melakukan sesuatu hal di luar kepatutan dan kesopanan;
i. Merokok di jam pelajaran;
j. Merokok di area bebas dari asap rokok dan membuang sampah tidak pada
tempatnya;
k. Memasuki ruang kerja Kantor Badan Litbang Diklat Kumdil MARI tanpa
izin;
l. Menggunakan laptop/notebook dan telepon genggam (HP) untuk keperluan
selain proses pembelajaran, baik menerima maupun mengirim telepon, wa
atau sms selama proses pembelajaran di ruang kelas;
m. Berbicara atau bercanda di luar konteks pembelajaran selama proses
pembelajaran;
n. Memindahkan meja dan kursi tanpa seizin dari petugas;
o. Mencoret meja, tempat duduk, dan dinding kelas.

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
3. Jenis Pelanggaran Disiplin Sedang:
a. Menghilangkan dan/atau tidak membawa buku saku mentee;
b. Tidak melakukan atau melawan perintah serta petunjuk panitia PPCH
Terpadu berkaitan tentang proses pembelajaran;
c. Meninggalkan lingkungan Badan Litbang Diklat Kumdil MARI tanpa izin
dan alasan yang dibenarkan;
d. Keluar pada jam pembelajaran atau jam kegiatan dan tidak melanjutkan
proses pembelajaran tanpa izin panitia;
e. Membawa, menyimpan dan/atau memainkan jenis/alat permainan
seperti domino, kartu remi, catur dan sebagainya;
f. Menjalin hubungan/pergaulan yang tidak sopan, melanggar etika, moral
atau agama antar sesama peserta PPCH Terpadu, panitia ataupun
pengajar selama proses PPCH Terpadu;
g. Mengganggu ketertiban/ketenangan/keamanan masyarakat sekitar
Badan Litbang Diklat Kumdil MARI antara lain sikap, perilaku, ucapan
dan lain-lain;
h. Melakukan bisnis yang mengganggu kegiatan diklat dan proses belajar
mengajar;
i. Membentuk grup atau kelompok atau organisasi selain senat tanpa
seizin Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
j. Membuat kegiatan sendiri di dalam maupun di luar Badan Litbang
Diklat Kumdil MARI selama PPC Terpadu tanpa sepengetahuan dan
seizin Badan Litbang Diklat Kumdil MARI;
k. Membawa dan menyimpan kendaraan di lingkungan Badan Litbang
Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI tanpa seizin dari panitia;
l. Membuat kubu-kubuan, suku, agama dan ras dalam Badan Litbang
Diklat Kumdil MARI.
4. Jenis Pelanggaran Disiplin Berat:
a. Meminum minuman keras, memakai narkoba dan/atau obat-obatan
terlarang lainnya;
b. Membawa, menyimpan, melakukan transaksi minuman keras,
narkoba, dan/atau obat-obatan terlarang lainnya;
c. Sengaja membawa/menyimpan senjata api atau senjata tajam dan alat-
alat lain yang berbahaya di lingkungan Badan Litbang Diklat Kumdil
MARI;
d. Melakukan dan/atau sebagai perantara terjadinya perbuatan asusila,
perselingkuhan dan/atau kegiatan terlarang lainnya menurut agama,
peraturan perundang-undangan, kesopanan dan/atau kepatutan;
e. Menyulut terjadinya ketegangan di antara peserta PPCH, panitia,

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
pengajar, dan lainnya dengan motif SARA (Suku, Agama, Ras) atau
motif lainnya;
f. Melalukan kekerasan fisik dan bullying di antara peserta PPCH
Terpadu, panitia, pengajar, dan lainnya;
g. Mengundurkan diri sebagai peserta PPCH Terpadu.

Pasal 7
Kejahatan

Apabila terdapat peserta PPCH Terpadu selama menjalani Diklat dan ternyata baru
diketahui melakukan tindak pidana sebelum pelaksanaan PPCH Terpadu,maka statusnya
akan ditentukan melalui Sidang Dewan Evaluasi Pendidikan.

Pasal 8
Sanksi

1. Peserta PPCH Terpadu yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan tata


tertib ini, akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran yang
dilakukan.
2. Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan berupa:
a. Teguran secara lisan
b. Teguran secara tertulis
c. Dinyatakan tidak lulus
3. Penjatuhan sanksi terhadap peserta PPCH Terpadu dilakukan dengan
penerbitan Surat Keputusan. Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi,
diatur sebagai berikut:
a. Teguran secara lisan:
1) Di Pusdiklat: oleh Pejabat Struktural Pusdiklat Teknis Peradilan,
Hakim Pendamping Kelas, dan Bintara/Personil selaku Komandan
kelas dan dicatatkan di buku saku Mentee;
2) Di Tempat Magang: Tutor atau Mentor, dicatatkan di buku khusus
Mentor dan buku saku Mentee;
b. Peringatan secara tertulis:
1) Di Pusdiklat oleh: Pejabat Struktural Pusdiklat Teknis Peradilan,
dicatatkan di buku saku Mentee;
2) Di Tempat Magang: Tutor atas saran dan masukan dari mentor,
dicatatkan di buku khusus Mentor dan buku saku Mentee;
c. Dinyatakan tidak lulus, dijatuhkan oleh Kepala Badan Litbang Diklat
Kumdil MARI dengan memperhatikan saran dan masukkan dari Mentor
dan Tutor.

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
BAB IV
PENUTUP

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini akan diatur kemudian.
Keputusan ini disampaikan kepada pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 7 Februari 2024

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : …………………………………………………………………
NIP/NRP : …………………………………………………………………
Tempat/Tgl. Lahir : …………………………………………………………………
Jenis Kelamin : …………………………………………………………………
Agama : …………………………………………………………………
Satuan Kerja : …………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………
No. Handphone : …………………………………………………………………

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Saya telah membaca tata tertib Program PPC terpadu;
2. Saya akan menaati tata tertib Program PPC terpadu.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
kesadaran tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Apabila saya melanggar
tata tertib Program PPC terpadu, saya bersedia menerima segala tuntutan/tindakan
yang diambil oleh Pimpinan/Panitia.

…………………,………………………2024
Yang membuat pernyataan,
Materai
Rp. 10.000,-

(…………………………………..)

Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.

Anda mungkin juga menyukai